Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan mempunyai
fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, membina peran serta
masyarakat serta memberi pelayanan di wilayah kerjanya dan mempunyai
peran yang strategis dalam mencapai tujuan nasional.
Tujuan pembangunan nasional dalam bidang kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu dilakukan
berbagai upaya termasuk pembangunan tenaga kesehatan, manajemen,
sarana pendukung dan upaya lainnya.
Untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara
optimal, upaya kesehatan dilaksanakan secara paripurna dan menyeluruh
dari berbagai aspek meliputi usaha promotif (promosi), preventif
(pencegahan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan).
Puskesmas sebagai institusi pemerintahan memikul tanggung jawab untuk
mencapai tujuan tersebut.
Dalam menunjang keberhasilan peningkatan derajat kesehatan
masyarakat upaya kesehatan yang dilakukan usaha promotif dan preventif
melalui berbagai cara dimana salah satunya adalah dengan penyuluhan
kesehatan yang dilakukan secara berkesinambungan sesuai permasalahan
yang ada di masyarakat dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan melalui berbagai wadah seperti Posyandu dan lain-lain.
Keberhasilan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas
belum dapat dilaksanakan secara optimal, hal ini sangat berkaitan dengan
sumber daya yang tersedia, baik sumber daya manusia, cara kerja,
lingkungan, sarana dan prasarana serta kondisi masyarakat.

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 1


Profil Promkes Puskesmas Betoambari merupakan gambaran umum
Puskesmas dan capaian program kesehatan khususnya program Promosi
dan UKBM di wilayah kerja Puskesmas Betoambari. Data-data tersebut
diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi sehingga penyusunan dan
pelaksanaan program pada tahun mendatang dapat memberikan hasil yang
lebih baik dibandingkan capaian tahun sebelumnya.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan profil Promkes Puskesmas ini adalah
untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh tentang
perkembangan pencapaian pelayanan kesehatan khususnya dibidang
promosi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Betoambari tahun 2017.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Untuk mengetahui pencapaian program Promosi Kesehatan di
Puskesmas Betoambari tahun 2017
b. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh Puskesmas
Betoambari dalam melaksanakan program Promosi Kesehatan tahun
2017
c. Untuk mendapatkan solusi permasalahan yang dihadapi dalam
rangka peningkatan derajat kesehatan yang optimal dalam
pencapaian visi Indonesia Sehat 2020.

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 2


BAB 2
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BETOAMBARI

2.1 Gambaran Geografis


Puskesmas Betoambari berada di kelurahan Bone-Bone Kecamatan
Batupoaro Kota Baubau, dengan luas wilayah kerja ± 6,7 ha / m2
Luas wilayah kerja Puskesmas Betoambari menurut pemanfaatan
wilayah adalah sebagai berikut :
Pemukiman : 5, 07 ha/m2
Perkeburan : 0, 10 ha/m2
Perkantoran : 0, 50 ha/m2
Prasarana Umum : 0,45 ha/m2
Lainnya : 0,8 ha/m2

Wilayah kerja Puskesmas Betoambari terdiri atas 2 kelurahan, yaitu


Kelurahan Bone-Bone dan Kelurahan Tarafu.
Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Betoambari adalah sebagai
berikut:
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Wameo
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Katobengke
- Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Buton
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tanganapada

2.2. Kependudukan
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh pihak
Puskesmas Betoambari pada awal tahun 2017 diperoleh bahwa jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Betoambari sebanyak 13.174
jiwa. Dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 3.292 KK dan jumlah
rumah sebanyak 2075 buah, dengan distribusi penduduk sebagai berikut:

Tabel 2.1

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 3


Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Betoambari Tahun 2017

NO KELURAHAN JUMLAH PENDUDUK (Jiwa)

