DOKUMEN SELEKSI
JASA KONSULTANSI
Nomor : SEL/POKJA.P2JNKEPRI/2018/VI/30.16
Tanggal 26 Juli 2018
NOMOR PAKET : 16
BAB I........................................................................................................... 1
UMUM ......................................................................................................... 1
BAB II.......................................................................................................... 5
A. UMUM.................................................................................................... 5
B. DOKUMEN SELEKSI............................................................................... 8
C. PENYIAPAN PENAWARAN..................................................................... 11
BAB V........................................................................................................ 53
1
Konsultansi tertentu sebagaimana ditetapkan
dalam Kontrak, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak
dimungkinkan penyesuaian harga (Price
Adjustment);
b. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh
Penyedia Barang/Jasa;
c. pembayaran didasarkan pada tahapan
produk/ keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan isi Kontrak;
d. sifat pekerjaan berorientasi kepada
keluaran (output based);
e. total harga penawaran bersifat mengikat;
dan
f. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan
tambah/kurang.
- KAK : Kerangka Acuan Kerja adalah uraian kegiatan
yang akan dilaksanakan antara lain meliputi
latar belakang, maksud dan tujuan, sumber
pendanaan, serta jumlah tenaga yang
diperlukan;
- HPS : Harga Perkiraan Sendiri adalah hasil
perhitungan seluruh volume pekerjaan
dikalikan dengan Harga Satuan ditambah
dengan seluruh beban pajak dan keuntungan;
- Kemitraan/ : adalah kerjasama usaha antar penyedia yang
Kerja Sama masing-masing pihak mempunyai hak,
Operasi (KSO) kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis;
- Hari : adalah hari kalender untuk pelaksanaan
kontrak dan proses seleksi secara elektronik
dan batas akhir setiap tahapan pemilihan
adalah hari kerja;
- PA : Pengguna Anggaran adalah Pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang
disamakan pada Institusi Pengguna
APBN/APBD;
- KPA : Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN
atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk
menggunakan APBD.
2
- ULP : Unit Layanan Pengadaan adalah unit
organisasi Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi yang berfungsi melaksanakan
Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat
permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat
pada unit yang sudah ada.
- Pokja ULP : adalah Kelompok Kerja ULP perangkat dari
ULP yang dibentuk dan ditetapkan oleh KPA
yang penugasannya diatur oleh Kepala ULP
untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia
Barang/Jasa.
- Tenaga Ahli : Adalah personil bersertifikat yang dipekerjakan
pada penyedia jasa konsultansi konstruksi
sesuai dengan peraturan perundangan;
- LDP : Lembar Data Pemilihan adalah data yang
memuat ketentuan dan informasi yang spesifik
sesuai dengan jenis pekerjaan antara lain
meliputi penyusunan, penyampaian,
pembukaan, kriteria dan tata cara penilaian
dokumen penawaran, pengumuman pemenang,
dan sanggahan.
- Panitia/Pejabat : panitia/pejabat yang ditetapkan oleh KPA yang
Penerima Hasil bertugas memeriksa dan menerima hasil
Pekerjaan pekerjaan.
- APIP : Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau
pengawas intern pada Institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, review,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi;
- Penyedia : badan usaha yang menyediakan/
melaksanakan Pekerjaan Jasa Konsultansi;
3
barang/jasa untuk memulai melaksanakan
pekerjaan, jangka waktu penyelesaian, dan
serah terima pekerjaan
- RK3K : Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Konstruksi adalahdokumen rencana
penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Konstruksi bidang penyelenggaraan
konstruksi yang dibuat oleh Penyedia Jasa
dalam mengajukan penawaran
D. Seleksi Umum dengan prakualifikasi ini dibiayai dari sumber
pendanaan sebagaimana tercantum dalam LDP.
E. Seleksi Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta
badan usaha tunggal (sendiri) atau kemitraan (KSO).
4
BAB II
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. Umum
1. Lingkup 1.1. Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana
Pekerjaan tercantum dalam LDP.
1.2. Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
yang tercantum dalam LDP, berdasarkan syarat
umum dan syarat khusus kontrak dengan mutu
sesuai Kerangka Acuan Kerja dan biaya sesuai
kontrak.
2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan yang
tercantum dalam LDP.
3. Peserta 3.1. Pemilihan penyedia jasa konsultansi ini dapat
diikuti oleh semua penyedia yang tercantum
dalam Daftar Pendek.
3.2. Pokja ULP mengundang para peserta yang
masuk dalam daftar pendek untuk
menyampaikan penawaran atas paket pekerjaan
jasa konsultansi sebagaimana tercantum dalam
LDP.
3.3. Peserta kemitraan dilarang untuk mengubah
Perjanjian Kemitraan/KSO.
4. Larangan 4.1. Peserta dan pihak yang terkait dengan
Korupsi, Kolusi, pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi
dan Nepotisme etika pengadaan dengan tidak melakukan
(KKN), tindakan sebagai berikut :
Penyalahgunaan a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja
Wewenang serta ULP dalam bentuk dan cara apapun, untuk
Penipuan memenuhi keinginan peserta yang
bertentangan dengan Dokumen Seleksi,
dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta
lain untuk mengatur hasil seleksi, sehingga
mengurangi/menghambat / memperkecil /
meniadakan persaingan yang sehat dan/atau
merugikan pihak lainsebagaimana diatur
dalam peraturan perundang - undangan.
Indikasi persekongkolan antar Penyedia
Barang / Jasa harus dipenuhi sekurang-
kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini :
1). terdapat kesamaan dalam Dokumen
5
Penawaran, antara lain pada:
pengalaman perusahaan, pendekatan
dan metodologi, dan/atau analisa
pendekatan teknis;
2). seluruh penawaran dari Penyedia
mendekati HPS;
3). adanya keikutsertaan beberapa Penyedia
Barang / Jasa yang berada dalam 1
(satu) kendali;
4). adanya kesamaan/kesalahan isi
dokumen penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan,
susunan, dan format penulisan; atau
5). terdapat kesamaan kepemilikan Tenaga
Ahli tetap.
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen
dan/ atau keterangan lain yang tidak benar
untuk memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Seleksi.
4.2. Peserta yang terbukti melakukan tindakan
sebagaimana dimaksud dalam angka 4.1 di atas
dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari
proses seleksi, atau pembatalan penetapan
pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. gugatan secara perdata; dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang.
4.3. Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP
kepada PA/KPA sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
5. Larangan 5.1. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi
Pertentangan dan perannya, dilarang memiliki/melakukan
Kepentingan peran ganda atau terafiliasi.
5.2. Peran ganda sebagaimana dimaksud pasal 5.1
antara lain meliputi:
a. Seorang anggota Direksi atau Dewan
Komisaris suatu Badan Usaha tidak boleh
merangkap sebagai anggota Direksi atau
Dewan Komisaris pada Badan Usaha lainnya
yang menjadi peserta pada Seleksi pekerjaan
yang sama;
6
b. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai
konsultan manajemen konstruksi berperan
sebagai konsultan perencana / konsultan
pengawas untuk pekerjaan fisik yang
direncanakan/diawasi;
c. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai
konsultan perencana/pengawas bertindak
sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/diawasinya;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu
K/L/D/I atau anak perusahaan pada
BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan
dan bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Pokja ULP atau
pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang Seleksi.
e. PPK dan/atau anggota Pokja ULP, baik
langsung maupun tidak langsung
mengendalikan atau menjalankan
perusahaan peserta;
f. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang
dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih
dari 50% (lima puluh perseratus) pemegang
saham dan/atau salah satu pengurusnya
sama.
6. Pendayagunaan 6.1. Peserta berkewajiban untuk menyampaikan
Produksi Dalam penawaran yang mengutamakan lokasi
Negeri pekerjaan jasa konsultansi yang dilaksanakan di
Indonesia oleh tenaga Indonesia (mengutamakan
tenaga ahli dalam negeri).
6.2. Dalam pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi
dimungkinkan menggunakan komponen berupa
tenaga ahli dan perangkat lunak yang tidak
berasal dari dalam negeri (impor) dengan
ketentuan:
a. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan
semata - mata untuk mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan
yang nyata, dan diusahakan secara terencana
untuk semaksimal mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing
tersebut ke tenaga Indonesia.
b. komponen berupa perangkat lunak yang
7
diproduksi di dalam negeri belum memenuhi
persyaratan
7. Satu Penawaran 7.1. Setiap peserta, baik atas nama sendiri/tunggal
Tiap Peserta maupun sebagai anggota kemitraan hanya boleh
memasukkan satu penawaran untuk 1 (satu)
paket pekerjaan.
7.2. Setiap peserta yang termasuk dalam
kemitraan/KSO DILARANG menjadi peserta baik
secara sendiri/tunggal maupun sebagai anggota
kemitraan/KSO yang lain pada paket pekerjaan
yang sama.
B. Dokumen Seleksi
8. Pengambilan 8.1. Peserta yang masuk dalam daftar pendek dapat
Dokumen mengambil Dokumen Seleksi sesuai hari,
Seleksi tanggal, waktu dan tempat pengambilan yang
ditentukan dalam undangan.
8.2. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu)
perusahaan dalam pengambilan dokumen.
8.3. Dalam hal pengambilan dokumen seleksi secara
elektronik dilakukan sesuai petunjuk
penggunaan aplikasi SPSE pada website LPSE.
9. Isi Dokumen 9.1. Dokumen Seleksi terdiri atas:
Seleksi a. Undangan Pengambilan Dokumen Seleksi;
b. Instruksi Kepada Peserta;
c. Lembar Data Pemilihan (LDP);
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK);
e. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Sampul I
a) Dokumen Penawaran Administrasi,
dan
b) Dokumen Penawaran Teknis.
2) Sampul II:
Dokumen Penawaran Biaya.
f. Bentuk Rancangan Kontrak:
1) Surat Perjanjian/Pokok Perjanjian;
2) Syarat-Syarat Umum Kontrak; dan
3) Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
g. Bentuk Dokumen Lain:
1) SPPBJ;
2) Jaminan Uang Muka;
8
3) SPMK.
9.2. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi
Dokumen Seleksi. Kelalaian menyampaikan
Dokumen Penawaran yang mengakibatkan tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi sepenuhnya merupakan risiko
peserta.
10. Pemberian 10.1. Pemberian penjelasan dilakukan di tempat dan
Penjelasan pada waktu yang tercantum dalam LDP, serta
dihadiri oleh para peserta yang diundang.
10.2. Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian
penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.
10.3. Perwakilan peserta yang hadir pada saat
pemberian penjelasan menunjukkan tanda
pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP.
10.4. Dalam pemberian penjelasan, Pokja ULP
menjelaskan kepada peserta mengenai:
a. Kerangka Acuan Kerja;
b. metode pemilihan;
c. cara penyampaian Dokumen Penawaran;
d. kelengkapan yang harus dilampirkan
bersama Dokumen Penawaran;
e. jadwal pemasukan dan pembukaan Dokumen
Penawaran;
f. metode dan tata cara evaluasi;
g. hal-hal yang menggugurkan penawaran;
h. jenis kontrak yang akan digunakan;
i. ketentuan tentang penyesuaian harga;
j. ketentuan dan cara sub kontrak
sebagian pekerjaan kepada Usaha Kecil;
k. risiko K3 yang mungkin timbul akibat
pekerjaan termasuk kondisi dan bahaya
(apabila diperlukan);
l. perjanjian Kemitraan/ kerja sama operasi
(apabila bermitra); dan
m. ketentuan tentang asuransi.
10.5. Apabila diperlukan, Pokja ULP dapat
memberikan penjelasan lanjutan dengan cara
melakukan peninjauan lapangan. Biaya
peninjauan lapangan dan keperluan peserta
9
ditanggung oleh masing-masing peserta.
10.6. Pemberian penjelasan isi Dokumen Seleksi,
pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja
ULP, perubahan substansi dokumen, hasil
peninjauan lapangan, serta keterangan lain
dituangkan dalam Berita Acara Pemberian
Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani oleh
anggota Pokja ULP dan minimal 1 (satu) wakil
dari peserta yang hadir dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Dokumen Seleksi.
10.7. Apabila tidak ada satu pun peserta yang
hadir atau yang bersedia menandatangani
BAPP maka BAPP cukup ditandatangani oleh
anggota pokja ULP yang hadir.
10.8. Apabila dalam BAPP di atas terdapat hal-
hal/ketentuan baru atau perubahan penting
yang perlu ditampung, maka Pokja ULP
menuangkan ke dalam Adendum Dokumen
Pemilihan yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari Dokumen Seleksi.
10.9. Apabila ketentuan baru atau perubahan
penting tersebut tidak dituangkan dalam
Adendum Dokumen Pemilihan maka ketentuan
baru atau perubahan tersebut dianggap tidak
ada dan ketentuan yang berlaku adalah yang
tercantum dalam Dokumen Seleksi yang awal.
10.10. Peserta
diberitahu oleh Pokja ULP untuk
mengambil salinan BAPP dan/atau
AdendumDokumen Seleksi.
10.11. Peserta dapat mengambil salinan BAPP
dan/atau Adendum Dokumen Pemilihan yang
disediakan oleh Pokja ULP atau
mengunduhnya melalui aplikasi sistem
pengadaan secara elektronik (SPSE).
10.12. Dalam hal pemberian penjelasan secara
elektronik dilakukan sesuai petunjuk
penggunaan aplikasi SPSE pada website LPSE.
11. Perubahan 11.1. Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas
Dokumen akhir waktu pemasukan penawaran, Pokja ULP
Seleksi dapat menetapkan Adendum Dokumen Seleksi,
berdasarkan informasi baru yang mempengaruhi
substansi pekerjaan.
11.2. Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
10
Seleksi.
11.3. Peserta diberitahu oleh Pokja ULP untuk
mengambil salinan Adendum Dokumen Seleksi.
11.4. Peserta dapat mengambil salinan Adendum
Dokumen Seleksi yang disediakan oleh Pokja
ULP atau mengunduhnya melalui aplikasi sistem
pengadaan secara elektronik (SPSE).
12. Tambahan Dalam Adendum Dokumen Seleksi, Pokja ULP dapat
Waktu memberikan tambahan waktu untuk memasukkan
Pemasukan Dokumen Penawaran.
Dokumen
Penawaran
C. Penyiapan Penawaran
13. Biaya dalam 13.1. Peserta menanggung semua biaya dalam
Penyiapan penyiapan dan penyampaian penawaran.
Penawaran 13.2. Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas
kerugian apapun yang ditanggung oleh peserta.
14. Bahasa 14.1. Semua Dokumen Penawaran harus
Penawaran menggunakan Bahasa Indonesia.
14.2. Dokumen penunjang yang terkait dengan
Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau bahasa asing.
14.3. Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu
disertai penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran, maka
yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa
Indonesia.
15. Dokumen 15.1. Penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri
Penawaran dari 2 (dua) sampul yang memuat Penawaran
Administrasi dan Teknis (Sampul I) dan
Penawaran Biaya (Sampul II).
