Anda di halaman 1dari 4

Perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menonjol dalam hal inovasi & kreativitas bisnis.

Creative Companies to Watch


Kreativitas
Kemampuan perusahaan dalam berinovasi dan berkreasi (product/business process)
Impact
How far the impact of the company creativity & innovation to push the business
performance and affect the industry
Sustainability
Sustainability level of innovation and creativity
building a human-centered product or service requires achieving three main goals; human values
(usability and desirability), business viability, and technology feasibility. This can be achieved
through applying the main design thinking phases, research, ideate, and implement.
Technology Feasability
Business Viability
Human Values Usability, Desirability

Tim Brown dan Barry Katz (2009) berjudul Change By Design: How Design Thinking
Transforms Organizations and Inspires Innovations
jurnal Harvard Business Review berjudul Design Thinking yang juga ditulis oleh Tim Brown
(2008)
Brown memberikan 3 batasan yang dapat digunakan seseorang saat berada di dalam 3 ruang
inovasi, yaitu pertimbangan atas desirability (; faktor yang membuat sesuatu itu diinginkan),
viability (;umur (lifecycle) dari sesuatu) dan feasibility (kemungkinan atau rasionalitas dari
sesuatu)

Desireability
Tujuan inovasi adalah menghasilkan sebuah sebuah solusi dari masalah yang ada. Hasil akhirnya
adalah produk atau layanan yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar. Maka
pertanyaannya adalah: masalah apa yang Anda pecahkan? Hasil akhir seperti apa yang akan
terwujud setelah konsumen menggunakan produk/layanan Anda? Lihat dari kacamata calon
pengguna produk Anda lalu tanyakan “apakah saya benar-benar membutuhkan produk ini?”
Maka, ujuan dari desireability adalah apakah solusi yang Anda ciptakan memecahkan masalah
yang tepat atau tidak.
Feasibility
Feasibility terkait dengan sumber daya. Sumber daya tersebut bisa berupa keahlian, teknologi,
keuangan, jejaring atau lainnya. Perhatikan produk yang sedang Anda ciptakan. Apakah Anda
mendayagunakan sumber daya Anda secara optimal? Atau Anda justru terlalu banyak
membutuhkan sumber daya dari luar diri (baca: organisasi) Anda? Apakah Anda ‘berhutang’ di
luar kemampuan Anda untuk menciptakan produk tersebut? Atau Anda memulai dengan ‘uang’
yang ada? Produk Anda dikatakan feasible bila 80% dari sumber daya yang dibutuhkan
bersumber dari diri Anda. Meluncurkan produk yang tidak feasible akan sangat berisiko bagi diri
Anda. Ingat, innovator dan pebisnis bukanlah risk-taker, mereka adalah risk-manager. Inovasi
yang feasible adalah inovasi yang memperkuat diri, perusahaan, dan organisasi Anda dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada seoptimal mungkin. Jika inovasi yang ada justru
melemahkan Anda, itu artinya inovasi Anda tidaklah feasible – tidak layak untuk dijalankan.

Viability
Kriteria terakhir adalah viability – apakah ide Anda mendukung kesinambungan bisnis dalam
jangka panjang? Viability tidak hanya berbicara tentang potensi profit. Viability terkait dengan
kesinambungan bisnis. Apakah dengan adanya inovasi ini bisnis Anda akan sustain atau tidak.
Atau Anda hanya akan meraup keuntungan jangka pendek namun mencederai bisnis Anda dalam
jangka panjang?

Desireability, feasibility dan viability inilah tiga kriteria yang perlu kita pertimbangkan dalam
setiap inovasi. Tentu saja, kita tidak dapat menciptakan sebuah solusi (produk/layanan) yang
memenuhi tiga kriteria ini dalam sekali proses. Inilah sebabnya, kawan setia dari para innovator
adalah iterasi tiga aktivitas: build, measure, learn. Lakukan iterasi, berulang kali, sampai kita
menemukan produk yang benar-benar desireble, feasible, dan viable.

Design thinking is a method for the practical, creative resolution of problems using the strategies
designers use during the process of designing.[1] Design thinking has also been developed as an
approach to resolve issues outside of professional design practice, such as in business and social
contexts
The design thinking process has various stages including: defining the problem, researching,
forming ideas, prototyping and testing. The steps can occur simultaneously and be repeated

6 tahapan dalam design thinking:


1. Ideating: Creating many ideas in ideation sessions.
designers are ready to start generating ideas. You’ve grown to understand your users and their
needs in the Empathise stage, and you’ve analysed and synthesised your observations in the
Define stage, and ended up with a human-centered problem statement. With this solid
background yourself and your team members can start to 'think outside the box' to identify new
solutions to the problem statement you’ve created, and you can start to look for alternative ways
of viewing the problem

PT PP Properti Tbk
87.5 7th Most Creative Companies 2017 SWA
Innovation and Creativity
Focus in working on mass market with pricing around 10-20 million rupiah every m2 for
residential product (apartment)
Developing innovative design e.g. 2 rooms apartment for self-living and rented
Establish cooperation with other industry player to accelerate the penetration
(Residential, Mall, or hotel)

Anda mungkin juga menyukai