Anda di halaman 1dari 22

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Gambar Teknik1


Gambar teknik adalah representasi dua dimensi dari objek tiga dimensi.
Secara umum, gambar teknik memberikan informasi yang diperlukan tentang
bentuk, ukuran, kualitas permukaan, material, proses manufaktur, dll. Gambar ini
juga berfungsi untuk menyampaikan maksud dari pembuat gambar untuk
direalisasikan ke bentuk nyata.
Gambar yang disiapkan di satu negara dapat digunakan di negara lain
terlepas dari bahasa lisan. Gambar teknik disebut bahasa universal insinyur karena
hal itu. Bahasa memiliki aturan tertentu sehingga dapat menyampaikan makna
yang sama untuk semua orang. Menggambar teknik, harus mengikuti aturan-
aturan tertentu.
Standar yang digunakan untuk menggambar contohnya adalah: Deutsche
Industrie Nor-men (DIN) di Jerman, British Standard (BS) di Inggris dan
American National Standards Institute (ANSI) di Amerika.
Kemampuan untuk membaca gambar adalah kebutuhan yang paling
penting dari semua orang-orang teknik dalam profesi apa pun. Dibandingkan
dengan uraian lisan atau tertulis, metode ini singkat dan lebih jelas.
2
Seorang perancang teknologi harus mempunyai perbendaharaan ilmu
yang memadai untuk menciptakan nilai-nilai teknologi, di antaranya:
1. Konstruksi bangunan teknik yang kokoh dan removable. Konstruksi yang
kokoh merupakan jaminan terhadap keselamatan (safety) dan bertahan lama,
tapi harus dapat mudah dibuka dan diganti bagi suku cadang.
2. Suku cadang standar yang digunakan dan presisi harus memenuhi kaidah-
kaidah toleransi dan allowance dalam ukuran.
3. Penentuan bahan yang digunakan bagi setiap produk suku cadang merupakan
salah satu atribut kualitas.
1
K. Venkatta Reddy, Textbook of Engineering Drawing (Hyderabad: BS, 2008), hlm. 1.
2
Hasan Basri Siregar, Menggambar Teknik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 2
4. Kehalusan permukaan (surface finishing) sangat penting sebagai salah satu
faktor kemampuan manufaktur (termasuk coating), bernilai teknologi dan
pengikat (daya tarik) bagi konsumen.
5. Pembentukan suku cadang, selain memenuhi syarat teknis, tetapi juga masih
diperlukan kriteria artistik, kewajaran dan kemudahan operasional (pembuatan
dan pemakaiannya). Penilaian terhadap bentuk artistik, sesuai dan wajar
dibutuhkan waktu yang sama dengan pemenuhan kriteria teknik.
6. Setiap rancangan konstruksi teknologi, selain terlibat dengan rakitan, demikian
juga harus memenuhi kaidah pemakaian ruang yang efektif dan efisien, hal
mana terkait dengan penggunaan bahan.
Gambar Teknik (Drafting Technology) mencakup banyak objek, terutama
yang berkaitan dengan kaidah-kaidah matematika.

2.1.1. Fungsi Gambar3


Gambar adalah bahasa teknik dan pola informasi. Tugas gambar
digolongkan dalam tiga golongan berikut:
1. Penyampaian informasi
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat
kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses,
pembuatan, pemeriksaan, perakitan, dan sebagainya. Penafsiran gambar
diperlukan untuk penentuan secara objektif. Standar-standar, sebagai tata
bahasa teknik, diperlukan untuk menyediakan “ketentuan-ketentuan yang
cukup”.
2. Pengawetan, penyimpanan, dan penggunaan keterangan
Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh, dimana teknologi dari
suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan. Gambar bukan saja diawetkan
untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan atau untuk diperbaiki,
tetapi gambar-gambar diperlukan juga untuk disimpan dan dipergunakan
sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana baru di kemudian hari. Cara-
cara penyimpanan, kodifikasi nomor urut gambar, dan sebagainya untuk itu
3
G. Takeshi Sato dan N. Sugiarto H., Menggambar Mesin Menurut Standar ISO (Jakarta: PT
Pradnya Paramita, 1986), hlm. 1-3
diperlukan. Kodifikasi nomor urut gambar dan cara-cara penyimpanan gambar
tidak cukup untuk keperluan tugas ini. Ruang untuk penyimpanan gambar
memerlukan tempat yang luas, dibuatlah film mikro, yang ditempelkan pada
kartu-kartu berlubang untuk disimpan.
3. Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi
Konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar
melalui proses dalam perencanaan, dan konsep. Masalahnya pertama-tama
dianalisa dan disintesa dengan gambar. Gambarnya diteliti dan dievaluasi.
Proses ini berulang-ulang, sehingga dapat dihasilkan gambar-gambar yang
sempurna. Gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga
sebagai peningkat daya berpikir untuk perencana. Sarjana teknik tanpa
kemampuan menggambar, kekurangan cara penyampaian keinginan, maupun
kekurangan cara menerangkan yang sangat penting.