15.2. Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I)
meliputi:
a. SuratPenawaran,yangdidalamnyamencantum
kan:
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran;
3) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan; dan
4) tanda tangan:
a) direktur utama/pimpinan perusahaan;
b) penerima kuasa dari direktur utama/
11
pimpinan perusahaan yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam
akte pendirian/anggaran dasar;
c) kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik;
atau
d) pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
b. Surat Kuasa (apabila dikuasakan);
c. Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (apabila bermitra);
d. Dokumen Penawaran Teknis:
1) data pengalaman perusahaan, terdiri
atas:
a) data organisasi perusahaan;
b) daftar pengalaman kerja sejenis
selama 10 (sepuluh) tahun terakhir;
c) Referensi dari pengguna jasa atau
Berita Acara Serah Terima Akhir
Kegiatan; dan
d) uraian pengalaman kerja sejenis
selama 10 (sepuluh) tahun terakhir,
diuraikan secara jelas dengan
mencantumkan informasi: nama
pekerjaan yang dilaksanakan, lingkup
dan data pekerjaan yang dilaksanakan
secara singkat, lokasi, pemberi tugas,
nilai, dan waktu pelaksanaan
(menyebutkan bulan dan tahun).
2) pendekatan dan metodologi, terdiri atas:
a) tanggapan dan saran terhadap
Kerangka Acuan Kerja;
b) uraian pendekatan, metodologi dan
program kerja, dan program kerja lain
(apabila dipersyaratkan);
c) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d) komposisi tim dan penugasan; dan
e) jadwal penugasan tenaga ahli.
3) kualifikasi tenaga ahli, terdiri atas:
a) Daftar Riwayat Hidup personil yang
12
diusulkan;
b) Referensi dari pengguna jasa; dan
c) surat pernyataan kesediaan untuk
ditugaskan.
e. RK3K (bila disyaratkan).
13
18.3. Berkaitan dengan 17.2, maka peserta dapat:
a. Menyetujui permintaan tersebut tanpa
mengubah penawaran;
b. Menolak permintaan tersebut dan dapat
mengundurkan diri secara tertulis tanpa
sanksi.
18.4. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan dalam LDP.
D. Dokumen Penawaran
1
Sampul 1 (dapat berupa sampul elektronik 1, file 1, folder 1, dan lainnya).
2
Sampul 2 (dapat berupa sampul elektronik 2, file 2, folder 2, dan lainnya).
14
Sampul I ketentuan dalam LDP, yang dihadiri paling
kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi.
22.2. Perwakilanpeserta yang hadir pada saat
pembukaan Dokumen Penawaran menunjukkan
tanda pengenal dan surat penugasan kepada
Pokja ULP.
22.3. Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1
(satu) peserta sebagai saksi, maka Pokja ULP
menunda pembukaan Dokumen Penawaran
selama 2 (dua) jam.
22.4. Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam,
hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta
sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen
Penawaran tetap dilanjutkan dengan menunjuk
saksi tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk
oleh Pokja ULP.
22.5. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3
(tiga) peserta, seleksi dilanjutkan dengan
dilakukan negosiasi teknis dan harga/biaya.
22.6. Dinyatakan sebagai penawaran yang masuk
apabila dokumen penawaran pokok/utama
sebagaimana dimaksud pada 14.1 terpenuhi.
Surat pengunduran diri (misalnya) tidak
termasuk sebagai penawaran.
22.7. Dokumen Penawaran yang telah masuk tidak
dibuka, apabila dokumen dimaksud telah
disusuli dokumen dengan sampul bertanda
“PENARIKAN”.
22.8. Pokja ULP membuka Sampul I (dokumen
administrasi dan teknis) dihadapan peserta
kemudian dijadikan lampiran Berita Acara
Pembukaan Dokumen Penawaran Administrasi
dan Teknis. Sampul II yang berisi data harga
tidak boleh dibuka.
22.9. Pokja ULP memeriksa dihadapan peserta yang
hadir mengenai kelengkapan Sampul I, yang
meliputi:
a. surat penawaran administrasi dan teknis
yang di dalamnya mencantumkan:
1) tanggal
2) masa berlaku penawaran;
3) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
dan
4) tanda tangan:
15
a) direktur utama/pimpinan
perusahaan;
b) penerima kuasa dari direktur utama/
pimpinan perusahaan yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam
akte pendirian/anggaran dasar;
c) kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik;
atau
d) pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
b. surat kuasa dari direktur utama /
pemimpin perusahaan kepada penerima
kuasa (apabila dikuasakan);
c. Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (apabila bermitra);
d. RK3K (apabila disyaratkan);
e. dokumen penawaran teknis; dan
f. sampul II (tidak dibuka).
22.10. Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran
pada waktu pembukaan penawaran.
22.11. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan
penawaran, maka penyebab penundaan tersebut
harus dimuat dengan jelas di dalam Berita
Acara.
22.12. Pokja ULP segera membuat Berita Acara
Pembukaan Penawaran yang sekurang-
kurangnya memuat:
a. jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
b. jumlah Dokumen Penawaran yang lengkap
dan tidak lengkap;
c. kejanggalan yang dijumpai dalam Dokumen
Penawaran (apabila ada);
d. keterangan lain yang dianggap perlu; dan
e. tanggal pembuatan berita acara.
22.13. Berita Acara ditandatangani oleh anggota Pokja
ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.
22.14. Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta
yang hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran
16
dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan
tersebut melalui aplikasi sistem pengadaan
secara elektronik(SPSE).
22.15. Tata cara pembukaan dokumen penawaran
sesuai petunjuk penggunaan aplikasi SPSE pada
website LPSE.
23. Klarifikasi Dan 23.1. Dalam mengevaluasi dokumen penawaran,
Konfirmasi Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap
Penawaran hal-hal yang tidak jelas dalam dokumen
penawaran. Peserta harus memberikan
tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi tidak boleh
mengubah substansi dan harga penawaran.
Klarifikasi dan tanggapan atas klarifikasi harus
dilakukan secara tertulis.
23.2. Terhadap hal-hal yang diragukan berkaitan
dengan dokumen penawaran, pokja ULP dapat
melakukan konfirmasi kebenarannya termasuk
peninjauan lapangan kepada pihak-
pihak/instansi terkait.
23.3. Hasil klarifikasi / konfirmasi dapat
menggugurkan penawaran.
24. Hak Menolak Dalam keadaan khusus, Pokja ULP berhak
atau Menerima membatalkan proses Seleksi, menerima atau menolak
Penawaran penawaran atau semua penawaran setiap saat sebelum
penanda tanganan kontrak, dan tidak dapat diminta
bertanggung jawab apapun kepada penawar atau
berkewajiban untuk menginformasikan kepada
penawar alasan dari tindakan tersebut. Dalam hal
pembatalan, semua penawaran segera dikembalikan
kepada penawar.
25. Evaluasi 25.1. Data yang digunakan Pokja ULP dalam evaluasi
Penawaran dokumen penawaran adalah data yang diunggah
Sampul I (upload) pada sistem pengadaan secara
elektronik, sesuai dengan data syarat-syarat
yang tertulis dalam dokumen seleksi.
25.2. Dalam hal terdapat lebih dari satu data dokumen
elektronik berbeda isi dan tidak saling
melengkapi serta tidak ada keterangan
penarikan, penggantian, pengubahan, atau
penambahan dokumen, maka dokumen yang
digunakan untuk evaluasi adalah dokumen yang
diupload paling akhir. Tetapi jika waktu
uploadnya sama maka yang digunakan adalah
dokumen yang waktu modifikasinya paling akhir.
25.3. Data dokumen elektronik yang rusak (sesudah
17
mendapat klarifikasi dari LPSE) akibat kesalahan
pengiriman dokumen oleh Penyedia Jasa, yang
mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat
dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP, maka
dokumen elektronik tersebut dinyatakan tidak
memenuhi syarat.
25.4. Pokja ULP melakukan evaluasi terhadap sampul
I yang meliputi:
a. evaluasi administrasi; dan
b. evaluasi teknis.
25.5. Ketentuan umum dalam melakukan
evaluasi sebagai berikut :
a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi,
mengganti, dan / atau mengubah kriteria
dan persyaratan yang telah ditetapkan
dalam Dokumen Seleksi;
b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang
menambah, mengurangi, mengganti dan/atau
mengubah isi sampul I;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah
penawaran yang sesuai dengan ketentuan,
syarat-syarat, dan ruang lingkup serta
kualifikasi tenaga ahli yang ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi, tanpa ada penyimpangan
yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok
atau penawaran bersyarat adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen Pemilihan
yang mempengaruhi lingkup, kualitas,
dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dengan persyaratan
tambahan di luar ketentuan Dokumen
Seleksi yang akan menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan/atau
tidak adil diantara peserta yang
memenuhi syarat.
e. para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja ULP
selama proses evaluasi;
f. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti
adanya persaingan usaha yang tidak sehat
dan / atau terjadi pengaturan bersama
(indikasi kolusi/ persekongkolan) antara
18
peserta, Pokja ULP dan /atau PPK dengan
tujuan untuk memenangkan salah satu
peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lainyang terlibat
dimasukkan dalam Daftar Hitam, baik
badan usahanya maupun pengurusnya;
2) Pokja ULP dan/atau PPK yang terlibat
persengkongkolan diganti dan dikenakan
sanksi administrasi dan/atau pidana;
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan
dengan menetapkan peserta lainnya
yang tidak terlibat (apabila ada);
4) apabila tidak ada peserta lainnya
sebagaimana dimaksud pada angka 3),
maka seleksi dinyatakan gagal.
25.6. Evaluasi Administrasi:
a. Evaluasi terhadap data administrasi hanya
dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai
pada saat penilaian kualifikasi.
b. Penawaran dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Seleksi
dipenuhi/dilengkapi;
2) surat penawaran:
a) ditandatangani oleh:
(1) direktur utama / pimpinan
perusahaan;
(2) penerima kuasa dari direktur
utama/ pimpinan perusahaan/
pengurus koperasi yang nama
penerima kuasanya tercantum
dalam akta pendirian/Anggaran
Dasar;
19
mewakili perusahaan yang
bekerja sama.
b) Jangka waktu berlakunya surat
penawaran tidak kurang dari waktu
yang ditetapkan LDP, dengan
ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan nilai
penulisan antara angka dan
huruf maka yang diakui adalah
tulisan huruf;
(2) apabila nilai yang tertulis
dalam angka jelas sedangkan
nilai dalam huruf tidak jelas,
maka nilai yang diakui adalah
nilai yang tertulis dalam angka;
atau
(3) apabila nilai dalam angka dan
nilai yang tertulis dalam huruf
tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur.
c) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
yang ditawarkan tidak melebihi
jangka waktu yang ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi, dengan
ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan nilai
penulisan antara angka dan
huruf maka yang diakui adalah
tulisan huruf;
(2) apabila nilai yang tertulis
dalam angka jelas sedangkan
nilai dalam huruf tidak jelas,
maka nilai yang diakui adalah
nilai yang tertulis dalam angka;
atau
(3) apabila nilai dalam angka dan
nilai yang tertulis dalam huruf
tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur.
d) Bertanggal.
3) surat kuasa (apabila dikuasakan),
dengan ketentuan:
a) Dilampirkan apabila dikuasakan
kepada pihak yang berbeda pada saat
20
prakualifikasi/surat kuasa sudah
tidak berlaku);
21
g. apabila tidak ada peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka seleksi
dinyatakan gagal.
25.7. Evaluasi Teknis:
a. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi.
b. Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai
dengan yang ditetapkan dalam Dokumen
Seleksi.
c. Evaluasi penawaran teknis dilakukan
dengan cara memberikan nilai angka
tertentu pada setiap kriteria yang dinilai
dan bobot yang telah ditetapkan dalam
DokumenSeleksi, kemudian membandingkan
jumlah perolehan nilai dari para peserta,
dengan ketentuan:
1) unsur-unsur pokok yang dinilai adalah:
a) pengalaman perusahaan (bobot nilai
antara 10% s.d 20%),
b) pendekatan dan metodologi (bobot
nilai antara 20% s.d 40%),
c) kualifikasi tenaga ahli (bobot nilai
antara 50% s.d 70%);
d) jumlah pembobotan a)+b)+c)= (100%);
2) penilaian dilakukan sesuai pembobotan
dari masing - masing unsur yang telah
tercantum dalam LDP;
3) bobot masing-masing unsur ditetapkan
olehPokja ULP berdasarkan jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan;
d. Penilaian terhadap Pengalaman Perusahaan
dilakukan atas:
1) pengalaman perusahaan peserta
dalam melaksanakan pekerjaan sejenis
dengan pekerjaan yang dipersyaratkan
dalam KAK untuk 10 (sepuluh) tahun
terakhir;
2) pengalaman kerja di Indonesia
dan/atau di lokasi kegiatan
mendapat tambahan nilai;
3) pengalaman tersebut diuraikan secara
jelas dengan mencantumkan informasi:
nama pekerjaan yang dilaksanakan,
lingkup dan data pekerjaan yang
22
dilaksanakan secara singkat, lokasi,
pemberi tugas, nilai, dan waktu
pelaksanaan (menyebutkan bulan dan
tahun);
4) penilaian juga dilakukan terhadap
jumlah pekerjaan yang sedang
dilaksanakan oleh peserta, disamping
untuk mengukur pengalaman juga
dapat dipergunakan untuk mengukur
kemampuan /kapasitas peserta yang
bersangkutan dalam melaksanakan
tugasnya;
5) pengalaman perusahaan peserta
harus dilengkapi dengan referensi dari
pengguna jasa, yang menunjukkan
kinerja perusahaan peserta yang
bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun
terakhir. Pengalaman perusahaan
peserta yang tidak memiliki referensi,
tidak diberi nilai. Sub unsur Pengalaman
Perusahaan yang dinilai adalah:
a) pengalaman melaksanakan kegiatan
sejenis;
b) pengalaman melaksanakan di lokasi
kegiatan;
c) pengalaman manajerial dan
fasilitas utama; dan
d) kapasitas perusahaan dengan
memperhatikan jumlah tenaga ahli
tetap.
Bobot masing-masing sub unsur
ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan
jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan yang
tercantum dalam LDP.
6) Terhadap perusahaan baru yang berdiri
kurang dari 3 tahun mendapat nilai
unsur yang ditetapkan dalam LDP.
e. Penilaian terhadap Pendekatan dan
Metodologi dilakukan atas:
1) pemahaman perusahaan peserta atas
lingkup pekerjaan/jasa layanan yang
diminta dalam KAK, pemahaman atas
sasaran/tujuan, kualitas metodologi,
23
dan hasil kerja, sub unsur yang dinilai
antara lain:
a) pemahaman atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK, penilaian
terutama meliputi: pengertian
terhadap tujuan kegiatan, lingkup
serta jasa konsultansi yang
diperlukan (aspek-aspek utama
yang diindikasikan dalam KAK), dan
pengenalan lapangan;
b) kualitas, metodologi, penilaian
terutama meliputi: ketepatan
menganalisa masalah dan langkah
pemecahan yang diusulkan dengan
tetap mengacu kepada persyaratan
KAK, konsistensi antara metodologi
dengan rencana kerja, apresiasi
terhadap inovasi, tanggapan
terhadap KAK khususnya mengenai
data yang tersedia, orang bulan
(person-month) tenaga ahli, uraian
tugas termasuk potensi bahaya,
jenis bahaya, identifikasi bahaya
dari pekerjaan konstruksi yang di
desain, jangka waktu pelaksanaan,
laporan-laporan yang disyaratkan,
jenis keahlian serta jumlah tenaga
ahli yang diperlukan, program kerja,
jadwal pekerjaan, jadwal
penugasan, organisasi, kebutuhan
jumlah orang bulan, dan kebutuhan
fasilitas penunjang;
c) hasil kerja (deliverable),penilaian
meliputi antara lain: analisis,
gambar-gambar kerja, spesifikasi
teknis, perhitungan teknis, dan
laporan-laporan;
d) fasilitas pendukung dalam
melaksanakan pekerjaan yang
diminta dalam KAK;
Bobot masing-masing sub unsur
ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan yang tercantum dalam
LDP.
