Anda di halaman 1dari 177

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

DOKUMEN SELEKSI
JASA KONSULTANSI
Nomor : SEL/POKJA.P2JNKEPRI/2018/VI/30.16
Tanggal 26 Juli 2018

PAKET PEKERJAAN : DED PEMBANGUNAN JALAN TELUK BUTON


KLARIK (20 KM)

NOMOR PAKET : 16

SUMBER DANA : APBN-P

TAHUN ANGGARAN : 2018

PROVINSI : KEPULAUAN RIAU

UNIT LAYANAN PENGADAAN KEPULAUAN RIAU


KELOMPOK KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN
JASA KONSULTANSI SATUAN KERJA PERENCANAAN DAN
PENGAWASAN JALAN NASIONAL
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DAFTAR ISI

BAB I........................................................................................................... 1

UMUM ......................................................................................................... 1

BAB II.......................................................................................................... 5

INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)............................................................ 5

A. UMUM.................................................................................................... 5

B. DOKUMEN SELEKSI............................................................................... 8

C. PENYIAPAN PENAWARAN..................................................................... 11

D. DOKUMEN PENAWARAN ...................................................................... 14

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN .......................................... 14

F. PENETAPAN PEMENANG ...................................................................... 33

G. PENUNJUKAN PEMENANG SELEKSI..................................................... 37

H. SELEKSI GAGAL .................................................................................. 38

BAB III ...................................................................................................... 42

LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) .............................................................. 42

BAB V........................................................................................................ 53

BENTUK DOKUMEN PENAWARAN .............................................................. 97

BAB VI..................................................................................................... 117

BENTUK RANCANGAN KONTRAK............................................................. 120

BAB VII ................................................................................................... 130

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) .............................................. 130

BAB VIII .................................................................................................. 162

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)........................................... 162

BAB IX .................................................................................................... 167

BENTUK DOKUMEN LAIN......................................................................... 167


BAB I
UMUM

A. Dalam hal mengevaluasi apabila ada pertentangan ketentuan yang


tertulis pada Instruksi Kepada Peserta (IKP) dengan Lembar Data
Pemilihan (LDP), maka yang digunakan adalah ketentuan pada
Lembar Data Pemilihan (LDP).
B. Dokumen Seleksi ini disusun untuk membantu peserta dalam
menyiapkan dokumen penawaran.
C. Dalam dokumen ini digunakan pengertian, istilah dan singkatan
sebagai berikut:
- Jasa : adalah jasa layanan profesional yang
Konsultansi membutuhkan keahlian tertentu diberbagai
bidang keilmuan yang mengutamakan adanya
olah pikir (brainware);
- Kontrak Lump : adalah kontrak pengadaan Jasa Konsultansi
Sum didasarkan atas produk/keluaran (Output
based) yang harus dihasilkan konsultan sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja/ TOR untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu, dengan jumlah harga yang
pasti dan tetap, dan semua resiko yang
mungkin terjadi dalam proses penyelesaian
pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh
penyedia jasa, sedangkan pembayaran berbasis
output; seperti pekerjaan :
a. Studi: Pra Studi Kelayakan, Studi
Kelayakan, Baseline Study, Sistem
Informasi, Studi Lingkungan / Kawasan,
AMDAL, Identifikasi Program, Studi/
Kajian/Telaah, Evaluasi, Produk Hukum,
Pedoman, Petunjuk, Sertifikasi, dan
lainnya.
b. Perencanaan Umum dan Perencanaan
Teknis: Master Plan, Pra Design, Basic
Design, Concept Design, Design
Development, Detail Engineering Design,
Final Engineering Design, Review Design,
Quantity Surveyor.
c. Survei: Pemetaan / Foto Udara,
Pengukuran Topografi, Bathymetri,
Hydrologi, Soil Investigation / Geoteknik,
Sosial Ekonomi, Survei Lalu Lintas dan O-
D, Survei Kondisi Jalan/Jembatan, Leger
Jalan, Survei lainnya.
Kontrak Lumpsum Pengadaan Jasa

1
Konsultansi tertentu sebagaimana ditetapkan
dalam Kontrak, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak
dimungkinkan penyesuaian harga (Price
Adjustment);
b. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh
Penyedia Barang/Jasa;
c. pembayaran didasarkan pada tahapan
produk/ keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan isi Kontrak;
d. sifat pekerjaan berorientasi kepada
keluaran (output based);
e. total harga penawaran bersifat mengikat;
dan
f. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan
tambah/kurang.
- KAK : Kerangka Acuan Kerja adalah uraian kegiatan
yang akan dilaksanakan antara lain meliputi
latar belakang, maksud dan tujuan, sumber
pendanaan, serta jumlah tenaga yang
diperlukan;
- HPS : Harga Perkiraan Sendiri adalah hasil
perhitungan seluruh volume pekerjaan
dikalikan dengan Harga Satuan ditambah
dengan seluruh beban pajak dan keuntungan;
- Kemitraan/ : adalah kerjasama usaha antar penyedia yang
Kerja Sama masing-masing pihak mempunyai hak,
Operasi (KSO) kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis;
- Hari : adalah hari kalender untuk pelaksanaan
kontrak dan proses seleksi secara elektronik
dan batas akhir setiap tahapan pemilihan
adalah hari kerja;
- PA : Pengguna Anggaran adalah Pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian/ Lembaga/ Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang
disamakan pada Institusi Pengguna
APBN/APBD;
- KPA : Kuasa Pengguna Anggaran adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN
atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk
menggunakan APBD.

2
- ULP : Unit Layanan Pengadaan adalah unit
organisasi Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi yang berfungsi melaksanakan
Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat
permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat
pada unit yang sudah ada.
- Pokja ULP : adalah Kelompok Kerja ULP perangkat dari
ULP yang dibentuk dan ditetapkan oleh KPA
yang penugasannya diatur oleh Kepala ULP
untuk melaksanakan Pemilihan Penyedia
Barang/Jasa.
- Tenaga Ahli : Adalah personil bersertifikat yang dipekerjakan
pada penyedia jasa konsultansi konstruksi
sesuai dengan peraturan perundangan;
- LDP : Lembar Data Pemilihan adalah data yang
memuat ketentuan dan informasi yang spesifik
sesuai dengan jenis pekerjaan antara lain
meliputi penyusunan, penyampaian,
pembukaan, kriteria dan tata cara penilaian
dokumen penawaran, pengumuman pemenang,
dan sanggahan.
- Panitia/Pejabat : panitia/pejabat yang ditetapkan oleh KPA yang
Penerima Hasil bertugas memeriksa dan menerima hasil
Pekerjaan pekerjaan.
- APIP : Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau
pengawas intern pada Institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, review,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi;
- Penyedia : badan usaha yang menyediakan/
melaksanakan Pekerjaan Jasa Konsultansi;

- PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat


yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
pekerjaan
- SPPJ : Surat Penunjukan Penyedia Jasa adalah surat
yang diterbitkan oleh PPK kepada penyedia
jasa konsultansi untuk melaksanakan
pekerjaan
- SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja adalah surat yang
diterbitkan oleh PPK kepada penyedia

3
barang/jasa untuk memulai melaksanakan
pekerjaan, jangka waktu penyelesaian, dan
serah terima pekerjaan
- RK3K : Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Konstruksi adalahdokumen rencana
penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Konstruksi bidang penyelenggaraan
konstruksi yang dibuat oleh Penyedia Jasa
dalam mengajukan penawaran
D. Seleksi Umum dengan prakualifikasi ini dibiayai dari sumber
pendanaan sebagaimana tercantum dalam LDP.
E. Seleksi Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta
badan usaha tunggal (sendiri) atau kemitraan (KSO).

4
BAB II
INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. Umum
1. Lingkup 1.1. Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana
Pekerjaan tercantum dalam LDP.
1.2. Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
yang tercantum dalam LDP, berdasarkan syarat
umum dan syarat khusus kontrak dengan mutu
sesuai Kerangka Acuan Kerja dan biaya sesuai
kontrak.
2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan yang
tercantum dalam LDP.
3. Peserta 3.1. Pemilihan penyedia jasa konsultansi ini dapat
diikuti oleh semua penyedia yang tercantum
dalam Daftar Pendek.
3.2. Pokja ULP mengundang para peserta yang
masuk dalam daftar pendek untuk
menyampaikan penawaran atas paket pekerjaan
jasa konsultansi sebagaimana tercantum dalam
LDP.
3.3. Peserta kemitraan dilarang untuk mengubah
Perjanjian Kemitraan/KSO.
4. Larangan 4.1. Peserta dan pihak yang terkait dengan
Korupsi, Kolusi, pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi
dan Nepotisme etika pengadaan dengan tidak melakukan
(KKN), tindakan sebagai berikut :
Penyalahgunaan a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja
Wewenang serta ULP dalam bentuk dan cara apapun, untuk
Penipuan memenuhi keinginan peserta yang
bertentangan dengan Dokumen Seleksi,
dan/atau peraturan perundang-undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta
lain untuk mengatur hasil seleksi, sehingga
mengurangi/menghambat / memperkecil /
meniadakan persaingan yang sehat dan/atau
merugikan pihak lainsebagaimana diatur
dalam peraturan perundang - undangan.
Indikasi persekongkolan antar Penyedia
Barang / Jasa harus dipenuhi sekurang-
kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini :
1). terdapat kesamaan dalam Dokumen

5
Penawaran, antara lain pada:
pengalaman perusahaan, pendekatan
dan metodologi, dan/atau analisa
pendekatan teknis;
2). seluruh penawaran dari Penyedia
mendekati HPS;
3). adanya keikutsertaan beberapa Penyedia
Barang / Jasa yang berada dalam 1
(satu) kendali;
4). adanya kesamaan/kesalahan isi
dokumen penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan,
susunan, dan format penulisan; atau
5). terdapat kesamaan kepemilikan Tenaga
Ahli tetap.
c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen
dan/ atau keterangan lain yang tidak benar
untuk memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Seleksi.
4.2. Peserta yang terbukti melakukan tindakan
sebagaimana dimaksud dalam angka 4.1 di atas
dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari
proses seleksi, atau pembatalan penetapan
pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. gugatan secara perdata; dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang.
4.3. Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP
kepada PA/KPA sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
5. Larangan 5.1. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi
Pertentangan dan perannya, dilarang memiliki/melakukan
Kepentingan peran ganda atau terafiliasi.
5.2. Peran ganda sebagaimana dimaksud pasal 5.1
antara lain meliputi:
a. Seorang anggota Direksi atau Dewan
Komisaris suatu Badan Usaha tidak boleh
merangkap sebagai anggota Direksi atau
Dewan Komisaris pada Badan Usaha lainnya
yang menjadi peserta pada Seleksi pekerjaan
yang sama;

6
b. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai
konsultan manajemen konstruksi berperan
sebagai konsultan perencana / konsultan
pengawas untuk pekerjaan fisik yang
direncanakan/diawasi;
c. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai
konsultan perencana/pengawas bertindak
sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/diawasinya;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu
K/L/D/I atau anak perusahaan pada
BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan
dan bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Pokja ULP atau
pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang Seleksi.
e. PPK dan/atau anggota Pokja ULP, baik
langsung maupun tidak langsung
mengendalikan atau menjalankan
perusahaan peserta;
f. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang
dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih
dari 50% (lima puluh perseratus) pemegang
saham dan/atau salah satu pengurusnya
sama.
6. Pendayagunaan 6.1. Peserta berkewajiban untuk menyampaikan
Produksi Dalam penawaran yang mengutamakan lokasi
Negeri pekerjaan jasa konsultansi yang dilaksanakan di
Indonesia oleh tenaga Indonesia (mengutamakan
tenaga ahli dalam negeri).
6.2. Dalam pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi
dimungkinkan menggunakan komponen berupa
tenaga ahli dan perangkat lunak yang tidak
berasal dari dalam negeri (impor) dengan
ketentuan:
a. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan
semata - mata untuk mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan
yang nyata, dan diusahakan secara terencana
untuk semaksimal mungkin terjadinya alih
pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing
tersebut ke tenaga Indonesia.
b. komponen berupa perangkat lunak yang

7
diproduksi di dalam negeri belum memenuhi
persyaratan
7. Satu Penawaran 7.1. Setiap peserta, baik atas nama sendiri/tunggal
Tiap Peserta maupun sebagai anggota kemitraan hanya boleh
memasukkan satu penawaran untuk 1 (satu)
paket pekerjaan.
7.2. Setiap peserta yang termasuk dalam
kemitraan/KSO DILARANG menjadi peserta baik
secara sendiri/tunggal maupun sebagai anggota
kemitraan/KSO yang lain pada paket pekerjaan
yang sama.
B. Dokumen Seleksi
8. Pengambilan 8.1. Peserta yang masuk dalam daftar pendek dapat
Dokumen mengambil Dokumen Seleksi sesuai hari,
Seleksi tanggal, waktu dan tempat pengambilan yang
ditentukan dalam undangan.
8.2. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu)
perusahaan dalam pengambilan dokumen.
8.3. Dalam hal pengambilan dokumen seleksi secara
elektronik dilakukan sesuai petunjuk
penggunaan aplikasi SPSE pada website LPSE.
9. Isi Dokumen 9.1. Dokumen Seleksi terdiri atas:
Seleksi a. Undangan Pengambilan Dokumen Seleksi;
b. Instruksi Kepada Peserta;
c. Lembar Data Pemilihan (LDP);
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK);
e. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Sampul I
a) Dokumen Penawaran Administrasi,
dan
b) Dokumen Penawaran Teknis.
2) Sampul II:
Dokumen Penawaran Biaya.
f. Bentuk Rancangan Kontrak:
1) Surat Perjanjian/Pokok Perjanjian;
2) Syarat-Syarat Umum Kontrak; dan
3) Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
g. Bentuk Dokumen Lain:
1) SPPBJ;
2) Jaminan Uang Muka;

8
3) SPMK.
9.2. Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi
Dokumen Seleksi. Kelalaian menyampaikan
Dokumen Penawaran yang mengakibatkan tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi sepenuhnya merupakan risiko
peserta.
10. Pemberian 10.1. Pemberian penjelasan dilakukan di tempat dan
Penjelasan pada waktu yang tercantum dalam LDP, serta
dihadiri oleh para peserta yang diundang.
10.2. Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian
penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.
10.3. Perwakilan peserta yang hadir pada saat
pemberian penjelasan menunjukkan tanda
pengenal dan surat tugas kepada Pokja ULP.
10.4. Dalam pemberian penjelasan, Pokja ULP
menjelaskan kepada peserta mengenai:
a. Kerangka Acuan Kerja;
b. metode pemilihan;
c. cara penyampaian Dokumen Penawaran;
d. kelengkapan yang harus dilampirkan
bersama Dokumen Penawaran;
e. jadwal pemasukan dan pembukaan Dokumen
Penawaran;
f. metode dan tata cara evaluasi;
g. hal-hal yang menggugurkan penawaran;
h. jenis kontrak yang akan digunakan;
i. ketentuan tentang penyesuaian harga;
j. ketentuan dan cara sub kontrak
sebagian pekerjaan kepada Usaha Kecil;
k. risiko K3 yang mungkin timbul akibat
pekerjaan termasuk kondisi dan bahaya
(apabila diperlukan);
l. perjanjian Kemitraan/ kerja sama operasi
(apabila bermitra); dan
m. ketentuan tentang asuransi.
10.5. Apabila diperlukan, Pokja ULP dapat
memberikan penjelasan lanjutan dengan cara
melakukan peninjauan lapangan. Biaya
peninjauan lapangan dan keperluan peserta

9
ditanggung oleh masing-masing peserta.
10.6. Pemberian penjelasan isi Dokumen Seleksi,
pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja
ULP, perubahan substansi dokumen, hasil
peninjauan lapangan, serta keterangan lain
dituangkan dalam Berita Acara Pemberian
Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani oleh
anggota Pokja ULP dan minimal 1 (satu) wakil
dari peserta yang hadir dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Dokumen Seleksi.
10.7. Apabila tidak ada satu pun peserta yang
hadir atau yang bersedia menandatangani
BAPP maka BAPP cukup ditandatangani oleh
anggota pokja ULP yang hadir.
10.8. Apabila dalam BAPP di atas terdapat hal-
hal/ketentuan baru atau perubahan penting
yang perlu ditampung, maka Pokja ULP
menuangkan ke dalam Adendum Dokumen
Pemilihan yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari Dokumen Seleksi.
10.9. Apabila ketentuan baru atau perubahan
penting tersebut tidak dituangkan dalam
Adendum Dokumen Pemilihan maka ketentuan
baru atau perubahan tersebut dianggap tidak
ada dan ketentuan yang berlaku adalah yang
tercantum dalam Dokumen Seleksi yang awal.
10.10. Peserta
diberitahu oleh Pokja ULP untuk
mengambil salinan BAPP dan/atau
AdendumDokumen Seleksi.
10.11. Peserta dapat mengambil salinan BAPP
dan/atau Adendum Dokumen Pemilihan yang
disediakan oleh Pokja ULP atau
mengunduhnya melalui aplikasi sistem
pengadaan secara elektronik (SPSE).
10.12. Dalam hal pemberian penjelasan secara
elektronik dilakukan sesuai petunjuk
penggunaan aplikasi SPSE pada website LPSE.
11. Perubahan 11.1. Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas
Dokumen akhir waktu pemasukan penawaran, Pokja ULP
Seleksi dapat menetapkan Adendum Dokumen Seleksi,
berdasarkan informasi baru yang mempengaruhi
substansi pekerjaan.
11.2. Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen

10
Seleksi.
11.3. Peserta diberitahu oleh Pokja ULP untuk
mengambil salinan Adendum Dokumen Seleksi.
11.4. Peserta dapat mengambil salinan Adendum
Dokumen Seleksi yang disediakan oleh Pokja
ULP atau mengunduhnya melalui aplikasi sistem
pengadaan secara elektronik (SPSE).
12. Tambahan Dalam Adendum Dokumen Seleksi, Pokja ULP dapat
Waktu memberikan tambahan waktu untuk memasukkan
Pemasukan Dokumen Penawaran.
Dokumen
Penawaran

C. Penyiapan Penawaran
13. Biaya dalam 13.1. Peserta menanggung semua biaya dalam
Penyiapan penyiapan dan penyampaian penawaran.
Penawaran 13.2. Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas
kerugian apapun yang ditanggung oleh peserta.
14. Bahasa 14.1. Semua Dokumen Penawaran harus
Penawaran menggunakan Bahasa Indonesia.
14.2. Dokumen penunjang yang terkait dengan
Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau bahasa asing.
14.3. Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu
disertai penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran, maka
yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa
Indonesia.
15. Dokumen 15.1. Penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri
Penawaran dari 2 (dua) sampul yang memuat Penawaran
Administrasi dan Teknis (Sampul I) dan
Penawaran Biaya (Sampul II).
15.2. Penawaran Administrasi dan Teknis (Sampul I)
meliputi:
a. SuratPenawaran,yangdidalamnyamencantum
kan:
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran;
3) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan; dan
4) tanda tangan:
a) direktur utama/pimpinan perusahaan;
b) penerima kuasa dari direktur utama/

11
pimpinan perusahaan yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam
akte pendirian/anggaran dasar;
c) kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik;
atau
d) pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
b. Surat Kuasa (apabila dikuasakan);
c. Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (apabila bermitra);
d. Dokumen Penawaran Teknis:
1) data pengalaman perusahaan, terdiri
atas:
a) data organisasi perusahaan;
b) daftar pengalaman kerja sejenis
selama 10 (sepuluh) tahun terakhir;
c) Referensi dari pengguna jasa atau
Berita Acara Serah Terima Akhir
Kegiatan; dan
d) uraian pengalaman kerja sejenis
selama 10 (sepuluh) tahun terakhir,
diuraikan secara jelas dengan
mencantumkan informasi: nama
pekerjaan yang dilaksanakan, lingkup
dan data pekerjaan yang dilaksanakan
secara singkat, lokasi, pemberi tugas,
nilai, dan waktu pelaksanaan
(menyebutkan bulan dan tahun).
2) pendekatan dan metodologi, terdiri atas:
a) tanggapan dan saran terhadap
Kerangka Acuan Kerja;
b) uraian pendekatan, metodologi dan
program kerja, dan program kerja lain
(apabila dipersyaratkan);
c) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d) komposisi tim dan penugasan; dan
e) jadwal penugasan tenaga ahli.
3) kualifikasi tenaga ahli, terdiri atas:
a) Daftar Riwayat Hidup personil yang

12
diusulkan;
b) Referensi dari pengguna jasa; dan
c) surat pernyataan kesediaan untuk
ditugaskan.
e. RK3K (bila disyaratkan).

15.3. Penawaran Biaya (Sampul II ) meliputi:


a. surat penawaran biaya yang di dalamnya
tercantum total biaya penawaran;
b. rekapitulasi penawaran biaya;
c. rincian penawaran biaya yang terdiri:
1) rincian Biaya Langsung Personil
(remuneration); dan
2) rincian Biaya Langsung Non-Personil
(direct reimbursable cost);
16. Harga 16.1. Peserta mencantumkan harga satuan dan biaya
Penawaran total untuk tiap mata pembayaran / pekerjaan
dalam Rincian Biaya Langsung Personil dan Non-
Personil.
16.2. Biaya overhead termasuk untuk penyelenggaraan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), asuransi,
dan keuntungan, serta semua pajak, bea,
retribusi, dan pungutan lain yang harus dibayar
oleh penyedia untuk pelaksanaan paket
pekerjaan jasa konsultansi ini diperhitungkan
dalam total biaya penawaran.
17. Mata Uang 17.1. Semua biaya dalam penawaran harus dalam
Penawaran dan bentuk mata uang yang ditetapkan dalam LDP.
Cara 17.2. Pembayaran atas prestasi pekerjaan jasa
Pembayaran konsultansi ini dilakukan sesuai dengan cara
yang ditetapkan dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
18. Masa Berlaku 18.1. Masa berlakunya penawaran sesuai ketentuan
Penawaran dan dalam LDP.
Jangka Waktu 18.2. Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan,
Pelaksanaan sebelum akhir masa berlakunya penawaran,
Pokja ULP dapat meminta kepada seluruh
peserta secara tertulis untuk memperpanjang
masa berlakunya penawaran tersebut dalam
jangka waktu tertentu.

13
18.3. Berkaitan dengan 17.2, maka peserta dapat:
a. Menyetujui permintaan tersebut tanpa
mengubah penawaran;
b. Menolak permintaan tersebut dan dapat
mengundurkan diri secara tertulis tanpa
sanksi.
18.4. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan dalam LDP.

D. Dokumen Penawaran

19. Pemasukan dan 19.1. Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis


Cara dimasukkan dalam Sampul I1, sedangkan
Penyampaian Dokumen Penawaran Biaya dimasukkan dalam
Dokumen Sampul II2.
Penawaran
19.2. Peserta menyampaikan dokumen penawaran
dengan cara mengunggah melalui aplikasi sistem
pengadaan secara elektronik (SPSE) pada website
LPSE sesuai ketentuan dalam LDP.
19.3. Jika terdapat penarikan/pembatalan/
penggantian Dokumen Penawaran, dapat
dilakukan dengan cara mengupload kembali
dokumen surat pengunduran
diri/pembatalan/penggantian.
19.4. Tata cara penyampaian dokumen penawaran
sesuai petunjuk penggunaan aplikasi SPSE pada
website LPSE.
20. Batas Akhir Penawaran harus disampaikan kepada Pokja ULP
Pemasukan melaluiaplikasi sistem pengadaan secara elektronik
Penawaran (SPSE) pada website LPSE paling lambat pada waktu
yang ditentukan dalam LDP.
21. Penawaran Setiap Dokumen Penawaran dan/atau sebagian
Terlambat tambahan Dokumen Penawaran yang diterima oleh
Pokja ULP setelah batas akhir waktu pemasukan
penawaran akan ditolak.

E. Pembukaan dan Evaluasi Penawaran

22. Pembukaan 22.1. Dokumen Penawaran dibuka di hadapan


Penawaran peserta pada waktu dan tempat sesuai

1
Sampul 1 (dapat berupa sampul elektronik 1, file 1, folder 1, dan lainnya).
2
Sampul 2 (dapat berupa sampul elektronik 2, file 2, folder 2, dan lainnya).