1 Bone-Bone 7.199

2 Tarafu 5.975

JUMLAH 13.174
Sumber: Data Primer 2017

Tabel 2.2
Data Demografis di Wilayah Kerja Puskesmas Betoambari
DATA DEMOGRAFIS
NO. URAIAN JUMLAH SATUAN
1. Jumlah Penduduk 13174 Jiwa
2. Jumlah Rumah 2221 Buah
3. Jumlah Kepala Keluarga 3292 KK
4. Jumlah Penduduk Miskin 368 KK
5. Jumlah WUS 3425 Orang
6. Jumlah PUS 1768 Orang
7. Jumlah Ibu Hamil 284 Orang
8. Jumlah Ibu Bersalin 271 Orang
9. Jumlah Ibu Nifas 271 Orang
10. Jumlah Bayi 258 Orang
11. Jumlah Anak Balita 1216 Orang
12. Jumlah Balita 1082 Orang
13. Jumlah Anak SD 1351 Orang
Sumber: Data Primer 2017

2.3 Sosial Budaya dan Ekonomi


Penduduk di wilayah kerja Puskesmas secara umum terdiri dari
berbagai suku (etnis) yakni Buton (95,80%), Muna (45,20), Jawa (6,2%),
Bugis (30,20%). Multikultural etnis yang terdapat di wilayah kerja
Puskesmas Betoambari tidak menimbulkan konflik atau kekacauan di
wilayah tersebut.

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 4


Perilaku masyarakat sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat
dan sikap gotong royong dalam masyarakat masih terjalin dengan baik. Hal
tersebut dapat terlihat pada saat mengadakan acara/ kegiatan yang
dilaksanakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari seperti
selamatan, pernikahan dan masih banyak lagi acara-acara lain
Adapun mata pencarian penduduknya meliputi nelayan, wiraswasta,
PNS dan lain-lain.
Sarana transportasi yang digunakan adalah angkutan umum (pete-
pete) dan Ojek.

2.4 Sarana Pendidikan


Dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional dalam
bidang kesehatan maka diperlukan peningkatan sumber daya manusia.
Ketersediaan sarana pendidikan sangatlah penting bagi
peningkatan sumber daya manusia. Melalui lembaga pendidikan, pesan
kesehatan dapat disampaikan kepada peserta didik yang dapat menjadi
agen perubahan perilaku kesehatan dalam masyarakat secara umum dan
keluarga pada khususnya.
Berikut adalah tabel distribusi sarana pendidikan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas, dapat dilihat pada tabel

Tabel 2.3
Sarana Pendidikan di Wilayah Puskesmas Betoambari Tahun 2017

JENIS SARANA
NO KELURAHAN
TK SD

1 BONE-BONE 5 2

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 5


2 TARAFU 2 2

JUMLAH 7 8

Sumber: Data Primer 2017

2.5 Sepuluh Pola Penyakit Tertinggi


Derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah salah satunya dapat
dilihat dari angka morbiditas. Adapun sepuluh penyakit terbesar yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Betoambari pada tahun 2017.

Tabel 2.4
10 Penyakit Terbesar di Puskesmas Betoambari Tahun 2017

JUMLAH KASUS
No NAMA PENYAKIT KODE ICD
KUNJUNGAN

1 INFLUENZA J.11.1 691

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 6


2 HIPERTENSI J. 00 522

3 DERMATITIS L.30.9 412

4 GOUT M.10 309

5 MYALGIA M.79.1 238

6 DIARE A.09 193

7 TUKAK LAMBUNG K. 25 176

8 GASTRITIS K. 29.7 153

9 PENYAKIT ISPA TIDAK SPESIFIK J..06.9 134

10 TONSILITAS AKUT J. 03 87

Sumber: Data Primer 2017

BAB 3
PELAKSANAAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

3.1 Oganisasi Promosi Kesehatan

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 7


Dalam upaya meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat serta memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi
masyarakat Kelurahan Bone-Bone dan Kelurahan Tarafu wilayah kerja
Puskesmas Betoambari. Berbagai upaya dilakukan untuk mendorong
kemandirian masyarakat dalam hidup sehat dengan meningkatkan peran
serta masyarakat dalam upaya kesehatan baik promotif, preventif dengan
tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.
Upaya promosi kesehatan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari semua program kesehatan yang ada di Puskesmas. Oleh
karena setiap program kesehatan berupaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan mempertahankan status kesehatan masyarakat, melalui
kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing program sesuai dengan
garis kebijakan yang telah ditetapkan, sehingga programmer Promkes
senantiasa melakukan koordinasi antar program yang ada di Puskesmas
untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.