2) gagasan baru yang diajukan oleh peserta
24
untuk meningkatkan kualitas keluaran
yang diinginkan dalam KAK diberikan
nilai lebih;
f. Kualifikasi Tenaga Ahli, penilaian dilakukan
atas:
1) tenaga ahli yang diusulkan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan
memperhatikan jenis keahlian,
persyaratan, serta jumlah tenaga yang
telah diindikasikan di dalam KAK
Seorang tenaga ahli yang diusulkan
hanya untuk satu paket tertentu dalam
periode waktu yang sama.
2) sub unsur Kualifikasi Tenaga Ahli
yang dinilai adalah:
a) tingkat pendidikan, yaitu lulusan
perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah
lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi,
dibuktikan dengan salinan ijazah;
b) pengalaman kerja profesional
seperti yang disyaratkan dalam
KAK, didukung dengan referensi
dari pengguna jasa. Bagi tenaga ahli
yang diusulkan sebagai
pemimpin/wakil pemimpin
pelaksana pekerjaan (team
leader/co team leader) dinilai pula
pengalaman sebagai
pemimpin/wakil pemimpin tim.
Ketentuan penghitungan
pengalaman kerja profesional
dilakukan sebagai berikut:
(1) tidak boleh terjadi tumpang
tindih (overlap), bila terjadi
overlap yang dihitung hanya
salah satu,
(2) apabila terdapat perhitungan
bulan menurut Pokja ULP
lebih kecil dari yang tertulis
dalam penawaran, maka yang
diambil adalah perhitungan
Pokja ULP. Apabila
25
perhitungan Pokja ULP lebih
besar dibandingkan dengan
yang tertulis dalam
penawaran, maka yang
diambil adalah yang tertulis
dalam penawaran,
(3) apabila jangka waktu
pengalaman kerja profesional
ditulis secara lengkap tanggal,
bulan, dan tahunnya, maka
pengalaman kerja akan
dihitung secara penuh (kecuali
bila terjadi overlap, maka bulan
yang overlap dihitung satu
kali),
(4) apabila jangka waktu
pengalaman kerja professional
ditulis bulan dan tahunnya
saja (tanpa tanggal), maka
pengalaman kerja yang
dihitung adalah total
bulannya dikurangi 1 (satu)
bulan,
(5) apabila jangka waktu
pengalaman kerja profesional
ditulis tahunnya saja (tanpa
tanggal dan bulan), maka
pengalaman kerja yang
dihitung hanya 25 % dari total
bulannya,
(6) kesesuaian lingkup pekerjaan
dan posisi pengalaman kerja
profesional dibandingkan
dengan yang dipersyaratkan
dalam KAK, dinilai dengan
kriteria sebagai berikut:
(a). lingkup pekerjaan:
i. sesuai
ii. menunjang
iii. terkait
(b). posisi :
i. sesuai
ii. tidak sesuai
(c). Nilai masing-masing
kriteria ditetapkan oleh
26
Pokja ULP berdasarkan
jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai
dengan yang tercantum
dalam LDP.
(7) bulan kerja profesional yang
didapatkan dari angka (3), (4),
dan (5) dikalikan dengan nilai
kesesuaian lingkup pekerjaan
dan posisi yang didapatkan
dari angka (6),
(8) total seluruh bulan kerja
profesional dibagi dengan
angka 12 sehingga didapatkan
jangka waktu pengalaman
kerja profesional seorang
tenaga ahli.
(9) Nilai jangka waktu pengalaman
kerja profesional tenaga ahli
dicantumkan dalam LDP
b). sertifikat keahlian/profesi yang
dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang mengeluarkan, sesuai
dengan keahlian/profesi yang
disyaratkan dalam KAK;
c). lain-lain:penguasaan bahasa
Inggris, bahasa Indonesia (bagi
konsultan Asing), bahasa setempat,
aspek pengenalan (familiarity) atas
tata-cara, aturan, situasi, dan
kondisi (custom) setempat. Personil
yang menguasai / memahami
aspek-aspek tersebut di atas
diberikan nilai lebih tinggi;
Bobot masing-masing sub unsur
ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan yang tercantum dalam
LDP.
3) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang
kurang dari tingkat pendidikan yang
dipersyaratkan dalam KAK tidak diberi
nilai.
4) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi
dari kualifikasi yang dipersyaratkan
27
dalam KAK tidak mendapat tambahan
nilai.
25.8. Ambang Batas (Passing Grade)
a. Peserta dinyatakan lulus evaluasi teknis
apabila hasil evaluasi teknis memenuhi
ambang batas nilai teknis (passing grade)
seperti yang tercantum dalam LDP.
b. Hasil evaluasi teknis harus ≥ ambang batas
total nilai teknis (passing grade) dan ≥
ambang batas masing-masing nilai unsur
teknis seperti yang tercantum dalam LDP.
c. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
teknis maka seleksi dinyatakan gagal.
d. Peserta yang lulus evaluasi teknis dilanjutkan
evaluasi harga.
25.9. Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita
Acara Hasil Evaluasi Sampul I yang paling
sedikit memuat:
a. nama seluruh peserta;
b. hasil evaluasi penawaran administrasi
dan teknis termasuk alasan ketidaklulusan
peserta;
c. nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari
nilai tertinggi;
d. ambang batas nilai teknis;
e. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus
pada setiap tahapan evaluasi;
f. tanggal dibuatnya Berita Acara;
g. keterangan-keterangan lain yang dianggap
perlu mengenai pelaksanaan seleksi; dan
h. pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak
ada penawaran yang memenuhi syarat.
26. Penetapan 26.1. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Urutan
Peringkat Peringkat Teknis berdasarkan Berita Acara
Teknis Evaluasi Sampul I (Penawaran Administrasi dan
Teknis).
27. Pengumuman 27.1. Pokja ULP memberitahukan penetapan peringkat
Peringkat teknis kepada seluruh peserta, serta diumumkan
Teknis di website layanan pengadaan secara elektronik
(LPSE) yang tercantum dalam LDP dan ditempel
di papan pengumuman resmi untuk masyarakat,
28
yang sekurang-kurangnya memuat:
a. nama paket pekerjaan;
b. nama dan alamat peserta;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. hasil evaluasi persyaratan administrasi;
e. nilai teknis seluruh peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi; dan
f. ambang batas nilai teknis.
27.2. Tidak ada masa sanggahan dalam pengumuman
penetapan peringkat teknis.
28. Undangan/ 28.1. Pokja ULP menyampaikan
Pemberitahuan undangan/pemberitahuan kepada seluruh
Pembukaan peserta yang lulus evaluasi teknis untuk
Penawaran menghadiri acara pembukaan Dokumen Sampul
Sampul II II segera setelah Pengumuman Peringkat Teknis
diumumkan.
28.2. Undangan/pemberitahuan mencantumkan
tempat, hari, tanggal, dan waktu pembukaan
Dokumen Sampul II.
29. Pembukaan 29.1. Penawaran Sampul II dibuka di hadapan peserta
Penawaran yang hadir pada waktu dan tempat sesuai
Sampul II, dan undangan yang dihadiri paling kurang 2 (dua)
Evaluasi peserta sebagai saksi.
Penawaran
29.2. Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1
Sampul II
(satu) peserta sebagai saksi, maka Pokja ULP
menunda pembukaan Dokumen Penawaran
selama 2 (dua) jam.
29.3. Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam,
hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta
sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen
Penawaran tetap dilanjutkan dengan menunjuk
saksi tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk
oleh Pokja ULP.
29.4. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan
sampul II, maka penyebab penundaan tersebut
harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara.
29.5. Perwakilanpeserta yang hadir pada saat
pembukaan Penawaran Sampul II menunjukkan
tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja
ULP.
29.6. Pokja ULP membukasampul II yang meliputi:
a. surat penawaran biaya yang di dalamnya
29
tercantum biaya penawaran;
b. rekapitulasi penawaran biaya;
c. rincian penawaran biaya yang terdiri dari:
1) rincian Biaya Langsung Personil
(remuneration); dan
2) rincian Biaya Langsung Non Personil
(direct reimbursable cost).
29.7. Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita
Acara Pembukaan Penawaran Sampul II
(Penawaran Biaya) yang sekurang-kurangnya
memuat:
a. nama dan alamat peserta;
b. besaran usulan biaya;
c. keterangan lain yang dianggap perlu;
d. tanggal pembuatan berita acara; dan
e. tanda tangan anggota Kelompok Kerja ULP
dan wakil peserta.
29.8. Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II
dilampiri Dokumen Penawaran Biaya.
29.9. Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II
ditandatangani oleh Pokja ULP yang hadir dan 2
(dua) peserta yang ditunjuk oleh para peserta
yang hadir.
29.10. Pokja ULP dapat mengunggah Salinan Berita
Acara Pembukaan Penawaran Sampul II kepada
peserta tanpa dilampiri Dokumen Penawaran
Biaya melalui aplikasi sistem pengadaan secara
elektronik (SPSE).
29.11. Pokja ULP melakukan koreksi aritmatik terhadap
penawaran biaya, dengan ketentuan:
a. volume pekerjaan yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga disesuaikan
dengan yang tercantum dalam Dokumen
Seleksi;
b. apabila terjadi kesalahan hasil perkalian
antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan harga satuan pekerjaan
yang ditawarkan tidak boleh diubah;
c. Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga
30
satuan dianggap sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain dan harga
satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap
dibiarkan kosong;
d. Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan dan harga satuan
pekerjaan dimaksud dianggap nol;
e. Jenis pekerjaan yang ditawarkan berbeda
dengan daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen pengadaan dan
harga satuan pekerjaan menggunakan harga
yang tercantum dalam penawaran; dan
f. Apabila terdapat koreksi pada hurufa. sampai
dengan angka e. dilakukan klarifikasi kepada
penyedia.
29.12. Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi
HPS mengugurkan penawaran.
29.13. Unsur-unsuryang perlu diteliti dan dinilai
dalamevaluasi penawaran biaya dilakukan
terhadap:
a. kewajaran biaya pada Rincian Biaya
Langsung Personil (remuneration);
b. kewajaran penugasan tenaga ahli;
c. kewajaran penugasan tenaga pendukung;dan
d. kewajaran biaya pada Rincian Biaya
Langsung Non-Personil (direct reimbursable
cost).
29.14. Pokja ULP melakukan perhitungan kombinasi
teknis dan biaya, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. menghitung nilai kombinasi antara nilai
penawaran teknis dan nilai penawaran biaya
terkoreksi dengan cara perhitungan sebagai
berikut :
NILAI AKHIR = {Nilai Evaluasi Teknis x
Bobot Penawaran Teknis} + {Nilai
Penawaran Biaya Terkoreksi x Bobot
Penawaran Biaya}.
b. bobot masing-masing unsur ditetapkan oleh
31
Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan sesuai dengan yang
tercantum dalam LDP.
c. nilai penawaran biaya terendah diberikan
nilai/skor tertinggi, sementara itu untuk nilai
penawaran biaya yang lain secara
proporsional. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
NBt = (PBt / PBt) x 100
NBn = (PBt / PBn) x 100
dimana:
NBt = nilai untuk peserta dengan
penawaran biaya terkoreksi
terendah;
NBn = nilai untuk peserta dengan
penawaran biaya terkoreksi yang
di atasnya;
PBt = penawaran biaya terendah;
PBn = penawaran biaya di atasnya.
29.15. Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih peserta
mendapatkan nilai gabungan penawaran teknis
dan penawaran biaya yang sama, maka
penentuan peringkat peserta didasarkan pada
perolehan nilai teknis yang lebih tinggi, dan hal
ini dicatat dalam Berita Acara.
29.16. Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita
Acara Hasil Evaluasi Penawaran Sampul II
(Penawaran Biaya) dan Perhitungan Kombinasi
Teknis dan Biaya yang sekurang-kurangnya
memuat:
a. nama dan alamat peserta;
b. besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
c. nilai/skor penawaran:
1) teknis; dan
2) biaya
d. nilai/skor gabungan penawaran teknis dan
penawaran biaya;
e. kesimpulan tentang kewajaran:
1) biaya pada Rincian Biaya Langsung
Personil (remuneration);
2) penugasan tenaga ahli;
32
3) penugasan tenaga pendukung; dan
4) biaya pada Rincian Biaya Langsung Non
Personil (direct reimbursable cost).
f. keterangan lain yang dianggap perlu;
g. tanggal pembuatan berita acara; dan
h. tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil
peserta.
29.17. Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Sampul II
dilampiri Dokumen Penawaran Biaya.
F. Penetapan Pemenang
30. Penetapan 30.1. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang
Pemenang Seleksi berdasarkan Berita Acara Evaluasi
Penawaran, untuk nilai sampai dengan
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).
30.2. PA membuat Surat penetapan Pemenang Seleksi
untuk nilai diatas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
milyar rupiah) setelah mendapat usulan dari
Pokja ULP, dengan ketentuan:
a. usulan penetapan Pemenang Seleksi
ditembuskan kepada PPK dan APIP
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah
Daerah/Institusi; dan
b. apabila PA tidak setuju dengan usulan Pokja
ULP dengan alasan yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan,
maka PA secara tertulis memerintahkan
evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
30.3. Penetapan Pemenang Seleksi terdiri dari 1 (satu)
pemenang dan paling banyak 2 (dua) pemenang
cadangan yaitu peserta lain yang mendapatkan
nilai kombinasi tertinggi berikutnya.
30.4. Dalam hal Penyedia Jasa mengikuti beberapa
paket dalam waktu penetapan pemenang
bersamaan dengan menawarkan tenaga ahli yang
sama untuk beberapa paket yang diikuti dan
dalam evaluasi memenuhi persyaratan pada
masing-masing paket pekerjaan, maka hanya
dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu)
paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan tenaga ahli tersebut
akan ditempatkan, sedangkan untuk paket
pekerjaan lainnya tenaga ahli dinyatakan tidak
33
ada dan dinyatakan gugur.
30.5. Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan dapat
dikecualikan apabila tenaga ahli yang diusulkan
penugasannya tidak tumpang tindih (overlap).
31. Pengumuman Pokja ULP memberitahukan penetapan pemenang
Pemenang kepada seluruh peserta, serta diumumkan di
website layanan pengadaan secara elektronik (LPSE)
yang tercantum dalam LDP dan ditempel di papan
pengumuman resmi untuk masyarakat umum, yang
sekurang-kurangnya memuat:
1. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
2. nama, NPWP, dan alamat Penyedia serta harga
penawaran atau harga terkoreksi; dan
3. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan
biaya untuk seluruh peserta yang dievaluasi.
32. Sanggahan 32.1. Peserta yang memasukkan penawaran dapat
menyampaikan sanggahan secara elektronik atas
pengumuman pemenang kepada Pokja ULP dalam
waktu 5 (lima) hari kalender setelah pengumuman
pemenang, disertai bukti terjadinya
penyimpangan melalui website, dengan tembusan
kepada PPK, PA/KPA dan APIP
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah
Daerah/Institusi sebagaimana tercantum dalam
LDP.
32.2. Sanggahan diajukan oleh pesertabaik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan
peserta lain.
32.3. Sanggahan diajukan apabila terjadi
penyimpangan prosedur meliputi:
a. penyimpangan ketentuan dan prosedur diatur
dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya dan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang sehat;
dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP
dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
32.4. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja
ULP menyatakan seleksi gagal.
