MENURUT FEMA-273
TUGAS AKHIR
oleh
PEMBIMBING
Dr. Ir. BAMBANG BUDIONO, ME.
TUGAS AKHIR
oleh
DISETUJUI
oleh
PEMBIMBING
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya berkat segala
rahmat dan kasihNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini. Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat kelulusan program sarjana
S1 Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung.
Kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam pengerjaan dan penyelesaian laporan tugas akhir ini antara lain sebagai berikut:
1. Dr. Ir. Bambang Budiono, ME selaku dosen pembimbing Tugas Akhir kami
2. Dr. Ir. Awal Surono, MSc selaku dosen penguji sidang Tugas Akhir kami
3. Dyah Kusumastuti, ST,MT, Ph.D selaku dosen penguji seminar Tugas Akhir kami
4. Dr. Ir. Made Suarjana, selaku dosen penguji sidang Tugas Akhir kami
5. Dr. Ir. Herlien Dwiarti Setio, selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
6. Kedua orang tua penulis atas kasih sayangnya serta bantuan moral dan materil
dalam menempuh masa kuliah dan menyelesaikan Tugas Akhir kami.
7. Semua dosen di Program Studi Teknik Sipil yang telah memberikan ilmunya yang
bermanfaat.
Pada akhirnya penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik membangun dari para
pembaca yang budiman. Selain itu penulis juga berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca yang memang tertarik dan membutuhkan masukan
mengenai apa yang telah dibahas oleh penulis.
Penulis
iii
ABSTRAK
Akurasi Respon Struktur Inelastik Menurut FEMA-273, Nurita Handayani (15001044) dan
Oscar (15001084), Program Studi Teknik Sipil, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung, 2006.
Gempa bumi adalah fenomena getaran pada bumi akibat gerakan magma yang berada di
bawah lapisan lithosfera. Untuk mengantisipasi bahaya yang ditimbulkan oleh gempa yang
terjadi, bangunan-bangunan yang didirikan di daerah rawan gempa harus didesain khusus
hingga mampu bertahan terhadap gempa yang terjadi. Analisis perencanaan gedung tahan
gempa bisa dilakukan dengan berbagai metode, yang pertama kali diperkenalkan adalah
metoda Analisis Dinamik Nonlinier (Time History Analysis). Karena metoda ini rumit dan
butuh waktu dalam analisis maka disederhanakan dengan metoda statik nonlinier
(Pushover Analysis). Metoda inipun masih dianggap rumit karena analisisnya bersifat
nonlinier, karena itu ada metoda lain yang lebih sederhana namun belum banyak digunakan
yaitu metoda statik linier berdasarkan FEMA-273.
Dalam Tugas Akhir ini, akan dilakukan analisis keakurasian FEMA-273 dalam
implementasinya dengan perencanaan gedung tahan gempa yang terjadi Indonesia dan
akan dibandingkan dengan analisis statik nonlinier (Pushover Analysis) dan dinamik
nonlinier (Time History Analysis) yang dianggap sebagai perilaku sebenarnya yang terjadi
dilapangan. Parameter yang akan dianalisis adalah perpindahan struktur, gaya geser per
lantai, momen kurvatur, daktilitas, dan level kinerja struktur. Tujuan analisis adalah
validitas penentuan kinerja struktur dengan menggunakan metoda analisis Linier Statik
Procedure (LSP) FEMA-273.
Dalam studi ini penulis menggunakan program ETABS 8.3.7.2 dan SAP 2000 versi 8.2.4
untuk memodelkan struktur dengan dua tipe yaitu struktur tanpa dinding dan struktur
dengan dinding geser. Dalam analisis akan digunakan tiga metode, yaitu prosedur analisis
statik nonlinear dengan analisis pushover, prosedur statik linear berdasarkan FEMA-273,
dan analisis dinamik nonlinear dengan time history analysis.
