TEKNOLOGI PEMECAHAN

MASALAH TANAH DENGAN KEMBANG-SUSUT

YANG BESAR
(TANAH EKSPANSIF)
PARTIKEL/BUTIRAN TANAH
Tanah berbutir kasar Jenis Tanah Menurut Bentuk dan ukuran relatif
(coarse-grain soils) Ukuran Butir dari butiran

GRAVEL (KERIKIL)
Ayakan # 4 Æ (= 0,48 cm)
(= 4,8 mm)
SAND (PASIR)

Ayakan # 200 Æ (= 0,075 mm)

Tanah berbutir halus

SILT (LANAU)
(fine-grain soils)

2 µm = 2 x 10-6 m
= 0,002 mm
1 µm
CLAY (LEMPUNG)
Bentuk : pipih
coloids
 LUAS PERMUKAAN BENDA
SPECIFIC SURFACE =
MASSA BENDA

(a) (b)
TEGANGAN KAPILER (CAPILARY TENSION)

Tegangan hidrostatis

Untuk air : θ = 0 Æ cos θ = 1

4T 2T T = tegangan permukaan dari air
UB = - =- r = jari-jari pipa
d r
2T
UB = -
r
UB Æ ~ bila d Æ 0
PADA TANAH

TANAH JUGA TERDIRI DARI BUTIRAN-BUTIRAN DAN PORI-

PORI
MAKIN KECIL BUTIRAN TANAH, MAKIN KECIL PORI.
PERISTIWA KAPILER TERJADI BILA TANAH TIDAK JENUH AIR
(NON-SATURATED). KEADAAN INI TERJADI BILAMANA :

• TANAH MENGERING MUSIM KEMARAU

• MUKA AIR TANAH TURUN
TEGANGAN PADA TANAH

σ’ = σ - U
Dimana σ’ = tegangan efektif (antar butiran)
σ = tegangan total, karena beban sendiri + beban “surcharge” (timbunan,
bangunan, etc)
U = tegangan air pori

Mula-mula : * U = tegangan hidrostatis.

* Bila tidak terendam air U ≈ 0
σ’ = σ – 0 Æ σ’ ≈ σ

Pada waktu mengering

4T
Ukmax = - Æ Pada tanah lempung
d
d Æ 0 ∴ U = besar sekali
4T
σ’ = σ + Æ sangat besar untuk tanah lempung
d
Jadi σ’ >>> σ Æ tanah seperti terkonsolidasi.

∴ Tanah menyusut (volumetric shrinkage)

MENGENAL CIRI-CIRI TANAH MENGEMBANG

Ada beberapa cara untuk mengetahui besar-kecilnya sifat kembang-susut dari

pada tanah. Salah satu cara diantaranya ialah dengan mencari angka Aktivitas
(= Activity) dari tanah tersebut dimana :

Plasticity Index
Activity, A =
(% dari partikel tanah yang < 2µ) - 5

PI Didapat dari Hidromet

atau A = test.
% clay sizes – 5

Misal tanah di daerah Bojonegoro LL = 85% PL = 30% PI = 55%

% clay sizes = 95 %

55
A= = 0,61 %
95 – 5
 Swelling potential
very high

Percent clay sizes (finer than 0.002 mm)

Classification chart for swelling potential (after Seed, et al., 1962)

RINGKASAN MEKANISME KEMBANG-SUSUT

1. SUSUT (SHRINKAGE)
Terjadi karena :

• Tanah “mengering” (Sr < 100%)

• Peristiwa kapiler menyebabkan naiknya σ’
• Tanah berubah volume
2. PENGEMBANGAN (SWELLING)
Terjadi karena :
• Tanah “membasah”
• Kebalikan peristiwa kapiler (σ’ turun keharga
semula)
• Interaksi Fisika-Kimia
ƒ Mengembangkannya jarak antar unit struktur dasar pada
Montmorillonite & Vermiculite karena “hidrasi”
permukaan partikel.
ƒ Tekanan Osmotis yang bernilai positif menaikkan harga
U antar butir :
∴ σ’ = σ - U
σ’ mengecil, tanah mengembang
(σ’ = tegangan efektif pada tanah)
( U = tegangan air pori)
 MEKANISME KERUSAKAN JALAN AKIBAT
KEMBANG-SUSUT TANAH DASAR
Mula-mula (akhir musim penghujan)

Evaporasi Tanah
Evaporasi & drying (musim kemarau) Air pori menyusut

(kemarau) Evaporasi
Muka tanah
semula

(hujan datang)
hujan hujan Tanah
mengembang
kembali

(pertengahan musim penghujan) Muka tanah di

akhir musim
kemarau

(akhir musim penghujan)

Center line

Musim kemarau, jalan bertambah parah

DASAR PENDEKATAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH
1. Pendekatan terhadap tanahnya sendiri.
2. Pendekatan terhadap design bangunan diatas tanah tersebut.

PENDEKATAN TERHADAP TANAHNYA SENDIRI

Tujuan : Mencegah atau mengurangi terjadinya kembang-susut yang
besar dari tanah dasar.
Metoda :
1. Mencegah perubahan kadar air yang mencolok dalam tanah.
2. Memperbaiki sifat-sifat tanah dasar :

a. Stabilisasi tanah kimiawi

- Lime (kapur), salt, cement, bitumen stabilization
b. Stabilisasi mekanis.

3. Memberikan beban perlawanan (timbunan) terhadap tekanan

mengembang dari tanah.
 PENDEKATAN TERHADAP TANAHNYA SENDIRI
(UNTUK PEMECAHAN MASALAH TANAH MENGEMBANG)

1. MENCEGAH PERUBAHAN KADAR AIR DALAM TANAH

• COVERING (PERMUKAAN LAPISAN TANAH DITUTUP BAHAN KEDAP AIR)
• CONSTANT WETTING

2. SOIL STABILIZATION
A. CHEMICAL STABILIZATION (CARA KIMIAWI)
• LIME (KAPUR)
• GARAM
• SEMEN (PC)
• BAHAN BITUMEN (ASPHALT)
B. MECHANICAL STABILIZATION (CARA MEKANIS)
• PENCAMPURAN DENGAN MATERIAL TANAH YANG BAIK
• COMPACTION

3. PEMBERIAN BEBAN ATAU TIMBUNAN UNTUK “COUNTER-WEIGHT”

• JUGA UNTUK MEMBUAT LEBIH MERATANYA “DIFFERENTIAL HEAVE” KEPERMUKAA

YANG LEBIH LUAS.
PENANGGULANGAN PROBLEMA JALAN DIATAS TANAH
KEMBANG-SUSUT
 Alternative pemasangan

Tanah setempat dipadatkan

dengan kadar air “wetter than
optimum”

SISTEM “MESL”

MESL = MEMBRANE ENCAPSULATED SOIL LAYER

A. BARRIER USING SUITABLE FILL MATERIAL
B. BARRIER OF LOCAL SOIL STABILIZED WITH LIME OR CEMENT

C. BARRIER USING GEOMEMBRANE

ALTERNATIP PEMECAHAN UNTUK PONDASI DI TANAH YANG
MEMPUNYAI KEMBANG-SUSUT YANG BESAR
ANTARA LAIN :
1. PONDASI SETEMPAT UNTUK MEMBUAT σ’p BESAR
2. PONDASI SUMURAN ATAU TIANG STRAUSS SAMPAI DI BAWAH LAPISAN YANG
TERPENGARUH KEMBANG-SUSUT
3. MENGGANTI LAPISAN TANAH DASAR DENGAN TANAH YANG LEBIH BAIK ATAU
TANAH YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR/SEMEN
4. MENJAGA TINGGI MUKA AIR TANAH DI BAWAH BANGUNAN
5. MENUTUP DAERAH TERBUKA DI TEPI BANGUNAN DENGAN LAPISAN KEDAP AIR

LAPISAN KEDAP AIR :

- GEOMEMBRANE
- ASPHALT SHEET
- BETONAN RABAT
6. MEMBANGUN BANGUNAN DI ATAS TANAH TIMBUNAN YANG BAIK
 AKIBAT SIFAT PLASTISITAS YANG TINGGI PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP
STABILITAS TALUD