32.5. Sanggahan yang disampaikan bukan dari peserta
34
atau tidak ditandatangani oleh peserta yang
bersangkutan dianggap sebagai pengaduan dan
tetap harus ditindaklanjutiserta tidak
menghentikan proses seleksi.
32.6. Sanggahan yang disampaikan kepada PA/KPA,
PPK atau disampaikan dan diterima diluar masa
sanggahan, dianggap sebagai pengaduan dan
tetap harus ditindaklanjuti serta tidak
menghentikan proses seleksi.
33. Undangan 33.1. Pokja ULP segera mengundang peserta yang
Klarifikasi dan ditetapkan sebagai pemenang untuk menghadiri
Negosiasi acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya,
Teknis dan dengan ketentuan:
Biaya a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah berakhir.
33.2. Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal,
dan waktu klarifikasi dan negosiasi teknis dan
biaya.
34. Klarifikasi 34.1. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya
dan/atau dilakukan oleh Pokja ULP, dengan memberi waktu
Negosiasi yang cukup kepada:
a. direktur utama/pimpinan perusahaan;
b. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya;
c. kepala cabang perusahaan yang diangkat
olehkantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik; atau
d. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama
berhak mewakili perusahaan yang bekerja
sama.
34.2. Klarifikasidan negosiasi teknis dan biaya
dilakukan untuk:
a. meyakinkan kejelasan teknis dan biaya dengan
memperhatikan kesesuaian antara bobot
pekerjaan dengan tenaga ahli dan/atau tenaga
pendukung yang ditugaskan, serta
mempertimbangkan kebutuhan perangkat/
fasilitas pendukung yang proporsional guna
pencapaian hasil kerja yang optimal; dan
b. memperoleh kesepakatan biaya yang efisien
dan efektif dengan tetap mempertahankan
35
hasil yang ingin dicapai sesuai dengan
penawaran teknis yang diajukan peserta.
34.3. Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan
dinegosiasi terutama:
a. lingkup dan sasaran jasa konsultansi;
b. cara penanganan pekerjaan dan rencana
kerja;
c. kualifikasi tenaga ahli;
d. organisasi pelaksanaan;
e. program alih pengetahuan;
f. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
g. jadwal penugasan personil; dan
h. fasilitas penunjang.
34.4. Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan
dinegosiasi terutama:
a. kesesuaian rencana kerja dengan jenis
pengeluaran biaya;
b. volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
c. biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang
berlaku di pasaran.
34.5. Klarifikasi dan negosiasi terhadap unit biaya
personil dilakukan berdasarkan daftar gaji yang
telah diaudit dan/atau bukti setor pajak
penghasilan tenaga ahli konsultan yang
bersangkutan, dengan ketentuan:
a. biaya satuan dari biaya langsung personil,
maksimum 4,0 (empat koma nol) kali gaji
dasar yang diterima oleh tenaga ahli tetap
dan/atau maksimum 2,5 (dua koma lima) kali
penghasilan yang diterima oleh tenaga ahli
tidak tetap berdasarkan perhitungan dari
daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti
setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan
yang bersangkutan;
b. unit biaya personil dihitung berdasarkan
satuan waktu yang dihitung berdasarkan
tingkat kehadiran sebagaimana tercantum
dalam LDP dengan ketentuan sebagai berikut:
1) 1 (satu) bulan dihitung minimal 22 (dua
puluh dua) hari kerja; dan
36
2) 1 (satu) hari kerja dihitung minimal 8
(delapan) jam kerja.
34.6. Klarifikasi dan negosiasi terhadap biaya tenaga
pendukung (tenaga teknik dan penunjang/
administrasi), seperti: tenaga survey, sekretaris,
atau manajer kantor, dilakukan berdasarkan
harga pasar tenaga pendukung tersebut.
34.7. Harga satuan yang dapat dinegosiasikan yaitu
Biaya Langsung Non-Personil yang dapat diganti
(direct reimbursablecost) dan/atau Biaya Langsung
Personil (remuneration) yang dinilai tidak wajar.
34.8. Apabila hasil evaluasi biaya serta klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya tidak ditemukan hal-
hal yang tidak wajar, maka total penawaran
biaya dapat diterima sepanjang tidak melebihi
pagu anggaran.
34.9. Apabila klarifikasi dan negosiasi dengan
pemenang seleksi tidak menghasilkan
kesepakatan, maka Pokja ULP melanjutkan
dengan mengundang pemenang cadangan
pertama (apabila ada) untuk dilakukan proses
klarifikasi dan negosiasi.
34.10. Apabila dalam klarifikasi dan negosiasi dengan
pemenang cadangan pertama tidak menghasilkan
kesepakatan, maka Pokja ULP melanjutkan
dengan mengundang pemenang cadangan kedua
(apabila ada), yang selanjutnya dilakukan proses
klarifikasi dan negosiasi.
34.11. Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya
dengan 1 (satu) pemenang dan 2 (dua) pemenang
cadangan tidak menghasilkan kesepakatan maka
seleksi dinyatakan gagal.
34.12. Pokja ULP membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi
dan Negosiasi.
G. Penunjukan Pemenang Seleksi
37
35.3. Setiap usaha peserta lelang mencampuri proses
evaluasi dokumen penawaran atau keputusan
pemenang akan mengakibatkan ditolaknya
penawaran yang bersangkutan.
35.4. Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam
Berita Acara Hasil Seleksi (BAHS) oleh Pokja ULP
bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman
pemenang.
H. Seleksi Gagal
36. Seleksi Gagal 36.1. Pokja ULP menyatakan seleksi gagal, apabila:
a. dalam evaluasi penawaran ditemukan
bukti/indikasi terjadi persaingan usaha yang
tidak sehat;
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
penawaran;
c. semua penawaran biaya terkoreksi lebih tinggi
dari HPS;
d. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan
seleksiternyata benar terhadap:
1) penyimpangan ketentuan dan prosedur
yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Seleksi;
2) rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang tidak
sehat; dan/atau
3) penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP
dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
e. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2, tidak hadir dalam
klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan
alasan yang tidak dapat diterima; atau
f. Bagi calon penyedia yang mengundurkan diri
dengan alasan yang tidak dapat diterima,
dikenakan sanksi berupa dimasukkan dalam
Daftar Hitam.
g. klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan
calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 tidak menghasilkan
kesepakatan.
36.2. PA/KPA menyatakan seleksi gagal, apabila:
a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak
bersedia menandatangani SPPBJ karena
38
pelaksanaan seleksi tidak sesuai Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
pengadaan barang/jasa Pemerintah yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN
yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK,
ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan Seleksi dinyatakan
benar oleh pihak berwenang;
d. sanggahan dari peserta yang memasukan
penawaran atas kesalahan prosedur yang
tercantum dalam Dokumen Seleksi Penyedia
Barang/Jasa ternyata benar;
e. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri dari
penunjukan pemenang;
f. Dokumen Seleksi tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
g. pelaksanaan seleksi tidak sesuai atau
menyimpang dari Dokumen Seleksi; atau
h. Pelaksanaan seleksi melanggar Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
pengadaan barang/jasa Pemerintah yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya.
36.3. Menteri/ Pimpinan Lembaga/ Institusi
menyatakan Seleksi gagal, apabilapengaduan
masyarakat adanya dugaan KKN dan/atau
terjadinya penyimpangan ketentuan dan
prosedurdalam pelaksanaan seleksi yang
melibatkan KPA, ternyata benar.
36.4. Kepala Daerah menyatakan Seleksi gagal, apabila
pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang
melibatkan PA dan/atau KPA ternyata benar.
36.5. Setelah seleksi dinyatakan gagal, maka Pokja ULP
memberitahukan kepada seluruh peserta.
36.6. Setelahpemberitahuan adanya seleksi gagal,
maka Pokja ULP meneliti dan menganalisis
penyebab terjadinya seleksi gagal, untuk
menentukan langkah selanjutnya.
39
37. Penunjukan 37.1. Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil
Penyedia Jasa Seleksi (BAHS) kepada PPK sebagai dasar untuk
Konsultansi menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ).
37.2. PPK menerbitkan SPPBJ, apabilasependapat
dengan Pokja ULP, kepada peserta seleksi dengan
peringkat teknis terbaik yang telah mencapai
kesepakatan dengan Pokja ULP dalam acara
klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya untuk
melaksanakan pekerjaan.
37.3. SPPBJ diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah Pokja ULP menyampaikan BAHS kepada
PPK.
37.4. Salah satu tembusan dari SPPBJ disampaikan
(tanpa lampiran surat perjanjian) sekurang-
kurangnya kepada unit pengawasan internal.
37.5. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan
diri, maka dilakukan proses klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya kepada peringkat
teknis kedua atau ketiga sesuai dengan urutan
peringkatnya, selama masa surat penawarannya
masih berlaku atau sudah diperpanjang masa
berlakunya.
38. Penandatangan- Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi
an Kontrak terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani
Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila dananya telah
cukup tersedia dalam dokumen anggaran, dengan
ketentuan sebagai berikut:
38.1. Penandatanganan Kontrak paling lambat 14
(empat belas) hari kalender setelah diterbitkan
SPPBJ.
38.2. PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah
substansi Dokumen Pemilihan sampai dengan
penandatanganan Kontrak, kecuali
mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan
dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
ditetapkan sebelumnya akan melewati batas
tahun anggaran.
38.3. Dalam hal perubahan waktu pelaksanaan
pekerjaan melewati batas tahun anggaran,
penandatangan kontrak dilakukan setelah
mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.
38.4. PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep
Kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional,
angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada
40
setiap lembar Dokumen Kontrak.
41
BAB III
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
42
kurang dari nilai Pengadaan Barang/Jasa yang
diadakan, maka proses pemilihan Penyedia
Barang/Jasa dilanjutkan ke tahap
penandatanganan kontrak setelah dilakukan revisi
DIPA atau pemilihan Penyedia Barang/Jasa
dibatalkan tanpa dapat menuntut ganti rugi dalam
bentuk apapun.
43
2. Bobot Penawaran Biaya = 0,20
44
f. Sub unsur pengalaman melaksanakan di lokasi
kegiatan (Provinsi Kepulauan Riau), dengan bobot
sub unsur 30%, dan ketentuan penilaian sub
unsur :
1) Memiliki ≥ 10 Paket pekerjaan di lokasi
proyek/kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 100
2) Memiliki 3 s.d 10 Paket pekerjaan di lokasi
proyek/kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 80
3) Memiliki <3 Paket pekerjaan di lokasi
proyek/kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 60
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
pengalaman melaksanakan di lokasi
proyek/kegiatan = NILAI BOBOT sub unsur
pengalaman melaksanakan di lokasi
proyek/kegiatan.
g. Sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas
utama dengan bobot sub unsur 20 % dan
ketentuan penilaian sub unsur :
1) Memiliki ≥ 10 Pengalaman manajerial dan
fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 100
2) Memiliki 3 s.d 10 Pengalaman manajerial dan
fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 80
3) Memiliki < 3 (3 paket) Pengalaman manajerial
dan fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 60
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
pengalaman manajerial dan fasilitas utama =
NILAI BOBOT sub unsur pengalaman
manajerial dan fasilitas utama.
h. Sub unsur kapasitas perusahaan dengan
memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap, dengan
bobot sub unsur 20 % dan ketentuan penilaian
sub unsur :
1) Memiliki ≥ 30 Orang tenaga ahli tetap yang
digunakan untuk melakukan pekerjaan sejenis
dalam waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir
diberi nilai 100
2) Memiliki 10 s.d 30 Orang tenaga ahli tetap
yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun
terakhir diberi nilai 80
45
3) Memiliki <10 (1 s/d 9 orang) Orang tenaga ahli
tetap yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 60
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
kapasitas perusahaan dengan memperhatikan
jumlah tenaga ahli tetap = NILAI BOBOT sub
unsur kapasitas perusahaan dengan
memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap.
i. Total bobot seluruh sub unsur = 100%
j. Total NILAI BOBOT seluruh sub unsur X bobot
unsur Pengalaman Perusahaan = NILAI
PENGALAMAN PERUSAHAAN.
k. Dalam hal nilai unsur pengalaman perusahaan <
nilai ambang batas/passing grade pengalaman
maka peserta tidak memenuhi syarat
teknis/gugur.
2. Unsur Pendekatan dan Metodologi: 25%
a. Sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK, dengan bobot sub unsur
30% dan ketentuan penilaian sub unsur:
1) Apabila menyajikan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai:
100
2) Apabila menyajikan namun dinilai kurang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
diberi nilai: 60
3) Apabila tidak menyajikan/tidak sesuai, diberi
nilai: 0
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
pemahaman atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK = NILAI BOBOT sub
unsur pemahaman atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK.
b. Sub unsur kualitas metodologi, dengan bobot sub
unsur 25% dan ketentuan penilaian sub unsur:
1) Apabila menyajikan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai
100
2) Apabila menyajikan namun dinilai kurang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
diberi nilai 50
3) Apabila tidak menyajikan/tidak sesuai, diberi
nilai 0
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
kualitas metodologi = NILAI BOBOT sub
unsur kualitas metodologi.
46
c. Sub unsur hasil kerja (deliverable), dengan bobot
sub unsur 25% dan ketentuan penilaian sub
unsur:
1) Apabila menyajikan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai
100
2) Apabila menyajikan namun dinilai kurang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
diberi nilai 50
3) Apabila tidak menyajikan/tidak sesuai, diberi
nilai 0
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
hasil kerja (deliverable) = NILAI BOBOT sub
unsur hasil kerja (deliverable).
d. Sub unsur fasilitas pendukung dalam
melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam
KAK, dengan bobot sub unsur 15% dan
ketentuan penilaian sub unsur:
1) Apabila menyajikan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai
100
2) Apabila menyajikan namun dinilai kurang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
diberi nilai 50
3) Apabila tidak menyajikan/tidak sesuai, diberi
nilai 0
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
fasilitas pendukung dalam melaksanakan
pekerjaan yang diminta dalam KAK = NILAI
BOBOT sub unsur fasilitas pendukung dalam
melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam
KAK.
e. Sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh
peserta untuk meningkatkan kualitas keluaran
yang diinginkan dalam KAK, dengan bobot sub
unsur 5% dan ketentuan penilaian sub unsur:
1) Apabila menyajikan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai
100
2) Apabila menyajikan namun dinilai kurang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
diberi nilai 50
3) Apabila tidak menyajikan/tidak sesuai, diberi
nilai 0
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
gagasan baru yang diajukan oleh peserta
untuk meningkatkan kualitas keluaran yang
47
diinginkan dalam KAK = NILAI BOBOT sub
unsur gagasan baru yang diajukan oleh
peserta untuk meningkatkan kualitas
keluaran yang diinginkan dalam KAK.
f. Total bobot seluruh sub unsur = 100%
g. Total NILAI BOBOT seluruh sub unsur X bobot
unsur Pendekatan dan Metodologi = NILAI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
h. Dalam hal nilai unsur pendekatan dan metodologi
< nilai ambang batas/passing grade pendekatan
dan metodologi maka peserta tidak memenuhi
syarat teknis/gugur.
48
(2) Menunjang adalah: pekerjaan Sesuai
Bidang Sub Bidang berbeda
(Perencanaan Jalan).
