Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 05/I/Puslit/Maret/2018

TANTANGAN PERKEMBANGAN
EKONOMI DIGITAL DI INDONESIA
19 Nidya Waras Sayekti

Abstrak
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi digital. Ekonomi
digital telah memberikan dampak positif dan negatif bagi pembangunan Indonesia.
Dampak perkembangan ekonomi digital menjadi tantangan tersendiri bagi
pemerintah dan masyarakat. Untuk itu, tulisan ini mencoba menganalisis dampak
yang terjadi dan tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat
Indonesia dalam perkembangan ekonomi digital. Dalam menyikapi perkembangan
ekonomi digital, pemerintah harus mampu menciptakan kebijakan seperti
kemudahan pembiayaan bagi usaha rintisan, insentif perpajakan, dan pembinaan
penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi UKM. Pembangunan
infrastruktur telekomunikasi dan pengembangan pendidikan TIK juga perlu
dilakukan pemerintah. Partisipasi masyarakat untuk meningkatkan pendidikan dan
keterampilan di bidang TIK juga perlu dilakukan agar dapat memanfaatkan peluang
yang ada untuk kesejahteraan hidupnya. DPR melalui fungsi pengawasan yang
dimiliki perlu mendorong implementasi kebijakan pemerintah dalam pengembangan
perusahaan rintisan, peningkatan infrastruktur, dan pendidikan TIK di seluruh
wilayah Indonesia sehingga peningkatan kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa
dapat terwujud.

Pendahuluan
Ekonomi digital terus mencakup 54,68 persen dari total
berkembang di tanah air, bahkan populasi Indonesia yang mencapai
Indonesia dinilai memiliki potensi 262 juta jiwa. Pemerintah Indonesia
besar karena tingkat penetrasi di era Presiden Joko Widodo
pengguna internetnya terus menargetkan Indonesia menjadi
meningkat. Pada tahun 2017, kekuatan ekonomi digital terbesar
jumlah pengguna internet di di ASEAN pada tahun 2020 dengan
PUSLIT BKD Indonesia mencapai 143,26 juta proyeksi nilai transaksi e-commerce
jiwa atau meningkat 7,96 persen mencapai 130 juta USD.
dibandingkan tahun 2016 sebesar Ekonomi digital merupakan
132,7 jiwa. Jumlah pengguna suatu hal yang menandakan
internet pada tahun 2017 tersebut perkembangan dan pertumbuhan
ekonomi pada masa yang akan Indonesia belum terbangun secara
datang, ditandai dengan semakin merata. Pembangunan infrastruktur
pesatnya perkembangan bisnis lebih terlihat di kawasan Jawa dan
atau transaksi perdagangan yang Sumatera, sedangkan di kawasan
menggunakan layanan internet timur Indonesia infrastruktur
sebagai media dalam berkomunikasi, telekomunikasi yang ada masih
kolaborasi dan bekerjasama antar jauh dari memadai. Akibatnya
perusahaan atau individu. jelas, kesenjangan digital sangat
Konsep ekonomi digital nyata terjadi di Indonesia. Data
pertama kali diperkenalkan oleh dari Asosiasi Penyelenggara Jasa
Don Tapscott (The Digital Economy, Internet Indonesia (APJII) tahun 2017
1995), yaitu sebuah sosiopolitik dan menunjukkan pengguna internet di
sistem ekonomi yang mempunyai wilayah Jawa sebesar 58,08 persen
karakteristik sebagai sebuah ruang dan Sumatera sebesar 19,09 persen.
intelijen, meliputi informasi,
berbagai akses instrumen, kapasitas,
Perkembangan ekonomi digital juga
telah mengakibatkan pertumbuhan
20
dan pemrosesan informasi. penjualan sektor ritel melemah.
Komponen ekonomi digital yang Pada Agustus 2017, pertumbuhan
berhasil diidentifikasi pertama penjualan sektor ritel hanya 2,2
kalinya yaitu industri teknologi, persen dari sebelumnya 8-10 persen.
informasi, dan komunikasi (TIK), Ekonomi digital masih menjadi
aktivitas e-commerce, serta distribusi tantangan bagi sebagian pengusaha,
digital barang dan jasa. karena bagi yang mampu beradaptasi,
Menurut Anggota DPRD DKI keuntungan berlipat ganda akan
Jakarta, Yuke Yurike, pertumbuhan didapat. Sebaliknya, pengusaha yang
ekonomi yang terjadi di Indonesia tidak dapat mengikuti kecanggihan
selama tahun 2017 didorong oleh perkembangan zaman bukan tidak
banyaknya pengguna internet mungkin akan jauh ketinggalan.
yang bertransaksi melalui daring. Anak-anak muda menjadi kelompok
Bisnis pada era digital bukan lagi yang sangat antusias menggeluti
mempersoalkan produk apa yang bisnis berbasis digital. Banyak pebisnis
dijual, melainkan bagaimana cara muda yang sukses memanfaatkan
menjual dan mempromosikannya. teknologi. Usaha mereka pun
Potensi bisnis pada era digital sangat mengalami pertumbuhan cukup
lebar, terutama untuk industri kreatif. signifikan. Menurut Co-Founder dan
Berbagai platform perdagangan Chief Executive Officer (CEO) Djaring,
elektronik yang terus tumbuh Laksamana Mustika, pertumbuhan
menjadi angin segar bagi Usaha Kecil bisnis anak muda tidak terlepas
dan Menengah (UKM) di Indonesia dari kejelian mengeksplorasi
untuk memasarkan produknya. media sosial seperti Instagram,
Namun demikian, di sisi lain, Facebook, dan Youtube. Digitalisasi
ekonomi digital dapat memperburuk membuat pengusaha lebih mudah
ketimpangan dikarenakan ada memperkenalkan merek dan
sebagian kelompok yang cepat memasarkan produknya. Jika dulu
mengikuti perkembangan digital pengusaha sulit mencari pemasok,
dan sukses, serta ada pula yang kini hampir semua barang mudah
tidak bisa mengikutinya. Di samping ditemukan di platform perdagangan
itu, infrastruktur telekomunikasi di elektronik.
Berdasarkan latar belakang Dampak lainnya dari
tersebut, maka tulisan ini mencoba perkembangan ekonomi digital
untuk menganalisis dampak yang yaitu banyaknya toko ritel yang
terjadi dari perkembangan ekonomi tutup karena kemunculan e-commerce
digital dan tantangan yang harus sehingga toko on-line lebih berjaya.
dihadapi pemerintah dan masyarakat Persaingan bisnis di era ekonomi
dalam memanfaatkan peluang yang digital ini bersifat costumer
ada. oriented dan competition oriented.
Jika tidak segera menerapkan
Dampak Ekonomi Digital konsep seperti itu maka akan
Ekonomi digital memiliki memungkinkan tergilasnya
dampak yang signifikan terhadap oleh perusahaan pesaing secara
perekonomian Indonesia. Data Badan langsung maupun tidak langsung.
Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, Bisnis memerlukan teknologi
21 pada tahun 2017 kontribusi pasar yang canggih agar kegiatannya
berjalan dengan lancar dan dapat
digital terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) Indonesia meningkat membantu semua kegiatan dengan
4 persen dibandingkan tahun 2016 para konsumen dan produsennya.
sebesar 3,61 persen, dan tahun Saat ini, pendapatan e-commerce di
2018 diperkirakan mencapai 10 Indonesia telah mencapai 6 miliar
persen. Berdasarkan Laporan USD. Diperkirakan, pertumbuhan
Oxford Economics tahun 2016, setiap e-commerce bisa menembus 18 persen
1 persen peningkatan penetrasi per tahun dan dapat berkontribusi
mobile diproyeksikan menyumbang terhadap PDB hingga 35 miliar USD.
