Anda di halaman 1dari 3

Angina Pektoris

No. Dokumen : SOP/UKP/BP/


No. Revisi :00
SOP
TanggalTerbit : / /
Halaman : 1/3
Puskesmas dr. AGNES SINTALIA SAING
Belakang Padang NIP 1981001 201001 2 003
1. Pengertian Angina pektoris adalah suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada
yang khas, yaitu seperti rasa ditekan atau terasa berat di dada yang
sering menjalar kelengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada
saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis angina pektoris dan
melakukan pengobatan angina pektoris.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. /SK/BP/ tentang Layanan Klinis
4. Referensi Buku Panduan Praktek Klinis Dokter Layanan Primer tahun 2014

5. Prosedur 1. Alat :

a. Tensimeter

b. Termometer

c. Stetoskop

d. EKG

e. Alat tulis

f. Perangkat tablet

2. Bahan :

a. Kapas alcohol
b. Jelly
c. Kassasteril

6. Langkah- 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor antrian


langkah 2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien, petugas menanyakan
keluhan utama pada pasien (nyeri dada), petugas menanyakan
letak nyeri, kualitas nyeri, apakah nyeri berhubungan dengan
aktivitas, dan lamanya serangan.
3. Petugas menanyakan apakah nyeri disertai keringat dingin, mual,
muntah, sesak dan pucat.
4. Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu (DM, hipertensi,
riwayat penyakit jantung, dislipidemi, konsumsial kohol, dan
merokok).
5. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan
tanda vital (nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan).
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki
7. Petugas melakukan pemeriksaan auskultasi pada jantung apakah
terdapat derap atrial atau ventrikel dan mumursistolik di daerah
jantung. Petugas memeriksa denyut jantung apakah meningkat,
menurun atau dalam batas normal. Petugas melakukan perkusi
jantung untuk menemukan ada tidaknya pembesaran jantung.
8. Petugas melakukan pemeriksaan pada ekstremitas bawah
adapiting oedem atau tidak
9. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pasien
10. Petugas membuat permintaan pemeriksaan EKG, laboratorium
darah rutin, kolesterol, trigliserid dan gula darah.
11. Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan EKG, dan
laboratorium
12. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada petugas EKG, dan
laboratorium
13. Petugas menerima hasil EKG, danl aboratorium. Pada gambaran
EKG apa ditemukan adanya ST depresi, ST elevasi, T inverted atau
tanda-tanda infrakmiokard lama. Pada laboratorium temukan
faktor-faktor penyebab seperti hiperkolesterol, dilipidemia datu
peningkatan kadar gula darah.
14. Petugas menegakkan diagnosa angina pectoris yang didapat dari
gejala,pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium
15. Petugas memberikan terapi untuk pengobatan angina pectoris:
a. Terapifarmakologi:
1. Nitratdikombinasikandengan β-blocker atau Calcium Chanel
Blocker (CCB) non dihidropiridin yang tidak meningkatkan
heart rate (diltiazem)
i. 10 mg sublingual dapat dilanjutkan dengan 10 mg
peroral
ii. NitratBeta bloker
-Propanolol 20-80 mg dalam dosister bagi atau
-Bisoprolol 2,5-5 mg per 24 jam
-CCB, dipakai bila Beta Bloker merupakan kontraindikasi
-Diltiazem 30 mg (3-4 kali sehari)
iii. Antiplatelet
-Aspirin 160-320 mg sekali sehari minum pada akut
iv. Oksigenasidimulai 2L/menit
b. Terapi non farmakologi:
- Modifikasigayahidup: mengontrolemosi, mengurangi kerja yang
berat dimana membutuhkan banyak oksigen dalam

2/3
aktivitasnya.
- Melakukan pola hidup sehat seperti mengurangi konsumsi
makanan berlemak, menghentikan konsumsi rokok dan
alcohol, menjaga berat badan, mengatur pola makanan, dan
melakukan olahraga ringan secara teratur
16. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, laboratorium,
diagnose dan terapi kedalam rekam medis elektronik
17. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnose
dan terapi kedalam buku register
7. Bagan Alir
Melakukan Menegakkan diagnose
Memanggil anamnesa, tanda berdasarkan hasil
pasien sesuai vital dan anamnesa dan
nomor antrian pemeriksaan fisik pemeriksaan

Menulis hasil
Menulis anamnesa, Memberikan
pemeriksaan, pemeriksaan, tatalaksana pada
diagnosa, dan diagnose, dan pasien
terapi pasien terapi kereka
kebuku mmedi
register. selektronik

8. Hal-hal yang Observasi tanda-tanda sindrom koroner akut


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Poli Umum
2. Poli Usila
3. RuangTindakan
10.Dokumen 1. Rekam medis elektronik
terkait 2. Buku register
3. Blangko rujukan
11.Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
historis
perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai