Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KONSEP DASAR
1. PENGERTIAN
Termo= panas , Regulasi = pengaturan
Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai
keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat
dipertahankan secara konstan. Panas adalah energy kinetic pada gerakan molekul.
b. Olahraga
c. Kadar hormon
Secara umum, wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh yang lebih besar
dibandingkan pria. Variasi hormonal selama siklus menstruasi menyebabkan
fluktuasi suhu tubuh. Kadarprogesteron meningkat dan menurun secara bertahap
selama siklus menstruasi. Bila kadar progesteron rendah, suhu tubuh beberapa
derajat dibawah kadar batas. Suhu tubuh yang rendah berlangsung sampai terjadi
ovulasi. Perubahan suhu juga terjadi pada wanita menopause.
d.Irama sirkadian
Suhu tubuh berubah secara normal 0,5 ºC sampai 1 ºC selama periode 24 jam.
e. Stress
Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan
persarafan. Perubahan fisiologi tersebut meningkatkan panas. Klien yang cemas
saat masuk rumah sakit atau tempat praktik dokter, suhu tubuhnya dapat lebih
tinggi dari normal
f. Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh. Jika suhu dikaji dalam ruangan yang
sangat hangat, klien mungkin tidak mampu meregulasi suhu tubuh melalui
mekanisme pengluaran-panas dan suhu tubuh akan naik. Saat berada di
lingkungan tanpa baju hangat, suhu tubuh mungkin rendah karena penyebaran
yang efektif dan pengeluaran panas yang konduktif. Bayi dan lansia paling sering
dipengaruhi oleh suhu lingkungan karena mekaisme suhu mereka kurang efisien.
Fisiologi
Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara mandiri
dan tidak tergantung pada suhu lingkungan. Suhu tubuh dihasilkan dari :
1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR)
2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi
otot akibat menggigil).
3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil
hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone dan testosteron).
4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan rangsanga
n simpatis pada sel.
5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel itu
sendiri terutama bila temperatur menurun.
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan fluktuasi suhu tubuh dari fungsi yang terganggu hingga lingkungan
yang ekstrim. Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada
37°C. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu
panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini
terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk
mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point).
Tubuh manusia memiliki seperangkat sistem yang memungkinkan tubuh
menghasilkan, mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan
konstan. Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core
temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks,
rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan
(sekitar 37°C). Selain itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang
terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat
berfluktuasi sebesar 30°C sampai 40°C
Patofisiologi
Mekanisme pengaturan suhu juga dapat terpengaruh bila ada pirogen yang
mempengaruhi hipotalamus, sehingga mempengaruhi set point temperature. Set point
temperature tubuh manusia akan meningkat, maka tubuh akan melakukan mekanisme
peningkatan suhu. Adanya pyrogen seperti infeksi, toxin atau mediator inflamasi
merangsang keluarnya monosit, makropag atau sel endothelial yang akan melepaskan
pyrogen cytokines-IL –1, TNF, IL-6 dan IFN. Komponen tersebut merangsang
hipotalamus anterior yang akan mengakibatkan peningkatan termoregulator dari set
point.
Gejala yang ditimbulkan berupa produksi panas atau mempertahankan panas yang
menyebabkan demam. Berikut dibawah ini merupakan mekanisme terjadinya demam
4.Manifestasi Klinis
Perubahan Suhu
Perubahan suhu tubuh di luar rentang normal mempengaruhi setpoint hipotalamus.
Perubahan ini dapat berhubungan dengan produksipanas yang berlebihan,
pengeluaran panas yang berlebihan, produksipanas minimal, pengeluaran panas
minimal atau setiap gabungan dariperubahan tersebut. Sifat perubahan tersebut
mempengaruhi masalahklinis yang dialami klien, seperti:
a.Demam
Demam dapat terjadi karena mekanisme pengeluaranpanas tidak mampu untuk
mempertahankan kecepatanpengeluaran kelebihan produksi panas, yang
mengakibatkanpeningkatan suhu tubuh abnormal.Selama demam, metabolisme
meningkat dan konsumsioksigen bertambah. Metabolisme tubuh meningkat 7% untuk
setiap derajat kenaikan suhu. Fekuensi jantung dan pernapasanmeningkat untuk
memenuhi kebutuhan metabolic tubuhterhadap nutrient. Metabolisme yang meningkat
menggunakanenergi yang memproduksi panas tambahan.Beberapa gejala yang
menyertai demam seperti :
1)Nyeri punggung
2)Mialgia yang menyeluruh
3)Atralgia
4)Anoreksia
5)Somnolen
6)Kedinginan (chills)
7)Menggigil (rigors)
c.Hipertermi
Hipertermi adalah meningkatnya suhu inti tubuh hingga40°C pada suhu rektal atau
lebih tinggi lagi. Hal ini dapat terjadi jika: 1) Seseorang terpapar suhu eksternal yang
tinggi,2) Dalam keadaan cidera yang serius seperti luka bakar, 3)Terdapat kerusakan
pusat pengendalian suhu dalam otak, 4)Terjadi infeksi. Gejala biasanya muncul
seperti:
1)kulit yang panas, kemerah-merahan
2)jatuh pingsan
3)sakit kepala
4)mual
5)konvulsid.
