Anda di halaman 1dari 51

DEPARTEMEN PROMOSI KESEHATAN DAN ILMU PERILAKU

KONSEP DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


DOMAIN-ELEMEN-KERANGKA KERJA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA


I. LATAR BELAKANG
• Sehat “SETTING” seluruh kehidupan (budaya)
kebutuhan sangat esensial
Investasi  produktif dlm kehidupan & mutu SDM
Hak Asasi Manusia  hak & kewajiban setiap orang
karunia Tuhan perlu disyukuri & wajib upaya utk sehat
• Upaya Pembangunan non-kes & lingk sosial kemasy:
sosial-ekonomi, sosial-politik, keamanan, pendapatan,
pendidikan, sosial budaya
bermuara DERAJAD
KESEHATAN
Bagaimana membuat masalah kes jadi
TANGGUNG JAWAB BERSAMA
Individu, keluarga, masyarakat & pemerintah
Pendekatan Ilmu-Ilmu Kesehatan :

• s/d pertengahan : Pendekatan klinis (Orientasi pada


abad ke 20 Penyakit/Disease Approach)

• pertengahan s/d : Pendekatan kesehatan masyara-


akhir abad 20 kat (Community Approach)

• Akhir abad ke 20/21 : Pendekatan Keluarga


(Family Approach)
1. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat,
mempunyai ikatan baik secara biologis psikologis,
sosial; shg mempunyai nilai strategis didalam upaya
pembangunan kesehatan masyarakat pada umumnya.

2. Dalam keluarga, masalah dari satu anggota keluarga,


merupakan masalah bagi anggota keluarga lainnya.

3. Potensi yang dimiliki masing-masing anggotanya


merupakan potensi dari keluarga

4. Hakekat Pemberdayaan Masyarakat adalah


meningkatkan potensi dari keluarga agar dapat
memecahkan masalahnya secara mandiri
 Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
pengembangan potensi dan kemampuan sehingga
tumbuh kapasitas untuk memecahkan masalah-
masalah yang mereka hadapi.

 Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kegiatan


belajar-mengajar dan usaha-usaha lain (misalnya
membantu penyediaan fasilitas tertentu), yang
bertujuan meningkatkan kemampuan dan kemauan
mereka bertindak mengatasi masalah dan ancaman
yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

