Anda di halaman 1dari 5

APEC

A. Pengertian
APEC ialah singkatan dari “Asian Pasific Economic Coorporation”, yang merupakan
organisasi kerjasama ekonomi regional pada kawasan Asia Pasifik. APEC pertama kali
berdiri pada tahun 1989, pada saat pertemuan tingkat menteri pada negara-negara Asia
Pasifik diadakan di Canberra, Australia.
APEC ialah forum ekonomi untuk dapat meningkatkan kerjasama serta liberalisasi
perdagangan yang meliputi semua ekonomi yang besar di wilayah Asia Pasifik.
Perwakilan dari Negara-negara anggota APEC ialah berjumlah 21 anggota, bertemu secara
tahunan untuk mendiskusikan isu-isu yang akan dihadapi kelompok tersebut.

B. Sejarah
Sejarah berdirinya APEC ini dilatarbelakangi oleh perubahan di Uni Soviet dan juga
Eropa Timur. Runtuhnya Uni Soviet dengan sistem ekonomi komunisnya dan diikuti
perubahan sistem ekonomi negara-negara di Eropa Timur yang sebelumnya adalah
pengikutnya. Sistem ekonomi komunis yang tertutup secara bertahap ini kemudian
berubah menjadi sistem ekonomi liberal yang bebas. Sehingga, muncullah kesadaran akan
adanya dasarnya setiap negara saling membutuhkan. Saat itu berlangsung perundingan
Putaran Uruguay yang juga membahas tatanan perdagangan dunia. Putaran Uruguay ialah
perundingan Negara-negara anggota GATT (General Agreement of Trade and Tariff) di
tahun 1986 di Punta del Este, Urugay.

Adanya kekhawatiran atas gagalnya perundingan tersebutlah menjadi sebab didirikannya


APEC. Apabila perundingan itu gagal,maka yang dikhawatirkan akan muncul yaitu sikap
proteksionis dan jufa lahir kelompok-kelompok regional yang tertutup. Padahal, dunia saat
itu sangat sedang mengarah pada sistem perdagangan bebas.

C. Tujuan
Tujuan APEC ialah untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dan juga pertumbuhan
ekonomi di kawasan Asia Pasifik serta meningkatkan kerja sama ekonomi melalui
peningkatan volume perdagangan dan juga investasi. Selain itu, APEC bertujuan untuk
dapat memperjuangkan kepentingan ekonomi di kawasan tersebut di tengah-tengah
perkembangan ekonomi internasional. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut APEC
melakukan kerja sama dalam tiga ruang lingkup yang dikenal dengan Tiga Pilar Kerja
Sama APEC. Ketiga pilar itu ialah liberalisasi perdagangan serta investasi, fasilitasi usaha,
kerja sama ekonomi, dan juga teknik

1. Perdagangan dan Investasi yang lebih terbuka


Perdagangan dan investasi yang lebih terbuka, diharapkan akan menurunkan dan,
dalam jangka panjang, menghilangkan hambatan tarif dan non-tarif bagi
perdagangan dan investasi, membuka pasar (khususnya bagi produk-produk
Indonesia), meningkatkan perdagangan dan investasi antar Ekonomi anggota
APEC, mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Ekonomi anggota
APEC, serta meningkatkan standar hidup diseluruh kawasan Asia Pasifik.

2. Fasilitasi Perdagangan dan Investasi


Fasilitasi perdagangan dan investasi difokuskan pada pengurangan biaya
transaksi, peningkatan akses terhadap informasi perdagangan, kemudahan
administrasi pelabuhan, serta penyelarasan kebijakan. Upaya ini juga didukung
oleh masing-masing Ekonomi anggota APEC dengan menjalankan reformasi
struktural di dalam negeri. Seluruh upaya dimaksud bertujuan untuk mengurangi
besarnya biaya produksi sehingga dapat meningkatkan perdagangan, menurunkan
harga barang dan jasa, serta meningkatkan kesempatan kerja sebagai akibat
efisiennya ekonomi.

3. Kerjasama Ekonomi dan Teknik (ECOTECH)


ECOTECH difokuskan pada penyediaan pelatihan dan kerjasama di bidang
pembangunan kapasitas guna membantu Ekonomi anggota APEC mengambil
manfaat dari perdagangan global dan untuk mengembangkan kapasitas
institusional dan personil sesuai dengan potensi Ekonomi masing-masing.
Diharapkan upaya tersebut dapat mengatasi tantangan-tantangan baru di bidang
ekonomi antara lain, kesenjangan digital, terorisme, ketahanan pangan, bencana
alam, serta penyakit menular.

D. Prinsip Kerja Sama APEC


Kerja sama di APEC dibangun berdasarkan beberapa prinsip yaitu:
1. Consensus, yang berarti bahwa semua keputusan di APEC harus disepakati oleh dan
bermanfaat bagi 21 Ekonomi Anggota.
2. Voluntary and non-binding yang berarti semua kesepakatan dalam forum APEC
dilakukan secara sukarela dan tidak mengikat.
3. Concerted unilateralism, yang berarti pelaksanaan keputusan dilakukan secara
bersama-sama sesuai dengan kemampuan tiap Ekonomi, tanpa syarat resiprositas.
4. Differentiated time frame yaitu bahwa setiap Ekonomi maju diharapkan melakukan
liberalisasi terlebih dahulu
Prinsip-prinsip tersebut terbukti telah membuat anggota APEC melaksanakan komitmen
secara lebih efektif. Fleksibilitas yang diberikan memberikan ruang kepada anggota APEC
yang beragam kapasitasnya, untuk berimprovisasi, melakukan uji coba, dan
mengembangkan pelatihan bersama secara bertahap hingga memenuhi kesepakatan yang
diinginkan.

E. Keanggotaan APEC

Organisasi APEC diprakarsai ialah oleh mantan Perdana Menteri Australia Bob
Hawke saat berpidato di Seoul, Korea di tahun 1989. Dan pada akhir tahun itu juga, 12
negara hadir di Canbera, Australia dan juga sepakat mendirikan APEC. Kedua belas
negara pendiri itu ialah

1. Australia,
2. Brunei Darussalam,
3. Kanada,
4. Indonesia,
5. Jepang,
6. Korea,
7. Malaysia,
8. New Zealand,
9. Philippina,
10. Singapura,
11. Thailand,
12. Amerika Serikat.

Saat ini, APEC memiliki 22 anggota, kebanyakan adalah negara yang memiliki garis
pantai ke Samudra Pasifik. Meskipun begitu, kriteria keanggotaan yaitu setiap anggota
adalah lebih kepada ekonomi terpisah, dibandingkan dengan negara terpisah. Sebagai
hasilnya, dalam menyebut anggotanya, APEC menggunakan istilah ekonomi anggota,
bukan negara anggota.

APEC memiliki tiga pengamat (observer), yaitu ASEAN Secretariat, Pacific Economic
Cooperation Council (PECC), dan Pacific Islands Forum (PIF) Secretariat.
F. Peranan APEC
1. Bagi Indonesia:
 Sarana untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang saling menguntungkan
dengan negara mitra Indonesia di kawasan.
 Sarana untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing Indonesia
 Sarana untuk memastikan bahwa pasar Asia-Pasifik tetap terbuka bagi produk
ekspor unggulan Indonesia. Terjadi peningkatan total perdagangan Indonesia
dengan Ekonomi APEC lainnya, yaitu sebesar US$ 276,589.1 Milyar pada tahun
2013 dibandingkan US$ 29,9 Milyar pada tahun 19891 pada saat Indonesia turut
mendirikan APEC
 Sarana peningkatan investasi. Pada tahun 2012 tercatat total investasi portofolio
yang masuk ke Indonesia dari anggota APEC lainnya adalah sebesar US$
245,200.5 Milyar dibandingkan US$ 45,7. Milyar pada tahun 2001.
2. Bagi Kawasan:
 Turut menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di kawasan melalui pertukaran
informasi kebijakan. Sebagaimana tercantum dalam laporan World Bank 2013:
kawasan Asia Pasifik tetap merupakan lokomotif pertumbuhan ekonomi global di
tengah ketidakpastian ekonomi dunia akibat krisis Eropa, hal ini terlihat dari
estimasi tingkat pertumbuhan di APEC yang lebih tinggi dari dunia:
 APEC: 4,2% (2013); 4,7% (2014)
 Dunia: 3,1% (2013); 3,8% (2014)
 Menciptakan kondisi yang mendukung peningkatan perdagangan kawasan:
 Tarif rata-rata turun dari 16,9% tahun 1989 menjadi 6,6% tahun 2008, dan
5,8% tahun 2010 serta turun tipis menjadi 5.7% pada tahun 2012.
 Sarana pembahasan isu-isu terkait perdagangan dan investasi, maupun isu-isu yang
kerap menjadi ancaman perekonomian seperti kesiaptanggapan bencana, ancaman
terorisme,
 Mendorong paradigma pertumbuhan yang berkualitas
 Mempermudah dan memfasilitasi dunia usaha antara lain melalui skema APEC
Business Travel Card (ABTC).

Anda mungkin juga menyukai