14
Sampul I ketentuan dalam LDP, yang dihadiri paling
kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi.
22.2. Perwakilanpeserta yang hadir pada saat
pembukaan Dokumen Penawaran menunjukkan
tanda pengenal dan surat penugasan kepada
Pokja ULP.
22.3. Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1
(satu) peserta sebagai saksi, maka Pokja ULP
menunda pembukaan Dokumen Penawaran
selama 2 (dua) jam.
22.4. Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam,
hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta
sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen
Penawaran tetap dilanjutkan dengan menunjuk
saksi tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk
oleh Pokja ULP.
22.5. Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3
(tiga) peserta, seleksi dilanjutkan dengan
dilakukan negosiasi teknis dan harga/biaya.
22.6. Dinyatakan sebagai penawaran yang masuk
apabila dokumen penawaran pokok/utama
sebagaimana dimaksud pada 14.1 terpenuhi.
Surat pengunduran diri (misalnya) tidak
termasuk sebagai penawaran.
22.7. Dokumen Penawaran yang telah masuk tidak
dibuka, apabila dokumen dimaksud telah
disusuli dokumen dengan sampul bertanda
“PENARIKAN”.
22.8. Pokja ULP membuka Sampul I (dokumen
administrasi dan teknis) dihadapan peserta
kemudian dijadikan lampiran Berita Acara
Pembukaan Dokumen Penawaran Administrasi
dan Teknis. Sampul II yang berisi data harga
tidak boleh dibuka.
22.9. Pokja ULP memeriksa dihadapan peserta yang
hadir mengenai kelengkapan Sampul I, yang
meliputi:
a. surat penawaran administrasi dan teknis
yang di dalamnya mencantumkan:
1) tanggal
2) masa berlaku penawaran;
3) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
dan
4) tanda tangan:

15
a) direktur utama/pimpinan
perusahaan;
b) penerima kuasa dari direktur utama/
pimpinan perusahaan yang nama
penerima kuasanya tercantum dalam
akte pendirian/anggaran dasar;
c) kepala cabang perusahaan yang
diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik;
atau
d) pejabat yang menurut perjanjian
kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
b. surat kuasa dari direktur utama /
pemimpin perusahaan kepada penerima
kuasa (apabila dikuasakan);
c. Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (apabila bermitra);
d. RK3K (apabila disyaratkan);
e. dokumen penawaran teknis; dan
f. sampul II (tidak dibuka).
22.10. Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran
pada waktu pembukaan penawaran.
22.11. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan
penawaran, maka penyebab penundaan tersebut
harus dimuat dengan jelas di dalam Berita
Acara.
22.12. Pokja ULP segera membuat Berita Acara
Pembukaan Penawaran yang sekurang-
kurangnya memuat:
a. jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
b. jumlah Dokumen Penawaran yang lengkap
dan tidak lengkap;
c. kejanggalan yang dijumpai dalam Dokumen
Penawaran (apabila ada);
d. keterangan lain yang dianggap perlu; dan
e. tanggal pembuatan berita acara.
22.13. Berita Acara ditandatangani oleh anggota Pokja
ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.
22.14. Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta
yang hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran

16
dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan
tersebut melalui aplikasi sistem pengadaan
secara elektronik(SPSE).
22.15. Tata cara pembukaan dokumen penawaran
sesuai petunjuk penggunaan aplikasi SPSE pada
website LPSE.
23. Klarifikasi Dan 23.1. Dalam mengevaluasi dokumen penawaran,
Konfirmasi Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap
Penawaran hal-hal yang tidak jelas dalam dokumen
penawaran. Peserta harus memberikan
tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi tidak boleh
mengubah substansi dan harga penawaran.
Klarifikasi dan tanggapan atas klarifikasi harus
dilakukan secara tertulis.
23.2. Terhadap hal-hal yang diragukan berkaitan
dengan dokumen penawaran, pokja ULP dapat
melakukan konfirmasi kebenarannya termasuk
peninjauan lapangan kepada pihak-
pihak/instansi terkait.
23.3. Hasil klarifikasi / konfirmasi dapat
menggugurkan penawaran.
24. Hak Menolak Dalam keadaan khusus, Pokja ULP berhak
atau Menerima membatalkan proses Seleksi, menerima atau menolak
Penawaran penawaran atau semua penawaran setiap saat sebelum
penanda tanganan kontrak, dan tidak dapat diminta
bertanggung jawab apapun kepada penawar atau
berkewajiban untuk menginformasikan kepada
penawar alasan dari tindakan tersebut. Dalam hal
pembatalan, semua penawaran segera dikembalikan
kepada penawar.
25. Evaluasi 25.1. Data yang digunakan Pokja ULP dalam evaluasi
Penawaran dokumen penawaran adalah data yang diunggah
Sampul I (upload) pada sistem pengadaan secara
elektronik, sesuai dengan data syarat-syarat
yang tertulis dalam dokumen seleksi.
25.2. Dalam hal terdapat lebih dari satu data dokumen
elektronik berbeda isi dan tidak saling
melengkapi serta tidak ada keterangan
penarikan, penggantian, pengubahan, atau
penambahan dokumen, maka dokumen yang
digunakan untuk evaluasi adalah dokumen yang
diupload paling akhir. Tetapi jika waktu
uploadnya sama maka yang digunakan adalah
dokumen yang waktu modifikasinya paling akhir.
25.3. Data dokumen elektronik yang rusak (sesudah

17
mendapat klarifikasi dari LPSE) akibat kesalahan
pengiriman dokumen oleh Penyedia Jasa, yang
mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat
dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP, maka
dokumen elektronik tersebut dinyatakan tidak
memenuhi syarat.
25.4. Pokja ULP melakukan evaluasi terhadap sampul
I yang meliputi:
a. evaluasi administrasi; dan
b. evaluasi teknis.
25.5. Ketentuan umum dalam melakukan
evaluasi sebagai berikut :
a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi,
mengganti, dan / atau mengubah kriteria
dan persyaratan yang telah ditetapkan
dalam Dokumen Seleksi;
b. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang
menambah, mengurangi, mengganti dan/atau
mengubah isi sampul I;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah
penawaran yang sesuai dengan ketentuan,
syarat-syarat, dan ruang lingkup serta
kualifikasi tenaga ahli yang ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi, tanpa ada penyimpangan
yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok
atau penawaran bersyarat adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen Pemilihan
yang mempengaruhi lingkup, kualitas,
dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dengan persyaratan
tambahan di luar ketentuan Dokumen
Seleksi yang akan menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan/atau
tidak adil diantara peserta yang
memenuhi syarat.
e. para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja ULP
selama proses evaluasi;
f. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti
adanya persaingan usaha yang tidak sehat
dan / atau terjadi pengaturan bersama
(indikasi kolusi/ persekongkolan) antara

18
peserta, Pokja ULP dan /atau PPK dengan
tujuan untuk memenangkan salah satu
peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lainyang terlibat
dimasukkan dalam Daftar Hitam, baik
badan usahanya maupun pengurusnya;
2) Pokja ULP dan/atau PPK yang terlibat
persengkongkolan diganti dan dikenakan
sanksi administrasi dan/atau pidana;
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan
dengan menetapkan peserta lainnya
yang tidak terlibat (apabila ada);
4) apabila tidak ada peserta lainnya
sebagaimana dimaksud pada angka 3),
maka seleksi dinyatakan gagal.
25.6. Evaluasi Administrasi:
a. Evaluasi terhadap data administrasi hanya
dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai
pada saat penilaian kualifikasi.
b. Penawaran dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Seleksi
dipenuhi/dilengkapi;
2) surat penawaran:
a) ditandatangani oleh:
(1) direktur utama / pimpinan
perusahaan;
(2) penerima kuasa dari direktur
utama/ pimpinan perusahaan/
pengurus koperasi yang nama
penerima kuasanya tercantum
dalam akta pendirian/Anggaran
Dasar;

(3) kepala cabang perusahaan


yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik; atau
(4) pejabat yang menurut
perjanjian kerja sama berhak

19
mewakili perusahaan yang
bekerja sama.
b) Jangka waktu berlakunya surat
penawaran tidak kurang dari waktu
yang ditetapkan LDP, dengan
ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan nilai
penulisan antara angka dan
huruf maka yang diakui adalah
tulisan huruf;
(2) apabila nilai yang tertulis
dalam angka jelas sedangkan
nilai dalam huruf tidak jelas,
maka nilai yang diakui adalah
nilai yang tertulis dalam angka;
atau
(3) apabila nilai dalam angka dan
nilai yang tertulis dalam huruf
tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur.
c) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
yang ditawarkan tidak melebihi
jangka waktu yang ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi, dengan
ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan nilai
penulisan antara angka dan
huruf maka yang diakui adalah
tulisan huruf;
(2) apabila nilai yang tertulis
dalam angka jelas sedangkan
nilai dalam huruf tidak jelas,
maka nilai yang diakui adalah
nilai yang tertulis dalam angka;
atau
(3) apabila nilai dalam angka dan
nilai yang tertulis dalam huruf
tidak jelas, maka penawaran
dinyatakan gugur.
d) Bertanggal.
3) surat kuasa (apabila dikuasakan),
dengan ketentuan:
a) Dilampirkan apabila dikuasakan
kepada pihak yang berbeda pada saat

20
prakualifikasi/surat kuasa sudah
tidak berlaku);

b) Harus ditandatangani direktur


utama/ pimpinan perusahaan;
c) Nama penerima kuasa tercantum
dalam akte pendirian/anggaran
dasar;dan
d) Dalam hal kemitraan, surat kuasa
ditandatangani oleh anggota
kemitraan yang diwakili menurut
perjanjian kerja sama.
4) surat perjanjian kemitraan/kerja sama
operasi memenuhi persyaratan (apabila
ber KSO) sebagai berikut:
a) mencantumkan nama kemitraan
sesuai dengan dokumen isian
kualifikasi
b) mencantumkan lead firm dan
mitra/anggota;
c) mencantumkan modal (sharing) dari
setiap perusahaan;
d) mencantumkan nama pihak yang
mewakili kemitraan/KSO;
e) ditandatangani para calon peserta
kemitraan/KSO.
c. untuk menghindari kesalahan-kesalahan
kecil yang dapat menggugurkan penawaran,
maka syarat-syarat lainnya yang diperlukan
agar diminta dan dievaluasi pada saat
prakualifikasi dan tidak perlu dievaluasi pada
Dokumen Penawaran;
d. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi
secara tertulis terhadap hal-hal yang kurang
jelas dan meragukan namun tidak boleh
mengubah substansi;
e. peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi dilanjutkan dengan evaluasi
teknis;
f. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua)
peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan
dengan evaluasi teknis;

21
g. apabila tidak ada peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka seleksi
dinyatakan gagal.
25.7. Evaluasi Teknis:
a. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi.
b. Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai
dengan yang ditetapkan dalam Dokumen
Seleksi.
c. Evaluasi penawaran teknis dilakukan
dengan cara memberikan nilai angka
tertentu pada setiap kriteria yang dinilai
dan bobot yang telah ditetapkan dalam
DokumenSeleksi, kemudian membandingkan
jumlah perolehan nilai dari para peserta,
dengan ketentuan:
1) unsur-unsur pokok yang dinilai adalah:
a) pengalaman perusahaan (bobot nilai
antara 10% s.d 20%),
b) pendekatan dan metodologi (bobot
nilai antara 20% s.d 40%),
c) kualifikasi tenaga ahli (bobot nilai
antara 50% s.d 70%);
d) jumlah pembobotan a)+b)+c)= (100%);
2) penilaian dilakukan sesuai pembobotan
dari masing - masing unsur yang telah
tercantum dalam LDP;
3) bobot masing-masing unsur ditetapkan
olehPokja ULP berdasarkan jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan;
d. Penilaian terhadap Pengalaman Perusahaan
dilakukan atas:
1) pengalaman perusahaan peserta
dalam melaksanakan pekerjaan sejenis
dengan pekerjaan yang dipersyaratkan
dalam KAK untuk 10 (sepuluh) tahun
terakhir;
2) pengalaman kerja di Indonesia
dan/atau di lokasi kegiatan
mendapat tambahan nilai;
3) pengalaman tersebut diuraikan secara
jelas dengan mencantumkan informasi:
nama pekerjaan yang dilaksanakan,
lingkup dan data pekerjaan yang

22
dilaksanakan secara singkat, lokasi,
pemberi tugas, nilai, dan waktu
pelaksanaan (menyebutkan bulan dan
tahun);
4) penilaian juga dilakukan terhadap
jumlah pekerjaan yang sedang
dilaksanakan oleh peserta, disamping
untuk mengukur pengalaman juga
dapat dipergunakan untuk mengukur
kemampuan /kapasitas peserta yang
bersangkutan dalam melaksanakan
tugasnya;
5) pengalaman perusahaan peserta
harus dilengkapi dengan referensi dari
pengguna jasa, yang menunjukkan
kinerja perusahaan peserta yang
bersangkutan selama 10 (sepuluh) tahun
terakhir. Pengalaman perusahaan
peserta yang tidak memiliki referensi,
tidak diberi nilai. Sub unsur Pengalaman
Perusahaan yang dinilai adalah:
a) pengalaman melaksanakan kegiatan
sejenis;
b) pengalaman melaksanakan di lokasi
kegiatan;
c) pengalaman manajerial dan
fasilitas utama; dan
d) kapasitas perusahaan dengan
memperhatikan jumlah tenaga ahli
tetap.
Bobot masing-masing sub unsur
ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan
jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan yang
tercantum dalam LDP.
6) Terhadap perusahaan baru yang berdiri
kurang dari 3 tahun mendapat nilai
unsur yang ditetapkan dalam LDP.
e. Penilaian terhadap Pendekatan dan
Metodologi dilakukan atas:
1) pemahaman perusahaan peserta atas
lingkup pekerjaan/jasa layanan yang
diminta dalam KAK, pemahaman atas
sasaran/tujuan, kualitas metodologi,

23
dan hasil kerja, sub unsur yang dinilai
antara lain:
a) pemahaman atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK, penilaian
terutama meliputi: pengertian
terhadap tujuan kegiatan, lingkup
serta jasa konsultansi yang
diperlukan (aspek-aspek utama
yang diindikasikan dalam KAK), dan
pengenalan lapangan;
b) kualitas, metodologi, penilaian
terutama meliputi: ketepatan
menganalisa masalah dan langkah
pemecahan yang diusulkan dengan
tetap mengacu kepada persyaratan
KAK, konsistensi antara metodologi
dengan rencana kerja, apresiasi
terhadap inovasi, tanggapan
terhadap KAK khususnya mengenai
data yang tersedia, orang bulan
(person-month) tenaga ahli, uraian
tugas termasuk potensi bahaya,
jenis bahaya, identifikasi bahaya
dari pekerjaan konstruksi yang di
desain, jangka waktu pelaksanaan,
laporan-laporan yang disyaratkan,
jenis keahlian serta jumlah tenaga
ahli yang diperlukan, program kerja,
jadwal pekerjaan, jadwal
penugasan, organisasi, kebutuhan
jumlah orang bulan, dan kebutuhan
fasilitas penunjang;
c) hasil kerja (deliverable),penilaian
meliputi antara lain: analisis,
gambar-gambar kerja, spesifikasi
teknis, perhitungan teknis, dan
laporan-laporan;
d) fasilitas pendukung dalam
melaksanakan pekerjaan yang
diminta dalam KAK;
Bobot masing-masing sub unsur
ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan yang tercantum dalam
LDP.
2) gagasan baru yang diajukan oleh peserta

24
untuk meningkatkan kualitas keluaran
yang diinginkan dalam KAK diberikan
nilai lebih;
f. Kualifikasi Tenaga Ahli, penilaian dilakukan
atas:
1) tenaga ahli yang diusulkan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan
memperhatikan jenis keahlian,
persyaratan, serta jumlah tenaga yang
telah diindikasikan di dalam KAK
Seorang tenaga ahli yang diusulkan
hanya untuk satu paket tertentu dalam
periode waktu yang sama.
2) sub unsur Kualifikasi Tenaga Ahli
yang dinilai adalah:
a) tingkat pendidikan, yaitu lulusan
perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah
lulus ujian negara atau yang telah
diakreditasi, atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi,
dibuktikan dengan salinan ijazah;
b) pengalaman kerja profesional
seperti yang disyaratkan dalam
KAK, didukung dengan referensi
dari pengguna jasa. Bagi tenaga ahli
yang diusulkan sebagai
pemimpin/wakil pemimpin
pelaksana pekerjaan (team
leader/co team leader) dinilai pula
pengalaman sebagai
pemimpin/wakil pemimpin tim.
Ketentuan penghitungan
pengalaman kerja profesional
dilakukan sebagai berikut:
(1) tidak boleh terjadi tumpang
tindih (overlap), bila terjadi
overlap yang dihitung hanya
salah satu,
(2) apabila terdapat perhitungan
bulan menurut Pokja ULP
lebih kecil dari yang tertulis
dalam penawaran, maka yang
diambil adalah perhitungan
Pokja ULP. Apabila

25
perhitungan Pokja ULP lebih
besar dibandingkan dengan
yang tertulis dalam
penawaran, maka yang
diambil adalah yang tertulis
dalam penawaran,
(3) apabila jangka waktu
pengalaman kerja profesional
ditulis secara lengkap tanggal,
bulan, dan tahunnya, maka
pengalaman kerja akan
dihitung secara penuh (kecuali
bila terjadi overlap, maka bulan
yang overlap dihitung satu
kali),
(4) apabila jangka waktu
pengalaman kerja professional
ditulis bulan dan tahunnya
saja (tanpa tanggal), maka
pengalaman kerja yang
dihitung adalah total
bulannya dikurangi 1 (satu)
bulan,
(5) apabila jangka waktu
pengalaman kerja profesional
ditulis tahunnya saja (tanpa
tanggal dan bulan), maka
pengalaman kerja yang
dihitung hanya 25 % dari total
bulannya,
(6) kesesuaian lingkup pekerjaan
dan posisi pengalaman kerja
profesional dibandingkan
dengan yang dipersyaratkan
dalam KAK, dinilai dengan
kriteria sebagai berikut:
(a). lingkup pekerjaan:
i. sesuai
ii. menunjang
iii. terkait
(b). posisi :
i. sesuai
ii. tidak sesuai
(c). Nilai masing-masing
kriteria ditetapkan oleh

26
Pokja ULP berdasarkan
jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai
dengan yang tercantum
dalam LDP.
(7) bulan kerja profesional yang
didapatkan dari angka (3), (4),
dan (5) dikalikan dengan nilai
kesesuaian lingkup pekerjaan
dan posisi yang didapatkan
dari angka (6),
(8) total seluruh bulan kerja
profesional dibagi dengan
angka 12 sehingga didapatkan
jangka waktu pengalaman
kerja profesional seorang
tenaga ahli.
(9) Nilai jangka waktu pengalaman
kerja profesional tenaga ahli
dicantumkan dalam LDP
b). sertifikat keahlian/profesi yang
dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang mengeluarkan, sesuai
dengan keahlian/profesi yang
disyaratkan dalam KAK;
c). lain-lain:penguasaan bahasa
Inggris, bahasa Indonesia (bagi
konsultan Asing), bahasa setempat,
aspek pengenalan (familiarity) atas
tata-cara, aturan, situasi, dan
kondisi (custom) setempat. Personil
yang menguasai / memahami
aspek-aspek tersebut di atas
diberikan nilai lebih tinggi;
Bobot masing-masing sub unsur
ditetapkan oleh Pokja ULP berdasarkan
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan yang tercantum dalam
LDP.
3) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang
kurang dari tingkat pendidikan yang
dipersyaratkan dalam KAK tidak diberi
nilai.
4) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi
dari kualifikasi yang dipersyaratkan

27
dalam KAK tidak mendapat tambahan
nilai.
25.8. Ambang Batas (Passing Grade)
a. Peserta dinyatakan lulus evaluasi teknis
apabila hasil evaluasi teknis memenuhi
ambang batas nilai teknis (passing grade)
seperti yang tercantum dalam LDP.
b. Hasil evaluasi teknis harus ≥ ambang batas
total nilai teknis (passing grade) dan ≥
ambang batas masing-masing nilai unsur
teknis seperti yang tercantum dalam LDP.
c. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
teknis maka seleksi dinyatakan gagal.
d. Peserta yang lulus evaluasi teknis dilanjutkan
evaluasi harga.
25.9. Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita
Acara Hasil Evaluasi Sampul I yang paling
sedikit memuat:
a. nama seluruh peserta;
b. hasil evaluasi penawaran administrasi
dan teknis termasuk alasan ketidaklulusan
peserta;
c. nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari
nilai tertinggi;
d. ambang batas nilai teknis;
e. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus
pada setiap tahapan evaluasi;
f. tanggal dibuatnya Berita Acara;
g. keterangan-keterangan lain yang dianggap
perlu mengenai pelaksanaan seleksi; dan
h. pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak
ada penawaran yang memenuhi syarat.
26. Penetapan 26.1. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Urutan
Peringkat Peringkat Teknis berdasarkan Berita Acara
Teknis Evaluasi Sampul I (Penawaran Administrasi dan
Teknis).
27. Pengumuman 27.1. Pokja ULP memberitahukan penetapan peringkat
Peringkat teknis kepada seluruh peserta, serta diumumkan
Teknis di website layanan pengadaan secara elektronik
(LPSE) yang tercantum dalam LDP dan ditempel
di papan pengumuman resmi untuk masyarakat,

28
yang sekurang-kurangnya memuat:
a. nama paket pekerjaan;
b. nama dan alamat peserta;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. hasil evaluasi persyaratan administrasi;
e. nilai teknis seluruh peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi; dan
f. ambang batas nilai teknis.
27.2. Tidak ada masa sanggahan dalam pengumuman
penetapan peringkat teknis.
28. Undangan/ 28.1. Pokja ULP menyampaikan
Pemberitahuan undangan/pemberitahuan kepada seluruh
Pembukaan peserta yang lulus evaluasi teknis untuk
Penawaran menghadiri acara pembukaan Dokumen Sampul
Sampul II II segera setelah Pengumuman Peringkat Teknis
diumumkan.
28.2. Undangan/pemberitahuan mencantumkan
tempat, hari, tanggal, dan waktu pembukaan
Dokumen Sampul II.
29. Pembukaan 29.1. Penawaran Sampul II dibuka di hadapan peserta
Penawaran yang hadir pada waktu dan tempat sesuai
Sampul II, dan undangan yang dihadiri paling kurang 2 (dua)
Evaluasi peserta sebagai saksi.
Penawaran
29.2. Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1
Sampul II
(satu) peserta sebagai saksi, maka Pokja ULP
menunda pembukaan Dokumen Penawaran
selama 2 (dua) jam.
29.3. Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam,
hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta
sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen
Penawaran tetap dilanjutkan dengan menunjuk
saksi tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk
oleh Pokja ULP.
29.4. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan
sampul II, maka penyebab penundaan tersebut
harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara.
29.5. Perwakilanpeserta yang hadir pada saat
pembukaan Penawaran Sampul II menunjukkan
tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja
ULP.
29.6. Pokja ULP membukasampul II yang meliputi:
a. surat penawaran biaya yang di dalamnya

29
tercantum biaya penawaran;
b. rekapitulasi penawaran biaya;
c. rincian penawaran biaya yang terdiri dari:
1) rincian Biaya Langsung Personil
(remuneration); dan
2) rincian Biaya Langsung Non Personil
(direct reimbursable cost).
29.7. Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita
Acara Pembukaan Penawaran Sampul II
(Penawaran Biaya) yang sekurang-kurangnya
memuat:
a. nama dan alamat peserta;
b. besaran usulan biaya;
c. keterangan lain yang dianggap perlu;
d. tanggal pembuatan berita acara; dan
e. tanda tangan anggota Kelompok Kerja ULP
dan wakil peserta.
29.8. Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II
dilampiri Dokumen Penawaran Biaya.
29.9. Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II
ditandatangani oleh Pokja ULP yang hadir dan 2
(dua) peserta yang ditunjuk oleh para peserta
yang hadir.
29.10. Pokja ULP dapat mengunggah Salinan Berita
Acara Pembukaan Penawaran Sampul II kepada
peserta tanpa dilampiri Dokumen Penawaran
Biaya melalui aplikasi sistem pengadaan secara
elektronik (SPSE).
29.11. Pokja ULP melakukan koreksi aritmatik terhadap
penawaran biaya, dengan ketentuan:
a. volume pekerjaan yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga disesuaikan
dengan yang tercantum dalam Dokumen
Seleksi;
b. apabila terjadi kesalahan hasil perkalian
antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan harga satuan pekerjaan
yang ditawarkan tidak boleh diubah;
c. Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga

30
satuan dianggap sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain dan harga
satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap
dibiarkan kosong;
d. Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan dan harga satuan
pekerjaan dimaksud dianggap nol;
e. Jenis pekerjaan yang ditawarkan berbeda
dengan daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen pengadaan dan
harga satuan pekerjaan menggunakan harga
yang tercantum dalam penawaran; dan
f. Apabila terdapat koreksi pada hurufa. sampai
dengan angka e. dilakukan klarifikasi kepada
penyedia.
29.12. Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi
HPS mengugurkan penawaran.
29.13. Unsur-unsuryang perlu diteliti dan dinilai
dalamevaluasi penawaran biaya dilakukan
terhadap:
a. kewajaran biaya pada Rincian Biaya
Langsung Personil (remuneration);
b. kewajaran penugasan tenaga ahli;
c. kewajaran penugasan tenaga pendukung;dan
d. kewajaran biaya pada Rincian Biaya
Langsung Non-Personil (direct reimbursable
cost).
29.14. Pokja ULP melakukan perhitungan kombinasi
teknis dan biaya, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. menghitung nilai kombinasi antara nilai
penawaran teknis dan nilai penawaran biaya
terkoreksi dengan cara perhitungan sebagai
berikut :
NILAI AKHIR = {Nilai Evaluasi Teknis x
Bobot Penawaran Teknis} + {Nilai
Penawaran Biaya Terkoreksi x Bobot
Penawaran Biaya}.
b. bobot masing-masing unsur ditetapkan oleh

31
Pokja ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan sesuai dengan yang
tercantum dalam LDP.
c. nilai penawaran biaya terendah diberikan
nilai/skor tertinggi, sementara itu untuk nilai
penawaran biaya yang lain secara
proporsional. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
NBt = (PBt / PBt) x 100
NBn = (PBt / PBn) x 100
dimana:
NBt = nilai untuk peserta dengan
penawaran biaya terkoreksi
terendah;
NBn = nilai untuk peserta dengan
penawaran biaya terkoreksi yang
di atasnya;
PBt = penawaran biaya terendah;
PBn = penawaran biaya di atasnya.
29.15. Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih peserta
mendapatkan nilai gabungan penawaran teknis
dan penawaran biaya yang sama, maka
penentuan peringkat peserta didasarkan pada
perolehan nilai teknis yang lebih tinggi, dan hal
ini dicatat dalam Berita Acara.
29.16. Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita
Acara Hasil Evaluasi Penawaran Sampul II
(Penawaran Biaya) dan Perhitungan Kombinasi
Teknis dan Biaya yang sekurang-kurangnya
memuat:
a. nama dan alamat peserta;
b. besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
c. nilai/skor penawaran:
1) teknis; dan
2) biaya
d. nilai/skor gabungan penawaran teknis dan
penawaran biaya;
e. kesimpulan tentang kewajaran:
1) biaya pada Rincian Biaya Langsung
Personil (remuneration);
2) penugasan tenaga ahli;

32
3) penugasan tenaga pendukung; dan
4) biaya pada Rincian Biaya Langsung Non
Personil (direct reimbursable cost).
f. keterangan lain yang dianggap perlu;
g. tanggal pembuatan berita acara; dan
h. tanda tangan anggota Pokja ULP dan wakil
peserta.
29.17. Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Sampul II
dilampiri Dokumen Penawaran Biaya.

