ERGONOMI KOMPUTER
Oleh;
2015
Pendahuluan
Office ergonomics menjadi suatu isu baru di tempat kerja perkantoran. Penggunaan
komputer yang semakin intens tiap hari, mulai di kantor hingga di rumah, membuat isu ini
semakin hangat. Data menunjukkan bahwa semakin banyak pekerja yang menderita keluhan
nyeri punggung bawah (low back pain atau LBP) dan sakit pada pergelangan tangan (carpal
tunnal syndrome atau CTS). Berbagai survei baik di Indonesia maupun luar negeri
menunjukkan bahwa hampir 50 - 60% karyawan kantor melaporkan keluhan yang tidak biasa
pada bagian tubuhnya sesudah bekerja komputer di kantor. Jika dibiarkan, berbagai keluhan
akan memburuk menjadi sakit atau gangguan. Setiap kasus LBP atau CTS akan berdampak
finansial bagi perusahaan, mulai dari biaya medis, cuti, dan sangat mungkin menggangu
kelancaran bisnis perusahaan.
Karyawan yang menderita LBP dan CTS sangat mungkin mengalami pengurangan
kemampuan bekerja seperti sedia kala. Berbagai keluhan para pekerja kantor dapat dipastikan
karena kondisi tempat kerja komputer saat ini tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi,
mulai dari penempatan monitor, ketinggian monitor, penempatan keyboard dan mouse. Untuk
itu pengetahuan dan kemampuan praktis office ergonomics diperlukan oleh setiap karyawan,
terutama mereka yang bertanggung jawab dalam penataan tempat kerja perkantoran.
Saat tubuh melakukan pekerjaan melebihi kapasitas fisik dari otot, tendon, ligamen, sendi
syaraf, urat nadi atau tulang, hal yang memungkinkan terjadi adalah cidera otot rangka
(Musculoskeletal Disorder / MSDs). Cidera ini dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh
dengan gejala hampir sama yaitu munculnya rasa sakit ketika bergerak dan diam,
pembengkakan organ tubuh tertentu, keterbatasan jangkauan / gerak, sampai pada mati rasa.
Bekerja secara terus menerus di depan komputer terdapat sejumlah faktor resiko yang dapat
menyebabkan gangguan pada sisteim otot rangka karena mengerjakan pekerjaan secara
berulang-ulang (repetitif), postur tubuh yang tidak normal, kurang istirahat. Gangguan ini
diawali dengan gejala pegal-pegal dan kemudian rasa nyeri ringan, setelah terakumulasi
dalam waktu yang lama rasa nyeri akan terasa dalam waktu yang lama.
Pembahasan
Kinerja (performen) setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante
dari tiga komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja
yang dapat merupakan beban tambahan pada pekerja. Bila ketiga komponen tersebut serasi
maka bisa dicapai suatu derajat kesehatan kerja yang optimal dan peningkatan produktivitas.
Sebaliknya bila terdapat ketidak serasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa
penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas
kerja.
a. Kapasitas Kerja
Status kesehatan masyarakat pekerja di Indonesia pada umumnya belum memuaskan.
Dari beberapa hasil penelitian didapat gambaran bahwa 30-40% masyarakat pekerja
kurang kalori protein, 30% menderita anemia gizi dan 35% kekurangan zat besi tanpa
anemia. Kondisi kesehatan seperti ini tidak memungkinkan bagi para pekerja untuk
bekerja dengan produktivitas yang optimal. Hal ini diperberat lagi dengan kenyataan
bahwa angkatan kerja yang ada sebagian besar masih di isi oleh petugas kesehatan dan
non kesehatan yang mempunyai banyak keterbatasan, sehingga untuk dalam melakukan
tugasnya mungkin sering mendapat kendala terutama menyangkut masalah PAHK dan
kecelakaan kerja.
b. Beban Kerja
Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun yang bersifat teknis beroperasi 8 - 24
jam sehari, dengan demikian kegiatan pelayanan kesehatan pada laboratorium menuntut
adanya pola kerja bergilirdan tugas/jaga malam. Pola kerja yang berubah-ubah dapat
menyebabkan kelelahan yang meningkat, akibat terjadinya perubahan pada bioritmik
(irama tubuh). Faktor lain yang turut memperberat beban kerja antara lain tingkat gaji dan
jaminan sosial bagi pekerja yang masih relatif rendah, yang berdampak pekerja terpaksa
melakukan kerja tambahan secara berlebihan. Beban psikis ini dalam jangka waktu lama
dapat menimbulkan stres.
c. Lingkungan Kerja
Terlepas dari perangkat teknologi informasi atau pun tidak lingkungan yang nyaman
adalah keharusan. Terlebih lagi jika menggunakan perangkat komputer, akan banyak
faktor ketidaknyamanan yang bisa saja muncul jika tidak ditangani dengan tepat.
