Proposal
Proposal
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
daya olah alat tersebut agar berada di garis standar yang ditentukan. Dengan
yang ada di pabrik tersebut. Reliabilitas adalah suatu hal pokok dalam
produk. Hal ini merupakan harapan bagi setiap pengguna sistem maupun
suatu peralatan pada periode waktu tertentu akan memberikan bukti adanya
peralatannya, serta faktor lain yang berpengaruh dari lingkungan. Hal ini
didasarkan pada prinsip bahwa keandalan dari peralatan dan struktur dari
kinerja yang akan dicapai adalah fungsi dari perancangan (design) dan
untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima
dalam suatu kondisi tertentu pada periode tertentu. Berbagai sistem Maintenance
Pada awalnya orang hanya mengoperasikan alat-alat produksi sampai rusak, tentu
pemikiran seperti ini sangat merugikan. Kemudian timbul pemikiran untuk melakukan
pemeliharaan secara berkala, dimana pemikiran inilah yang akhirnya diaplikasikan pada
berkembang dan terus berkembang sesuai dengan kondisi yang menguntungkan. Proactive
Maintenance dengan mengkombinasi sistem lain merupakan salah satu pilihan yang
Kondisi mesin yang siap bekerja secara normal atau memiliki kemampuan
(Availability) tinggi sangat diharapkan oleh perusahaan untuk dapat berproduksi optimal.
Oleh karenanya diperlukan sebuah aktifitas menjaga ketersediaan mesin tersebut atau biasa
fase dari generasi ke generasi, yang bertujuan lebih menekan biaya pengeluaran untuk
Pada awalnya ada faham, bahwa membuat mesin harus kuat dan kokoh dengan
safety faktor sangat tinggi, maka akibatnya harga menjadi mahal. Konsepnya yaitu mesin
untuk proses produksi dipasang dengan kurang cermat, kemudian dioperasikankan terus-
menerus dan tunggu sampai dengan rusak, kemudian baru diperbaiki atau diganti.
sangat fatal dan penggantian alat yang rusak tidak dapat di perkirakan atau tidak dapat
dianggarkan. Memiliki keuntungan biaya pemeliharaan rutin yang relative kecil, tetapi
kerugianya ongkos untuk mengganti atau perbaikan mesin ternyata menjadi sangat mahal.
Bahwa kerusakan fatal sering terjadi dan memerlukan biaya yang besar, maka timbul
upaya membuat rencana perawatan serta pencegahan yang bertujuan untuk mencegah
kerusakan yang lebih parah. Para ahli perawatan mesin membuat rencana perawatan yang
dilakukan secara periodik atau kerkala. Perawatan dilakukan secara berkala tersebut
Pemeliharaan cara ini masih banyak kelemahan, mesin harus berhenti tidak
semestinya belum perlu diganti. Keuntungan sistem ini, bahwa kerusakan yang lebih berat
dapat dihindari, perbaikan mesin dapat di rencanakan. Sedangkan kerugianya yaitu biaya
sebelumnya ternyata masih terdapat banyak kelemahan, yaitu periodenya bisa terlalu
pendek atau terlalu lama. Jika terlalu pendek maka yang terjadi, bahwa mesin sewaktu di
overhaul ternyata kondisinya masih sangat baik, ini artinya pemborosan. Tapi jika periode
terlalu lama maka bisa terjadi kerusakan pada alat produksi sebelum jatuh waktu
perawatan. Sehingga harus ada cara atau upaya untuk menghemat biaya.
Untuk menghindari hal tersebut diatas, maka ditemukan cara yang mampu
mendapatkan perkiraan atau prediksi kondisi alat produksi. Dengan monitoring pada alat
produksi tersebut, kita dapat menganalisa dan memperkirakan kondisi sedang terjadi tanda
atau gejala kerusakan. Sehingga dapat menentukan kapan tindakan perawatan harus
- Pengukuran vibrasi
- Pengecekan kecepatan
Kemudian dari hasil pengukuran tersebut dibuat data statisik kecenderungan atau
trending, kemudian dari hasil data statistik dapat disimpulkan apa yang harus dilakukan
dan kapan dilakukan. Dengan demikian rencana kerja dapat dibuat secara lebih akurat,
produksi terjadwal, suku cadang disediakan dan tenaga kerja disiapkan sebagai antisipasi.
2.3.4 Proaktive Maintenance
dari sebelumnya. Sejak tahun 1985 mulailah dibuat alat-alat produksi seiring waktu
paduan dari semua sistem yang telah ada sebelumnya disesuaikan dengan kondisi alat
tercapai titik ekonomi yang optimal, yaitu aktivitas pemeliharaan tidak berlebihan dan
tepat waktu. Tujuan sistem ini diharapkan agar tercapai reabilitas tinggi, produksitas
tinggi, kualitas memenuhi standar mutu, sesuai dengan keinginan pasar, dan dengan biaya
analisa dengan sistem apa yang cocok untuk tiap-tiap alat produksi agar efesien, mudah
dan sesuai. Misalnya alat produksi tertentu lebih murah jika kita tunggu sampai rusak
barulah diganti, karena tidak mengganggu operasi pabrik. Jenis alat produksi lain
memerlukan pemeriksaan berkala untuk menjaga kondisi tetap prima, serta diprediksi
pemeliharaan dengan pertimbangan sifat, pengoperasian alat produksi tersebut, biaya dan
pertimbangan lainnya.
Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan
dengan pemeriksaan dan pemeliharaan yang dilakukan terhadap alat pengering biji pada
adalah hal yang sangat penting dilaksanakan sebab tanpa adanya pemeliharaan
`
yang efektif dan efisien akan mengakibatkan kemacetan dalam proses produksi, dan akan
mengakibatkan dampak kerugian yang besar pula terhadap pabrik kelapa sawit tersebut.
2.5 Pemeliharaan
Untuk mencapai kondisi operasi yang normal pada alat pengering biji (Nut Silo
Dryer) adalah dilakukan tindakan pemeliharan dan pemeriksaan. Tindakan ini merupakan
suatu kegiatan yang terpadu dimana dilakukan dangan maksud untuk mencegah timbulnya
kerusakan dan menjaga keadaan alat pengering biji agar dalam kondisi yang baik saat
- Persiapan start
o Memeriksa keadaan sabuk apakah ada minyak atau debu yang lengket
o Memeriksa tegangan sabuk (V-belt)
o Mengamati bunyi, getaran yang terjadi dan jika ada kelainan maka segera
Pemeliharan ini dilakukan setiap 30 hari atau 1 bulan sekali, adapun pemeriksaan
o Memeriksa elektromotor
o Membersihkan Fan dan rumah fan dari kotoran atau bedu yang
Pemeliharaan ini dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, yaitu pemeliharaan
yang dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun. Adapun pemeriksaan tahunan yang dilakukan
adalah :
Untuk lebih jelasnya, dapat kita lihat dalam tabel laporan perawatan bulanan alat
pengering biji (Nut Silo Dryer ) pada Pabrik Kelapa Sawit PTPN-II Tanjung Garbus Pagar
Tabel 4.1 Laporan perawatan bulanan alat pengering biji (Nut Silo Dryer ) \
Elektromotor 1 BULAN
Impeller 6 BULAN
Thermometer 12 BULAN
PENUTUP
Demikianlah Proposal ini kami buat dan kami ajukan untuk dilaksanakan
sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki.
Mudah – mudahan dengan dilaksanakan Kerja Praktek ini kami bisa lebih tau lagi
tentang cara kerja dan sitem pengoperasaian dan pemasangan strelizier yang ada
di BADAN OPERASI BERSAMA PT.PRIMA TATA DAYA – PEKANBARU
Semoga ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan Kerja
Praktek (KP) yang akan laksanakan, terima kasih.
Hormat kami,
Pemohon
12
DAFTAR PUSTAKA
KELAPA
Penebar Swadaya.
PTPN II
DAN
13