F. Penetapan Pemenang
30. Penetapan 30.1. Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang
Pemenang Seleksi berdasarkan Berita Acara Evaluasi
Penawaran, untuk nilai sampai dengan
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).
30.2. PA membuat Surat penetapan Pemenang Seleksi
untuk nilai diatas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
milyar rupiah) setelah mendapat usulan dari
Pokja ULP, dengan ketentuan:
a. usulan penetapan Pemenang Seleksi
ditembuskan kepada PPK dan APIP
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah
Daerah/Institusi; dan
b. apabila PA tidak setuju dengan usulan Pokja
ULP dengan alasan yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan,
maka PA secara tertulis memerintahkan
evaluasi ulang atau menyatakan seleksi gagal.
30.3. Penetapan Pemenang Seleksi terdiri dari 1 (satu)
pemenang dan paling banyak 2 (dua) pemenang
cadangan yaitu peserta lain yang mendapatkan
nilai kombinasi tertinggi berikutnya.
30.4. Dalam hal Penyedia Jasa mengikuti beberapa
paket dalam waktu penetapan pemenang
bersamaan dengan menawarkan tenaga ahli yang
sama untuk beberapa paket yang diikuti dan
dalam evaluasi memenuhi persyaratan pada
masing-masing paket pekerjaan, maka hanya
dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu)
paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan tenaga ahli tersebut
akan ditempatkan, sedangkan untuk paket
pekerjaan lainnya tenaga ahli dinyatakan tidak

33
ada dan dinyatakan gugur.
30.5. Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan dapat
dikecualikan apabila tenaga ahli yang diusulkan
penugasannya tidak tumpang tindih (overlap).
31. Pengumuman Pokja ULP memberitahukan penetapan pemenang
Pemenang kepada seluruh peserta, serta diumumkan di
website layanan pengadaan secara elektronik (LPSE)
yang tercantum dalam LDP dan ditempel di papan
pengumuman resmi untuk masyarakat umum, yang
sekurang-kurangnya memuat:
1. nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
2. nama, NPWP, dan alamat Penyedia serta harga
penawaran atau harga terkoreksi; dan
3. hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan
biaya untuk seluruh peserta yang dievaluasi.
32. Sanggahan 32.1. Peserta yang memasukkan penawaran dapat
menyampaikan sanggahan secara elektronik atas
pengumuman pemenang kepada Pokja ULP dalam
waktu 5 (lima) hari kalender setelah pengumuman
pemenang, disertai bukti terjadinya
penyimpangan melalui website, dengan tembusan
kepada PPK, PA/KPA dan APIP
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah
Daerah/Institusi sebagaimana tercantum dalam
LDP.
32.2. Sanggahan diajukan oleh pesertabaik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan
peserta lain.
32.3. Sanggahan diajukan apabila terjadi
penyimpangan prosedur meliputi:
a. penyimpangan ketentuan dan prosedur diatur
dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya dan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang sehat;
dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP
dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
32.4. Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja
ULP menyatakan seleksi gagal.
32.5. Sanggahan yang disampaikan bukan dari peserta

34
atau tidak ditandatangani oleh peserta yang
bersangkutan dianggap sebagai pengaduan dan
tetap harus ditindaklanjutiserta tidak
menghentikan proses seleksi.
32.6. Sanggahan yang disampaikan kepada PA/KPA,
PPK atau disampaikan dan diterima diluar masa
sanggahan, dianggap sebagai pengaduan dan
tetap harus ditindaklanjuti serta tidak
menghentikan proses seleksi.
33. Undangan 33.1. Pokja ULP segera mengundang peserta yang
Klarifikasi dan ditetapkan sebagai pemenang untuk menghadiri
Negosiasi acara klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya,
Teknis dan dengan ketentuan:
Biaya a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah berakhir.
33.2. Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal,
dan waktu klarifikasi dan negosiasi teknis dan
biaya.
34. Klarifikasi 34.1. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya
dan/atau dilakukan oleh Pokja ULP, dengan memberi waktu
Negosiasi yang cukup kepada:
a. direktur utama/pimpinan perusahaan;
b. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya;
c. kepala cabang perusahaan yang diangkat
olehkantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik; atau
d. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama
berhak mewakili perusahaan yang bekerja
sama.
34.2. Klarifikasidan negosiasi teknis dan biaya
dilakukan untuk:
a. meyakinkan kejelasan teknis dan biaya dengan
memperhatikan kesesuaian antara bobot
pekerjaan dengan tenaga ahli dan/atau tenaga
pendukung yang ditugaskan, serta
mempertimbangkan kebutuhan perangkat/
fasilitas pendukung yang proporsional guna
pencapaian hasil kerja yang optimal; dan
b. memperoleh kesepakatan biaya yang efisien
dan efektif dengan tetap mempertahankan

35
hasil yang ingin dicapai sesuai dengan
penawaran teknis yang diajukan peserta.
34.3. Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan
dinegosiasi terutama:
a. lingkup dan sasaran jasa konsultansi;
b. cara penanganan pekerjaan dan rencana
kerja;
c. kualifikasi tenaga ahli;
d. organisasi pelaksanaan;
e. program alih pengetahuan;
f. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
g. jadwal penugasan personil; dan
h. fasilitas penunjang.
34.4. Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan
dinegosiasi terutama:
a. kesesuaian rencana kerja dengan jenis
pengeluaran biaya;
b. volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
c. biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang
berlaku di pasaran.
34.5. Klarifikasi dan negosiasi terhadap unit biaya
personil dilakukan berdasarkan daftar gaji yang
telah diaudit dan/atau bukti setor pajak
penghasilan tenaga ahli konsultan yang
bersangkutan, dengan ketentuan:
a. biaya satuan dari biaya langsung personil,
maksimum 4,0 (empat koma nol) kali gaji
dasar yang diterima oleh tenaga ahli tetap
dan/atau maksimum 2,5 (dua koma lima) kali
penghasilan yang diterima oleh tenaga ahli
tidak tetap berdasarkan perhitungan dari
daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti
setor pajak penghasilan tenaga ahli konsultan
yang bersangkutan;
b. unit biaya personil dihitung berdasarkan
satuan waktu yang dihitung berdasarkan
tingkat kehadiran sebagaimana tercantum
dalam LDP dengan ketentuan sebagai berikut:
1) 1 (satu) bulan dihitung minimal 22 (dua
puluh dua) hari kerja; dan

36
2) 1 (satu) hari kerja dihitung minimal 8
(delapan) jam kerja.
34.6. Klarifikasi dan negosiasi terhadap biaya tenaga
pendukung (tenaga teknik dan penunjang/
administrasi), seperti: tenaga survey, sekretaris,
atau manajer kantor, dilakukan berdasarkan
harga pasar tenaga pendukung tersebut.
34.7. Harga satuan yang dapat dinegosiasikan yaitu
Biaya Langsung Non-Personil yang dapat diganti
(direct reimbursablecost) dan/atau Biaya Langsung
Personil (remuneration) yang dinilai tidak wajar.
34.8. Apabila hasil evaluasi biaya serta klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya tidak ditemukan hal-
hal yang tidak wajar, maka total penawaran
biaya dapat diterima sepanjang tidak melebihi
pagu anggaran.
34.9. Apabila klarifikasi dan negosiasi dengan
pemenang seleksi tidak menghasilkan
kesepakatan, maka Pokja ULP melanjutkan
dengan mengundang pemenang cadangan
pertama (apabila ada) untuk dilakukan proses
klarifikasi dan negosiasi.
34.10. Apabila dalam klarifikasi dan negosiasi dengan
pemenang cadangan pertama tidak menghasilkan
kesepakatan, maka Pokja ULP melanjutkan
dengan mengundang pemenang cadangan kedua
(apabila ada), yang selanjutnya dilakukan proses
klarifikasi dan negosiasi.
34.11. Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya
dengan 1 (satu) pemenang dan 2 (dua) pemenang
cadangan tidak menghasilkan kesepakatan maka
seleksi dinyatakan gagal.
34.12. Pokja ULP membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi
dan Negosiasi.
G. Penunjukan Pemenang Seleksi

35. Kerahasiaan 35.1. Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat


Proses rahasia dan dilaksanakan oleh pokja ULP secara
independen.
35.2. Informasi yang berhubungan dengan penelitian,
evaluasi, klarifikasi, konfirmasi; dan usulan calon
pemenang tidak boleh diberitahukan kepada
peserta, atau orang lain yang tidak
berkepentingan sampai keputusan pemenang
diumumkan.

37
35.3. Setiap usaha peserta lelang mencampuri proses
evaluasi dokumen penawaran atau keputusan
pemenang akan mengakibatkan ditolaknya
penawaran yang bersangkutan.
35.4. Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam
Berita Acara Hasil Seleksi (BAHS) oleh Pokja ULP
bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman
pemenang.
H. Seleksi Gagal

36. Seleksi Gagal 36.1. Pokja ULP menyatakan seleksi gagal, apabila:
a. dalam evaluasi penawaran ditemukan
bukti/indikasi terjadi persaingan usaha yang
tidak sehat;
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
penawaran;
c. semua penawaran biaya terkoreksi lebih tinggi
dari HPS;
d. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan
seleksiternyata benar terhadap:
1) penyimpangan ketentuan dan prosedur
yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Seleksi;
2) rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang tidak
sehat; dan/atau
3) penyalahgunaan wewenang oleh Pokja ULP
dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
e. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2, tidak hadir dalam
klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan
alasan yang tidak dapat diterima; atau
f. Bagi calon penyedia yang mengundurkan diri
dengan alasan yang tidak dapat diterima,
dikenakan sanksi berupa dimasukkan dalam
Daftar Hitam.
g. klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan
calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 tidak menghasilkan
kesepakatan.
36.2. PA/KPA menyatakan seleksi gagal, apabila:
a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak
bersedia menandatangani SPPBJ karena

38
pelaksanaan seleksi tidak sesuai Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
pengadaan barang/jasa Pemerintah yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN
yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK,
ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan Seleksi dinyatakan
benar oleh pihak berwenang;
d. sanggahan dari peserta yang memasukan
penawaran atas kesalahan prosedur yang
tercantum dalam Dokumen Seleksi Penyedia
Barang/Jasa ternyata benar;
e. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri dari
penunjukan pemenang;
f. Dokumen Seleksi tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
g. pelaksanaan seleksi tidak sesuai atau
menyimpang dari Dokumen Seleksi; atau
h. Pelaksanaan seleksi melanggar Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
pengadaan barang/jasa Pemerintah yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.
04 Tahun 2015 beserta petunjuk teknisnya.
36.3. Menteri/ Pimpinan Lembaga/ Institusi
menyatakan Seleksi gagal, apabilapengaduan
masyarakat adanya dugaan KKN dan/atau
terjadinya penyimpangan ketentuan dan
prosedurdalam pelaksanaan seleksi yang
melibatkan KPA, ternyata benar.
36.4. Kepala Daerah menyatakan Seleksi gagal, apabila
pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN yang
melibatkan PA dan/atau KPA ternyata benar.
36.5. Setelah seleksi dinyatakan gagal, maka Pokja ULP
memberitahukan kepada seluruh peserta.
36.6. Setelahpemberitahuan adanya seleksi gagal,
maka Pokja ULP meneliti dan menganalisis
penyebab terjadinya seleksi gagal, untuk
menentukan langkah selanjutnya.

39
37. Penunjukan 37.1. Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil
Penyedia Jasa Seleksi (BAHS) kepada PPK sebagai dasar untuk
Konsultansi menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ).
37.2. PPK menerbitkan SPPBJ, apabilasependapat
dengan Pokja ULP, kepada peserta seleksi dengan
peringkat teknis terbaik yang telah mencapai
kesepakatan dengan Pokja ULP dalam acara
klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya untuk
melaksanakan pekerjaan.
37.3. SPPBJ diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah Pokja ULP menyampaikan BAHS kepada
PPK.
37.4. Salah satu tembusan dari SPPBJ disampaikan
(tanpa lampiran surat perjanjian) sekurang-
kurangnya kepada unit pengawasan internal.
37.5. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan
diri, maka dilakukan proses klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya kepada peringkat
teknis kedua atau ketiga sesuai dengan urutan
peringkatnya, selama masa surat penawarannya
masih berlaku atau sudah diperpanjang masa
berlakunya.
38. Penandatangan- Setelah SPPBJ diterbitkan, PPK melakukan finalisasi
an Kontrak terhadap rancangan Kontrak, dan menandatangani
Kontrak pelaksanaan pekerjaan, apabila dananya telah
cukup tersedia dalam dokumen anggaran, dengan
ketentuan sebagai berikut:
38.1. Penandatanganan Kontrak paling lambat 14
(empat belas) hari kalender setelah diterbitkan
SPPBJ.
38.2. PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah
substansi Dokumen Pemilihan sampai dengan
penandatanganan Kontrak, kecuali
mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan
dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
ditetapkan sebelumnya akan melewati batas
tahun anggaran.
38.3. Dalam hal perubahan waktu pelaksanaan
pekerjaan melewati batas tahun anggaran,
penandatangan kontrak dilakukan setelah
mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.
38.4. PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep
Kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional,
angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada

40
setiap lembar Dokumen Kontrak.

38.5. Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian


Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian dengan
maksud apabila terjadi pertentangan
ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang
lain, maka berlaku urutan sebagai berikut:
a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, beserta rincian penawaran
biaya;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. Kerangka Acuan Kerja;
g. gambar-gambar;
h. dokumen lainnya, seperti : SPPBJ, BAHS,
BAPP.
38.6. Banyaknya rangkap Kontrak dibuat sesuai
kebutuhan, yaitu:
a. paling kurang 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:
1). Kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi
materai pada bagian yang
ditandatangani oleh penyedia; dan
2). Kontrak asli kedua untuk penyedia
dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh PPK.
b. rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi
materai, apabila diperlukan.
38.7. Penandatanganan Kontrak yang kompleks
dan/atau bernilai diatas Rp 100.000.000.000
(seratus miliar rupiah) dilakukan setelah
memperoleh pendapat ahli hukum kontrak.
38.8. Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak
atas nama penyedia adalah Direksi yang
disebutkan namanya dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan
sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

41
BAB III
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

A. Penerapan IKP Apabila ada pertentangan ketentuan yang tertulis pada


dan LDP Lembar Data Pemilihan (LDP) dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP) maka yang digunakan adalah ketentuan
pada Lembar Data Pemilihan (LDP).

B. Lingkup Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi Satker P2JN


Pekerjaan Kepulauan Riau ULP : Kepulauan Riau
Alamat Pokja ULP : Jl. DI Panjaitan KM IX Komp. Bintan
Centre Blok A No. 50-51 Tanjungpinang-Kepulauan
Riau, Telp/Fax : (0771) 442863
Website: Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)
Nama pekerjaan: Perencanaan Jalan
Uraian singkat pekerjaan Paket 16 : DED
Pembangunan Jalan Teluk Buton Klarik (20 KM)

Uraian singkat pekerjaan Paket pekerjaan perencanaan


teknik bertugas melakukan desain paket pekerjaan
dilapangan untuk mendapatkan desain pekerjaan
konstruksi yang memenuhi persyaratan yang tercantum
di dalam spesifikasi (tepat mutu), dan dapat
dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu dan
sesuai mutu teknis pekerjaan konstruksi jalan sehingga
didapatkan hasil pekerjaan yang memenuhi kinerja
jalan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak, guna
menjamin ketersediaan infrastruktur jalan yang handal
dan berkelanjutan.
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan 120 (seratus dua
puluh) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK.

C. Sumber Dana Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN-P


Tahun Anggaran 2018

Pemilihan Penyedia Jasa ini merupakan proses


pelelangan dini sesuai Instruksi Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat sehingga pelaksanaan
pemilihan mendahului pengesahan DIPA. Dan berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a. Apabila alokasi anggaran dalam DIPA tidak disetujui
maka proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa
dibatalkan tanpa dapat menuntut ganti rugi dalam
bentuk apapun.
b. Apabila alokasi anggaran dalam DIPA ditetapkan

42
kurang dari nilai Pengadaan Barang/Jasa yang
diadakan, maka proses pemilihan Penyedia
Barang/Jasa dilanjutkan ke tahap
penandatanganan kontrak setelah dilakukan revisi
DIPA atau pemilihan Penyedia Barang/Jasa
dibatalkan tanpa dapat menuntut ganti rugi dalam
bentuk apapun.

D. Pemberian Pemberian Penjelasan pada:


penjelasan dan [Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem pengadaan
Peninjauan secara elektronik]
Lapangan

E. Mata Uang 1. Bentuk Mata uang penawaran : Rupiah (Rp)


Penawaran dan 2. Pembayaran dilakukan dengan cara berdasarkan
Cara tahapan penyelesaian pekerjaan (termin)
Pembayaran

F. Masa Berlaku 1. Masa berlaku penawaran selama 90 (sembilan


Penawaran dan puluh) hari kalender sejak batas akhir pemasukan
Jangka Waktu penawaran.
Pelaksanaan 2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 120 (seratus
dua puluh) hari kalender sejak waktu yang
ditetapkan dalam SPMK. [diisi waktu yang ditetapkan
dalam SPMK]

G. Batas Akhir [Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem pengadaan


Pemasukan secara elektronik]
Penawaran

H. Pembukaan [Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem pengadaan


Penawaran secara elektronik]
Sampul I

I. Evaluasi Bobot kombinasi teknis dan biaya ditetapkan:


Penawaran • bobot penawaran teknis sebesar 0,80
• bobot penawaran biaya sebesar 0,20
Acuan yang digunakan untuk pembobotan sesuai
dengan rentang sebagai berikut:
- bobot penawaran teknis sebesar 0,60 sampai 0,80;
- bobot penawaran biaya sebesar 0,20 sampai 0,40.
Pembobotan Nilai Teknis dan Biaya, khusus untuk
Metoda Evaluasi Kualitas dan Biaya dengan
mempertimbangkan kompleksitas/teknis pekerjaan maka
dapat digunakan bobot sebagai berikut:
1. Bobot Penawaran Teknis = 0,80

43
2. Bobot Penawaran Biaya = 0,20

J. Evaluasi Teknis Bobot unsur-unsur pokok yang dinilai:


1. Unsur Pengalaman Perusahaan:10 %
a. Pengalaman perusahaan peserta dalam
melaksanakan pekerjaan sejenis dengan
pekerjaan yang dipersyaratkan dalam KAK untuk
10 (sepuluh) tahun terakhir.
b. Apabila tidak dilengkapi referensi maka tidak
dinilai.
c. Terhadap perusahaan baru < dari 3 (tiga) tahun
mendapat nilai minimum.
d. Apabila dilengkapi referensi namun dari hasil
klarifikasi terbukti tidak benar, maka penawaran
digugurkan dan peserta dikenakan Daftar Hitam.
e. Sub unsur pengalaman melaksanakan kegiatan
sejenis, dengan bobot sub unsur 40 % dan
ketentuan penilaian sub unsur :
1) Kegiatan yang sejenis adalah:
Jasa asistensi teknis dan nasihat selama fase
pelaksanaan konstruksi infrastruktur sipil
transportasi seperti jalan raya, jembatan, jalan
bebas hambatan dan sebagainya untuk
memastikan pekerjaan konstruksi yang
sedang dilaksanakan sudah sesuai dengan
final desain. Meliputi jasa yang diberikan di
kantor maupun di lapangan seperti pengkajian
shop drawings, kunjungan secara periodik
kelapangan untuk mengukur progress dan
kualitas pekerjaan, memberikan panduan
kepada klient dan kontraktor dalam
menginterpretasikan dokumen kontrak dan
nasihat lain dalam hal teknikal selama proses
kontruksi infrastruktur sipil transportasi.
2) Memiliki ≥ 10 Paket pekerjaan sejenis dalam
waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir diberi nilai
100
3) Memiliki 3 s.d 10 paket pekerjaan sejenis
dalam waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir
diberi nilai 80
4) Memiliki <3 paket pekerjaan sejenis dalam
waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir diberi nilai
60
5) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis =
NILAI BOBOT sub unsur pengalaman
melaksanakan kegiatan sejenis.

44
f. Sub unsur pengalaman melaksanakan di lokasi
kegiatan (Provinsi Kepulauan Riau), dengan bobot
sub unsur 30%, dan ketentuan penilaian sub
unsur :
1) Memiliki ≥ 10 Paket pekerjaan di lokasi
proyek/kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 100
2) Memiliki 3 s.d 10 Paket pekerjaan di lokasi
proyek/kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 80
3) Memiliki <3 Paket pekerjaan di lokasi
proyek/kegiatan dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 60
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
pengalaman melaksanakan di lokasi
proyek/kegiatan = NILAI BOBOT sub unsur
pengalaman melaksanakan di lokasi
proyek/kegiatan.
g. Sub unsur pengalaman manajerial dan fasilitas
utama dengan bobot sub unsur 20 % dan
ketentuan penilaian sub unsur :
1) Memiliki ≥ 10 Pengalaman manajerial dan
fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 100
2) Memiliki 3 s.d 10 Pengalaman manajerial dan
fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 80
3) Memiliki < 3 (3 paket) Pengalaman manajerial
dan fasilitas utama dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 60
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
pengalaman manajerial dan fasilitas utama =
NILAI BOBOT sub unsur pengalaman
manajerial dan fasilitas utama.
h. Sub unsur kapasitas perusahaan dengan
memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap, dengan
bobot sub unsur 20 % dan ketentuan penilaian
sub unsur :
1) Memiliki ≥ 30 Orang tenaga ahli tetap yang
digunakan untuk melakukan pekerjaan sejenis
dalam waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir
diberi nilai 100
2) Memiliki 10 s.d 30 Orang tenaga ahli tetap
yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
sejenis dalam waktu 10 (sepuluh) tahun
terakhir diberi nilai 80

45
3) Memiliki <10 (1 s/d 9 orang) Orang tenaga ahli
tetap yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan sejenis dalam waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir diberi nilai 60
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
kapasitas perusahaan dengan memperhatikan
jumlah tenaga ahli tetap = NILAI BOBOT sub
unsur kapasitas perusahaan dengan
memperhatikan jumlah tenaga ahli tetap.
i. Total bobot seluruh sub unsur = 100%
j. Total NILAI BOBOT seluruh sub unsur X bobot
unsur Pengalaman Perusahaan = NILAI
PENGALAMAN PERUSAHAAN.
k. Dalam hal nilai unsur pengalaman perusahaan <
nilai ambang batas/passing grade pengalaman
maka peserta tidak memenuhi syarat
teknis/gugur.
2. Unsur Pendekatan dan Metodologi: 25%
a. Sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK, dengan bobot sub unsur
30% dan ketentuan penilaian sub unsur:
1) Apabila menyajikan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai:
100
2) Apabila menyajikan namun dinilai kurang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
diberi nilai: 60
3) Apabila tidak menyajikan/tidak sesuai, diberi
nilai: 0
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
pemahaman atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK = NILAI BOBOT sub
unsur pemahaman atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK.
b. Sub unsur kualitas metodologi, dengan bobot sub
unsur 25% dan ketentuan penilaian sub unsur:
1) Apabila menyajikan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai
100
2) Apabila menyajikan namun dinilai kurang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
diberi nilai 50
3) Apabila tidak menyajikan/tidak sesuai, diberi
nilai 0
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
kualitas metodologi = NILAI BOBOT sub
unsur kualitas metodologi.

46
c. Sub unsur hasil kerja (deliverable), dengan bobot
sub unsur 25% dan ketentuan penilaian sub
unsur:
1) Apabila menyajikan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai
100
2) Apabila menyajikan namun dinilai kurang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
diberi nilai 50
3) Apabila tidak menyajikan/tidak sesuai, diberi
nilai 0
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
hasil kerja (deliverable) = NILAI BOBOT sub
unsur hasil kerja (deliverable).
d. Sub unsur fasilitas pendukung dalam
melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam
KAK, dengan bobot sub unsur 15% dan
ketentuan penilaian sub unsur:
1) Apabila menyajikan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai
100
2) Apabila menyajikan namun dinilai kurang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
diberi nilai 50
3) Apabila tidak menyajikan/tidak sesuai, diberi
nilai 0
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
fasilitas pendukung dalam melaksanakan
pekerjaan yang diminta dalam KAK = NILAI
BOBOT sub unsur fasilitas pendukung dalam
melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam
KAK.
e. Sub unsur gagasan baru yang diajukan oleh
peserta untuk meningkatkan kualitas keluaran
yang diinginkan dalam KAK, dengan bobot sub
unsur 5% dan ketentuan penilaian sub unsur:
1) Apabila menyajikan dengan baik sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai, diberi nilai
100
2) Apabila menyajikan namun dinilai kurang
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
diberi nilai 50
3) Apabila tidak menyajikan/tidak sesuai, diberi
nilai 0
4) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
gagasan baru yang diajukan oleh peserta
untuk meningkatkan kualitas keluaran yang

47
diinginkan dalam KAK = NILAI BOBOT sub
unsur gagasan baru yang diajukan oleh
peserta untuk meningkatkan kualitas
keluaran yang diinginkan dalam KAK.
f. Total bobot seluruh sub unsur = 100%
g. Total NILAI BOBOT seluruh sub unsur X bobot
unsur Pendekatan dan Metodologi = NILAI
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
h. Dalam hal nilai unsur pendekatan dan metodologi
< nilai ambang batas/passing grade pendekatan
dan metodologi maka peserta tidak memenuhi
syarat teknis/gugur.

3. Unsur Kualifikasi Tenaga Ahli : 65%


a. Sub unsur tingkat pendidikan, dengan bobot sub
unsur 20% dan ketentuan penilaian sub unsur:
1) ≥ tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam
KAK diberi nilai 100
2) < tingkat pendidikan yang disyaratkan dalam
KAK diberi nilai 0 (nol)
3) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
tingkat pendidikan = NILAI BOBOT sub unsur
tingkat pendidikan.
b. Sub unsur pengalaman kerja professional seperti
yang disyaratkan dalam KAK, dengan bobot sub
unsur 50 % dan ketentuan penilaian sub unsur:
1) Dukungan referensi:
a) Apabila melampirkan referensi dan dapat
dibuktikan kebenarannya dengan
menghubungi penerbit referensi, maka
pengalaman kerja diberikan penilaian.
b) Apabila tidak dilengkapi referensi maka
tidak diberikan penilaian.
2) Perhitungan bulan kerja tenaga ahli yang
dihitung berdasarkan ketentuan yang
tercantum dalam IKP.
3) Lingkup pekerjaan:
a) Sesuai, diberi nilai 100
b) Menunjang, diberi nilai 80
c) Terkait, diberi nilai 50
d) Lingkup pekerjaan yang:
(1) Sesuai adalah: pekerjaan sesuai Bidang
dan Sub Bidang seperti yang
disyaratkan dalam KAK (Perencanaan
Jembatan).

48
(2) Menunjang adalah: pekerjaan Sesuai
Bidang Sub Bidang berbeda
(Perencanaan Jalan).
(3) Terkait adalah: Pekerjaan yang
kategorinya Pekerjaan inspeksi teknis
fase konstruksi : jalan bebas hambatan
(highways), jalan raya (street), jalan
(roads), jalan kereta api, landasan pacu;
Pekerjaan pengawasan Core Team
Consultan : jalan bebas hambatan
(highways), jalan raya (street), jalan
(roads), jalan kereta api, landasan pacu
jembatan, jalan layang, terowongan dan
jalan bawah tanah.
4) Posisi:
a) Sesuai, diberi nilai 100
b) Tidak sesuai, diberi nilai 30
c) Posisi yang:
(1) Sesuai adalah: posisi sama sebagai
Profesional Staff/Tenaga Ahli yang
disyaratkan dalam KAK ; posisi yang
sesuai contoh Team Leader (TL), Chief
Supervisi Engineer (CSE), Supervisi
Engineer (SE), Site Engineer, Quality
Engineer (QE), Chief Inspector (CI),
Material Engineer (ME), Highway
Engineer (HE), Bridge Engineer (BE),
Ahli K3 (dalam project konsultan),
Hidrology Engineer, Geoteknik
Engineer, Geoteknik Engineer dsb.
(2) Tidak sesuai adalah :
- Posisi seperti dalam pelaksana
konstruksi; contoh Project Manager,
Site Manager, General
Superintendent (GS), Ahli Pelaksana
Konstruksi dsb.
- Posisi Sub Profesional Staf atau
tenaga pendukung dalam konsultan
contoh Asisten Tenaga Ahli,
Inspektor, Teknisi, Surveyor dsb.
5) Perhitungan bulan kerja X nilai lingkup
pekerjaan x nilai posisi = jumlah bulan kerja
professional.
6) Nilai total seluruh jumlah bulan kerja
professional dibagi angka 12 = jangka waktu
pengalaman kerja professional
7) Nilai jangka waktu pengalaman kerja
professional :

49
a. Memiliki ≥ 10 Tahun pengalaman kerja
profesional diberi nilai 100
b. Memiliki 7,5 s.d 10 Tahun pengalaman
kerja profesional diberi nilai 75
c. Memiliki 5 s.d 7,5 Tahun pengalaman kerja
profesional diberi nilai 50
Memiliki <5 Tahun pengalaman kerja
profesiaonal diberi nilai 0 (tidak diberi
nilai)
Persyaratan pengalaman profesional dalam
KAK untuk Tenaga Ahli yaitu:
No. Uraian Tenaga Ahli Persyaratan
KAK (Tahun)
1. Team Leader ≥ 5 tahun
2. Highway Engineer ≥ 5 tahun
3. Geotecnic/Soil Engineer ≥ 5 tahun
4. Geodetic Engineer ≥ 5 tahun
5. Quantity Engineer ≥ 5 tahun
6. Hidrology Engineer ≥ 5 tahun
8) Nilai jangka waktu pengalaman kerja
professional yang didapatkan X bobot sub
unsur pengalaman kerja professional seperti
yang disyaratkan dalam KAK = NILAI BOBOT
sub unsur pengalaman kerja professional
seperti yang disyaratkan dalam KAK.
c. Sub unsur sertifikat keahlian/profesi, dengan
bobot sub unsur 20% dan ketentuan penilaian
sub unsur :
1) Memiliki, diberi nilai: 100
2) Tidak memiliki, diberi nilai: 0
3) Nilai yang didapatkan X bobot sub unsur
sertifikat keahlian/profesi = NILAI BOBOT sub
unsur sertfikat keahlian/profesi = NILAI
BOBOT sub unsur sertifikat keahlian/profesi.
d. Sub unsur lain-lain yang dibutuhkan dalam KAK,
dengan bobot sub unsur 10% dan ketentuan
penilaian sub unsur:
e. Sub unsur lain-lain yang dibutuhkan dalam KAK,
dengan bobot sub unsur 10% dan ketentuan
penilaian sub unsur:
1) Penguasaan bahasa asing [bahasa inggris]
diberi nilai 15.
2) Penguasaan bahasa setempat [bahasa melayu]
diberi nilai 15.
3) Penguasaan Bahasa Indonesia bagi konsultan
asing [tidak dibutuhkan].
4) Aspek pengenalan (familiarity) atas tata-cara,
aturan, situasi, dan kondisi (custom) setempat,

50
(Pengalaman Kerja di Kepri) diberi nilai 70.
5) Total nilai yang didapatkan x bobot sub unsur
lain-lain =NILAI BOBOT sub unsur lain lain.
f. Total bobot sluruh sub unsur = 100%
g. Total NILAI BOBOT seluruh sub unsur = NILAI 1
(SATU) ORANG TENAGA AHLI.
h. [apabila tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1 (satu)
maka setiap tenaga ahli harus diberi bobot].
Bobot tenaga ahli:
No. Uraian Tenaga Ahli Bobot
Penilaian
1. Team Leader 25 %
2. Highway Engineer 15 %
3. Geotecnic/Soil Engineer 15 %
4. Geodetic Engineer 15 %
5. Quantity Engineer 15 %
6. Hidrology Engineer 15 %

i. Nilai 1 (satu) Orang Tenaga Ahli x bobot tenaga


ahli = NILAI BOBOT tenaga ahli
j. Total NILAI BOBOT seluruh tenaga ahli x bobot
unsur Kualifikasi Tenaga Ahli = NILAI
KUALIFIKASI TENAGA AHLI.
k. Dalam hal nilai unsur kualifikasi tenaga ahli <
nilai ambang batas/passing grade kualifikasi
tenaga ahli maka peserta tidak memenuhi syarat
teknis/gugur.
4. Nilai Evaluasi Teknis = NILAI PENGALAMAN
PERUSAHAAN + NILAI PENDEKATAN DAN
METODOLOGI + NILAI KUALIFIKASI TENAGA
AHLI
5. Ambang Batas (Passing Grade)
a. Ambang Batas (Passing Grade) Nilai Total 60
b. Ambang Batas (Passing Grade) Nilai Unsur:
1) Unsur Pengalaman Perusahaan:60
2) Unsur Pendekatan dan Metodologi: 60
3) Unsur Kualifikasi Tenaga Ahli: 60

K. Unit Biaya Unit biaya personil berdasarkan satuan waktu dihitung


Personil sebagai berikut :
Berdasarkan 1 (satu) bulan : 22 (dua puluh dua) hari kerja
Satuan Waktu 1 (satu) hari kerja : 8(delapan) jam kerja
L. Penetapan [Untuk penetapan pemenang dalam hal ULP permanen
Pemenang belum terbentuk maka pengaturan dan kewenangan
penetapan diatur oleh masing-masing K/L/D/I].

