Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MYOMA UTERI
Disusun Oleh :
Nur Safriyanti
N 111 16 037
Pembimbing Klinik :
PENDAHULUAN
Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos uterus yang terdiri dari sel-sel
jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen. Mioma uteri disebut
juga dengan leimioma uteri atau fibromioma uteri. Mioma ini berbentuk padat
karena jaringan ikat dan otot rahimnya dominan.1
Mioma uteri berasal dari miometrium dan klasifikasinya dibuat berdasarkan
lokasinya. Mioma submukosa menempati lapisan di bawah endometrium dan
menonjol ke dalam (cavum uteri). Pengaruh pada vaskularisasi dan perluasan
endometrium dapat menyebabkan perdarahan ireguler.
Pada wanita berkulit hitam ditemukan lebih banyak dibanding dengan wanita
kulit putih, karena wanita kulit hitam memiliki lebih banyak hormon estrogen.
Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum menarche. Setelah
menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih bertumbuh. 1,2
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga
merupakan penyakit multifaktorial. Beberapa faktor yang diduga kuat sebagai
faktor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu umur, paritas, ras dan genetik,
fungsi ovarium.1
Mioma seringkali asimtomatik, gejala yang mungkin ditimbulkan sangat
bervariasi, seperti metroragia, nyeri, menoragia hingga efek penekanan pada
organ sekitar uterus. Keluhan penderita sangat tergantung pada lokasi atau jenis
mioma yang diderita.1
Mioma uteri dapat berkomplikasi menjadi degenerasi ganas menjadi
leiomiosarkoma. Selain itu dapat terjadi Torsi (putaran tangkai). Sarang mioma
yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut sehingga
mengalami nekrosis. Dengan demikian terjadilah sindrom abdomen akut. Jika
torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terjadi. Oleh karena itu perlu
diagnosis dini dan penanganan yang tepat pada pasien mioma.2
IDENTITAS
Nama : Ny. DS Nama Suami : Tn.J
Umur : 43 thn Umur : 47 thn
Alamat : Toli-toli Alamat : Toli toli
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
ANAMNESIS
Menarche : 13 tahun Status perkawinan : kawin
Riwayat Obstetri :
Riwayat Obstetri :-
a. Hamil I, 1990, ditolong bidan, lahir normal cukup bulan, JK laki-laki,
hidup
b. Hamil II, 1993, ditolong bidan, lahir normal, cukup bulan, laki-laki, hidup
c. Hamil III, 1995, ditolong bidan, lahir normal cukup bulan, perempuan,
hidup
Riwayat ANC : -
Riwayat Imunisasi :-
PEMERIKSAAN FISIK
KU : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 110/70 Pernafasan : 18x/menit
Nadi : 88x/menit Suhu : 36,9 ºC
Kepala-Leher :
Konjungtiva anemis (-/-) skera ikterus (-/-), edema palperbra -/-, pembesaran
KGB –
Thorax :
I : Pergerekan thoraks simetris, retraksi –
P: Taktil fremitus ka=ki
P: sonor di semua lapangan paru
A: vesicuar +/+ . RH -/-, Wh -/-
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
Pemeriksaan luar
Kelainan pada vulva (-), discharge (-), erosive (-), nyeri (-), benjolan
di vulva (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
Pemeriksaan darah
HB : 9,6 g/dL HCT : 30 %
WBC : 7,5 x 103/mm RBC : 4,1 106/mm
PLT : 447 103/mm
Hasil USG :
Uterus :
Uterus membesar tampak massa dengan batas tegas tepi reguler uk
16x17cm
Adnexa
Echo normal, tidak ditemukan kista
Tidak tampak echo cairan bebas dalam cavum Doughlas.
Kesan : mioma uteri
Chest X-Ray :
- Cor dan pulmo dalam batas normal
- Elongatio aorta
DIAGNOSIS
P3A0 43 tahun dengan Mioma Uteri
DIAGNOSIS BANDING
- Adenomiosis
- Endometriosis
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 24 tpm
21 November 2017
S: perdarahan pervaginam (+), nyeri perut bawah (+), nyeri ulu hati (-),
pusing (+), mual (-), sesak (-), nafsu makan menurun, muntah-, BAB-,
BAK (+) kadang keluar sedikit-sedikit
O: KU : baik
Kesadaran :komposmentis
Konjungtivaanemis -/-
TD: 110/70 MmHg P: 23x/ menit
S: 37,6 ºC N: 90x/menit
A: Mioma uteri
P: IVFD RL 24 tpm
Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam
Meloxicam 2x7,5
Vit C 3x 1
Mobilisasi tetap
22 November 2017
S: perdarahan pervaginam (+) sedikit, nyeri perut bawah -, mual - , muntah-,
BAB+, BAK +
O: KU : baik
Kesadaran :komposmentis
Konjungtivaanemis -/-
TD: 110/70 MmHg P: 18x/ menit
S: 36,5 ºC N: 82x/menit
A: Mioma uteri
P: IVFD RL 24 tpm
Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam
Meloxicam 2x7,5 mg
23 November 2017
S: perdarahan pervaginam -, nyeri perut bawah -, mual - , muntah-, BAB+,
BAK + (pasang kateter)
O: KU : baik
Kesadaran :komposmentis
Konjungtivaanemis -/-
TD: 130/90 MmHg P: 15x/ menit
S: 36,8ºC N: 82x/menit
A: mioma uteri
P: IVFD RL 24 tpm
Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam
Meloxicam 2x7,5 mg
Vit C 3x 1
Ket : dilakukan laparatomi pukul 12 : 00 wita
Laporan Operasi
1. Pasien dibaringkan dengan posisi terlentang dalam pengaruh anestesi
spinal
2. Desinfeksi area operasi dan sekitarnya
3. Pasang duk steril
4. Insisi abdomen secara midline, insisi diperdalam lapis demi lapis secara
tajam.
