Disusun oleh :
Aulia Lusda Farah Zahra
22020115140070
Tumor payudara dapat dialami oleh semua wanita, sejak usia remaja atau ketika
pertumbuhan payudara sudah dimulai maka potensi untuk menderita tumor payudara sudah
dimulai. Ada beberapa hal yang bisa menjadi faktor penyebab penyakit tumor payudara
dimiliki. Sehingga ada wanita yang memiliki potensi untuk menderita tumor payudara karena
faktor penyebab payudara seperti di bawah ini:
1. genetik, faktor penyebab penyakit tumor payudara yang pertama yaitu karena di
sebabkan oleh genetik
2. Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterone
3. Lingkungan dan gaya hidup
Mayoritas kelainan dipayudara adalah lesi jinak, lesi maligna hanyalah 20% dari semua
kelainan pada payudara. Kejadian kelainan jinak ini dimulai usia dekade ke-2 dan puncaknya
adalah pada dekade keempat dan kelima kehidupan. Tipe histologi yang paling banyak secara
berurutan adalah fibrocystic change, fibroadema, papilloma intraduktal, ductal ektasia,
mastitis, fat necrosis, phyllodes tumor dan ginekomastia. Hormon Estrogen tampaknya
berperan penting sebagai penyebab pertumbuhan lesi jinak payudara. Kelainan dipayudara
umumnya dikeluhkan sebagai benjolan (lump) disamping nyeri, perubahan kulit dan
perubahan bentuk payudara. Penyebab kelainan pada payudara ini dapat dikelompokkan
menjadi:
a. Struktur normal: normal nodularity, prominent fat lobule, prominent rib, edge of
biopsy wound
b. ANDI (abberations of normal development and involution): fibroadenoma, cyclical
nodularity, cyst, sclerosing adenosis, galactoce
c. Inflamasi: chronic infective abcess, fat necrosis, granuloma, Mondor’s Disease
d. Tumour jinak : duct papilloma, giant fibroadenoma, lipoma
e. Tumor Intermediate: phyllodes tumor, carcinoma in-situ
f. Maligna : pymary tumour, secondary tumour
g. Lesi di nipple dan areola: squamous papiloma, leiomyoma, papilary adenoma
h. Lesi di kulit: sebaceaous cyst, hydradenitis, benign and malignat skin tumours
II. PATHWAY
Tumor Mammae
Hiperplasia sel-sel
Pembengkakan Metastase ke
kelenjar getah organ sekitar
bening di aksila Tumor semakin
membesar
Ke paru-paru
Aliran limfe
tersumbat di
ekstremitas atas Mendesak pembuluh Mendesak ujung- Peningkatan
Infiltrasi tumor
ujung saraf bebas konsistensi
ke jaringan paru darah kulit payudara
mammae
Edema pada tangan Nyeri hingga
Gangguan bertahun-tahun
ekspansi paru Perfusi disekitar
Ukuran
payudara
Klien malu dengan mammae
Nyeri Kronis
kondisinya abnormal
Adaptasi tubuh: Penurunan perfusi
hiperventilasi ke kulit sekitar
Gangguan Citra payudara Mammae
Tubuh asimetrik
Pola Nafas
Tidak Efektif
Ulkus
Gangguan
Citra Tubuh
Terbukanya Kerusakan
barrier tubuh Integritas Kulit
Perawatan
luka tidak
adekuat
Resiko Infeksi
III. PENGKAJIAN
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan mengalami rasa nyeri dan terdapat benjolan di bagian payudara
sebelah kiri ≤ 2 bulan.
: Perempuan
: Laki – Laki
: Meninggal
b. Saat sakit
Ny.M mengatakan mengalami hambatan dalam melakukan aktivitas yang
biasa dilakukan serta mengalami kendala bergerak aktif dan bebas.
0 1 2 3 0 1 2 3
1. Feeding V V
2. Toileting V V
3. Chloting V V
4. Bathing V V
5. Transfering V V
6. Walking V V
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu alat dan orang lain
Minum
a. Antropometri
Saat sakit
a) BB : Tidak Terkaji
b) TB : Tidak Terkaji
c) IMT : Tidak Terkaji
b. Biokimia
1) Hemoglobin : 13.8
2) Hematokrit : 41
3) Lekosit : 17.0
4) Eritrosit : 4.78
5) Limfosit : 21.4
c. Clinical
d. Dietary History
1. Pola makan
Sebelum sakit : Ny.S mengkonsumsi nasi, tahu dan tempe
Saat sakit : Ny.S mengkonsumsi nasi, lauk dan sayuran
2. Kebiasaan makan
Sebelum sakit : Ny.S mengatakan makan 4 x sehari (pagi,siang,
sore dan malam) dengan porsi sedang, namun
jamnya tidak tentu setiap harinya.
Saat sakit : Ny.S mengatakan makan 3 x sehari (pagi,siang
dan malam) dengan porsi sedang sesuai dengan
porsi makan yang diberikan oleh RS.
3. Pemasukan cairan
Sebelum sakit : Ny.S mengatakan setiap hari meminum air
putih dan teh.
Saat sakit : Ny.S mengatakan setiap hari meminum air
putih dan teh. (±3000 cc).
4. Kebutuhan oksigenasi
Sebelum sakit : Ny.S mengatakan sebelum sakit dapat bernafas
normal tanpa bantuan alat pernafasan, tidak
mengalami sesak nafas, akral hangat, ujung jari
dan bibir warna merah muda (tidak sianosis).
