Postest Liken Planus
Postest Liken Planus
PENDAHULUAN
mempengaruhi kulit, mukosa mulut, mukosa genital, kulit kepala, dan kuku. Liken
planus (leichen dalam bahasa Yunani berarti “pohon lumut” ; planus dalam bahasa
Latin berarti “datar”) merupakan suatu kelainan yang unik, suatu penyakit
inflamasi yang berefek ke kulit, membran mukosa, kuku, dan rambut. Lesi yang
beralur halus, kotoran yang kering dari tumbuh-tumbuhan simbiosis yang dikenal
sebagai liken. Walaupun morfologi ini mungkin sulit untuk dibandingkan, liken
planus merupakan suatu kesatuan yang khusus dengan bentuk papul “lichenoid”
yang menunjukkan warna dan morfologi yang khusus, berkembang di lokasi yang
persen dari populasi umum, paling sering pada wanita perimenopause. Liken
planus dapat muncul pada usia berapa pun, tetapi sebagian besar kasus terjadi
antara 30 dan 60 tahun. LP mewakili 1,2% dari semua pasien baru di London dan
1
Etiologi dan patogenesis terjadinya liken planus belum diketahui secara
neurologik, dan stres emosi. Liken planus ditandai dengan timbulnya papul yang
mempunyai warna dan konfigurasi berwarna merah biru, skuama dan berbentuk
poligonal. Liken planus sering ditemukan pada ekstremitas superior, kulit kepala,
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
planus dalam bahasa Latin berarti “datar”) merupakan suatu penyakit inflamasi
yang berefek ke kulit, membran mukosa, kuku, dan rambut. Pada tahun 1869
inflamasi kronik.4
papul-papul yang memiliki warna dan konfigurasi yang khas. Papul berwarna
fleksor, selaput lendir, dan gentalia. Sangat gatal dan umumnya membaik dalam
waktu satu atau dua tahun. Dapat terjadi lichen planus-like eruption karena bahan
2.2 Klasifikasi
3
meninggi dan berwarna ungu keputihan. Bentuk lain dariannuler liken
sekunder terhadap trauma, atau pada kasus yang sangat jarang, sebagai
4
Gambar 2.2 Linear Variant Liken Planus
golongan dewasa muda dan anak-anak, dan umumnya pada daerah yang
paling sering terekspos sinar matahari seperti dahi, wajah, sampai dengan
lengan dan leher bagian belakang. Efflorosensi yang tampak berupa plak
5
2. Atrophic Liken Planus
termasuk jarang terjadi. Biasa pasien akan merasa amat perih, dan lesi ini
6
Gambar 2.5 Follikular Liken Planus
tebal dan hipertropi disertai perasaan yang amat gatal. Di sebut juga LP
7
dapat timbul akibat reaksi Captopril, dimana dapat pula menimbulkan
fibrosis. Jenis ini bisa menjadi irreversible oleh karena itu diperlukan
8
2. Liken planus pada kulit kepala
laporan, jenis ini lebih banyak diderita wanita dari pada pria. Pada stage
akhir dari jenis liken planus ini akan nampak gambaran alopesia tidak
jelas dengan sikatriks pada kepala yang akan mengarahkan kita pada
Sindrom.4
9
patches”. Ciri utamanya adalah eritema dan erosi pada lidah, kadang-
kadang ada plak putih dengan rasa nyeri dan tidak nyaman. Deskuamasi
dan erosi pada vulva dan vagina disertai dengan rasa terbakar,
dyspareunia.
glands, preputium dan scrotum. Pada genitalia wanita lebih sering pada
daerah vulva. Sering didapatkan pada wanita, lesi yang timbul hanya
2.3 Etiologi
10
didasarkan kelainan imunologik, gangguan neurologik, dan stres emosional, serta
adanya infeksi virus hepatitis C. Etiologi dari liken planus di rongga mulut telah
jamur (Candida) dan virus telah terlibat sebagai agen etiologi liken planus oral. Di
antara virus, human papilloma virus (HPV) juga telah ditemukan di liken planus
oral. Infeksi HPV adalah umum di serviks, perannya dalam penyebab liken planus
serviks perlu dievaluasi setelah lebih banyak kasus liken planus serviks
2.4 Epidemiologi
Tidak ada perbedaan pada ras, jenis kelamin, geografik, distribusi umur
sebagian pasien dengan lesi pada kulit memiliki lesi oral yaitu sekitar 25 %. Liken
planus tidak memiliki predisposisi yang kuat untuk setiap jenis kelamin. Beberapa
penulis menemukan 60% kasus LP pada wanita. Ini berarti wanita lebih banyak
daripada pria dengan ratio 2:3 dan predominan terjadi pada orang dewasa di usia
lebih dari 40 tahun. Pada daerah tropis dan subtropis kelompok umur muda juga
menderita LP. Prevalensi oral liken planus sekitar 1-2% dan lebih sering pada
perempuan dengan usia > 40 tahun. Di Jepang prevalensinya sekitar 0,5%, 1,9%
2.5 FaktorRisiko
11
Faktor risiko yang terkait dengan kejadian liken planu adalah :
ini diantaranya :
Antibiotik
Emas
Arsenik
Diuretik
Beberapajeniszatpewarna
Obat-obatan
2.6 Diagnosa
2.6.1 Anamnesa
Tanda klinis yang biasa didapatkan yaitu gatal, umumnya setelah satu
atau beberapa minggu sejak kelainan pertama timbul diikuti oleh penyebaran
juga dijumpai pruritus yang berat. Lesi pada membrane mukosa biasanya
sangat nyeri terutama jika terjadi ulserasi. Tempat predileksi kelainan pertama
yang khas terdiri atas papul yang poligonal, datar dan berkilat, kadang-
12
gastrointestinal. Pada vagina dan vesika urinaria terdapat gambaranretikular
serupa jala yang terdiri atas garis-garis putih atau striae abu-abu.8
poligonal, planar, purple (ungu), papul, dan plak. Onset biasanya akut,
kaki. Meskipun liken planus sering terjadi hanya pada permukaan kulit, juga
dapat melibatkan mukosa mulut, mukosa genital, kulit kepala, atau kuku.1
Kuku menjadi rusak dan rapuh serta suram warnanya, permukaan kuku
jamur. Pada infeksi ringan hanya dijumpai bercak-bercak putih dan kasar di
Tes laboratorium
liken planus. Jumlah total limfosit dansel darah putih menurun. Hal ini
13
Pemeriksaan histopatologis
14
ditransformasikan kedalam badan koloid dengan kemunculan satu per
satu. IgM dan fibrin terdapat pada dermis papilar pada lesi yang aktif.12
Patologi Anatomi
histiosit dan sel plasma yang akan lebih prominen pada specimen
membrane mukosa.4
2.7 Patofisiologi
Dinyatakan etiologi dari liken planus masih belum jelas, namun terdapat
penyakit kolagen, infeksi virus dan stress emosional. Pada liken planus
ditemukan adanya peningkatan sitokin TH1, hal ini diinduksi oleh genetik, dan
lesi di mulut saja berhubungan dengan IFN-γ (interferon gamma) dan TNF-α
(tumor nekrosis factor-alpha) berhubungan dengan lesi pada mulut dan kulit.13
15
Untuk lesi pada mulut, sel T aktif akan bermigrasi ke epithelium mulut,
lebih lanjut ditarik oleh molekul adhesi interseluler (ICAM-1 dan VCAM),
termasuk didalamnya kolagen tipe IV dan VII, laminin dan integrin, dan
kemungkinan oleh jalur signal CXCR3 dan CCR5. Kemotaksis limfosit dapat
interleukin (IL)-1, IL-8,IL-10, dan IL-12. Kemudian akan terjadi ikatan antara
sel T dengan keratinosit dan IFN-γ. Kemudian akan terjadi apoptosis sel-sel
(MMP 1) dan MMP3. Proses kronis diakibatkan karena terjadinya aktivasi dari
mediator inflamasi NF-κB (nuclear factor kappa B), dan proses penghambatan
putih.13
Selanjutnya antigen liken planus ini akan dikenali oleh sel T spesifik antigen
mulut oleh kemokin yang terbentuk dari keratinosit. Ekspresi antigen keratinosit
dan sekresi kemokin dapat distimulasi oleh infeksi virus khususnya infeksi virus
hepatitis C karena terdapat sel T spesifik HCV, produk dari bakteri, trauma
2.8 Patogenesis
16
LP adalah penyakit autoimun yang dimediasi sel T dimana sel CD8 + T
sitotoksik memicu apoptosis sel basal epitel oral. Kejadian awal dalam mekanisme
yang mungkin merupakan peptida atau protein kejutan panas. Setelah ini, sel T
(kebanyakan CD8 +, dan beberapa sel CD4 +) bermigrasi ke epitel baik karena
pertemuan acak antigen selama surveilans rutin atau migrasi yang dimediasi
kemokin menuju keratinosit basal. Sel CD8 + yang bermigrasi ini diaktifkan
(MHC) -1 pada keratinosit atau melalui limfosit CD4 + yang diaktifkan. Selain
itu, jumlah sel Langerhans pada lesi OLP meningkat seiring dengan tingginya
ekspresi MHC-II; Presentasi antigen berikutnya terhadap sel CD4 dan interleukin
(IL) -12 mengaktifkan sel CD4 + T yang mengaktifkan sel CD8 + melalui
interaksi reseptor, interferon γ (INF-γ) dan IL-2. Sel CD8 + T yang diaktifkan
pada gilirannya membunuh keratinosit basal melalui faktor nekrosis tumor (TNF)
anulare, nevus unius lateris, atau liken stratus. Kelainan mukosa dapat menyerupai
: leukoplakia, kandidiosis, atau sifilis II. Jika pada alat kelamin hendaknya
2.10.1 Farmakologi
Topikal
proksimal kuku setiap 4 minggu dan regresi terjadi dalam 3-4 bulan.
4-6 minggu dan dilanjutkan dosis yang dikurangi selama 4-6 minggu.
Etretinat dosis rendah sebanyak 10-20 mg/hari selama 4-6 bulan bagus
untuk remisi pada liken planus kulit. Respon yag cepat didapatkan
Fotokemoterapi
UVB (Ultraviolet B)
terbakar.
UVA(Ultraviolet A)
19
Terapi untuk liken planus menggunakan sinar ultraviolet A
yang membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar UVA. Efek samping
jangka pendek dari terapi ini adalah mual, sakit kepala dan gatal-gatal.
2.10.3 Edukasi
beralkohol, apa pun yang terasa pedas, serta asam karena bisa
20
mengurangi rasa gatal dan pembengkakan. Khusus bagi wanita,
2.10 Komplikasi
a. Rambut
b. Kuku
Pada kuku, terjadi pada hingga 10% kasus, tetapi biasanya sebagai
hilang secara permanen kuku dari jari-jari kaki besar adalah orang-orang
c. Selaput lender
Kanker sel skuamosa yang berkembang pada lesi mulut jarang terjadi,
insiden bervariasi dalam seri yang berbeda. Lesi dapat terjadi di bibir.
21
2.12 Prognosis
Penyakit ini dapat sembuh sendiri. Prognosisnya bergantung pada
sembuh dalam 11bulan, bila kulit dan selaput lendir 17 bulan, selaput lendir
mulut saja 4,5 tahun, dan lesi yang hipertrofik 8 tahun 7 bulan. Kekambuhan
BAB III
KESIMPULAN
papul-papul yang memiliki warna dan konfigurasi yang khas. Papul berwarna
membaik dalam waktu satu atau dua tahun. Dapat terjadi lichen planus-like
eruption karena bahan dari luar atau penyakit sistemik. Liken planus merupakan
penyakit kulit yang gatal, mukokutaneus yang mengalami erupsi dan anak-anak
pasti. Sekurang-kurangnya 2-3 dengan kasus LP terjadi pada umur antara 30 dan
60. Diagnosis penyakit ini berdasarkan gambaran klinis dan dibantu dengan
22
pemeriksaan histopatologis. Penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya
obat kortikosteroid topikal dan sistemik, serta krim vitamin A 0,05% dapat
23