d. Hipotermi
Hipotermi adalah penurunan suhu inti tubuh di bawah35°C pada suhu rektal. Hal ini
dapat terjadi jika seseorangterpapar suhu dingin tanpa perlindungan yang memadai,
padausia lanjut jika seseorang terpapar suhu eksternal yang hanya15,6°C, dengan
sengaja dilakukan sebelum pembedahan untuk memperlambat metabolisme
tubuh.Gejala yang muncul seperti:
1)penurunan suhu tubuh
2)koordinasi yang lemah dan kekacauan mental
3) cara bicara yang bersambungan (tidak jelas)
4) Penurunan laju pernafasan dan denyut jantung
3 bulan 37,5
6 bulan 37,7
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
11 tahun 36,7
13 tahun 36,6
Dewasa 36,4
7.PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan hipotermia :
1.Mandikan anak dengan ir hangat. Ketika warna kulitnya sudah kembali normal,
bantulah ia keluar dan keringkan tubuhnya, bungkus dengan handuk atau selimut
hangat.
2.Kenakan pakaian yang hangat dan baringkan di tempat tidur, ditutupi dengan
selimut tebal. Tutupi kepalanya dengan topi dan apstikan ruangannya hangat.
3.Berikan minuman hangat dan maakann berenergi tinggi, misalnya cokelat. Jangan
meninggalkan anak seorang diri sampai anda yakin warna dan suhu tubuhnya sudah
kembali normal
Penatalaksanaan hipertermi
• BHSP .
• Kenakan pakaian yang tipis .
• Beri banyak minum .
• Beri banyak istirahat .
• Beri kompres .
• Beri obat penurun panas.
B. KONSEP ASKEP
I PENGKAJIAN
Data Subjektif
pasien mengekspresikan perasaan panas atau hangat atau dingin & menggigil
pasien mengatakan alat bantu apa yang dia gunakan bila kedinginan (misal :
sweater atau selimut)
Data Objektif :
perubahan yang terjadi pada permukaan kulit baik warna, kelembaban, secara lokal
atau sistemik.
tingkat kesadaran
berat badan
II DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah
2 setelah dilakukan 1) Kaji gejala Untuk mengetahui
tindakan keperawatan hipotermia ( perubahan kondisi pasien
selama 3 x 24 jam warna kulit, menggigil,
suhu tubuh kembali kelelahan, kelemahan,
dalam rentang normal, apatis, dan bicara yang
dengan KH : bergumam ).
1) Suhu tubuh dalam 2) Kaji suhu tubuh
rentang normal 36,5 – paling sedikit setiap 2
37,5 0C jam sesuai kebutuhan.
2) Kulit tidak teraba 3) Ajarkan pada
dingin pasien, khusunya
3) Pasien tidak tampak pasien lansia tentang
menggigil, pucat dan tindakan untuk mence
merinding 4) gah hipotermia
4) TTV dalam rentang dari pajanan dingin.
normal 5) Kolaborasi
dalam teknik
menghangatkan suhu
basal ( hemodialisa,
dialisis peritonial,
irigasi kolon ).
6) Berikan pakaian
yang hangat, kering,
selimut penghangat,
alat – alat pemanas
mekanik, suhu
ruangan yang
disesuaikan, botol
dengan air hangat,
minum air hangat
sesuai dengan
toleransi.
PATHWAY
TERMOREGULASI
Kerja otot intake yg kurang suhu suhu plepasan pirogen dlm drah
(febris)
Resiko
Infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2009. Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis. Jakarta :
EGC
Hegner, Barbara R. 2003. Asisten Keperawatan : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.
Jakarta : EGC
Journal of Endocrinology. 2005. Functional Anatomy Of Hypothalamic Homeostatic
Systems.(Online), (http://www.endotxt.org/neuroendo/neuroendo3b.html),diakses pada
13 februari 2006.