51
M. Sanggahan 1. Sanggahan ditujukan kepada Pokja ULP :
Nama Pokja pengadaan Jasa Konsultansi
Pokja Satker P2JN Prov. Kepri
ULP
Alamat Jl. DI Panjaitan KM IX Komp. Bintan
Centre Blok A No. 50-51 Telp. 0771
442863
2. Tembusan sanggahan ditujukan kepada:
a. PPK
Nama Pejabat Pembuat Komitmen SNVT
PPK P2JN Provinsi Kepulauan Riau
Alamat Jl. DI Panjaitan KM IX Komp. Bintan
Centre Blok A No. 50-51 Telp. 0771
442863

b. APIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/


Institusi
Nama Inspektorat Jenderal Kementerian
APIP Pekerjaan Umum
Alamat Jl. Patimura No.20, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan, Indonesia

c. KPA/Kepala Satuan Kerja (Kasatker)


Nama Kepala SATKER P2JN Provinsi
Satuan Kepulauan Riau
Kerja
Alamat Jl. DI Panjaitan KM IX Komp. Bintan
Centre Blok A No. 50-51 Telp. 0771
442863

d. Menteri
Nama Menteri Pekerjaan Umum dan
Menter Perumahan Rakyat
i
Alamat Jl. Patimura No.20, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan, Indonesia

52
BAB IV
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PAKET 16 : DED Pembangunan Jalan Teluk Buton – Klarik (20 KM)

1. LATAR 1.1. Kementerian Pekerjaan Umum dan


BELAKANG Perumahan Rakyat RI, Direktorat Jendral
Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat RI, melalui Ditjen Bina Marga adalah
perangkat dari Pemerintah Pusat yang
mempunyai wewenang dan tanggung jawab
didalam bidang-bidang pekerjaan umum. Dirjen
Bina Marga adalah satuan kerja yang
bertangung jawab atas pembinaan seluruh
jaringan jalan dan jembatan nasional yang ada
di wilayah Indonesia.
Salah satu kegiatan dalam pembinaan tersebut
adalah dilaksanakannya perencanaan jalan
terhadap proyek-proyek pemerintah yang
bersumber dana dari APBN Murni Tahun
Anggaran 2018.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut Menteri
Pekerjaan Umum RI telah mengangkat dan
menunjuk Kepala Satuan Kerja Perencanaan
dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi
Kepulauan Riau sebagai perpanjangan tangan
dalam pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan
tersebut.

1.2. Kebijakan Dalam Penanganan Jalan


Ditjen Bina Marga mempunyai program dengan
pelaksanaan pada skala Prioritas. Prioritas
penggunaan dana yang ada dalam pengawasan
kegiatan fisik yang akan dilaksanakan
merupakan acuan dalam melaksanakan
program tersebut.
Diharapkan dengan dana yang terbatas,
program tersebut dapat memberikan hasil dan
dampak positif untuk kesinambungan
pembangunan selanjutnya.

2. MAKSUD DAN Maksud dan Tujuan dari Jasa pelayanan ini


TUJUAN adalah untuk menyiapkan Dokumen DED Jalan
dan Dokumen Lelang untuk : Paket 16 DED
Pembangunan Jalan Teluk Buton – Klarik (20
KM)

53
3. SASARAN Sasaran utama dari pekerjaan ini adalah
pelaksanaan DED: Perencanaan Pembangunan
Jalan Teluk Buton – Klarik (20 KM)

4. NAMA DAN Nama dan Organisasi Pengguna jasa adalah


ORGANISASI Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja
PEJABAT Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional
PEMBUAT (P2JN) Provinsi Kepulauan Riau sebagai pengendali
KOMITMEN kontrak Pengawasan Teknis.
Kedudukan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan
Nasional (P2JN) Provinsi Kepulauan Riau berada di
dalam struktur organisasi.

5. SUMBER DANA Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya


kurang lebih Rp 1.450.000.000,- (satu milyar
empat ratus lima puluh juta rupiah) termasuk PPN,
sumber dana APBN-P Tahun Anggaran 2018 (Single
Years).

6. LINGKUP, a. Lingkup Kegiatan


LOKASI 1) Persiapan
KEGIATAN, a) Tujuan
DATA DAN
FASILITAS Tujuan dari tahap persiapan adalah untuk
PENUNJANG mengumpulkan informasi awal mengenai
SERTA ALIH kondisi topografi, geologi, tata guna lahan,
PENGETAHUAN lalulintas, serta lingkungan
b) Lingkup
(1) Peta Topografi berupa peta kontur,
dengan Skala minimum 1 : 50.000
(2) Peta jaringan jalan, dokumen leger
jalan, data base jaringan jalan, daerah
rawan kecelakaan
(3) Peta kondisi tanah, peta geologi dengan
Skala minimal 1: 250000, daerah
rawan bencana, dokumen tanah
terdahulu, dan koridor trase
(4) Peta wilayah Rencana Tata Ruang
Wilayah
(5) Peta tata guna lahan
(6) Melakukan kordinasi dengan instansi
terkait dengan di sekitar lokasi proyek
c) Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dalam persiapan
meliputi :

54
(1) Laporan studi koridor ( jika bisa
diterapkan),
(2) Laporan studi rancang-bangun
pendahuluan,
(3) Rencana pendahuluan dari alternatif
desain (yaitu: profil atau lembar rencana,
bagian-bagian yang umum, materi
pekerjaan utama yang dikenali dan
dialokasikan), dan
(4) Perkiraan biaya konstruksi pendahuluan
untuk alternatif desain.
2) Survey Lapangan
a) Survey Pendahuluan
(1) Tujuan
Tujuan survey pendahuluan adalah
untuk mengumpulkan data-data awal
berdasarkan aspek-aspek yang
diperlukan yang akan digunakan
sebagai dasar/referensi survey
detail/survey berikutnya dan harus
dilakukan oleh seorang ahli utama.
(2) Lingkup Pekerjaan
Hal lain yang menjadi lingkup
pekerjaan adalah :
(a)Survey Pendahuluan Desain Geometrik
1. Menentukan awal proyek ( Sta. 0 +
000 ) dan akhir proyek yang tepat
untuk mendapatkan overlapping
yang baik dan memenuhi syarat
geometrik.
Pada penentuan titik awal dan titik
akhir pekerjaan, diwajibkan
mengambil data sejauh 200 m
sebelum titik awal dan 200 m setelah
titik akhir pekerjaan seperti
disajikan dalam Gambar 1 berikut:

55
a

Jalan atau Rencana Trase a ( a = 200 meter)


Jalan yang sudah ada Rencana trase jalan
Koridor Pengambilan Data

2a

Gambar 1. Koridor Pengambilan Data

2. Mengidentifikasi medan secara


stationing/ urutan jarak dengan
mengelompokkan kondisi : medan
datar, rolling, perbukitan,
pegunungan/ bukit curam dalam
bentuk tabelaris.
3. Mengidentifikasi/ memperkirakan
secara tepat penerapan desain
geometrik (alinyemen horizontal dan
vertikal) berdasarkan pengalaman
dan keahlian yang harus dikuasai
sepenuhnya oleh Highway Engineer
yang melaksanakan pekerjaan ini
dengan melakukan pengukuran-
pengukuran secara sederhana dan
benar (jarak, azimut, kemiringan
dengan helling meter) dan membuat
sketsa desain alinyemen horizontal
maupun vertikal secara khusus
untuk lokasi-lokasi yang dianggap
sulit untuk memastikan trase yang
dipilih akan dapat memenuhi
persyaratan geometrik yang
dibuktikan dengan sketsa horizontal
dan penampang memanjang rencana
trase jalan.
4. Di dalam penarikan perkiraan desain
alinyemen horizontal dan vertikal
harus sudah diperhitungkan dengan
cermat sesuai dengan kebutuhan
perencanaan untuk lokasi : galian/
timbunan, bangunan pelengkap
jalan, gorong-gorong dan jembatan
(oprit jembatan), persimpangan yang
bisa terlihat dengan dibuatnya

56
sketsa-sketsa serta tabelaris di
lapangan dari identifikasi kondisi
lapangan secara stationing dari awal
sampai dengan akhir proyek.
5. Semua kegiatan ini harus sudah
dikonfirmasikan sewaktu mengambil
keputusan dalam pemilihan trase
dengan anggota team yang saling
terkait dalam pekerjaan ini.
6. Di lapangan harus diberi/ dibuat
tanda-tanda berupa patok dan tanda
banjir dengan diberi tanda bendera
sepanjang daerah rencana dengan
interval 50 m untuk memudahkan
tim pengukuran, serta pembuatan
foto-foto penting untuk pelaporan
dan panduan dalam melakukan
survey detail selanjutnya.
7. Dari hasil survey recon ini secara
kasar harus sudah bisa dihitung
perkiraan volume pekerjaan yang
akan timbul serta bisa dibuatkan
perkiraan rencana biaya secara
sederhana dan diharapkan dapat
mendekati final design.

(b)Survey Pendahuluan kondisi eksisting


perkerasan
1. Inventarisasi terhadap data histori
penanganan jalan
2. identifikasi jenis perkerasan
3. identifikasi kerusakan perkerasan

(c)Survey Pendahuluan Survey Topografi.


Kegiatan yang dilakukan oleh geodetic
engineer pada survey pendahuluan
adalah :
1. Menentukan awal dan akhir
pengukuran serta pemasangan
patok beton Bench Mark di awal dan
akhir Proyek
2. Mengamati kondisi topografi
3. Mencatat daerah-daerah yang akan
dilakukan pengukuran khusus serta,
morfologi dan lokasi yang perlu

57
dilakukan perpanjangan koridor
4. Membuat rencana kerja untuk
survey detail pengukuran.
5. Menyarankan posisi patok Bench
Mark pada lokasi/ titik yang akan
dijadikan referensi.

(d)Survey pendahuluan Bangunan


Pelengkap Jalan
1. Untuk perencanaan jalan baru perlu
dicatat data lokasi/ Sta perkiraan
lokasinya apa sudah sesuai dengan
geometrik serta rencana jenis
konstruksi, dimensi yang diperlukan.
2. Untuk lokasi yang sudah ada,
existing perlu dibuatkan
inventarisasinya dengan lengkap
antara lain Sta, jenis konstruksi,
dimensi, kondisi serta mengusulkan
penanganan yang diperlukan. (lihat
format survey inventarisasi
jembatan).
3. Untuk lokasi yang ada aliran airnya
perlu dicatat tinggi muka air normal,
muka air banjir dan muka air banjir
tertinggi pernah terjadi serta adanya
tanda-tanda/ gejala-gejala erosi yang
dilengkapi dengan sket lokasi,
morfologi serta karakter aliran
sungai dan dilengkapi foto-foto jika
diperlukan.
4. Mendiskusikan dengan team
geometrik, geologi, amdal dan
hidrologi apakah data-data dan usul
penempatan lokasi serta usul
perencanaan/ penanganan sudah
sesuai secara teknis.
5. Membuat sket dan kalau perlu foto-
foto beserta catatan-catatan khusus
serta saran-saran yang sangat
berguna dijadikan panduan dalam
pengambilan data untuk
perencanaan pada waktu melakukan
survey detail nanti dan pengaruhnya
terhadap keamanan/ kestabilan.

58
(e)Survey Pendahuluan Geologi dan
Geoteknik.
Kegiatan yang dilakukan pada survey
pendahuluan geologi dan geoteknik
adalah :
1. Melakukan pengambilan data
mengenai karakteristik tanah,
perkiraan lokasi sumber material,
dan mengantisipasi dan
mengidentifikasi lokasi yang akan
longsor;
2. Mengidentifikasi lokasi/titik
pengujian antara lain Bor, Sondir,
DCP, Test Pit;
3. Memberikan rekomendasi rencana
trase alinyemen jalan;
4. Mengidentifikasi masalah-masalah
geoteknik, bahaya, resiko-resiko, dan
batasan-batasan proyek;
5. Mencatat pengamatan visual
menurut stasiun, patok kilometer
atau informasi lokasi lain seperti
GPS.
(f) Survey Pendahuluan Drainase.
Kegiatan yang dilakukan pada survey
pendahuluan Drainase adalah:
1. Mengumpulkan data curah hujan.
2. Menganalisa luas daerah tangkapan
(Catchment Area).
3. Mengamati kondisi terrain pada
daerah tangkapan sehubungan
dengan bentuk dan kemiringan yang
akan mempengaruhi pola aliran.
4. Mengamati tata guna lahan.
5. Menginventarisasi bangunan
drainase existing.
6. Melakukan pemotretan pada lokasi-
lokasi penting.
7. Membuat rencana kerja untuk
survey detail.
8. Mengamati karakter aliran sungai/
morfologi yang mungkin

59
berpengaruh terhadap konstruksi
dan saran-saran yang diperlukan
untuk menjadi pertimbangan dalam
perencanaan berikutnya.

(g)Keluaran survey pendahuluan meliputi


:
1. Laporan seluruh hasil survey
pendahuluan berkaitan dengan
konsep desain yang akan diterapkan
dengan mempertimbangkan faktor-
faktor berdasarkan seluruh hasil
survey pendahuluan
2. Laporan tindak lanjut survey
pendahuluan yaitu survey detail
yang didalamnya memuat beberapa
survey detail yang harus dilakukan
termasuk batasan koridor
pengambilan data.

b) Survey Topografi
(1) Tujuan
Tujuan pengukuran topografi dalam
pekerjaan ini adalah mengumpulkan
data koordinat dan ketinggian
permukaan tanah sepanjang rencana
trase jalan dan jembatan di dalam
koridor yang ditetapkan untuk
penyiapan peta topografi dengan skala
1:1000 yang akan digunakan untuk
perencanaan geometrik jalan.

(2) Lingkup Pekerjaan


(a)Pemasangan patok-patok
Patok-patok BM harus dibuat dari
beton dengan ukuran 10x10x75 cm
atau pipa pralon ukuran 4 inci yang
diisi dengan adukan beton dan di
atasnya dipasang nut dari baut
dengan ujung kepala baut (nut) diberi
tanda alur silang (cross grooving),
ditempatkan pada tempat yang aman,
mudah terlihat. Patok BM dipasang
setiap 1 (satu) km dan pada setiap
lokasi rencana jembatan dipasang

60
serta pada awal dan akhir proyek
minimal 2 dan ditempatkan pada
daerah yang aman terhadap
kemungkinan tercabut atau berubah
posisi dan mudah terlihat, masing-
masing 1 (satu) pasang di setiap sisi
sungai/ alur.
- Patok BM dipasang/ ditanam
dengan kuat, bagian yang tampak
di atas tanah setinggi 20 cm, dicat
warna kuning, diberi lambang Bina
Marga, notasi dan nomor BM
dengan warna hitam.
- Patok BM yang sudah terpasang,
kemudian difoto sebagai
dokumentasi yang dilengkapi
dengan nilai koordinat serta elevasi.
- Untuk setiap titik poligon dan sifat
datar harus digunakan patok kayu
yang cukup keras, lurus, dengan
diameter sekitar 5 cm, panjang
sekurang-kurangnya 50 cm, bagian
bawahnya diruncingkan, bagian
atas diratakan diberi paku, ditanam
dengan kuat, bagian yang masih
nampak diberi nomor dan dicat
warna kuning. Dalam keadaan
khusus, perlu ditambahkan patok
bantu.
- Untuk memudahkan pencarian
patok, sebaiknya pada daerah
sekitar patok diberi tanda-tanda
khusus.
- Pada lokasi-lokasi khusus dimana
tidak mungkin dipasang patok,
misalnya di atas permukaan jalan
beraspal atau di atas
permukaanbatu, maka titik-titik
poligon dan sifat datar ditandai
dengan paku seng dilingkari cat
kuning dan diberi nomor.

(b) Pengukuran titik kontrol horizontal


- Pengukuran titik kontrol horizontal
dilakukan dengan sistem poligon,
dan semua titik ikat (BM) harus

61
dijadikan sebagai titik poligon.
- Sisi poligon atau jarak antar titik
poligon maksimum 100 meter,
diukur dengan meteran atau
dengan alat ukur secara optis
ataupun elektronis.
- Sudut-sudut poligon diukur dengan
alat ukur theodolit dengan
ketelitian baca dalam detik.
Disarankan untuk menggunakan
Electronik Distance Meter/theodolit
jenis T2 atau yang setingkat.

(c) Pengukuran titik kontrol vertikal


- Pengukuran ketinggian dilakukan
dengan cara 2 kali berdiri/
pembacaan pergi- pulang.
- Pengukuran sifat datar harus
mencakup semua titik pengukuran
(poligon, sifat datar, dan potongan
melintang) dan titik BM.
- Rambu-rambu ukur yang dipakai
harus dalam keadaan baik,
berskala benar, jelas dan sama.
- Pada setiap pengukuran sifat datar
harus dilakukan pembacaan ketiga
benangnya, yaitu Benang Atas (BA),
Benang Tengah (BT), dan Benang
Bawah (BB), dalam satuan
milimeter. Pada setiap pembacaan
harus dipenuhi: 2 BT = BA + BB.
Dalam satu seksi (satu hari
pengukuran) harus dalam jumlah
slag (pengamatan) yang genap.

(d) Pengukuran situasi


- Pengukuran situasi dilakukan
dengan sistem tachimetri, yang
mencakup semua obyek yang
dibentuk oleh alam maupun
manusia yang ada disepanjang jalur
pengukuran, seperti alur, sungai,
bukit, jembatan, rumah, gedung
dan sebagainya.
- Dalam pengambilan data agar
diperhatikan keseragaman

62
penyebaran dan kerapatan titik
yang cukup sehingga dihasilkan
gambar situasi yang benar. Pada
lokasi-lokasi khusus (misalnya:
sungai, persimpangan dengan jalan
yang sudah ada) pengukuran harus
dilakukan dengan tingkat kerapatan
yang lebih tinggi.
- Untuk pengukuran situasi harus
digunakan alat theodolit.

(e)Pengukuran Penampang Melintang.


Pengukuran penampang melintang
harus dilakukan dengan
persyaratan:

Lebar Interval
Kondisi koridor, , (m)
(m) Jalan
baru
- Datar, 75 + 75 50
landai,
dan lurus
- Pegunun 75 + 75 25
gan
- Tikungan 50 (luar) + 25
100 (dalam)
Untuk pengukuran penampang
melintang harus digunakan alat
theodolit.

(f) Pengukuran pada perpotongan


rencana trase jembatan dengan
sungai atau jalan
- Koridor pengukuran ke arah hulu
dan hilir masing-masing minimum
200 m dari perkiraan garis
perpotongan atau daerah sekitar
sungai (hulu/ hilir) yang masih
berpengaruh terhadap keamanan
jembatan dengan interval
pengukuran penampang melintang
sungai sebesar 25 meter.
- Koridor pengukuran searah

63
rencana trase jembatan masing-
masing minimum 100 m dari garis
tepi sungai/ jalan atau sampai
pada garis pertemuan antara oprit
jembatan dengan jalan dengan
interval pengukuran penampang
melintang rencana trase jalan
sebesar 25 meter.
- Pada posisi lokasi jembatan interval
pengukuran penampang melintang
dan memanjang baik terhadap
sungai maupun jalan sebesar 10 m,
15 m, dan 25 m.

Pengukuran situasi lengkap


menampilkan segala obyek yang
dibentuk alam maupun manusia
disekitar persilangan tersebut.

(3) Persyaratan
(a) Pemeriksaan dan koreksi alat ukur.
Sebelum melakukan pengukuran,
setiap alat ukur yang akan
digunakan harus diperiksa dan
dikoreksi.
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat
ukur harus dicatat dan dilampirkan
dalam laporan.

(b) Ketelitian dalam pengukuran


Ketelitian untuk pengukuran poligon
adalah sebagai berikut :
1. Kesalahan sudut yang
diperbolehkan adalah 10”√n, (n
adalah jumlah titik poligon dari
pengamatan matahari pertama ke
pengamatan matahari selanjutnya
atau dari pengukuran Global
Position System (GPS) geodetic
yang mempunyai presisi tinggi
pertama ke pengukuran GPS
berikutnya).
2. Kesalahan azimuth pengontrol
tidak lebih dari 5”.

64
(c) Perhitungan
- Perhitungan Koordinat.
Perhitungan koordinat poligon
dibuat setiap seksi. Koreksi sudut
tidak boleh diberikan atas dasar
nilai rata-rata, tapi harus
diberikan berdasarkan panjang
kaki sudut (kaki sudut yang lebih
pendek mendapatkan koreksi yang
lebih besar), dan harus dilakukan
di lokasi pekerjaan.
- Perhitungan Sifat Datar.
Perhitungan sifat datar harus
dilakukan hingga 4 desimal
(ketelitian 0,5 mm), dan harus
dilakukan kontrol perhitungan
pada setiap lembar perhitungan
dengan menjumlahkan beda
tingginya.
- Perhitungan Ketinggian Detail.
Ketinggian detail dihitung
berdasarkan ketinggian patok
ukur yang dipakai sebagai titik
pengukuran detail dan dihitung
secara tachimetris.
- Seluruh perhitungan sebaiknya
menggunakan sistim
komputerisasi.

(d) Penggambaran
- Penggambaran poligon harus
dibuat dengan skala 1 : 1.000.
- Garis-garis grid dibuat setiap 10
Cm.
- Koordinat grid terluar (dari
gambar) harus dicantumkan harga
absis (x) dan ordinat (y)-nya.
- Pada setiap lembar gambar dan/
atau setiap 1 meter panjang
gambar harus dicantumkan
petunjuk arah Utara.
- Penggambaran titik poligon harus
berdasarkan hasil perhitungan
dan tidak boleh dilakukan secara
grafis.

65
- Setiap titik ikat (BM) agar
dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan
diberi tanda khusus.

(e) Titik kontrol horisontal diukur


dengan menggunakan metode
penentuan posisi Global Positioning
System (GPS) secara diferensial. GPS
atau nama lengkapnya NAVSTAR
GPS merupakan singkatan dari
Navigation Satellite Timing and
Ranging Global Positioning System.
Metode yang digunakan adalah
metode diferensial dengan
menggunakan lebih dari satu
receiver GPS dimana minimal satu
titik digunakan sebagai titik referensi
(base station) dan yang lainnya
ditempatkan pada titik yang akan
diukur. Titik referensi yang
digunakan adalah titik referensi
Bakosurtanal ataupun Badan
Pertanahan Nasional. Untuk
merapatkan titik kontrol horisontal
dapat dilakukan pengukuran
menggunakan metode poligon
dengan menggunakan alat Total
Station;

(f) Sistem koordinat proyeksi yang


digunakan adalah sebagai Sistem
koordinat proyeksi Universal
Transverse Mercator (UTM)

Ketentuan proyeksi UTM:


 Proyeksi adalah Transverse
Mercator
 Lebar zona adalah 6
 Titik awal setiap zona adalah
perpotongan meridian tengah dan
ekuator
 Faktor skala pada meridian tengah
ko = 0,9996
 Timur (T) didefinisikan dengan
penambahan 500.000 meter

66
kepada nilai x yang dihitung dari
meridian tengah
 Utara (U) didefinisikan dengan
penambahan 10.000.0000 meter
kepada nilai y yang dihitung dari
ekuator selatan.
 Zona 1 dimulai dari bujur 180
barat sampai dengan bujur 174
barat dan seterusnya ke arah
Timur sampai zona 60 untuk
bujur 174 timur sampai dengan
180 timur.
 Satuan dalam meter
 Batas lintang 84 Utara dan
lintang 80 selatan.
 Notasi koordinat UTM, Timur (T)
diletakkan di depan Utara (U)
 Datum DGN-95

Tabel Penomoran Zona dalam UTM di Wilayah


Indonesia
Zona Batas Zona Meridian Tengah
46 90-96 93
47 96-102 99
48 102-108 105
49 108-114 111
50 114-120 117
51 120-126 123
52 126-132 129
53 132-138 135
54 138-144 141

(g) Pengukuran dengan menggunakan


GPS dilakukan setiap interval 5000
m (setiap 5 Km)
(h) Pengukuran Titik Kontrol Horisontal

67
Harus menggunakan Jenis Total
Station (TS) dengan Ketelitian 10√n
untuk sudut serta 10√D untuk jarak;
(i) Pengukuran untuk titik control
Vertikal harus mengunakan
peralatan Waterpass jenis auto level
dengan ketelitian 2 mm.

Semua hasil perhitungan titik


pengukuran detail, situasi, dan
penampang melintang harus
digambarkan pada gambar polygon,
sehingga membentuk gambar situasi
dengan interval garis ketinggian
(contour) 1 meter.

Proses pengambilan data untuk


Topografi mengacu pada Pedoman
Pengukuran Topografi
NO.010/PW/2004, atau Pedoman
yang dipersyaratkan oleh Ditjen Bina
Marga Kementerian Pekerjaan Umum.

(4) Keluaran
Keluaran survey Topografi meliputi :
(a) Laporan survey Topografi meliputi :
- Data pengukuran dan hitungan
pengukuran topografi yang telah
diterima.
- Data Koordinat dan elevasi Bench
Mark.
- Foto dokumentasi proses
pengukuran dan Bench Mark
(b) Peta tofografi (peta transies) dengan
skala yang disesuaikan dengan jenis
perencanaan yang akan dilakukan

c) Survey Lalu lintas.


(1) Tujuan
Survey lalu lintas bertujuan untuk
mengetahui kondisi lalu lintas,
kecepatan kendaraan rata-rata,
menginventarisasi jalan yang ada, serta
menginventarisasi jumlah setiap jenis

68
kendaraan yang melewati ruas jalan
tertentu dalam satuan waktu, sehingga
dapat dihitung lalu lintas harian rata-
rata sebagai dasar perencanaan
peningkatan jalan.
(2) Lingkup
(a) Pengumpulan data lalu lintas
dilakukan setelah mengetahui koridor
trase lokasi perencanaan yang akan
dilakukan, yang merupakan hasil
keluaran dari pengumpulan data awal
berupa titik-titik survey.
(b)Data lalu lintas yang telah didapatkan
harus dianalisis sehingga mendapatkan
data yang siap pakai berupa kondisi
LHR eksisting dalam satuan
kendaraan/hari dan smp/hari serta
kecepatan perjalanan pada kondisi tata
guna lahan tertentu dalam km/jam.
(3) Persyaratan
Standar pengambilan dan perhitungan
data harus mengacu pada buku
Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI) 036/T/BM/1997, Pedoman
Survey Pencatatan Lalu lintas dengan
cara Manual Pd/T.19-2004-B, atau
Pedoman yang disyaratkan.
(4) Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari survey
lalu lintas berupa laporan yang di
dalamnya memuat:
(a)Data LHR untuk perhitungan kapasitas
jalan dan perhitungan perkerasan jalan
(b)Data spektrum beban untuk
perhitungan perkerasan jalan
(c)Foto dokumentasi
(d)Data lapangan

d) Survey Drainase.
(1) Tujuan
Tujuan survey drainase yang
dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah
untuk mengumpulkan data hidrologi dan
karakter/ perilaku aliran air pada
bangunan air yang ada (sekitar jembatan

69
maupun jalan), guna keperluan analisis
hidrologi, penentuan debit banjir rencana
(elevasi muka air banjir), perencanaan
teknis drainase dan bangunan pengaman
terhadap gerusan, river training
(pengarah arus) yang diperlukan.