5. Identifikasi uterus, tampak uterus membesar ukuran 16 x 17 cm
6. Eksplorasi kedua tuba dan ovarium baik, diputuskan dilakukan
histerektomi total
7. Lig. Rotundum kiri diklem, digunting dan didouble ligasi. Demikian juga
pada ligamentum rotundum kanan, kemudian dibuat jendela pada lig.
Latum kiri
24 November 2017
S. Sakit bekas operasi + , perdarahan pervaginam - , mual -, Mutah -, sesak -
,nafsu makan menurun, muntah-, BAB -, Flatus +, BAK (pasang kateter)
O. KU :baik
Kesadaran :komposmentis
Konjungtivaanemis -/-
TD: 120/90 MmHg P: 20x/ menit
S: 38,6 ºC N: 80x/menit
A: mioma uteri + post op Histerektomi totalis H1
P: IVFD RL 24 tpm
Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam
Injeksi ketorolac 1 gr/ 8 jam
Inj. Ranitidin 1 amp/8 jam/IV
Vit C 3x 1
25 November 2017
S. Nyeri bekas operasi + berkurang, perdarahan pervaginam - , nyeri ulu hati
-, pusing +, mual -, muntah-, BAB+, BAK + , flatus +
O. KU :baik
Kesadaran :komposmentis
Konjungtivaanemis -/-
26 November 2017
S. Nyeri bekas operasi + berkurang, perdarahan pervaginam sedikit, nyeri ulu
hati -, pusing - , mual -, muntah-, BAB+, BAK +
O. KU :baik
Kesadaran :komposmentis
Konjungtivaanemis -/-
TD: 120/80 MmHg
S: 36,5 ºC
P: 20x/ menit
N: 85x/menit
Luka kering +
A. mioma uteri + post op Histerektomi totalis H3
P. Cefadroxil 3x 500 mg
Meloxicam 2x7,5 mg
Vit C 3x 1
Pasien diperbolehkan pulang
1. Diagnosis
Pada kasus ini, pasien P3A0 dengan keluhan benjolan di perut bawah,
keluhan ini dirasakan sudah sejak lebih dari 1 tahun yang lalu. Pasien sempat
mengkonsumsi obat-obatan namun tidak ada perubahan, beberapa bulan
terakhir benjolan ini dirasakan semakin membesar namun tanpa rasa nyeri
yang mengganggu. Terkadang pasien mengeluhkan adanya keluar darah dari
jalan lahir berwarna merah segar sejak sebulan yang lalu,dengan volume yang
bervariasi. Pasien mengakui bahwa siklus haidnya lancar dan kadang nyeri
perut saat haid. Pasien tidak mengeluhkan mual, muntah, sakit kepala. BAB
normal dan BAK kadang sedikit-sedikit.
Berdasarkan pemeriksaan fisik, pada palpasi abdomenteraba massa
kenyal, permukaan bulat letaknya dua jari diatas umbilikus nyeri tekan(-).
Pada pemeriksaan VT teraba porsio dengan konsistensi kenyal, teraba
permukaan licin, tidak ada pembukaan, nyeri goyang (-), tidak teraba massa,
pelepasan : darah segar. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan Wbc 7,5 x
103/l, Hgb 9,6 gr/dl, Hct 30 %, Plt 447 x 103/l, Rbc 4.1 x 1012/l. Pada
pemeriksaan USG, didapatkan kesan mioma uteri.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang diagnosis pasien pada kasus ini mengarah pada suatu mioma uteri.
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat yang menumpanginya. Dikenal juga dengan sebutan
fibromioma, leiomioma atau pun fibroid. Manifestasi klinis dari mioma
adalah adanya perdarahan uterus abnormal, rasa nyeri, gejala dan tanda
penekanan, infertilitas dan abortus. Gangguan perdarahan yang terjadi
umumnya adalah hipermenore, menoragia dan dapat juga terjadi metroragia.
Hal tersebut terjadi pada pasien ini yaitu adanya darah yang keluar dari jalan
lahir dengan volume yang bervariasi.3,4
4. Prognosis
Prognosis pasien ini adalah dubia ad bonam karena telah dilakukan
tindakan operatif histerektomi yaitu mengangkat jaringan uterus yang terisi
oleh sarang mioma sehingga pasien terbebas dari mioma uteri.