Laporan Kasus
Laporan Kasus
Disusunoleh :
Pembimbing
dr. Fatah Abdul Yasir
Presentasi kasus ini disusun untuk memenuhi persyaratan Internsip RS PKU Muhammadiyah
Gombong. Presentasi kasus dengan judul :
Oleh:
dr. Agistia Dwi Putri
I. DATA PASIEN
Nama : Bp. Amr
Usia : 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan :
Alamat : Pesantren 1/2 Tambak
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir
No RM : 309XXX
Tanggal Masuk RS : 11 Juli 2017
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan utama sesak.
B. Keluhan Tambahan
Keluhan tambahan pusing, perut terasa kembung.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang pasien laki-laki, 70 tahun, datang ke UGD RSU PKU Muhammadiyah
Gombong (11 Juli 2017) diantar keluarga dengan keluhan sesak. Sesak mulai dirasakan
sejak 2 tahun yang lalu, memberat mulai tadi pagi. sesak sering muncul saat aktivitas
berat. Kebiasaan tidur dengan 3 bantal. Batuk sering hilang timbul berdahak. batuk
berdarah disangkal. Nyeri dada (+) terasa seperti tertekan, tidak menjalar, dan berdebar-
debar. Keringat dingin (+). Perut terasa mual, tidak muntah. Penurunan kesadaran,
demam, pilek, atau diare disangkal.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat dirawat dengan keluhan yang sama 10 hari yang lalu.
Hipertensi (-), DM (-), penyakit jantung (-), penyakit ginjal (-), stroke (-), asma (-)
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu dan Ayah pasien tidak diketahui riwayat penyakit DM, hipertensi, maupun penyakit
kronis lainnya.
F. Riwayat Kebiasaan
Pasien merokok sejak remaja 1 bungkus setiap hari, mengkonsumsi kopi sekali sehari,
konsumsi alkohol disangkal.
V. RADIOLOGI
Rontgen Thorak posisi PA
Deskripsi :
Tampak opasitas inhomogen di supra-perihiler, bilateral.
Tampak hiperinflasi dan hiperlusensi kedua pulmo
Hemidiagfraghma dextra et sinistra licin.
Sudut costo-frenicus dextra et sinistra lancip
Trachea tampak ditengah
Tak tampak pembesaran limfonodi hilus, para tracheal dan mediastinum
CTR < 0,5
Struktur dan trabekulasi tulang tak tampak kelainan.
Kesan :
PPOK
Bronchitis chronis
Besar cor normal
VI. DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : Dyspneu ec PPOK
Diagnosis Topis : Obstruksi kronik pulmonal
Diagnosis Etiologis : Inflamasi
Diagnosis Patologis : Gangguan ventilasi perfusi oksigen
VII. TATALAKSANA
Pada prinsipnya, penanganan dikerjakan dengan memperbaiki ventilasi perfusi
oksigen dan hemodinamik, mempertahankan fungsi paru dan mencegah kerusakan
lebih lanjut. Pada pasien ini terapi medikamentosa yang diberikan berupa oksigenasi,
terapi cairan, bronkodilator, anti inflamasi, dan antibiotik.
Terapi IGD:
1. Oksigen 10 lpm dengan NRBM
2. IVFD NS life line
3. Nebulisasi ventolin + fleksotid 2x
4. MPS 125 mg
5. Ranitidin 50 mg
6. NTG start 30 mcg down titrasi
7. Folley catheter
Terapi bangsal:
1. Oksigen 4 lpm dengan nasal kanul
2. IVFD NS + aminophilin 1,5 amp kec 20 tpm
3. Nebulisasi ventolin + flexotid/ 6 jam
4. Cefotaxim 1 gram/ 12 jam
5. Ranitidin 50 mg/ 12 jam
6. MPS 62,5 mg/ 12 jam
7. Salbutamol 3x2 mg po
VIII. PROGNOSIS
Ad Vitam : Ad Bonam
Ad Fungsionam : Ad Malam
Ad Sanationam : Ad Malam
Pembahasan Kasus
A. Diagnosis
Sesak
- Progresif - Ya
- Bertambah berat dengan aktivitas - Ya
- Persisten - Ya
- Usaha bernapas - Ya
- Asma - Tidak
- BBLR - Tidak diketahui
- Lingkungan asap rokok - Ya
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
Perkusi :
- Ada
- Hipersonor
- Tidak
- Batas jantung mengecil
- Ada
- Diagfraghma rendah
Auskultasi :
- Ada
- Suara napas tambahan ronkhi atau
wheezing
- Ada
- Ekspirasi memanjang
- Bunyi jantung menjauh - Tidak
APE : >20%
Radiologi
Gambaran emfisema :
- Hiperinflasi - Ada
- Hiperlusen - Ada
- Diafraghma mendatar - Ada
- Jantung pendulum - Tidak
Gambaran bronchitis kronis :
- Corakan paru meningkat - Ada
Penatalaksanaan
1. Edukasi
2. Obat-obatan
3. Rehabilitasi
4. Terapi oksigen
5. Ventilasi mekanik
6. Nutrisi