Untuk menghindari gangguan - gangguan tersebut, bekerja di depan komputer harus
menerapkan prinsip - prinsip ergonomi, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
A. Pengaturan tempat kerja
B. Penggunaan Kursi
C. Penggunaan Keyboard dan Mouse
D. Pengaturan Monitor
E. Istirahat Sejenak (Break)
B. Pengaturan Kursi
Kursi merupakan komponen penting dalam ergonomi bekerja di depan komputer,
beberapa hal prinsip umum untuk kursi ergonomi adalah :
1. 5-roda pada kaki, agar kursi stabil dan mudah digerakkan
2. Posisi kursi (seat pan) dapat dinaikkan dan diturunkan
3. Pelindung punggung, melindungi punggung bagian atas dan bawah, yang dapat diatur
posisinya.
4. Pelindung lengan, yang dapat dinaikkan dan diturunkan
Gambar dibawah adalah ilustrasi dari kursi ergonomis yang dilengkapi dengan pelindung
punggung (back rest) dan pelindung lengan (arm rest).
Agar terhindar dari gangguan otot, terutama punggung atas dan bawah berikut adalah cara
duduk yang benar :
1. Atur penyangga punggung dengan sudut 100-110o, tambahkan bantal dibawah
sandaran punggung bila perlu.
2. Atur ketinggian kursi dengan posisi paha horisontal, sudut antara paha dan kaki
usahakan 90 Derajat
3. Apabila posisi kursi terlalu tinggi tambahkan footrest (penyangga kaki)
4. Atur ketinggian penyangga lengan (Armrest), senyaman mungkin (sudut lengan + 90
Derajat). Usahakan agar bahu tidak tertarik keatas.
5. Selama bekerja posisi kaki lurus dibawah lantai
“Kaki jangan dilipat, agar aliran darah tidak terhenti dan kaki tidak mudah lelah”
3. Luruskan salah satu lengan dan tekuk, dengan menggunakan tangan lainnya tekuk
secara perlahan-lahan sampai terasa regang kemudian buka telapak tangan dan
dorong dengan tangan lainnya dengan mengenggam. Lakukan secara bergantian.
2. Kepala rileks menghadap kedepan, Tekan bahu perlahan-lahan dan naikkan ke atas
(ke arah telinga), tahan selama 1-2 detik (Posisi A). Regangkan bahu dengan
menurunkan lengan, posisi jari mengarah kebawah. Ulangi dari posisi A ke posisi B
3. Letakkan kedua tangan dibelakang kepala, regangkan ke belakang perlahan-lahan,,
sampai punngung sedikit melengkung. Tahan selama 6-10 detik, dan berhenti
sejenak selama 5-10 detik dan ulangi.
e. Mengistirahatkan Mata
Bekerja di depan monitor terus-menerus akan membuat mata cepat lelah, untuk
menghindarinya dapat dilakukan dengan metode 20 – 20 – 20. Maksudnya setelah didepan
fokus monitor selama 20 menit, alihkan padangan mata ke obyek sejauh 20 ft (6 meter),
selama 20 detik.
Kesimpulan
Di jaman modern saat ini komputer memang sangat penting terlebih di dunia
perkantoran tapi dalam penggunaannya kita sering mengabaikan kesehatan dan keselamatan
kita dalam menggunakannya. Masalah kesehatan berkomputer saat ini masih kurang atau
belum mendapat perhatian dari para pengguna komputer. Kita masih terlalu asyik pada
tahapan bagaimana memiliki perangkat komputer, bagaimana memanfaatkan komputer, apa
teknologi tercanggih yang harus dimiliki, dll. Apabila kesadaran ini tidak segera digugah dan
dimunculkan, maka di kurun waktu 3 – 5 tahun kedepan dampaknya pasti akan dirasakan oleh
para pengguna komputer termasuk kita. Dan yang perlu kita beri perhatian khusus adalah
anak-anak dan para remaja yang saat ini semakin akrab dengan komputer. Kesadaran
berkomputer secara sehat akan menghindarkan mereka dari keharusan menggunakan
kacamata secara dini, kelainan pada postur tubuh, cidera berkepanjangan,dll. Oleh karena itu
ergonomi di butuhkan dalam pemakaian komputer untuk mencegah gangguan kesehatan yang
akan muncul akibat penggunaan komputer.