Anda di halaman 1dari 15

SISTEM UTILITAS

RUMAH SAKIT ANNISA CIKARANG


Pendahuluan
BangunanRumahSakitAnnisaterdiridari 3 komponenpenting, yaitustruktur, arsitekdan
system utilitas di gedung. Ketiganyasatusama lain salingterkait. Jikastrukturmengedepankan
kekuatan, arsiteklebihmenekankanpadakeindahan, makautilitaslebihmengedepankanpada
fungsi. Sekuatapapunbangunanatauseindahapapunbangunan, jikatidakditunjangdengan
suatu system utilitas yang handal, makabangunantersebuttidakadafungsinya.
Jadisangatjelasantaraketigakomponendalamsuatugedung yang salingterkaitsatusama lain.
Dengandemikiansistemutilitastermasuksalahsatukomponen yang sangatpenting. Jadi
intinyasuatubangunan yang telahdirancangoleh para arsitekakhirnyaharusdipakai, dihuni
dandinikmati. Untukitubangunanharusdilengkapidenganprasarana yang sesuaidengan
kebutuhansesuaidenganperuntukannyasendiri.
Gedung/bangunanRumahSakitAnnisadipersiapkanolehperancangnyauntukdimungkinkan
dikonsepsesuaidengan standard an pedomanfungsuinyamasing-masing. Dan konsepsistem
utilitasdisesuaikandenganfungsinya.
A. SistemMekanikaldanElektrikalSuatuGedung
Padaumumnya System mekanikaldanelektrikalsuatugedungterdiridari:
1. SistemMekanikal
a. System plumbing
b. System Fire Fighting (System Pemadamkebakaran)
c. System Tata Udara (AC / Air Conditioning)
d. Sistemtransportasi vertical (lift)
2. SistemElektrikal
a. SistemElektrikal / ArusKuat
b. Sistempenangkalpetir
c. Sistemtelepon
d. Sistemtatasuara (Sound system)
e. System fire protection (fierm alarm)
f. Sistem Data / JaringanKomputer
g. Sistem MATV (master Television)
h. Sistem CCTV (Close Circuit Television)
i. SistemPerkuncian
B. FungsiUmummasingmasingSistem
1. System plumbing
Sistem plumbing adalahsuatupekerjaanmeliputisistempembuanganlimbah / air
buangan (air kotordan air bekas), sistem venting, air hujandansistempenyediaan Air
bersih.
2. System Fire Fighting (System Pemadamkebakaran)
Sistem fire Fighting atausistempemadamkebakarandisediakan di gedungsebagai
preventif (pencegah) terjadinyakebakaran. Sisteminiterdiridarisistem APAR, sistem
hidran, sprinkle, smookdetektordan Fire Extinguisher belumada.
3. System Tata Udara (AC / Air Conditioning)
Secaraumumsistemtataudaraberfungsimempertahankankondisiudararuangabaik
suhumaupunkelembaban agar udaraterasalebihnyaman. Kenyamanandalamsuatu
ruangandiperkantoran / fungsigedunglainnyamerupakankebutuhanpsikologis yang
mulaibanyakdiperhatikan di zaman modern ini
4. Sistemtransportasi vertical (lift)
Sudahmenjadisuatukebutuhanpadabangunan-bangunantingkattinggidiperlukan
suatualattransfortasi vertical, untukmemudahkantransfortasipenggunadanefisiensi
bangunanitusendiri. Sistemtransportasivertikaldidalambangunangedungadalah
suatusistemperalatan yang digunakanuntukmemindahkan orang / barangdarilantai
bawahkeatasatausebaliknya, yang disebut lift atauelevator..
5. SistemElektrikal
Sistemelektrikalmerupakansuaturangkaianperalatanpenyediaandayalistrikuntuk
memenuhikebutuhandayalistrikteganganrendah. Dalamrangkaianperalatan yang
disediakanmeliputisaranapenyesuaianteganganlistrik (trafo/ transformator), sarana
penyaluranutama (Kabel feeder) dan panel hubungutamaatau LVMDP (Low
Voltage Main Distribution Panel) dan panel distribusiutama di tiapgedung (SDP /
Sub Distribution Panel) danterakhir panel-panel di tiaplantai (PP-LP untuk
penerangan, Panel Stop Kontak, Panel Stop Kontak UPS, Panel UPS OK dan PVAC
utuk power AC), Generator Set untuktenagacadanganapabilaterjadipemadaman
listrikdarisumberutama.
6. Sistempenangkalpetir
Secaraumumsisteminiberfungsiuntukmemproteksigedungdansekitarnyadari
petir. Pekerjaanpenangkalpetirmenyangkutmeliputipemassangandanpenyediaan
instalasipenagkalpetir, grounding danpembuatanbakkontrol.
7. Sistemtelepon
Sistemteleponberfungsissebagaialatkomunikasiantarinstansidalamgedung. Sistem
inimenggunakan PABX yang berfungsisebagaisentralkomunikasitelepon di dalam
gedung (pelanggan) yang terhubungdengantelkom
8. Sistemtatasuara (Sound system)
Sisteminiberfungsisebagaipublikadress, paging danpengumuman. Sistemini
terdiridariperalatanuntukmemenuhi background music danpengumumandarurat.
9. System fire protection (fire alarm)
Sistem fire protection ataudisebutjugadengansistem fire alarm (sistempengindraapi)
adalahsuatusistemterintegrasi yang didesainuntukmendeteksiadanyagejala
kebakaran, untukkemudianmemberiperingatan (warning) dalamsistemevakuasidan

