Anda di halaman 1dari 5

PEMERIKSAAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

1. Wawancara
 Keluhan Utama

Pasien dengan hipertensi pada kehamilan didapatkan keluhan berupa seperti sakit kepala terutama
area kuduk bahkan mata dapat berkunang-kunang, pandangan mata kabur, proteinuria (protein
dalam urin), peka terhadap cahaya, nyeri ulu hati.

 Riwayat Penyakit Sekarang

Pada pasien jantung hipertensi dalam kehamilan, biasanya akan diawali dengan tanda-tanda mudah
letih, nyeri kepala (tidak hilang dengan analgesik biasa ), diplopia, nyeri abdomen atas (epigastrium),
oliguria (<400 ml/ 24 jam)serta nokturia dan sebagainya. Perlu juga ditanyakan apakah klien
menderita diabetes, penyakit ginjal, rheumatoid arthritis, lupus atau skleroderma, perlu ditanyakan
juga mulai kapan keluhan itu muncul. Apa tindakan yang telah dilakukan untuk menurunkan atau
menghilangkan keluhan-keluhan tersebut

 Riwayat Penyakit Dahulu

Perlu ditanyakan apakah pasien pernah menderita penyakit seperti kronis hipertensi (tekanan darah
tinggi sebelum hamil), Obesitas, ansietas, angina, dispnea, ortopnea, hematuria, nokturia dan
sebagainya. Ibu beresiko dua kali lebih besar bila hamil dari pasangan yang sebelumnya menjadi
bapak dari satu kehamilan yang menderita penyakit ini. Pasangan suami baru mengembalikan resiko
ibu sama seperti primigravida. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya faktor
predisposisi

 Riwayat Penyakit Keluarga

Perlu ditanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit-penyakit yang disinyalir
sebagai penyebab jantung hipertensi dalam kehamilannya. Ada hubungan genetik yang telah diteliti.
Riwayat keluarga ibu atau saudara perempuan meningkatkan resiko empat sampai delapan kali

 Riwayat Psikososial

Meliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya serta bagaimana
perilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya

2. Pemeriksaan Fisik
 Pengukuran tekanan darah dilakukan sambil duduk atau berbaring dengan posisi
manset sejajar dengan jantung. Pengukuran dilakukan pada saat pasien tenang/
setelah istirahat. Bunyi Korotkoff I digunakan untuk menentukan nilai sistolik
sementara Bunyi Korotkoff V digunakan untuk menentukan nilai diastolik.

Jika dipakai alat pemeriksa tekanan darah elektrolit, harus divalidasi hasilna dengan
menggunakan alat manual

 Observasi edema yang disertai memerlukan pemeriksaan tambahan. Edema dinilai


melalui distribusi, derajat dan pitting.
Edema dependen adalah edema pada bagian bawah tubuh yang dependen, dimana
tekanan hidrostatiknya paling besar.apabila sedang berjalan, edema ini terlihat paling
jelas di kaki dan pergelangan kaki.

Edema pitting meninggalkan lekukan setelah bagian bengkak ditekan dengan jari.
Lrkukan diakibatkan pergesaran cairan ke jaringan sekitar, menjauhi dari tempat
yang mendapat tekanan. Dalam 10 sampai 30 detik lekukan akan hilang
 +1 sedalam 0-2mm
 +2 sedalam 2-4mm
 +3 sedalam 4-6mm
 +4 sedalam 6-8mm
 +5 sedala > 8mm

 Refleks Tedon Prtunda (RTP) dievaluasi, jika diduga preeklampsia. Evaluasi RTP terutama
diperlukan jika ibu sedang menjalani pengobatan dengan magnasium sulfat. Hilangna RTP
adalah tanda dini keracuna magnasium sulfat yang mengancam. Reflek patela dilakukan
dengan tungkai ibu yang menggantung bebas pada meja periksa atau dengan ibu berbaring
miring, lutut sedikit fleksi atau kedua tungkai ditopang pemeriksa.
Derajat Nilai
 Klonus singkat-singkat, tetapi  +5
berkepanjangan
 Respons hiperktif (aktif disertai klonus  +4
sementara)
 Lebih dari normal (aktif)  +3
 Normal, aktif  +2
 Respons lemah (lambat atau tumpul)  +1
 Tidak ada respons  0

 Pengkajian status janin. Perfusi uteroplasenta menurun pada ibu yang menderita
preeklampsia, sehingga hal itu membahayakn janin. Pemeriksaan denut jantung janin (DJJ),
pergerakan janin dan ultrasonografi merupakan hal yang akan dilakukan

 Pemriksaaan tanda penurunan dari preeklampsia ringan menjadi preeklampsia berat atau
eklampsia. Tanda memburukna kerusakan hati, gagal ginjal, memburuknya hipertensi,
terkenanya otak, dan berkembangnya koagulopati harus diperiksa.

Preeklampsia ringan Preeklampsia berat


EFEK PADA IBU
 Tekanan darah  Peningkatan tekanan darah  Peningkatan menjadi ≥
sistolik sebesar 30 mmHg 160/110 mmHg pada dua
atau lebih, peningkatan kali pemeriksaaan dengan
tekanan darah diastolik jarak 6 jam pada ibu hamil
sebesr ≥15 mmHg atau hasil yang beristirahat di tepat
pemeriksaan sebesar tidur
140/90 mmHg dua kali
dengan jarak 6 jam
 MAP  140/90 = 107  160/110 = 127
 Peningkatan berat badan  Peningkatan berat badan  Sama seperti preeklampsia
lebih dari 0,5 kg/ minggu ringan
selama trimester kedua dan
ketiga atau peningkatan
berat badan yang tiba-tiba
sebesar 2 kg setiap kali
 Proteinuria  Proteinuria sebesar 300  Prteinuria 5 sampai 10 g/L
mg/L dalam 24 jam > 1 g/L dalam 24 jam atau ≥ +2
secara random dengan protein dengan dipstik
memakai contoh urine siang
hari yang dikumpulan pada
dua waktu dengan jarak 6
jam karena kehilangan
protein adalah bervariasi,
dengan dipstik, nilai
berariasi dari sedikit sampai
+1
 Edema  Edema dependen, bengkak  Edema umum, bengkak
di mata, wajah, jari, buni semakin jelas di mata,
pulmoner tidak terdengar wajah, jari, bunti paru
(rales) bisa terdengar
 Refleks  Hiperefleksi +3, tidak ada  Hiperefleksi +3 atau lebih,
klonus di pergelangan kaki klonus di pergelangan kaki
 Haluaran urine  Keluaran sama dengan  Oliguria, < 30 ml/jam atau
masukan, ≥ 30 ml/jam 120 ml/jam
 Nyeri kepala  Sementara  Berat
 Gangguan penglihatan  Tidak ada  Kabur, fotofobia, bintik
buta pada fudoskopi
 Iritabilitas/ afek  Sementara  Berat
 Nyeri ulu hati  Tidak ada  Ada
 Kreatinin serum  Normal  Meningkat
 Trombositopenia  Tidak ada  Ada
 Peningkatan AST  Minimal  Jelas
 Hematokrit  Meningkat  Menigkat

EFEK PADA JANIN


 Perfusi plasenta  Menurun  Perfusi menurun
dinyatakan sebagai
IUGRpada fetus, DJJ :
deselerasi lambat
 Premature placental aging  Tidak jelas  Pada waktu lahir palcenta
tampak lebih kecil daripada
placenta yang normaluntuk
usia kehamilan, premature
aging tampak jelas dengan
berbagai daerah yang
sinsitianya pecah, banyak
terdapat nekrosis iskemik
(infark putih), dan deposisi
fibrin intervilosa (infark
merah) bisa terlihat

3. Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan darh lengkap denagn hapusan darah, penurunan hemoglobin( nilai rujukan
atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil adalah 12-14 gr% ), hematokrit
meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol% ), trombosit menurun( nilai rujukan 150 – 450
ribu/mm3). Hematokrit merupakan volume eritrosit per 100 mL dinyatakan dalam %.
Peningkatan hematokrit biasanya terjadi pada :
- Hemokonsentrasi
- PPOK
- Gagal jantung kongesif
- Perokok
- Preeklampsia
Penurunan hematokrit biasanya terjadi pada :
- Anemia
- Leukimia
- Hipertiroid
- Penyakit Hati Kronis
- Hemolisis (reaksi terhadap transfusi, reaksi kimia, infeksi, terbakar, pacu jantung
buatan)
- Penyakit sistemik (Kanker, Lupus, Sarcoidosis)

 Trombosit dalam sirkulasi normalnya bertahan 1 minggu. Trombosit membantu pembekuan


darah dan menjaga integritas vaskular. Beberapa kelainan morfologi trombosit antara lain
giant platelet (trombosit raksasa) dan platelet clumping (trombosit bergerombol). Trombosit
yang tinggi disebut trombositosis, pada sebagian orang tidak muncul keluhan, namun pada
sebagian orang yang lain menimbulkan myeloproliferative disorder. Trombosit rendah
(trombositopenia) dapat ditemukan pada sindrom HELLP, demam berdarah, koagulasi
intravaskular diseminata (KID/DIC), supresi sumsum tulang, idiopatik trombositopenia
purpura (ITP) dll.

 Urinalisis: Ditemukan protein dalam urin


Kenaikan berat badan dan edema yng di sebabkan penimbunan cairan yang berlebih dalam
ruang instertisial belum diketahui sebabnya. Pada pre eklamsia di jumpai kadar aldosteron
yang rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi dari pada kehamilan normal. Aldosteron
penting untuk mempertahankan volume plasma dan mengatur retensi garam dan natrium.
Pada pre eklamsia permeabilitas pembuluh darah terhadap protein meningkat

 Pemeriksaan fungsi hati


- Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
- LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat
- Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
- Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N= 15-45)
- Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N= <31 u/l )
- Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
Normal PIH (Pregnancy Induced HELLP
Hypertension)
 Hemoglobin/  12 sampai 16/37  Bisa ↑  ↓
hematokrit sampai 47
 Trombosit  Tidak berubah  Tidak berubah  < 100,000 mm3
 PT/ PTT  Tidak berubah  Tidak berubah  Tidak berubah
 Fibrinogen  150 – 400  300 – 600  ↓
 Fibrin split  Tidak ada  Tidak ada  Ada
product (FSP)
 Nitrogen urea  9 – 20  < 10  ↑
darah (BUN)
 Kreatinin  0,5 – 1,3  <1  ↑
 Dehidrogenasi  84 – 220  Tidak berubah  ↑
laktat (LDH)
 Aspartat  4 – 20  Tidak berubah  ↑
aminotransfer
ase AST (dulu
SGOT)
 Alanin  3 – 21  Tidak berubah  ↑
aminotransfer
ase (dulu
SGPT)
 Protein  0 – 100  0 – 300  ↑
 Klirens  97 – 137  130 – 180  ↓
kreatinin
 Sel burr/  Tidak ada  Tidak ada  Ada
schistocytes

Anda mungkin juga menyukai