(2) Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan survey hidrologi dan
hidrolika ini meliputi:
(a)Mengumpulkan data curah hujan
harian maksimum (mm/hr) paling
sedikit dalam jangka 10 tahun pada
daerah tangkapan (catchment area)
atau pada daerah yang berpengaruh
terhadap lokasi pekerjaan, data
tersebut bisa diperoleh dari Badan
Meteorologi dan Geofisika dan/ atau
instansi terkait di kota terdekat dari
lokasi perencanaan.
(b)Mengumpulkan data bangunan
pengaman yang ada seperti gorong-
gorong, jembatan, selokan yang
meliputi: lokasi, dimensi, kondisi,
tinggi muka air banjir.
(c)Menganalisis data curah hujan dan
menentukan curah hujan rencana,
debit dan tinggi muka air banjir
rencana dengan periode ulang 10
tahunan untuk jalan arteri, 7 tahun
untuk jalan kolektor, 5 tahunan untuk
jalan lokal dan 50 tahunan jembatan
dengan metode yang sesuai.
(d)Menganalisa pola aliran air pada
daerah rencana untuk memberikan
masukan dalam proses perencanaan
yang aman.
(e)Menghitung dimensi dan jenis
bangunan pengaman yang diperlukan.
(f) Menentukan rencana elevasi aman
untuk jalan/ jembatan termasuk
pengaruhnya akibat adanya bangunan
air (aflux).
(g)Merencanakan bangunan pengaman
jalan/ jembatan terhadap gerusan
samping atau horisontal dan vertikal.

70
(3) Persyaratan
Proses analisa perhitungan harus
mengacu pada Standar Nasional
Indonesia (SNI) No: 03-3424-1994 atau
Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03-
1724-1989 SKBI-1.3.10.1987 (Tata Cara
Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika
untuk Bangunan di Sungai), Pedoman
Perencanaan Drainase Jalan Pd.T.02-
2006-B, Manual Hidrolika untuk Jalan
dan Jembatan No.01/BM/05, serta
pedoman lain yang dipersyaratkan.
(4) Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari Survey
Drainase adalah berupa Laporan
Drainase yang di dalamnya memuat:
(a)Data identifikasi semua aliran air yang
ada dan lintasan-lintasan drainase
(b)Daerah-daerah tangkapan berdasarkan
peta-peta topografi
(c)Informasi histori banjir yang tersedia
(tingkatan dan tanggal kejadian)
(d)Lokasi-lokasi drainase yang ada
meliputi permasalahan banjir
(e)Acuan banjir/sumber informasi
drainase
(f) Kapasitas aliran air dan debit aliran air
permukaan yang akan diterima oleh
drainase yang akan direncanakan
(g)Data curah hujan yang digunakan
dalam desain drainase
(h) Dimensi saluran dan gorong-gorong
(i) Potensi erosi baik erosi tebing maupun
erosi dasar sungai/saluran baik erosi
umum maupun lokal.

e) Survey Geologi dan Geoteknik


(1) Tujuan
(a)Tujuan utama dari penyelidikan
geoteknik lapangan dan bawah
permukaan adalah untuk memberikan
informasi tentang kondisi bawah
permukaan tanah, bahaya geoteknik,
dan ketersediaan tanah, agregat dan
batuan pada perencana

71
(b)Sangat disarankan untuk
menggunakan Pedoman Geoteknik
untuk penyelidikan tanah lunak Pd.T-
9-2002-B dan pengujian laboratorium
untuk tanah lunak Pt.M-01-2002-B
bilamana terdapat suatu kondisi tanah
dasar yang lunak (Soft soil).

(2) Lingkup
Kegiatan penyelidikan geoteknik meliputi:
Pengambilan contoh tanah dari sumuran
uji
(a)Pengambilan contoh tanah dari
sumuran uji 25 - 40 kg untuk setiap
contoh tanah. Setiap contoh tanah
harus diberi identitas yang jelas (nomor
sumur uji, lokasi, kedalaman).
Penggalian sumuran uji dilakukan
pada setiap jenis satuan tanah yang
berbeda atau maksimum 5 km bila
jenis tanah sama, dengan kedalaman
1-2 m. Setiap sumuran uji yang digali
dan contoh tanah yang diambil harus
difoto. Dalam foto harus terlihat jelas
identitas nomor sumur uji, dan lokasi.
Ukuran test pit panjang 1,5 m (Utara-
Selatan) lebar 1,0 m, Log sumuran uji
digambarkan dalam 4 bidang, dengan
deskripsi yang lengkap dan 1 kolom
untuk unit satuan batuan. (lihat daftar
lampiran)
(b)Pengambilan contoh tanah tak
terganggu
Pengambilan contoh tanah tak
terganggu dilakukan dengan cara bor
tangan menggunakan tabung contoh
tanah (“split tube” untuk tanah keras
atau “piston tube” untuk tanah lunak).
Setiap contoh tanah harus diberi
identitas yang jelas (nomor bor tangan,
lokasi, kedalaman). Pemboran tangan
dilakukan pada setiap lokasi yang
diperkirakan akan ditimbun (untuk
perhitungan penurunan) dengan
ketinggian timbunan lebih dari 4 meter
dan pada setiap lokasi yang
diperkirakan akan digali (untuk

72
perhitungan stabilitas lereng) dengan
kedalaman galian lebih dari 6 meter;
dengan interval sekurang-kurangnya
100 meter dan/atau setiap perubahan
jenis tanah dengan kedalaman
sekurang-kurangnya 4 meter.
Setiap pemboran tangan dan contoh
tanah yang diambil harus difoto. Dalam
foto harus terlihat jelas identitas nomor
bor tangan, dan lokasi.
Semua contoh tanah harus diamankan
baik selama penyimpanan di lapangan
maupun dalam pengangkutan ke
laboratorium.
(a) Pemboran Mesin
Pemboran mesin dilaksanakan
dengan ketentuan-ketentuan berikut
:
 Pada dasarnya mengacu pada
ASTM D 2113-94.
 Pendalaman dilakukan dengan
menggunakan sistem putar (rotary
drilling) dengan diameter mata bor
minimum 75 mm.
 Putaran bor untuk tanah lunak
dilakukan dengan kecepatan
maksimum 1 putaran per detik.
 Kecepatan penetrasi dilakukan
maksimum 30 mm per detik
 Kestabilan galian atau lubang bor
pada daerah deposit yang lunak
dilakukan dengan menggunakan
bentonite (drilling mud) atau casing
dengan diameter minimum 100 mm
 Apabila drilling mud digunakan
pelaksana harus menjamin bahwa
tidak terjadi tekanan yang berlebih
pada tanah
 Apabila casing digunakan, casing
dipasang setelah mencapai 2 m
atau lebih. Posisi dasar casing
minimal berjarak 50 cm dari posisi
pengambilan sampel berikutnya
Pemboran mesin dilakukan pada
kondisi tanah ekspansif atau tanah

73
lunak.
(b) Pemboran Tangan.
Pemboran tangan dilakukan dengan
mengacu pada ASTM D 4719
(c) Pengujian Kompaksi Batu Gamping
Suatu studi untuk menilai kelayakan
batu gamping sebagai bahan
timbunan dilakukan dengan
memperhatikan:
 Perilaku pemadatan laboratorium.
 Persyaratan material untuk
timbunan termasuk yang
berkaitan dengan kekuatan dan
konsistensi material.
 Sifat kimia yang berkaitan dengan
pengaruh lingkungan dan air
terhadap durabilitas kinerja
timbunan.
(d) Sondir (Pnutrometer Static)
Sondir dilakukan untuk mengetahui
kedalaman lapisan tanah keras,
menentukan lapisan-lapisan tanah
berdasarkan tahanan ujung konus
dan daya lekat tanah setiap
kedalaman yang diselidiki, alat ini
hanya dapat digunakan pada tanah
berbutir halus, tidak boleh
digunakan pada daerah aluvium
yang mengandung komponen
brangkal dan kerikil serta batu
gamping yang berongga, karena
hasilnya akan memberikan indikasi
lapisan tanah keras yang salah.
Ada dua macam alat sondir yang
digunakan :
1. Sondir ringan dengan kapasitas
2,5 ton
2. Sondir berat dengan kapasitas 10
ton
Pembacaan dilakukan pada setiap
penekanan pipa sedalam 20 cm,
pekerjaan sondir dihentikan apabila
pembacaan pada manometer
berturut-turut menunjukkan harga
>150 kg/cm2, alat sondir terangkat

74
ke atas, apabila pembacaan
manometer belum menunjukan
angka yang maksimum, maka alat
sondir perlu diberi pemberat yang
diletakkan pada baja kanal jangkar.
Hasil yang diperoleh adalah nilai
sondir (qc) atau perlawanan
penetrasi konus dan jumlah
hambatan pelekat (JHP). Grafik yang
dibuat adalah perlawanan penetrasi
konus (qc) pada tiap kedalaman dan
jumlah hambatan pelekat (JHP)
secara kumulatif.
Pemboran mesin dilakukan pada
kondisi tanah ekspansif atau tanah
lunak.
(e) Lokasi Quarry
Penentuan lokasi quarry baik untuk
perkerasan jalan, struktur jembatan,
maupun untuk bahan timbunan
(borrow pit) diutamakan yang ada di
sekitar lokasi pekerjaan. Bila tidak
dijumpai, maka harus
menginformasikan lokasi quarry lain
yang dapat dimanfaatkan.
Penjelasan mengenai quarry meliputi
jenis dan karakteristik bahan,
perkiraan kuantitas, jarak ke lokasi
pekerjaan, serta kesulitan-kesulitan
yang mungkin timbul dalam proses
penambangannya, dilengkapi dengan
foto-foto.

(3) Keluaran
Keluaran dari survey geologi/geoteknik
berupa:
(a)Laporan penyelidikan tanah yang di
dalamnya memuat:
 tanah berupa nilai CBR
 properties tanah berupa nilai strength
dan index properties of soil
 kadar air
 berat jenis
(b)Peta penyebaran tanah yang di
dalamnya memuat:

75
 kondisi lapisan tanah
 daerah rawan longsor
(c)Foto Dokumentasi

3) Pengendalian survey Pendahuluan dan Survey


Detail.
Pengendalian survey bertujuan sebagai
kendali mutu pengambilan data, kendali mutu
tersebut diantaranya :
a) Setiap akan kegiatan survey baik
pendahuluan maupun survey detail
pelaksana kegiatan wajib mengajukan
jadwal kegiatan yang kemudian
ditindaklanjuti dengan surat ijin melakukan
survey baik pendahuluan maupun detail
yang dikeluarkan oleh Kepala Satuan Kerja
atau Pejabat Pembuat Komitmen.
b) Proses survey baik pendahuluan maupun
survey detail wajib diawasi dimulai dari
persiapan peralatan sampai pada proses
survey oleh petugas yang ditunjuk oleh
Kepala Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat
Komitmen.
c) Data hasil pengambilan pada survey detail
wajib diperiksa kebenarannya sebelum
dilakukan proses desain. proses desain
dapat dilakukan apabila data hasil survey
detail sudah dapat diterima oleh Kepala
Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat
Komitmen.
d) Adanya berita acara pemeriksaan baik
terhadap survey pendahuluan maupun
survey detail yang dikeluarkan oleh Kepala
Satuan Kerja atau Pejabat Pembuat
Komitmen.
4) Proses Desain
a) Tujuan
Persiapan desain ini bertujuan :
(1) mempersiapkan dan mengumpulkan
data-data awal.
(2) menetapkan desain sementara dari data
awal untuk dipakai sebagai panduan
survey pendahuluan.
(3) menyiapkan dokumen perencanaan

76
teknis yang terdiri dari gambar desain,
spesifikasi, engineering estimate.

b) Lingkup Pekerjaan
Hal lain yang menjadi lingkup pekerjaan
adalah :
(1) Menetapkan awal dan akhir rencana
proyek pada peta, serta menarik
beberapa Alternatif rencana As
Jalan/Alinyemen Horizontal dengan
dilakukan pengecekan Alinyemen
Vertikal sesuai dengan kondisi medan
yang memenuhi Standar Perencanaan
Geometrik Jalan dan dibahas bersama-
sama dengan Ahli Geologi, Ahli Geodesi,
Ahli Hidrolika, Ahli Lingkungan.
(2) Melakukan perencanaan alinyemen
horisontal dan vertikal berdasarkan
alternatif yang dipakai dengan tetap
mengacu pada standar geometrik jalan
antar kota maupun perkotaan.
(3) Melakukan perencanaan tebal
perkerasan baik perkerasan kaku
maupun fleksibel dengan mengacu pada
pedoman perencanaan tebal perkerasan
lentur dan tebal perkerasan kaku.
(4) Melakukan perencanaan drainase dan
bangunan perlengkapan jalan.
(5) Melakukan perencanaan manajemen
traffic pada saat pelaksanaan.
(6) Melakukan perencanaan K3 konstruksi
berkaitan dengan resiko yang
ditimbulkan dengan adanya kegiatan
konstruksi.
(7) Menyiapkan peta penyebaran tanah
berkaitan dengan kondisi geologi.
(8) Membuat Estimasi panjang jalan,
jumlah dan panjang jembatan, box
culvert/ gorong–gorong dan bangunan
pelengkap jalan lainnya yang mungkin
akan terdapat pada rute jalan tersebut.
(9) Melakukan analisis resiko yang harus
dituangkan dalam laporan perencanaan
teknis yang di dalamnya membuat
identifikasi resiko, analisis resiko,
penilaian resiko, mitigasi resiko, alokasi

77
resiko.

c) Persyaratan
Proses perencanaan harus mengacu pada
standar, Pedoman yang berlaku seperti
standar atau pedoman yang tertulis pada
acuan normatif atau referensi lain yang
tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja.

d) Penggambaran
Penggambaran Desain Jalan:
 Alinyemen Horisontal dengan Skala
1:1000
 Alinyemen Vertikal dengan Skala 1:100
 Potongan Melintang Skala Horisontal
1:1200, Skala Vertikal 1:100

5) Pengendalian proses perencanaan


Pengendalian pada saat proses perencanaan
dilakukan agar desain yang dihasilkan
memenuhi persyaratan secara teknis, proses
pengendalian dilakukan terhadap :
a) Konsep desain awal berdasarkan data
sekunder harus mendapat persetujuan dari
Kepala satuan kerja atau pejabat pembuat
komitmen.
b) Konsep desain berdasarkan data survey
pendahuluan dan survey detail yang
merupakan review terhadap desain awal
harus diperiksa dan diasistensikan kepada
Kepala satuan kerja atau pejabat pembuat
komitmen.
c) Pemeriksaan dan Asistensi perencanaan
secara bertahap wajib dilaksanakan oleh
pelaksana kegiatan kepada Kepala Satuan
Kerja /Pejabat Pembuat Komitmen
d) Pengecualian terhadap desain yang tidak
memenuhi standar harus mendapat
persetujuan dari pejabat setingkat eselon I.
e) Penggunaan teknologi baru dapat
digunakan apabila diterima oleh Tim yang
dibentuk oleh pejabat Eselon II dan
mendapat persetujuan dari Direktorat
Jenderal Bina Marga.

78
b. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan perencanaan ini pada ruas :
Jalan Nasional di Teluk Buton – Kalrik
Kabupaten Natuna.

c. Data dan Fasilitas Penunjang


1. Penyediaan oleh pengguna jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh
pengguna jasa yang dapat digunakan dan
harus dipelihara oleh penyedia jasa:
a. Laporan dan Data
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil
studi terdahulu serta photografi harus
dikumpulkan sendiri oleh penyedia jasa.
b. Staf Pengawas/Pendamping
(Pengguna jasa akan mengangkat petugas
atau wakilnya yang bertindak sebagai
pengawas atau pendamping (counterpart),
atau project officer (PO) dalam rangka
pelaksanaan jasa konsultasi)
c. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna
jasa yang dapat digunakan oleh penyedia
jasa adalah tidak ada

2. Penyediaan oleh penyedia jasa


Penyedia jasa harus menyediakan dan
memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dipergunakan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan (lihat daftar RAB).

7. METODOLOGI Dalam pelaksanaan Perencanaan jalan dimaksud,


dilaksanakan seperti tahapan kegiatan teknik.

Adapun kegiatan teknik dimaksud adalah sebagai


berikut:
1. Sebelum memulai kegiatan pekerjaan,
konsultan harus mengadakan konsultasi
terlebih dahulu dengan Pemimpin Kegiatan,
yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai
ruas-ruas jalan yang akan ditangani.
2. Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan
informasi umum mengenai kondisi ruas jalan
yang akan disurvey, sehingga dapat
mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan survey pada setiap ruas jalan.
3. Pengumpulan data lapangan yang dilaksanakan
dalam pekerjaan ini dilakukan dengan
menggunakan cara Detail Desain, yaitu cara

79
pengumpulan data lapangan yang telah
dikembangkan oleh Dit. Jen. Bina Marga, yakni
:

a. Pemeriksaan Perkerasan Jalan dengan


alat Benkelman Beam
Tujuan Pemeriksaan ini adalah untuk
mengetahui besarnya lendutan balik dari
konstruksi perkerasan jalan yang beraspal
dan pelaksanaan dilakukan sesuai
ketentuan yang berlaku (bila diperlukan).

b. Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar


dengan alat Dynamic Cone Penetration
(DCP)
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk
mendapatkan nilai CBR lapisan tanah dasar
yang dilakukan pada ruas-ruas jalan yang
belum beraspal dan pada daerah pelebaran
jalan atau jalan aspal yang telah rusak
hingga tampak lapisan pondasinya.
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku.

c. Survey Kondisi dan Inventarisasi


Geometric (GI) Jalan
Tujuan dari ini adalah untuk mendapatkan
data umum mengenai kondisi jalan serta
kondisi geometriknya.

d. Pemeriksaan Lokasi Sumber Material


Pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui
informasi mengenai bahan-bahan
perkerasan yang dapat dipakai untuk
pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada
ruas-ruas jalan yang dikerjakan.

e. Inventarisasi Geometric (GI) Jembatan


(Jika Diperlukan)
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk
mendapatkan informasi mengenai kondisi
jembatan yang terdapat pada ruas jalan yag
ditinjau.

f. Survey Topografi
Pengukuran topografi ini dimaksudkan
untuk mengumpulkan data topografi yang
cukup untuk kebutuhan perencanaan.
Detail pengukuran ini adalah sebagai
berikut:

80
Pengukuran polygon dengan ketelitian 1 :
10.000 dan patok-patok permanen harus
dipasang dengan interval tidak lebih dari
500 meter serta dapat dilihat dengan
mudah.
Pengukuran jarak dapat dilakukan secara
langsung atau menggunakan titik-titik
sementara dan bantuan alat ukur.

g. Survei Lalu-lintas
Survey lalu lintas bertujuan untuk
mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan
kendaraan rata-rata, menginventarisasi
jalan yang ada, serta menginventarisasi
jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati
ruas jalan tertentu dalam satuan waktu,
sehingga dapat dihitung lalu lintas harian
rata-rata sebagai dasar perencanaan jalan.

h. Survei Hidrologi
Survey hidrologi dan hidrolika yang
dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah
untuk mengumpulkan data hidrologi dan
karakter/ perilaku aliran air pada bangunan
air yang ada (sekitar jembatan maupun
jalan), guna keperluan analisis hidrologi,
penentuan debit banjir rencana (elevasi
muka air banjir), perencanaan drainase dan
bangunan pengaman terhadap gerusan, river
training (pengarah arus) yang diperlukan.

i. Pengambilan Contoh Tanah


Pengambilan contoh tanah bertujuan untuk
penyelidikan tanah tersebut dilaboratorium.
Pengambilan contoh tanah dikerjakan
dengan cara Disturbed sample dengan
jumlah yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Umumnya pada lapisan tanah
yang berbeda harus dilakukan pengambilan
contoh tanah.
Dalam hal ini dilakukan batasan-batasan
sebagai berikut :
- Pada daerah yang lapisan tanahnya
sama, sekurang-kurangnya sejauh jarak
2 Km harus diambil 1 buah contoh tanah
untuk jalan baru dan maksimum 5 Km
untuk Peningkatan atau Pemeliharaan
jalan.

81
- Pada tempat - tempat dimana terjadi
perubahan lapisan tanah, baik
kedudukan maupun macamnya harus
diambil contoh tanah.

j. Test Laboratorium
Pelaksanaan test di laboratorium
dimaksudkan untuk mendapatkan data-data
yang digunakan dalam perhitungan
perencanaan.
Test yang dimaksud antara lain meliputi :
- Analisa Saringan digunakan untuk
menentukan cara - cara dan
kemungkinan pemadatan lapisan tanah,
baik sebagai subgrade maupun
sebagai base (Quarry, materials).
- Compaction test.
Hubungan Moisture Content dan Dry
Density akan digunakan pada
pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Jalan.
- Atterberg Limits Test.
Pengukuran Atterberg Limits akan
memungkinkan kelengkapan Klasifikasi
Tanah dan peninjauan untuk Pavement
Design dan Embankment.
Penyelidikan ini digunakan terutama
untuk perhitungan Stabilitas lereng-
lereng galian dan urugan jalan serta
penetapan nilai c dan q.
- CBR Test.
Nilai-nilai Test digunakan untuk
Klasifikasi Daya dukung Tanah
Subgrade.CBR test hendaknya dikerjakan
sesuai dengan CBR Modified AASHTO.

4. Analisa Data Lapangan, Desain dan Gambar-


gambar.
Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan,
Konsultan harus mengadakan analisa data
dengan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
a. Analisa Lendutan balik
Lendutan balik rencana (D) ditentukan
berdasarkanformula :
D= x + 1.0.s

82
Dimana D = Lendutan balik rencana pada
section tertentu.
X = Lendutan balik rata-rata pada
section tertentu.
S = Standar deviasi pada section
tertentu
b. Analisa data CBR.
Nilai CBR rencana ditentukan dengan
formula:
CBR (desain) = CBR (rata-rata) – 1 Std
Deviasi
Dalam pemakaian kedua formula tersebut,
harus diperhatikan batasan-batasan yang
berlaku dalam teori staistik.
c. Analisa data lapangan lalu lintas, untuk
menghitung besarnya beban gandar kumulif
selama umur rencana dan mengitung
besarnya ADT pada pertengahan umur
rencana.
d. Penentuan ”unique section” yaitu suatu
seksi jalan yang mempunyai
karakteristiksergam dalam beberapa variabel
desain seperti :
 Lebar perkerasan yang ada/rencana,
 Lendutan balik rencana atau
 Nilai CBR rencana,
 Nilai beban lalu lintas,
 Perubahan camber.
e. Mempelajari kemungkinan pemakaian tipe
bahan perkerasan jalan yang sesuai untuk
suatu daerah tertentu. Tipe perkerasan yang
diijinkan dalam perkerjaan ini adalah type-
type yang sekarang dipakai Dit. Jend. Bina
Marga.
f. Melakukan desain tebal perkerasan
tambahan menurut metoda yang telah
ditetapkan.
g. Menganalisa hasil desain sehingga diperoleh
hasil desain yang optimal dan selalu
memperhatikan batasan-batasan dalam
biaya proyek.
h. Menganalisa dan menghitung volume
pekerjaan ikutan (side work)
i. Menyiakan gambar-gambar standar dan
khusus yang diperlukan dalam tiap-tiap
pekerjaan pemeliharaan berkala.
j. Melakukan Review Desain terhadap Gambar
Desain yang sudah ada, termasuk struktur

83
bangunan atas dan bangunan bawah, jalan
pendekat dan Estimate Engineering (EE)
desain yang sudah ada, termasuk uptading
Harga Satuan setiap item pekerjaan (untuk
pekerjaan Review Desain Jembatan).
k. Menyiapkan gambar-gambar khusus yng
diperlukan untuk setiap ruas jalan tertentu,
misalnya :
 Gambar : Alinyemen dari kontrak lanju
lanjutan
 Gambar : Rencana kuantitas/Bidd List.
 Gambar : Peta sumber material.
 Gambar : Dimensi perkerasan.

8. JANGKA Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini


WAKTU diperkirakan 4 (empat) bulan Tahun Anggaran
PELAKSANAAN 2018.

9. TENAGA AHLI Tenaga ahli yang diperlukan untuk


melaksanakan Pekerjaan ini adalah:
a. Team Leader (1 Orang)
Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Madya
Perencana Jalan/Jembatan atau Ahli Madya
Teknik Sipil/Insinyur Profesional Madya yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dan diakui oleh
Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK),
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana
Teknik Sipil Strata 1 (S.1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan sejenis lebih
diutamakan/ disukai Perencanaan Jalan.
Diutamakan yang telah mempunyai
pengalaman sebagai ketua tim pada kegiatan
perencanaan jalan/jembatan, diutamakan yang
telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK.
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah
memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
pekerjaan dinyatakan selesai.

Memiliki pengalaman Profesional Ahli Madya

84
sebagai Profesional staff selama 3 (tiga)
tahun., dan/atau Memiliki pengalaman
Profesional Ahli Muda sebagai Profesional
staff selama 5 (lima) tahun.

Tugas utama pemimpin tim konsultan


mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Merencanakan, mengkoordinasi dan
mengendalikan semua kegiatan dan personil
yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik
serta mencapai hasil yang diharapkan,
2. Mempersiapkan petunjuk-petunjuk
pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap
pengumpulan data, pengolahan, dan
penyajian akhir dari hasil keseluruhan
pekerjaan.
3. Bertindak sebagai wakil konsultan dalam
melakukan koordinasi, asistensi dan
pelaporan kegiatan kepada Satker Non
Vertikal tertentu atau dengan pihak/instansi
lain yang terkait.
4. Mengkoordinir dan mengendalikan semua
personil yang terlibat dalam pelaksanaan
jenis pekerjaan yang ditanganinya.
5. Mengadakan penelitian di lapangan
mengenai perencanaan dan pembuatan
desain geometric dan perkerasan jalan.
6. Bertanggung jawab atas semua hasil
perhitungan dan analisa dari data lalu
lintas.

b. Ahli Teknik Jalan Raya (1 Orang)


Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Madya
Perencana Jalan/Jembatan atau Ahli Madya
Teknik Sipil/Insinyur Profesional Madya yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dan diakui oleh
Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK).
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana
Teknik Sipil Strata. 1. (S.1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi yang berpengalaman melaksanakan
pekerjaan sejenis, diutamakan/disukai
perencanaan jalan, diutamakan yang telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi

85
bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga ahli
tersebut mempunyai tugas utama membantu
Team Leader/Ketua Tim dalam Proses
Perencanaan dari mulai persiapan sampai pada
proses desain dan penyiapan dokumen lelang
dan membantu Team Leader/Ketua Tim
melakukan persiapan desain, merencanakan
dan melaksanakan semua kegiatan yang
mencakup pelaksanaan penyelidikan tanah di
lapangan dan di laboratorium, pengolahan dan
analisis data tanah, dan perhitungan-
perhitungan mekanika tanah, serta harus
menjamin bahwa data, analisis dan
perhitungan mekanika tanah yang dihasilkan
adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat
memberikan masukan yang rinci mengenai
kondisi, sifat-sifat dan stabilitas badan jalan
untuk tahap perencanaan teknis.