(3) Terkait adalah: Pekerjaan yang
kategorinya Pekerjaan inspeksi teknis
fase konstruksi : jalan bebas hambatan
(highways), jalan raya (street), jalan
(roads), jalan kereta api, landasan pacu;
Pekerjaan pengawasan Core Team
Consultan : jalan bebas hambatan
(highways), jalan raya (street), jalan
(roads), jalan kereta api, landasan pacu
jembatan, jalan layang, terowongan dan
jalan bawah tanah.
4) Posisi:
a) Sesuai, diberi nilai 100
b) Tidak sesuai, diberi nilai 30
c) Posisi yang:
(1) Sesuai adalah: posisi sama sebagai
Profesional Staff/Tenaga Ahli yang
disyaratkan dalam KAK ; posisi yang
sesuai contoh Team Leader (TL), Chief
Supervisi Engineer (CSE), Supervisi
Engineer (SE), Site Engineer, Quality
Engineer (QE), Chief Inspector (CI),
Material Engineer (ME), Highway
Engineer (HE), Bridge Engineer (BE),
Ahli K3 (dalam project konsultan),
Hidrology Engineer, Geoteknik
Engineer, Geoteknik Engineer dsb.
(2) Tidak sesuai adalah :
- Posisi seperti dalam pelaksana
konstruksi; contoh Project Manager,
Site Manager, General
Superintendent (GS), Ahli Pelaksana
Konstruksi dsb.
- Posisi Sub Profesional Staf atau
tenaga pendukung dalam konsultan
contoh Asisten Tenaga Ahli,
Inspektor, Teknisi, Surveyor dsb.
5) Perhitungan bulan kerja X nilai lingkup
pekerjaan x nilai posisi = jumlah bulan kerja
professional.
6) Nilai total seluruh jumlah bulan kerja
professional dibagi angka 12 = jangka waktu
pengalaman kerja professional
7) Nilai jangka waktu pengalaman kerja
professional :
49
a. Memiliki ≥ 10 Tahun pengalaman kerja
profesional diberi nilai 100
b. Memiliki 7,5 s.d 10 Tahun pengalaman
kerja profesional diberi nilai 75
c. Memiliki 5 s.d 7,5 Tahun pengalaman kerja
profesional diberi nilai 50
Memiliki <5 Tahun pengalaman kerja
profesiaonal diberi nilai 0 (tidak diberi
nilai)
Persyaratan pengalaman profesional dalam
KAK untuk Tenaga Ahli yaitu:
No. Uraian Tenaga Ahli Persyaratan
KAK (Tahun)
1. Team Leader ≥ 5 tahun
2. Highway Engineer ≥ 5 tahun
3. Geotecnic/Soil Engineer ≥ 5 tahun
4. Geodetic Engineer ≥ 5 tahun
5. Quantity Engineer ≥ 5 tahun
6. Hidrology Engineer ≥ 5 tahun
8) Nilai jangka waktu pengalaman kerja
professional yang didapatkan X bobot sub
unsur pengalaman kerja professional seperti
yang disyaratkan dalam KAK = NILAI BOBOT
sub unsur pengalaman kerja professional
seperti yang disyaratkan dalam KAK.
c. Sub unsur sertifikat keahlian/profesi, dengan
bobot sub unsur 20% dan ketentuan penilaian
sub unsur :
1) Memiliki, diberi nilai: 100
2) Tidak memiliki, diberi nilai: 0
3) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
sertifikat keahlian/profesi = NILAI BOBOT sub
unsur sertfikat keahlian/profesi = NILAI
BOBOT sub unsur sertifikat keahlian/profesi.
d. Sub unsur lain-lain yang dibutuhkan dalam KAK,
dengan bobot sub unsur 10% dan ketentuan
penilaian sub unsur:
e. Sub unsur lain-lain yang dibutuhkan dalam KAK,
dengan bobot sub unsur 10% dan ketentuan
penilaian sub unsur:
1) Penguasaan bahasa asing [bahasa inggris]
diberi nilai 15.
2) Penguasaan bahasa setempat [bahasa melayu]
diberi nilai 15.
3) Penguasaan Bahasa Indonesia bagi konsultan
asing [tidak dibutuhkan].
4) Aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara,
aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat,
50
(Pengalaman Kerja di Kepri) diberi nilai 70.
5) Total nilai yang didapatkan x bobot sub unsur
lain-lain =NILAI BOBOT sub unsur lain lain.
f. Total bobot sluruh sub unsur = 100%
g. Total NILAI BOBOT seluruh sub unsur = NILAI 1
(SATU) ORANG TENAGA AHLI.
h. [apabila tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1 (satu)
maka setiap tenaga ahli harus diberi bobot].
Bobot tenaga ahli:
No. Uraian Tenaga Ahli Bobot
Penilaian
1. Team Leader 25 %
2. Highway Engineer 15 %
3. Geotecnic/Soil Engineer 15 %
4. Geodetic Engineer 15 %
5. Quantity Engineer 15 %
6. Hidrology Engineer 15 %
51
M. Sanggahan 1. Sanggahan ditujukan kepada Pokja ULP :
Nama Pokja pengadaan Jasa Konsultansi
Pokja Satker P2JN Prov. Kepri
ULP
Alamat Jl. DI Panjaitan KM IX Komp. Bintan
Centre Blok A No. 50-51 Telp. 0771
442863
2. Tembusan sanggahan ditujukan kepada:
a. PPK
Nama Pejabat Pembuat Komitmen SNVT
PPK P2JN Provinsi Kepulauan Riau
Alamat Jl. DI Panjaitan KM IX Komp. Bintan
Centre Blok A No. 50-51 Telp. 0771
442863
d. Menteri
Nama Menteri Pekerjaan Umum dan
Menter Perumahan Rakyat
i
Alamat Jl. Patimura No.20, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan, Indonesia
52
BAB IV
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
53
3. SASARAN Sasaran utama dari pekerjaan ini adalah
pelaksanaan DED: Perencanaan Pembangunan
Jalan Teluk Buton – Klarik (20 KM)
54
(1) Laporan studi koridor ( jika bisa
diterapkan),
(2) Laporan studi rancang-bangun
pendahuluan,
(3) Rencana pendahuluan dari alternatif
desain (yaitu: profil atau lembar rencana,
bagian-bagian yang umum, materi
pekerjaan utama yang dikenali dan
dialokasikan), dan
(4) Perkiraan biaya konstruksi pendahuluan
untuk alternatif desain.
2) Survey Lapangan
a) Survey Pendahuluan
(1) Tujuan
Tujuan survey pendahuluan adalah
untuk mengumpulkan data-data awal
berdasarkan aspek-aspek yang
diperlukan yang akan digunakan
sebagai dasar/referensi survey
detail/survey berikutnya dan harus
dilakukan oleh seorang ahli utama.
(2) Lingkup Pekerjaan
Hal lain yang menjadi lingkup
pekerjaan adalah :
(a)Survey Pendahuluan Desain Geometrik
1. Menentukan awal proyek ( Sta. 0 +
000 ) dan akhir proyek yang tepat
untuk mendapatkan overlapping
yang baik dan memenuhi syarat
geometrik.
Pada penentuan titik awal dan titik
akhir pekerjaan, diwajibkan
mengambil data sejauh 200 m
sebelum titik awal dan 200 m setelah
titik akhir pekerjaan seperti
disajikan dalam Gambar 1 berikut:
55
a
2a
56
sketsa-sketsa serta tabelaris di
lapangan dari identifikasi kondisi
lapangan secara stationing dari awal
sampai dengan akhir proyek.
5. Semua kegiatan ini harus sudah
dikonfirmasikan sewaktu mengambil
keputusan dalam pemilihan trase
dengan anggota team yang saling
terkait dalam pekerjaan ini.
6. Di lapangan harus diberi/ dibuat
tanda-tanda berupa patok dan tanda
banjir dengan diberi tanda bendera
sepanjang daerah rencana dengan
interval 50 m untuk memudahkan
tim pengukuran, serta pembuatan
foto-foto penting untuk pelaporan
dan panduan dalam melakukan
survey detail selanjutnya.
7. Dari hasil survey recon ini secara
kasar harus sudah bisa dihitung
perkiraan volume pekerjaan yang
akan timbul serta bisa dibuatkan
perkiraan rencana biaya secara
sederhana dan diharapkan dapat
mendekati final design.
57
dilakukan perpanjangan koridor
4. Membuat rencana kerja untuk
survey detail pengukuran.
5. Menyarankan posisi patok Bench
Mark pada lokasi/ titik yang akan
dijadikan referensi.
58
(e)Survey Pendahuluan Geologi dan
Geoteknik.
Kegiatan yang dilakukan pada survey
pendahuluan geologi dan geoteknik
adalah :
1. Melakukan pengambilan data
mengenai karakteristik tanah,
perkiraan lokasi sumber material,
dan mengantisipasi dan
mengidentifikasi lokasi yang akan
longsor;
2. Mengidentifikasi lokasi/titik
pengujian antara lain Bor, Sondir,
DCP, Test Pit;
3. Memberikan rekomendasi rencana
trase alinyemen jalan;
4. Mengidentifikasi masalah-masalah
geoteknik, bahaya, resiko-resiko, dan
batasan-batasan proyek;
5. Mencatat pengamatan visual
menurut stasiun, patok kilometer
atau informasi lokasi lain seperti
GPS.
(f) Survey Pendahuluan Drainase.
Kegiatan yang dilakukan pada survey
pendahuluan Drainase adalah:
1. Mengumpulkan data curah hujan.
2. Menganalisa luas daerah tangkapan
(Catchment Area).
3. Mengamati kondisi terrain pada
daerah tangkapan sehubungan
dengan bentuk dan kemiringan yang
akan mempengaruhi pola aliran.
4. Mengamati tata guna lahan.
5. Menginventarisasi bangunan
drainase existing.
6. Melakukan pemotretan pada lokasi-
lokasi penting.
7. Membuat rencana kerja untuk
survey detail.
8. Mengamati karakter aliran sungai/
morfologi yang mungkin
59
berpengaruh terhadap konstruksi
dan saran-saran yang diperlukan
untuk menjadi pertimbangan dalam
perencanaan berikutnya.
b) Survey Topografi
(1) Tujuan
Tujuan pengukuran topografi dalam
pekerjaan ini adalah mengumpulkan
data koordinat dan ketinggian
permukaan tanah sepanjang rencana
trase jalan dan jembatan di dalam
koridor yang ditetapkan untuk
penyiapan peta topografi dengan skala
1:1000 yang akan digunakan untuk
perencanaan geometrik jalan.
60
serta pada awal dan akhir proyek
minimal 2 dan ditempatkan pada
daerah yang aman terhadap
kemungkinan tercabut atau berubah
posisi dan mudah terlihat, masing-
masing 1 (satu) pasang di setiap sisi
sungai/ alur.
- Patok BM dipasang/ ditanam
dengan kuat, bagian yang tampak
di atas tanah setinggi 20 cm, dicat
warna kuning, diberi lambang Bina
Marga, notasi dan nomor BM
dengan warna hitam.
- Patok BM yang sudah terpasang,
kemudian difoto sebagai
dokumentasi yang dilengkapi
dengan nilai koordinat serta elevasi.
- Untuk setiap titik poligon dan sifat
datar harus digunakan patok kayu
yang cukup keras, lurus, dengan
diameter sekitar 5 cm, panjang
sekurang-kurangnya 50 cm, bagian
bawahnya diruncingkan, bagian
atas diratakan diberi paku, ditanam
dengan kuat, bagian yang masih
nampak diberi nomor dan dicat
warna kuning. Dalam keadaan
khusus, perlu ditambahkan patok
bantu.
- Untuk memudahkan pencarian
patok, sebaiknya pada daerah
sekitar patok diberi tanda-tanda
khusus.
- Pada lokasi-lokasi khusus dimana
tidak mungkin dipasang patok,
misalnya di atas permukaan jalan
beraspal atau di atas
permukaanbatu, maka titik-titik
poligon dan sifat datar ditandai
dengan paku seng dilingkari cat
kuning dan diberi nomor.
61
dijadikan sebagai titik poligon.
- Sisi poligon atau jarak antar titik
poligon maksimum 100 meter,
diukur dengan meteran atau
dengan alat ukur secara optis
ataupun elektronis.
- Sudut-sudut poligon diukur dengan
alat ukur theodolit dengan
ketelitian baca dalam detik.
Disarankan untuk menggunakan
Electronik Distance Meter/theodolit
jenis T2 atau yang setingkat.
62
penyebaran dan kerapatan titik
yang cukup sehingga dihasilkan
gambar situasi yang benar. Pada
lokasi-lokasi khusus (misalnya:
sungai, persimpangan dengan jalan
yang sudah ada) pengukuran harus
dilakukan dengan tingkat kerapatan
yang lebih tinggi.
- Untuk pengukuran situasi harus
digunakan alat theodolit.
Lebar Interval
Kondisi koridor, , (m)
(m) Jalan
baru
- Datar, 75 + 75 50
landai,
dan lurus
- Pegunun 75 + 75 25
gan
- Tikungan 50 (luar) + 25
100 (dalam)
Untuk pengukuran penampang
melintang harus digunakan alat
theodolit.
63
rencana trase jembatan masing-
masing minimum 100 m dari garis
tepi sungai/ jalan atau sampai
pada garis pertemuan antara oprit
jembatan dengan jalan dengan
interval pengukuran penampang
melintang rencana trase jalan
sebesar 25 meter.
- Pada posisi lokasi jembatan interval
pengukuran penampang melintang
dan memanjang baik terhadap
sungai maupun jalan sebesar 10 m,
15 m, dan 25 m.
(3) Persyaratan
(a) Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.
Sebelum melakukan pengukuran,
setiap alat ukur yang akan
digunakan harus diperiksa dan
dikoreksi.
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat
ukur harus dicatat dan dilampirkan
dalam laporan.
64
(c) Perhitungan
- Perhitungan Koordinat.
Perhitungan koordinat poligon
dibuat setiap seksi. Koreksi sudut
tidak boleh diberikan atas dasar
nilai rata-rata, tapi harus
diberikan berdasarkan panjang
kaki sudut (kaki sudut yang lebih
pendek mendapatkan koreksi yang
lebih besar), dan harus dilakukan
di lokasi pekerjaan.
- Perhitungan Sifat Datar.
Perhitungan sifat datar harus
dilakukan hingga 4 desimal
(ketelitian 0,5 mm), dan harus
dilakukan kontrol perhitungan
pada setiap lembar perhitungan
dengan menjumlahkan beda
tingginya.
- Perhitungan Ketinggian Detail.
Ketinggian detail dihitung
berdasarkan ketinggian patok
ukur yang dipakai sebagai titik
pengukuran detail dan dihitung
secara tachimetris.
- Seluruh perhitungan sebaiknya
menggunakan sistim
komputerisasi.
(d) Penggambaran
- Penggambaran poligon harus
dibuat dengan skala 1 : 1.000.
- Garis-garis grid dibuat setiap 10
Cm.
- Koordinat grid terluar (dari
gambar) harus dicantumkan harga
absis (x) dan ordinat (y)-nya.
- Pada setiap lembar gambar dan/
atau setiap 1 meter panjang
gambar harus dicantumkan
petunjuk arah Utara.
- Penggambaran titik poligon harus
berdasarkan hasil perhitungan
dan tidak boleh dilakukan secara
grafis.
65
- Setiap titik ikat (BM) agar
dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan
diberi tanda khusus.
66
kepada nilai x yang dihitung dari
meridian tengah
Utara (U) didefinisikan dengan
penambahan 10.000.0000 meter
kepada nilai y yang dihitung dari
ekuator selatan.
Zona 1 dimulai dari bujur 180
barat sampai dengan bujur 174
barat dan seterusnya ke arah
Timur sampai zona 60 untuk
bujur 174 timur sampai dengan
180 timur.
Satuan dalam meter
Batas lintang 84 Utara dan
lintang 80 selatan.
Notasi koordinat UTM, Timur (T)
diletakkan di depan Utara (U)
Datum DGN-95
67
Harus menggunakan Jenis Total
Station (TS) dengan Ketelitian 10√n
untuk sudut serta 10√D untuk jarak;
(i) Pengukuran untuk titik control
Vertikal harus mengunakan
peralatan Waterpass jenis auto level
dengan ketelitian 2 mm.
(4) Keluaran
Keluaran survey Topografi meliputi :
(a) Laporan survey Topografi meliputi :
- Data pengukuran dan hitungan
pengukuran topografi yang telah
diterima.
- Data Koordinat dan elevasi Bench
Mark.
- Foto dokumentasi proses
pengukuran dan Bench Mark
(b) Peta tofografi (peta transies) dengan
skala yang disesuaikan dengan jenis
perencanaan yang akan dilakukan
68
kendaraan yang melewati ruas jalan
tertentu dalam satuan waktu, sehingga
dapat dihitung lalu lintas harian rata-
rata sebagai dasar perencanaan
peningkatan jalan.
(2) Lingkup
(a) Pengumpulan data lalu lintas
dilakukan setelah mengetahui koridor
trase lokasi perencanaan yang akan
dilakukan, yang merupakan hasil
keluaran dari pengumpulan data awal
berupa titik-titik survey.
(b)Data lalu lintas yang telah didapatkan
harus dianalisis sehingga mendapatkan
data yang siap pakai berupa kondisi
LHR eksisting dalam satuan
kendaraan/hari dan smp/hari serta
kecepatan perjalanan pada kondisi tata
guna lahan tertentu dalam km/jam.
(3) Persyaratan
Standar pengambilan dan perhitungan
data harus mengacu pada buku
Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI) 036/T/BM/1997, Pedoman
Survey Pencatatan Lalu lintas dengan
cara Manual Pd/T.19-2004-B, atau
Pedoman yang disyaratkan.
(4) Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari survey
lalu lintas berupa laporan yang di
dalamnya memuat:
(a)Data LHR untuk perhitungan kapasitas
jalan dan perhitungan perkerasan jalan
(b)Data spektrum beban untuk
perhitungan perkerasan jalan
(c)Foto dokumentasi
(d)Data lapangan
d) Survey Drainase.
(1) Tujuan
Tujuan survey drainase yang
dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah
untuk mengumpulkan data hidrologi dan
karakter/ perilaku aliran air pada
bangunan air yang ada (sekitar jembatan
69
maupun jalan), guna keperluan analisis
hidrologi, penentuan debit banjir rencana
(elevasi muka air banjir), perencanaan
teknis drainase dan bangunan pengaman
terhadap gerusan, river training
(pengarah arus) yang diperlukan.
70
(3) Persyaratan
Proses analisa perhitungan harus
mengacu pada Standar Nasional
Indonesia (SNI) No: 03-3424-1994 atau
Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03-
1724-1989 SKBI-1.3.10.1987 (Tata Cara
Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika
untuk Bangunan di Sungai), Pedoman
Perencanaan Drainase Jalan Pd.T.02-
2006-B, Manual Hidrolika untuk Jalan
dan Jembatan No.01/BM/05, serta
pedoman lain yang dipersyaratkan.
(4) Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari Survey
Drainase adalah berupa Laporan
Drainase yang di dalamnya memuat:
(a)Data identifikasi semua aliran air yang
ada dan lintasan-lintasan drainase
(b)Daerah-daerah tangkapan berdasarkan
peta-peta topografi
(c)Informasi histori banjir yang tersedia
(tingkatan dan tanggal kejadian)
(d)Lokasi-lokasi drainase yang ada
meliputi permasalahan banjir
(e)Acuan banjir/sumber informasi
drainase
(f) Kapasitas aliran air dan debit aliran air
permukaan yang akan diterima oleh
drainase yang akan direncanakan
(g)Data curah hujan yang digunakan
dalam desain drainase
(h) Dimensi saluran dan gorong-gorong
(i) Potensi erosi baik erosi tebing maupun
erosi dasar sungai/saluran baik erosi
umum maupun lokal.
71
(b)Sangat disarankan untuk
menggunakan Pedoman Geoteknik
untuk penyelidikan tanah lunak Pd.T-
9-2002-B dan pengujian laboratorium
untuk tanah lunak Pt.M-01-2002-B
bilamana terdapat suatu kondisi tanah
dasar yang lunak (Soft soil).
(2) Lingkup
Kegiatan penyelidikan geoteknik meliputi:
Pengambilan contoh tanah dari sumuran
uji
(a)Pengambilan contoh tanah dari
sumuran uji 25 - 40 kg untuk setiap
contoh tanah. Setiap contoh tanah
harus diberi identitas yang jelas (nomor
sumur uji, lokasi, kedalaman).
Penggalian sumuran uji dilakukan
pada setiap jenis satuan tanah yang
berbeda atau maksimum 5 km bila
jenis tanah sama, dengan kedalaman
1-2 m. Setiap sumuran uji yang digali
dan contoh tanah yang diambil harus
difoto. Dalam foto harus terlihat jelas
identitas nomor sumur uji, dan lokasi.
Ukuran test pit panjang 1,5 m (Utara-
Selatan) lebar 1,0 m, Log sumuran uji
digambarkan dalam 4 bidang, dengan
deskripsi yang lengkap dan 1 kolom
untuk unit satuan batuan. (lihat daftar
lampiran)
(b)Pengambilan contoh tanah tak
terganggu
Pengambilan contoh tanah tak
terganggu dilakukan dengan cara bor
tangan menggunakan tabung contoh
tanah (“split tube” untuk tanah keras
atau “piston tube” untuk tanah lunak).
Setiap contoh tanah harus diberi
identitas yang jelas (nomor bor tangan,
lokasi, kedalaman). Pemboran tangan
dilakukan pada setiap lokasi yang
diperkirakan akan ditimbun (untuk
perhitungan penurunan) dengan
ketinggian timbunan lebih dari 4 meter
dan pada setiap lokasi yang
diperkirakan akan digali (untuk
72
perhitungan stabilitas lereng) dengan
kedalaman galian lebih dari 6 meter;
dengan interval sekurang-kurangnya
100 meter dan/atau setiap perubahan
jenis tanah dengan kedalaman
sekurang-kurangnya 4 meter.
Setiap pemboran tangan dan contoh
tanah yang diambil harus difoto. Dalam
foto harus terlihat jelas identitas nomor
bor tangan, dan lokasi.
Semua contoh tanah harus diamankan
baik selama penyimpanan di lapangan
maupun dalam pengangkutan ke
laboratorium.
(a) Pemboran Mesin
Pemboran mesin dilaksanakan
dengan ketentuan-ketentuan berikut
:
Pada dasarnya mengacu pada
ASTM D 2113-94.
Pendalaman dilakukan dengan
menggunakan sistem putar (rotary
drilling) dengan diameter mata bor
minimum 75 mm.
Putaran bor untuk tanah lunak
dilakukan dengan kecepatan
maksimum 1 putaran per detik.
Kecepatan penetrasi dilakukan
maksimum 30 mm per detik
Kestabilan galian atau lubang bor
pada daerah deposit yang lunak
dilakukan dengan menggunakan
bentonite (drilling mud) atau casing
dengan diameter minimum 100 mm
Apabila drilling mud digunakan
pelaksana harus menjamin bahwa
tidak terjadi tekanan yang berlebih
pada tanah
Apabila casing digunakan, casing
dipasang setelah mencapai 2 m
atau lebih. Posisi dasar casing
minimal berjarak 50 cm dari posisi
pengambilan sampel berikutnya
Pemboran mesin dilakukan pada
kondisi tanah ekspansif atau tanah
73
lunak.
(b) Pemboran Tangan.
Pemboran tangan dilakukan dengan
mengacu pada ASTM D 4719
(c) Pengujian Kompaksi Batu Gamping
Suatu studi untuk menilai kelayakan
batu gamping sebagai bahan
timbunan dilakukan dengan
memperhatikan:
Perilaku pemadatan laboratorium.
Persyaratan material untuk
timbunan termasuk yang
berkaitan dengan kekuatan dan
konsistensi material.
Sifat kimia yang berkaitan dengan
pengaruh lingkungan dan air
terhadap durabilitas kinerja
timbunan.
(d) Sondir (Pnutrometer Static)
Sondir dilakukan untuk mengetahui
kedalaman lapisan tanah keras,
menentukan lapisan-lapisan tanah
berdasarkan tahanan ujung konus
dan daya lekat tanah setiap
kedalaman yang diselidiki, alat ini
hanya dapat digunakan pada tanah
berbutir halus, tidak boleh
digunakan pada daerah aluvium
yang mengandung komponen
brangkal dan kerikil serta batu
gamping yang berongga, karena
hasilnya akan memberikan indikasi
lapisan tanah keras yang salah.
Ada dua macam alat sondir yang
digunakan :
1. Sondir ringan dengan kapasitas
2,5 ton
2. Sondir berat dengan kapasitas 10
ton
Pembacaan dilakukan pada setiap
penekanan pipa sedalam 20 cm,
pekerjaan sondir dihentikan apabila
pembacaan pada manometer
berturut-turut menunjukkan harga
>150 kg/cm2, alat sondir terangkat
74
ke atas, apabila pembacaan
manometer belum menunjukan
angka yang maksimum, maka alat
sondir perlu diberi pemberat yang
diletakkan pada baja kanal jangkar.
Hasil yang diperoleh adalah nilai
sondir (qc) atau perlawanan
penetrasi konus dan jumlah
hambatan pelekat (JHP). Grafik yang
dibuat adalah perlawanan penetrasi
konus (qc) pada tiap kedalaman dan
jumlah hambatan pelekat (JHP)
secara kumulatif.
Pemboran mesin dilakukan pada
kondisi tanah ekspansif atau tanah
lunak.
(e) Lokasi Quarry
Penentuan lokasi quarry baik untuk
perkerasan jalan, struktur jembatan,
maupun untuk bahan timbunan
(borrow pit) diutamakan yang ada di
sekitar lokasi pekerjaan. Bila tidak
dijumpai, maka harus
menginformasikan lokasi quarry lain
yang dapat dimanfaatkan.
Penjelasan mengenai quarry meliputi
jenis dan karakteristik bahan,
perkiraan kuantitas, jarak ke lokasi
pekerjaan, serta kesulitan-kesulitan
yang mungkin timbul dalam proses
penambangannya, dilengkapi dengan
foto-foto.
(3) Keluaran
Keluaran dari survey geologi/geoteknik
berupa:
(a)Laporan penyelidikan tanah yang di
dalamnya memuat:
tanah berupa nilai CBR
properties tanah berupa nilai strength
dan index properties of soil
kadar air
berat jenis
(b)Peta penyebaran tanah yang di
dalamnya memuat:
75
kondisi lapisan tanah
daerah rawan longsor
(c)Foto Dokumentasi
76
teknis yang terdiri dari gambar desain,
spesifikasi, engineering estimate.
b) Lingkup Pekerjaan
Hal lain yang menjadi lingkup pekerjaan
adalah :
(1) Menetapkan awal dan akhir rencana
proyek pada peta, serta menarik
beberapa Alternatif rencana As
Jalan/Alinyemen Horizontal dengan
dilakukan pengecekan Alinyemen
Vertikal sesuai dengan kondisi medan
yang memenuhi Standar Perencanaan
Geometrik Jalan dan dibahas bersama-
sama dengan Ahli Geologi, Ahli Geodesi,
Ahli Hidrolika, Ahli Lingkungan.
(2) Melakukan perencanaan alinyemen
horisontal dan vertikal berdasarkan
alternatif yang dipakai dengan tetap
mengacu pada standar geometrik jalan
antar kota maupun perkotaan.
(3) Melakukan perencanaan tebal
perkerasan baik perkerasan kaku
maupun fleksibel dengan mengacu pada
pedoman perencanaan tebal perkerasan
lentur dan tebal perkerasan kaku.
(4) Melakukan perencanaan drainase dan
bangunan perlengkapan jalan.
(5) Melakukan perencanaan manajemen
traffic pada saat pelaksanaan.
(6) Melakukan perencanaan K3 konstruksi
berkaitan dengan resiko yang
ditimbulkan dengan adanya kegiatan
konstruksi.
(7) Menyiapkan peta penyebaran tanah
berkaitan dengan kondisi geologi.
(8) Membuat Estimasi panjang jalan,
jumlah dan panjang jembatan, box
culvert/ gorong–gorong dan bangunan
pelengkap jalan lainnya yang mungkin
akan terdapat pada rute jalan tersebut.
(9) Melakukan analisis resiko yang harus
dituangkan dalam laporan perencanaan
teknis yang di dalamnya membuat
identifikasi resiko, analisis resiko,
penilaian resiko, mitigasi resiko, alokasi
77
resiko.
c) Persyaratan
Proses perencanaan harus mengacu pada
standar, Pedoman yang berlaku seperti
standar atau pedoman yang tertulis pada
acuan normatif atau referensi lain yang
tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja.
d) Penggambaran
Penggambaran Desain Jalan:
Alinyemen Horisontal dengan Skala
1:1000
Alinyemen Vertikal dengan Skala 1:100
Potongan Melintang Skala Horisontal
1:1200, Skala Vertikal 1:100
78
b. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan perencanaan ini pada ruas :
Jalan Nasional di Teluk Buton – Kalrik
Kabupaten Natuna.
79
pengumpulan data lapangan yang telah
dikembangkan oleh Dit. Jen. Bina Marga, yakni
:
f. Survey Topografi
Pengukuran topografi ini dimaksudkan
untuk mengumpulkan data topografi yang
cukup untuk kebutuhan perencanaan.
Detail pengukuran ini adalah sebagai
berikut:
80
Pengukuran polygon dengan ketelitian 1 :
10.000 dan patok-patok permanen harus
dipasang dengan interval tidak lebih dari
500 meter serta dapat dilihat dengan
mudah.
Pengukuran jarak dapat dilakukan secara
langsung atau menggunakan titik-titik
sementara dan bantuan alat ukur.
g. Survei Lalu-lintas
Survey lalu lintas bertujuan untuk
mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan
kendaraan rata-rata, menginventarisasi
jalan yang ada, serta menginventarisasi
jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati
ruas jalan tertentu dalam satuan waktu,
sehingga dapat dihitung lalu lintas harian
rata-rata sebagai dasar perencanaan jalan.
h. Survei Hidrologi
Survey hidrologi dan hidrolika yang
dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah
untuk mengumpulkan data hidrologi dan
karakter/ perilaku aliran air pada bangunan
air yang ada (sekitar jembatan maupun
jalan), guna keperluan analisis hidrologi,
penentuan debit banjir rencana (elevasi
muka air banjir), perencanaan drainase dan
bangunan pengaman terhadap gerusan, river
training (pengarah arus) yang diperlukan.
81
- Pada tempat - tempat dimana terjadi
perubahan lapisan tanah, baik
kedudukan maupun macamnya harus
diambil contoh tanah.
j. Test Laboratorium
Pelaksanaan test di laboratorium
dimaksudkan untuk mendapatkan data-data
yang digunakan dalam perhitungan
perencanaan.
Test yang dimaksud antara lain meliputi :
- Analisa Saringan digunakan untuk
menentukan cara - cara dan
kemungkinan pemadatan lapisan tanah,
baik sebagai subgrade maupun
sebagai base (Quarry, materials).
- Compaction test.
Hubungan Moisture Content dan Dry
Density akan digunakan pada
pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Jalan.
- Atterberg Limits Test.
Pengukuran Atterberg Limits akan
memungkinkan kelengkapan Klasifikasi
Tanah dan peninjauan untuk Pavement
Design dan Embankment.
Penyelidikan ini digunakan terutama
untuk perhitungan Stabilitas lereng-
lereng galian dan urugan jalan serta
penetapan nilai c dan q.
- CBR Test.
Nilai-nilai Test digunakan untuk
Klasifikasi Daya dukung Tanah
Subgrade.CBR test hendaknya dikerjakan
sesuai dengan CBR Modified AASHTO.
82
Dimana D = Lendutan balik rencana pada
section tertentu.
X = Lendutan balik rata-rata pada
section tertentu.
S = Standar deviasi pada section
tertentu
b. Analisa data CBR.
Nilai CBR rencana ditentukan dengan
formula:
CBR (desain) = CBR (rata-rata) – 1 Std
Deviasi
Dalam pemakaian kedua formula tersebut,
harus diperhatikan batasan-batasan yang
berlaku dalam teori staistik.
c. Analisa data lapangan lalu lintas, untuk
menghitung besarnya beban gandar kumulif
selama umur rencana dan mengitung
besarnya ADT pada pertengahan umur
rencana.
d. Penentuan ”unique section” yaitu suatu
seksi jalan yang mempunyai
karakteristiksergam dalam beberapa variabel
desain seperti :
Lebar perkerasan yang ada/rencana,
Lendutan balik rencana atau
Nilai CBR rencana,
Nilai beban lalu lintas,
Perubahan camber.
e. Mempelajari kemungkinan pemakaian tipe
bahan perkerasan jalan yang sesuai untuk
suatu daerah tertentu. Tipe perkerasan yang
diijinkan dalam perkerjaan ini adalah type-
type yang sekarang dipakai Dit. Jend. Bina
Marga.
f. Melakukan desain tebal perkerasan
tambahan menurut metoda yang telah
ditetapkan.
g. Menganalisa hasil desain sehingga diperoleh
hasil desain yang optimal dan selalu
memperhatikan batasan-batasan dalam
biaya proyek.
h. Menganalisa dan menghitung volume
pekerjaan ikutan (side work)
i. Menyiakan gambar-gambar standar dan
khusus yang diperlukan dalam tiap-tiap
pekerjaan pemeliharaan berkala.
j. Melakukan Review Desain terhadap Gambar
Desain yang sudah ada, termasuk struktur
83
bangunan atas dan bangunan bawah, jalan
pendekat dan Estimate Engineering (EE)
desain yang sudah ada, termasuk uptading
Harga Satuan setiap item pekerjaan (untuk
pekerjaan Review Desain Jembatan).
k. Menyiapkan gambar-gambar khusus yng
diperlukan untuk setiap ruas jalan tertentu,
misalnya :
Gambar : Alinyemen dari kontrak lanju
lanjutan
Gambar : Rencana kuantitas/Bidd List.
Gambar : Peta sumber material.
Gambar : Dimensi perkerasan.
84
sebagai Profesional staff selama 3 (tiga)
tahun., dan/atau Memiliki pengalaman
Profesional Ahli Muda sebagai Profesional
staff selama 5 (lima) tahun.
85
bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga ahli
tersebut mempunyai tugas utama membantu
Team Leader/Ketua Tim dalam Proses
Perencanaan dari mulai persiapan sampai pada
proses desain dan penyiapan dokumen lelang
dan membantu Team Leader/Ketua Tim
melakukan persiapan desain, merencanakan
dan melaksanakan semua kegiatan yang
mencakup pelaksanaan penyelidikan tanah di
lapangan dan di laboratorium, pengolahan dan
analisis data tanah, dan perhitungan-
perhitungan mekanika tanah, serta harus
menjamin bahwa data, analisis dan
perhitungan mekanika tanah yang dihasilkan
adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat
memberikan masukan yang rinci mengenai
kondisi, sifat-sifat dan stabilitas badan jalan
untuk tahap perencanaan teknis.
86
mekanika tanah yang dihasilkan adalah
benar, akurat, siap digunakan, dapat
memberikan masukan yang rinci mengenai
kondisi, sifat-sifat dan stabilitas badan jalan
untuk tahap perencanaan teknis jalan dan
jembatan.
87
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman melaksanakan
pekerjaan sejenis, diutamakan/disukai
perencanaan jalan, diutamakan yang telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga ahli tersebut
tugas utamanya membantu Team Leader/Ketua
Tim dan melakukan persiapan desain, survei
pendahuluan, survei topografi, perencanaan
teknis.
Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Madya
Perencanaan Jalan atau Ahli Madya Geodetic
yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dan
diakui oleh Lembaga Pengembang Jasa
Konstruksi (LPJK).
88
melakukan persiapan desain, merencanakan
dan melaksanakan semua kegiatan yang
mencakup pelaksanaan penyelidikan tanah di
lapangan dan di laboratorium, pengolahan dan
analisis data tanah, dan perhitungan-
perhitungan mekanika tanah, serta harus
menjamin bahwa data, analisis dan
perhitungan mekanika tanah yang dihasilkan
adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat
memberikan masukan yang rinci mengenai
kondisi, sifat-sifat dan stabilitas badan jalan
untuk tahap perencanaan teknis.
Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Madya
Perencanaan Jalan yang dikeluarkan oleh
Asosiasi terkait dan diakui oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK).
89
f. Ahli Hidrologi/Hidrology Engineer (1 Orang)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana
Teknik Sipil/Teknik Hidrologi/Teknik Sumber
Daya Air Strata 1. (S.1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman melaksanakan
pekerjaan sejenis, diutamakan/disukai
perencanaan jalan, diutamakan yang telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga ahli tersebut
tugas utamanya membantu Team Leader/Ketua
Tim dan melakukan persiapan desain, Desain
dan perhitungan kuantitas untuk drainase,
debit air dan debit banjir dan yang
berhubungan dengan aspek hidrologi.
90
10. TENAGA a. Teknisi Geodesi (2 Orang)
PENDUKUNG Geodetic Technician adalah seorang
yangterampil dalam melakukan survey
lapangan dengan pendidikan Sarjana Teknik
Sipil S1/D3 Teknik Sipil/STM Bangunan/STM
Survey Pemetaandalam bidang yang sama jalan
dan jembatan. Pengalaman sebagai Teknisi
selama 3 (tiga) tahun.
c. Tenaga Kantor
Dalam mendukung pekerjaan lapangan, team
pengawas di dukung oleh personil di kantor
antara lain:
- Drafter CAD (2 orang)
- Administrasi (1 orang)
91
11. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan
pekerjaan ini adalah :
a. Laporan Detail Desain
Gambar Perencanaan Teknis (Desain)
jalan/jembatan dalam ukuran kertas A3,
agar dapat digunakan pada saat penerapan
di lapangan.
Laporan perencanaan tebal perkerasan lentur
/ perkerasan kaku termasuk analisisnya
Laporan Geologi/Geoteknik yang didalamnya
memuat seluruh penyelidikan tanah serta
peta penyebaran tanah serta foto
dokumentasi.
Laporan Topografi yang didalamnya memuat
seluruh data pengukuran termasuk hasil
perhitungan serta foto dokumentasi;
Laporan Drainase yang didalamnya memuat
seluruh data survey hidrologi termasuk
analisis perhitungan.
b. Laporan Engineering Estimate
c. Laporan Analisa Resiko
d. Laporan Action Plan Manajemen dan
Keselamatan Lalu lintas
e. Laporan konsep metode konstruksi
f. Standar Dokumen Lelang termasuk didalamnya
Spesifikasi Teknis.
92
Jadwal pelaksanaan termasuk persiapan
survei.
b. Laporan Antara
Laporan Antara yang berisikan: Hasil
pengumpulan data sekunder maupun data
primer, Hasil kajian terhadap data survei,
Konsep perencanaan, Progres kegiatan dan
rencana selanjutnya.
c. Laporan Draf Akhir
Laporan Draft Akhir yang berisikan: Draft
desain termasuk memuat kriteria desain
yang diambil, Gambar rencana, Konsep
Dokumen Lelang, Progres Kegiatan,
Kesimpulan dan Rekomendasi.
d. Laporan Akhir
Laporan Akhir yang berisikan:
Penyempurnaan laporan dan progres
perencanaan.
Detailed Engineeering Design
Estimasi biaya
Dokumen tender, sesuai dengan dokumen
tender standar yang disyaratkan oleh
pengguna jasa.
e. Laporan Executiv Summary (5 Rangkap)
Berisikan Pendahuluan, Strip Map, Gambar
Tipikal Memanjang dan Melintang, Daftar
Tebal Perkerasan, BOQ, lampiran : Peta,
Gambar-gambar, Foto-foto dan sebagainya.
f. Rencana Mutu Kontrak ( 3 Rangkap )
Rencana Mutu Kontrak (RMK) bertujuan
untuk mencapai kesesuaian mutu konstruksi
yang diinginkan dan di buat setelah kontrak
ditandatangani. Rencana Mutu harus
memenuhi ketentuan:
Rencana mutu harus sesuai dengan sasaran
mutu dan sejalan dengan persyaratan
proses lain dari sistem manajemen mutu
konstruksi
Rencana Mutu berisi persyaratan teknis,
administrasi, keuangan maupun ketentuan
lain seperti yang dipersyaratkan dalam
perencanaan program
Rencana Mutu harus mencakup kebutuhan
sumber daya manusia, kebutuhan dokumen
93
serta manajemen mutu konstruksi, aktivitas
verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi,
dan pengujian yang diperlukan beserta
kriteria penerimaannya dan mencakup
catatan mutu (quality records) yang di
butuhkan untuk menunjukkan bukti bahwa
perencaanaan kegiatan memenuhi
persyaratan mutu konstruksi yang telah di
tetapkan.
94
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan
secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat.
- Kondisi morfologi sepanjang lokasi.
- Kondisi badan jalan yang ada sepanjang
trase jalan.
- Batuan penyusun (stratigrafi) sepanjang
trase jalan. Untuk peta penyebaran batuan
disiapkan dalam kertas HVS ukuran A3
dan diwarnai sesuai dengan standar
pewarnaan geologi dan diberi notasi sesuai
dengan Lampiran 1-D.
- Hasil akhir pemeriksaan laboratorium
dijadikan acuan untuk perbaikan hasil
deskripsi secara visual.
- Penyebaran jenis tanah sepanjang trase
jalan. Untuk peta penyebaran tanah
disiapkan dalam kertas kalkir ukuran A3
dan diwarnai sesuai dengan standar
pewarnaan geologi dan diberi notasi.
- Analisis perhitungan konstruksi timbunan
dan stabilitas lereng.
- Analisis longsoran sepanjang trase jalan.
- Sumber bahan konstruksi jalan (jenisnya
dan perkiraan volume cadangan).
- Gejala struktur geologi yang ada (kekar,
sesar/ patahan dsb.) beserta lokasinya.
- Rekomendasi.
d. Laporan Topografi
Laporan topografi mencakup sekurang-
kurangnya pembahasan mengenai hal-hal
berikut:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan
secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat.
- Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol
horizontal.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.
- Kegiatan pengukuran situasi.
- Kegiatan pengukuran penampang
melintang.
95
- Kegiatan pengukuran khusus (bila ada).
- Perhitungan dan penggambaran.
- Peralatan ukur yang digunakan berikut
nilai koreksinya.
- Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai
kegiatan pengukuran topografi termasuk
kegiatan pencetakan dan pemasangan BM,
pengamatan matahari, dan semua obyek
yang dianggap penting untuk keperluan
perencanaan jalan.
- Deskripsi BM (sebagai lampiran).
- Data ukur hasil ploting dan negatif film
harus diserahkan.
e. Laporan Hidrologi
Laporan mengenai survey dan analisis
hidrologi, yang meliputi:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan
secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat, pos pencatat curah hujan.
- Data curah hujan untuk setiap pos yang
diambil.
- Analisis/ perhitungan.
- Penentuan dimensi dan jenis bangunan
air.
- Daftar lokasi bangunan air yang
direncanakan.
f. Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik
Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik sesuai
dengan dokumen pelelangan standar
menurut Permen PU No. 31/PRT/M/2015.
96
BAB V
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
CONTOH
[KOP PERUSAHAAN]
Kepada Yth.:
Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi Satker P2JN Kepulauan Riau
ULP Kepulauan Riau
di
Kepulauan Riau
97
3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis selama 10 (sepuluh) tahun
terakhir disertai referensi dari pengguna jasa.
b. Pendekatan dan Metodologi, terdiri atas:
1) Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja;
2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Komposisi tim dan penugasan;
5) Jadwal penugasan tenaga ahli;
c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri atas:
1) Daftar Riwayat Hidup Tenaga Ahli yang diusulkan;
2) Pengalaman Tenaga Ahli disertaiReferensi dari pengguna jasa
3) Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari Tenaga
Ahliyang diusulkan;
3. Sampul II (Penawaran Biaya)
PT/CV/Firma/Kemitraan………….…………..
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................................
Jabatan
98
B. BENTUK SURAT KUASA
CONTOH-1
[kop surat badan usaha]
SURAT KUASA
Nomor : ………….…………..
KHUSUS
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, Penerima Kuasa mewakili untuk:
1. [Menandatangani Surat Penawaran],
2. [Menandatangani Pakta Integritas],
3. [Menandatangani Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan
Biaya],
4. [Menandatangani Surat Sanggahan], atau
5. [……………….dst sesuai keperluan….].
Surat Kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
................................ ................................
[nama dan jabatan] [nama dan jabatan]
3 Penerima kuasa dari pemimpin /direktur utama perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya.
99
[kop surat badan usaha]
CONTOH-2
SURAT KUASA
Nomor : ………….…………..
Khusus
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, Penerima Kuasa mewakili untuk:
1. [Menandatangani Surat Penawaran],
2. [Menandatangani Pakta Integritas],
3. [Menandatangani Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan
Biaya],
4. [Menandatangani Surat Sanggahan], atau
[……………….dst sesuai keperluan….].
................................ ................................
[nama dan jabatan] [nama dan jabatan
4
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.
100
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI
(KSO)
CONTOH
101
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan
diubah baik selama masa penawaran maupun sepanjang masa
kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan
bersama secara tertulis dari masing-masing anggota
kemitraan/KSO.
[Peserta 1] [Peserta 2]
(………………....) (………………....)
[Peserta 3] [dst]
(………………....) (………………....)
102
LAMPIRAN 1 B (SAMPUL I) : DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
CONTOH
Pengguna
Nama
Jasa/ Lingkup Orang Nilai Mitra
No. Paket Periode
Sumber Layanan Bulan Kontrak Kerja
Pekerjaan
Dana
1 2 3 4 5 6 7 8
103
6. Jumlah orang bulan yang digunakan
7. Nilai kontrak pekerjaan
8. Mitra kerja dan posisinya dalam kemitraan (apabila ada)
104
C. BENTUK URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10
(SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
CONTOH
1. Pengguna Jasa :
2. Nama Paket :
Pekerjaan
3. Lingkup Produk :
Utama
4. Lokasi Proyek :
5. Nilai Kontrak :
6. No. Kontrak :
7. Waktu Pelaksanaan :
105
e. .................. .................. ..................
dst.
