Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN

Apa perbedaan antara pelatihan ini dengan pelatihan yang lain?

• Materi pelatihan tidak disajikan dalam bentuk ceramah. Peserta diberi satu
set buku instruksional yang disebut modul, berisi informasi dasar yang
harus dipelajari. Informasi juga diberikan melalui demonstrasi, foto dan
video.
• Modul dirancang untuk membantu peserta mengembangkan keterampilan
spesifik yang dibutuhkan untuk tatalaksana kasus balita sakit. Peserta
mengembangkan keterampilan ini melalui membaca modul, mengerjakan
latihan tertulis, latihan dengan video, diskusi kelompok, latihan lisan dan
bermain peran.
• Setelah mempraktekkan keterampilan didalam modul, peserta
mempraktekkan keterampilan di fasilitas klinis yang sesungguhnya,
dibawah bimbingan fasilitator untuk memastikan penanganan pasien
secara benar.
• Setiap peserta bekerja menurut kecepatannya masing-masing.
• Setiap peserta mendiskusikan setiap masalah atau pertanyaan dengan
seorang fasilitator, dan menerima umpan-balik secara langsung setelah
menyelesaikan latihan-latihan. (Umpan-balik meliputi: memberitahu peserta
tentang hal-hal yang sudah dikerjakan dengan benar dan perbaikan yang
diperlukan).

Siapakah yang dimaksud FASILITATOR?

Seorang fasilitator membantu peserta mempelajari keterampilan yang disajikan


dalam latihan. Fasilitator menyediakan sebagian besar waktunya untuk
berdiskusi dengan peserta, secara perorangan maupun dalam kelompok kecil.
Agar fasilitator dapat memberikan cukup perhatian kepada setiap peserta,
maka sebaiknya digunakan ratio 1 fasilitator untuk 3 sampai 4 peserta.
Berhubung saudara ditunjuk untuk mengajar dalam pelatihan ini, maka
SAUDARA adalah seorang fasilitator.

Sebagai seorang fasilitator, saudara harus menguasai materi yang harus


diajarkan. Tugas saudara adalah memberikan penjelasan, melakukan
demonstrasi, menjawab pertanyaan, berbicara dengan peserta mengenai
jawaban mereka dalam latihan-latihan, menyelenggarakan permainan peran,
memandu diskusi kelompok, menyelenggarakan dan membimbing praktek
klinis di fasilitas rawat jalan dan secara umum memberi bantuan yang
dibutuhkan peserta untuk dapat menyelesaikan pelatihan dengan baik.
Saudara tidak diharapkan untuk mengajarkan materi pelatihan melalui
ceramah formal.

1 PEDOMAN FASILITATOR - 2008


Apa TUGAS FASILITATOR?
Sebagai seorang fasilitator, tugas saudara meliputi 3 hal dasar yaitu:
• memberi instruksi
• memberi informasi
• mengelola

1. MEMBERI INSTRUKSI:
∗ Pastikan bahwa setiap peserta mengerti cara bekerja dengan
menggunakan materi pelatihan dan apa yang harus dikerjakannya
dalam tiap modul dan tiap latihan.
∗ Jawablah setiap pertanyaan peserta.
∗ Jelaskan jika ada informasi yang membingungkan peserta dan bantulah
mereka memahami tujuan utama dari setiap latihan.
∗ Pimpinlah kegiatan kelompok seperti diskusi kelompok, latihan lisan,
latihan dengan video dan permainan peran untuk memastikan
tercapainya tujuan pembelajaran.
∗ Segera lakukan penilaian terhadap hasil kerja peserta dan berikan
jawaban yang benar.
∗ Diskusikan dengan peserta tentang cara mereka mendapatkan jawaban
dari suatu latihan untuk dapat mengidentifikasikan kelemahan dari
keterampilan atau pengertian peserta.
∗ Berikan penjelasan atau praktek tambahan untuk memperbaiki
keterampilan dan pengertiannya.
∗ Bantulah peserta untuk memahami cara menggunakan keterampilan
yang diajarkan selama pelatihan, di dalam klinik mereka nantinya.
∗ Jelaskan apa yang harus dikerjakan dalam setiap praktek klinis.
∗ Peragakan keterampilan klinis yang baik, termasuk keterampilan
berkomunikasi selama praktek klinis.
∗ Berikan bimbingan dan umpan-balik yang diperlukan selama praktek
klinis.