3.1.1. Struktur Oganisasi Promosi Kesehatan

Kepala Puskesmas
PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN
Dahlan T 2017 8
Koordinator
Promkes
HARSIAH H ,SKM

Pj. UKS

Musrifa Musa Kontje

3.1.1.1 Sumber Daya


Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, Puskesmas Betoambari didukung oleh
tenaga kesehatan, ketersediaan anggaran melalui dana rutin yang
diperoleh dari pemerintah daerah, dana BOK (Bantuan Operasional
Kesehatan) dan dana yang bersumber dari Jaminan Kesehatan (BPJS).
Disamping itu dalam menjalankan tugas pelayanan, tenaga kesehatan
sangat terbantu dengan adanya sarana penunjang kesehatan.
Adapun sumber daya (tenaga kesehatan dan sarana promosi
kesehatan) yang dimiliki oleh Puskesmas Betoambari pada tahun 2016
dapat dilihat pada tabel.
Tabel 3.1
Tenaga Kesehatan di Wilayah Puskesmas Betoambari

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 9


Tahun 2017
NO TENAGA KESEHATAN JUMLAH KET.
1. Dokter Umum 1 PTT
2. Dokter Gigi 1 PNS
3. Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) 4 PNS
4. Perawat 10 PNS
5. Bidan 7 PNS
7. Gizi 2 PNS
8. Sanitarian 3 PNS
9. Perawat Gigi 1 PNS
10. Sarjana farmasi 1 PNS
11. Pekarya 2 PNS
JUMLAH 32
Sumber: Data Primer 2017

Tabel 3.2
Sarana Promosi Kesehatan di Puskesmas Betoambari Tahun 2016

NO JENIS SARANA DAN PRASARANA JUMLAH


(UNIT/BUAH)
1 Puskesmas Induk 1
2 Polindes -
3 Poskesdes 2
4 Posyandu Balita 10
5 Posyandu Lansia 4
6 Kendaraan Roda Dua 14
7 Kendaraan roda empat (ambulance darat) 1
8 Media promosi kesehatan:
 Laptop 1
 Printer 1
 Televisi 1
1
 LCD bersama layar
1
 Wireless 1
 DVD kumpulan TV spot kesehatan 5

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 10


 Leaflet, poster, booklet, flyer, stiker
kesehatan, majalah,

Sumber: Data Primer 2017

3.1.1.2 Kemitraan
Dalam menjalankan tugas, programmer promosi kesehatan juga
berupa melakukan kemitraan dengan berbagai pihak guna mengatasi
permasalahan yang ada dan mencapai keberhasilan program.
Programmer promkes senantiasa menjalin komunikasi yang baik
dengan pemerintah setempat/ lurah, organisasi masyarakat seperti LPM/
Komite kesehatan, kader kesehatan, PKK, termasuk dengan pihak
sekolah.

3.2 Pencapaian Kinerja


3.2.1 Rumah Tangga Ber-PHBS
Untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat maka
dilakukan survey PHBS pada setiap rumah tangga setiap bulan pada
Kelurahan Bone-Bone dan Kelurahan Tarafu, dimana anggaran yang
dibutuhkan untuk kegiatan tersebut bersumber dari dana BOK dan JKN.
Jumlah rumah yang disurvei selama kurun waktu Januari-November
2017 berdasarkan sepuluh indicator dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3
Survey PHBS Rumah Tangga di Wilayah Puskesmas Betoambari
Tahun 2017

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 11


Jumlah Capaian
Nama Kelurahan Rumah Tidak PHBS
Rumah PHBS (%)
Dikunjungi (%)
Bone-Bone 1.910 847 578 (30,6) 269 (14,0)

Tarafu 1.382 851 608 ( 43,9) 246 (17,8)

Jumlah 3.292 1.698 1.186 (36,0) 515 (15,6)


Sumber: Data Primer 2017

3.2.2 Desa Siaga


Sejak dicanangkannya program Desa Siaga, Puskesmas
Betoambari telah melakukan pendekatan dan kerjasama dengan
pemerintah setempat dengan membentuk perangkat yang mendukung
tercapainya program Desa Siaga.
Telah tersedia perangkat-perangkat yang menjadi syarat terbentuknya
desa siaga, diantaranya :
a. Adanya Poskesdes
b. Adanya Komite Kelurahan Sehat
c. Adanya Kader Poskesdes
d. Adanya forum Desa/Kelurahan Siaga.
Namun yang menjadi kendala adalah kurang aktifnya forum desa
siaga. Hal ini perlu mendapatkan dukungan dari berbagai unsur
pemerintah seperti Walikota, Camat, serta aparat pemerintah terkait
lainya sehingga forum desa siaga dapat berjalan dengan baik.

Tabel 3.4
Strata Desa Siaga di Wilayah Puskesmas Betoambari Tahun 2017
Stara desa siaga
Pratama

Madya

Purnama

Mandiri

no Kelurahan Ket.

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 12


Sebagian indicator sudah tersedia
1
Bone-Bone namun terdapat kegiatan yang

belum berjalan secara maksimal
Sebagian indicator sudah tersedia
2 √
Tarafu namun terdapat kegiatan yang
belum berjalan secara maksimal
Sumber: Data Primer 2017

3.2.3 Strata Posyandu


Di wilayah Puskesmas Betoambari terdapat 10 Posyandu, dimana
Posyandu yang telah memiliki bangunan sendiri dengan rincian 1
Posyandu di Kelurahan Bone-Bone dan 3 Posyandu di Kelurahan Tarafu.
Kegiatan pemantauan dan pembinaan Posyandu yang dilaksanakan
bertujuan untuk meningkatkan derajat/strata posyandu yang dilihat dari
jumlah partisipasi masyarakat terhadap posyandu (D/S), keaktifan
pelaksanaan Posyandu, jumlah kader yang berpartisipasi dalam
pelaksanaan Posyandu, termasuk kegiatan penunjang lainnya yang
dilakukan oleh Posyandu seperti PMT dan dana sehat.
Untuk strata posyandu di Puskesmas Betoambari dari hasil
pembinaan yang dilaksanakan setiap bulan di Posyandu sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3.5
Strata Posyandu di Wilayah Puskesmas Betoambari Tahun 2017

STRATA POSYANDU
PURNAMA
PRATAMA

MANDIRI
MADYA

NAMA
NO KET
POSYANDU

1. Wanggangga √ Kelurahan Bone-Bone


2 Cakalang √ Kelurahan Bone-Bone
3 Sunu √ Kelurahan Bone-Bone
4 Wawokia √ Kelurahan Bone-Bone

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 13


5 Katamba √ Kelurahan Bone-Bone
6 Jambu √ Kelurahan Tarafu
7 Jeruk √ Kelurahan Tarafu
8 Apel √ Kelurahan Tarafu
9 Anggur √ Kelurahan Tarafu
10 Alpukat √ Kelurahan Tarafu

Sumber: Data Primer 2017

3.2.4 Penyuluhan Kesehatan


Penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan meliputi penyuluhan
perorangan yang dilaksanakan pada saat individu memeriksakan diri ke
Puskesmas ataupun pada saat berkunjung ke Posyandu.
Disamping itu juga dilakukan penyuluhan kelompok yang dilaksanakan di
masyarakat, Posyandu, maupun di sekolah/ taman kanak-kanak.
Dalam pelaksanaan penyuluhan semua programmer turut
mengambil peranan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
Sasaran dalam pelaksanaan penyuluhan meliputi individu/ klien,
keluarga, lanjut usia, ibu rumah tangga, ibu hamil, ibu menyusui, siswa
sekolah/ taman kanak-kanak, kader Posyandu, dan khusus kader
posyandu ada kegiatan arisan yang mana dilaksanakan minggu keempat
setelah pelaksanaan kegiatan posyandu.
Adapun materi penyuluhan sesuai dengan tema yang telah
dipersiapkan/ direncanakan dan disesuaikan dengan kondisi riil/
masalah kesehatan yang terjadi dimasyarakat atau dialami individu
maupun isu-isu kesehatan strategis lainnya seperti PHBS bagi rumah
tangga dan anak sekolah, Gizi, Imunisasi, KIPI, Hipertensi, DM, ISPA,
Sanitasi, DBD, Rokok , PIS-PK dan lain-lain.

Tabel 3.6
Penyuluhan Promosi Kesehatan di Puskesmas Betoambari Tahun 2017
JENIS
NO NAMA DESA TOPIK PENYULUHAN SASARAN
PENYULUHAN

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 14


PHBS, TUKAK LAMBUNG,ASAM
Penyuluhan URAT,PELAYANAN FANKES,BUMIL INDIVIDU∕ KLIEN,

perorangan DIARE, DM, ASI ESKLUSIF, GIZI KELUARGA


BURUK, DBD, IMS/HIV AIDS
IMUNISASI, KESEHATAN GIGI &
MULUT, PHBS, ROKOK, GIZI
BALITA & IBU HAMIL, KB, PMT

1 Bone-Bone BALITA, ASI ESKLUSIF, DBD, IBU RUMAH


KEHAMILAN, POSYANDU, TANGGA, BUMIL,
Penyuluhan
HIPERTENSI, TBC PARU, DM, KB, BUFAS, LANSIA,
kelompok Ca MAMMAE, Ca SERVIX, ANAK SEKOLAH,
IMUNISASI DT & TD, ISPA, DBD, KADER POSYANDU
CUCI TANGAN EFEKTIF,
INDIKATOR PIS-PK

PHBS, ISPA, TB, DIARE, DM, ASI


ESKLUSIF, GIZI BURUK, DBD,
Penyuluhan DERMATITIS, HIPERTENSI, INDIVIDU∕ KLIEN,

perorangan REUMATIK, HIGIENE KELUARGA


PERORANGAN,TUKAK LAMBUNG
LAMBUNG,ASAM URAT
IMUNISASI, KESEHATAN GIGI &
MULUT, PHBS, ROKOK, GIZI

2 Tarafu BALITA & IBU HAMIL, KB, PMT


IB IBU RUMAH
BALITA, ASI ESKLUSIF, DBD,
TANGGA, BUMIL,
KEHAMILAN, POSYANDU,
Penyuluhan BUFAS,LANSIA,
HIPERTENSI, TBC PARU, DM, KB,
kelompok ANAK SEKOLAH,
Ca MAMMAE, Ca SERVIX,
KADER POSYANDUU
IMUNISASI DT & TD, ISPA, DBD,
A,
CUCI TANGAN EFEKTIF ,
INDIKATOR PIS-PK

Sumber: Data Primer 2017


3.2.5 Sekolah Yang Mempromosikan Kesehatan
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mempromosikan kesehatan
(PHBS) di sekolah sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Dan
dari sejumlah sekolah yang mempromosikan kesehatan terdapat tiga
sekolah yang ber-PHBS, seperti yang terlihat pada tabel :
Tabel 3.7

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 15


Sekolah Mempromosikan Kesehatan di Wilayah Puskesmas
Betoambari Tahun 2017
Indikator PHBS

FisikAktifitas

Jamban Sehat
Tempat Sampah

Tidak
Ukur TB/BB

KTR

Tersedia Kantin Sehat

Ya
Cuci Tangan

NyamukPemberantasan Sarang
No Nama Sekolah

1 TK NUR IKHSAN √ √ √ √ √ √ √ - √
2 TK TUNAS BAHARI √ √ √ √ √ √ √ - √
3 TK LABALAWA √ √ √ √ √ √ √ - √
4 TK AL ISLAM √ √ √ √ √ √ √ - √
5 TK BINA BAKTI √ √ √ √ √ √ √ - √
6 TK JABAL NUR √ √ √ √ √ √ √ - √
7 TK TARAFU √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 SDN 1 BONE-BONE √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 SDN 2 BONE-BONE √ √ √ √ √ √ √ √ √
10 SDN 1 WAMEO √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 SDN 3 WAMEO √ √ √ √ √ √ √ √
Sumber: Data Primer 2017

3.2.6 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)


Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mempromosikan
kesehatan di sekolah melalui kerjasama antara pembina UKS di sekolah
dalam hal ini Guru dan petugas kesehatan Puskesmas Betoambari
melalui kunjungan berkala untuk pembinaan UKS, penyuluhan
kesehatan, pemeriksaan kesehatan, penjaringan kesehatan bagi siswa
baru dan pemberian imunisasi bagi anak sekolah.

