Menurut buku Demografi Umum (2003), sensus penduduk merupakan suatu proses
keseluruhan dari pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penilaian data penduduk yang
menyangkut antara lain; ciri-ciri demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup. Sensus
penduduk memiliki beberapa ciri khas, antara lain :
1. Bersifat individu, artinya informasi demografi dan sosial ekonomi yang
dikumpulkan berasal dari individu, baik sebagai anggota rumah tangga maupun
sebagai anggota masyarakat.
2. Bersifat universal, artinya pencacahan bersifat menyeluruh.
3. Pencacahan diselenggarakan serentak di seluruh negara
4. Sensus penduduk dilaksanakan secara periodik yaitu pada tiap-tiap tahun yang
berakhiran angka kosong.
2. Jenis Sensus
Jenis Sensus ada 2 macam yaitu:
a. Sensus De Jure
Yaitu pencatatan kependudukan hanya kepada mereka yang benar-benar bertempat tinggal
disuatu daerah atau negara tempat sensus dilakukan.
b. Sensus De Facto
Yaitu pencatatan kependudukan yang dikenakan kepada mereka yang berada di dalam daerah
atau negara tempat sensus penduduk dilakukan tanpa memperhatikan asal penduduk.
3. Tujuan Sensus Penduduk
Tujuan dilakukannya sensus penduduk yaitu untuk mengetahui :
Jumlah penduduk
Pertumbuhan penduduk
Persebaran penduduk
Kepadatan penduduk
Komposisi penduduk
Masalah Urbanisasi
Tujuan utama sensus penduduk adalah menghasilkan data dasar kependudukan untuk
keperluan perencanaan pembangunan dan sistem perstatistikan nasional.
Secara rinci tujuan utama sensus penduduk meliputi:
≈ Menyediakan data dasar kependudukan dan perumahan sampai dengan wilayah administrasi
terkecil (desa/kelurahan).
≈ Melakukan peremajaan (up-dating) peta wilayah (blok sensus dan desa /kelurahan) hasil
pemetaan sensus penduduk atau membuat peta baru untuk wilayah-wilayah baru hasil
pemekaran. Peta blok sensus dan peta desa/kelurahan merupakan salah satu instrumen yang
digunakan untuk keperluan pencacahan sensus pendudukdan pencacahan sensus
kependudukan lain sebelum pelaksanaan sensus berikutnya.
≈ Menyusun Kerangka Contoh Induk (KCI) yang akan digunakan sebagai dasar perencanaan
sensus atau survei kependudukan lain sebelum sensus penduduk yang berikutnya serta
menyusun sistem informasi geografis (Geographic Informations System/GIS).
Tujuan Khusus Sensus Penduduk adalah menghasilkan informasi kependudukan secara lebih
rinci dan informasi lainnya untuk keperluan penghitungan berbagai parameter demografis,
antara Angka Kelahiran, Angka Kematian, Angka Harapan Hidup dan lain–lain. Secara rinci
tujuan khusus Sensus Penduduk mencakup:
≈ Menghasilkan paramater-parameter demografis yang meliputi Angka Kelahiran, Angka
Kematian, Angka Harapan Hidup, dan Angka Migrasi Penduduk.
≈ Menghasilkan statistik dan indikator penyandang cacat (disability).
≈ Menghasilkan statistik dan indikator Millenium Development Goals (MDG) di bidang
kependudukan.
≈ Menghasilkan statistik dan indikator Millenium Development Goals (MDG) di bidang
perumahan.
≈ Menghasilkan data statistik potensi wilayah di seluruh Indonesia.
4. Manfaat Sensus Penduduk
Manfaat Sensus Penduduk adalah memperoleh informasi dasar kependudukan dan
perumahan yang diperlukan untuk menilai kinerja pembangunan bangsa di masa lalu serta
menyusun perencanaan pembangunan kependudukan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan
masyarakat Indonesia di masa mendatang.
Manfaat diadakannya sensus penduduk menurut Wardiyatmoko danBintarto sebagai
berikut.
a. Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya.
b. Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin, umur, dan banyaknya kesempatan
kerja.
c. Mengetahui keadaan pertumbuhan penduduk.
d. Mengetahui susunan penduduk menurut mata pencaharian agar diketahui struktur
perekonomiannya.
e. Mengetahui persebaran penduduk, daerah yang terlalu padat, dan daerah yang masih jarang
penduduknya.
f. Mengetahui keadaan penduduk suatu kota dan mengetahui akibat perpindahan.
g. Merencanakan pembangunan bidang kependudukan.