ditindaklanjutisecaraotomatismaupun manual dengandeengansisteminstalasi


pemadamkebakaran (sistemFire fighting).
10. Sistem Data / JaringanKomputer
Berfungsisebagaijaringankomputerterintegrasidalamgedung. Sistemkabel data
ataudisebutjuga Local Area Network (LAN) merupakanjaringan computer yang
menghubungkan computer pc dari workstation untukmemakaibersamasumberdaya
(resource, misalnya printer, internet, dan lain-lain) dansalingbertukarinformasi.
11. Sistem MATV (master Television)
Kebutuhanpengelolaantelevisidalamsuatubangunganmenjadikebutuhan di
perkantoran. Sisteminidinamakandengansistem master antena TV (MATV). Sistem
MATV terdiridaribeberapaperangkatpenerima (receiver), mixer, danpenguatsinyal.
12. Sistem CCTV (Close Circuit Television)
Sistem CCTV merupakanbagiandariupayauntukmempermudahpekerjaansekuriti
sistem, yang terintegrasiuntukmemberikankemudahandalam proses pengontrolan
danpemantauanlebihakuratdanotomatis. Sekuritisistembiasanyameliputipekerjaa
untukMengawasikeluarmasuk orang kegedung, mengawasikeluarmasuk
kendaraandanmengawasilokasiparkirkendaraandanmengamatiruangan-ruangan
yang dianggappenting.
C. SistemLainnya
1. FIDS (Flay Information Display System)
FIDS merupakansistemjaringankomputer yang ada di RumahSakitAnnisa, yang
mengolah data tentanginformasitentanginformasipenanganan / persiapanobat di
apotik/farmasi.
2. SistemInstalasi Gas Elpiji
Sisteminstalasi gas elpijibiasanyauntukDapur/Gizi (pusatpengolahanmakanan)
biasanya di luarbangunaninduk. Sisteminstalasi gas di Dapur/Giziinimerupakan
sentralinstalasi gas untukbahanbakar yang berkaiatandenganmasakmemasak di
Dapur/Gizi.
3. Sistem Gas Medik
Sisteminiada di RumahSakitAnnisa, dalamupayamengefektifkansistem gas yang ada
di rumahsakit, terutamadalamhubungannyasentralisasi gas medik. Sistem gas medik
terdiridariinstalasioksigen, instalasivakum, instalasi N2O daninstalasi
compressor/udaratekan.
4. SistemTransfortasivertikaldan Horizontal
sistemtransfortasipenumpangdanbarang di area gedungRumahSakitAnnisatidak
hayasistemtransfortasivertikalsajaseperti lift, tetapijugatransfortasi horizontal dan
untukpenumpangdanbarangterutamamenyangkuttransportasipsiendengan
menggunakan roaster ataubrankarsedangkantranportasibarangdapatdipergunakan 7
check inn danjuga check out digunakan conveyor.
5. SistemPemadamKebakaran
Padaumumnyadigedung, sistempemadamkebakaran yang digunakanteriridarisistem
instalasiHydran, instalasi sprinkler dan Fire extinguiher. Tetapi di RumahSakitAnnisa,
sistempemadamkebakarannyamenggunakanjenis chemical CO2 danjugaditambahkan
tabung yang menggunakansemacamfowder, untukmenghindarikerusakanpadabahan-
bahan yang berasaldarikertas.
Sistem fire gas biasanyadigunakanuntukruangantertentu, seperti: ruanglaboratorium,
ruangarsip, ruangGenset, ruang panel danruanganeletronik (ruang central komputer:
ruang hub dan server, IT, Comunicationdan lain-lain).
Sistem yang digunakanbiasanyasistem fire gas terpusat, dimanatabung-tabung gas
(foam, halon, Co2 dan lain-lain).
6. Sistem AC di beberapagedung
Padaumumnyasistemtataudara / sistem AC yang digunakanuntukgedung yang relatif
kecilhanyamenggunakan AC split atau AC casseteatau split duct. Tetapiuntukgedung
gedungbesardanberhubungandenganpubliksepertirumahsakit, biasanya
menggunakansistem AC AHU dengan media sistempendingin air (chiller), seperti di
Bandaradan Mall. Di RumahSakitAnnisasistem AC yang digunakanmenggunakan
sistem AHU (air Handling unit) untuk area publikdanmenggunakan FCU untuk
perkantoran, dengan media pendingin air (chiller), danuntuk di gedung-gedung yang
terpisahdarigedungutamatetapmenggunakan AC split atau AC cassetedengan media
refrigeransebagaipendinginnya. UntukRumahSakit, disamping AC split, untuk yang
lebihbesarlagibiasanyajugadigunakan AC VRV, suatusistem AC yang terdiridari
beberapa indoor AC tetapi outdoor nyahanya 1. AC VRV inisangatefektifuntuk
perawatandanjugamenghilangkankesansemrawutnyapenataan outdoor AC disamping
biayaoperasionalnya yang murah, tetapibiasainvestasiawal yang sangatmahal,
sehinggatidakdijadikanalternatif.
Di RumahSakitAnnisa, khususnya di ruangrawatinapatau di gedunglainnya yang
mengharuskanpenggunaan AC secarasimultan yang tidakbolehpadam, sehingga
sistem AC harusberjalanterus, sehinggaperludigunakansejenis AC presisi yang
bekerjasecara sequencing (bergantiansatusama lain), das diletakanberhadapan.
UTILITAS
Penyediaan Unit Utilitas Listrik & Air

A. Sistem Distribusi Tenaga Listrik


a. Deskripsi Distribusi
Sistem distribusi dimaksudkan untuk memberikan tenaga listrik kepada beban dengan
setepat mungkin dan menjamin kelangsungan penyaluran / pelayanan dengan tegangan dan frekuensi
yang stabil.
Distribusi tenaga listrik merupakan penyaluran daya listrik dari tingkat pusat (Main
Substation) ke substation. Kemudian dari substation disalurkan ke beberapa ER (Elektrical Room)
diperusahaan tersebut. Dalam hal ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di PT Semen Gresik
pabrik Tuban I,II dan III didapat dari kontrak tenaga listrik dari PLN dengan perincian 82 MVA
untuk Tuban I dan II sedangkan sisanya 33 MVA menyuplai Tuban III.
PT.Semen Gresik pabrik Tuban mempunyai generator (Emergency Power) untuk
menjaga kontinuitas proses produksi yang stabil. Generator dipakai sebagai suplai cadangan apabila
sumber tenaga listrik dari PLN mengalami pemadaman. Penggunaanya terbatas pada cooler, kiln dan
penggilingan batubara. Saat pasokan listrik pada ketiga alat tersebut terhenti, sebuah breaker akan
mengalihkan pengambilan daya listrik dari PLN ke generator dalam waktu kurang dari lima menit.
Setelah pasokan listrik befungsi seperti biasa, posisi breaker akan dikembalikan seperti semula.
a. b. Gambaran Umum Sistem Distribusi Tenaga Listrik di Pabrik Semen Gresik

