Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH:
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
Sampai saat ini, skandal Bail -Out Bank Century masih dibayangi dugaan-dugaan dan
banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan. Kemenangan pasangan SBY Boedioeno
dalam Pilpres 2009 lalu, dicurigai banyak kalangan ada kaitannya dengan dana Penyertaan
Modal Sementara (PMS) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk Bank Century.
Hal ini juga dipaparkan oleh George Junus Aditjondro dalam bukunya “Cikeas Kian
Menggurita”. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa asal uang Kampanye SBY-
Boedioeno pada Pilpres 2009 berasal dari Bank Century, Bank Maspion, dan Bank Akita.
Jadi dengan kata lain, keputusan untuk menyediakan dana PMS bagi Bank Century,
bukan hanya dimotivasi untuk menyelamatkan Bank Century yang bermasalah, dan juga
bukan demi menjaga stabilitas ekonomi nasional. Lebih tepatnya, rencana menyelamatkan
Bank Century didorong motivasi untuk menyediakan dana kampanye. Namun
kejanggalan-kejanggalan tersebut seolah dianggap kasat mata berlalu begitu saja.
Maka dari itu untuk menghadapi kasus Bank Century diperlukan kerjasama antara
pemerintah (eksekutif dan legislatif) dan Bank Indonesia, dimana pemerintah seharusnya
bertanggungjawab kepada nasabah Bank Centruty agar uangnya bisa dicairkan. Pihak-
pihak yang terbukti bersalah dalam proses penyelidikan dan penyidikan kasus Bank
Century, harus segera diproses, diadili, dan dijatuhi hukuman yang sepantasnya. Dan BPK
sebagai lembaga yang independen dalam tugasnya harus didukung, khususnya dalam
menelusuri aliran dana PSPJ dan PMS di Bank Century, dan mengumumkan kepada
publik pihak-pihak yang terbukti menerima aliran dana tersebut, lalu audit infestasi BPK
harus dilakukan dengan tuntas dan dibantu oleh Polri, Kejaksaan, Pemerintah dan Bank
Indonesia.
Referensi: