Anda di halaman 1dari 32

3/2/2015

SIFAT FISIK DAN MEKANIK


BATUAN UTUH
YULIADI, S.T.,M.T

3.1 Proses Penyelidikan Geoteknkik


Proses perancangan sebuah tambang terbuka
dan tambang bawah tanah biasanya mengikuti
tahapan berikut :
• Pengeboran inti di lapangan
• Penyelidikan detail terhadap conto
• Pengujian geoteknik (optional)
• Perancangan dengan hasil berupa model,
misalnya untuk tambang bawah tanah

1
3/2/2015

Proses perancangan dan penyelidikan


geoteknik

Kualitas conto inti batuan adalah kunci awal


keberhasilan proses penyelidikan geoteknik.
Conto batuan harus diperoleh tanpa mengubah
karakteristik aslinya. Jika dijumpai conto dalam
kondisi sangat buruk, maka kehati-hatian dalam
menganalisa perlu dilakukan.

2
3/2/2015

3.2 Preparasi Contoh Batuan Utuh


Contoh batuan utuh dari lapangan dapat berupa :
• Bongkah (permukaan)
Preparasi dilakukan dengan pemotongan
bongkah dengan alat potong untuk geometri dan
dimensi yang sesuai dengan syarat pengujian.
• Inti silinder (pengeboran)
Preparasi dengan membor menggunakan alat
bor inti (coring) yang diameter bit nya BQ, NQ,
HQ (35-75 mm)

SIFAT BATUAN PARAMETER

Sifat fisik • Kandungan air


• Bobot isi
• Porositas
Kekerasan material • Kekerasan mineralogi • Uji dynamic rebound
• Kekerasan Mohs dan Rosival • Shore sclrescope
• Koefisien cementasi • Schmidt rebound hammer
• Cone indenter • Modified schmidt hammer
Standar kuat batuan • Kuat tekan – UCS
• Kuat tarik brazilian
• Kuat geser
Perilaku konstitusi uji UCS • Young modulus
• Spesifik fracture energi
• Toughness index
Indeks kekuatan batuan • Index kegetasan • Breaking characteristic
• Point load index – PLI • Rock drilability
• Impact stregth index – ISI • Driliing rate index
• O & K wedge test • Drilability barre granite
• Hargroove grindability index
Sifat dinamik • Kecepatan seismik lab

Abrasivitas • Schimazek factor


• Cerchar abrasivity index (CAI)
Uji cuttability • Core cuttability
• VARI

3
3/2/2015

Pemboran inti dan pemotongan contoh


batuan di Laboratorium

3.3 Sifat Fisik Batuan Utuh


Sifat fisik batuan yang ditentukan untuk
kepentingan penelitain geoteknik :
• Bobot isi asli (natural density)
• Bobot isi kering (dry density)
• Bobot isi jenuh (saturated density)
• Berat jenis semu (apparent specific density)
• Berat jenis sejati (true spesific gravity)
• Kadar air asli (natural water content)
• Kadar air jenuh (absorpsion)
• Derajat kejernuhan
• Porositas (n)
• Void ratio (e)

4
3/2/2015

Peralatan untuk penentuan sifat fisik


batuan

3.5.1 Penimbangan Berat Contoh


1. Berat contoh asli (natural) : Wn
2. Berat contoh kering : Wo
3. Berat contoh jenuh : Ww
4. Berat contoh jenuh tergantung di dalam air :
Ws
5. Volume contoh tanpa pori – pori : Wo – Ws
6. Volume contoh total : Ww - Ws

5
3/2/2015

3.5.2 Perhitungan Penentuan Sifat


Fisik Batuan

1. Bobot isi asli :
 

2. Bobot isi kering :
 

3. Bobot isi jenuh :
 



4. Bobot jenis semu :
  

 
5. Bobot jenis sejati :
  

3.5.2 Perhitungan Penentuan Sifat


Fisik Batuan
 
6. Kadar air asli : x 100%

 
7. Saturated water content : x 100%

 
8. Derajat kejenuhan : x 100%
  
 
9. Porositas (n) : x 100%
  

10. Void ratio (e) :
 

6
3/2/2015

3.4 Kekerasan Material Kristal Padat


Dan Kekerasan Mineral
Kekerasan mineral dapat dinyatakan dalam
berbagai tipe seperti :
• Skala mohs  kekerasan relatif mineral
• Sifat toughness  kekerasan relatif mineral
• Knoop  kekerasan indentantasi
• Vickers  kekerasan indentantasi

3.5 Penentuan Sifat Mekanik Batuan di


Laboratorium
I. Uji kuat tekan uniaksial
II. Uji kuat tarik
III.Uji triaksial
IV. Uji kuat geser
V. Uji cepat rambat gelombang ultrasonik

7
3/2/2015

I. Uji Kuat Tekan Uniaksial

1. Tujuan
Tujuan utama uji ini adalah untuk klasifikasi
kekuatan dan karakteristik batuan utuh.

2. Syarat
Menurut SRTM (1981), contoh batuan uji
berbentuk silinder dengan L/D bervariasi dari 2,5
– 3,0 dan sebaiknya diameter berukuran tidak
kurang dari ukuran NX, ± 54 mm.

Mesin kuat tekan

8
3/2/2015

Pengukuran perpindahan aksial

Perubahan bentuk contoh batuan pada


uji kuat tekan (UCS)

9
3/2/2015

I. Uji Kuat Tekan Uniaksial

3. Proses
Tahap ini menjelaskan tentang mekanisme pecah
contoh batuan uji berupa penyebaran tegangan
yaitu searah dengan gaya yang dikenakan pada
contoh tersebut.
4. Hasil
• Kurva tegangan regangan
• Kuat tekan uniaksial
• Modulus young
• Nisbah poisson
• Fraktur energi dan spesifik fraktur energi

Susunan contoh batuan uji dengan


pelat baja penekan dan spherical seat

10
3/2/2015

Tipe pecah contoh batuan hasil uji


kuat tekan uniaksial

Kurva tegangan regangan uji kuat


tekan uniaksial

11
3/2/2015

Kurva lengkap tegangan regangan

II. Uji Kuat Tarik

Uji kuat tarik tak langsung - Brazilian


Menurut bieniawski (1967) dan Hawkes & Mellor (1971)
serta ISRM (1981), kuat tarik suatu contoh batuan dapat
dihitung dengan persamaan :

σt =

Keterangan :
σt : kuat tarik (MPa)
F : beban/gaya tarik yang menyebabkan contoh batuan
hancur
D : diameter contoh batuan (mm)
t : ketebalan contoh batuan (mm)

12
3/2/2015

Contoh batuan uji kuat tarik brazilian


dan susunan jig

II. Uji Kuat Tarik

Uji kuat tarik langsung


Beberapa metode pelaksanaan uji kuat tarik
langsung :
• Sistem grip (Obert, Windes & Duval, 1946)
• Sistem lem (Fairhurst, 1961)

13
3/2/2015

Uji kuat tarik langsung (sistem grip


dan sistem lem)

Andesit Gamping
Parameter Lapuk A B
Bobot isi (kN/m3) 0,024 0,025 0,027
Porositas (%) 16,37 7,98 0,85
Kuat tekan (MPa) 35,3 30,1 96,9
Modulus elastisitas (GPa) 4,913 3,1 2,4
Nisbah poisson 0,38 0,33 0,29
Kuat tarik brazillian (MPa) 3,73 3,79 5,92
Kuat tarik langsung rerata (MPa) - 4,54 8,13
Kuat tarik langsung dog-bone 11 contoh (MPa) - 4,69 9,11
Kuat tarik langsung silinder 12 contoh (MPa) 2,81 4,38 5,87
σc/σt - Brazillian 9,5 7,9 16,4
σc/σt – Rata–Rata 12,6 6,6 11,9
σc/σt – Silinder 12,6 6,9 16,5
σc/σt – Dog-Bone - 6,4 10,6

14
3/2/2015

II. Uji Kuat Tarik

Kuat tarik Hoop


Prinsip : teori silinder berdinding tebal yang
menunjukkan tekanan dari dalam lubang silinder
berdinding tebal yang bersifat elastik akan
menyebabkan tegangan tangensial dan radial.

Peralatan dan susunan uji tarik Hoop

15
3/2/2015

III. Uji Triaksial

Uji triaksial
Kriteria keruntuhan yang sering digunakan dalam
pengolahan data uji triaksial adalah kriteria Mohr
Coulomb dengan persamaan.
Τ = c + σn tanΦ
Parameter kekuatan batuannya :
• Kurva intrinsik
• Kuat geser
• Kohesi (C)
• Tegangan normal (σn)
• Sudut geser dalam (Φ)

Lubang permukaan kerja tambang batubara


bawah tanah di Sawah Rasau IV Ombilin

16
3/2/2015

Sel Triaksial

Sel triaksial von karman

17
3/2/2015

Sel triaksial tipe Hoek & Franklin (1968)

III. Uji Triaksial

Pengaruh dari hasil uji triaksial


Terdapat beberapa pengaruh terhadap hasil uji
triaksial :
• Tekanan pemampatan
• Tekanan pori
• Temperatur
• Laju deformasi
• Bentuk dan dimensi contoh batuan
• Anisotropik

18
3/2/2015

Pengaruh tekanan pemampatan


terhadap kurva tegangan regangan

Pengaruh tekanan pori terhadap kurva


tegangan regangan (pasir & gamping)

19
3/2/2015

III. Uji Triaksial

Tipe deformasi batuan pada hasil uji


triaksial
Griggs & Handin (1960) menjelaskan deformasi
makroskopik yang dialami batuan pada tekanan
pemampatan yang tinggi dalam uji triaksial.
Tipe 1. deformasi getas berupa splitting
Tipe 2. deformasi getas berupa belahan berbentuk
kerucut
Tipe 3. transisi dari getas ke duktil

Contoh batu pasir merah hasil uji triaksial,


homogeneus shear & local shear

20
3/2/2015

Diagram skematik berbagai tipe deformasi


batuan pada pengujian triaksial

III. Uji Triaksial

Uji Triaksial Konvensional


Menurut Hoek (2000), untuk menentukan sifat
mekanik batuan melalui uji triaksial konvensional
diperlukan sekurang-kurangnya lima contoh
batuan

21
3/2/2015

Tahapan prosedur uji triaksial metode


konvensional

III. Uji Triaksial

Uji triaksial multitahap


Uji ini merupakan variasi uji triaksial yang
menghasilkan sifat mekanik batuan dengan
tekanan pemampatan berbeda dan hanya 1
contoh.
• Uji triaksial multitahap oleh Kovari & Tisa
(1975)
• Uji triaksial multitahap oleh Wylie & Crawford
(1987)
• Uji triaksial multitahap oleh Pagoulatos (2004)

22
3/2/2015

Uji triaksial metode multitahap

Skematik alat uji triaksial dengan


kecepatan rambat gelombang ultrasonik

23
3/2/2015

Foto pecahnya batuan hasil uji


triaksial multitahap

IV. Uji Kuat Geser

Uji kuat geser


Faktor – faktor yang mempengaruhi kuat geser
batuan :
• Faktor intrinsik : kohesi dan sudut geser dalam
• Faktor ekstrinsik : tegangan normal, keberadaan
dan tekanan air, mineralogi dan ukuran butiran,
kekasaran permukaan geser, banyaknya bidang
diskontinu, keberadaan material pengisi pada
rekahan, laju pembebanan geser, tingkat
kerusakan dan ukuran contoh.

24
3/2/2015

Mekanisme uji geser langsung dan alat


uji geser langsung

V. Uji Cepat Rambat Gelombang Ultrasonik

Uji Cepat Rambat Gelombang


Ultrasonik
Ada beberapa gelombang yang berkaitan dengan
uji ini yaitu :
• Gelombang longitudinal
• Gelombang tranversal
• Gelombang permukaan
• Gelombang ultrasonik

25
3/2/2015

Diagram cara pengukuran gelombang


ultrasonik pada PUNDIT

3.6 Penentuan Sifat Mekanik Batuan di


Labooratorium Menurut Uji Indeks
1. Point Load Index (PLI) : uji index untuk
memprediksi nilai UCS secara tidak langsung.
2. Impact Strength Index (ISI) : penghancuran
contoh batuan yang ditempatkan pada ISI
dengan menjatuhkan piston 20x.
3. Block Punch Index (BPI) : alternatif baru uji
index untuk nilai kuat tekan batuan
4. Schmidt hammer : menguji tingkat kekerasan
dari batuan/beton.

26
3/2/2015

Alat point load index

Alat uji impact streght index

27
3/2/2015

Alat uji block punch index

Uji schmidt hammer

28
3/2/2015

3.7 Penentuan Sifat Mekanik Massa


Batuan Insitu – 3D
1. Penentuan sifat mekanik batuan insitu
2. Karakteristik mekanik massa batuan
• Uji beban batuan rock loading test/jacking test
• Uji deformabilitas dengan Goodman Jack
• Uji geser insitu
• Uji triaksial in-situ

1. Penentuan sifat mekanik batuan


insitu
Dilakukan uji in-situ untuk menentukan sifat
mekanik batuan yang lebih menguntungkan
dibandingkan dengan uji di laboratorium karena
menyangkut volume batuan yang besar sehingga
hasilnya lebih representatif dan lebih
menggambarkan keadaan massa batuan yang
sebenarnya.

29
3/2/2015

Berbagai bentuk runtuhan bawah


tanah

Penetapan titik pemantauan convergence dan


extensometer pada dinding terowongan

30
3/2/2015

2. Karakteristik mekanik massa batuan


Hal ini ditentukan oleh sifat deformabilitas yang
diinterpretasikan oleh modulus yang menjelaskan
hubungan antara beban dengan deformasi yang
dihasilkan.

Peralatan uji beban batuan dengan 2


ektensometer

31
3/2/2015

Peralatan uji beban batuan

32

Anda mungkin juga menyukai