Badan yang mengurusi sensus adalah badan pusat statistik atau yang lebih dikenal dengan
(BPS). BPS merupakan satu-satunya badan resmi yang dibentuk pemerintah negara republik
Indonesia untuk bertugas sebagai surveier data-data mengenai penduduk.
B. Survei Penduduk
1. Pengertian Survei Penduduk
Proses survei penduduk hampir sama dengan sensus penduduk, tetapi survei penduduk
hanya mencacah sebagian penduduk saja. Biasanya survei penduduk dijadikan sebagai
pelengkap dari sensus penduduk. Misalnya pencatatan penduduk berupa SUPAS (Survei
Penduduk Antar Sensus). Jangka waktu survei penduduk bisa dilaksanakan lebih cepat dari
sensus penduduk.
Istilah “ survai “ umumnya digunakan oleh para peneliti sosial, untuk memperoleh
data yang lebih rinci dan spesifik : tentang perilaku penduduk, sikap, kepercayaan, pendapat,
karakteristik, pengetahuan dan harapan responden.
Survai yang cakupannya nasional (seperti sensus) dalam hal tahapannya, dan
keterangan yang dikumpulkan : SUPAS, SDKI, SAKERNAS, SUSENAS .
Dari waktu ke waktu, laju pertumbuhan penduduk mengalami perubahan-perubahan.
Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain sebagai
berikut :
a. Faktor Demografi
Faktor ini terdiri atas kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk atau migrasi.
Perpindahan penduduk atau migrasi internasional meliputi emigrasi dan imigrasi.
Perpindahan penduduk masuk ke suatu negara disebut migrasi, sedangkan Perpindahan
penduduk keluar dari suatu negara disebut emigrasi.
b. Faktor Nondemografi
Faktor nondemografi terdiri atas kesehatan dan pendidikan.
2. Manfaat survei menurut waktu pelaksanaannya:
a. Sebelum sensus:
- Sebagai bahan pertimbangan (input) untuk sensus yang akan datang
- Untuk mengestimasi hasil sensus yang akan datang
b. Sesudah sensus:
- Untuk mengkoreksi/evaluasi hasil sensus yg lalu dan melengkapinya bila ada kekurangan
- Untuk mengetahui perubahan penduduk setelah 5 tahun sensus
- Untuk mengetahui kondisi penduduk antara dua sensus
3. Jenis survei penduduk:
Singgle round survey (survei bertaraf tunggal)
Petugas mengajukan beberapa pertanyaan mengenai kejadian atau peristiwa demografi yang
dialami seseorang di masa lalu dalam periode tertentu.
Multi round survey (survei bertaraf ganda)
Petugas melakukan kunjungan rumah berulang kali dengan interval waktu tertentu.
Misal: petugas survei mengunjungi penduduk setiap 2 tahun sekali
Kelemahannya: Petugas dan responden bisa sama-sama bosan hingga timbul error data,
Kualitas kerja petugas tidak selalu konstan setiap waktu, Kualitas kerja antar petugas bisa
berbeda, karena petugas tidak selalu sama (mungkin ada pergantian petugas antar waktu).
Kombinasi metode Singgle round survey dan Multi round surveyatau kombinasi salah satu
metode dan registrasi.
4. Kelebihan dan Kelemahan Survei Penduduk
Kelebihan survei:
Biaya lebih murah dibanding sensus
Kualitas data mungkin lebih baik dari pada sensus
Dapat digunakan untuk menguji ketelitian sensus dan registrasi
Kelemahan survei yaitu Data yang dihasilkan tidak akan representatif bila terjadi kesalahan
dalam pengambilan sampel
5. Perbedaan sensus dan survei:
Cakupan penduduknya:
Sensus: seluruh penduduk
Survei: sebagian penduduk (sampel)
Fleksibilitasnya (waktu pelaksanaan):
Sensus: periodik (biasanya 10 tahun sekali
Suevei: bisa kapan saja (biasanya 5 tahun sekali, bergantung ada tidaknya dana)
Materi:
Sensus: tetap dari tahun ke tahun
Survei: bisa berganti topik sesuai kebutuhan dan lebih mendalam
C. Registrasi Penduduk
1. Pengertian Registrasi Penduduk
Pencatatan peristiwa-peristiwa kelahiran, kematian, dan segala kejadian penting yang
mengubah status sipil seseorang sejak lahir sampai mati disebut Registrasi Penduduk. Yang
termasuk kedalam kejadian penting diantaranya perkawinan, perpindahan dan perceraian.
Registrasi Penduduk dalah suatu kegiatan pencatatan mengenai kelahiran hidup,
kelahiran mati, kematian, perkawinan, perceraian, adopsi, termasuk pengakuan pengesahan,
pembatasan, dan perpisahan yang dilakukan secara terus-menerus dan kerkesinambungan (
PBB 1955).
Istilah Registrasi digunakan karena registrasi ini berfokus pada kejadian sejak orang
lahir dan menjadi anggota suatu komunitas, sampai meninggal, serta semua perubahan status
yang dialami antara keduanya seperti menikah dan bercerai.
Registrasi penduduk ini dilakukan secara terus menerus oleh lembaga-lembaga yang
terkait dengan kependudukan. Misalnya Departemen Agama akan mencatat setiap kejadian
perkawinan dan perceraian penduduk, sedangkan pencatatan kependudukan yang berkaitan
dengan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga akan ditangani oleh kelurahan sampai
kantor catatan sipil.
2. Perbedaan registrasi penduduk dibanding sensus dan survei:
a. Registrasi:
Memberi gambaran tentang perubahan penduduk secara terus menerus
Dituntut partisipasi aktif penduduk untuk melapor kepada petugas
Dicatat oleh instansi atau badan yang berbeda
b. Sensus dan survei:
Memberi gambaran tentang keadaan penduduk pada saat tertentu saja
Petugas pendata yang aktif mendatangi penduduk
Dicatat oleh badan yang sama yaitu BPS
3. Kelemahan dan Keuntungan
Kelemahan registrasi: Bila sistem pencatatan yang berlaku tidak dilaksanakan dengan baik,
maka data yang dihasilkan juga berkualitas rendah
Kelemahan Registrasi Vital:
o Pendaftaran penduduk de jure.
o Informasi yang disajikan sedikit
o Sangat tergantung sistem, petugas, kesadaran masyarakat
o Kelengkapan dan kecermatan data tergantung konsistensi dan kontinyuitas pencatatan
Keuntungan registrasi: Dapat diketahui perubahan penduduk setiap waktu dan biaya lebih
murah
Kelebihan Registrasi Vital:
o Sifatnya terus menerus
o Lengkap apabila semua mendaftarkan diri
o Akurat apabila dilaporkan segera setelah kejadian
Pelaksanaan registrasi di negara berkembang (seperti Indonesia) biasanya tidak sebaik di
negara maju, penyebabnya:
Masyarakat (sebagai pelapor): kurang kesadarannya
Petugas (pemerintah): kurang trampil, banyak yang terlibat, biaya tidak selalu murah.
Kesalahan yang sering terjadi pada sensus (juga untuk survai dan registrasi) :
1. Kesalahan cakupan (error of coverage)
Contoh :
- orang tidak tercacah (mobilitas tinggi, daerah sulit dijangkau)
- orang dicacah dua kali
2. Kesalahan isi pelaporan (error of content)
Contoh :
- Umur/tanggal lahir
- kelahiran bayi
- kematian bayi
- jenis kelamin
- pekerjaan
3. Kesalahan ketepatan pelaporan (estimation error)
Contoh :
- Balita tapi tercatat sudah sekolah
- Laki-laki tapi tercatat pernah melahirkan
Selisih umur anak dan orang tua kurang dari 10 tahun, dll
Faktor yang mempengaruhi ketelitian data saat sensus, survei atau registrasi:
1. Partisipasi dan kerjasama masyarakat untuk memberikan jawaban yang benar
2. Masalah geografi: daerah terpencil, sulit dijangkau dan tak ada sarana trasportasi yang
memadai
3. Kualitas dan kuantitas pencacah
- Kualitas tidak sama, banyak yang berpendidikan menengah ke bawah
- Kuantitas kurang mencukupi terutama untuk wilayah yang luas dengan jumlah penduduk
sedikit
4. Pelaksanaan dan sarana yang tersedia
- Pelaksanaan tidak selalu bisa sesuai dengan prosedur
- Sarana tak selalu mencukupi
Kesulitan pengumpulan data sensus, survai dan registrasi :
- Partisipasi dan kerjasama masyarakat
- Masalah geografis
- Kualitas petugas
- Pelaksanaan sesuai aturan
Kelemahan dan Keunggulan Sumber Data Kependudukan
- Kelemahan yang dapat terjadi dalam menggunakan sumber data kependudukan adalah data
yang dihasilkan tidak akan representatif bila terjadi kesalahan dalam pengambilan sampel,
selain itu biaya yang dihabiskan untuk mencari data kependudukan mahal, sehingga
pemerintah harus mengeluarkan biaya yang besar untuk mencari data tersebut.
- Sedangkan keunggulan dari adanya sumber data kependudukan, antara lain dengan adanya
sumber data kependudukan dapat ditelaah oleh para peneliti dari segala bidang dalam
memecahkan permasalahan yang terjadi di masyarakat sesuai dengan bidangnya masing-
masing.