Anda di halaman 1dari 12

RESUME COACHING PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK
II
ORGANIK Isolasi Solanina Dari Kentang (isolasi
senyawa steroid dengan maserasi)

Nama : Sandra Ibrahim


NIM : 441 416 040
Prodi/Kelas : Pendidikan Kimia/B
Kelompok : III (Tiga)
Rekan Kerja : 1. Tiara Mustari Muslimin
2. Pratiwi Hasan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
A. Judul
: Isolasi Solanina Dari Kentang (isolasisenyawa steroid
denganmaserasi)
B. Tujuan
: MahasiswadapatmengisolasisolaninedarikentangdenganTeknikmaserasi
C. Dasarteori
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman umbi-umbian asli
Amerika Tengah/Selatan. Komoditas ini telah dibudidayakan sejak beberapa
ribu tahun sebelum masehi. Bagi masyarakat Indian di Amerika Tengah dan
Selatan, kentang merupakan makanan pokok selain jagung, singkong, dan ubi
jalar. Kentang kemudian dibawa masuk ke benua Eropa oleh bangsa Spanyol
pada tahun 1794, dan dalam waktu yang ceat menyebar ke seluruh Eropa,
kemudian seluruh dunia. Kentang termasuk jenis tanaman semusim, berumur
pendek, dan berbentuk perdu atau semak. Kentang termasuk tanaman
semusim karena hanya satu kali berproduksi dan setelah itu mati. Umumnya
relative pendek, hanya 90-180 haari. Setiap 100 g kentang mengandung kalori
sebesar 247 kal; protein 0,3 g; lemak 0,1 g; karbohidrat 85,6 g; kalsium 20
mg; fosfor 30 mg; zat besi 0,5 mg; dan vitamin B 0,044 mg. Melihat gizi yang
terkandung pada kentang tersebut, kentang dapat digunakan sebagai sumber
makanan pokok bagi masyarakat. Kentang sangat bermanfaat untuk
meningkatkan energy di dalam tubuh sehingga manusia dapat bergerak,
berfikir, dan melakukan aktivitas lainnya.Kenang dapat dikonsumsi dalam
berbagai macam bentuk olahan. (Muchtadi. 1989)
Maserasi merupakan cara ekstraksi yang paling sederhana. Bahan simplisia
yang dihaluskan sesuai dengan syarat farmakope (umumnya terpotong-potong
atau berupa serbuk kasar) disatukan dengan bahan pengekstraksi (Voigt, 1995
dalam Nurhayati, 2013)
Metode maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana, yang
dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari
selama beberapa hari pada temperatur kamar terlindung dari cahaya ( Gritter,
1991)
Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang
mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak
mengandung benzoin, tiraks dan lilin ( Gritter, 1991)

Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara pengerjaan


dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan. Kerugian
cara maserasi adalah pengerjaannya lama dan penyariannya kurang sempurna
( Gritter, 1991)
Menurut (Gritter, 1991) Maserasi dapat dilakukan modifikasi misalnya :
1. Digesti
Digesti adalah cara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah,
yaitu pada suhu 40 – 50oC. Cara maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk
simplisia yang zat aktifnya tahan terhadap pemanasan.
Dengan pemanasan akan diperoleh keuntungan antara lain :
a. Kekentalan pelarut berkurang, yang dapat mengakibatkan berkurangnya
lapisan-lapisan batas.
b. Daya melarutkan cairan penyari akan meningkat, sehingga pemanasan
tersebut mempunyai pengaruh yang sama dengan pengadukan.
c. Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu absolut dan berbanding
terbalik dengan kekentalan, hingga kenaikan suhu akan berpengaruh pada
kecepatan difusi. Umumnya kelarutan zat aktif akan meningkat bila suhu
dinaikkan.
2. Maserasi dengan mesin pengaduk
Penggunaan mesin pengaduk yang berputar terus- menerus, waktu
proses maserasi dapat dipersingkat menjadi 6 sampai 24 jam.
2. Remaserasi
Cairan penyari dibagi 2. Seluruh serbuk simplisia dimaserasi
dengan cairan penyari pertama, sesudah dienaptuangkan dan diperas,
ampas dimaserasi lagi dengan cairan penyari yang kedua
3. Maserasi melingkar
Maserasi dapat diperbaiki dengan mengusahakan agar cairan
penyari selalu bergerak dan menyebar. Dengan cara ini penyari selalu
mengalir kembali secara berkesinambungan melalui serbuk simplisia dan
melarutkan zat aktifnya. Keuntungan cara ini :
a. Aliran cairan penyari mengurangi lapisan batas.
b. Cairan penyari akan didistribusikan secara seragam, sehingga akan
memperkecil kepekatan setempat.
c . Waktu yang diperlukan lebih pendek.
5. aserasi melingkar bertingkat
Pada maserasi melingkar penyarian tidak dapat dilaksanakan
secara sempurna, karena pemindahan massa akan berhenti bila keseimbangan
telah terjadi. Masalah ini dapat diatas dengan maserasi melingkar bertingkat.
Solanin termasuk dalam golongan alkaloid yang sesungguhnya.
Alkaloid sesungguhnya bersifat racun dan menunjukkan aktivitas fisiologi
yang luas dan bersifat basa karena adanya nitrogen. Dengan demikian solanin
dapat bersifat racun. Tetapi sifat racunnya relatif rendah jika berada dalam
jumlah sedikit dan sifat racunnya tinggi jika berada dalam jumlah yang
banyak artinya jika semakin banyak kentang yang kita konsumsi berarti
kandungan solanin yang ikut masuk ke tubuh kita makin banyak dan itu
berarti dapat meracuni tubuh. Itulah sebabnya mengapa ketika kita
mengkonsumsi kentang dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan mual,
muntah dan diare. Senyawa alkaloid banyak terkandung dalam bagian
tumbuhan seperti akar, batang, daun, biji, kayu maupun umbi tumbuhan
seperti halnya senyawa alkaloid solanin terdapat pada umbi kentang terutama
yang tumbuh dekat permukaan tanah. Senyawa alkaloid yang terkandung
dalam tumbuhan dapat dipndang sebagai hasil metabolisme dari tumbuhan
tersebut dn dapat digunakan sebagai cadangan untuk biosintesis protein.
(Anwar, dkk.1994).
Sifat racun senyawa solanin dalam kentang dapat ditekan dengan cara
penyimpanan di tempat yang dingin dan lembab dan juga dengan cara
pengupasan. Dengan pengupasan memang dapat mengurangi sebagian besar
kadar solanin tetapi tidak seluruhnya sehingga tentu saja senyawa solanin
masih tetap terdapat dalam kentang.Sifat racunnya relaitif rendah tetapi
solanin berada dalam konsentrasi tinggi pada kentang yang berwarna
kehijauan merupakan racun yang berbahaya karena dapat menyebabkan
kematian (Anwar, dkk. 1994).
D. AlatdanBahan
1. Alat
No NamaAlat Gambar Fungsi Kategori
1. Gelas Kimia Sebagai tempat larutan atau eluen 1

2. Corongsaring Untuk proses penyaringan dan 1


untuk menyaring dengan
dipasangkan pada labu penyaring
dan pompap enghisap

3. Erlenmeyer Untuk menganalisiskuantitatif secara 1


volumetric (titrasi), untuk
menamoubg larutan

4. Tabungsentrifu Untuk tempat bahan yang akan 1


ge diendapkan dengan alat sentrifuge
5. Alatsentrifuge Digunakan dalam proses 2
pengendapan

6 Pipettetes Untuk mengambil larutan dalam 1


jumlah kecil

7 Penangas Untuk memanaskan larutan 2

8 Kertassaring Digunakan untuk menyaring larutan 1

Sumber :http://halamantonie.blogspot.com/2012/10/alat-alat-kimia-dan-
fungsinya.html

2. Bahan
No NamaBahan SifatFisik Sifat Kimia Kategori
1. Kentang Berbent ukumbi Mengandung karbohidrat Umum

2. Asamasetat Rumus empiris Bersifat korosif dan dapat Khusus


5% C2H4O2, menyengatkulit
takberwarna,
titkbeku 16,7 0C,
berbaumenyengat
3. Amoniakpekat Memiliki bau Bersifat basa, bersifatkorosif , Khusus
yang tajam, tidak kaustik
berwarna, titk
0
didh -33 C
4. Methanol Tak berwaran, Mudah terbakar, beracun , Khusus
mudah menguap, mudah larutdalam air
memiliki bau
khas

Sumber: https://tivannyindahkurnia.wordpress.com/2013/11/14/sifat-sifat-
bahan-kimia/
E. ProsedurKerja
Ekstraksi jaringan kentang secara maserasi dengana samasetat 5%
(perbandingannya 1: 15-20 bagian) selama semalam. Lalu saring ekstrak
untuk memisahkan serpihan sel yang tidak diinginkan. Panaskanpada 70 0C
dan tambahkan amoniak pekattetes demi tetes sampai pH 10. Lakukan
sentrifuge pada ekstrak dan buang lapisan beningnya, endapan dicuci dengan
larutan NH4OH 1 % dan lakukan kembali sentrifuge. Kumpulkan, keringkan
dan timbang selan inekasar yang diperoleh. Lakukan rekristalisasi dengan
methanol panas. Tentukan titkleleh dari padatan yang diperoleh.
 Diagram alir
Kentang

- Melakukan maserasi dengan asam


asetat 5% (perbandingan 1:15-20)
selama satu malam
- Menyaring ekstrak untuk
memisahkan sel yang
tidakdiinginkan
Filtrat Residu

- Memanaskan pada suhu 70 0C


- Menambahkan amoniak pekat tetes demi
tetes samapi pH 10
- Melakukan sentrifuge
- Melakukan penyaringan

Residu Filtrat

- Mencuci endapan dengan larutan NH4OH 1 %


- Melakukan sentrifuge
Solarinakasar
- Mengumpulkan solarina
- Mengeringkan
- menimbang

Berat solarina

- Melakukan rekristalisasi
dengan methanol panas
- Menentukan titk leleh

Titk leleh solarina


F. Hasil Pengamatan Sementara
No Percobaan Hasil pengamatan

1 Melakukan maserasi dengan Kentangt erendam


asam asetat 5% selama satu
malam

2 Menyaring ekstrak kentang Diperoleh filtrat

3 Memanaskan sertapenam Filtrat mendidih dan pH naik


bahan amoniak

4 Melakukan sentrifuge Filtrat kental


5 Mencuci dengan larutan Terdapat endapan yang bersih
NH4OH
6 Melakukan sentrifuge kembali Larutan kental

7 Mengumpulkan, Beratsolarina 0,2345 gr


mengeringkan, dan
menimbang solarinakasar
8 Melakukan rekristalisasi
dengan methanol panas
9 Menentukan titk leleh Titik leleh solarina 320 C
DAFTAR PUSTAKA

Gafur, Maryati Abd, Ishak Isa, and Nurhayati Bialangi. "Isolasi dan
identifikasi Senyawa Flavonoid dari daun Jamblang (Syzygium
cumini)." Naskah Skripsi S 1 (2013).

Tengo, N. A., Bialangi, N., & Suleman, N. (2013). Isolasi dan Karakterisasi
Senyawa Alkaloid dari Daun Alpukat (Persea americana Mill).
Sainstek, 7(01).

Saman, Sri Iin, B. Nurhayati, and J. A. M. Wenny. "Isolasi dan Karakterisasi


Senyawa Flavonoid dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol
Rimpang Jeringau." (2013).

Anwar, Chairil dan Hasmi., 1994. Pengantar praktikum kima organik.


Jakarta : Depdikbud, hlm. 32-33

Gritter J.R., James, M.B., (1991), “Pengantar Kromatografi”, Penerbit


ITB, Bandung, 6, 83, 107, 109

Muchtadi, D. 1989. Evaluasi Nilai Gizi Pangan. Pusat Antar


UniversitasPangan dan Gizi. Bogor: IPB
Jawaban pertanyaan :

1. Mengapa pelarut pada maserasi digunakan larutan asam asetat 5% ?


Jawab :
Pada saat maserasi digunakan asam asetat 5% karena larutan ini,
merupakan asam lemah, dan dapat mengikat gugus solanina pada
kentang
2. Apa fungsi penambahan amoniak?
Jawab :
Penambahan amoniak bertujuan untuk menaikkan kadar pH pada
larutan bersifat basa dan penambahan dihentikan pada saat mencapai
pH 10.
3. Bagaimana cara melakukan rekristalisasi dengan metanol?
Jawab :
Cara melakukan rekristalisasi dengan metanol panas yaitu kristal yang
diperoleh dimasukkan kedalam pipa kapiler dan ditambah etanol
kemudian dipanaskan.
4. Bagaimana cara menentukan kadar solanina?
Jawab :
Penentuan kadar solanina dapat di hitung dengan menggunakan
rumus:
(𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑜𝑙𝑎𝑛𝑖𝑛𝑎)
(%)solanina = 𝑥 100%
(𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙)

Anda mungkin juga menyukai