Memiliki pengalaman Profesional Ahli Madya


sebagai Profesional staff selama 3 (tiga) tahun.,
dan/atau Memiliki pengalaman Profesional Ahli
Muda sebagai Profesional staff selama 5 (lima)
tahun.
Tugas dan kewajibannya meliputi :
1. Merencanakan dan melaksanakan semua
kegiatan dalam pekerjaan perencanaan
teknis jalan yang mencakup pelaksanaan
survey, pemilihan trase, perencanaan
geometrik, perkerasan jalan dan bangunan
pelengkap yang diperlukan.
2. Menjamin bahwa rencana jalan yang
dihasilkan adalah pilihan yang paling
ekonomis dan sesuai dengan standar teknis
yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Bina Marga.
3. Memeriksa hasil pengujian dan membuat
laporan analisanya
4. Bertanggung jawab atas semua pengujian
dan penyelidikan material /bahan.
5. Merencanakan dan melaksanakan semua
kegiatan yang mencakup pelaksanaan
penyelidikan tanah di lapangan dan di
laboratorium, pengolahan dan analisis data
tanah, dan perhitungan-perhitungan
mekanika tanah, serta harus menjamin
bahwa data, analisis dan perhitungan

86
mekanika tanah yang dihasilkan adalah
benar, akurat, siap digunakan, dapat
memberikan masukan yang rinci mengenai
kondisi, sifat-sifat dan stabilitas badan jalan
untuk tahap perencanaan teknis jalan dan
jembatan.

c. Ahli Quantity (1 Orang)

Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana


Teknik Sipil Strata 1. (S.1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman melaksanakan
pekerjaan sejenis, diutamakan/disukai
perencanaan jalan, diutamakan yang telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga ahli
tersebut tugas utamanya membantu Team
Leader/Ketua Tim dan melakukan persiapan
desain, merencanakan dan melaksanakan
semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan
penyelidikan tanah di lapangan dan di
laboratorium, pengolahan dan analisis data
tanah, dan perhitungan-perhitungan mekanika
tanah, serta harus menjamin bahwa data,
analisis dan perhitungan mekanika tanah yang
dihasilkan adalah benar, akurat, siap
digunakan, dapat memberikan masukan yang
rinci mengenai kondisi, sifat-sifat dan stabilitas
badan jalan untuk tahap perencanaan teknis.
Mempunyai sertifikat keahlian Ahli
Perencanaan Jalan Madya yang dikeluarkan
oleh Asosiasi terkait dan diakui oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK).

Memiliki pengalaman Profesional Ahli Madya


sebagai Profesional staff selama 3 (tiga) tahun.,
dan/atau Memiliki pengalaman Profesional Ahli
Muda sebagai Profesional staff selama 5 (lima)
tahun.

d. Ahli Teknik Geodetic (1 Orang)


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana
Teknik Sipil/Sarjana Teknik Geodesi Strata 1.
(S.1) lulusan universitas/perguruan tinggi

87
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman melaksanakan
pekerjaan sejenis, diutamakan/disukai
perencanaan jalan, diutamakan yang telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga ahli tersebut
tugas utamanya membantu Team Leader/Ketua
Tim dan melakukan persiapan desain, survei
pendahuluan, survei topografi, perencanaan
teknis.
Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Madya
Perencanaan Jalan atau Ahli Madya Geodetic
yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dan
diakui oleh Lembaga Pengembang Jasa
Konstruksi (LPJK).

Memiliki pengalaman Profesional Ahli Madya


sebagai Profesional staff selama 3 (tiga) tahun.,
dan/atau Memiliki pengalaman Profesional Ahli
Muda sebagai Profesional staff selama 5 (lima)
tahun.
Tugas dan kewajibannya meliputi :
1. Mengendalikan dan mengatur semua
personil yang terlibat dalam pekerjaan
pengukuran dilapangan
2. Memeriksa hasil pengukuran dilapangan
dan membuat laporan analisanya.
3. Bertanggung jawab atas semua hasil
perhitungan dan gambar hasil pengukuran
topographi.

e. Ahli Teknik Geoteknik (1 Orang)


Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana
Teknik Sipil/Teknik Transportasi/Jalan Raya
Strata 1 (S.1) lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi dan berpengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis,
diutamakan/disukai perencanaan jalan,
diutamakan yang telah mengikuti pelatihan
tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari
LPJK. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya
membantu Team Leader/Ketua Tim dan

88
melakukan persiapan desain, merencanakan
dan melaksanakan semua kegiatan yang
mencakup pelaksanaan penyelidikan tanah di
lapangan dan di laboratorium, pengolahan dan
analisis data tanah, dan perhitungan-
perhitungan mekanika tanah, serta harus
menjamin bahwa data, analisis dan
perhitungan mekanika tanah yang dihasilkan
adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat
memberikan masukan yang rinci mengenai
kondisi, sifat-sifat dan stabilitas badan jalan
untuk tahap perencanaan teknis.
Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Madya
Perencanaan Jalan yang dikeluarkan oleh
Asosiasi terkait dan diakui oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK).

Memiliki pengalaman Profesional Ahli Madya


sebagai Profesional staff selama 3 (tiga) tahun.,
dan/atau Memiliki pengalaman Profesional Ahli
Muda sebagai Profesional staff selama 5 (lima)
tahun.

Tugas dan tanggung jawab meliputi :


1. Mengendalikan semua personil yang
melibatkan dalam pekerjaan penyelidikan
bahan material baik dilapangan maupun
dilaboratorium serta menyusun rencana
kerjanya
2. Memeriksa hasil pengujian dan membuat
laporan analisanya
3. Bertanggung jawab atas semua pengujian
dan penyelidikan material /bahan.
4. Merencanakan dan melaksanakan semua
kegiatan yang mencakup pelaksanaan
penyelidikan tanah di lapangan dan di
laboratorium, pengolahan dan analisis data
tanah, dan perhitungan-perhitungan
mekanika tanah, serta harus menjamin
bahwa data, analisis dan perhitungan
mekanika tanah yang dihasilkan adalah
benar, akurat, siap digunakan, dapat
memberikan masukan yang rinci mengenai
kondisi, sifat-sifat dan stabilitas badan jalan
untuk tahap perencanaan teknis jalan dan
jembatan.

89
f. Ahli Hidrologi/Hidrology Engineer (1 Orang)
Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana
Teknik Sipil/Teknik Hidrologi/Teknik Sumber
Daya Air Strata 1. (S.1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi
atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman melaksanakan
pekerjaan sejenis, diutamakan/disukai
perencanaan jalan, diutamakan yang telah
mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga ahli tersebut
tugas utamanya membantu Team Leader/Ketua
Tim dan melakukan persiapan desain, Desain
dan perhitungan kuantitas untuk drainase,
debit air dan debit banjir dan yang
berhubungan dengan aspek hidrologi.

Mempunyai sertifikat keahlian Ahli Madya


Perencanaan Jalan atau Ahli Madya Hidrology
atau Ahli Madya Sumber Daya Air yang
dikeluarkan oleh Asosiasi terkait dan diakui oleh
Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK).

Memiliki pengalaman Profesional Ahli Madya


sebagai Profesional staff selama 3 (tiga) tahun.,
dan/atau Memiliki pengalaman Profesional Ahli
Muda sebagai Profesional staff selama 5 (lima)
tahun.

Tugas ahli teknik hidrologi/ hidraulik adalah


merencanakan dan melaksanakan semua
kegiatan yang mencakup pelaksanaan
pengumpulan data hidrologi, pengolahan dan
analisis data hidrologi, dan perhitungan-
perhitungan hidrologi untuk perencanaan
bentuk dan dimensi bangunan hidrologi, serta
harus menjamin bahwa data, analisis dan
perhitungan hidrologi yang dihasilkan adalah
benar, akurat, siap digunakan, dapat
memberikan masukan yang rinci mengenai
curah hujan dan pola aliran air permukaan
untuk tahap perencanaan teknis jalan.

90
10. TENAGA a. Teknisi Geodesi (2 Orang)
PENDUKUNG Geodetic Technician adalah seorang
yangterampil dalam melakukan survey
lapangan dengan pendidikan Sarjana Teknik
Sipil S1/D3 Teknik Sipil/STM Bangunan/STM
Survey Pemetaandalam bidang yang sama jalan
dan jembatan. Pengalaman sebagai Teknisi
selama 3 (tiga) tahun.

Teknisi Geodesi berpengalaman dalam


pelaksanaan pekerjaaan Pengukuran
Geodesi/pengukuran untuk desain
jalan/jembatan.
Teknisi Geodesi bertanggung jawab terhadap
Ahli Geodesi.

Tugas dan tanggung jawab Teknisi lapangan


adalah mengumpulkan semua data yang
dibutuhkan dari lapangan dan bertanggung
jawab atas ketelitian hasil yang didapat.

b. Soil and Pavement Technician (1 Orang)


Soil Technician berpendidikan Sarjana Teknik
Sipil pengalaman dalam bidang yang sama
jalan dan jembatan.
Soil Technician berpengalaman melaksanakan
survey perkerasan dan pengambilan data
surveydengan alat DCP dan benklemanbeam,
survey penyelidikan tanah dan material.
Memiliki pengalaman sebagai Teknisi Lapangan
Jalan/Jembatan selama 3 (tiga) tahun.

Tugas dan tanggung jawabnya :


1. Dibawah pengarahan ahli Material dan
Pavement bertugasmelaksanakan pengujian
laboratorium yang dilaksanakan dan
pengumpulan data lapangan.
2. Menghimpun semua data – data pengujian
laboratorium , data lapangan dan
melaporkannya kepada ahli Material dan
Pavement.

c. Tenaga Kantor
Dalam mendukung pekerjaan lapangan, team
pengawas di dukung oleh personil di kantor
antara lain:
- Drafter CAD (2 orang)
- Administrasi (1 orang)

91
11. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan
pekerjaan ini adalah :
a. Laporan Detail Desain
 Gambar Perencanaan Teknis (Desain)
jalan/jembatan dalam ukuran kertas A3,
agar dapat digunakan pada saat penerapan
di lapangan.
 Laporan perencanaan tebal perkerasan lentur
/ perkerasan kaku termasuk analisisnya
 Laporan Geologi/Geoteknik yang didalamnya
memuat seluruh penyelidikan tanah serta
peta penyebaran tanah serta foto
dokumentasi.
 Laporan Topografi yang didalamnya memuat
seluruh data pengukuran termasuk hasil
perhitungan serta foto dokumentasi;
 Laporan Drainase yang didalamnya memuat
seluruh data survey hidrologi termasuk
analisis perhitungan.
b. Laporan Engineering Estimate
c. Laporan Analisa Resiko
d. Laporan Action Plan Manajemen dan
Keselamatan Lalu lintas
e. Laporan konsep metode konstruksi
f. Standar Dokumen Lelang termasuk didalamnya
Spesifikasi Teknis.

12. LAPORAN Jenis laporan yang dihasilkan dari pelaksanaan


pekerjaan ini:
1. Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi data
perencanaan serta sebagai bahan pelaksanaan,
setiap tenaga ahli diwajibkan untuk membuat
laporan secara detail dan lengkap.
2. Laporan
A. Laporan Administrasi antara lain:
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan yang berisikan:
Pemahaman terhadap KAK, Metodologi dan
Rencana Kerja, Menyampaikan Kriteria
Desain secara detail, Pengenalan Lokasi
Awal, Organisasi Pelaksanaan kegiatan, dan

92
Jadwal pelaksanaan termasuk persiapan
survei.
b. Laporan Antara
Laporan Antara yang berisikan: Hasil
pengumpulan data sekunder maupun data
primer, Hasil kajian terhadap data survei,
Konsep perencanaan, Progres kegiatan dan
rencana selanjutnya.
c. Laporan Draf Akhir
Laporan Draft Akhir yang berisikan: Draft
desain termasuk memuat kriteria desain
yang diambil, Gambar rencana, Konsep
Dokumen Lelang, Progres Kegiatan,
Kesimpulan dan Rekomendasi.
d. Laporan Akhir
Laporan Akhir yang berisikan:
 Penyempurnaan laporan dan progres
perencanaan.
 Detailed Engineeering Design
 Estimasi biaya
 Dokumen tender, sesuai dengan dokumen
tender standar yang disyaratkan oleh
pengguna jasa.
e. Laporan Executiv Summary (5 Rangkap)
Berisikan Pendahuluan, Strip Map, Gambar
Tipikal Memanjang dan Melintang, Daftar
Tebal Perkerasan, BOQ, lampiran : Peta,
Gambar-gambar, Foto-foto dan sebagainya.
f. Rencana Mutu Kontrak ( 3 Rangkap )
Rencana Mutu Kontrak (RMK) bertujuan
untuk mencapai kesesuaian mutu konstruksi
yang diinginkan dan di buat setelah kontrak
ditandatangani. Rencana Mutu harus
memenuhi ketentuan:
 Rencana mutu harus sesuai dengan sasaran
mutu dan sejalan dengan persyaratan
proses lain dari sistem manajemen mutu
konstruksi
 Rencana Mutu berisi persyaratan teknis,
administrasi, keuangan maupun ketentuan
lain seperti yang dipersyaratkan dalam
perencanaan program
 Rencana Mutu harus mencakup kebutuhan
sumber daya manusia, kebutuhan dokumen

93
serta manajemen mutu konstruksi, aktivitas
verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi,
dan pengujian yang diperlukan beserta
kriteria penerimaannya dan mencakup
catatan mutu (quality records) yang di
butuhkan untuk menunjukkan bukti bahwa
perencaanaan kegiatan memenuhi
persyaratan mutu konstruksi yang telah di
tetapkan.

B. Laporan Perencanaan Teknis.


Laporan Teknis yang dihasilkan
a. Laporan perencanaan
Laporan perencanaan ini dipisahkan
berdasarkan paket pekerjaan masing-masing
laporan berisi:
- Daftar isi.
- Peta lokasi proyek.
- Daftar bangunan pelengkap.
- Uraian yang berisi data perencanaan
beserta perhitungan struktur bangunan
bawah beserta pondasinya, drainase, jalan
dan lain-lain.
- Gambar rencana yang dibuat di atas kertas
kalkir ukuran A1, untuk kemudian
diperkecil menjadi A3.
b. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya
Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan
biaya yang dihitung untuk tiap item pekerjaan
yang kemudian digabungkan sebagai
kesimpulan perkiraan biaya. Laporan
perkiraan kuantitas dan biaya ini dipisahkan
sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan
dengan isi sebagai berikut:
- Daftar isi.
- Peta lokasi proyek.
- Daftar bangunan pelengkap/jembatan.
- Perhitungan perkiraan kuantitas.
- Analisa biaya.
- Perkiraan biaya.
c. Laporan penyelidikan tanah
Laporan Akhir Geologi dan Geoteknik harus
mencakup sekurang-kurangnya pembahasan
mengenai hal-hal berikut:

94
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan
secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat.
- Kondisi morfologi sepanjang lokasi.
- Kondisi badan jalan yang ada sepanjang
trase jalan.
- Batuan penyusun (stratigrafi) sepanjang
trase jalan. Untuk peta penyebaran batuan
disiapkan dalam kertas HVS ukuran A3
dan diwarnai sesuai dengan standar
pewarnaan geologi dan diberi notasi sesuai
dengan Lampiran 1-D.
- Hasil akhir pemeriksaan laboratorium
dijadikan acuan untuk perbaikan hasil
deskripsi secara visual.
- Penyebaran jenis tanah sepanjang trase
jalan. Untuk peta penyebaran tanah
disiapkan dalam kertas kalkir ukuran A3
dan diwarnai sesuai dengan standar
pewarnaan geologi dan diberi notasi.
- Analisis perhitungan konstruksi timbunan
dan stabilitas lereng.
- Analisis longsoran sepanjang trase jalan.
- Sumber bahan konstruksi jalan (jenisnya
dan perkiraan volume cadangan).
- Gejala struktur geologi yang ada (kekar,
sesar/ patahan dsb.) beserta lokasinya.
- Rekomendasi.
d. Laporan Topografi
Laporan topografi mencakup sekurang-
kurangnya pembahasan mengenai hal-hal
berikut:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan
secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat.
- Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol
horizontal.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.
- Kegiatan pengukuran situasi.
- Kegiatan pengukuran penampang
melintang.

95
- Kegiatan pengukuran khusus (bila ada).
- Perhitungan dan penggambaran.
- Peralatan ukur yang digunakan berikut
nilai koreksinya.
- Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai
kegiatan pengukuran topografi termasuk
kegiatan pencetakan dan pemasangan BM,
pengamatan matahari, dan semua obyek
yang dianggap penting untuk keperluan
perencanaan jalan.
- Deskripsi BM (sebagai lampiran).
- Data ukur hasil ploting dan negatif film
harus diserahkan.
e. Laporan Hidrologi
Laporan mengenai survey dan analisis
hidrologi, yang meliputi:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan
secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat, pos pencatat curah hujan.
- Data curah hujan untuk setiap pos yang
diambil.
- Analisis/ perhitungan.
- Penentuan dimensi dan jenis bangunan
air.
- Daftar lokasi bangunan air yang
direncanakan.
f. Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik
Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik sesuai
dengan dokumen pelelangan standar
menurut Permen PU No. 31/PRT/M/2015.

Semua laporan sebelum diserahkan harus melalui


tahapan pembahasan Laporan dari SATKER P2JN
Kepri dan Core Team Consultan yang dituangkan
dalam Berita Acara Pembahasan Laporan.

96
BAB V
BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

LAMPIRAN 1 A (SAMPUL I) : SURAT PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS

CONTOH

[KOP PERUSAHAAN]

………………, ………………….. 20….


Nomor : …………………..
Lampiran: …………………..

Kepada Yth.:
Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi Satker P2JN Kepulauan Riau
ULP Kepulauan Riau
di
Kepulauan Riau

Perihal : Penawaran Administrasi dan Teknis .........

Sehubungan dengan Undangan Pengambilan Dokumen Seleksi


Nomor…………..tanggal………….. dan setelah kami pelajari Dokumen
Seleksi, Berita Acara Pemberian Penjelasan [dan Adendum Dokumen
Seleksi], dengan ini kami mengajukan penawaran Administrasi dan
Teknis untuk pekerjaan …………………………………………..

Penawaran Administrasi dan Teknis ini sudah memperhatikan


ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Seleksi
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama ……. (…dalam huruf


…) hari kalender.

Penawaran ini berlaku selama ……. (…dalam huruf …) hari kalender


sejak batas akhir pemasukan penawaran Sampul I.

Sesuai dengan persyaratan Dokumen Seleksi, bersama Surat Penawaran


Administrasi dan Teknis ini kami lampirkan :
1. [Surat Kuasa, apabila ada]
2. Dokumen penawaran teknis, terdiri atas:
a. Data Pengalaman Perusahaan, terdiri atas:
1) Data Organisasi Perusahaan;
2) Daftar Pengalaman Kerja Sejenis selama 10 (sepuluh) tahun
terakhir; dan

97
3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis selama 10 (sepuluh) tahun
terakhir disertai referensi dari pengguna jasa.
b. Pendekatan dan Metodologi, terdiri atas:
1) Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja;
2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Komposisi tim dan penugasan;
5) Jadwal penugasan tenaga ahli;
c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri atas:
1) Daftar Riwayat Hidup Tenaga Ahli yang diusulkan;
2) Pengalaman Tenaga Ahli disertaiReferensi dari pengguna jasa
3) Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari Tenaga
Ahliyang diusulkan;
3. Sampul II (Penawaran Biaya)

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan


sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Seleksi.Apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah
disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam DIPA/DPA
Tahun Anggaran, maka Pengadaan Jasa Konsultansi dapat dibatalkan
dan kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

PT/CV/Firma/Kemitraan………….…………..
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................................
Jabatan

98
B. BENTUK SURAT KUASA
CONTOH-1
[kop surat badan usaha]

SURAT KUASA
Nomor : ………….…………..

Pada hari ini ………….………….., tanggal……..bulan……tahun……., yang


bertandatangan di bawah ini:
Nama : ………….……
Alamat Perusahaan : ……………….
Jabatan : ……………[direktur utama /pimpinan
perusahaan] ………..…… [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan berdasarkan
Akta Pendirian No.……… [no. akta notaris] tanggal ………….[tanggal
penerbitan akta], Notaris ……………… [nama notaris penerbit akta]
beserta perubahannya, yang selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.

Memberi kuasa kepada:


Nama : ………….…………………………......3
Alamat : …………………………………………
Jabatan : ………….……………………………..

berdasarkan Akta Pendirian No.……… [no. akta notaris]tanggal


………….[tanggal penerbitan akta], Notaris ……………… [nama notaris
penerbit akta]beserta perubahannya, yang selanjutnya disebut sebagai
Penerima Kuasa.

KHUSUS

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, Penerima Kuasa mewakili untuk:
1. [Menandatangani Surat Penawaran],
2. [Menandatangani Pakta Integritas],
3. [Menandatangani Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan
Biaya],
4. [Menandatangani Surat Sanggahan], atau
5. [……………….dst sesuai keperluan….].

Surat Kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

................................ ................................
[nama dan jabatan] [nama dan jabatan]

3 Penerima kuasa dari pemimpin /direktur utama perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya.

99
[kop surat badan usaha]
CONTOH-2
SURAT KUASA
Nomor : ………….…………..

Pada hari ini ………….………….., tanggal……..bulan……tahun……., yang


bertandatangan di bawah ini:
Nama : ………….……………
Alamat Perusahaan : ……………………….
Jabatan : ……………………... [direktur utama/pemimpin
perusahaan/kepala cabang/wakil kemitraan
(KSO)] ………………..…… [nama PT/CV/Firma]
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ………….. [perusahaan/
kemitraan (KSO)] berdasarkan Akta Pendirian No.……… [no. akta
notaris]tanggal ………….[tanggal penerbitan akta], Notaris ………………
[nama notaris penerbit akta]beserta perubahannya atau Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi No…….. tanggal ……………, yang
selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.

Memberi kuasa kepada:


Nama : ………….……………4
Alamat : …………………….....
Jabatan : ………….…………....
berdasarkan Akta PendirianNo.……… [no. akta notaris ]tanggal
………….[tanggal penerbitan akta], Notaris ……………… [nama notaris
penerbit akta] beserta perubahannya, yang selanjutnya disebut sebagai
Penerima Kuasa.

Khusus

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, Penerima Kuasa mewakili untuk:
1. [Menandatangani Surat Penawaran],
2. [Menandatangani Pakta Integritas],
3. [Menandatangani Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan
Biaya],
4. [Menandatangani Surat Sanggahan], atau
[……………….dst sesuai keperluan….].

Surat Kuasa ini berlaku selama ….... (……………………) hari kalender


sejak dikeluarkan dan tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

................................ ................................
[nama dan jabatan] [nama dan jabatan

4
Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya
tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya.

100
C. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI
(KSO)

CONTOH

SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/


KERJA SAMA OPERASI (KSO)

Sehubungan dengan pengumuman Seleksi pekerjaan


.................................. yang pembukaan penawarannya akan
dilakukan di .................................. pada tanggal ....................
20....., maka kami:
....................................................................[nama peserta 1]
....................................................................[nama peserta 2]
....................................................................[nama peserta 3]
....................................................................[dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti Seleksi dan pelaksanaan kontrak
secara bersama-sama dalam bentuk kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO).
Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:
1. Secara bersama-sama :
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO
adalah......................
b. Menunjuk ..................................[nama peserta 1] sebagai
perusahaan utama (leading firm) untuk kemitraan/KSO dan
mewakili serta bertindak untuk dan atas nama
kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib
bertanggung jawab baik secara bersama-sama atau masing-
masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen
kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam


kemitraan/KSO adalah:
............................... [nama peserta 1]sebesar……...% (……persen)
............................... [nama peserta 2]sebesar……..% (.…..persen)
............................... [nama peserta 3]sebesar……...% (…..persen)
............................... [dan seterusnya]sebesar……...% (….. persen)

3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan


mengambil bagian sesuai sharing tersebut pada butir 2. dalam
hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari
kemitraan/KSO.

101
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan
diubah baik selama masa penawaran maupun sepanjang masa
kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan
bersama secara tertulis dari masing-masing anggota
kemitraan/KSO.

5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan di atas, masing-masing


anggota kemitraan/KSO akan melakukan pengawasan penuh
terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini,
termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah
pembelian, tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja,
perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.

6. Wewenang menandatangani penawaran untuk dan atas nama


kemitraan/KSO diberikan kepada ..................................[nama
wakil peserta] dalam kedudukannya sebagai direktur
utama/direktur pelaksana ..................................[nama peserta
1] berdasarkan persetujuan tertulis (surat kuasa untuk
menandatangani penawaran) dari seluruh anggota
kemitraan/KSO.

7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku


lagi bila Seleksi tidak dimenangkan oleh perusahaan
kemitraan/KSO.

9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap …… (…………) yang


masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Dengan kesepakatan ini, semua anggota kemitraan/KSO


membubuhkan tanda tangan di …………….. pada hari ……………..
tanggal …………….. bulan …………….., tahun ……………..

[Peserta 1] [Peserta 2]

(………………....) (………………....)
[Peserta 3] [dst]

(………………....) (………………....)

102
LAMPIRAN 1 B (SAMPUL I) : DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS

A. BENTUKDATA ORGANISASI PERUSAHAAN

CONTOH

DATA ORGANISASI …………………………….[


PT/CV/Firma/Kemitraan]

[cantumkan uraian kegiatan mengenai latar belakang dan


organisasi peserta dan penanggung jawab yang ditugaskan untuk
mengelola pekerjaan jasa konsultansi ini].

B. BENTUK DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10


(SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
CONTOH

DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS


10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

Pengguna
Nama
Jasa/ Lingkup Orang Nilai Mitra
No. Paket Periode
Sumber Layanan Bulan Kontrak Kerja
Pekerjaan
Dana
1 2 3 4 5 6 7 8

Keterangan isi kolom :


1. Nomor urut
2. Nama instansi pengguna jasa dan sumber dana
3. Nama paket pekerjaan
4. Jenis lingkup layanan jasa konsultansi
5. Jangka waktu layanan

103
6. Jumlah orang bulan yang digunakan
7. Nilai kontrak pekerjaan
8. Mitra kerja dan posisinya dalam kemitraan (apabila ada)

104
C. BENTUK URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10
(SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
CONTOH

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS


10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Pengguna Jasa :
2. Nama Paket :
Pekerjaan
3. Lingkup Produk :
Utama
4. Lokasi Proyek :
5. Nilai Kontrak :
6. No. Kontrak :
7. Waktu Pelaksanaan :

1. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :


Alamat :
Negara Asal :

2. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ….. Orang Bulan


Tenaga Ahli Indonesia ….. Orang Bulan

3. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli


Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) ........ Orang Bulan
........ Orang Bulan
b. (nama perusahaan) ........ Orang Bulan
........ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ........ Orang Bulan
........ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ........ Orang Bulan
........ Orang Bulan
dst.

4. Tenaga ahli tetap yang terlibat:


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. .................. .................. ..................

b. .................. .................. ..................

c. .................. .................. ..................

d. .................. .................. ..................

105
e. .................. .................. ..................

dst.

106
D. BENTUK TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA
ACUAN KERJA DAN PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG
DARI PPK
CONTOH

A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN


KERJA

[cantumkan dan jelaskan modifikasi atau inovasi yang


peserta usulkan terhadap Kerangka Acuan Kerja untuk
meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pekerjaan jasa
konsultansi ini, misalnya meniadakan kegiatan yang
dianggap tidak perlu, atau menambahkan kegiatan lain, atau
mengusulkan pentahapan kegiatan yang berbeda. Saran
tersebut di atas harus disampaikan secara singkat dan
padat.]

B.TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP


PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

[tanggapi perihal penyediaan peralatan/material/personil/


fasilitas pendukung oleh Pejabat Pembuat Komitmen sesuai
dengan Dokumen Seleksi ini meliputi antara lain (jika ada):
dukungan administrasi, ruang kerja, transportasi lokal,
peralatan, data, dan lain-lain]

107
E. BENTUK URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA
CONTOH

[Pendekatan teknis, metodologi dan program kerja adalah kriteria


pokok dari Penawaran Teknis. Peserta disarankan untuk
menyajikan detil penawaran teknis (misalnya 50 (lima puluh)
halaman, termasuk gambar kerja dan diagram) yang dibagi menjadi
tiga bab berikut:

1. Pendekatan Teknis dan Metodologi


Dalam bab ini jelaskan pemahaman peserta terhadap tujuan
proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang
diperlukan, metodologi kerja dan uraian detil mengenai
keluaran. Peserta harus menyoroti permasalahan yang sedang
dicarikan jalan keluarnya, dan menjelaskan pendekatan teknis
yang akan diadopsi untuk menyelesaikan permasalahan.
Peserta juga harus menjelaskan metodologi yang diusulkan dan
kesesuaian metodologi tersebut dengan pendekatan yang
digunakan.

2. Program Kerja
Dalam bab ini usulkan Rencana Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Konstruksi (RK3K), kegiatan utama dari pelaksanaan
pekerjaan, substansinya dan jangka waktu, pentahapan dan
keterkaitannya, target, dan tanggal jatuh tempo penyerahan
laporan-laporan. Program kerja yang diusulkan harus konsisten
dengan pendekatan teknis dan metodologi, dan menunjukkan
pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja dan kemampuan
untuk menerjemahkannya ke dalam rencana kerja. Daftar hasil
kerja, termasuk laporan, gambar kerja, tabel, harus
dicantumkan. Program kerja ini harus konsisten dengan Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan.

3. Organisasi dan Personil


Dalam bab ini usulkan struktur dan komposisi tim. Peserta
harus menyusun bidang-bidang pokok dari pekerjaan, tenaga
ahli inti sebagai penanggung jawab, dan tenaga pendukung.]

108
F. BENTUK JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
CONTOH

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bulan ke-2
No. Kegiatan1 Keterangan
I II III IV V dst.
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1Cantumkan semua kegiatan, termasuk penyerahan laporan (misalnya laporan pendahuluan,


laporan antara, dan laporan akhir), dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen. Untuk paket pekerjaan yang ditahapkan maka kegiatan seperti penyerahan
laporan, dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan dicantumkan secara terpisah
berdasarkan tahapannya
2Jangka waktu kegiatan dicantumkan dalam bentuk diagram balok.

109
G. BENTUK KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
CONTOH

KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN


(DAFTAR PERSONIL)

Tenaga Ahli
(Personil Inti)

Jumlah
Nama Tenaga Ahli Lingkup Posisi Uraian
Perusahaan Orang
Personil Lokal/Asing Keahlian Diusulkan Pekerjaan
Bulan

Tenaga Pendukung
(Personil lainnya)

Jumlah
Nama Tenaga Ahli Lingkup Posisi Uraian
Perusahaan Orang
Personil Lokal/Asing Keahlian Diusulkan Pekerjaan
Bulan

110
H. BENTUK JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI1
CONTOH

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Masukan Personil (dalam bentuk diagram


Nama balok)2 Orang
No.
Personil Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 n
Nasional
1
2
n
Subtotal
Asing
1
2
n
Subtotal
Total
Masukan Masukan Paruh-
Penuh-Waktu Waktu

1Untuk Tenaga Ahli pengisian masukan harus mencantumkan nama personil, untuk Tenaga Pendukung cukup
dicantumkan posisi, misalnya juru gambar, staf administrasi, dan sebagainya.
2Masukan personil dihitung dalam bulan dimulai sejak penugasan.

111
I. BENTUK DAFTAR RIWAYAT HIDUP PERSONIL YANG
DIUSULKAN

CONTOH

Daftar Riwayat Hidup

1. Posisi yang diusulkan : ....................

2. Nama Perusahaan : ....................

3. Nama Personil : ....................

4. Tempat/Tanggal Lahir : ....................

5. Pendidikan1 : ....................

6. Pendidikan Non Formal : ....................

7.Penguasaan Bahasa Inggris


dan bahasa Indonesia : ....................

8. Pengalaman Kerja2

Tahun ini ........


a. Nama Proyek : ....................
b. Lokasi Proyek : ....................
c. Pengguna Jasa : ....................
d. Nama Perusahaan : ....................
e. Uraian Tugas : ....................
f. Waktu Pelaksanaan : ....................
g. Posisi Penugasan : ....................
h.Status Kepegawaian pada Perusahaan : ....................
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : ....................

Tahun sebelumnya

a. Nama Proyek : ....................


b. Lokasi Proyek : ....................

1
Lembaga pendidikan, tempat dan tahun tamat belajar, dilampirkan rekaman ijazah.
2Setiap pengalaman kerja yang dicantumkan harus disertai dengan referensi dari pengguna jasa
yang bersangkutan.

112
c. Pengguna Jasa : ....................
d. Nama Perusahaan : ....................
e. Uraian Tugas : ....................
f. Waktu Pelaksanaan : ....................
g. Posisi Penugasan : ....................
h.Status Kepegawaian pada Perusahaan : ....................
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : ....................
dst.

9. Status kepegawaian pada perusahaan ini : ....................

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan


penuh rasa tanggung jawab. Jika terdapat pengungkapan
keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya
diduga maka saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau
dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.

........................,..........20....

Yang membuat
pernyataan,

(....................)
[nama jelas]

Mengetahui:
....................[nama Penyedia Jasa Konsultansi]

(....................)
[nama jelas wakil sah]

113
J. BENTUK SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK
DITUGASKAN
CONTOH

PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN1

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :
....................................................................................
Alamat :
....................................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk


melaksanakan paket pekerjaan jasa konsultansi ..........................
untuk Penyedia Jasa Konsultansi .......................... sesuai dengan
usulan jadwal penugasan saya dari bulan .................... tahun
.................... sampai dengan bulan.................... tahun
.................... dengan posisi sebagai tenaga ahli
...................................

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan


penuh rasa tanggung jawab.

........................,..........20....

Yang membuat
pernyataan,

(....................)
[nama jelas]

Menyetujui:
....................[nama Penyedia Jasa Konsultansi]

(....................)
[nama jelas wakil sah]

1
Apabila badan usaha pernah atau ditetapkan sebagai pemenang agar dilakukan klarifikasi kepada
tenaga ahli yang bersangkutan.

114
LAMPIRAN 2 (SAMPUL II) : DOKUMEN PENAWARAN BIAYA

A. BENTUK SURAT PENAWARAN BIAYA


CONTOH

[KOP PERUSAHAAN]

............................,..........................20....
Nomor : ..........................................
Lampiran: ..........................................

Kepada Yth.
Pokja Pengadaan Jasa Konsultansi Satker P2JN Kepulauan Riau
ULP Kepulauan Riau
di
Kepulauan Riau

Perihal : Penawaran Biaya untuk Pekerjaan PAKET 16 : DED


Pembangunan Jalan Teluk Buton Klarik (20 KM)

Sehubungan dengan Undangan Pengambilan Dokumen


Seleksi Nomor..........................tanggal.......................... dan
setelah kami pelajari Dokumen Seleksi, Berita Acara Pemberian
Penjelasan [dan Adendum Dokumen Seleksi], serta menunjuk Surat
Penawaran Administrasi dan Teknis kami nomor ..........................
tanggal .......................... perihal Penawaran Administrasi dan
Teknis Paket 16 : DED Pembangunan Jalan Teluk Buton Klarik
(20 KM),dengan ini kami mengajukan Penawaran Biaya untuk
pekerjaan Paket 16 : DED Pembangunan Jalan Teluk Buton Klarik
(20 KM) sebesar Rp…………..(………… dalam huruf …………)
termasuk PPN.

Penawaran Biaya ini sudah memperhatikan ketentuan dan


persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Seleksi untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Sesuai dengan persyaratan Dokumen Seleksi, bersama


Surat Penawaran Biaya ini kami lampirkan :
1. Rekapitulasi Penawaran Biaya
2. Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration)
3. Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimburseable
cost)

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami


menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan
yang tercantum dalam Dokumen Seleksi. Apabila dana dalam
dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak

115
cukup tersedia dalam DIPA/DPA Tahun Anggaran, maka
Pengadaan Jasa Konsultansi dapat dibatalkan dan kami tidak
akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

PT/CV/Firma/Kemitraan.......................
...........
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

..........................................
Jabatan

116
B. BENTUK REKAPITULASI PENAWARAN BIAYA

REKAPITULASI PENAWARAN BIAYA12

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

PROYEK : Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kepulauan Riau


PEKERJAAN : Perencanaan Ruas Jalan Teluk Buton Kelarik (20 Km)
LOKASI : Provinsi Kepulauan Riau
PAKET :
PROPINSI : Kepulauan Riau
WAKTU : 4 (Empat) Bulan

No. U RAI AN KONTRAK

A. BIAYA LANGSUNG PERSONIL


I. PROFESSIONAL STAFF. Rp. = -
II. SUB PROFESIONAL Rp. = -
III. SUPPORTING STAFF. Rp. = -

B. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL


I MOBILISASI/DEMOBILISASI Rp. = -
II FASILITAS KEGIATAN Rp. = -
III BIAYA SURVEI DAN PENGGUNAAN PERALATAN SURVEI DAN TRANSPORTASI Rp. = -
V BIAYA PELAPORAN Rp. = -

TOTAL … Rp. = -
PPN 10 % Rp. = -
GRAND TOTAL … Rp. = -
DI BULATKAN … Rp. = -
TERBILANG : Nol

…………………..., …………... 2018


Dibuat oleh,
PT/CV ………………………..

Nama Jelas
Jabatan

Keterangan:
*) remunerasi atau upah yang diterima oleh personil inti, yang
telahmemperhitungkan biaya umum (overhead), biaya sosial (social
charge), keuntungan (profit) maksimal 10 %, tunjangan penugasan,
dan biaya–biaya kompensasi lainnya, dihitung menurut jumlah
satuan waktu tertentu (bulan, minggu, hari, atau jam).

Dalam hal peserta bermitra/KSO, maka masing-masing mengajukan penawaran harga sesuai
12

dengan porsinya.

117
C. BENTUK RINCIAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL
(REMUNERATION)

RINCIAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

PROYEK : Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Kepulauan Riau


PEKERJAAN : Perencanaan Ruas Jalan Teluk Buton Kelarik (20 Km)
Perencanaan Ruas Jalan Selat Lampa - Sekunyam (Pemindahan Trase) (4 Km)
LOKASI : Provinsi Kepulauan Riau
PAKET : 16
PROPINSI : Kepulauan Riau
WAKTU : 4 (Empat) Bulan

A. BIAYA LANGSUNG PERSONIL


KONTRAK
NO. URAIAN SAT. W AKTU
BILLING RATE TOTAL

I. PROFESSIONAL STAFF.
1 Team Leader (1) OB 4,00 - -
2 Highway Engineer (1) OB 4,00 - -
3 Geoteknik Engineer (1) OB 3,50 - -
4 Geodetic Engineer (1) OB 4,00 - -
5 Hidrology Engineer (1) OB 2,00 - -
6 Quantity Engineer (1) OB 2,00 - -
Sub. Total I -

II. SUB PROFESIONAL


1 Geodetic Technician (2) OB 8,00 - -
2 Soil and Pavement Technician (1) OB 3,50 - -
Sub. Total II -
III. SUPPORTING STAFF.
1 CAD/Drafter (2) OB 8,00 - -
2 Administrasi/Sekretaris (1) OB 4,00 - -
Sub. Total III -

Keterangan:
remunerasi atau upah yang diterima oleh personil inti, yang telah
memperhitungkan biaya umum (overhead), biaya sosial (social charge),
keuntungan (profit) maksimal 10 %, tunjangan penugasan, dan biaya–
biaya kompensasi lainnya, dihitung menurut jumlah satuan waktu
tertentu (bulan, minggu, hari, atau jam).

1Untuk Tenaga Ahli pengisian masukan harus mencantumkan nama personil; untuk Tenaga

Pendukung cukup dicantumkan posisi, misalnya juru gambar, staf administrasi, dan sebagainya.

118
D. BENTUK RINCIAN BIAYA LANGSUNG NON-PERSONIL
(DIRECT REIMBURSEABLE COST)13

RINCIAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

B. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL


KONTRAK
NO. U RA I A N SAT. WAKTU
UNIT RATE TOTAL

I MOBILISASI/DEMOBILISASI
1 Profesional Staff (6) OT 6,00 - -
2 Sub Profesional Staff (4) OT 4,00 - -
Sub. Total I -

II FASILITAS KEGIATAN
1 Kendaraan Roda 4 (2) Bln 8,00 - -
2 Kendaraan Roda 2 (4) Bln 16,00 - -
3 Komunikasi Bln 16,00 - -
4 Komputer (2) Bln 32,00 - -
5 Printer (2) Bln 32,00 - -
6 Bahan OP Kantor + Materai Bln 4,00 - -
7 Perlengkapan K3/APD Bln 4,00 - -
8 Biaya Presentase Laporan dan Overview Lapangan LS 1,00 - -
Sub. Total II -

III BIAYA SURVEI DAN PENGGUNAAN PERALATAN SURVEI DAN TRANSPORTASI


A Penggunaan Peralatan
1 Alat Total Station (2) UB 4,00 - -
2 Alat DCP (1) UB 3,00 - -
3 Handy Cam/ Alat Perekam UB 2,00 - -
5 Boring Titik 6,00 - -
6 Biaya Uji Labarotorium LS 1,00 - -

B Bahan Perlengkapan
1 Form Survai + Alat Tulis LS 1,00 - -
2 Dokumentasi LS 1,00 - -
3 Patok BM dan Patok Survey LS 1,00 - -

C Tenaga Buruh atau Labor


1 Buruh atau Labor OH 100,00 - -
Sub. Total IV -

V BIAYA PELAPORAN

1 Laporan Pendahuluan + CD BK 5,00 - -


3 Laporan Antara + CD BK 5,00 - -
4 Draf Laporan Akhir + CD BK 5,00 - -
5 Laporan Akhir (Final Report) + CD DED BK 5,00 - -
6 Eksekutif Summary + CD BK 5,00 - -
7 Dokumen Lelang + CD BK 5,00 - -
8 Rencana Mutu Kontrak (RMK) + CD BK 5,00 - -
Sub. Total IV -

13Biaya langsung non-personil adalah biaya yang benar-benar diperlukan dalam menunjang
pelaksanaan pekerjaan. Biaya keuntungan (profit) dan biaya umum (overhead cost) tidak
diperkenankan.

119
BAB VI
BENTUK RANCANGAN KONTRAK

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

SURAT PERJANJIAN
(Kontrak Harga Satuan)

untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi :
............................................
Nomor : ........................

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya selanjutnya


disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di ........................
pada hari ...................... tanggal …. bulan ...................... tahun
......................[tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf],
berdasarkan Surat Penetapan Pemenang No.…… tanggal ……. dan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No ……. tanggal
……., antara:

Nama : ...................... [nama PPK]


NIP : ...................... [NIP PPK]
Jabatan : PPK............... [sesuai SK Pengangkatan]
Berkedudukan di : ...................... [alamat PPK]
yang bertindak untuk dan atas nama .......................[nama satuan
kerja PPK] selanjutnya disebut “PPK”, dengan:

Nama : ...................... [nama wakil penyedia]


Jabatan :....................... [sesuai akta notaris]
Berkedudukan di : ...................... [alamat penyedia]
Akta Notaris
Nomor :...................... [sesuai akta notaris]
Tanggal :...................... [tanggal penerbitan akta]
Notaris : ...................... [nama Notaris penerbit
akta]
yang bertindak untuk dan atas nama ......................[nama Badan
Usaha]selanjutnya disebut “Penyedia”

Dan dengan memperhatikan :


1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang
perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010;

120
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya ;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : ..............

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:


(a) telah diadakan proses seleksi penyedia yang telah sesuai
dengan Dokumen Seleksi;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini
melalui suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan ..............
sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak
yang merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya
disebut “Pekerjaan Jasa Konsultansi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian
profesional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah
menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Jasa Konsultansi
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang
diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa
sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-
masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk
didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan
Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk
memeriksa dan mengkonfirmasikan semua ketentuan
dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang
terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat
dan menyetujui hal-hal sebagai berikut:

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki
arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran
Surat Perjanjian ini;

121
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari :
1. ................
2. ................
3. Dst.

Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(1) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan rincian biaya satuan pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Hasil Klarifikasi
dan Negosiasi adalah sebesar Rp...................... (.........dalam
huruf............. rupiah).
(2) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor:
............. atas nama penyedia : ...............;

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan
bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Pokok Perjanjian;
c. Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;
d. Surat Penawaran berikut Rincian Penawaran Biaya;
e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
g. Kerangka Acuan Kerja;
h. Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja;
i. Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, dan Berita-berita
Acara Seleksi.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama
lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam
suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain
maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).

122
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
(1) PPK mempunyai hak dan kewajiban:
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
c. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; dan
d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia.
(2) Penyediamempunyai hak dan kewajiban:
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara
cermat, akurat dan penuh tanggung jawab sesuai yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja untuk melindungi lingkungan tempat
kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.

[Catatan: Hak dan Kewajiban disesuaikan dengan lingkup


pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]

Pasal 6
MASA KONTRAK
Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang
ditetapkan dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan

123
pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.

Dengan demikian, PPK dan penyedia telah bersepakat untuk


menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan
melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan
dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan
materai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat
bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama ...........


...................... Penyedia PPK
[tanda tangan dan cap (jika salinan [tanda tangan dan cap (jika salinan
asli ini untuk proyek/satuan kerja asli ini untuk Penyedia Jasa
Pejabat Pembuat Komitmen maka Konsultansi maka rekatkan
rekatkan materai Rp 6.000,-)] materai Rp 6.000,-)]

[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]

124
SURAT PERJANJIAN
(Kontrak Lump Sum)

[Apabila Penyedia Berbentuk Kemitraan/KSO]

Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi :


..........................
Nomor: ........................

Surat perjanjian ini berikut semua lampirannya selanjutnya


disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di ......................
pada hari ...................... tanggal …. bulan ...................... tahun
......................[tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf]
antara :

Nama :.......................[nama Pejabat Pembuat Komitmen]


NIP : ...................... [NIP Pejabat Pembuat Komitmen]
Jabatan : PPK .............. [SK Pengangkatan]
Berkedudukan di : ..................... [alamat Pejabat Pembuat Komitmen]
yang bertindak untuk dan atas nama ....................... [nama
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat
.........No. .............tanggal ....................., yang selanjutnya disebut
“PPK” dengan:

Kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai berikut:


1. Nama Penyedia Jasa: PT/CV : ...................[nama penyedia jasa]
Alamat : ...................[alamat Penyedia
Jasa]
2. Nama Penyedia Jasa : ................... [jabatan wakil
penyedia]
Alamat : ...................[alamat Penyedia]
3. ..... dst

yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi


dan tanggung renteng atas semua kewajiban terhadap PPK
berdasarkan Kontrak ini dan telah menunjuk ......................
[nama anggota kemitraan yang ditunjuk sebagai wakil
kemitraan/KSO] untuk bertindak atas nama Kemitraan yang
berkedudukan di ......................[alamat Penyedia wakil kemitraan],
berdasarkan surat Perjanjian kemitraan/KSO No. ................
tanggal ......................(selanjutnya disebut “Penyedia”).”

Dan dengan memperhatikan :


1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi;
125
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang
perikatan);
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2010;
4. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 04 Tahun 2015 beserta petunjuk
teknisnya ;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : ..............

PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:


(a) telah diadakan proses seleksi penyedia yang telah sesuai
dengan Dokumen Seleksi;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam kontrak ini
melalui suatu Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan ..............
sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak
yang merupakan satu kesatuan dalam Kontrak ini selanjutnya
disebut “Pekerjaan Jasa Konsultansi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian
profesional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah
menyetujui untuk melaksanakan Pekerjaan Jasa Konsultansi
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang
diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa
sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-
masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk
didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan
Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk
memeriksa dan mengkonfirmasikan semua ketentuan
dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi yang
terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat
dan menyetujui hal-hal sebagai berikut:

126
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki
arti dan makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran
Surat Perjanjian ini;
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup utama pekerjaan dalam kontrak ini terdiri dari :


1. ................
2. ................
3. Dst.

Pasal 3
NILAI KONTRAK DAN PEMBAYARAN
(3) Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan rincian biaya satuan pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Hasil Klarifikasi
dan Negosiasi adalah sebesar Rp...................... (.........dalam
huruf............. rupiah).
(4) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke rekening nomor:
............. atas nama penyedia : ...............;

Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan
bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. Adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. Pokok Perjanjian;
c. Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;
d. Surat Penawaran berikut Rincian Penawaran Biaya;
e. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
f. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
g. Kerangka Acuan Kerja;
h. Data Teknis selain Kerangka Acuan Kerja;
i. Dokumen-dokumen kelengkapan seleksi, yaitu Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, dan Berita-berita Acara
Seleksi.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama
lain, dan jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam
127
suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain
maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).

Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
(1) PPK mempunyai hak dan kewajiban:
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia;
c. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak; dan
d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam Kontrak yang telah ditetapkan kepada Penyedia.
(2) Penyediamempunyai hak dan kewajiban:
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara
cermat, akurat dan penuh tanggung jawab sesuai yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai seperti
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja untuk melindungi lingkungan tempat
kerja, serta membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.

[Catatan: Hak dan Kewajiban disesuaikan dengan lingkup


pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak]

128
Pasal 6
MASA KONTRAK
Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang
ditetapkan dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan
pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.
Dengan demikian, PPK dan penyedia telah bersepakat untuk
menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan
melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia dan
dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan
materai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat
bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas


...................... nama....................
Penyedia/Kemitraan (KSO) PPK

[tanda tangan dan cap (jika [tanda tangan dan cap (jika
salinan asli ini untuk Penyedia salinan asli ini untuk satuan
maka rekatkan materai Rp kerja PPK maka rekatkan
6.000,- )] materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [nama lengkap]


[jabatan] [jabatan]

129
BAB VII
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-
Syarat Umum Kontrak ini harus mempunyai arti
atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai
berikut :
1.1 Jasa Konsultansi adalah jasa layanan
profesional yang membutuhkan keahlian
tertentu diberbagai bidang keilmuan yang
mengutamakan adanya olah pikir
(brainware).

1.2 Kontrak Lump Sump adalah kontrak


pengadaan Jasa Konsultansi didasarkan
atas produk/keluaran (Output based) yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja/ TOR untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam
batas waktu tertentu, dengan jumlah harga
yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang
mungkin terjadi dalam proses penyelesaian
pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh
penyedia jasa.

1.3 Pengguna Anggaran yang selanjutnya


disebut PA adalah pemegang kewenangan
penggunaan anggaran
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau Pejabat yang
disamakan pada Institusi Pengguna
APBN/APBD.

1.4 Kuasa Pengguna Anggaran yang


selanjutnya disebut KPA adalah pejabat
yang ditetapkan oleh PA untuk
menggunakan APBN atau ditetapkan oleh
Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.

1.5 Pejabat Pembuat Komitmen yang


selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa.

1.6 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan


130
adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh
PA/KPA yang bertugas memeriksa dan
menerima hasil pekerjaan.

1.7 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau


pengawas intern pada institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat
yang melakukan pengawasan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan
kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi.

1.8 Penyedia adalah adalah badan usaha yang


menyediakan Jasa Konsultansi dan telah
ditetapkan sebagai pemenang oleh Pokja
ULP.

1.9 Sub Penyedia adalah badan usaha yang


mengadakan perjanjian kerja sama dengan
penyedia, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak).

1.10 Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha


antara penyedia nasional maupun dengan
penyedia asing yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan kesepakatan
bersama yang dituangkan dalam perjanjian
tertulis.

1.11 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut


Jaminan, adalah jaminan tertulis yang
bersifat mudah dicairkan dan tidak
bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan
oleh Bank Umum/Perusahaan Penjaminan/
Perusahaan Asuransi/ konsorsium
perusahaan asuransi umum/ konsorsium
lembaga/konsorsium perusahaan
penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship), dimana
konsorsium tersebut telah
ditetapkan/mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diserahkan
oleh penyedia kepada PPK untuk menjamin
terpenuhinya kewajiban penyedia.

131
1.12 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang
selanjutnya disebut Kontrak adalah
perjanjian tertulis antara PPK dengan
penyedia yang mencakup Syarat-Syarat
Umum Kontrak (SSUK) ini dan Syarat-
Syarat Khusus Kontrak (SSKK) serta semua
dokumen lain yang ditetapkan dalam Surat
Perjanjian.

1.13 Nilai Kontrak adalah total harga yang


tercantum dalam Kontrak.

1.14 Hari adalah hari kalender.

1.15 Rincian Biaya Langsung Personil adalah


remunerasi atau upah yang diterima oleh
personil inti, yang telah memperhitungkan
biaya umum (overhead), biaya sosial (social
charge), keuntungan (profit) maksimal 10%,
tunjangan penugasan, dan biaya–biaya
kompensasi lainnya, dihitung menurut
jumlah satuan waktu tertentu (bulan,
minggu, hari, atau jam).

1.16 Rincian Biaya Langsung Non Personil


adalah biaya yang sebenarnya dikeluarkan
penyedia untuk pengeluaran-pengeluaran
yang sesungguhnya (at cost), yang meliputi
antara lain biaya untuk pembelian ATK,
sewa peralatan, biaya perjalanan, biaya
pengiriman dokumen, biaya pengurusan
surat ijin, biaya komunikasi, biaya
pencetakan laporan, biaya penyelenggaraan
seminar/workshop/lokakarya, dan lain-lain.

1.17 Jadwal Waktu Pelaksanaan adalah jadwal


yang menunjukkan kebutuhan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun
secara logis, realistik dan dapat
dilaksanakan.

1.18 Personil Inti adalah tenaga ahli atau tenaga


teknisyang akan ditempatkan secara penuh
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam Dokumen Seleksi serta posisinya
132
dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang
diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.

1.19 Masa Kontrak adalah jangka waktu


berlakunya kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatangankontrak sampai
dengan tanggal penyelesaian pekerjaan.

1.20 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal mulai


kerja penyedia yang dinyatakan pada Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang
diterbitkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.

1.21 Tanggal Penyelesaian Pekerjaan adalah


tanggal penyelesaian pekerjaan Jasa
Konsultansi ini oleh penyedia yang
tercantum dalam SPMK.

1.22 Kerangka Acuan Kerja yang selanjutnya


disebut KAK adalah yang disusun oleh PPK
untuk menjelaskan tujuan, lingkup jasa
konsultansi serta keahlian yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan berdasarkan
Kontrak ini.

1.23 Penawaran Biaya adalah rincian yang


memuat setiap komponen pekerjaan Jasa
Konsultansi yang harus dilaksanakan oleh
penyedia berikut harga satuannya (mata
pembayaran) dan merupakan bagian dari
Dokumen Penawaran penyedia.

1.24 Penawaran Teknis adalah data teknis yang


memuat pendekatan teknis, metodologi, dan
program kerja penyedia dalam pelaksanaan
Jasa Konsultansi ini. Penawaran Teknis
merupakan bagian dari penawaran
penyedia.

1.25 Syarat-Syarat Khusus Kontrak yang


selanjutnya disebut SSKK adalah syarat
yang berisikan ketentuan-ketentuan
tambahan yang dapat mengubah atau
menambah SSUK.
133
1.26 Syarat-Syarat Umum Kontrak yang
selanjutnya disebut SSUK adalah syarat
yang berisikan ketentuan-ketentuan umum
dalam pelaksanaan kontrak.

1.27 Surat Perintah Pembayaran yang


selanjutnya disebut SPP adalah surat yang
diterbitkan oleh PPK dan merupakan salah
satu tahapan dalam mekanisme
pelaksanaan pembayaran atas beban
Anggaran Pendapatan Belanja
Negara/Daerah.

1.28 Tenaga Ahli adalah bagian dari Personil


dengan keahlian, kualifikasi, dan
pengalaman di bidang tertentu.

