Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. LATAR BELAKANG
A. Karakteristik Keluarga
Menurunnya derajat kesehatan masyarakat dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan
masyarakat diakibatkan oleh meningkatnya angka kesakitan pada keluarga. Sasaran khususnya
adalah keluarga rawan, keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan. Hal tersebut disebabkan
karena adanya beberapa faktor antara lain meningkatnya suatu penyakit di masyarakat, kurangnya
kegiatan perawatan kesehatan masyarakat oleh petugas, kurang akuratnya data yang tersedia dan
lingkungan yang tidak sehat dan bersih. Penyakit degeneratif yang banyak terjadi di masyarakat
dan mempunyai tingkat mortalitas yang cukup tinggi serta mempengaruhi kualitas hidup dan
produktifitas seseorang salah satunya adalah penyakit hipertensi.
Penyakit Hipertensi adalah penyakit yang ditandai meningkatnya tekanan darah akibat
adanya gangguan pada pembuluh darah. Hipertensi dapat disebabkan oleh penyakit ginjal,
kelainan pada korteks adrenal, pemakaian obat-obatan sejenis kortikosteroid, dan lain-lain.
Menurut Sani (2008) hipertensi mengakibatkan jantung bekerja lebih keras sehingga proses
perusakan dinding pembuluh darah berlangsung dengan lebih cepat. Hipertensi dapat
meningkatkan resiko penyakit jantung dua kali dan meningkatkan resiko stroke delapan kali
dibanding dengan orang yang tidak mengalami hipertensi. Selain itu hipertensi juga menyebabkan
terjadinya payah jantung, gangguan pada ginjal dan kebutaan serta yang paling parah adalah efek
jangka panjangnya yang berupa kematian mendadak.
Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi hipertensi di dunia pada tahun 2009
terdapat 982 juta orang atau 26,4% penduduk di dunia mengalami kejadian hipertensi. Angka ini
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Penyakit hipertensi di Indonesia
termasuk kedalam kelompok penyakit sepuluh besar di rumah sakit dengan angka kematian yang
cukup tinggi. Sedangkan hasil survey di RW 09, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak,
Jakarta Selatan didapatkan hasil bahwa rata-rata warga mengidap penyakit hipertensi baik dewasa
maupun lansia dengan prevalensi 64,2% pada dewasa dan lansia.
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan oleh perawat telah ditemukan masalah
kesehatan yaitu hipertensi pada keluarga Bpk. F khususnya Bpk. F (57 tahun), beragama Kristen
Protestan, sudah pensiun dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) hampir 3 tahun, alamat RT 07 RW 09
Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Pengkajian mulai dilakukan pada
20 April 2017.
Dari hasil pengkajian didapatkan hasil Bpk. F mengatakan sering merasa tegang dibagian
wajah, rahang, leher, bahu, tangan serta punggungnya. Bpk. F mengeluh sakit kepala, pusing
bahkan terasa berat di pundak pada saat tekanan darahanya sedang tinggi, Bpk. F mengatakan
kurang paham akan keadaannya serta tanda dan gejala yang timbul, istri Bpk. F mengatakan
bahwa menggunakan penyedap rasa (MSG) merk Sasa dan juga garam pada setiap masakannya,
Bpk. F mengatakan kebiasaan keluarga apabila ada yang sakit memberikan obat warung terlebih
dahulu setelah itu langsung ke klinik terdekat. Bpk. F mengatakan menu favorit makanannya
adalah lauk ikan asin, pola makan tersebut sudah diterapkan semenjak Bpk. F masih remaja. Bpk.
F mengatakan tidak tahu tentang cara merawat penyakit Hipertensi.
Dari hasil pemeriksaan fisik pada Bpk. F diperoleh data sebagai berikut: TTV yang meliputi
TD: 180/120 mmHg, N: 90 x/menit, nilai asam urat 7,5 ml/dl, suhu: 37ºC dan pernafasan
22x/menit, BB: 65 Kg, TB: 164 cm. Keadaan umum Bpk. F baik, kesadaran compos mentis, lidah
bersih, gigi masih utuh bersih, mata isikor unikterik dan ananemis, tidak terdapat selaput putih
tipis pada mata, tidak terdapat pembesaran tiroid, mukosa bibir lembab, mata tidak cekung, turgor
kulit baik, tangan hangat dan kaki agak dingin tidak ada luka pada ekstremitas, dan rambut
pendek. Status kesehatan Bpk. F setelah diperiksa Bpk. F menderita Hipertensi stage 2 menurut
klasifikasi JNC (Joint National Committee on the prevention, detection, evaluation, and treatment
of high blood pressure).
Setelah data terkumpul, berdasarkan hasil pendidikan kesehatan yang telah dilakukan pada
keluarga Bpk. F khususnya Bpk. F pada tanggal 25 April 2017 didapatkan data bahwa Bpk F dan
Ibu A mampu mengenal masalah kesehatan yang ada dalam keluarga khususnya masalah
Hipertensi. Saat diskusi membahas masalah peyebab dan tanda gejala hipertensi, Bpk. F dan Ibu
A mampu menjelaskan akibat lanjut jika hipertensi tidak segera diatasi. Selain itu klien mampu
mengidentifikasi tanda-tanda atau masalah hipertensi yang ada pada Bpk F.
Tindakan keperawatan yang telah perawat lakukan antara lain, penyuluhan kesehatan
mengenai hipertensi. Dengan hasil Bpk. F mengatakan sudah mengurangi mengkonsumsi makanan
asin terutama ikan asin, mengurangi penggunaan garam serta kopi. Bpk. F juga mengatakan sudah
mengurangi kebiasaan merokoknya. Keluarga mengatakan Bpk. F sudah mulai rutin berolahraga.
Hasil pemeriksaan didapatkan TD: 150/100 mmHg, N: 83 x/menit, pernapasan 20 x/menit. Bpk. F
mengatakan merasakan manfaat dan perubahan pada kesehatannya dengan perubahan pola hidup
yang Bpk. F lakukan.
Pada pertemuan ini perawat akan memberikan penyuluhan kesehatan mengenai manfaat dan
tujuan, serta mengajarkan terapi relaksasi otot progresif. Teknik relaksasi memusatkan perhatian
pada suatu aktivitas otot dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan
ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk mendapatka perasaan rileks. Manfaat
relaksasi ini adalah mengurangi ketegangan otot, stres, menurunkan tekanan darah.
2. Tujuan Umum
Setalah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit, keluarga mampu merawat
keluarga dengan hipertensi melalui terapi relaksasi otot progresif.
3. Tujuan Khusus
Setelah 1x60 menit kunjungan keluarga dapat :
a. Menyebutkan manfaat dan tujuan terapi relaksasi otot progresif.
b. Menyebutkan langkah-langkah melakukan terapi relaksasi otot progresif.
c. Mendemonstrasikan cara/melakukan terapi relaksasi otot progresif.
1. Orientasi 5 menit
a. Mengucapkan salam.
b. Memvalidasi keadaan keluarga.
c. Mengingatkan kontrak.
2. Kerja 50 menit
3. Terminasi 5 menit
b. Kriteria Proses
1. Pelaksanaan sesuai dengan waktu an strategi pelaksanaan.
2. Keluarga aktif dalam proses kegiatan.
c. Kriteria Hasil
1. Keluarga mampu menyebutkan manfaat dan tujuan terapi relaksasi otot progresif.
2. Keluarga mampu menyebutkan langkah-langkah terapi relaksasi otot progresif.
3. Bpk. F dan keluarga mampu mendemonstrasikan cara/melakukan terapi relaksasi otot
progresif.