TANAH LEMPUNG DENGAN Sifat asli pada tanah basah

PLASTISITAS TINGGI
Kepadatan Kekuatan
Klasifikasi : CH Tinggi Tinggi
Nilai LL > 50
Nilai PL > 22 Rendah Rendah

SIFAT KEMBANG-SUSUT BESAR

MEMBASAH KARENA AIR HUJAN MENGERING AKIBAT PENGUAPAN/EVAPORASI SELAMA MUSIM KEMARAU
ATAU AIR TANAH (JUGA AKIBAT RADIASI LANGSUNG SINAR MATAHARI)

TANAH MENGEMBANG (TERUTAMA YANG TANAH MENYUSUT (TERUTAMA YANG TERLETAK

TERLETAK DEKAT PERMUKAAN) DEKAT PERMUKAAN)

Mengembangnya tanah menyebabkan : Penyusutan yang besar menyebabkan :

Kepadatan tanah jauh berkurang
Kepadatan yang jauh berkurang menyebabkan
penurunan drastis kekuatan tanah.
• Tanah retak-retak.
• Terjadi penurunan tanah (akibat susut) yang berbeda pada permukaan
tanah timbunan.
• Retak-retak tanah yang berkelanjutan dapat menyebabkan butiran tanah
terlepas sama lain sehingga tanah bersifat seperti pasir/kerikil (selama
masih kering)
 TANAH BASAH SETELAH MENGALAMI PENGEMBANGAN
YANG BESAR

γ (Kepadatan Tanah) sangat berkurang

Cu, kekuatan geser tanah sangat kecil

YANG BASAH KARENA AIR HUJAN TERLETAK DI PERMUKAAN (MAKIN DALAM

MAKIN PADAT DAN MAKIN KOKOH)

PADA PERMUKAAN TALUD/LERENG

Aliran air hujan
EKSISTING PEKERJAAN

RENCANA PEKERJAAN
PEMECAHAN MASALAH
• HINDARI TANAH TALUD DARI PENGARUH LANGSUNG AIR HUJAN.
• PADATKAN TANAH TALUD SEDAPAT MUNGKIN (LAPIS DEMI LAPIS @ 20-30 cm PER
LAPIS).

• GUNAKAN LAPISAN PENUTUP KEDAP AIR (ATAU GEOMEMBRANE) KEMUDIAN TUTUPI

DENGAN TANAH PENUTUP YANG BERPLASTISITAS RENDAH (disarankan tanah dengan LL
< 30, dan PI < 10).

ATAU :
• BILA HTALUD KECIL, DAPAT DIGUNAKAN KONSTRUKSI REINFORCED EARTH, DENGAN
MENGGUNAKAN PERKUATAN GEOTEXTILE ATAU SEJENIS.
RUAS JALAN TOL SURABAYA - GEMPOL

Kondisi semula

Bahu jalan dari

bahan base
course (granular)
RUAS JALAN TOL SURABAYA - GEMPOL

Penyebab utama kerusakan

RUAS JALAN TOL SURABAYA - GEMPOL

Kerusakan yang terjadi

RUAS JALAN TOL SURABAYA - GEMPOL

Pemecahan dgn
Geomembrane

Geomembrane

Gebalan rumput

Subdrain
RUAS JALAN TOL SURABAYA - GEMPOL
RUAS JALAN TOL SURABAYA - GEMPOL
RUAS JALAN TOL SURABAYA - GEMPOL
RUAS JALAN KRIAN - GRESIK

Kondisi semula
 RUAS JALAN KRIAN - GRESIK

Penyebab utama
kerusakan
 RUAS JALAN KRIAN - GRESIK

Kerusakan yang terjadi

 RUAS JALAN KRIAN - GRESIK
Geomembrane

Pemecahan dgn bahan

geotekstile dan Geotekstile

geomembrane
Geomembrane
RUAS JALAN KRIAN - GRESIK
RUAS JALAN KRIAN - GRESIK