Critical Appraisal
Critical Appraisal
PENDAHULUAN
Menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni : mencegah
penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatanm melalui “Usaha-usaha
Pengorganisasian masyarakat” untuk :
Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adlah ilmu dan seni
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan msyarakat melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat.
Dari batasan kedua diatas, dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat itu meluas dari
hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran
pencegahan sampai dengan ilmu sosial, dan itulah cakupan ilmu kesehatan masyarakat.
Untuk itu perlu adanya pendidikan kesehatan agar kesehatan masyarakat dapat lebih
ditingkatkan dan dilaksanakan oleh masyarakat.
Keberhasilan program pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku kesehatan dan domain
kesehatan sangat besar peranannya guna mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Pendidikan kesehatan yang meliputi perilaku kesehatan dan domain kesehatan
ini harus didukung oleh semua pihak terutama masyarakatnya. Program ini bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan tentunya menyadarkan mereka tentang
pentingnya kesehatan itu sendiri.
Kesehatan sendiri adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendidikan kesehatan. Dalam rangka
1
meningkatkan kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukan pendidikan, khususnya
pendidikan yang ditujukan kepada masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Prinsip-prinsip Pendidikan Kesehatan
4
kesehatan sebagai tujuan promosi atau pendidikan kesehan,sekurang kurangnya mempunyai
3dimensi, yaitu:
a.mengubah perilaku negatif (tidak sehat) menjadi perilaku positif (sesuai dengan nilai-nilai
kesehtan
b.mengembangkan perilaku positif (pembentukan atau pengembangan perilaku sehat).
c.memelihara perilaku yang sudah positif atau perilaku yang sudah sesuai dengan norma/nilai
kesehatan(perilaku sehat).dengan kata lain memepertahankan perilaku sehat yang sudah ada
perilaku seseorang dapat berubah jika ketidakseimbangan antara kedua kekuatan di dalam
diri seseorang. Beberapa rangsangan dapat menyebabkan orang merubah perilaku mereka:
•Faktor Sosial: factor sosial sebagai factor eksternal yang mempengaruhi perilaku antara lain
struktur sosial, pranata-pranata sosial dan permasalahan-permasalahan sosial yang lain. Pada
factor sosial ini bila seseorang berada pada lingkungan yang baik yang maka orang tersebut
akan memiliki perilaku sehat yang baik sedangkan sebaliknya bila seseorang berada pada
lingkungan yang kurang baik maka orang tersebut akan memiliki perilaku sehat yang kurang
baik juga. Dukungan sosial (keluarga dan teman) mendorong perubahan-perubahan sehat.
Contohnya konsumsi alcohol, kebiasaan merokok, dan perilaku seksual.
•Faktor Kepribadian: factor yang mempengaruhi perubahan perilaku salah satunya adalah
perilaku itu sendiri (kepribadian) yang dimana dipengaruhi oleh karakteristik individu,
penilaian individu terhadap perubahan yang ditawarkan, interaksi dengan petugas kesehatan
yang merekomendasikan perubahan perilaku, dan pengalaman mencoba merubah perilaku
yang serupa. Contohnya yang berhubungan adalah rasa kehati-hatian, membatasi porsi
pemakaian internet pada waktu-waktu tertentu agar tidak menjadi addicted, ini akan
membantu individu agar dengan tidak menjadikan hal tersebut sesuatu kebiasaan (habit) yang
dapat merubah perilaku.
•Faktor Emosi: rangsangan yang bersumber dari rasa takut, cinta, atau harapan-harapan yang
dimiliki yang bersangkutan. Contohnya berhubungan dengan stress yang mendorong
melakukan perilaku tidak sehat seperti merokok.
Tujuan dari perilaku sehat dan perubahan prerilaku sehat adalah agar terjadinya suatu pola
hidu sehat yang menunjukan kepada kebiasaan.
6
1. Menggunakan kekuatan / kekuasaan atau dorongan
Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran ia mau melaksanakan
perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan peraturan-peraturan / undang-undang
yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Cara ini menyebabkan perubahan yang cepat
akan tetapi biasanya tidak berlangsung lama karena perubahan terjadi bukan
berdasarkan kesadaran diri sendiri. Sebagai contoh adanya perubahan di masyarakat
untuk menata rumahnya dengan membuat pagar rumah pada saat akan ada lomba desa
tetapi begitu lomba/ penilaian selesai banyak pagar yang kurang terawat.
2. Pemberian informasi
Adanya informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan, cara
menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat.
Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi menimbulkan kesadaran masyarakat yang
pada akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai pengetahuan yang
dimilikinya. Perubahan semacam ini akan memakan waktu lama tapi perubahan yang
dicapai akan bersifat lebih langgeng.
3. Diskusi partisipatif
Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana penyampaian informasi
kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan secara partisipatif. Hal ini berarti
bahwa masyarakat bukan hanya penerima yang pasif tapi juga ikut aktif berpartisipasi
di dalam diskusi tentang informasi yang diterimanya cara ini memakan waktu yang
lebih lama dibanding cara kedua atau pun pertama akan tetapi pengetahuan kesehatan
sebagai dasar perilaku akan lebih mantap dan mendalam sehingga perilaku mereka
juga akan lebih mantap. Apapun cara yang dilakukan harus jelas bahwa perubahan
perilaku akan terjadi ketika ada partisipasi sukarela dari masyarakat, pemaksaan,
propaganda politis yang mengancam akan tidak banyak berguna untuk mewujudkan
perubahan yang langgeng.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol dam
memperbaiki kesehatan individu. Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari
berbagai dimensi, antara lain dimensi sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau
aplikasinya, dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan. Dimensi sasaran pendidikan kesehatan
dibagi menjadi 3 kelompok :
1. Pendidikan kesehatan individual
2. Pendidikan kesehatan kelompok
3. Pendidikan kesehatan masyarakat
Ada beberapa hal yang mempengaruhi perilaku seseorang, sebagian terletak didalam individu
sendiri yang disebut factor intern yaitu keturunan dan motis. Sedangkan sebagian terletak
diluar dirinya yang disebut factor extern, yaitu factor lingkungan. Sedangkan aspek perilaku
berupa aspek fisik, aspek psikis, dan aspek sosial.
Perilaku merupakan hasil hubungan antara rangsang (stimulus) dan respon skinner, cip.
Perilaku tersebut dibagi lagi dalam 3 domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Kognitif
diukur dari pengetahuan, efektif dari sikap psikomotor dan tindakan (keterampilan). Tujuan
dari perilaku sehat dan perubahan prerilaku sehat adalah agar terjadinya suatu pola hidu sehat
yang menunjukan kepada kebiasaan.
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah bahwa pendidikan kesehatan itu perlu untuk
diterapkan dalam masyarakat Indonesia. Dengan adanya pendidikan kesehatan, masyarakat
Indonesia dapat bertindak sesuai dengan ketentuan dalam kesehatan sehingga dapat
mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang membahayakan diri sendiri.
Meskipun hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan, namun pendidikan ini baik
adanya untuk membantu masyarakat Indonesia terlepas dari serangan penyakit serta terhindar
dari tindakan pencegahan yang membahayakan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-
2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.
http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/06/01/perilaku-masyarakat-terhadap-kesehatan/
http://luv2dentisha.wordpress.com/2010/05/08/domain-perilaku/
http://ciciimutblog.blogspot.com/2011/11/pendidikan-dan-perilaku/