tambahan 640 juta USD kepada PDB Sedangkan di sisi
Indonesia serta membuka 10.700 ketenagakerjaan, beberapa
lapangan kerja baru pada tahun 2020. perusahaan mapan mulai mengaku
Di balik itu, perkembangan ekonomi kesulitan mendapat talenta yang
digital apabila tidak segera disikapi hebat karena mereka lebih memilih
dapat menimbulkan beberapa dampak bekerja di usaha rintisan (start-up).
negatif, antara lain pengangguran. Majalah Forbes membuat daftar 10
Menurut Menteri Perencanaan alasan memilih usaha rintisan, antara
Pembangunan Nasional (PPN)/ lain bisa memberi dampak kepada
Kepala Badan Perencanaan individu dan perubahan masyarakat,
Pembangunan Nasional (Bappenas), mudah belajar dan mendapat
Bambang Brodjonegoro, sebanyak wawasan lebih banyak, umur relatif
52,6 juta pekerjaan di pasar kerja sama sehingga bisa bekerja dengan
Indonesia berpotensi diganti oleh teman sebaya, hasil pekerjaan akan
automasi seperti mesin ataupun terlihat lebih cepat, dan struktur
robot. Pekerjaan tersebut antara organisasi tidak berhierarki sehingga
lain di sektor pertanian sebesar mereka bisa menikmati kesetaraan.
49 persen, manufaktur sebesar Dari penjelasan di atas dapat
45 persen, perdagangan ritel disimpulkan bahwa pesatnya
sebesar 53 persen, dan transportasi perkembangan ekonomi digital di
mencapai 64 persen. Pekerjaan yang Indonesia membawa dampak positif
akan hilang tersebut merupakan dan negatif. Untuk dampak positif,
pekerjaan dengan keterampilan terlihat bahwa ekonomi digital
terbatas (tidak terlalu tinggi). telah meningkatkan kontribusi
pasar digital terhadap PDB dan dengan bonus demografi diharapkan
bahkan diprediksi akan meningkat generasi muda lebih menguasai
tajam pada tahun 2018 ini. Namun perkembangan teknologi.
demikian, perkembangan ekonomi Penguasaan teknologi digital adalah
digital juga menimbulkan dampak salah satu hal yang masih dapat
negatif, terutama kepada masyarakat dikatakan minim di Indonesia.
yang memiliki keterampilan yang Hal inilah yang harus diantisipasi
rendah di bidang TIK. Selain dan diselesaikan oleh pemerintah
itu, UKM yang belum mampu menjelang bonus demografi. Bonus
menerapkan sistem teknologi dan demografi akan maksimal apabila
informasi dapat kalah bersaing. penduduk usia produktif memiliki
Beberapa dampak negatif ini kesehatan yang layak, pendidikan,
menjadi tantangan bagi pemerintah dan keterampilan yang memadai.
dan masyarakat. Apabila kemajuan teknologi tidak
diiringi dengan keterampilan
masyarakat dalam memanfaatkan
22
Tantangan Ekonomi Digital
Model pertumbuhan ekonomi teknologi tersebut, maka Indonesia
ke depan akan bergantung pada dikhawatirkan hanya akan menjadi
berbagai inovasi teknologi. penonton dan pangsa pasar produk
Direktur Pelaksana Dana Moneter asing.
Internasional (IMF), Christine Menteri Perindustrian,
Lagarde, menyampaikan potensi Airlangga Hartanto, mengatakan
ekonomi digital Indonesia sangat pemerintah sudah memetakan
besar karena ada 1.700 usaha industri yang bisa memanfaatkan
rintisan bergeliat di dalam negeri. ekonomi digital sehingga mendapat
Namun saat ini tugas pemerintah nilai tambah dan daya saing lebih
adalah memastikan bahwa ekonomi tinggi. Industri tersebut antara
digital harus dapat menopang lain industri kimia, otomotif, dan
pertumbuhan ekonomi. Ekonomi tekstil. Industri lain juga bisa namun
baru ini harus menjamin agar tidak dampaknya tidak sebesar industri-
hanya mendorong produktivitas industri tersebut. Sedangkan Menteri
dan pertumbuhan, namun juga Keuangan, Sri Mulayani Indrawati,
menjadi fondasi yang bermanfaat mengakui belum ada kebijakan yang
bagi semua kalangan masyarakat. mampu mengakomodasi pesatnya
Model pertumbuhan ekonomi baru pertumbuhan ekonomi digital.
ini harus bertujuan mendorong Meskipun demikian, Kementerian
permintaan domestik, meningkatkan Keuangan sendiri telah merespons
perdagangan antar-kawasan, dan pertumbuhan ekonomi digital
memberikan peluang terjadinya dengan mengajukan paket insentif
diversifikasi ekonomi. Untuk bagi perusahaan rintisan melalui
itu perlu dikendalikan melalui pembiayaan dari modal ventura
peningkatan kualitas infrastruktur dengan pembebasan sebagai objek
digital dan sistem pendidikan yang Pajak Penghasilan (PPh). Namun,
sesuai untuk masa depan. hal yang lebih penting yaitu
Ekonomi digital mendorong bagaimana pelaku usaha ekonomi
orang menjadi produktif dengan digital bisa merespons arah
memanfaatkan teknologi dan kebijakan pemerintah.
Kepercayaan masyarakat berbasis TIK mulai dari pendidikan
terhadap transaksi digital juga perlu dasar sampai atas agar sumber daya
dibangun pemerintah karena baru 7,5 manusia Indonesia mampu bersaing
persen dari keseluruhan pengguna dalam menghadapi era ekonomi
layanan internet yang memanfaatkan digital saat ini. Secara khusus,
jaringan internet untuk transaski pemerintah dapat menyediakan
elektronik. Pemerintah maupun fasilitas pendidikan lanjutan bagi
perbankan harus secara aktif calon pekerja atau bahkan pekerja
memberikan pemahaman akan untuk meningkatkan keterampilan
kemudahan yang akan didapatkan TIK, tidak hanya melalui vokasi,
oleh masyarakat dan keamanan melainkan sampai sertifikasi.
yang terjamin sehingga masyarakat
dapat dengan mudah melakukan Penutup
transaksi elektronik. Pemerintah juga Perkembangan teknologi
23 harus fokus terhadap penanganan
cyber crime yang merupakan salah
telah membawa perubahan yang
sangat cepat dan kompetisi yang
satu pemicu ketidakpercayaan ketat. Mobilitas manusia, distribusi
masyarakat atas keamanan data barang, serta lalu lintas modal
pribadi mereka di jejaring internet. dan informasi semakin cepat
Sudah jelas bahwa pesatnya berkembang melalui digitalisasi.
perkembangan ekonomi Perkembangan digitalisasi telah
digital menjadi tantangan bagi menciptakan terobosan baru di
pemerintah. Untuk itu, penulis bidang ekonomi, yaitu dalam
ingin menekankan bahwa untuk interaksi bisnis ke bisnis, bisnis ke
menangkap peluang usaha, baik pelanggan, ataupun pelanggan ke
di pasar dalam negeri maupun pelanggan. Ekonomi digital telah
luar negeri, pemerintah harus membawa dampak positif dan
meningkatkan peran kementerian negatif yang menjadi tantangan
teknis di sektor industri dan sektor bagi pemerintah dan masyarakat.
perdagangan untuk melakukan Pemerintah harus dapat
pembinaan bagi UKM agar dapat menciptakan regulasi yang mendorong
memiliki daya saing tinggi dengan pengembangan ekonomi digital
menerapkan sistem teknologi dan sebagai strategi dalam mewujudkan
informasi pada kegiatan usahanya. visinya tahun 2020, seperti kebijakan
Pemerintah juga harus mendorong kemudahan pembiayaan bagi
tumbuh kembang industri kreatif usaha rintisan, insentif pajak, dan
yang memiliki kekhasan, melalui pembinaan penguasaan TIK bagi
fasilitasi permodalan, pembukaan UKM. Pembangunan infrastruktur
pasar (diversifikasi pasar), dan telekomunikasi juga perlu ditingkatkan
pemberian insentif di bidang di luar wilayah Jawa dan Sumatera
perpajakan. Insentif pajak ini sehingga meminimalisasi ketimpangan
menjadi penting untuk memberi yang terjadi. Pemerintah juga perlu
ruang gerak para pengusaha baru melakukan pengembangan pendidikan
untuk mengembangkan usahanya. TIK dari tingkat dasar hingga atas serta
Tantangan yang tidak mendorong partisipasi masyarakat
kalah penting dan harus dapat untuk meningkatkan pendidikan dan
diantisipasi oleh pemerintah adalah keterampilan di bidang TIK.
menginternalisasi pendidikan
DPR, melalui fungsi “Menteri Bambang: Toko Ritel Tutup
pengawasan yang dimiliki, perlu Dipengaruhi E-Commerce”, http://
mendorong implementasi kebijakan republika.co.id/berita/ekonomi/
pemerintah dalam pengembangan fintech/18/02/21/p4i0kw382-
perusahaan rintisan, peningkatan menteri-bambang-toko-ritel-tutup-
infrastruktur, dan pendidikan TIK di dipengaruhi-ecommerce, diakses 28
seluruh wilayah Indonesia, sehingga Februari 2018.
peningkatan kesejahteraan rakyat dan “Peluang dan Tantangan Ekonomi
kemajuan bangsa dapat terwujud. Digital di Indonesia”, http://cipg.
or.id/tantangan-ekonomi-digital-
Referensi indonesia/, diakses 5 Maret 2018.
“IMF Ingatkan Indonesia Soal “Perkembangan Digital Ditanggapi
Revolusi Digital”, http:// dengan Tangkas”, Kompas, 22
republika.co.id/berita/ekonomi/ Februari 2018, hal. 19.
fintech/18/02/27/p4slrx383-imf- Sheila Azizah, “Digital Ekonomi
di Indonesia”, https://www.
24
ingatkan-indonesia-soal-revolusi-
digital, diakses 27 Februari 2018. academia.edu/28405493/Digital_
“Industri Digital, Silau Usaha Rintisan”, Ekonomi_di_Indonesia, diakses
Kompas, 22 Februari 2018, hal. 17. 28 Februari 2018.
“Mengeruk Rupiah dari Bisnis Digital”, “Sosialisasi Literasi Finansial Digital Perlu
Republika, 27 Februari 2018, hal. 24. Ditingkatkan”, Harian Ekonomi
Neraca, 26 Februari 2018, hal. 1.

Nidya Waras Sayekti


nidya.ws@dpr.go.id
Nidya Waras Sayekti, SE., MM., menyelesaikan pendidikan Diploma Perbankan di
Politeknik Universitas Indonesia pada tahun 1999, pendidikan S1 Ekonomi Manajemen
di Universitas Mercu Buana pada tahun 2003, dan pendidikan S2 Magister Manajemen
Sumber Daya Manusia di Universitas Mercu Buana pada tahun 2006. Saat ini menjabat
sebagai Peneliti Muda Ekonomi Terapan pada Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI.
Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui jurnal dan buku antara
lain: “Jaminan Produk Halal dalam Perspektif Kelembagaan” (2014), “Peran Perbankan
Syariah dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Sektor Riil” (2015) dan “Zona Bebas
Pekerja Anak Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia” (2015).
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai