Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

SERTIFIKASI TANAH WAKAF

1. Pendahuluan
Wakaf merupakan potensi dan aset umat islam. Harta benda wakaf akan abadi dan
bermanfaat bagi kesejahteraan umum (umat manusia) maka harus dilestarikan, diamankan
dan dikelola secara produktif. Salah satu langkah strategisnya adalah meningkatkan peran
wakaf sebagai lembaga keagamaan yang tidak hanya bertujuan sebagai sarana ibadah dan
sosial tetapi lebih memiliki kekuatan ekonomi dalam meningkatkan dan memajukan
kesejahteraan umum.
Praktik wakaf yang terjadi dalam kehidupan kehidupan masyarakat belum
sepenuhnya berjalan tertib dan efisien, sehingga muncul berbagai kasus aset tidak
terpelihara sebagaimana mestinya, terlantar atau beralih ke tangan pihak ketiga dengan
cara melawan hukum. Keadaan demikian disebabkan ketidakmampuan nazhir dalam
mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf, melainkan juga sikap masyarakat
yang kurang peduli atau belum memahami status harta benda wakaf yang seharusnya
dilindungi dengan tujuan, fungsi dan peruntukan wakaf.
Memperhatikan kndisi riil yang terus berkembang, untuk mengamankan dan
melindungi aset wakaf tersebut, maka penyaluran bantuan proses pembuatan sertifikat
tanah wakaf harus terarah, terukur dan terealisasi sesuai dengan tujuan dalam rangka
pencapaian pengembangan, pemanfaatan dan pemberdaayn melalui aturan dan pembakuan
yang standar proses penyaluran bantuan pengurusan sertifikat tanah wakaf.
2. Dasar hukum
a. Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara (lembaran negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambaha Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
b. Undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4459);
c. Peraturan Pemeritah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-undang
nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 105, Tambahan Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 4667);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
e. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementrian Negara
(Lembaran Negara Republik Idonesia Tahun 2015 Nomor 8);
f. Peraturan Menteri Agraria Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementrian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 851)
g. Keputusan menteri agama nomor 20 Tahun 2014 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pelaksana Tugas dan Kuasa Pengguna Anggaran di Lingkungan
Kementrian Agama;
h. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang organisasi dan Tata Kerja
Kementrian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);
i. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2016 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementrian Negara/Lembaga,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
173/PMK.052016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);
j. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.02/2017 tentang standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 533);
k. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pengangkatan Pengelola
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.
3. Bentuk kegiatan
Sertifikasi Tanah Wakaf se-Kota Blitar.
4. Tujuan
Tujuan dari Sertifikasi Tanah wakaf adalah
a. Untuk mengamankan dan melindungi status aset wakaf tersebut.
b. Menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan dari hakikat dan tujuan wakaf.
5. Sasaran
Tanah wakaf yang diserifikasi sejumlah 7 lokasi di seluruh wilayah Kota Blitar.
6. Anggaran
Biaya sertifikasi tanah wakaf rata-rata per bidang Rp. 500.000 x 7 lokasi = Rp. 3.500.000,
(tiga juta lima ratus ribu rupiah)
7. Sumber Dana
Bantuan dari Kementrian Agama RI melalui DIPA Kantor wilayah Provinsi Jawa Timur
tahun anggaran 2018 sebesar Rp. 500.000 per Lokasi.
8. Susunan tim teknis sertifikasi tanah wakaf
Jabatan Tim Nama Keterangan
Pembina Kepala Kankemenag Kota Blitar Kankemenag Kota Blitar
Penasehat 1. Ketua MUI Kta Blitar MUI Kota Blitar
2. Ketua DMI Kota Blitar DMI Kota Blitar
Ketua H. Imam Mochtar, S.H. Praktisi Hukum
Wakil Ketua Budiono NU
Sekretaris Endang Rahayu Sholihah Fatayat
Wakil Sekretaris Nenik Sugiarti Muslimat
Bendahara Nurohmah Aktivis Perempuan
Wakil Bendahara Sofia Dewi LMI Kota Blitar
Seksi-seksi
1. Penyelesaian dan H. Ghoffar Ismail Nadzir
evaluasi wakaf H. Abdul Hamid Muhammadiyah
2. Pengelolaan dan H. Johar Syah Nadzir
pengembangan wakaf Arsyad Bandi Muhammadiyah
3. Sarana dan Prasarana Purnomo Tokoh Masyarakat
Asfiyak Wakaf
4. Pembantu Umum Nawaji Modin
M. Khuzaeri NU

Blitar, 27 April 2018


Ketua Sekretaris

H. Imam Mochtar, S.H. Endang Rahayu Sholikah


No Nama Luas Penggunaan Alamat Nama Nama Nadzir No. Sertifikat No. AIW Tanggal AIW
Kelurahan (m2) Lokasi Wakif
1 Rembang 370 m2 Pengembangan Masjid Sananwetan Sopranyoto NU di Jakarta 476 W.2/7/I/2018 29-1-2018
Tsamrotul Huda
2 Tanjungsari 200 m2 Mushalla Al Hikmah Sukorejo Klumpuk NU di Jakarta 2101 W.2/06/V/2018 14-5-2018
dan Pendidikan
3 Rembang 215 m2 Pengembangan Sananwetan Soepranyoto NU di Jakarta 476 W.2/5/I/2018 29-1-2018
Pesantren Tsamrotul
Huda
4 Kepanjenlor 100 m2 Pengembangan Kepanjenkidul Sudaryati Purnomo, MH.I 753 W.2/01/III/2018 16-03-2018
Mushalla Nurul Hidayah (NU di Jakarta)

5 Sananwetan 160 m2 Pengembangan Sananwetan Nuruddin Sukri 459 W.2/6/I/2018 29-1-2018


Pendidikan Islam Ibnu
Masjid Hidayatullah Salamun
6 Tanggung 227 m2 Pengembangan Masjid Kepanjenkidul Badrul Purnomo, 01445 W.2/08/2017 5-12-2017
Baitur Rofi Munir M.HI.
(mewakili NU
di Jakarta)
7 Kepanjenlor 54m2 Pengembangan Kepanjenkidul Moh. Purnomo, 477 W.2/07/2017 3-11-2017
Mushalla Miftahul Purnomo M.HI.
Jannah Sidiq (mewakili NU
di Jakarta)

Anda mungkin juga menyukai