Anda di halaman 1dari 8

Kode Dok. WK1/…………….

FORMULIR No. Revisi 04


Halaman 1 dari 1
JOB SHEET
Tanggal Berlaku 1 Juli 2014

JOB SHEET
PEMILIHAN SWICTHGEAR PADA SISTIM DISTRIBUSI
A.Tujuan:
Setelah melaksanakan kegiatan praktek dan pengamatan siswa dapat:
1. Menjelaskan Fungsi dan Kegunaan Switch gear pada sistim distribusi
2. Menyebutkan Jenis-jenis Switchgear yang digunakan pada sistim distribusi
3. Menjelaskan fungsi peralatan masing-masing jenis swicth gear pada sistim distribusi
4. Menjelaskan cara kerja swichgear pada sistim distribusi

B. Alat dan Bahan:


1. Tool kit lengkap
2. Sarung Tangan
3. Unit Disconection Swicth
4. Swicth Breaker
5. Sabuk Pengaman
6. Topi Pengaman

C. TEORI DASAR
Switchgear dalam pegertian secara umum
adalah peralatan yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus antara dua sisi dengan tujuan
tertentu. Pengertian Switchgear Secara Luas Pada system tenaga listrik secara luas pengertian
switchgear :
adalah komponen-komponen penghubung/ pemutus dan pendukung-pendukungnya dalam satu
kesatuan (unit) terintegrasi, sehingga dapat difungsikan sebagai penghubung, pemutus, dan pelindung
terhadap dua sisi rangkaian tersebut.
Pada sistem tenaga listrik makna dan fungsi switchgear adalah:
1. Menghubungkan dan memutuskan sisi sumber tenaga listrik dengan sisi bebaN
2. Menghubungkan dan memutuskan sumber tenaga listrik dengan peralatan listrik yang lain
3. Menghububgkan jaringan listrik utama dengan jaringan listrik cabang dan lain-lain
Jadi inti dari switchgear adalah peralatan penghubung/ pemutus yaitu:
-1. Switch/disconnecting switch (S/DS)
- 2. load Break Switch (LBS)
- 3. Pemutus/Breaker (CB)
- 4. Pemutus Lebur (fuse)
Kode Dok. WK1/…………….
FORMULIR No. Revisi 04
Halaman 1 dari 1
JOB SHEET
Tanggal Berlaku 1 Juli 2014

1. Alat Pemisah (Disconnecting Switch)


Fungsi alat pmutus ialah untuk memutuskan atau menghubungkan rangkaian listrik dalam keadaan
tanpa beban. Alat pemisah dapat diklasifikasikan menurut pemasangannya, cara kerjanya, jumlah
kutubnya (pole) dan fungsinya.
Menurut pemasangannya alat pemutus dapat dibedakan menjadi
-pemutus pasangan dalam dan
-pemutus pasangan luar
Menurut cara kerjanya alat pemutus dapat dibedakan menjadi
-pemutus vertikal
-pemutus horisontal dan
-pemutus putar
Menurut jumlah kutubnya alat pemutus dapat dibedakan menjadi
-pemutus satu kutub dan
-pemutus tiga kutub.
Sedangkan menurut fungsinya alat pemutus dapat dibedakan menjadi
-disconnector
-pole top switch
-air switch breake
-load break switch dan
-sectionalizer

a/. Disconector
Saklar Pemisah ini adalah alat pemutus rangkaian listrik dalam keadaan tanpa beban, yang putus
pisau/lidah sehingga saklar ini tidak mempunyai peredam oleh dibuka busur api listrik, maka ia tidak
boleh dibuka dalam keadaan berbeban
Kode Dok. WK1/…………….
FORMULIR No. Revisi 04
Halaman 1 dari 1
JOB SHEET
Tanggal Berlaku 1 Juli 2014

Gambar Disconnector

b. Pole Top Switch


Peralatan ini hanya digunakan untuk melepaskan atau memasukan jaringan dengan keadaan
tanpa beban. Untuk mengisolir jaringan dan pemasangan hanya pada tiang listrik (pasangan
luar) dan terlihat oleh mata.

Gambar Pole Top Switch

c.Air Break Switch (ABS)


ABS dapat digunakan untuk memasukan dan melepaskan beban kurang dari I nominal (misal 30%
dari I nominal)
ABS Tidak dapat terbuka sendiri bila ada gangguan dan pemasngan diluar
Kode Dok. WK1/…………….
FORMULIR No. Revisi 04
Halaman 1 dari 1
JOB SHEET
Tanggal Berlaku 1 Juli 2014

Gambar Load Break Switch (LBS)

d. Sectionalizer (SSO = Saklar Sesi Otomatis)


Sectionalizer adalah alat pengaman yang secara otomatis dapat memisahkan jaringan distribusi yang
terganggu. Sectionalizer tidak untuk memutuskan arus gangguan akan tetapi akan beropersi (membuka)
setelah pemutusan tenaga dari garuinduk atau setelah OCR (Automatic Circuit Recloser) membuka.
Pada dasarnya Sectionalizer letaknya adalah sama dengan pemisah diatas tiang (Top Pole Switch)
Cara pemasangannya menurut ketentuan setiap 13 km terpasang sectionalizer
Fungsinya untuk mengisolasi bagian Jaringan yang terganggu sehingga bagian jaringan lain tetap dapat
menyalurkan/distribusi tenaga listrik.

Gambar Sectionalizer bentuk bulat


Kode Dok. WK1/…………….
FORMULIR No. Revisi 04
Halaman 1 dari 1
JOB SHEET
Tanggal Berlaku 1 Juli 2014

Gambar Sectionalizer bentuk kotak

2. Pemutus Tenaga (Circuit Breaker)


Peralatan PMT berfungsi sebakai pembukaan/pemutus rangkaian, dalam kondisi normal maupun tidak
normal. PMT akan membuka/menutup rangkaian bila dikehendaki oleh operasi atau bekerja secara
otomatis bila terjadi akibat gangguan rangsangan (impuls) yang diterima dari rele pengaman.
Salah satu jenis Pemutus Tenaga yang terpasang pada jaringan Pemutus Balik Otomatis (PBO) yang
populer dengan sebutan Recloser.

Recloser (PBO)
Kode Dok. WK1/…………….
FORMULIR No. Revisi 04
Halaman 1 dari 1
JOB SHEET
Tanggal Berlaku 1 Juli 2014

Pemasangan PMT dan PMS pada sistim jaringan

3. Pengaman Lebur
Pada sistem jaringan tegangan rendah dan tegangan menengah untuk mengamankan jaringan terhadap
gangguan arus lebih banyak digunakan pengaman lebur (fuse).
Pengaman lebur ini merupakan alat pengaman yang paling handal dan tahan untuk waktu cukup lama
yaitu sekitar 15 – 20 tahun tanpa perawatan.
Cara kerja pengaman lebur adalah berdasarkan panas yang timbul akibat arus listrik yang mengalir pada
elemen lebur.
Sedangkan fungsi pengaman lebur tersebut antara lain adalah :
a. Tanggap terhadap arus lebih dari sistem atau peralatan yang dilindunginya, yang oleh
karenanyadapat melebur.
b. Memutus atau menghentikan arus lebih dan tahan terhadap perubahan tegangan balik (transient
recovery voltage) yang timbul akibat pemutusan arus tersebut.
c. Dapat dikoordinasikan dengan alat pengaman lain termasuk pengaman lebur lain pada sistem
tersebut agar dapat diusahakan meminimalisir daerah/lokasi.

a. Pengaman lebur tegangan rendah


Bentuk dan konstruksi pengaman lebur banyak macamnya, perbedaan tersebut dikarenakan adanya
perbedaan kemampuan arus nominalnya dan lokasi penggunannya. Pengaman lebur dalam pemakaian
praktis antara lain:
Kode Dok. WK1/…………….
FORMULIR No. Revisi 04
Halaman 1 dari 1
JOB SHEET
Tanggal Berlaku 1 Juli 2014

1) Pengaman lebur ulir

Keterangan: 1. Tempat sekering; 5. Sambungan sekering


2.Sekerup; 6. Kawat penunjuk
3.Tubuh sekering; 7. Pegas penunjuk
4.Tutup kontak; 8. Tutup penunjuk
Warna patron yang digunakan untuk menandai patron lebur dan pengepas patron, berasal dari warna-
warna perangko Jerman, antara lain :
2A : merah muda
4A : cokelat muda
6A : hijau
10A : merah
16A : kelabu
20A : biru PUIL E 16 dan E 27
25A : kuning
35A : hitam
50A : putih
60A : tembaga
80A : coklat
100A : kuning emas

2. Pengaman lebur tabung tertutup


Pengaman lebur jenis ini mempunyai nilai arus nominal hingga 1000 A. Penggunannya pada salauran
induk jaringan tegangan rendah, yang dipasang pada PHBTR. Juga digunakan pada saluran cabang baik
untuk instalasi penerangan maupun instalasi tenaga, dan dapat diganti dengan mudah jika elemen
leburnya putus.
Kode Dok. WK1/…………….
FORMULIR No. Revisi 04
Halaman 1 dari 1
JOB SHEET
Tanggal Berlaku 1 Juli 2014

Gambar Pengaman Lebur Tertutup

b. Pengaman lebur tegangan menengah/tinggi


Pengaman lebur tegangan menengah/tinggi biasa disebut fuse cut out (FCO),
FCO digunakan untuk jaringan distribusi dengan arus gangguan terbesar berkisar antara 0,75 s/d 1,24
KA,

Gambar Fuse Cut Out (FCO)

Anda mungkin juga menyukai