 Kegiatan belajar adalah usaha aktif seseorang yang


bertujuan mengembangkan wawasan, pengetahuan,
keterampilan dan sikap mental yang berdampak
tumbuhnya kemampuan bertindak cerdas memecah-
kan masalah.
 Penyuluhan Partisipatif adalah kegiatan terrencana
berupa pendidikan non-formal, yang perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasinya melibatkan sasaran didik
secara aktif. (Pemeran utama)
 Pelibatan masyarakat setempat sebagai sasaran didik
dilakukan mulai perencanaan, pelaksanaan sampai
evaluasi seluruh kegiatan.
 Dalam perencanaan : identifikasi masalah dan
kebutuhan yang menjadi titik tolak perencanaan
penyuluhan haruslah yang dirasakan dan dinyatakan
oleh masyarakat setempat.
 Dalam pelaksanaan : anggota masyarakat menjadi
pemeran utama; potensi (pengetahuan, keterampilan,
pengalaman) yang ada pada mereka dimanfaatkan
secara maximal. Penyuluh sbg fasilitator.
 Dalam tahap evaluasi, pendapat masyarakat menentukan.
Apakah semua yang dilakukan tepat atau berhasil, atau
kurang berhasil.
 Dalam pemberdayaan dan penyuluhan ini petugas
penyuluhan bertindak sebagai inisiator dan organisator
awal (bukan memutuskan segalanya), yang secara perlahan
peran itu akan dialihkan kepada anggota (pengurus)
masyarakat.
 Pada tahap awal masyarakat pasti belum siap untuk mampu
berpartisipasi secara penuh dan aktif. Mereka perlu dilatih
dan dibiasakan untuk mampu dan mau berpartisipasi.
 Kebutuhan pelatihan masyarakat harus benar2 digali dari
masyarakat, bukan diasumsikan oleh penyuluh. Ini
menyangkut substansi penyuluhan.
Untuk memberdayakan masyarakat langkah awal
yang sangat penting adalah pengorganisasian
masyarakat sasaran kedalam kelompok (unit) yang
akan menjadi wahana pemberdayaan.
Pengorganisasian masyarakat adalah proses mem-
bangun kekuatan dengan melibatkan anggota
masyarakat sebanyak mungkin melalui proses:
 Menemu-kenali ancaman yang ada secara bersama;
 Menemu-kenali penyelesaian-2 yang diinginkan
terha-dap ancaman-ancaman yang ada;
 Menemu-kenali orang-2 dan struktur, birokrasi,
perangkat yang ada agar proses penyelesaian yang
dipilih menjadi mungkin dilakukan;
 Menyusun sasaran/tujuan yang harus dicapai;
 Membangun sebuah institusi yang secara demokratis
diawasi oleh seluruh anggota;
 Mengembangkan kapasitas (belajar, berlatih, mencari
dukungan, menggalang dana, dll) untuk menangani
ancaman yang ada;
 Menampung semua keinginan dan kekuatan anggota
yang ada.
Jadi pengorganisasian masyarakat bukan hanya sekedar
melakukan pengerahan masyarakat untuk mencapai sesuatu
kepentingan semata, tetapi suatu proses pembangunan
organisasi masyarakat yang dilaksanakan dengan jalan
mencari permasalahan dan tujuan bersama, dan kemudian
mencari penyelesaian secara bersama pula yang didasarkan
pada potensi yang ada dalam mayarakat yang bersangkutan.
Penyuluhan partisipatif melalui pengorganisasian masya-
rakat sasaran bertujuan membangun kesadaran kritis dan
penggalian potensi pengetahuan lokal masyarakat.
Penyuluhan partisipatif ini mengutamakan pengembangan
masyarakat berdasarkan dialog atau musyawarah yang
demokratis.
Pendapat dan usulan masyarakat merupakan sumber utama
gagasan yang harus ditindaklanjuti secara kritis, sehingga
partisipasi masyarakat dalam merencanakan, membuat
keputusan dan melaksanakan program merupakan tonggak yang
sangat penting.
Tujuan utama pemberdayaan masyarakat melalui penyu-luhan
partisipatif adalah berkembangnya kesadaran masyarakat
sehingga mampu mengelola potensi sumberdaya mereka dan
lingkungannya.
Penyuluhan partisipatif melalui pengorganisasian masyarakat
adalah penumbuhan kesadaran kritis, partisipasi aktif, pendidikan
(nonformal) berkelanjutan, dan penggalangan kekuatan
masyarakat.
Jadi pemberdayaan masyarakat adalah bagian dari pengem-
bangan SDM yang bermuara pada peningkatan kesadaran dan
kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang
mengancam kehidupan mereka.
Pengorganisasian & Pengembangan Masyarakat

Metode pengorganisasian beberapa


kegiatan lokal untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan
melalui kegiatan pemberian
pengalaman belajar
Pengorganisasian Masyarakat
(Community Organization)
Suatu proses di mana masyarakat melakukan
identifikasi kebutuhan, membuat urutan
prioritasnya, menumbuhkan kemauan dan rasa
percaya diri dalam memenuhi kebutuhannya
tadi, mencari sumber-sumber baik yang ada di
masyarakat maupun yang berasal dari luar dan
melakukan tindakan-tindakan untuk memenuhi
kebutuhan tadi sambil memperluas dan
mengembangkan kerjasama dalam masyarakat.
Pengembangan Masyarakat
(Community Development)
Suatu gerakan yang dirancang untuk
meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dengan partisipasi aktif, dan
jika memungkinkan, dengan prakarsa
dari masyarakat tetapi jika prakarsa ini
tidak muncul secara spontan, perlu
digunakan teknik-teknik untuk
menumbuhkannya, demi untuk
perkembangan dan kemantapan
masyarakat itu sendiri
PEMBERDAYAAN

 Pemberdayaan : Empowerment
 Power artinya yang punya kekuatan untuk
memberdayakan.
 Pemberdayaan: memberi kemampuan kepada
orang yang lemah (Sobahi dan Suhana, 2011)
Definisi Pemberdayaan
Menurut Para Ahli
 Kindervatter
“People gaining and understanding of and control
over social, economic, and/or political forces in
order to improve their standing in society”.

 Wallerstein (1992)
“Empowerment is a social action process that
pramates participation of people, organizations, and
communities, toward the goal of increasing
individual and community control, political
effeciency, improved quality of community life and
social justice”.
 Chambers (1995)

Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi


yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma
baru pembangunan, yakni yang bersifat “people-centered, participatory,
empowering, and sustainable”
 Steward (1994)

Pemberdayaan adalah suatu proses dan upaya untuk memperoleh atau


memberikan daya, kekuatan atau kemampuan kepada individu atau
masyarakat lemah agar dapat mengeidentifikasi, menganalisis, menetapkan
kebutuhan dan potensi serta masalah yang dihadapi dan sekaligus memilih
alternatif pemecahannya dengan mengoptimalkan sumberdaya dan potensi
yang dimiliki secara mandiri.
Pengertian
pemberdayaan
Pada hakikatnya pemberdayaan merupakan penciptaan
suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat
berkembang (enabling). Logika ini didasarkan pada asumsi
bahwa tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa memiliki
daya. Setiap masyarakat pasti memiliki daya, akan tetapi
kadang kadang mereka tidak menyadari, atau daya tersebut
masih belum dapat diketahui secara eksplisit. Oleh karena itu
daya harus digali, dan kemudian dikembangkan. Jika asumsi ini
yang berkembang, maka pemberdayaan adalah upaya untuk
membangun daya, dengan cara mendorong, memotivasi dan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta
berupaya untuk mengembangkannya. Di samping itu
pemberdayaan hendaknya jangan menjebak masyarakat
dalam perangkap ketergantungan (charity), pemberdayaan
sebaliknya harus mengantarkan pada proses kemandirian
Masyarakat

• ... adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu


sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat
oleh suatu rasa identitas bersama
• ... sebagai suatu kesatuan hidup manusia, yang menempati suatu
wilayah nyata, dan yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat, serta yang terikat oleh suatu rasa identitas komunitas.
• Segi statis : Struktur Masyarakat; Segi dinamis: Fungsi Masyarakat
Masyarakat

 Masyarakat : sistem sosial


 Menurut Tatang M Amirin (1984):
1. Suatu hubungan yang tersusun dari sekian
banyak bagian.
2. Hubungan yang berlangsung diantara satuan-
satuan atau komponen-komponen secara
teratur.
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

• Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk


membangun daya masyarakat dengan
mendorong, memotivasi dan membangkitkan
kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta
berupaya untuk mengembangkan dan
memandirikannya. Masyarakat harus didorong
untuk dapat menyelenggarakan, menikmati dan
bertanggungjawab sendiri terhadap
pembangunannya.
Pemberdayaan Masyarakat

Upaya memberikan kemampuan pada


masyarakat dengan disertai proses
pembelajaran, dengan pengambil
keputusan utama masyarakat sendiri
sehingga masyarakat dapat mengelola
dirinya sendiri, mengatasi masalahnya
sendiri, tanpa tergantung pada pihak
lain. Kalaupun perlu bantuan pihak lain
itu hanya sebagai pelengkap.
Tujuan Pemberdayaan
1. Better
accesability

8. Better 2. Better
community action

7. Better Better 3. Better


living education organization

6. Better 4. Better
environment business

5. Better
income
TUJUAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
BIDANG KESEHATAN

Memperkuat gaya hidup sehat

Memampukan warga untuk memobilisasi


kekuatan sosial

Menciptakan kondisi yang kondusif pada


kehidupan sehat

Meningkatkan kemandirian masyarakat dan


keluarga dalam bidang kesehatan
TAHAPAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT

Penyadaran Pengkapasitasan Pendayaan


Prinsip-prinsip
Pemberdayaan
 Tumbuh kembangkan kemampuan kelg &
masy
 Tumbuh kembangkan keterlibatan & peran
serta kelg & masy
 Kembangkan semangat gotong royong
 Bekerja bersama keluarga & masy
 Galang kemitraan dg berbagai pihak
 Memberikan kewenangan secara proporsional
dalam pengambilan keputusan pd kelg & masy
 Peluang/kemudahan yg diperolehnya dan
naluri sikap kemandiriannya akan muncul.
PRINSIP PM MENURUT
(GUNAWAN SUMODININGRAT, 1999).

acceptable
accountable
profitable
sustainable
replicable
PRINSIP PEMBERDAYAAN
1. Kesukarelaan
2. Otonom
3. Keswadayaan
4. Partisipatif
5. Egaliter/setara
6. Demokratis
7. Keterbukaan
8. Kebersamaan
9. Akuntabilitas
10. Desentralisasi
DOMAIN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LAVERACK)

Community participation
Problem assessment
Local leadership
Organisational structures
Resource mobilization
DOMAIN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LAVERACK)

Link with others


Ability to ask ‘why’

Program management

Role of the outside agent


Memberdayakan keluarga dan
masy
 = upaya mendampingi (fasilitasi non instruktif) keluarga &
masy scr sistematis 
 Tingkatkan pengetahuan,sikap,sadar,mau,mampu:
 Punya daya utk bertahan  kembangkan diri 
mandiri
 Memberikan kesempatan & kemauan bersuara
 Kemampuan dan hak utk memilih.
 Proses belajar melalui siklus pemecahan masalah.
 Kembangkan potensi kelg,masy,got-roy & kemitraan.
 Mendorong kemandirian kelg & masyarakat.
 Upaya tingkatkan peran aktif kelg & masy utk cegah &
atasi masalah kes dg kegiatan dari, oleh, utk kelg & masy.
HAKEKAT PEMBERDAYAAN
Menjadi berdaya (Pengetahuan, Sikap, Sadar
Ketrampilan) Mampu
Mau
Voice & Choice
Kemandirian
Partisipasi aktif

Siapa yang harus diberdayakan


• Aparat Pemerintah (Pemda, DPRD, Linsek
• Tokoh masyarakat (guru, Toma, Toga
• Kelompok masy, PKK, LSM

Masyarakat (individu  keluarga  kelp masy)


KELG & MASY DIAJAK UTK:
 Mengenali masalah :
(Fisik, Biologik,Psikis
Sos-Ek dan Sos-Bud)
PENDEKATAN  Menggali Potensi Kelg & masy
KELUARGA &
MASYARAKAT
Mengatasi masalah
Kesehatan Kelg & Masy

1. Kesadaran kes !!!  diawali dg masalah yg dihadapi 


upaya atasi sbg kewajiban ind, kelg, masy  tgg jwb bersm
2. Kesadaran potensi yg dimiliki dpt dimanfaatkan atasi masalah
3. Komplek & variasi masalah & faktor penyebab kasus 
kembangkan pola pikir analitik & pemberdayaan kelg
BAGAIMANA PROSES PARTISIPATIF
 Partisipatif  tindk, inisiatif, dibimbing cara/pola pikir sendr, ada
wahana/aturan partisipasi, mekanisme/proses, angt dpt kontrol thd
peran, sarana, proses proses belajar bersama:

SEJAK
Identifikasi masalah
Pengambilan keputusan
Perencanaan
Pelaksanaan kegiatan
Pemantauan
Evaluasi
Pemanfaatan hasil kegiatan
Partisipatif pasif = Partisipatif aktif =
indv, kelg, masy ikut ambil bagian, keterlibatan indv,kelg, masy
tp inisiatif cara, wadah, sarana, thd keg dg inisiatif dr masy
aturan, kontrol oleh orang lain. & dibimbing pola pikir masy
UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI SIKLUS PEMECAHAN MASALAH

MENGIDENTIFIKASI
FASILITASI MASALAH
& PENYEBABNYA FASILITASI

PROSES
PEMBELAJARAN
MEMANTAU & MASY DESA MERUMUSKAN
EVALUASI UTK BINA (SPIRAL PEME- ALTERNATIF2
KELESTARIAN CAHAN PEMECAHAN
MASALAH)

FASILITASI MENETAPKAN
& MELAKSANAKAN
PEMECAHAN FASILITASI
Kemandirian
Kemandirian Marterial:
• Kemampuan Produktif memenuhi kebutuhan
materi
Kemandirian Intelektual:
• Pengetahuan yg otonom mampu menerima,
mengembangkan, lestarikan pengetahuan, ide-ide/
daya cipta, kritik membangun. Berdaya
Kemandirian Manajerial:
• Mampu membina, koordinir, Berperan
menjalani & kelola sendiri aktif
(perenc, pelaks, monev). Terlibat
Mau ikut
Tidak Peduli
peduli Dari tidak berdaya
 jadi BERDAYA…
PARTISIPASI MASYARAKAT
Definisi:
 Keikutsertaan seluruh anggota masy (individu, kelp), utk
bersama2 ambil tanggungjawab, mengembangkan
kemandirian, menggerakkan & melaksanakan upaya
kes (Dep.kes,1990)
Berupa:
 Tindakan, Inisiatif dari keluarga/masyarakat
 Dibimbing oleh cara/ pola pikir sendiri
 Ada sarana/wahana/aturan partisipasi
 Ada mekanisme/ proses
 Angtdpt mengontrol thd peran, sarana & proses
Tolok Ukur Partisipasi Masy:
 Ada penerimaan Masy thd Program yg dilaksanakan
Partisipasi dapat terwujud dg syarat :
 Salingpercaya antar anggota masy
 Ada ajakan & kesempatan berperan aktif
 Ada manfaat yg dapat & segera dapat dirasakan
oleh masy
 Ada contoh & teladan dari tokoh/ pemimpin masy

Pendekatan partisipasi
1. Pendekatan dari atas ke bawah
2. Pengembangan dari bawah ke atas
3. Pengarahan dari atas disertai
pengembangan dari bawah
Pendekatan dari atas.
Kelemahan: Keuntungan
 Tidak beri kesempatan pd  segera dapat dinikmati
masy utk ambil inisiatif, krn hasil fisiknya, krn proses
sudah diambil alih oleh berjalan sesuai rencana
petugas sejak awal & mudah dikoordinasikan

Kondisi2 yg hrs diciptakan


Motivasi Maslow
utk mendukung :
Motivasi (terus-menerus) aktualisasi
utk sadarkan masy adanya
masalah & mampu dihargai
merumuskan upaya yg. diakui
akan dicapai keamanan
fisiologis
Pendekatan dari bawah
Keuntungan : Kerugian :
 diperoleh kesesuaian antara isi  proses berjalan
dg masalah yg dirasa masy lama & hasil fisik
partisipasi masy tinggi, tidak segera dapat
kelangsungan program terjamin dinikmati

Kondisi2 yang diperlukan dari bawah ke atas :


1. Banyak orang yg merasakan kebutuhan scr bersama2
2. Masy menyadari kebutuhan hanya dpt dipenuhi oleh
masy sendiri
3. Masy harus yakin pengetahuan, sikap, ketrampilan
sendiri mampu utk memenuhi kebutuhan mereka
POTENSI UTK PEMBERDAYAAN
Potensi yang dimiliki keluarga:
 SDM dlm keluarga (pendidikan, pekerjaan, dll)
 Nilai dan fungsi serta hubungan dalam keluarga.
 Prasarana, Sarana, dana yang dimiliki keluarga
 Pengetahuan dan tehnologi yang dimiliki keluarga
 Kegiatan atau perilaku dalam keluarga

Potensi yang dimiliki masy


 Tokoh masy, kader, TOGA, dll
 Organisasi kemasyarakatan
 Dana, sarana dan material yang dimiliki masy
 Pengetahuan dan teknologi yang dimiliki masy
 Kegiatan dan sistem yang berkembang di masy
Elemen Pemberdayaan Masyarakat (Narayan)

