• Materi pelatihan tidak disajikan dalam bentuk ceramah. Peserta diberi satu
set buku instruksional yang disebut modul, berisi informasi dasar yang
harus dipelajari. Informasi juga diberikan melalui demonstrasi, foto dan
video.
• Modul dirancang untuk membantu peserta mengembangkan keterampilan
spesifik yang dibutuhkan untuk tatalaksana kasus balita sakit. Peserta
mengembangkan keterampilan ini melalui membaca modul, mengerjakan
latihan tertulis, latihan dengan video, diskusi kelompok, latihan lisan dan
bermain peran.
• Setelah mempraktekkan keterampilan didalam modul, peserta
mempraktekkan keterampilan di fasilitas klinis yang sesungguhnya,
dibawah bimbingan fasilitator untuk memastikan penanganan pasien
secara benar.
• Setiap peserta bekerja menurut kecepatannya masing-masing.
• Setiap peserta mendiskusikan setiap masalah atau pertanyaan dengan
seorang fasilitator, dan menerima umpan-balik secara langsung setelah
menyelesaikan latihan-latihan. (Umpan-balik meliputi: memberitahu peserta
tentang hal-hal yang sudah dikerjakan dengan benar dan perbaikan yang
diperlukan).
1. MEMBERI INSTRUKSI:
∗ Pastikan bahwa setiap peserta mengerti cara bekerja dengan
menggunakan materi pelatihan dan apa yang harus dikerjakannya
dalam tiap modul dan tiap latihan.
∗ Jawablah setiap pertanyaan peserta.
∗ Jelaskan jika ada informasi yang membingungkan peserta dan bantulah
mereka memahami tujuan utama dari setiap latihan.
∗ Pimpinlah kegiatan kelompok seperti diskusi kelompok, latihan lisan,
latihan dengan video dan permainan peran untuk memastikan
tercapainya tujuan pembelajaran.
∗ Segera lakukan penilaian terhadap hasil kerja peserta dan berikan
jawaban yang benar.
∗ Diskusikan dengan peserta tentang cara mereka mendapatkan jawaban
dari suatu latihan untuk dapat mengidentifikasikan kelemahan dari
keterampilan atau pengertian peserta.
∗ Berikan penjelasan atau praktek tambahan untuk memperbaiki
keterampilan dan pengertiannya.
∗ Bantulah peserta untuk memahami cara menggunakan keterampilan
yang diajarkan selama pelatihan, di dalam klinik mereka nantinya.
∗ Jelaskan apa yang harus dikerjakan dalam setiap praktek klinis.
∗ Peragakan keterampilan klinis yang baik, termasuk keterampilan
berkomunikasi selama praktek klinis.
∗ Berikan bimbingan dan umpan-balik yang diperlukan selama praktek
klinis.
3. Saudara MENGELOLA:
∗ Buat perencanaan sebelumnya dan siapkan semua kebutuhan setiap
hari, sehingga sudah tersedia di kelas / dibawa ke klinik jika diperlukan.
∗ Pastikan bahwa perjalanan dari kelas ke klinik dan sebaliknya efisien.
∗ Pantaulah kemajuan tiap peserta.
PEDOMAN FASILITATOR - 2008 2
Bagaimana saudara dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut?
∗ Tunjukkan antusiasme terhadap topik yang dibahas dalam pelatihan dan
terhadap kerja para peserta.
∗ Bersikaplah penuh perhatian terhadap pertanyaan dan kebutuhan peserta.
Doronglah agar peserta mau datang kepada saudara setiap saat dengan
pertanyaan atau komentar. Berusahalah agar saudara selalu ada pada
jadwal yang telah ditentukan.
∗ Perhatikan peserta saat mereka bekerja dan beri bantuan perorangan jika
melihat seorang peserta mengalami kesulitan, melamun, tidak menuliskan
jawaban, atau tidak membuka halaman modul. Ini merupakan petunjuk
bahwa peserta membutuhkan bantuan.
∗ Kembangkan hubungan yang kooperatif dan bersahabat. Bereaksilah
secara positif terhadap pertanyaan (dengan mengatakan, sebagai contoh,
“Ya, saya mengerti yang saudara maksudkan,“ atau “Itu merupakan
pertanyaan yang baik“). Dengarkan pertanyaan mereka dan upayakan
untuk memusatkan perhatian terhadap persoalan peserta dan jangan
langsung memberikan jawaban yang “benar”.
∗ Selalu sediakan cukup waktu bagi setiap peserta untuk menjawab
pertanyaan mereka dengan lengkap (yaitu, sedemikian rupa sehingga
saudara maupun peserta merasa puas).
Tersedia juga bagian berjudul “Pedoman untuk semua modul”. Bagian ini
menguraikan tehnik pelatihan yang digunakan saat bekerja dengan peserta
selama pelatihan. Disamping itu tercakup juga tehnik penting yang digunakan
bila :
• Peserta bekerja secara perorangan.
• Saudara memberikan umpan-balik peorangan.
• Saudara memandu diskusi kelompok.
• Saudara mengkoordinasikan permainan peran.
Set yang terdiri dari 7 modul, buku 1 set untuk setiap fasilitator dan 1 set
kumpulan foto, buku bagan dan Kartu untuk setiap peserta.
Nasihat Ibu
Video tape MTBS (1 set terdiri dari 2 Sebaiknya 1 set untuk setiap kelompok
buah), TV dan videocassette recorder. kecil. Penanggung-jawab pelatihan akan
Atau VCD MTBS (1 set terdiri dari 4 memberitahu saudara tempat untuk
keping) dengan VCD player. melaksanakan latihan dengan video.
Set terdiri dari 4 Bagan dinding 1 set untuk setiap kelompok kecil
Set terdiri dari 8 alat bantu fasilitator 1 set untuk setiap kelompok kecil
Ceklis kelompok untuk gejala klinis yang Untuk setiap kelompok dibutuhkan 1 ceklis
diamati. untuk anak umur 2 bulan - 5 tahun dan 1
ceklis untuk bayi muda kurang dari 2 bulan
∗ Rautan
∗ Clips ∗ Gunting
∗ Stapler dan isinya ∗ Papan tulis dan kapur tulis atau white
board dan spidol atau kertas lebar dan
spidol
Persiapkan dengan baik perlengkapan video dan TV atau VCD player dan
fasilitator harus dapat mengoperasikannya karena itu cobalah dulu sebelum
pelatihan dimulai.
Sebagai tambahan, beberapa latihan tertentu membutuhkan peralatan khusus
misalnya : obat, oralit dan sarana untuk mencampurnya dan boneka. Daftar
kebutuhan ini disebutkan dalam pedoman untuk setiap kegiatan.
Pastikan untuk mengulang kembali pedoman dan mendapatkan kebutuhan ini
dari penanggung-jawab pelatihan sebelum melakukan kegiatan tersebut.
Mendorong Interaksi
1. Pada hari pertama, saudara akan beberapa kali berbicara secara
perorangan dengan setiap peserta (misalnya: pada saat umpan balik
perorangan). Jika saudara bersikap bersahabat dan membantu selama
interaksi pertama ini, maka kemungkinan besar peserta akan: (a) dapat
mengatasi rasa malu mereka; (b) menyadari bahwa saudara mau
berbicara dengan mereka; dan (c) mau melakukan interaksi dengan
saudara secara terbuka dan produktif selama pelatihan.
2. Perhatikan hasil kerja setiap peserta, termasuk jawaban terhadap
latihan tertulis. Amati apakah peserta mengalami kesulitan, walaupun
mungkin mereka tidak minta bantuan. Jika saudara penuh perhatian
terhadap setiap peserta, peserta akan merasa lebih bergairah untuk
mengerjakan pekerjaan mereka. Demikian pula, mereka akan tidak
segan lagi untuk bertanya.
3. Saudara harus selalu siap bila dibutuhkan peserta.