Tipe pernafasan dada.
Saat sakit : Ny.S mengatakan selama sakit dapat bernafas
normal dengan tipe pernafasan dada, tidak
menggunakan alat bantu pernafasan, tidak
mengalami sesak nafas, akral hangat.
5. Kebutuhan eliminasi
BAK (Buang Air Kecil)
4. Konsistensi - -
7. Kebutuhan termogulasi
Sebelum sakit
Ny.S mengatakan sebelum sakit suhu tubuhnya normal. Namun
tubuh akan terasa hangat ketika Ny.S kepanasan akibat cuaca maupun
akibat beraktivitas dan untuk mempertahankan suhu tubuh jika cuaca
dingin, Ny.S memakai jaket atau selimut agar ,erasa hangat.
Saat sakit
Ny.S mengatakan bahwa selama sakit tidak mengalami
peningkatan suhu badan yang drastis dan terbilang normal.
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
2. Kesadaran : Composmentis
3. Vital sign
a. Tekanan darah : 130/90 mmHg
b. Nadi : 82 kali permenit
c. RR : 20 kali permenit
d. Suhu : 37,6oC
4. Kepala
Bentuk kepala Ny.S bundar, seluruh kulit kepala ditutupi rambut dan
pertumbuhan rambut merata, rambut berwarna hitam dan terdapat uban. Kulit
kepala bersih, tidak terdapat kutu namun nampak ketombe. Kulit kepala tidak
ada lesi, tidak ada nyeri tekan namun Ny.S mengeluhkan bahwa beliau pusing.
5. Mata
Letak mata simetris, pergerakan mata baik dan seimbang, pupil
berespon baik terhadap cahaya. Kornea berwarna cokelat gelap dan
konjungtiva berwarna merah muda. Tidak terdapat luka di sekitar mata, tidak
ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan. Fungsi penglihatan baik.
6. Hidung
Ny.S dapat bernafas dengan baik, jalan nafas dam hidung paten, tidak
ada sumbatam di hidung, tidak terdapat massa/benjolan di area hidung, tidak
terdapat nyeri tekan. Fungsi penciuman baik.
7. Mulut
Mukosa bibir lembab, terlihat ada karies gigi, bibir berwarna merah
muda, gigi berwarna kekuningan. Terlihat ada gigi berlubang dan tanggal, gusi
tidak ada sariawan, lidah berwarna merah muda dan bersih tidak terdapat luka.
Fungsi perasa baik.
8. Telinga
Bentuk telinga simetris, daun telinga berwarna coklat senada dengan
warna kulit wajah dan leher, tidak terdapat lesi, tidak terdapat massa atau
benjolan, tidak mengalami nyeri saat ditekan, lubang telinga tampak serumen
namun tidak cair dan fungsi pendengaran baik.
9. Leher
Di leher Ny.S tidak terdapat lesi , tidak terdapat massa/benjolan,
terlihat pergerakan peristaltic baik ketika menelan, tidak terdapat/tidak teraba
pembesaran kelenjar tiroid. Ny.S dapat menelan dengan baik.
10. Dada (paru-paru)
Dada Ny.S terlihat simetris, terdapat luka, tidak menggunakan alat
bantu, tidak terlihat retraksi interkosta, terdapat nyeri tekan dan tidak teraba
massa. Namun terdapat balutan pasca operasi TMS (Tumor Mamae Sinistra).
11. Jantung
Bunyi jantung S1 S2 reguler, tidak terdapat bunyi jantug tambahan dan
suara pekak jantung dalam batas normal.
12. Abdomen
Ny.S memiliki warna abdomen cokelat sesuai dengan warna kulit yang
dimiliki, tidak terdapat nyeri tekan. Abdomen terlihat normal.
13. Genetalia dan rectum
Tidak ada benjolan dan tidak terdapat nyeri tekan.
14. Ektremitas atas
Turgor kulit elastis, tidak sianosis, tidak terdapat nyeri tekan dan tidak
terdapat massa pada ektremitas atas. Tangan sebelah kanan terpasang infus.
15. Ektremitas bawah
Turgor kulit elastis, tidak sianosis. Ektremitas bawah terlihat normal.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hematokrit 41 35 – 47
HITUNG JENIS
BT-CT
KIMIA KLINIK
IMUNOLOGI
I. PROGRAM TERAPI
1. Infus
a) RL 20tpm
2. Injeksi
a) Ceftriaxone 2 x 1gr
b) Ketorolac 3 x 30ml
c) Ranitidin 2 x 1amp
3. Operasi
(28 Agustus 2017)
DO :
- Klien terlihat lemas
- Suhu klien adalah 37,6o
-
Nyeri saat dibersihkan
V. PERENCANAAN KEPERAWATAN
S : Pasien mengatakan
2. Memberikan therapy masih merasakan nyeri
injeksi Ketrolac dan O : Perawat berkolaborasi
ranitidine dengan dokter memberikan
Ceftriaxone 2 x 1gr dan
Ketorolac 3 x 30 ml.
3. 30-08- 1,2,3 1. Melakukan TTV pada S : Klien mengatakan nyeri
2017
pasien berkurang
(Pukul
11.46 O : Klien terlihat lebih
WIB)
relax dari hari sebelumnya
2. Memberikan teknik S : Klien setuju untuk
distraksi mengikuti therapy teknik
distraksi
O : Klien terlihat relax
melakukan therapy teknik
distraksi