1. Access to Information
2. Inclusion and Participation
3. Accountability
4. Local organizational capacity
1. ACCESS TO INFORMATION
aliran informasi tidak tersumbat (masyarakat -
masyarakat lain, masyarakat – pemerintah)
Informasi meliputi ilmu pengetahuan, program dan
kinerja pemerintah, hak & kewajiban dalam
bermasyarakat, ketentuan pelayanan umum, dsb
Masyarakat pedesaan terpencil : tidak mempunyai
akses terhadap semua informasi karena hambatan
bahasa, budaya dan jarak fisik. masyarakat yang
informed, mempunyai peluang memanfaatkan akses
pelayanan umum dan menggunakan hak-haknya
2. INCLUSION AND PARTICIPATION
Inklusi berfokus pada pertanyaan siapa yang
diberdayakan
Partisipasi berfokus pada bagaimana mereka
diberdayakan dan peran apa yang mereka
mainkan setelah mereka menjadi bagian dari
kelompok yang diberdayakan.
Menyediakan ruang partisipasi bagi masyarakat
adalah memberi mereka otoritas dan kontrol atas
keputusan mengenai sumber daya (dana,
prasarana/sarana, tenaga ahli, dll) yang tersedia
guna menjamin pengalokasian yang sesuai dengan
kebutuhan dan prioritas masyarakat tersebut
3. ACCOUNTABILITY
 Pelaku pemberdaya juga harus mampu
mempertanggungjawabkan kebijakan dan
tindakannya pada kehidupan masyarakat.
 Pelaku pemberdaya: LSM, pemerintah, fasilitator
4. LOCAL ORGANIZATIONAL CAPACITY

Kapasitas organisasi lokal adalah kemampuan


masyarakat untuk bekerja bersama,
mengorganisasikan perorangan dan kelompok-
kelompok yang ada di dalamnya, memobilisasi
sumber-sumber daya yang ada untuk menyelesaikan
masalah bersama. Masyarakat yang organized, lebih
mampu membuat suaranya terdengar dan
kebutuhannya terpenuhi.
KERANGKA KERJA MENURUT KERTASASMITA 1996

Pemberdayaan Masyarakat dilakukan dengan 3


cara:
1. Menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat untuk
berkembang
2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
masyarakat dengan menerapkan langkah-
langkah nyata, menampung berbagai masukan,
menyediakan sarana dan prasarana baik fisik
maupun sosial yang dapat diakses oleh
masyarakat lapisan paling bawah
3. Memberdayakan masyarakat dengan melindungi
dan membela kepentingan masyarakat lemah
Brainstorming & Diskusi
1. Identifikasi organisasi/kelompok yg ada di masy
2. Mengetahui kegiatan utama & kenali tokohnya (jk tahu)
3. AnalisIs orgs yg dukung/hambat program, kelompokkan:
 Organisasi/kelp mendukung
 Organisasi/kelp menentang
 Organisasi/ kelompok yang netral
4. Membuat perkiraan kemungkinan hal - hal yang dapat membantu
program dari setiap organisasi
5. Strategi mengajak organisasi yg netral dpt masuk dlm program &
menetralisir organisasi lain yg menentang.

KETENTUAN DISKUSI
 Semua anggota harus terlibat aktif
 Semua pendapat dihargai dan diterima
 Ada Notulen diskusi
REFERENSI
 J, Nasikun, 1995, Mencari Suatu Strategi Pembangunan
Masyarakat Desa Berparadigma Ganda, dalam Jefta Leibo,
Sosiologi Pedesaan, Yogyakarta : Andi Offset.
 Kutut Suwondo, 2005, Civil Society Di Aras Lokal: Perkembangan
Hubungan Antara Rakyat dan Negara di Pedesaan Jawa,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar & Percik.
 Permendagri RI Nomor 7 Tahhun 2007 tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat, Bandung : Fokus Media.
 Sunyoto Usman,2004, Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
 Sutoro Eko, 2002, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Materi Diklat
Pemberdayaan Masyarakat Desa, yang diselenggarakan Badan
Diklat Provinsi Kaltim, Samarinda, Desember 2002.
 Dr. H Karna SobahiM.MPd & Dr. Cucu Suhana M.MPd. 2011.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pendidikan Di Era Otonomi
Daerah. Bandung: CV Cakra
https://www.youtube.com/watch?v=xNIatwhIy5c

https://www.youtube.com/watch?v=GdBrNb9GNCs

Anda mungkin juga menyukai