106
D. BENTUK TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA
ACUAN KERJA DAN PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG
DARI PPK
CONTOH
107
E. BENTUK URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA
CONTOH
2. Program Kerja
Dalam bab ini usulkan Rencana Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Konstruksi (RK3K), kegiatan utama dari pelaksanaan
pekerjaan, substansinya dan jangka waktu, pentahapan dan
keterkaitannya, target, dan tanggal jatuh tempo penyerahan
laporan-laporan. Program kerja yang diusulkan harus konsisten
dengan pendekatan teknis dan metodologi, dan menunjukkan
pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja dan kemampuan
untuk menerjemahkannya ke dalam rencana kerja. Daftar hasil
kerja, termasuk laporan, gambar kerja, tabel, harus
dicantumkan. Program kerja ini harus konsisten dengan Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan.
108
F. BENTUK JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
CONTOH
Bulan ke-2
No. Kegiatan1 Keterangan
I II III IV V dst.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
109
G. BENTUK KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
CONTOH
Tenaga Ahli
(Personil Inti)
Jumlah
Nama Tenaga Ahli Lingkup Posisi Uraian
Perusahaan Orang
Personil Lokal/Asing Keahlian Diusulkan Pekerjaan
Bulan
Tenaga Pendukung
(Personil lainnya)
Jumlah
Nama Tenaga Ahli Lingkup Posisi Uraian
Perusahaan Orang
Personil Lokal/Asing Keahlian Diusulkan Pekerjaan
Bulan
110
H. BENTUK JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI1
CONTOH
1Untuk Tenaga Ahli pengisian masukan harus mencantumkan nama personil, untuk Tenaga Pendukung cukup
dicantumkan posisi, misalnya juru gambar, staf administrasi, dan sebagainya.
2Masukan personil dihitung dalam bulan dimulai sejak penugasan.
111
I. BENTUK DAFTAR RIWAYAT HIDUP PERSONIL YANG
DIUSULKAN
CONTOH
5. Pendidikan1 : ....................
8. Pengalaman Kerja2
Tahun sebelumnya
1
Lembaga pendidikan, tempat dan tahun tamat belajar, dilampirkan rekaman ijazah.
2Setiap pengalaman kerja yang dicantumkan harus disertai dengan referensi dari pengguna jasa
yang bersangkutan.
112
c. Pengguna Jasa : ....................
d. Nama Perusahaan : ....................
e. Uraian Tugas : ....................
f. Waktu Pelaksanaan : ....................
g. Posisi Penugasan : ....................
h.Status Kepegawaian pada Perusahaan : ....................
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : ....................
dst.
........................,..........20....
Yang membuat
pernyataan,
(....................)
[nama jelas]
Mengetahui:
....................[nama Penyedia Jasa Konsultansi]
(....................)
[nama jelas wakil sah]
113
J. BENTUK SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK
DITUGASKAN
CONTOH
Nama :
....................................................................................
Alamat :
....................................................................................
........................,..........20....
Yang membuat
pernyataan,
(....................)
[nama jelas]
Menyetujui:
....................[nama Penyedia Jasa Konsultansi]
(....................)
[nama jelas wakil sah]
1
Apabila badan usaha pernah atau ditetapkan sebagai pemenang agar dilakukan klarifikasi kepada
tenaga ahli yang bersangkutan.
114
LAMPIRAN 2 (SAMPUL II) : DOKUMEN PENAWARAN BIAYA
[KOP PERUSAHAAN]
............................,..........................20....
Nomor : ..........................................
Lampiran: ..........................................
Kepada Yth.
Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi Satker P2JN Kepulauan Riau
ULP Kepulauan Riau
di
Kepulauan Riau
115
cukup tersedia dalam DIPA/DPA Tahun Anggaran, maka
Pengadaan Jasa Konsultansi dapat dibatalkan dan kami tidak
akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
PT/CV/Firma/Kemitraan.......................
...........
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
..........................................
Jabatan
116
B. BENTUK REKAPITULASI PENAWARAN BIAYA
TOTAL … Rp. = -
PPN 10 % Rp. = -
GRAND TOTAL … Rp. = -
DI BULATKAN … Rp. = -
TERBILANG : Nol
Nama Jelas
Jabatan
Keterangan:
*) remunerasi atau upah yang diterima oleh personil inti, yang
telahmemperhitungkan biaya umum (overhead), biaya sosial (social
charge), keuntungan (profit) maksimal 10 %, tunjangan penugasan,
dan biaya–biaya kompensasi lainnya, dihitung menurut jumlah
satuan waktu tertentu (bulan, minggu, hari, atau jam).
Dalam hal peserta bermitra/KSO, maka masing-masing mengajukan penawaran harga sesuai
12
dengan porsinya.
117
C. BENTUK RINCIAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL
(REMUNERATION)
I. PROFESSIONAL STAFF.
1 Team Leader (1) OB 4,00 - -
2 Highway Engineer (1) OB 4,00 - -
3 Geoteknik Engineer (1) OB 3,50 - -
4 Geodetic Engineer (1) OB 4,00 - -
5 Hidrology Engineer (1) OB 2,00 - -
6 Quantity Engineer (1) OB 2,00 - -
Sub. Total I -
Keterangan:
remunerasi atau upah yang diterima oleh personil inti, yang telah
memperhitungkan biaya umum (overhead), biaya sosial (social charge),
keuntungan (profit) maksimal 10 %, tunjangan penugasan, dan biaya–
biaya kompensasi lainnya, dihitung menurut jumlah satuan waktu
tertentu (bulan, minggu, hari, atau jam).
1Untuk Tenaga Ahli pengisian masukan harus mencantumkan nama personil; untuk Tenaga
Pendukung cukup dicantumkan posisi, misalnya juru gambar, staf administrasi, dan sebagainya.
118
D. BENTUK RINCIAN BIAYA LANGSUNG NON-PERSONIL
(DIRECT REIMBURSEABLE COST)13
I MOBILISASI/DEMOBILISASI
1 Profesional Staff (6) OT 6,00 - -
2 Sub Profesional Staff (4) OT 4,00 - -
Sub. Total I -
II FASILITAS KEGIATAN
1 Kendaraan Roda 4 (2) Bln 8,00 - -
2 Kendaraan Roda 2 (4) Bln 16,00 - -
3 Komunikasi Bln 16,00 - -
4 Komputer (2) Bln 32,00 - -
5 Printer (2) Bln 32,00 - -
6 Bahan OP Kantor + Materai Bln 4,00 - -
7 Perlengkapan K3/APD Bln 4,00 - -
8 Biaya Presentase Laporan dan Overview Lapangan LS 1,00 - -
Sub. Total II -
B Bahan Perlengkapan
1 Form Survai + Alat Tulis LS 1,00 - -
2 Dokumentasi LS 1,00 - -
3 Patok BM dan Patok Survey LS 1,00 - -
V BIAYA PELAPORAN
13Biaya langsung non-personil adalah biaya yang benar-benar diperlukan dalam menunjang
pelaksanaan pekerjaan. Biaya keuntungan (profit) dan biaya umum (overhead cost) tidak
diperkenankan.
119
BAB VI
BENTUK RANCANGAN KONTRAK
SURAT PERJANJIAN
(Kontrak Harga Satuan)
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi :
............................................
Nomor : ........................
120
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya ;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : ..............
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki
arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran
Surat Perjanjian ini;
121
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari :
1. ................
2. ................
3. Dst.
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan rincian biaya satuan pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Hasil Klarifikasi
dan Negosiasi adalah sebesar Rp...................... (.........dalam
huruf............. rupiah).
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor:
............. atas nama penyedia : ...............;
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan
bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Pokok Perjanjian;
c. Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;
d. Surat Penawaran berikut Rincian Penawaran Biaya;
e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
g. Kerangka Acuan Kerja;
h. Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja;
i. Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, dan Berita-berita
Acara Seleksi.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama
lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam
suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain
maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
122
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
(1) PPK mempunyai hak dan kewajiban:
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
c. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; dan
d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia.
(2) Penyediamempunyai hak dan kewajiban:
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara
cermat, akurat dan penuh tanggung jawab sesuai yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja untuk melindungi lingkungan tempat
kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
Pasal 6
MASA KONTRAK
Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang
ditetapkan dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan
123
pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
124
SURAT PERJANJIAN
(Kontrak Lump Sum)
126
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki
arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran
Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(3) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan rincian biaya satuan pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Hasil Klarifikasi
dan Negosiasi adalah sebesar Rp...................... (.........dalam
huruf............. rupiah).
(4) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor:
............. atas nama penyedia : ...............;
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan
bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Pokok Perjanjian;
c. Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;
d. Surat Penawaran berikut Rincian Penawaran Biaya;
e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
g. Kerangka Acuan Kerja;
h. Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja;
i. Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, dan Berita-berita Acara
Seleksi.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama
lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam
127
suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain
maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
(1) PPK mempunyai hak dan kewajiban:
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
c. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; dan
d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia.
(2) Penyediamempunyai hak dan kewajiban:
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara
cermat, akurat dan penuh tanggung jawab sesuai yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja untuk melindungi lingkungan tempat
kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.
128
Pasal 6
MASA KONTRAK
Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang
ditetapkan dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan
pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.
Dengan demikian, PPK dan penyedia telah bersepakat untuk
menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan
melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan
dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan
materai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat
bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.
[tanda tangan dan cap (jika [tanda tangan dan cap (jika
salinan asli ini untuk Penyedia salinan asli ini untuk satuan
maka rekatkan materai Rp kerja PPK maka rekatkan
6.000,- )] materai Rp 6.000,- )]
129
BAB VII
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)
A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-
Syarat Umum Kontrak ini harus mempunyai arti
atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai
berikut :
1.1 Jasa Konsultansi adalah jasa layanan
profesional yang membutuhkan keahlian
tertentu diberbagai bidang keilmuan yang
mengutamakan adanya olah pikir
(brainware).
131
1.12 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang
selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara PPK dengan
penyedia yang mencakup Syarat-Syarat
Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-
Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta semua
dokumen lain yang ditetapkan dalam Surat
Perjanjian.
134
4. Keutuhan Kontrak ini memuat semua ketentuandan
Kontrak persyaratan yang telah disetujui oleh Para Pihak.
Para Pihak tidak diperbolehkan untuk
mengikatkan diri atau bertanggung jawab atas
pernyataan, janji, atau persetujuan yang tidak
tercantum dalam Kontrak ini.
135
9. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan
Dokumen dokumen-dokumen kontrak atau dokumen
Kontrak lainnya yang berhubungan dengan kontrak oleh
dan pihak lain, misalnya Kerangka Acuan Kerja,
Informasi gambar-gambar, pola, serta informasi lain yang
berkaitan dengan kontrak tanpa ijin tertulis dari
PPK.
137
16.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan.
141
a. Pembayaran prestasi pekerjaan dapat
diberikan dalam bentuk : pembayaran
bulanan/pembayaran berdasarkan
tahapan penyelesaian pekerjaan
(termin)/pembayaran secara sekaligus,
sesuai dengan yang ditetapkan dalam
SSKK.
b. Pembayaran prestasi kerja diberikan
kepada penyedia setelah dikurangi
angsuran pengembalian Uang Muka dan
denda apabila ada, serta pajak.
c. Permintaan pembayaran kepada PPK
untuk Kontrak yang menggunakan
subkontrak, harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh subkontrak
sesuai dengan perkembangan (progress)
pekerjaannya.
d. Pembayaran bulanan/termin, dilakukan
senilai pekerjaan yang telah diselesaikan.
142
20. Harga 20.1 PPK membayar kepada atas pelaksanaan
pekerjaan.
149
terpisah dan bukan merupakan kesatuan
sistem, serta hasil pekerjaan tersebut
telah diterima oleh PPK;
b. 1/1000 (satu perseribu) dari biaya
kontrak, apabila bagian pekerjaan belum
diterima oleh PPK.
155
C. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
34. Hak dan 34.1 mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
kewajiban dilaksanakan oleh penyedia;
PPK
34.2 meminta laporan-laporan secara periodik
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh pihak penyedia;
156
yang dilakukan pihak PPK;
E. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
40. Perdamaian 40.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya
sungguh-sungguh menyelesaikan secara
damai semua perselisihan yang timbul dari
atau berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi
ini.
161
BAB VIII
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)
Penyedia:
U.P. : ............................
Alamat : ............................
Telepon : ............................
Faksmili : ............................
email : ............................
B. Wakil Sah Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Para Pihak
Untuk PPK: ....................
163
M. Pembayaran 1. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan
Prestasi dengan cara:..........[bulanan/sekaligus].
Pekerjaan 2. Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
......................[uraikan bila pembayaran dilakukan
secara bulanan]
Misal : Perhitungan tagihan untuk biaya langsung
personil diperhitungkan berdasarkan jumlah Orang
Bulan nyata yang telah dilaksanakan. Tagihan
biaya langsung non personil diperhitungkan
berdasarkan semua pengeluaran nyata yang telah
dilaksanakan.
3. Mata uang pembayaran :
..........................[untuk pengadaan yang
sumber dananya PHLN]
P. Pembayaran ................................................................
Denda
Q. Pembayaran ................................................................
Ganti Rugi
164
R. Kompensasi ................................................................
165
LAMPIRAN: PERSONIL INTI, SUBPENYEDIA DAN PERALATAN
2 – PERALATAN KHUSUS
3 – SUBPENYEDIA
166
BAB IX
BENTUK DOKUMEN LAIN
Kepada Yth.
1. Pimpinan Perusahaan PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI
Pimpinan Perusahaan PT. DIANZANI UTAMA KONSULTAN JO PT. HERDA
2.
CARTER INDONESIA
3. Pimpinan Perusahaan PT. ANUGERAH KRIDAPRADANA
4. Pimpinan Perusahaan PT . HEGAR DAYA
5. Pimpinan Perusahaan PT. INDEC INTERNUSA
di
Tempat
168
CONTOH
Kepada Yth.
____________
di __________
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
169
LAMPIRAN 3 : SURAT PERINTAH MULAI KERJA
CONTOH
[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
__________[nama penyedia]
__________[alamat penyedia]
yang dalam hal ini diwakili oleh: __________
selanjutnya disebut sebagai Penyedia Jasa Konsultansi;
170
__________, ____________ 20__
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
171
LAMPIRAN 4 : JAMINAN UANG MUKA
CONTOH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ........................................
sejumlah uang Rp
......................................................................................
(terbilang
..........................................................................................)
sebagai jaminan Uang Muka
apabila:
Nama : .......................................................... [penyedia Jasa
Konsultansi]
Alamat :
.......................................................................................................
....
172
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak
melebihi tanggal batas waktu berlakunya Garansi Bank ini,
lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan
pembayaran kembali Uang Muka yang sudah diterima Yang
Dijamin kepada Penerima Jaminan sebagaimana ditentukan
dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di :
........................
Pada tanggal :
......................
[Bank]
Untuk keyakinan, Penerima
Jaminan disarankan untuk
........................
mencocokkan Jaminan ini ke
Bank ................ [bank] Pemimpin
173
CONTOH
( Hanya Untuk Usaha Kecil )
TERJAMIN PENJAMIN
(..........................................) (..........................................)
Nama Jelas Nama Jelas
M. BASUKI HADIMULJONO
175