2.1.2. Kertas Gambar4


Sesuai dengan tujuan gambar, bermacam-macam kertas gambar di pakai,
seperti misalnya kertas gambar putih, kertas kalkir, film dan sebagainya:
1. Kertas gambar untuk tata letak
Gambar tata letak dengan potlot dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas
sketsa, atau kertas millimeter yang bermutu baik dan dapat mudah dihapus.
2. Kertas gambar untuk gambar asli
Gambar asli digambar di atas kertas kalkir, karena gambar cetak biru
(blueprint) atau cetak kontak (contact print) dibuat langsung dari gambar
tersebut. Gambar potlot menggunakan kertas kalkir kasar, sedangkan untuk
gambar tinta digunakan kertas kalkir mengkilap.

3. Film gambar
Film dibuat dari polyester atau cellulose triacetate dan digunakan untuk
gambar yang teliti, dimana keawetannya sangat diperlukan, serta tidak boleh
memuai maunpun menyusut.
4
Ibid, hlm. 23
2.1.3. Ukuran-Ukuran Kertas Gambar5
Ada 3 (tiga) serial ukuran kertas yang dapat dipakai, yaitu seri A, B, dan C.
Ukuran kertas seri A biasa digunakan untuk cetakan pada umumnya termasuk
perlengkapan kantor dan penerbitan. Ukuran kertas seri B biasa digunakan untuk
poster, lukisan dinding, dan yang sejenisnya, ukuran dasar adalah Bo, sedangkan
ukuran kertas seri C, Co biasanya digunakan untuk map, kartu pos, dan amplop.
Tabel 2.1. Ukuran Kertas Serial
A, mm B, mm C, mm Pinggir
4Ao: 1682 × 2378 B0: 1000 × 1414 C0: 917×1297 10
2Ao: 1189 × 1682 B1: 797 × 1000 C1: 648×917 10

Ao: 842 × 1189 B2: 500 × 707 C2: 45×648 10


A1: 595 × 841 B3: 353 × 500 C3: 324×458 10
A2: 420 × 594 B4: 257 × 353 C4: 229×324 10
A3: 297 × 420 B5: 176 × 250 C5: 162×229 5

A4: 210 ×297 B6: 125 × 176 C6: 114×162 5


A5: 148 × 210 B7: 88 × 125 C7: 81×114 5
A6: 105 × 148 B8: 62 × 88 C8: 57×81 5
A7: 74 × 105 B9: 44 × 62
A8: 52 × 74 B10: 31 × 44
A9: 37 × 52
A10: 26 × 37
Sumber: Menggambar Teknik, 2010

2.1.4 Peralatan dan Alat Bantu Gambar6


Peralatan dan Alat Bantu Gambar yang biasa digunakan adalah papan
gambar, mini draughter, kotak peralatan, penggaris berskala, mal lengkungan
(french curves) , mal bentuk, mal huruf (templates), kertas gambar, pensil / pensil
mekanik.

5
Hasan Basri Siregar, Op. Cit., hlm. 14-15.
6
K. Venkatta Reddy, Textbook of Engineering Drawing (Hyderabad: BS, 2008), hlm. 2-5.
Sampai saat ini papan menggambar digunakan terbuat dari kayu lunak
yang baik dengan tepi yang dapat digunakan untuk T-square. Saat ini mini-
draughters sudah digunakan dalam pemasangan papan gambar sebagai pengganti
T-square yang bisa diperbaiki di papan apapun. Ukuran standar papan tergantung
pada ukuran ukuran kertas.

Sumber: Textbook of Engineering Drawing, 2008


Gambar 2.1. Mini Draughter dan Papan Gambar

Mini-draughter terdiri dari sudut yang dibentuk oleh dua lengan dengan
skala ditandai dan berengsel kaku yang dapat digerakkan. Ini menggabungkan
fungsi dari T-square, skala dan busur derajat. Biasa digunakan untuk menggambar
garis horizontal, vertikal dan miring, garis sejajar dan tegak lurus dan untuk
pengukuran garis dan sudut.
Kotak peralatan berisi jangka, pembagi dan pena atau pensil. Diutamakan
adalah posisi pensil mengarah sehubungan dengan ujung jangka dengan interval
jarak minimum dalam milimeter.
Sumber: Textbook of Engineering Drawing, 2008
Gambar 2.2. Jangka Dibengkokkan untuk Pengambaran Lebih Besar

Penggaris digunakan untuk penggambaran dengan proporsi ukuran tertentu


yang diinginkan. Penggaris ini biasanya terbuat dari kayu, plastik atau besi.

Sumber: Textbook of Engineering Drawing , 2008


Gambar 2.3. Penggaris

Mal lengkungan tersedia dalam berbagai bentuk (Gambar 2.4). Pertama


serangkaian titik ditentukan sesuai dengan kelengkungan yang diinginkan dan
kemudian kelengkungan yang paling cocok digaris di sepanjang tepi mal. Mal
lengkungan berfungsi untuk menggambar lengkungan dengan mudah dari
serangkaian titik.

Sumber: Textbook of Engineering Drawing , 2008


Gambar 2.4. Mal Lengkungan

Mal bentuk dan huruf adalah alat bantu ini digunakan untuk menggambar
fitur kecil seperti lingkaran, busur, segitiga, persegi, bentuk lainnya dan simbol
yang digunakan dalam berbagai bidang penggambaran sains dan gambar teknik.

Sumber: Textbook of Engineering Drawing , 2008


Gambar 2.5. Mal Bentuk

Pensil dengan memiliki berbagai nilai yang tersedia di pasar. Nilai


kekerasan atau kelembutan pensil ditandai dengan 3H, 2H, H, HB, B, 2B, 3B, dll.
Kelas HB menunjukkan kekerasan media timbal digunakan. Kekerasan meningkat
seiring dengan peningkatan nilai angka sebelum huruf H dan menjadi lebih
lembut, jika nilai angka sebelum B meningkat.

Sumber: Textbook of Engineering Drawing , 2008


Gambar 2.6. Jenis Pensil
Pemilihan kelas tergantung pada kualitas penggambaran yang diinginkan
untuk gambar. Pensil dari nilai H atau 2H dapat digunakan untuk menyelesaikan
gambar dengan memberikan garis hitam tajam. Kelas lembut pensil digunakan
untuk membuat sketsa kerja. Kelas HB direkomendasikan untuk huruf dan
dimensi.
Saat ini pensil mekanik telah secara luas digunakan menggantikan pensil
kayu. Ketika digunakan, banyak waktu yang digunakan untuk meruncingkan
pensil dapat dihemat. Pensil mekanik memiliki ukuran ujung 0,5 mm dan 0,7 mm.
Namun jenis pensil dengan ujung 0,5 mm lebih direkomendasikan dalam
penggunaan.

Sumber: Textbook of Engineering Drawing , 2008


Gambar 2.7. Pensil Mekanik

2.1.5. Alat-alat Lain7


Berbagai macam alat dipergunakan untuk menggambar, di samping alat-
alat yang telah dibahas sebelumnya:

7
G. Takeshi Sato dan N. Sugiarto Hartanto, Menggambar Mesin Menurut Standar ISO (Jakarta:
PT Pradnya Paramita, 1986), hlm. 28.
1. Penghapus
Penghapus digunakan untuk membuang garis yang salah dipergunakan
penghapus dengan mutu yang baik, menghilangkan garis atau gambar dengan
tinta, harus dipakai penghapus yang khusus.
2. Busur derajat
Biasanya busur derajat ini mempunyai garis pembagi dari 0º sampai dengan
180º, seperti yang terlihat pada Gambar 2.6. Alat ini dapat mengukur sudut atau
membagi sudut.

Sumber: Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, 1986


Gambar 2.8. Busur Derajat

3. Pelindung Penghapus
Dipakai bila kita ingin menghilangkan garis yang berdekatan. garis-garis yang
perlu dapat terlindung dari penghapusan dengan alat ini, hanya garis atau
bagian garis yang salah dapat dihapus.

Sumber: Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, 1986


Gambar 2.9. Pelindung Penghapus
2.1.6. Garis Gambar8
Gambar teknik mesin mempergunakan beberapa macam garis yang
mempunyai fungsi berbeda-beda sesuai dengan tujuannya. Masing-masing garis
tersebut dibuat dengan fungsi, bentuk dan tebal yang berbeda sesuai dengan
aturan yang ada. Fungsi, bentuk dan tebal garis yang dipergunakan dalam gambar
teknik mesin adalah seperti terlihat pada Tabel 2.2. di bawah ini.
Tabel 2.2. Jenis-Jenis Garis
Tebal Garis
Bentuk Garis Nama Garis Penggunaan
(mm)
Garis kontinu Garis benda,
0,50 - 0,70
(tebal) Garis nyata.
Garis ukuran,
Garis kontinu Garis bantu, Garis
0,25 - 0,35
(tipis) ulir, Garis arsir,
dll.
Garis putus-putus Garis bayang-
..................... 0,35 - 0,50
(tebal sedang) bayang.
Garis titik garis 0,50 - 0,70
Garis potong.
(tebal) 0,25 - 0,35

Garis titik garis Garis sumbu,


............................ 0,25 - 0,35
(tipis) Garis lipatan.

Garis bebas
0,25 - 0,35 Garis potong.
(tipis)
Garis bagian
bergerak, Garis di
Garis titik dua
0,25 - 0,35 depan bidang
garis (tipis)
potong, Garis
bentuk awal, dll.
Sumber: Buku Ajar Gambar Teknik, 2015

Ketebalan garis gambar di atas sudah standar, tetapi bisa juga di dalam
pemakaiannya tukang gambar hanya menggunakan perkiraan di dalam
menetapkan garis gambar yang digunakan, keadaan seperti ini dapat timbul jika
8
Muhammad Khumaedi. Buku Ajar Gambar Teknik. (Semarang: FT UNNES, 2015), hlm. 9
gambar-gambar yang dibuat terlalu kecil atau komponen-komponen yang
digambar terlalu banyak, sehingga apabila dibuat garis sesuai aturan, mungkin
timbul kesan gambarnya menjadi kurang sesuai atau mungkin menjadi sempit.
Penghindaran kesan-kesan tersebut maka tebal garis, dibuat dengan
menggunakan perbandingan seperti s, ½ s, dan ¼ s.
Penjelasan penggunaan dari masing-masing jenis garis tersebut, dapat
dilihat (Gambar 2.10). Hambar dibawah tampak bahwa masing-masing jenis garis
digunakan sesuai dengan fungsinya seperti yang telah dijelaskan.

Sumber: Buku Ajar Gambar Teknik, 2015


Gambar 2.10. Penggunaan Macam-Macam Jenis Garis

2.1.7. Bentuk Huruf9


Bentuk huruf harus mudah ditulis dan dibaca. Dalam ISO 3098/1-1974
diberikan contoh-contoh sebagai penuntun (Gambar. 2.11), satu untuk huruf
miring dan satu untuk huruf tegak. Contoh-contoh ini dimaksudkan sebagai
gambaran yang ditulis dengan bantuan sablon atau penulis otomatis. Contoh dari
standar Jepang untuk tulisan tangan diberikan pada (Gambar. 2.12).