Hasil yang didapat dari analisis ini adalah validitas penentuan kinerja struktur dengan
menggunakan metoda analisis Linier Statik Procedure (LSP) FEMA-273. Analisis dengan
Linier Statik Procedure (LSP) FEMA-273 cukup konservatif digunakan untuk berbagai
tipe struktur, namun untuk tingkat keakurasiannya hanya sampai struktur dengan perioda
1.4 detik. Sedangkan untuk struktur dengan perioda lebih tinggi tidak lagi ekonomis karena
penyimpangannya lebih besar. Struktur juga dipengaruhi oleh mode yang lebih tinggi,
namun pengaruhnya cukup kecil untuk struktur dengan perioda kecil dari 1.4 detik. Namun
dari hasil analisis masih terdapat kekurangan terutama dalam penentuan batas toleransi
penyimpangan yang terjadi agar hasil dengan Linier Statik Procedure (LSP) FEMA-273
dapat diterima.
Kata kunci : Analisis Dinamik Nonlinier (Time History Analysis), Analisis Statik Nonlinier
(Pushover Analysis), Linier Statik Procedure (LSP) FEMA-273, perpindahan, dan level
kinerja struktur.
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
ABSTRAK........................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN................................................................... xiv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
VI.1. KESIMPULAN
Dari analisis semua model yang dilakukan dengan tiga metode yaitu Linier Statik
Procedure (LSP), Nonlinier Statik Procedure (Pushover Analysis), dan Nonlinier Dinamik
Procedure (Time History Analysis) dapat disimpulkan bebarapa hal sebagai berikut:
1. Pemasangan dinding geser (shear wall) pada struktur dapat menambah kekakuan
struktur, mengurangi daktilitas struktur, dan merubah arah sumbu lemah struktur
sehingga menjadi searah dengan pemasangan dinding geser.
2. Untuk mendapatkan level kinerja struktur dari analisis perpindahan didapat bahwa
untuk struktur dengan periode ≤ 1.4 detik jika dianalisis dengan metoda Linier
Statik Procedure (LSP) FEMA-273 maka hasilnya memiliki tingkat keakurasian
yang cukup baik. Sedangkan untuk struktur dengan perioda > 1.4 akan didapatkan
tingkat kinerja struktur yang lebih rendah dari pada yang sebenarnya.
4. Berdasarkan drift rasio diketahui bahwa untuk struktur dengan perioda > 1.4 detik
mode-mode lebih tinggi mulai berpengaruh terhadap struktur, hal itu terlihat dari
drift rasio yang penambahannya tidah bersifat konstan.
5. Untuk struktur dengan dinding geser faktor kuat lebih gaya geser analisis statik
linier terhadap gaya geser dasar pada kondisi performance point lebih besar jika
dibandingkan dengan struktur tanpa dinding geser. Hal itu disebabkan karena untuk
mencapai kondisi equal displacement dalam analisis statik linier, struktur dengan
dinding geser akan menyerap energi energi yang lebih besar.
8. Berdasarkan analisis statik linier (FEMA-273) semua struktur berada dalam kinerja
damage control, padahal berdasarkan analisis Time History dan analisis Pushover
tidak semuanya berada pada kinerja tersebut. Untuk analisis Time History dan
analisis Pushover ada beberapa model struktur yang berada pada kinerja immediate
occupancy. Berdasarkan hal tersebut, secara umum dapat disimpulkan bahwa
analisis statik linier dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja struktur secara
keseluruhan. Namun untuk periode diatas 1,4 detik, analisis statik linier akan
memberikan level kinerja yang jauh “lebih buruk” dibandingkan analisis yang lain
atau dapat dikatakan sangat konservatif. Karena itu, hasil evaluasi struktur dengan
analisis statik linier berdasarkan FEMA-273 akan memberikan nilai yang tidak
ekonomis.
VI.2. SARAN
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini dianalisi mengenai akurasi penentuan kinerja struktur
berdasarkan Linier Statik Procedure (LSP) FEMA-273. Namun hasil yang didapat belum
cukup untuk memstikan apakah metoda ini memang bisa digunakan sepenuhnya. Karena
itu Penulis menyarankan beberapa hal yang dapat digunakan untuk perbaikan dan
pengembangan stdi selanjutnya.
2. Perlu dilakukan dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui faktor toleransi
penggunaan analisis Linier Statik Procedure (LSP) FEMA-273.