USUS BESAR
MAKALAH
oleh
KELOMPOK 5
USUS BESAR
MAKALAH
Oleh:
Dina Amalia (122310101037)
Wahyu Dini Candra Susila (122310101043)
Dwi Nida Dzusturia (122310101045)
Alfun Hidayatulloh (122310101047)
Armita Iriana Hasanah (122310101051)
Riski Dafianto (122310101052)
Kezia Shinta Pratiwi (122310101057)
Sandhi Indrayana (122310101060)
ii
PRAKATA
Puji syukur kepada Allah Swt bahwa telah terselesaikan makalah yang berjudul
Anatomi dan Fisiologi Usus Besar. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas
mata kuliah Keperawatan Klinik IIIA.
Tak lupa Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
Kami dalam penyelesaian makalah ini. Utamanya kepada dosen pengajar yaitu Ns.
Nur Widayati, S.Kep.,M.N Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
para pembaca.
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangatlah jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan dari
semua pembaca demi kesempurnaan pada pembuatan makalah selanjutnya.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................... ii
PRAKATA ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN ................................................................. 3
2.1 Anatomi Usus Besar............................................... 3
2.2 Fisiologi Usus Besar .............................................. 6
BAB 3. PENUTUP........................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ............................................................ 12
3.2 Saran....................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 13
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam
manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencerna menjadi zat-zat
gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses dari tubuh.
Pencernaan merupakan proses dimana nutrisi diperoleh dari makanan yang kita
makan. Berbagai nutrisi seperti protein, lemak dan karbohidrat tidak dapat
berasimilasi ke dalam aliran darah dalam bentuk molekul kompleks mereka.
Mereka perlu dipecah menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga
mereka dapat diserap oleh darah dan kemudian diangkut ke berbagai bagian
tubuh. Misalnya, protein perlu dipecah menjadi asam amino, karbohidrat menjadi
polisakarida dan monosakarida, lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Hal ini
dilakukan oleh berbagai enzim pencernaan. Nutrisi yang yang diperoleh
kemudian diserap ke dalam aliran darah dan mencapai sel-sel di seluruh tubuh.
Ada berbagai organ sistem pencernaan yang memiliki fungsi tertentu untuk
melakukan, salah satunya yaitu usus besar.
Usus besar dimulai di mana usus kecil berakhir dan ini terjadi di
kawasan tepat di bawah pinggang di sisi kanan tubuh manusia. Secara struktural,
usus besar terdiri dari dua bagian – sekum dan kolon. Sekum bergabung usus
ke ileum, bagian terakhir dari usus kecil. Sekum kemudian berlanjut ke
kolon asendens yang naik melalui sisi kanan perut. Usus Ascending berjalan
horizontal melalui rongga perut. Di sini dikenal sebagai usus besar melintang.
Usus Melintang akhirnya turun di sisi kiri perut sebagai usus descending. Yang
usus menurun berakhir pada rektum dan anus yang merupakan bagian
terakhir dari saluran pencernaan.
2
Fungsi utama dari usus besar dalam pencernaan adalah untuk menyerap
garam dan air dari makanan yang diteruskan ke usus dari usus kecil. Hal ini
membantu dalam menjaga keseimbangan cairan darah. Materi yang mencapai
usus besar adalah tinja sebagai mayoritas pencernaan dan penyerapan nutrisi
yang diperoleh oleh aksi berbagai enzim pencernaan telah selesai di usus kecil.
Oleh karena penyerapan air dan garam dari kotoran di usus besar membuatnya
lebih padat.
BAB 2. PEMBAHASAN
\
6
4) Komposisi feses.
Normalnya terdiri dari 3⁄₄ air dan 1⁄₄ padatan (30% bakteri, 10-20%
lemak, 10-20% anorganik, 2-3% protein, 30% serat makan yang
tak
tercerna dan unsur kering dari pencernaan (pigmen empedu, sel
epitel terlepas). Warna coklat dari feses disebabkan oleh sterkobilin dan
urobilin yang berasal dari bilirubin yang merupakan hasil kerja bakteri.
Apabila empedu tidak dapat masuk usus, warna tinja menjadi putih (tinja
akolik). Asam organic yang terbantuk dari karbohidrat oleh bakteri
merupakan penyebab tinja menjadi asam (pH 5.0-7.0). Bau feses
disebabkan produk kerja bakteri (indol, merkaptan, skatol, hydrogen
sulfide). Komposisi tinja relatif tidak terpengaruh oleh variasi dalam
makanan karena sebagian besar fraksi massa feses bukan berasal dari
makanan. Hal ini merupakan penyebab mengapa selama kelaparan
jangka panjang tetap dikeluarkan feses dalam jumlah bermakna.
d. Defekasi
Sebagian besar waktu, rectum tidak berisi feses, hal ini karena adanya
sfingter yang lemah 20 cm dari anus pada perbatasan antara kolon
sigmoid dan rectum serta sudut tajam yang menambah resistensi
pengisian rectum. Bila terjadi pergerakan massa ke rectum, kontraksi rectum
dan relaksasi sfingter anus akan timbul keinginan defekasi. Pendorongan
massa yang terus menerus akan dicegah oleh konstriksi tonik dari
1) sfingter ani interni;
2) sfingter ani eksternus.
Refleks Defekasi. Keinginan berdefekasi muncul pertama kali saat
tekanan rectum mencapai 18mmHg dan apabila mencapai 55 mmHg, maka
sfingter ani internus dan eksternus melemas danisi feses terdorong
keluar. Satu dari refleks defekasi adalah refleks intrinsic (diperantarai sistem
saraf enteric dalam dinding rectum. Ketika feses masuk rectum, distensi
dinding rectum menimbulkan sinyal aferen menyebar melalui pleksus
mienterikus untuk menimbulkan gelombang peristaltic dalam kolon
descendens, sigmoid, rectum, mendorong feses ke arah anus.
11
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ
dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencerna menjadi zat-
zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses dari tubuh.
Usus besar merupakan tabung muscular berongga dengan panjang sekitar 5 kaki
(sekitar 1,5 m) yang terbentang dari sekum sampai kanalisani. Usus besar
merupakan sambungan dari usus halus dan dimulai di katup ileokik atau
ileosekal, yaitu tempat sisa makanan. Usus besar mempunyai berbagai fungsi
yang semuanya berkaitan dengan proses akhir isi usus. Fungsi usus besar yang
paling penting adalah mengabsorpsi air dan elektrolit, yang sudah hampir
lengkap pada kolon bagian kanan. Kolon sigmoid berfungsi sebagai reservoir
yang menampung massa feses yang sudah dehidrasi sampai defekasi
berlangsung. Kolon mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan asam lemak rantai
pendek serta mengeluarkan kalium dan bikarbonat.
3.2 Saran
Buku:
Anderson, Paul D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia: Latihan dan
Panduan Belajar. Jakarta: EGC
Ganong W. F. 19.. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 17. Jakarta: EGC
Gibson, John. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Ed. 2.
Jakarta: EGC
Guyton A. C, Hall J. E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta:
EGC.
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta. EGC
Watson, Roger. 2002. Anatomi Fisiologi untuk Perawat. Ed. 10. Jakarta:
EGC
Internet:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24995/4/Chapter%20II.pdf.
Diakses pada 12 Ferbruari 2014.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34591/3/Chapter%20II.pdf.
Diakses pada 12 Ferbruari 2014.