9
G. Takeshi Sato dan N. Sugiarto Hartanto, Op. Cit, hlm. 21.
Sumber: Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, 1986
Gambar 2.11. Bentuk Huruf-Huruf (Miring)-ISO

Sumber: Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, 1986


Gambar 2.12. Bentuk Huruf-Huruf JIS

2.1.8. Huruf-Huruf Teknik dan Angka10


Huruf-huruf dan angka-angka yang dipakai dalam gambar teknik itu
distandardisasi. Biasanya kita pakai standard ISO (International Standard
Organization). Banyak hal mempunyai persamaan dan Normal Satie di Negeri
Belanda dan di Jerman (DIN-Deutsche Industrie Normen). Standardisasi ini terdiri
dari yang tegak dan miring (75 derajat ).
Huruf-huruf dan angka yang biasa di gunakan adalah tinggi nominal 2,5 ;
4 ; 6 ; 10 ; 16 dan 25. Jarak antara dua huruf = 2/7 h dapat juga di ubah-ubah
sesuai dengan keadaan tempat dan bentuk tulisannya, kadang-kadang dapat
dikurangi sampai 1/7 h atau 1/5-1/7 h.

2.2. Konstruksi Geometris11


Menggambar suatu mesin atau komponennya, tukang gambar sering
menggunakan konstruksi geometris untuk membantu dalam menyelesaikannya.
Konstruksi geometris yang sering digunakan antara lain: garis, sudut, lingkaran,
busur, ellips, segi banyak, dan lain-lain.

2.2.1 Beberapa Dasar Konstruksi Geometris12

10
Hasan Basri Siregar, Menggambar Teknik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 20.
11
M. Khumaedi. Buku Ajar Gambar Teknik. (Semarang: FT UNNES, 2015), hlm. 16
12
Hasan Basri Siregar, Op.Cit., hlm. 26-27
Konstruksi geometris dimaksudkan dengan cara melukiskan
(menggambarkan) suatu bentuk tertentu yang diinginkan karena konstruksi
geometris sangat dibutuhkan bagi seorang perencana (juru gambar).

2.2.2. Hiperbola13
Hiperbola didefinisikan sebagai lokus dari titik yang bergerak dalam
bidang secara sedemikian rupa sehingga perbedaan jaraknya dari dua titik tetap
(dikenal sebagai focii sepasang hiperbola) selalu konstan dan sama dengan sumbu
melintang.

Sumber: Enggineering Drawing with a Primer on AutoCad, 2006


Gambar 2.13. Konstruksi Hiperbola

13
Arshad N. Siddique. Enggineering Drawing with a Primer on AutoCad. (New Delhi: Prentice
Hall of India Private Limited, 2006), hlm. 3-34
2.2.3. Ellips
Elips didefinisikan sebagai lokus titik yang bergerak dalam bidang secara
sedemikian rupa sehingga total jaraknya dari dua titik tetap (dikenal sebagai focii)
selalu konstan dan sama dengan diameter utama elips.

Sumber: Enggineering Drawing with a Primer on AutoCad, 2006


Gambar 2.14. Konstruksi Ellips

2.2.4. Trochoid
Trochoid adalah kurva yang dihasilkan oleh titik yang berada pada
lingkaran bergulir dan terletak di dalam atau di luar lingkaran yang sama. Bila
titik yang digunakan cenderung terletak di dalam lingkaran bergulir, kurva yang
dihasilkan disebut inferior trochoid dan ketika berada di luar, kurva disebut
superior trochoid.

Sumber: Enggineering Drawing with a Primer on AutoCad, 2006


Gambar 2.14. Konstruksi Trochoid

2.2.5. Involutes
Involutes didefinisikan sebagai kurva yang ditelusuri dari sebuah titik pada
sepotong benang yang dilepas, yang sekaligus terjaga agar tetap rapat dari bentuk
geometris. Bila bentuk geometris berbentuk lingkaran. Hal ini juga dapat
didefinisikan sebagai jalur dari suatu titik yang terletak pada garis lurus yang
bergulir pada permukaan bentuk geometris.
Sumber: Enggineering Drawing with a Primer on AutoCad, 2006
Gambar 2.15. Konstruksi Involutes

2.3. Cabri II Plus14


Cabri II menggunakan alat konstruksi pada waktu penggambaran. Alat
ditampilkan sebagai kelompok tombol / toolbox pada toolbar di bagian atas layar.
Tombol, sering disebut "toolbox” direferensikan dari kiri ke kanan dalam teks.

Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999


Gambar 2.16. Toolbar Cabri II Plus

Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999


Gambar 2.17. Toolbar Cabri II Plus
Toolbar Pointer, terdiri dari tombol pointer, enlarge, rotate, dan rotate and
enlarge. Fungsi dari tombol dalam toolbar pointer tersebut dapat dilihat pada
Tabel 2.3.
14
Jean-Marie dan Franck Bellemain, Getting Started with Cabri Geometry II, (Texas: Texas
Instruments, 1999), hlm. 8-9.
Tabel 2.3. Fungsi Button pada Toolbar Pointer
Button Fungsi
Pointer Menunjukkan, dan memindahkan objek.
Rotate Memutar objek.
Enlarge Memperbesar objek.
Rotate and enlarge Memutar sekaligus memperbesar objek.
Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999

Toolbar Points, terdiri dari tombol point, point on object, dan intersection
point. Fungsi dari tombol dalam toolbar points tersebut dapat dilihat pada Tabel
2.4.
Tabel 2.4. Fungsi Button pada Toolbar Points
Button Fungsi
Membuat titik pada lembar kerja secara
Point
sembarang.
Membuat titik tepat pada objek yang telah
Point on object
dibuat.
Intersection on
Membuat titik potong antara dua buah garis.
object
Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999

Toolbar Lines, terdiri dari tombol line, segment, ray, triangle, polygon, dan
regular polygon. Fungsi dari tombol dalam toolbar lines tersebut dapat dilihat
pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Fungsi Button pada Toolbar Lines
Button Fungsi
Line Membuat garis.
Segment Membuat segmen garis melalui dua buah titik.
Membuat garis dari sebuah titik dengan arah
Ray
tertentu.
Triangle Membuat segitiga.
Polygon Membuat segi-n.
Regular Polygon Membuat segi-n beraturan.
Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999

Toolbar Curves, terdiri dari tombol circle, arc, dan curves. Fungsi dari
tombol dalam toolbar curves tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. Fungsi Button pada Toolbar Curves
Button Fungsi
Circle Membuat lingkaran dengan pusat tertentu.
Arc Menentukan busur pada sebuah lingkaran.
Membuat parabola, hiperbola, atau ellips
Conic
dengan menghubungkan lima titik.
Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999

Toolbar Construct, terdiri dari tombol perpendicular line, parallel line,


midpoint, perpendicular bisector, angle bisector, vector sum, compass,
measurement transfer, locus, dan redefine object. Fungsi dari tombol dalam
toolbar construct tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7. Fungsi Button pada Toolbar Construct
Button Fungsi
Membuat garis tegak lurus melalui sebuah titik
Perpendicular line
dan tegak lurus dengan garis yang lain.
Parallel line Membuat garis sejajar dengan sebuah garis
Membuat titik tengah dari dua buah titik atau
Midpoint
dua buah garis.
Perpendicular
Membuat garis sumbu.
bisector
Angle bisector Membuat garis bagi.
Vector sum Membuat penjumlahan vektor.
Membuat lingkaran baru dengan jari-jari sesuai
Compass
panjang suatu segment.
Measurement Mentransfer ukuran, sesuai dengan ukuran
transfer yang diinginkan.
Locus Membuat locus.
Redefine object Mengembalikan point dan line sebelumnya.
Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999

Toolbar Transform, terdiri dari tombol reflection, symmetry, translation,


rotation, dilation, dan inverse. Fungsi dari tombol dalam toolbar transform
tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8. Fungsi Button pada Toolbar Transform


Button Fungsi
Menentukan pencerminan dari sebuah titik,
Reflection
garis, atau bidang datar.
Symmetry Menentukan simetri dari sebuah titik.
Translation Menentukan pergeseran dari sebuah bangun.
Rotation Menentukan rotasi dari sebuah bangun.
Dilation Menentukan dilatasi dari sebuah bangun.
Inverse Menentukan invers dari sebuah bangun.
Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999

Toolbar Macro, terdiri dari tombol initial object, final object, dan define
macro. Fungsi dari tombol dalam toolbar macro tersebut dapat dilihat pada Tabel
2.9.
Tabel 2.9. Fungsi Button pada Toolbar Macro
Button Fungsi
Menentukan objek awal dalam membuat
Initial object
macro.
Menentukan objek akhir dalam membuat
Final object
macro.
Menyimpan macro setelah menentukan objek
Define macro
awal dan objek akhir pada macro.
Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999

Toolbar Check Property, terdiri dari tombol collinear, parallel,


perpendicular, equidistant, member. Fungsi dari tombol dalam toolbar check
property tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10. Fungsi Button pada Toolbar Check Property

Button Fungsi
Collinear Memastikan ketiga point segaris.
Parallel Memastikan kedua objek sejajar.
Perpendicular Memastikan kedua objek tegak lurus.
Equidistant Memastikan ketiga objek equidistant.
Member Memastikan point terdapat pada suatu garis.
Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999

Toolbar Measure, terdiri dari tombol distance & length, area, slope, angle,
equation & coordinates, calculate, dan tabulate. Fungsi dari tombol dalam
toolbar measure tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.11.
Tabel 2.11. Fungsi Button pada Toolbar Measure
Button Fungsi
Distande & length Menentukan jarak dan panjang.
Area Menentukan luas dari sebuah bidang.
Slope Menunjukkan kemiringan suatu objek.
Angle Menentukan besar sudut.
Equation &
Memunculkan titik koordinat pada suatu objek.
coordinates
Calculate Menentukan perhitungan.
Tabulate Mengumpulkan data pada sebuah tabel.
Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999

Toolbar Display, terdiri dari tombol label, comments, numerical edit, mark
angle, fix/free, trace on/off, animation, dan multiple animation. Fungsi dari
tombol dalam toolbar display tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.12.
Tabel 2.12. Fungsi Button pada Toolbar Display
Button Fungsi
Label Berisikan teks untuk keterangan objek.
Comments Membuat komentar pada sebuah gambar.
Numerical edit Mengubah ukuran, koordinat pada objek.
Mark angle Menandai sudut menggunakan tiga titik.
Fix/free Menetapkan/membebaskan lokasi sebuah titik.
Trace on/off Mencari objek.
Animation Membuat animasi sebuah objek.
Multiple animation Membuat beberapa animasi sekaligus.
Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999

Toolbar Draw, terdiri dari tombol hide/show, color, fill, thick, dotted,
modify appearance, show/hide axes, new axes, define grid. Fungsi dari tombol
dalam toolbar draw tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.13.
Tabel 2.13. Fungsi Button pada Toolbar Draw
Button Fungsi
Hide/show Menyembunyikan/menunjukkan objek.
Color Mengubah warna.
Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999
Tabel 2.13. Fungsi Button pada Toolbar Draw (Lanjutan)
Button Fungsi
Fill Mengisi warna sebuah bangun.
Thick Menebalkan garis pada objek.
Mengubah garis pada objek menjadi garis
Dotted
sumbu.
Button Fungsi
Membuka palet atribut untuk mengganti
Modify appearance
penampilan objek.
Menunjukkan/menyembunyikan sistem
Show/hide axes
koordinat.
New axes Membuat sistem koordinat baru.
Define grid Memunculkan batas pada sumbu tertentu.
Sumber: Getting Started with Cabri Geometry II, 1999

2.3.2. Mengkonstruksi Bukti Geometri Menggunakan Cabri II Plus15


Untuk bagian ini akan dijelaskan beberapa contoh penerapan software
Cabri Geometry II Plus dalam mengkonstruksi bukti geometri. Dibawah ini akan
dibahas beberapa pebuktian teorema yang kemudian di konstruksi dengan
menggunakan software Cabri Geometry II Plus dan kemudian ditentukan nilai
kebenaran dari sebuah teorema tersebut. Berikut beberapa contoh pembelajaran
geometri terkait konstruksi bukti dan beberapa visualisasi geometri.

