Anda di halaman 1dari 1

Meskipun telur adalah penyedia vitamin, mineral, protein berkualitas tinggi yang

murah, telur pun mengandung level kolesterol yang tinggi, salah satu penyebab terbesar
penyakit jantung. Satu kuning telur faktanya mengandung sedikitnya 2/3 dari batasan
koleterol yang dianjurkan sehari-hari. Hal ini menyebabkan penjualan telur menurun secara
tiba-tiba dalam tahun-tahun terakhir, yang mana hal ini menyebabkan pengembangan
beberapa laternatif untuk memakan telur biasa. Salah satu alternatifnya adalah mengganti
telur. Telur pengganti itu bukan benar-benar telur, melainkan telur yang telur yang hampir
mirip dengan telur pada saat digoreng. Telur-telur itu memiliki keuntungan rendah kolesterol
dan telur-telur itu dapat dikocok atau digunakan dalam adonan. Salah satu kerugiannya
adalah bahwa telur-telur itu tidak baik untuk digoreng, dikukus atau direbus. Alternative
kedua untuk telur biasa adalah suatu jenis telur baru, kadang disebut telur buatan. Telur-
telur ini diproduksi oleh ayam betina yang diberi pakan rendah kalori seperti minyak nabati,
biji-bijian dan sekam. Meskipun ayam-ayam itu diet, bagaimanapun ayam-ayam ini
memproduksi telur-telur yang mengandunng jumlah kolesterol yang sama dengan telur
biasa. Sejauh ini, produsen telur ini menggunakan klaim bahwa memakannya tidak akan
menaikkan darah kolesterol manusia meningkat.

Produsen telur mengklaim bahwa produk mereka telah disangka tidak wajar. Mereka
mengutip kajian saintifik untuk memperkuat tuduhan mereka. Dan faktanya, kajian dalam
hubungan antara telur dan tingkat kolesterol manusia menyebabkan hasil yang simpang
siur. Hal ini memungkinkan bahwa bukanlah jenis telur yang menjadi faktor kolesterol,
namun orang yang memakan telur. Beberapa orang mungkin lebih sensitif dalam
memperoleh kolesterol dari makanan daripada yang lainnya. Faktanya, terdapat bukti
bahwa diet lemak tertentu menstimulasi kolesterol darah dalam tubuh. Maka dari itu,
selama masih mengerti untuk membatasi saupan pertelur, bahkan telur buatan, melakukan
pembatasan tanpa pengaturan diet lemak mungkin tidak akan membantu mengurangi
tingkat kolesterol darah.

Nama : FAUZI IHSAN ANWAR


NIM :-
Mata Kuliah : Bahasa Inggris

Anda mungkin juga menyukai