2. Saudara MEMBERI MOTIVASI:


∗ Pujilah peserta jika jawabannya benar, ada perbaikan atau
menunjukkan kemajuan .
∗ Pastikan bahwa tidak ada hambatan pembelajaran yang berarti (seperti
suara bising atau ruangan yang kurang cahaya).

3. Saudara MENGELOLA:
∗ Buat perencanaan sebelumnya dan siapkan semua kebutuhan setiap
hari, sehingga sudah tersedia di kelas / dibawa ke klinik jika diperlukan.
∗ Pastikan bahwa perjalanan dari kelas ke klinik dan sebaliknya efisien.
∗ Pantaulah kemajuan tiap peserta.
PEDOMAN FASILITATOR - 2008 2
Bagaimana saudara dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut?
∗ Tunjukkan antusiasme terhadap topik yang dibahas dalam pelatihan dan
terhadap kerja para peserta.
∗ Bersikaplah penuh perhatian terhadap pertanyaan dan kebutuhan peserta.
Doronglah agar peserta mau datang kepada saudara setiap saat dengan
pertanyaan atau komentar. Berusahalah agar saudara selalu ada pada
jadwal yang telah ditentukan.
∗ Perhatikan peserta saat mereka bekerja dan beri bantuan perorangan jika
melihat seorang peserta mengalami kesulitan, melamun, tidak menuliskan
jawaban, atau tidak membuka halaman modul. Ini merupakan petunjuk
bahwa peserta membutuhkan bantuan.
∗ Kembangkan hubungan yang kooperatif dan bersahabat. Bereaksilah
secara positif terhadap pertanyaan (dengan mengatakan, sebagai contoh,
“Ya, saya mengerti yang saudara maksudkan,“ atau “Itu merupakan
pertanyaan yang baik“). Dengarkan pertanyaan mereka dan upayakan
untuk memusatkan perhatian terhadap persoalan peserta dan jangan
langsung memberikan jawaban yang “benar”.
∗ Selalu sediakan cukup waktu bagi setiap peserta untuk menjawab
pertanyaan mereka dengan lengkap (yaitu, sedemikian rupa sehingga
saudara maupun peserta merasa puas).

Apa yang TIDAK BOLEH DILAKUKAN .....


∗ Selama jadwal kegiatan pelatihan, jangan mengerjakan pekerjaan lain atau
mendiskusikan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pelatihan.
∗ Dalam diskusi dengan peserta, hindari menunjukkan ekspresi wajah atau
memberi komentar yang dapat menyebabkan peserta merasa malu.
∗ Jangan memanggil peserta satu per satu seperti pada kelas yang formal
(kecuali pada saat latihan lisan), menyebabkan rasa canggung bila peserta
tidak mengetahui jawabannya. Sebaiknya, ajukan pertanyaan pada waktu
memberikan umpan-balik perorangan.
∗ Jangan memberikan ceramah tentang informasi yang akan dibaca peserta.
Berikan hanya penjelasan pengantar sebagaimana dijelaskan pada
pedoman fasilitator. Terlalu banyak memberikan informasi secara dini,
akan membingungkan peserta. Biarkan mereka membaca sendiri dari
modul.
∗ Jangan mengulang teks paragraf demi paragraf. (Hal ini menjemukan dan
memberi kesan bahwa peserta tidak dapat membaca sendiri). Jika
diperlukan kaji ulang hal penting pada saat umpan-balik perorangan atau
diskusi kelompok.
∗ Hindari bertindak terlalu banyak sebagai seorang showman. Antusiasme
(dan menjaga agar peserta tidak mengantuk) adalah baik, tetapi belajar
adalah yang terpenting. Pastikan bahwa peserta memahami materi yang
ada. Untuk beberapa hal yang agak sulit sebaiknya saudara sedikit
mengurangi kecepatan dan bekerja hati-hati dengan perseorangan.
3 PEDOMAN FASILITATOR - 2008
∗ Jangan merendahkan peserta. Dengan perkataan lain, jangan perlakukan
peserta sebagai anak-anak. Mereka adalah orang dewasa.
∗ Jangan berbicara terlalu banyak. Doronglah agar peserta berbicara.
∗ Jangan malu-malu, gugup, atau cemas tentang apa yang harus dikatakan.
Pedoman Fasilitator ini akan membantu saudara mengingat-ingat apa yang
harus dikatakan. Oleh karena itu manfaatkanlah!

Bagaimana PEDOMAN FASILITATOR ini dapat membantu saudara?


Pedoman Fasilitator ini akan membantu saudara mengajarkan modul
pelatihan, termasuk latihan video. Ada pedoman lain yang dapat membantu
saudara melaksanakan praktek klinis yaitu: Pedoman Fasilitator untuk Praktek
Klinis.
Untuk tiap modul, Pedoman Fasilitator mencakup hal-hal berikut ini:
∗ Daftar langkah-langkah untuk menyelesaikan modul, menekankan jenis
umpan-balik yang harus diberikan sesudah setiap latihan.
∗ Pedoman langkah-langkah menguraikan:
• Cara melakukan demonstrasi, permainan peran dan diskusi kelompok.
• Alat/bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut.
• Cara melaksanakan latihan dengan video.
• Cara melaksanakan latihan lisan.
• Butir-butir yang diperlukan pada diskusi kelompok atau umpan-balik
perorangan.
• Kunci jawaban (atau kemungkinan jawaban) untuk sebagian besar
latihan.
• Satu halaman untuk menuliskan pokok-pokok sebagai tambahan yang
telah tercantum dalam pedoman.

Tersedia juga bagian berjudul “Pedoman untuk semua modul”. Bagian ini
menguraikan tehnik pelatihan yang digunakan saat bekerja dengan peserta
selama pelatihan. Disamping itu tercakup juga tehnik penting yang digunakan
bila :
• Peserta bekerja secara perorangan.
• Saudara memberikan umpan-balik peorangan.
• Saudara memandu diskusi kelompok.
• Saudara mengkoordinasikan permainan peran.

Sebagai persiapan untuk setiap modul, saudara harus:


∗ Membaca modul dan mengerjakan latihan-latihannya.
∗ Membaca semua informasi mengenai modul dalam Pedoman ini.
∗ Merencanakan secara tepat cara bekerja dengan modul dan pokok-pokok
penting yang harus dibuat.
PEDOMAN FASILITATOR - 2008 4
∗ Mengumpulkan semua sarana yang dibutuhkan dalam modul dan
mempersiapkan semua demonstrasi atau permainan peran.
∗ Memikirkan bagian-bagian yang diperkirakan akan sulit bagi peserta dan
pertanyaan yang diperkirakan akan mereka ajukan.
∗ Merencanakan cara untuk membantu mengatasi bagian yang sulit dan
jawaban dari kemungkinan pertanyaan.
∗ Memikirkan tentang keterampilan yang akan diajarkan dalam modul dan
cara mereka menerapkannya di klinik mereka.
∗ Mengajukan pertanyaan pada peserta yang dapat mendorong mereka
untuk mempergunakan keterampilan tersebut di klinik mereka. Pertanyaan-
pertanyaan yang disarankan, terdapat pada bagian yang sesuai dalam
Pedoman Fasilitator.

BAHAN-BAHAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK SETIAP KELOMPOK KECIL


BAHAN YANG DIBUTUHKAN JUMLAH YANG DIBUTUHKAN
Pedoman Fasilitator untuk Modul 1 untuk setiap fasilitator

Pedoman Fasilitator untuk Praktek Klinis 1 untuk setiap fasilitator

Set yang terdiri dari 7 modul, buku 1 set untuk setiap fasilitator dan 1 set
kumpulan foto, buku bagan dan Kartu untuk setiap peserta.
Nasihat Ibu

Video tape MTBS (1 set terdiri dari 2 Sebaiknya 1 set untuk setiap kelompok
buah), TV dan videocassette recorder. kecil. Penanggung-jawab pelatihan akan
Atau VCD MTBS (1 set terdiri dari 4 memberitahu saudara tempat untuk
keping) dengan VCD player. melaksanakan latihan dengan video.

Set terdiri dari 4 Bagan dinding 1 set untuk setiap kelompok kecil

Set terdiri dari 8 alat bantu fasilitator 1 set untuk setiap kelompok kecil

Formulir pencatatan MTBS : Minimal 50 lembar untuk setiap peserta


- untuk anak umur 2 bulan - 5 tahun

Formulir pencatatan bayi muda : Minimal 20 lembar untuk setiap peserta


- untuk bayi umur kurang dari 2 bulan

Formulir monitoring untuk fasilitator : Minimal 10 lembar untuk setiap fasilitator


- untuk praktek di unit rawat jalan

Ceklis kelompok untuk gejala klinis yang Untuk setiap kelompok dibutuhkan 1 ceklis
diamati. untuk anak umur 2 bulan - 5 tahun dan 1
ceklis untuk bayi muda kurang dari 2 bulan

5 PEDOMAN FASILITATOR - 2008


SARANA YANG DIBUTUHKAN UNTUK PELATIHAN :

Sarana yang dibutuhkan oleh setiap peserta dan fasilitator :

∗ Name tag (tanda nama di dada) ∗ Stabilo

∗ Buku notes ∗ 2 pensil

∗ Ballpoint ∗ 1 kayu penyangga (clipboard)

∗ Karet penghapus ∗ Tas (bila mungkin)

∗ Rautan

Sarana yang dibutuhkan untuk setiap kelompok :

∗ Clips ∗ Gunting

∗ Stapler dan isinya ∗ Papan tulis dan kapur tulis atau white
board dan spidol atau kertas lebar dan
spidol

∗ Extra pinsil dan karet penghapus ∗ Rautan pinsil

∗ 1 rol celotape besar

Persiapkan dengan baik perlengkapan video dan TV atau VCD player dan
fasilitator harus dapat mengoperasikannya karena itu cobalah dulu sebelum
pelatihan dimulai.
Sebagai tambahan, beberapa latihan tertentu membutuhkan peralatan khusus
misalnya : obat, oralit dan sarana untuk mencampurnya dan boneka. Daftar
kebutuhan ini disebutkan dalam pedoman untuk setiap kegiatan.
Pastikan untuk mengulang kembali pedoman dan mendapatkan kebutuhan ini
dari penanggung-jawab pelatihan sebelum melakukan kegiatan tersebut.

PEDOMAN FASILITATOR - 2008 6


PEDOMAN UNTUK SEMUA MODUL

A Teknik Memotivasi Peserta

Mendorong Interaksi
1. Pada hari pertama, saudara akan beberapa kali berbicara secara
perorangan dengan setiap peserta (misalnya: pada saat umpan balik
perorangan). Jika saudara bersikap bersahabat dan membantu selama
interaksi pertama ini, maka kemungkinan besar peserta akan: (a) dapat
mengatasi rasa malu mereka; (b) menyadari bahwa saudara mau
berbicara dengan mereka; dan (c) mau melakukan interaksi dengan
saudara secara terbuka dan produktif selama pelatihan.
2. Perhatikan hasil kerja setiap peserta, termasuk jawaban terhadap
latihan tertulis. Amati apakah peserta mengalami kesulitan, walaupun
mungkin mereka tidak minta bantuan. Jika saudara penuh perhatian
terhadap setiap peserta, peserta akan merasa lebih bergairah untuk
mengerjakan pekerjaan mereka. Demikian pula, mereka akan tidak
segan lagi untuk bertanya.
3. Saudara harus selalu siap bila dibutuhkan peserta.

Mengajak Setiap Peserta untuk Terlibat Dalam Diskusi


4. Upayakan untuk sering mengajukan pertanyaan kepada peserta untuk
mengecek pemahaman mereka dan agar mereka terus aktif berpikir dan
berpartisipasi. Pertanyaan yang dimulai dengan “apa”, “mengapa” atau
“bagaimana”, memerlukan jawaban berupa uraian. Hindari pertanyaan
yang dapat dijawab hanya dengan “ya” atau “tidak”.
Setelah mengajukan pertanyaan, BERHENTI SEBENTAR. Beri waktu
untuk berpikir bagi peserta dan menyampaikan jawabannya. Kesalahan
yang sering terjadi adalah: saudara mengajukan pertanyaan dan
menjawabnya sendiri. Jika tak ada yang menjawab pertanyaan saudara,
cobalah mengubah pertanyaan dengan kalimat lain, sehingga tidak
terjadi kebekuan suasana. Akan tetapi, jangan lakukan hal ini berulang-
ulang, karena kadang-kadang juga diperlukan sedikit ketenangan.
5. Hargai setiap jawaban peserta dengan mengatakan “terima kasih” atau
dengan anggukan. Hal ini akan membuat peserta merasa dihargai dan
mendorong mereka untuk berpartisipasi. Jika ada peserta yang salah
memberikan jawaban, mintalah klarifikasi atau tanyakan kepada peserta
yang lain. Jika peserta merasa jawaban atau komentarnya diabaikan,
dia mungkin akan segan mengikuti diskusi lagi dan tidak akan mau
menjawab secara sukarela.
6. Jawablah pertanyaan peserta dengan baik dan doronglah peserta untuk
segera mengajukan pertanyaan jika ada hal yang kurang dimengerti dan
jangan menundanya pada kesempatan lain.
7 PEDOMAN FASILITATOR - 2008
7. Jangan merasa terpaksa untuk menjawab setiap pertanyaan.
Tergantung situasi, saudara dapat melemparkan pertanyaan peserta
untuk dijawab oleh peserta yang lain. Kadang-kadang mungkin saudara
perlu mendiskusikan pertanyaan tersebut dengan fasilitator yang lain
atau dengan Penanggung Jawab Pelatihan (Course Director) sebelum
saudara menjawabnya. Jangan ragu untuk mengatakan “Maaf, saya
tidak tahu, akan tetapi saya akan mencoba mencarikan jawabannya.”
8. Gunakan nama peserta setiap kali memanggil, atau menyampaikan
terima kasih.
9. Upayakan agar selalu ada kontak mata dengan peserta, sehingga
setiap orang merasa terlibat. Hati-hati, jangan hanya melihat pada
peserta tertentu saja. Memandang seorang peserta walaupun hanya
beberapa detik, seringkali akan mendorongnya untuk menyampaikan
jawaban, bahkan dari peserta yang pemalu.

Menjaga Suasana Selalu Hidup dan Terfokus


10. Upayakan agar pemberian informasi berlangsung dengan hidup:
• Berikan informasi tanpa membaca.
• Berbicaralah dengan jelas. Gunakan tekanan dan kecepatan suara
yang bervariasi (jangan monoton).
• Gunakan contoh dari pengalaman saudara sendiri, dan tanyakan
kepada peserta pengalaman mereka.
11. Tulislah hal-hal penting yang disampaikan peserta pada sebuah
flipchart. Sedapat mungkin gunakan bahasa peserta. Jika saudara ingin
menyingkatnya, sebutkan dulu kalimat yang saudara pilih sebelum
menuliskannya. Jangan membelakangi peserta terlalu lama saat
saudara menulis.
12. Pada saat akan mulai diskusi. Tulislah topik atau pertanyaan utama
pada flipchart. Hal ini akan membuat peserta berkonsentrasi pada topik
yang dibahas.
Seringlah membuat ringkasan agar peserta tetap terfokus. Mintalah
klarifikasi atas pernyataan peserta jika diperlukan.
Jika saudara merasa ada peserta yang melenceng dari topik
pembahasan, istirahatlah sebentar untuk memusatkan perhatian
peserta, kemudian kembalilah pada topik semula.
Jangan biarkan beberapa orang berbicara secara bersamaan. Jika hal
ini terjadi, hentikan mereka dan tunjuklah secara berurutan. (Sebagai
contoh, katakan: “Mari kita dengarkan dulu komentar Hani, kemudian
Erna dan Kirana). Dengan demikian diharapkan mereka tidak akan lagi
mengadakan interupsi, karena mereka tahu bahwa mereka akan
mendapat giliran.
Ucapkan terima kasih kepada peserta yang memberi komentar singkat
dan tepat.
13. Cobalah untuk mendorong peserta yang pendiam untuk berbicara atau
berjalanlah mendekati peserta dan memintanya untuk berbicara.

PEDOMAN FASILITATOR - 2008 8


Mengatasi Setiap Masalah
14. Mungkin ada peserta yang terlalu banyak omong. Berikut ini beberapa saran
untuk mengatasi hal tersebut:
• Jangan menunjuk peserta tersebut lebih dulu untuk menjawab setelah
mengajukan pertanyaan.
• Jika peserta tersebut sudah sempat berbicara untuk beberapa waktu,
katakan “Saudara telah mendapat kesempatan untuk menyampaikan
pendapat saudara. Mari kita dengarkan sekarang pendapat peserta yang
lain tentang hal ini”. Selanjutnya ulangi pertanyaan dan segera mintalah
seorang peserta yang lain untuk menyampaikan pendapatnya.
• Ketika peserta tersebut berhenti berbicara sebentar, segera disela dengan
meminta peserta yang lain untuk menjawab.
• Tulislah pendapat pokok dari peserta tersebut pada flipchart. Jika dia terus
berbicara mengenai hal tersebut, tunjuklah pada flipchart dan katakan,
“Terima kasih, pendapat saudara sudah saya tulis disini.” Kemudian
mintalah pendapat dari peserta lain.
• Jangan mengajukan pertanyaan lagi kepada peserta yang banyak omong
tersebut. Jika dia menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepada
kelompok, mintalah jawaban dari peserta lain. (Sebagai contoh: “Apakah
ada peserta dari deretan sebelah kanan yang mempunyai pendapat?”).

15. Cobalah untuk mengidentifikasi peserta yang mengalami kesulitan untuk


memahami materi atau bahasa yang digunakan. Berbicaralah pelan-
pelan dan jelas, sehingga mudah dimengerti dan dapat mendorong
peserta untuk berkomunikasi.
Bahaslah dengan Penanggung Jawab Pelatihan mengenai masalah
bahasa yang mengganggu pengertian peserta, baik bahasa dalam
modul maupun bahasa yang digunakan dalam diskusi. Mungkin bisa
juga mendapatkan masukan dari peserta.

Memperkuat Upaya Peserta


16. Sebagai fasilitator, saudara mempunyai cara atau gaya tersendiri dalam
berinteraksi dengan peserta. Walaupun demikian, beberapa teknik
untuk memperkuat upaya peserta, meliputi:
• hindari memperlihatkan ekspresi muka atau komentar yang dapat
menyebabkan peserta malu,
• duduk atau membungkuk pada tingkat yang sama dengan peserta
pada saat saudara berbicara dengan mereka,
• menjawab pertanyaan dengan bijaksana dan tidak tergesa-gesa,
• mendorong peserta untuk berbicara kepada saudara dengan
memberi mereka waktu,
● menunjukkan perhatian dengan mengatakan “Itu pertanyaan/pendapat
yang baik”.

9 PEDOMAN FASILITATOR - 2008


17. Dukunglah peserta yang :
• berusaha dengan keras,
• meminta penjelasan tentang sesuatu yang membingungkan,
• berpartisipasi dalam diskusi kelompok,
• membantu peserta lain (tanpa mengganggu mereka dengan
berbicara panjang lebar mengenai masalah yang tidak relevan).

B Teknik untuk Mengaitkan Modul dengan Tugas Peserta


1. Bahaslah penggunaan prosedur tatalaksana kasus di klinik peserta.
Pedoman untuk umpan balik pada latihan tertentu, menyertakan
pertanyaan khusus yang perlu diajukan. (Sebagai contoh, dalam modul
Menentukan Tindakan, tanyakan dimana peserta dapat merujuk
penderita dengan klasifikasi berat; dalam modul Pengobatan, tanyakan
cairan apa saja yang dianjurkan untuk Rencana Terapi A dan tanyakan
apakah mereka juga memberi obat; dalam modul Tindak Lanjut,
tanyakan apakah biasanya ibu-ibu mau membawa anaknya kembali
untuk tindak lanjut).
Pastikan untuk mengajukan pertanyaan tersebut dan mendengarkan
jawaban mereka. Hal ini akan membuat peserta mulai memikirkan cara
menerapkan apa yang telah mereka pelajari.
2. Dukunglah peserta yang membahas atau mengajukan pertanyaan
tentang cara menggunakan prosedur tatalaksana kasus dengan cara
memahami kepentingan mereka.

C Teknik untuk bekerjasama dengan ko-fasilitator


1. Luangkan waktu dengan ko-fasilitator ketika pertama kali mendapat
penugasan. Lakukan saling tukar pengalaman dalam melatih dan
mengetahui kekuatan, kelemahan serta pilihan masing-masing.
Sepakati peran dan tanggung-jawab masing-masing dalam bekerja
secara tim.
2. Saling bekerjasama dalam melakukan umpan balik perorangan atau
memandu diskusi kelompok. Sebagai contoh: seorang fasilitator akan
memandu diskusi kelompok sedangkan fasilitator yang lain akan
menuliskan hal-hal yang penting dalam flipchart. Fasilitator yang lain
juga bisa melihat kembali ke pedoman fasilitator dan menambahkan
hal-hal yang perlu yang mungkin terlewatkan.
3. Setiap hari, bacalah kembali kegiatan PELATIHAN yang akan dilakukan
keesokan harinya (misalnya, bermain peran, demonstrasi dan latihan
lisan), dan sepakati siapa yang akan menyiapkan demonstrasi,
memandu latihan lisan dan lain-lain, menyiapkan bahan-bahan yang
diperlukan dan sebagainya.
4. Sebaiknya saudara bekerjasama dengan ko-fasilitator saudara dalam
setiap modul dan tidak membagi tugas dengan cara setiap orang
bertanggung-jawab terhadap satu modul.
PEDOMAN FASILITATOR - 2008 10
Ketika Peserta Sedang Bekerja
• Tunjukkan bahwa saudara selalu ada dan siap membantu.
• Amati peserta selama mereka bekerja dan berikan bantuan bila mereka
terlihat dalam kesulitan, melamun, tidak mengerjakan soal atau tidak
membalik halaman. Ini merupakan tanda bahwa peserta memerlukan
bantuan.
• Doronglah peserta untuk mau bertanya, kapanpun dia membutuhkan.
• Jika ada masalah atau pertanyaan penting yang saudara dapatkan ketika
saudara berbicara dengan seorang peserta (misalnya ketika sedang
memberikan umpan balik perorangan), buatlah catatan untuk didiskusikan
kemudian dengan seluruh peserta.
• Jika ada pertanyaan yang tidak dapat saudara jawab dengan memuaskan,
segera upayakan mencari jawaban melalui fasilitator yang lain atau
penanggung-jawab pelatihan.

Ketika Memberikan Umpan Balik Perorangan


• Sebelum memberikan umpan balik perorangan, lihatlah catatan-catatan
khusus yang ada dalam pedoman ini untuk mengingatkan saudara tentang
beberapa butir yang penting.
• Bandingkan jawaban peserta dengan kunci jawaban. Jika kunci jawaban
menyebutkan: “Kemungkinan jawaban”, berarti jawaban peserta tidak harus
sama persis, tetapi harus masuk akal. Jika diberikan jawaban pasti, berarti
jawaban peserta harus sama.
• Jika jawaban peserta untuk setiap latihan tidak cocok atau tidak masuk
akal, ajukan pertanyaan kepada peserta mengapa kesalahan itu terjadi.
Sebagai contoh: mungkin tidak memahami pertanyaannya, istilah yang
digunakan, atau menggunakan prosedur yang berbeda di kliniknya,
mungkin ada informasi tentang kasus yang terlewatkan tidak terbaca atau
mungkin tidak mengerti proses dasar yang telah diajarkan.
• Setelah saudara dapat mengidentifikasi penyebab kesalahan tersebut,
bantulah peserta untuk mengatasi masalahnya. Sebagai contoh, saudara
mungkin hanya perlu memperjelas instruksi. Di lain pihak, jika peserta
mengalami kesulitan dalam memahami prosesnya, saudara bisa
memberikan contoh untuk menunjukkan langkah demi langkah cara
penggunaan bagan tatalaksana untuk kasus tersebut. Setelah peserta
memahami prosesnya yang sulit, mintalah dia untuk mengerjakan latihan
itu lagi.
• Buatlah ringkasan atau mintalah salah seorang peserta untuk membuat
ringkasan mengenai apa yang dikerjakan dalam latihan dan mengapa.
Tekankan bahwa mempelajari dan mengingat proses yang di
demontrasikan dalam latihan dalah sangat penting.

11 PEDOMAN FASILITATOR - 2008


• Dukunglah selalu peserta atas pekerjaan mereka yang baik dengan cara
(sebagai contoh) :
• memberi komentar atas pengertian mereka,
• menunjukkan antusiasme atas pendapat untuk aplikasi keterampilan
dalam pekerjaan mereka,
• memberitahu peserta bahwa saudara senang mendiskusikan latihan
dengan mereka,
• memberitahu peserta bahwa kerja keras mereka dihargai.

Ketika Memandu Diskusi Kelompok


• Rencanakan untuk memandu diskusi kelompok pada saat saudara yakin
bahwa semua peserta telah menyelesaikan pekerjaan sebelumnya. Untuk
memberitahu peserta bahwa diskusi kelompok akan dimulai, tunggu sampai
sebagian besar peserta sudah siap, sehingga yang lain tidak terburu-buru.
• Sebelum mulai diskusi, lihatlah catatan yang ada di dalam pedoman ini
untuk mengingatkan saudara tentang tujuan diskusi dan pokok-pokok
penting yang harus dikerjakan.
• Mulailah selalu diskusi kelompok dengan memberitahukan peserta tentang
tujuan diskusi.
• Seringkali terdapat lebih dari satu jawaban yang benar yang memerlukan
persetujuan dalam diskusi. Pastikan bahwa kesimpulan dari kelompok
cukup masuk akal dan bahwa semua peserta mengerti bagaimana
mencapai kesimpulan tersebut.
• Upayakan agar sebagian besar peserta terlibat dalam diskusi. Catat
pendapat yang penting pada flipchart. Jagalah agar partisipasi saudara
minimal, ajukan pertanyaan yang membuat diskusi hidup dan tetap pada
jalur.
• Buatlah selalu kesimpulan, atau mintalah seorang peserta untuk
menyimpulkan, tentang apa yang didiskusikan dalam latihan.
• Dukunglah selalu peserta atas pekerjaan mereka yang baik dengan cara :
- memuji mereka karena telah memberikan masukan,
- memberi komentar atas pengertian mereka pada latihan ini,
- memberikan komentar atas pendapat yang kreatif dan berguna
untuk memanfaatkan keterampilan dalam tugas mereka,
- memuji peserta atas kemampuan mereka bekerja dalam kelompok.

Ketika Menyelenggarakan Permainan Peran


• Sebelum bermain peran, lihatlah catatan dalam pedoman ini untuk
mengingatkan saudara tentang tujuan bermain peran, peran yang akan

PEDOMAN FASILITATOR - 2008 12


ditugaskan, informasi yang diperlukan dan pokok-pokok penting yang harus
dibuat oleh kelompok sesudah bermain peran.
• Yang harus dikerjakan sebelum bermain peran :
- Penugasan peran. Mula-mula, pilihlah peserta yang tidak pemalu,
mungkin dengan cara meminta sukarelawan. Bila perlu, seorang
fasilitator bisa berperan dalam bermain peran yang awal.
- Berikan kepada peserta, keperluan peralatan untuk bermain peran
misalnya: boneka, obat dll.
- Berikan catatan informasi bagi pemeran. (Biasanya tersedia informasi
untuk pemeran “ibu” yang terdapat dalam pedoman ini yang bisa di
fotokopi).
- Mintalah agar peserta permainan peran berbicara dengan cukup keras.
- Berikan cukup waktu untuk persiapan peserta.
• Setelah semuanya siap, aturlah tempat bagi pemain. Aturlah sehingga “ibu”
dan “petugas kesehatan” duduk terpisah dari peserta yang lain, sehingga
semua dapat melihatnya.
• Mulailah dengan memperkenalkan pemain dan peran mereka dan
menyebutkan tujuan atau situasinya. Sebagai contoh, mungkin saudara
perlu menyebutkan umur anak, hasil penilaian kasus dan obat yang telah
diberikan.
• Saudara boleh melakukan interupsi jika peserta mengalami kesulitan yang
cukup berarti atau melenceng dari tujuan bermain peran.
• Setelah permainan peran selesai, ucapkan terima kasih kepada pemain.
Pastikan bahwa umpan balik yang diberikan oleh peserta yang lain cukup
menunjang. Pertama kali bahaslah apa yang sudah dikerjakan dengan baik
dan selanjutnya bahaslah apa yang perlu diperbaiki.
• Upayakan agar semua peserta terlibat dalam diskusi setelah permainan
peran. Pada umumnya terdapat pertanyaan dalam modul untuk membantu
arah diskusi.
• Mintalah peserta untuk menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dari
permainan peran ini.

13 PEDOMAN FASILITATOR - 2008

Anda mungkin juga menyukai