Sistem Distribusi Tenaga Listrik pada pabrik Semen Gresik dibagi menjadi beberapa
jaringan sebagai berikut :
1. Jaringan dari Main Substation/gardu induk (Transformator 150 / 20 KV) ke Substation
(Transformator 20 / 6,3 KV) menggunakan tegangan 20 KV.

Gardu Induk I mempunyai 3 buah transformator yaitu :

Trafo I Untuk menyuplai listrik pabrik Tuban I dari crusher sampai kiln Trafo
II Untuk menyuplai listrik ke cement mill
Trafo III Untuk menyuplai listrik pabrik Tuban II dari crusher sampai kiln

Gardu Induk II mempunyai 2 buah tranformator yang digunakan untuk keseluruhan proses produksi
Tuban III.
2. Jaringan dari Substation/gardu cabang (Transformator 20 / 6,3 KV) kebeban menggunakan tegangan
6,3 KV.

PT Semen Gresik pabrik Tuban mempunyai 11 gardu cabang yaitu :


Gardu I : digunakan untuk crusher pabrik Tuban I
Gardu II : digunakan untuk proses penyiapan bahan baku & pembakaran Pabrik Tuban I
Gardu III : digunakan untuk cement mill pabrik Tuban I
Gardu IV : digunakan untuk perkantoran ,bengkel,fasilitas umum dll
Gardu V : digunakan untuk proses penyiapan bahan baku & pembakaran Pabrik Tuban II,raw
mill,coal mill,kiln
Gardu VI : digunakan untuk cement mill pabrik Tuban II & untuk unit mesin Tuban III
Gardu VII : digunakan untuk crusher pabrik Tuban III
Gardu VIII : digunakan untuk quarry pabrik Tuban II & III ,Penyiapan bahan baku clay
Gardu IX : digunakan untuk penyiapan bahan baku & pembakaran pabrik Tuban III
Gardu X : digunakan untuk cement mill pabrik Tuban III
Gardu XI : digunakan untuk compressor,water cooler dll
3. Jaringan dari substation (Transformator 6,3 / 0,4 KV) ke beban tegangan rendah menggunakan
tegangan 0,4 KV yang mempunyai 22 unit Electric Room ( ER )
Pabrik Tuban I mempunyai ER no.1-8
Pabrik Tuban II mempunyai ER no.9-15
Unit utilitas mempunyai ER no.16
Pabrik Tuban III mempunyai ER no.17-22
4. Untuk mendapatkan tingkat kontinuitas yang tinggi maka antar jaringan yang utama dapat
dihubungkan dengan menggunakan coupling di Main substation dan coupling di substation pada
tegangan 20 KV

Keterangan :
1. Gardu Induk
2. Gardu Cabang
3. Electric Room

Gambar 1 Tabel Area Distribusi Listrik

A. Penyediaan Air
Untuk memenuhi kebutuhan air di PT. Semen Gresik Tuban digunakan sumber air dari waduk
Temandang sumur artesis dan Bozem yang di tampung di dalam raw water.

Air dari waduk Temandang dan dari sumur di pompa dan ditampung dalam raw water sebelum
digunakan sebagai air sanitasi dan air proses.
Air Sanitasi

Tahap- tahap proses pengolahan air sanitasi :


Sumber air untuk keperluan sanitasi adalah air dari bak penampung. Untuk mengalirkan air
tersebut dipergunakan 3 (tiga) Pompa Centrifugal, letak pompa ini berada dibawah permukaan bak
penampung. Selanjutnya air dialirkan ke bak pengendapan awal (primary settling).

Air dari bak penampung yang dialirkan ke bak pengendapan (primary settling) mengandung
partikel-partikel padat kecil (lumpur, pasir, dan lain-lain). Sebagian partikel mudah mengendap
karena adanya gaya gravitasi, dan sebagian lagi tidak mudah mengendap sehingga dilakukan proses
koagulasi.

Air dari bak pengendapan awal (primary settling) dipompa ke Clarifier lewat tangki aerasi,
diberi larutan alum dan udara yang berfungsi sebagai pengaduk. Sisa kotoran yang terlarut dalam air
dipisahkan dengan flokulasi menggunakan alum dan soda ash, dimana proses koagulasi dilakukan di
tangki aerasi tersebut. Pada proses ini ditambahkan Poli Aluminium Cloride (PAC, pengganti tawas),
SC-500 dan Kaporit. PAC sebagai bahan koagulan,akan menggumpalkan koloid-koloid pengotor air.
Gumpalan koloid itu kemudian diperbesar dengan flokulan SC-500 sehingga mudah mengendap.

Air dari proses flokulasi dan koagulasi masih mengandung mikroba-mikroba yang berbahaya,
maka untuk membunuh kuman-kuman tersebut diberi kaporit (kalsium hypoclorit) yang
mengandung unsur Cl sebagai desinfektan. Efek oksidasi dari klorin akan menghancurkan enzim
yang dibutuhkan oleh kuman-kuman tersebut dan mampu membunuh mikroorganisme dalam air.
Kebutuhan Alum (dalam tawas) sekitar 80 ppm - 100 ppm, tapi jika menggunakan PAC cukup
dengan 30 ppm - 35 ppm dan apabila ditambahkan SC-500 sebagai flokulan menghasilkan air yang
bersih. Volume yang sempit pada tangki aerasi dan hembusan udara, menjadikan air mengalir
ke Clarifier dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi aliran turbulen, dan tidak terjadi pembentukan
flok dalam perpipaan. Air kemudian dialirkan ke bagian tengah (ruang flokulasi) Perbedaan diameter
pipa inlet dengan ruang flokulasi yang sangat besar, menyebabkan rate aliran berubah dari turbulent
menjadi laminer dan dengan pengadukan lambat ( 7 rpm), akan terbentuk inti flok Al(OH)3. Dari
ruang flokulasi air dialirkan ke ruang sedimentasi (diametetr 13,5 m) dimana pada ruang ini inti flok
membentuk flok yang lebih besar dan turun mengendap ke dasar Clarifier. Inti flok dari ruang
flokulasi, sebelum masuk ke ruang sedimentasi akan melewati lapisan endapan, sehingga sistem ini
juga disebut Sludge Blanket Clarifier. Lapisan endapan (sludge) berfungsi juga sebagai filter untuk
flok. Endapan di dasar Clarifier dikumpulkan ke bagian pengeluaran sludge dengan
menggunakan scraper. Scrapper yang di pasang tersebut digerakkan oleh motor dengan putaran
tertentu. Supernatant (filtrat) dari Clarifier di alirkan ke Sand Filter untuk lebih menyempurnakan
pemisahan flok.

Filtrat (air baku) dari Clarifier dialirkan secara gravitasi ke sand filter sebanyak 7 buah
sedangkan yang bekerja efektif 4 buah dengan masing-masing debit maksimum 50 m3/jam sementara
3 buah yang lainnya dilakukan pencucian (backwashing). Air dari Clarifier dialirkan ke bagian inlet
filter diatas media pasir. Secara gravitasi air akan melewati pasir, sehingga flok yang masih terbawa
akan terperangkap (tersaring) diantara media pasir. Selama sand filter masih dalam keadaan baik,
tinggi air diatas lapisan pasir tidak melebihi tinggi air yang sudah ditentukan. Air tersaring dialirkan
dan ditampung pada Clear Water Tank. Pada saat kotoran telah mengisi sebagian besar rongga dari
bed pasir, menyebabkan turunnya efisiensi laju air melalui bed. Untuk pencucian, dipergunakan air
bersih dari Clear Water Tank. Air dari bagian dasar, dialirkan ke arah atas (up-flow) dengan laju
aliran diatur agar lapisan pasir tidak terlalu terangkat sehingga melewati pipa pembuangan. Proses
pencucian dihentikan setelah keadaan air cucian nampak sudah bersih atau pressure drop kembali
seperti semula. Setelah pencucian selesai kondisi semua valve dikembalikan seperti semula untuk
proses penyaringan. Air produk dari Clarifier sementara ditampung dalam Bak penampung.
Untuk alternatif menggantikan sand filter, digunakan filter amiad dengan diameter screen 50
mikron dan mampu menyaring air dari Clarifier pengendapan agar lebih jernih. Amiad adalah filter
air yang bekerja secara otomatis dan secara periodik dapat melakukan back wash secara otomatis.
Untuk otomatis back wash bisa di setting berdasarkan presure atau timer (0.5 bar atau 15 menit
sekali) kondisi yang dicapai terlebih dulu. Dalam perawatan diperlukan pembersihan screen, dan
pengoperasiannya relatif mudah. Filter ini akan bekerja secara baik jika pressure masuk minimun
2bar.
Air kemudian masuk ke Bak Ground dengan kapasitas 546 m3. Dalam setiap harinya proses
Pengendapan air beroperasi 8 s/d 10 jam.Bak Ground merupakan tempat penyimpanan sementara dan
juga sebagai tempat pengendapan lumpur-lumpur yang masih terikut. Bak Air Clear ini untuk
menampung produk dari proses Pengendapan (Clear Water) atau air yang berasal dari sumur air
bawah tanah (ABT). Bak Air Clear ini di beri atap untuk mencegah timbulnya ganggang, sehingga
air tetap terjaga kejernihannya. Kapasitas dari Bak Air Clear ini adalah 1500 m3, dan terbuat dari
beton. Denganmenggunakan pompa, Air Clear di pompakanke ElevatedTank dan
selanjutnyadidistribusikansebagai RawWater prosesPelunakan dan sebagaipersediaan
Air Clear keperkantoran dan unit-unitlain yang memerlukan air
bersih. Elevated inimemilikiketinggian 27 meter diataspermukaantanah dan memilikikapasitas total
500 m3, yang terdiridari 400m3 adalah Air Clear (Sanitasi) dan yang 100 m3 adalah Air Proses (Air
Pendingin).
Gambar 2 Proses pengolahan air sanitasi

Air Proses

Air proses (air pendingin) harus memenuhi syarat :


- Bebas darilumpur dan endapan.
- Mempunyai kesadahan rendah.
- Mempunyai pH netral
Syarat yang dirasa paling penting terkait dengan penyediaan air untuk industri adalah kesadahan
(hardness). Kesadahan (hardness) adalah kandungan ion Ca 2+ , Mg 2- dari garam – garam
karbonat/bikarbonat, garam – garam sulfat, dan garam – garam klorid di dalam air yang dapat
mengakibatkan korosif atau kerak. Kesadahan dalam air disebabkan oleh kation bervalensi 2 seperti
Ca, Mg, Fe, Mn dan Sr sifatnya dapat tetap atau sementara tergantung pada anion pasangannya..
Macam- macam hardness ada dua yaitu :
1. Temporary Hardness, apabila kation bervalensi 2 tersebut berikatan dengan bikarbonat (HCO3),
kesadahan ini dapat diturunkan apabila dipanaskan (bila temperatur airnya naik, misal dalam pipa
yang terkena sinar matahari baik langsung maupun tidak langsung).
2. Permanent Hardness, apabila kation yang bervalensi dua tersebut berikatan dengan anion seperti
klorida (Cl-), sulfat(SO42-), nitrat (NO3-), nitrit (NO2-), phosphat (PO43-), kesadahan ini tidak akan
berubah/turun karena pemanasan.

Terjadinya kesadahan dalam air alam disebabkan karena bereaksinya air hujan yang mengandung
CO2 dengan batuan/tanah yang mengandung kation-kation penyebab kesadahan.
Ada lima tingkat kesadahan / hardness air, yaitu :
1. jika 15 ppm disebut very soft water
2. jika antara 15 ppm dan 50 ppm disebut soft water
3. jika antara 50 ppm dan 100 ppm disebut medium hard water
4. jika antara 100 dan 200 disebut hard water
5. jika 200 ppm disebut very hard water.
Secara umum ada beberapa cara/ proses yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat
kesadahan air/hardness antara lain :
1. proses kapur
2. proses kapur dan soda ash, yang dapat dilakukan pada suhu tinggi maupun suhu rendah
3. proses soda – zeolit
4. proses hydrogen zeolit
5. proses ion exchanger/demineralizer
6. proses magnesium carbonat
7. proses phosphate

Tingkat kesadahan air harus dikurangi karena akan menyebabkan beberapa kerugian antara lain :
1. untuk kebutuhan mencuci maka air dengan tingkat kesadahan yang terlalu tinggi akan menyebabkan
kebutuhan penggunaan sabun menjadi meningkat
2. akan menimbulkan kerak pada alat yang kita gunakan untuk memasak air (ketel) dan dapat
menghambat perpindahan panas
3. menurunkan kadar vitamin yang ada pada air normal, sehingga air yang dikonsumsi tidak mencukupi
untuk pemenuhan kebutuahan vitamin.
Untuk proses produksi di PT. Semen Gresik (PERSERO), Tbk tingkat kesadahan air yang berasal
dari raw water (di atas 300 ppm) harus dikurangi agar apabila digunakan pada proses (air pendingin)
maka tidak akan menimbulkan kerak dan juga untuk menghindari terbentuknya flok-flok pada pipa
saluran air.
Cara yang digunakan oleh bagian pengolahan air PT. Semen Gresik (PERSERO), Tbk ini untuk
mengurangi tingkat kesadahan airnya sesuai dengan keinginan (di bawah 90 ppm), yaitu dengan
proses pelunakan :
Sumber air pada proses pengolahan ini adalah air dari Clear Water atau air yang berasal dari
sumur air bawah tanah (ABT) dan ditampung dalam Bak penampung Raw Water 2. Bak Raw
Water dengan kapasitas 1500 m3 dan terbuat dari beton ini di beri atap untuk mencegah timbulnya
ganggang, sehingga air tetap terjaga kejernihannya. Air dari raw water 2 dipompa
menuju Clarifier untuk dilakukan proses pelunakan dengan proses kapur. Raw Water masuk melalui
bagian bottom sedikit ke atas Clarifier dan produknya keluar melalui over flow bagian atas. Raw
Water memiliki kesadahan total sebesar 350 ppm dan setelah melalui proses pelunakan
kesadahannya 50 ppm.
Kesadahandihilangkandenganmenggunakanbahankimiayaitu :

Digunakanuntukmenghilangkankesadahan sementara yang berasaldarigaramkarbonat dan


bikarbonat. Larutan Ca(OH)2 di buat dengan cara mencampurkan sejumlah berat tertentu bubuk
kapur dengan air sehingga menghasilkan susu kapur. Larutan susu kapur ini di injeksikan bersamaan
saat Raw Water masuk ke dalam Clarifier melalui inlet.

Digunakanuntukmenghilangkankesadahantetap yang berasaldarigaram non-bikarbonat.


Kapur Ca(OH)2 berbentuk bubuk di tampung di dalam silo silindris. Pada silo ini
dilengkapi vibrator untuk mengantisipasi jika kapur tidak mau turun akibat kelembaban udara
sehingga kapur menempel pada dinding silo. Bubukan kapur yang keluar melalui Rotary feeder di
terima oleh screw conveyor dan dijatuhkan ke tangki kapur. Bersamaan dengan masuknya bubuk
kapur ke tangki kapur tersebut dialirkan pula air secara tangensial maka kapur akan teraduk dan
terlarut sehingga menghasilkan larutan susu kapur.
Sludge yang keluar dari Clarifier pelunakan ditampung dalam Bak penampung Sludge yang
didalamnya terdapat kapur dan soda yang telah dipakai untuk proses pelunakan sebelumnya. Bak ini
untuk memisahkan sludge dan air berdasarkan gaya gravitasi, air akan mengalir ke sistem drainase
dan lumpur tetap tinggal di dalam bak.
Untuk menetralkan air hasil pelunakan yang bersifat basa maka ditambahkan HCl dari tangki
HCl sehingga air akan mendekati pH normal (pH = 7). Penggunaan HCl ini selain murah harganya
jika dibandingkan dengan asam yang lain, keberadaan ion Cl - akan memberikan kegunaan sebagai
desinfektan.
Air hasil penetralan diumpankan ke Sand Filter untuk memisahkan suspended solid, koloid,
lempung, mikroba, bakteri dan virus. Di dalam Sand Filter terdapat pasir dengan bermacam grade
(pasir: 0,50 mm diameter, dengan tinggi bed: 45 s/d 76 cm) dan gravel (krakal - krikil) dibawahnya.
Air kemudian dilewatkan pada Bak ground dengan kapasitas 198 m3. Air dari
bak ground kemudian dipompa menuju elevated tank untuk selanjutnya digunakan sebagai air proses
(air pendingin) dan didistribusikan ke Cooling Tower sebagai Air Make Up. Cooling Tower adalah
sistem pendingin yang dipergunakan untuk mendinginkan air proses seperti pendingin mesin, Heat
Exchanger, compresor dll..

Cara yang digunakan oleh bagian pengolahan air PT. Semen Gresik (PERSERO), Tbk ini
untuk mengurangi tingkat kesadahan airnya sesuai dengan keinginan (di bawah 90 ppm), yaitu :
Proses Kapur – soda (lime soda softening)
Gambar 3 Proses pengolahan air proses
Proses ini merupakan cara yang termudah dan termurah. Fungsi dari kapur yang digunakan
adalah untuk mengendapkan kation-kation yang terikat dalam bentuk karbonat, sulfat, klorida agar
menjadi bentuk hidroksidanya dan mengendap. Sedangkan fungsi dari soda ash (Na2CO3) adalah
untuk mengikat endapan agar turun di bagian bawah Clarifier water untuk memudahkan pemisahan
antara air yang jernih dengan endapan. Keefektifan proses ini ditentukan oleh banyaknya jumlah
kapur (CaO) dan soda ash yang digunakan. Oleh sebab itu pada awal proses dilakukan jar tes yang
dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya kapur soda optimum yang digunakan untuk menurunkan
kesadahan raw water.
Keuntungan dari proses kapur-soda ini adalah :
a. Hasil dari proses yang dilakukan memuaskan. Dalam arti dengan biaya yang semurah mungkin akan
menghasilkan penurunan tingkat kesadahan air yang memuaskan. Dari harga kesadahan raw
water yang berada di atas 300 ppm maka dengan proses kapur – soda dengan komposisi yang
tepat maka akan didapatkan air dengan kesadahan di bawah 90 ppm. Dengan tingkat kesadahan di
bawah 90 ppm maka air tersebut sudah dapat digunakan untuk proses produksi semen dan untuk
kebutuhan sanitasi.
b. Bahan yang digunakan mudah didapat. Persediaan CaO sebagai tambang dolomit yang banyak
terdapat di alam. Hanya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan maka harus digunakan kapur
dengan kualitas yang bagus sehingga sebelum ada pembelian kapur maka kapur tersebut harus
memenuhi syarat-syarat khusus terlebih dahulu.
c. Kemampuan remove Ca dan Mg cukupbaik. Denganpenambahankapurmaka ion Ca2+ dan Mg2+ yang
semulaberadadalamkeadaansulfat, karbonat,
maupunkloridanyaakanmudahdiubahmenjadibentukhidroksidanyasehinggamudahuntukdiendapakand
enganpenambahan soda ash.
d. Sludge yang dihasilkanmasihmempunyainilaiekonomis.

Anda mungkin juga menyukai