2.3.1 Pemanfaatan Cabri II Plus dalam Pembelajaran Geometri16


Sebagian besar penelitian dikembangkan dengan melibatkan penggunaan
teknologi berupa DGS (Dynamic Geometric Software) dalam mengembangkan
bukti geometri , dan pada makalah yang akan disajikan akan diterangkan beberapa
contoh menyusun bukti geometri dengan menggunakan bantuan DGS. Geometri
adalah materi pelajaran matematika yang membutuhkan kemampuan matematis
yang cukup baik untuk memahaminya.
Penggunaan DGS memiliki potensi untuk mendorong siswa dalam
membangun bukti geometri. Pembelajaran dalam geometri, siswa melakukan
percobaan-percobaan melalui konstruksi geometri dan menyeret bangun geometri
untuk diperoleh konstruksi yang berbeda sehingga menyimpulkan sifat-sifat
bangun geometri yang telah dikonstruksi untuk menentukan teorema-teorema
sehingga tercipta bukti deduktif.

15
Ibid, hlm.524
16
Samsul Maarif, Jurnal Euclid, vol.3, No.2, (Jakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah, 2016),
hlm. 518-519
Salah satu DGS yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran untuk
menyusun bukti geometri yaitu pemanfaatan software Cabri Geometry II Plus
untuk pembelajaran geometri. Software Cabri II Plus menyediakan layanan untuk
mengkonstruksi titik, garis, segitiga, lingkaran dan geometri datar lainya lengkap
dengan perhitungan-perhitungan terkait dengan geometri. Konsep abstrak pada
geometri dapat di visualisasikan dengan software Cabri II Plus sehingga dalam
mempelajari dan menganalisis konsep geometri akan pembelajar geometri akan
lebih mudah memahaminya sehingga siswa dapat menyusun bukti geometri.

2.3.3 Pembuktian Teorema Luas Daerah Segiempat dengan Pendekatan


Keliling.
Pengeksplorasian teorema luas daerah segitiga dilakukan dengan
pendekatan keliling segitiga dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a) Menggunakan tombol circle pada toolbar buatlah sebuah lingkaran. Tentukan
titik A, B, C dan D pada lingkaran dengan menggunakan tombol point on
object pada toolbar.
b) Buatlah segiempat ABCD dengan menggunakan tombol polygon pada toolbar.
Selanjutanya beri nama sisi AB, BC, CD, dan AD masing-masing dengan a, b,
c, dan d dengan tombol label.
c) Tentukan panjang masing-masing sisi segiempat ABCD dengan tombol
distance or length pada toolbar. Tentukan setengah keliling segiempat ABCD
dengan menggunakan tombol calculate pada toolbar.
d) Tombol calculate digunakan untuk menentukan akar dari perkalian selisih
antara “s”dengan tiap-tiap sisi segitiga.
e) Tentukan akar dari perkalian selisih antara “s”dengan tiap-tiap sisi segiempat
dengan tombol area pada toolbar. Tentukan juga luas daerah segiempat ABCD.
Terlihat bahwa nilai luas daerah segiempat akan sama dengan akar dari
perkalian selisih antara “s”dengan tiap-tiap sisi segiempat.
Sumber: Jurnal Euclid, vol.3, No.2, 2016
Gambar 2.24. Penghitungan dengan Cabri II Plus

f) Apakah hal itu berlaku pada kondisi lain, kita dapat men-draging salah satu
titik pada segiempat ABCD.
g) Ternyata luas daerah segiempat tetap sama dengan akar dari perkalian selisih
antara “s”dengan tiap-tiap sisi segiempat.
h) Selanjutnya kita dapat melakukan perhitungan secara aljabar untuk
membuktikan luas daerah segiempat dengan pendekatan keliling. Lihatlah
gambar berikut.

Sumber: Jurnal Euclid, vol.3, No.2, 2016


Gambar 2.25. Penggambaran dengan Cabri II Plus

Anda mungkin juga menyukai