Dari 11 institusi pendidikan di wilayah Puskesmas Betoambari,


semua sekolah telah menjalankan kegiatan UKS baik secara mandiri
maupun bekerja sama dengan pihak Puskesmas Betoambari. Semua
sekolah memiliki ruangan UKS dimana 4 sekolah telah mempunyai

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 16


ruangan sendiri dan 7 sekolah (Taman Kanak-kanak) ruangan UKS
bergabung dengan ruangan lain.

Berikut Data sekolah yang mempromosikan Kesehatan yang ada


diwilayah Puskesmas Betoambari.

Tabel 3.8
Sarana Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) di Wilayah
Puskesmas Betoambari Tahun 2017
No Nama Ruang UKS Kondisi UKS Fasilitas Pengelola UKS
Sekolah Ada Tidak Tdk Guru Dokcil
Aktif akti UKS
f
1 SDN 1 √ P3K, Kotak P3K, √ √
Bone- Penyuluhan Tempat Tidur, (terlatih
Bone kesehatan, Poster, )
Pengukuran timbangan,
TB∕BB Mikrotois
2. SDN 1 √ P3K, Kotak P3K, √ √
Bone- Penyuluhan Tempat Tidur, (terlatih
Bone kesehatan, Poster, )
Pengukuran timbangan
TB∕BB
3 SDN 1 √ Pengukuran Kotak P3K, √ √
Wameo TB/BB, P3K, Tempat Tidur, (terlatih
Penyuluhan Poster, )
kesehatan Timbangan
badan, mikrotois
4 SDN 3 √ Pengukuran Kotak P3K, √ √
Wameo TB/BB*, Tempat Tidur, (terlatih
P3K, Poster )
Penyuluhan

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 17


kesehatan
Sumber: data primer 2017
*Dilaksanakan bersama petugas Puskesmas

Kegiatan UKS lainnya yang dilakukan bekerja sama dengan pihak


Puskesmas:
a. Cuci tangan Massal
b. Sikat gigi masal pada anak SD
c. Penyuluhan PHBS sekolah
d. Pemberian imunisasi bagi anak sekolah dasar
e. Pemantauan/ Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan mulut, Kesehatan umum,
telinga pada anak SD melalui penjaringan kesehatan

Untuk kegiatan penjaringan anak siswa baru masuk sekolah


dilaksanakan sekali setahun dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 3.9
Capaian Penjaringan Kesehatan Siswa Baru (Kelas 1)
di Wilayah Puskesmas Betoambari Tahun 2017

YANG YANG TIDAK


JUMLAH DIJARING DIJARING
NO NAMA SEKOLAH SISWA JML %
KELAS 1 L P JUMLAH %

SDN 1 BONE-
1. 89 34 43 73 82,0 16 18,0
BONE

SDN 2 BONE-
2. 47 23 21 44 93,6 3 6,4
BONE

3. SDN 1 WAMEO 58 21 32 53 91,3 5 8,7

4 SDN 3 WAMEO 31 18 10 28 90,3 3 9,7

Sumber: data primer 2017

3.2.7 Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 18


Kegiatan upaya keselamatan kerja yang dilaksanakan di Puskesmas
Betoambari dititikberatkan pada pekerja yang datang berobat di
Puskesmas disebabkan belum adanya pos UKK yang dibentuk secara
swadaya.
Berikut data jumlah industri yang ada diwilayah kerja Puskesmas
Betoambari tahun 2017

Tabel 3.10
Data Perkembangan Industri Non Formal
di Wilayah Puskesmas Betoambari tahun 2017
KELURAHAN

∑ POS UKK

∑ PEKERJA

∑ PEKERJA
INDUSTRI

Jumlah
INDUSTRI INFORMAL/
NO FORMAL/KLMPOK
KELMPOK KERJA INFORMAL
KERJA FORMAL

Bone-
1 0 1 Kelompok Nelayan 1 50
Bone

2 Kelmpok Tenun Aldian 1 50

Jumlah 2

Kelompok Tenun
2. Tarafu 0 1 1 10
Tamabahgawu

Jumlah 1

Sumber : Data Primer 2017

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 19


Kegiatan pelayanan pekerja di sarana kesehatan/Puskesmas Betoambari
mengenai UKK pekerja selama kurun waktu tahun 2016 sebagai berikut:

Tabel 3.11
Pelayanan UKK Pekerja di Puskesmas Betoambari tahun 2017
Jumlah
No Uraian
MAR

OKT

NOP
APR

AGS
FEB

MEI

DES
SEP
JUN
JAN

JUL
Pekerja sakit yang
1 9 12 13 23 20 14 18 20 30 30 50 0
dilayani
Kasus penyakit
2 9 12 13 15 18 0 16 17 16 16 49 0
umum pada pekerja
Kasus di duga
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
penyakit akibat kerja
Kasus penyakit
4 akibat kerja pada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
pekerja
Kasus kecelakaan
5 akibat kerja pada 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
pekerja
Sumber data : Data Primer 2017

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 20


BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan :
 Masih kurangnya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
 Kurangnya kesadaran dan pengetahuan dari masyarakat bahwa
keluarga merupakan penentu utama status kesehatan di masyarakat.
 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga masih
kurang, hal ini erat kaitannya dengan pengetahuan, pekerjaan,
kepercayaan, sikap dan kebiasaan dari keluarga.
 Kapasitas yang dimiliki petugas belum memadai guna menunjang
pelaksanaan program.

4.2 Saran
 Perlunya peningkatan kapasitas petugas baik pengetahuan dan
keterampilan melalui pelatihan.
 Perlunya peningkatan kerja sama lintas program baik di tingkat
Puskesmas maupun Dinas Kesehatan
 Perlunya peningkatan peran serta masyarakat dalam peningkatan
derajat kesehatan masyarakat untuk mewujudkan visi Indonesia Sehat
2020.
 Perlunya dukungan kebijakan dari pemerintah setempat maupun
pemerintah daerah yang mendukung pelaksanaan kegiatan, baik
masalah anggaran maupun kebijakan∕aturan yang mampu mengikat
setiap orang∕elemen masyarakat untuk mendukung program
kesehatan

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 21


 Perlunya advokasi secara intensif dan berkelanjutan kepada
pemerintah daerah terkait program kesehatan

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 22


BAB 4
PENUTUP

4.2 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan :
 Masih kurangnya kesadaran dari masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
 Kurangnya kesadaran dan pengetahuan dari masyarakat bahwa
keluarga merupakan penentu utama status kesehatan di masyarakat.
 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga masih
kurang, hal ini erat kaitannya dengan pengetahuan, pekerjaan,
kepercayaan, sikap dan kebiasaan dari keluarga.
 Kapasitas yang dimiliki petugas belum memadai guna menunjang
pelaksanaan program.

4.2 Saran
 Perlunya peningkatan kapasitas petugas baik pengetahuan dan
keterampilan melalui pelatihan.
 Perlunya peningkatan kerja sama lintas program baik di tingkat
Puskesmas maupun Dinas Kesehatan
 Perlunya peningkatan peran serta masyarakat dalam peningkatan
derajat kesehatan masyarakat untuk mewujudkan visi Indonesia Sehat
2020.
 Perlunya dukungan kebijakan dari pemerintah setempat maupun
pemerintah daerah yang mendukung pelaksanaan kegiatan, baik
masalah anggaran maupun kebijakan∕aturan yang mampu mengikat
setiap orang∕elemen masyarakat untuk mendukung program
kesehatan
 Kerja sama lintas sektor harus lebih ditingkatkan

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 23


 Perlunya advokasi secara intensif dan berkelanjutan kepada
pemerintah daerah terkait program kesehatan

PROFIL PROMKES PUSKESMAS BETOAMBARI TAHUN 2017 24

Anda mungkin juga menyukai