Anda di halaman 1dari 7

Evaluasi Program Keluarga Sadar Gizi di Puskesmas Cilamaya

Kabupaten Karawang Periode Januari 2017 sampai dengan Desember 2017

Lembar Persetujuan

Disetujui, Juli 2018

Pembimbing

dr. Julianti

Dosen Penguji I Dosen Penguji II

i
Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan evaluasi program ini. Evaluasi program ini
penyusun laksanakan dalam rangka menjalankan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, yang berlokasi di
Puskesmas Kecamatan Cilamaya, Karawang. Evaluasi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan progam dan memberikan saran terhadap masalah-masalah yang berkaitan
dengan program KADARZI di UPTD Puskesmas Cilamaya, Kabupaten Karawang periode
Februari 2017 sampai dengan Januari 2018 dengan menggunakan pendekatan sistem. Akhir kata,
penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan yang telah
diberikan dalam penyelesaian evaluasi ini kepada:

1. Dr. dr. Djap Hadi Susanto, M.Kes


2. Dr. dr. A. Aris Susanto, MS, Sp.Ok
3. dr. Ernawaty Tamba, MKM
4. dr. Melda Suryana, M.Epid.
5. dr. E. Irwandy Tirtawidjaja
6. dr. Diana L. Tumilisar
7. Kepala Puskesmas Kecamatan Cilamaya
8. Programmer Gizi Puskesmas Kecamatan Cilamaya
9. Seluruh karyawan dan staf Puskesmas Kecamatan Cilamaya
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam evaluasi ini, oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga di masa mendatang dapat
ditingkatkan lebih baik lagi.

Jakarta, Juli 2018

Penyusun

ii
Evaluasi Program Keluarga Sadar Gizi di Puskesmas Cilamaya
Kabupaten Karawang Periode Januari 2017 sampai dengan Desember 2017

Panji Brata Maulana

*Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, edytjhai03@gmail.com

Abstrak

Masalah gizi masih menjadi salah satu masalah utama kesehatan pada negara berkembang. Pada
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015, cakupan penimbangan balita pada tahun 2015 terjadi
penurunan menjadi 73,0% dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 80,3%. Menurut Direktorat Gizi
Masyarakat oleh Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2016 didapatkan persentase bayi baru lahir
yang mendapatkan inisiasi menyusui dini hanya sebesar 49,7% dan bayi yang mendapatkan ASI
eksklusif hanya 65,1%. Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah
gizi di Indonesia, dimana pada tahun 2013 prevalensi GAKY di Indonesia mencapai 11,1%. Pada
tahun 2015 cakupan pemberian Vitamin A pada balita 6-59 bulan di Indonesia sebesar 83,5%, sedikit
menurun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 85,4%. Proporsi anemia penduduk pada ibu hamil
sebesar 37,1 %.Supaya cakupan gizi diatas menjadi baik maka diperlukan pendekatan keluarga
melalui program perilaku keluarga sadar gizi (Kadarzi) Di puskesmas Cilamaya terdapat
permasalahan dalam cakupan Kardazi. Tercatat pada tahun 2015 cakupan hanya 10% dari target
100%. Masih banyak masalah yang dihadapi terutama masih belum maksimalnya kegiatan pertemuan
lintas sektoral, tidak adanya poster, leaflet ataupun lembar balik tentang Kadarzi yang kurang lengkap,
dan tidak ada pencatatan hasil identifikasi masalah gizi. Oleh karena itu perlu adanya pelaksanaan-
pelaksanaan pada masalah. Penyelesaian masalah dengan melakukan kerja sama lintas program untuk
mengadakan penyuluhan mengenai Kadarzi, menyelenggarakan DKT, melakukan kerjasama dengan
Tokoh masyarakat, menyediakan lembar balik, poster dan leaflet, kader diminta aktif untuk
melakukan pendampingan, menyediakan buku saku pendampingan keluarga Kadarzi.

Kata kunci: Kadarzi, Keluarga Sadar Gizi, Puskesmas

iii
Evaluation of nutrition awareness family program at Cilamaya Health Centre
Kabupaten Karawang period from January 2017 until December 2017

Panji Brata Maulama

*Faculty of Medicine Universitas Kristen Krida Wacana, bratamaulana@yahoo.com

Abstract

Nutritional problems are still one of the major health problems in developing countries. In the 2015
Indonesia Health Profile, the coverage of underfive weighing in 2015 decreased to 73.0% compared to
2014 at 80.3%. According to the Directorate of Community Nutrition by the Indonesian Ministry of
Health in 2016, it was found that the percentage of newborns who received early breastfeeding initiation
was only 49.7% and infants exclusively breastfed only 65.1%. Impairment due to iodine deficiency
(GAKY) is one of the nutritional problems in Indonesia, where in 2013 the prevalence of GAKY in
Indonesia reached 11.1%. In 2015 the coverage of Vitamin A in children under five to five months in
83.5% in Indonesia, slightly decreased compared to 2014 which amounted to 85.4%. The proportion of
anemia in pregnant women was 37.1% . For the above nutritional coverage to be good then the family
approach required through the program of nutritious conscious family behavior (Kadarzi) In Cilamaya
health center there are problems in Kardazi coverage. Recorded in 2015 coverage only 10% of the target
100%. The reason for this is the absence of Kadarzi's pocket book for cadres, the unavailability of leaflet
poster leaflets and nutritious family feedback sheets, continuous facilitation forms not filled / not
collected, not making scheduled visits not to visit the target family on an ongoing basis. target group
(FGD), did not record the final mapping of the kadarzi, did not record changes in the results of the target
family behavior, did not report the results of behavioral changes to the village midwife, the absence of
monthly supervision on the accompanying cadres, and the residents were difficult to find for cadre
coaching. Problem solving by conducting cross-program collaboration to conduct counseling on
Kadarzi, organizing FGD, in collaboration with community leaders, providing flipcharts, posters and
leaflets, active volunteers for assistance, providing Kadarzi family guide pocket book.

Keywords: Kadarzi, Family Nutrition awareness, Health Center

iv
Daftar Isi

Lembar Persetujuan i

Kata Pengantar ii

Abstrak..................................................................................................................................iii

Abstract.................................................................................................................................iv

Daftar Isi v

Bab I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

1.3.1 Tujuan umum 2

1.3.2 Tujuan khusus 3

1.4 Manfaat Penelitian 3

1.4.1 Manfaat Bagi Evaluator 3

1.4.2 Manfaat Bagi Perguruan Tinggi 3

1.4.3 Manfaat Bagi Puskesmas 4

1.4.4 Manfaat Bagi Masyarakat 4

1.5 Sasaran 4

Bab II Materi dan Metode 5

Bab III Kerangka Teoritis 6

v
3.1 Sistem 6

3.2 Tolok Ukur 6

Bab IV Penyajian Data 7

4.1 Sumber Data 7

4.2 Data Umum 7

4.2.1 Data Geografis 8

4.2.2 Wilayah Kerja 8

4.2.3 Data Demografis…………………………………………………………...…..9

4.2.4 Fasilitas Kesehatan 9

4.3 Data Khusus………………………………………………………………………...9

4.3.1 Masukan……………………………………………………………………….10

4.3.2 Proses………………………………………………………………………….10

4.3.3 Keluaran……………………………………………………………………….13

4.3.4 Lingkungan……………………………………………………………………14

4.3.5 Umpan Balik ………………………………………………………………….14

4.3.6 Dampak ………………………………………………………………………14

Bab V Pembahasan Masalah 15

Bab VI Perumusan Masalah 17

6.1 Masalah menurut keluaran (masalah sebenarnya) 17

6.2 Masalah dari Unsur lain (penyebab lain) 17

Bab VII Prioritas Masalah 18

vi
Bab VIII Penyelesaian Masalah 20

Bab IX Penutup 21

9.1 Kesimpulan 21

9.2 Saran 21

Daftar Pustaka 22

vii

Anda mungkin juga menyukai