2. Penerapan Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) diterapkan


secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa
Konsultansi ini tetapi tidak dapat bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen
Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak menggunakan Bahasa


Hukum Indonesia [kecuali dalam rangka
pinjaman/hibah luar negeri
menggunakan bahasa Indonesia dan
bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah
tersebut dan/atau bahasa Inggris].

3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum


yang berlaku di Indonesia [kecuali
dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri
menggunakan hukum yang berlaku di
Indonesia atau hukum yang berlaku di
negara pemberi pinjaman/hibah
(tergantung kesepakatan antara
pemerintah dan negara pemberi hibah)]

134
4. Keutuhan Kontrak ini memuat semua ketentuandan
Kontrak persyaratan yang telah disetujui oleh Para Pihak.
Para Pihak tidak diperbolehkan untuk
mengikatkan diri atau bertanggung jawab atas
pernyataan, janji, atau persetujuan yang tidak
tercantum dalam Kontrak ini.

5. Pemisahan Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam


Kontrak ini berdasarkan peraturan perundang-
undangan menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau
tidak dapat dilaksanakan maka ketentuan-
ketentuan lain tetap berlaku secara penuh.

6. Perpajakan Ketentuan mengenai perpajakan adalah seluruh


ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

7. Korespon- Semua pemberitahuan, permohonan, atau


densi persetujuan berdasarkan Kontrak ini akan
dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia,
dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah
Para Pihak, atau jika disampaikan melalui surat,
e-mail, dan/atau faksimili yang ditujukan ke
alamat yang tercantum dalam SSKK.

8. Asal Jasa 8.1 Pekerjaan Jasa Konsultansi ini dikerjakan


Konsultansi terutama oleh tenaga Indonesia pada
lokasi- lokasi yang tercantum dalam
KAK. Jika lokasi untuk bagian pekerjaan
tertentu tidak tercantum maka lokasi akan
ditentukan oleh PPK.

8.2 Jika dalam proses pekerjaan Jasa


Konsultansi digunakan komponen berupa
barang, jasa, atau gabungan keduanya
yang tidak berasal dari dalam negeri
(impor) maka penggunaan komponen
impor harus sesuai dengan yang
dicantumkan dalam Dokumen Penawaran.

8.3 Tindakan pencantuman komponen impor


yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
dapat dipersamakan dengan tindakan
penipuan dan dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

135
9. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan
Dokumen dokumen-dokumen kontrak atau dokumen
Kontrak lainnya yang berhubungan dengan kontrak oleh
dan pihak lain, misalnya Kerangka Acuan Kerja,
Informasi gambar-gambar, pola, serta informasi lain yang
berkaitan dengan kontrak tanpa ijin tertulis dari
PPK.

10. Hak Atas Penyedia wajib membebaskan PPK dari segala


Kekayaan tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang
Intelektual disebabkan penggunaan HAKI oleh penyedia.

11. Layanan Penyedia wajib menyediakan layanan tambahan


Tambahan lainnya seperti pembuatan maket/model dari
hasil desain sesuai dengan lingkup
pekerjaannya.

12. Surat 12.1 PPK menyerahkan seluruh/sebagian lokasi


Perintah pekerjaan dan/atau dokumen tertentu yang
Mulai Kerja dibutuhkan kepada penyedia sebelum
(SPMK) diterbitkannya SPMK.

12.2 PPK menerbitkan SPMK selambat-


lambatnya 14 (empat belas) hari kalender
sejak tanggal penandatanganan Kontrak.

12.3 Dalam SPMK dicantumkan saat paling


lambat dimulainya pelaksanaan kontrak
oleh penyedia.

13. Program 13.1 Program mutu disusun oleh penyedia, yang


Mutu paling sedikit berisi:
a. informasi mengenai pekerjaan yang
akan dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. jadwal penugasan tenaga ahli dan
tenaga pendukung;
e. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
f. prosedur instruksi kerja; dan
g. pelaksana kerja.

13.2 Program mutu dapat direvisi sesuai kondisi


lokasi pekerjaan.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, PERUBAHAN, DAN


136
PEMUTUSAN KONTRAK
14. Jadwal 14.1 tanggal mulai berlaku kontrak dan jangka
Pelaksanaan waktu penyelesaian pekerjaan tercantum
Pekerjaan dalam SSKK;
14.2 tanggal mulai dilaksanakannya pekerjaan
tercantum dalam SPMK;
14.3 tanggal penyerahan hasil pekerjaan dari
penyedia kepada PPK tercantum dalam
SPMK.

15. Rapat 15.1 PPK bersama penyedia dapat


Persiapan menyelenggarakan rapat persiapan
Pelaksanaan pelaksanaan kontrak.
Kontrak 15.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat
mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim
Pendukung.
15.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati
dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak
adalah:
a. program mutu;
b. organisasi kerja;
c. tata cara pengaturan pelaksanaan
pekerjaan;
d. jadwal pengadaan bahan/material,
mobilisasi peralatan dan personil
(apabila diperlukan); dan
e. rencana pelaksanaan pemeriksaan
lapangan bersama.

15.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak


dituangkan dalam Berita Acara Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang
ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.

16. Mobilisasi 16.1 Penyedia melakukan mobilisasi setelah


tanggal dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

16.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup


pekerjaan, yaitu:
a. mendatangkan tenaga ahli;
b. mendatangkan tenaga pendukung;
dan/atau
c. menyiapkan peralatan pendukung;

137
16.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan.

17. Pengawasan 17.1 Pemeriksaan Bersama


dan a. Pada tahap awal pelaksanaan kontrak
Pemeriksaan dan pelaksanaan pekerjaan, PPK atau
pihak lain yang ditunjuk oleh PPK
bersama-sama dengan penyedia
melakukan pemeriksaan bersama yang
mencakup antara lain pemeriksaan
kesesuaian personil dan/atau peralatan
dengan persyaratan kontrak. Hasil
pemeriksaan akan dituangkan dalam
berita acara pemeriksaan.
b. Jika dalam pemeriksaan bersama
ditemukan hal-hal yang dapat
mengakibatkan perubahan isi kontrak
maka perubahan tersebut akan
dituangkan dalam amandemen kontrak.
c. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan
bahwa personil dan/atau peralatan
ternyata belum memenuhi persyaratan
kontrak maka penyedia tetap dapat
melanjutkan pekerjaan dengan syarat
personil dan/atau peralatan yang belum
memenuhi syarat harus segera diganti
dalam jangka waktu yang disepakati
bersama dengan memperhatikan Pasal
tentang Personil Konsultan dan
Subkonsultan.

17.2 Pemeriksaan Personil dan Peralatan


a. Pemeriksaan (inspeksi) personil dan
peralatan harus dilaksanakan setelah
personil dan peralatan tiba di lokasi
pekerjaan serta dibuatkan Berita Acara
Hasil Inspeksi/Pemeriksaan yang
ditandatangani oleh PPK dan penyedia.
b. Dalam pemeriksaan personil dan
peralatan, PPK dapat dibantu Tim Teknis
dan/atau Tim Pendukung.
c. Bila hasil inspeksi/pemeriksaan personil
dan peralatan ternyata belum memenuhi
persyaratan, maka penyedia dapat
138
melaksanakan pekerjaan dengan syarat
personil dan peralatan yang belum
memenuhi syarat harus diganti sesuai
dengan ketentuan dalam Kontrak.

d. Apabila dalam pemeriksaan personil dan


peralatan mengakibatkan perubahan isi
Kontrak maka harus dituangkan dalam
bentuk adendum Kontrak.

17.3 Pemeriksaan Lapangan


a. Apabila diperlukan, PPK bersama-sama
dengan penyedia melakukan pemeriksaan
lapangan untuk melakukan pengukuran
dan pemeriksaan detail kondisi lapangan.
b. Untuk pemeriksaan lapangan, PPK dapat
dibantu Tim Teknis dan/atau Tim
Pendukung.
c. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan
dalam Berita Acara Pemeriksaan
Lapangan yang ditandatangani oleh PPK
dan penyedia.
d. Apabila dalam pemeriksaan lapangan
mengakibatkan perubahan isi Kontrak
maka harus dituangkan dalam adendum
Kontrak.

18. Jaminan Jaminan Uang Muka :


18.1 Jaminan Uang Muka untuk paket
pekerjaansampai dengan
Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh
juta rupiah) dapat diterbitkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/
Perusahaan Asuransi, bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional), dan diserahkan oleh
Penyedia Barang/Jasa kepada PPK.

18.2 Jaminan Uang Muka untuk pekerjaan di


atas Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima
puluh juta rupiah) diterbitkan oleh Bank
Umum atau konsorsium perusahaan
asuransi umum /konsorsium lembaga
dan/atau konsorsium perusahaan
penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship), bersifat
139
mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) dimana konsorsium tersebut
telah ditetapkan/mendapat rekomendasi
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan
diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa
kepada PPK.

18.3 Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK


dalam rangka pengambilan uang muka
dengan nilai 100% (seratus persen) dari
besarnya uang muka.

18.4 Nilai jaminan Uang Muka dapat dikurangi


secara proporsional sesuai dengan
pengembalian uang muka.

18.5 Masa berlakunya jaminan uang muka


sekurang-kurangnya sejak tanggal
persetujuan pemberian uang muka sampai
dengan tanggal penyerahan pertama
pekerjaan.

18.6 Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank


Umum, perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi.

18.7 Bentuk surat jaminan Uang Muka: memuat


nama dan alamat PPK, penyedia yang
ditunjuk, dan hak penjamin, nama paket
kontrak, nilai jaminan uang muka dalam
angka dan huruf, kewajiban pihak-pihak
penjamin untuk mencairkan Surat Jaminan
Uang Muka selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari kerja tanpa syarat kepada PPK,
masa berlaku jaminan uang muka dan
tanda tangan penjamin.

19. Pembayaran 19.1 Uang Muka:


a. Uang Muka dapat diberikan kepada
penyedia untuk:
1) mobilisasi alat dan tenaga kerja;
2) pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok barang/material; dan/atau
3) persiapan teknis lain yang diperlukan
140
bagi pelaksanaan pengadaan.
b. Uang Muka dapat diberikan kepada
penyedia dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) untuk usaha kecil paling tinggi 30%
(tiga puluh perseratus) dari nilai
Kontrak; atau
2) untuk usaha non kecil paling tinggi
20% (dua puluh perseratus) dari nilai
Kontrak.
c. Besarnya Uang Muka untuk Kontrak
Tahun Jamak, yaitu:
1) 20% (dua puluh perseratus) dari
Kontrak tahun pertama; atau
2) 15% (lima belas perseratus) dari total
nilai Kontrak.
d. Ketentuan mengenai pemberian uang
muka beserta besarannya ditetapkan
dalam SSKK.
e. Penyedia dapat mengajukan permintaan
pembayaran uang muka secara tertulis
kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak.
f. PPK mengajukan surat permintaan
pembayaran untuk permohonan tersebut
setelah Jaminan Uang Muka diterima
dari penyedia.
g. Pengembalian uang muka diperhitungkan
berangsur-angsur secara proporsional
pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas
pada saat pekerjaan mencapai prestasi
100 % (seratus perseratus).
h. Untuk kontrak tahun jamak, nilai
Jaminan Uang Muka secara bertahap
dapat dikurangi sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan.

19.2 Pembayaran prestasi pekerjaan

141
a. Pembayaran prestasi pekerjaan dapat
diberikan dalam bentuk : pembayaran
bulanan/pembayaran berdasarkan
tahapan penyelesaian pekerjaan
(termin)/pembayaran secara sekaligus,
sesuai dengan yang ditetapkan dalam
SSKK.
b. Pembayaran prestasi kerja diberikan
kepada penyedia setelah dikurangi
angsuran pengembalian Uang Muka dan
denda apabila ada, serta pajak.
c. Permintaan pembayaran kepada PPK
untuk Kontrak yang menggunakan
subkontrak, harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh subkontrak
sesuai dengan perkembangan (progress)
pekerjaannya.
d. Pembayaran bulanan/termin, dilakukan
senilai pekerjaan yang telah diselesaikan.

19.3 Cara-cara dan tahapan pembayaran serta


mata uang yang digunakan harus
disesuaikan dengan ketentuan dalam SSKK.

19.4 Penangguhan Pembayaran


a. PPK dapat menangguhkan pembayaran
setiap angsuran prestasi pekerjaan
penyedia jika penyedia gagal atau lalai
memenuhi kewajiban kontraktualnya.
b. Pembayaran yang ditangguhkan harus
disesuaikan dengan proporsi kegagalan
atau kelalaian penyedia.
c. Penangguhan dilakukan dengan terlebih
dahulu menyampaikan pemberitahuan
tertulis kepada penyedia yang memuat:
1) alasan penangguhan pembayaran; dan
2) persyaratan kepada penyedia untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya
dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari kerja setelah pemberitahuan
diterima.
d. Jika dipandang perlu oleh PPK,
penangguhan pembayaran dapat
dilakukan bersamaan dengan pengenaan
denda kepada penyedia.

142
20. Harga 20.1 PPK membayar kepada atas pelaksanaan
pekerjaan.

20.2 Harga kontrak telah memperhitungkan:


biaya umum (overhead), biaya sosial (social
charge), keuntungan (profit) maksimal 10 %,
tunjangan penugasan, dan biaya–biaya
kompensasi lainnya, yang dihitung menurut
jumlah satuan waktu tertentu.

20.3 Rincian harga kontrak sesuai dengan


rincian yang tercantum dalam Rincian
Biaya Personil dan Rincian Biaya Non
Personil sesuai dengan Berita Acara Hasil
Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya.

20.4 Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi ini


dibiayai dari sumber pendanaan yang
disebut dalam SSKK.

21. Perubahan 21.1 Perubahan kontrak bisa dilaksanakan


Kontrak apabila disetujui oleh para pihak, yang
meliputi:
a. perubahan lingkup pekerjaan disebabkan
oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh
para pihak dalam kontrak sehingga
mengubah lingkup pekerjaan dalam
kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
akibat adanya perubahan lingkup
pekerjaan; dan/atau
c. perubahan harga kontrak akibat adanya
perubahan lingkup pekerjaan dan/atau
perubahan pelaksanaan pekerjaan.

22. Perubahan 22.1 Apabila terdapat perbedaan yang signifikan


Lingkup antara kondisi lapangan pada saat
Pekerjaan pelaksanaan dengan Kerangka Acuan Kerja
yang telah ditentukan dalam Kontrak, maka
PPK bersama penyedia dapat melakukan
perubahan Kontrak yang meliputi antara
lain:
a. menambah atau mengurangi volume
pekerjaan yang tercantum dalam
Kontrak;
b. mengurangi atau menambah jenis
143
pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi pekerjaan sesuai
dengan kebutuhan lapangan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah/kurang
yang belum tercantum dalam Kontrak
yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan.

22.2 Pekerjaan tambah harus


mempertimbangkan tersedianya anggaran
dan tidak boleh melebihi 10% (sepuluh
perseratus) dari biaya yang tercantum dari
nilai Kontrak awal.

22.3 Perintah perubahan lingkup pekerjaan


dibuat oleh PPK secara tertulis kepada
penyedia, ditindaklanjuti dengan negosiasi
teknis dan biaya dengan tetap mengacu
pada ketentuan yang tercantum dalam
Kontrak awal.

22.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam


Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum Kontrak.

22.5 Dalam hal penilaian perubahan lingkup


pekerjaan sebagaimana dimaksud pada
22.1 sampai dengan 22.4, PPK dapat
dibantu oleh Tim Pendukung yaitu
Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan
Kontrak.

23. Perpanjangan 23.1 Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat


Waktu diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang
Pelaksanaan layak dan wajar untuk hal-hal sebagai
berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan ruang lingkup pekerjaan;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul diluar kendali
penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.

23.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat


diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan waktu terhentinya kontrak akibat
144
keadaan kahar.

23.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu


pelaksanaan atas kontrak setelah
melakukan penelitian terhadap usulan
tertulis yang diajukan oleh penyedia.

23.4 PPK dapat menugaskan Tim Pendukung


yaitu Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan
Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan
perpanjangan waktu pelaksanaan.

23.5 Persetujuan perpanjangan waktu


pelaksanaan dituangkan dalam adendum
Kontrak.

24. Perubahan 24.1 Perubahan Nilai Kontrak sebagai akibat


dan/atau perubahan lingkup pekerjaan dengan
penyesuaian ketentuan perubahan Nilai Kontrak hanya
Biaya dapat dilakukan sampai setinggi-tingginya
10% (sepuluh persen) dari Nilai Kontrak
awal.
24.2 Penyesuaian biaya dapat diberlakukan
terhadap kontrak yang lebih dari 12 (dua
belas) bulan.
24.3 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang
tercantum dalam kontrak awal/adendum
kontrak.
Agar diperhatikan pengambilan indeks
penyesuaian harga:
a. pada saat pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan;
b. pada saat pekerjaan lebih cepat dari
jadwal pelaksanaan pekerjaan
menggunakan indeks harga pada saat
realisasi pelaksanaan pekerjaan; atau
c. Pada saat pekerjaan terlambat karena
kesalahan Penyedia, penyesuaian harga
satuan dan nilai kontrak menggunakan
indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang ditetapkan pada kontrak
awal. Kontrak yang terlambat
145
pelaksanaannya disebabkan oleh
kesalahan Pengguna diberlakukan
penyesuaian harga berdasarkan indeks
harga sesuai jadwal realisasi pekerjaan.
24.4 Penetapan koefisien Kontrak pekerjaan
dilakukan oleh Pejabat EselonI Satminkal
terkait.

25. Kerjasama 25.1 Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub


antara penyedia harus diatur dalam kontrak dan
penyedia disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
dengan sub 25.2 Penyedia tetap bertanggungjawab atas
penyedia bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub
penyedia.
25.3 Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama
dengan sub penyedia harus mengacu
kepada harga yang tercantum dalam
Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.

26. Personil 26.1 Umum


Konsultan a. Personil inti yang dipekerjakan harus
dan sesuai dengan kualifikasi dan
Subkonsultan pengalaman yang ditawarkan dalam
Dokumen Penawaran.
b. Penggantian personil inti dan/atau
peralatan (apabila ada) tidak boleh
dilakukan kecuali atas persetujuan
tertulis PPK.
c. Penggantian personil inti dan/atau
peralatan dilakukan oleh penyedia
dengan mengajukan permohonan terlebih
dahulu kepada PPK dengan melampirkan
riwayat hidup/pengalaman kerja Personil
Inti dan/atau spesifikasi Peralatan yang
diusulkan beserta alasan perubahan.
d. PPK dapat menilai dan menyetujui
penempatan/penggantian personil inti
menurut kualifikasi yang dibutuhkan.
e. Jika PPK menilai bahwa Personil Inti:
1) tidak mampu atau tidak dapat
melakukan pekerjaan dengan baik
2) berkelakuan tidak baik; atau
3) mengabaikan pekerjaan yang menjadi
146
tugasnya
maka penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dan menjamin
personil inti tersebut meninggalkan lokasi
kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
sejak diminta oleh PPK.
f. Jika penggantian personil inti dan/atau
peralatan perlu dilakukan, maka
penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dengan
kualifikasi yang setara atau lebih baik
dari personil inti dan/atau peralatan
yang digantikan, tanpa biaya tambahan
apapun.

26.2 Personil Inti


a. nama personil dan uraian pekerjaan,
kualifikasi minimum, perkiraan waktu
pelaksanaan dilampirkan dalam
Lampiran SSKK;
b. penyesuaian terhadap perkiraan waktu
pekerjaan personil akan dibuat oleh
penyedia melalui pemberitahuan secara
tertulis kepada PPK;
c. jika terdapat pekerjaan tambah, maka
perkiraan waktu pelaksanaan harus
ditentukan secara tertulis oleh para
pihak.
26.3 Persetujuan Personil
Personil inti dan subkonsultan yang telah
disetujui oleh PPK harus memberikan data
dirinya dan surat keterangan tidak
mengidap penyakit berbahaya/menular
(medical certificate) serta terdaftar atau
tertera dalam daftar personalia penyedia.
26.4 Waktu kerja dan lembur
a. jam kerja dan waktu cuti untuk personil
inti ditentukan dalam Lampiran SSKK;
b. waktu kerja tenaga kerja asing yang
dimobilisasi ke Indonesia dihitung sejak
kedatangannya di Indonesia sesuai
dengan surat perintah mobilisasi;
c. tenaga kerja tidak berhak untuk dibayar
atas pekerjaan lembur atau sakit atau
liburan, karena perhitungan upah sudah
147
mencakup hal tersebut.

27. Perubahan 27.1 Perubahan personil dan peralatan yang


Personil diajukan oleh penyedia
a. Penyedia dapat mengajukan penggantian
personil dan/atau peralatan kepada PPK.
b. Penyedia tidak dibenarkan melakukan
penggantian personil dan/atau peralatan
tanpa persetujuan PPK.
c. PPK meneliti permohonan perubahan
personil dan/atau peralatan, dengan
ketentuan:
1) menyetujui permohonan perubahan
personil dan/atau peralatan bila
alasan yang diajukan dianggap
sesuai;
2) tidak mengurangi kualifikasi tenaga
ahli yang ditawarkan, dan tidak
menambah nilai kontrak. Untuk
kontrak biaya satuan (time based),
biaya langsung personil harus
disesuaikan dengan gaji dasar tenaga
ahli yang menggantikan.
3) menolak permohonan perubahan
personil dan/atau peralatan bila
alasan yang diajukan dianggap tidak
sesuai.
d. untuk mengajukan permohonan
penggantian personil, penyedia
diwajibkan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja personil yang
diusulkan dan disertai alasan
penggantian personil yang bersangkutan.
e. Dalam rangka penilaian usulan
penggantian personil dan/atau peralatan,
PPK dapat dibantu Panitia/Pejabat
Peneliti Pelaksanaan Kontrak.

27.2 Penggantian personil penyedia atas perintah


PPK
a. Personil dari penyedia yang dianggap
tidak mampu atau tidak dapat
melakukan pekerjaan dengan baik atau
berkelakuan tidak baik, harus segera
dilakukan perintah penggantian personil
kepada penyedia dengan kualifikasi
148
keahlian personil yang sama atau lebih
tinggi.
b. Dalam waktu maksimal 15 (lima belas)
hari sejak perintah penggantian personil,
harus sudah menerima personil
pengganti dari penyedia.

28. Keterlambat- 28.1 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal


an Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar
Pelaksanaan atau karena kesalahan atau kelalaian
Pekerjaan penyedia maka PPK dapat menghentikan
Kontrak dan menangguhkan pemenuhan
hak-hak penyedia atau menangguhkan
pembayaran.

28.2 Jika keterlambatan tersebut semata-mata


disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian
PPK maka PPK dikenakan Ganti Rugi atau
memberikan Kompensasi.

28.3 Penghentian Kontrak atau Ganti Rugi atau


Kompensasi tidak dilakukan jika Tanggal
Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak
untuk diperpanjang.

28.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam


Pasal ini adalah tanggal penyerahan setiap
hasil kerja dan tanggal penyelesaian semua
pekerjaan dengan penyerahan laporan akhir
sebagaimana ditetapkan dalam SPMK.

29. Denda dan 29.1 Denda merupakan sanksi finansial yang


Ganti Rugi dikenakan kepada penyedia, sedangkan
ganti rugi merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada PPK, karena terjadinya
cidera janji/wanprestasi yang tercantum
dalam Kontrak.

29.2 Besarnya denda kepada penyedia atas


keterlambatan penyelesaian pekerjaan
adalah:
a. 1/1000 (satu perseribu) dari sisa biaya
bagian kontrak yang belum selesai
dikerjakan, apabila kontrak terdiri atas
bagian pekerjaan yang dapat dinilai

149
terpisah dan bukan merupakan kesatuan
sistem, serta hasil pekerjaan tersebut
telah diterima oleh PPK;
b. 1/1000 (satu perseribu) dari biaya
kontrak, apabila bagian pekerjaan belum
diterima oleh PPK.

29.3 Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK


atas keterlambatan pembayaran adalah
sebesar bunga dari nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat
suku bunga yang berlaku pada saat itu
menurut ketetapan Bank Indonesia, atau
dapat diberikan kompensasi sesuai
ketentuan dalam SSKK.

29.4 Kompensasi dapat diberikan kepada


penyedia dalam hal sebagai berikut :
a. PPK memodifikasi atau mengubah jadwal
yang dapat mempengaruhi pekerjaan
penyedia;
b. keterlambatan penerbitan SPP;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai
jadwal yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi
sebagaimana yang diperjanjikan dalam
kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak
penyedia untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak diketemukan
kerusakan/ kegagalan/penyimpangan;
f. kompensasi lain yang dirinci dalam
syarat khusus kontrak.
g. jika kompensasi mengakibatkan
pengeluaran tambahan atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan
maka PPK berkewajiban untuk membayar
ganti rugi dan/atau memberikan
perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan;
h. ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika
berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh penyedia kepada PPK, dapat
150
dibuktikan kerugian nyata akibat
peristiwa kompensasi;
i. perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan hanya dapat diberikan jika
berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan kerugian nyata akibat
peristiwa kompensasi.

29.5 Tata cara pembayaran denda dan/atau


ganti rugi diatur dalam SSKK.

30. Keadaan 30.1 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang


Kahar terjadi diluar kehendak para pihak dan
tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

30.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-


hal merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak.

30.3 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, penyedia


memberitahukan tentang terjadinya
Keadaan Kahar kepada PPK secara tertulis
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender sejak terjadinya Keadaan
Kahar, dengan menyertakan salinan
pernyataan Keadaan Kahar yang
dikeluarkan oleh pihak/instansi yang
berwenang sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

30.4 Setelah pemberitahuan tertulis tentang


terjadinya Keadaan Kahar, para pihak dapat
melakukan kesepakatan, yang dituangkan
dalam perubahan Kontrak.

30.5 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan


akibat keadaan kahar yang dilaporkan
paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender sejak terjadinya keadaan kahar,
tidak dikenakan sanksi.

31. Laporan 31.1 Penyedia wajib menyerahkan laporan dan


151
Hasil dokumen sesuai dengan ketentuan yang
Pekerjaan telah diatur dalam SSKK. Atas penerimaan
laporan dan dokumen tersebut dibuatkan
tanda terima.

31.2 PPK bersama penyedia melakukan


pembahasan dan penilaian terhadap
laporan dan dokumen yang diserahkan oleh
penyedia.

31.3 PPK dan penyedia membuat berita acara


hasil pembahasan dan penilaian laporan.

31.4 Jika terdapat kekurangan-kekurangan


maka penyedia harus memperbaiki dan
menyelesaikan kekurangan-kekurangan
sesuai yang diinstruksikan oleh PPK dan
menyerahkan laporan hasil perbaikan
kepada PPK.

31.5 PPK menerima kembali penyerahan laporan


yang telah diperbaiki oleh penyedia (bila
ada), dan membuat berita acara serah
terima laporan hasil perbaikan.

31.6 Laporan Akhir dibuat dalam bentuk cetakan


(hardcopy) dan/atau file (softcopy).

31.7 Menyerahkan semua rancangan, gambar,


spesifikasi, desain, laporan, dan dokumen-
dokumen lain serta piranti lunak yang
dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan
kontrak ini dan menjadi hak milik PPK.

31.8 Penyedia paling lambat pada waktu


pemutusan atau akhir masa kontrak
berkewajiban untuk menyerahkan semua
dokumen tersebut beserta daftar rinciannya
kepada PPK.

31.9 Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah


salinan tiap dokumen dan piranti lunak
tersebut setelah mendapatkan persetujuan
PPK.

31.10 Jika dikemudian hari penyedia dan pihak


152
ketiga akan melakukan pengembangan
terhadap piranti lunak tersebut dan untuk
itu diperlukan lisensi maka penyedia harus
mendapatkan persetujuan lebih dahulu dari
PA. Untuk tujuan ini PA berhak untuk
mendapatkan penggantian biaya atas
pengembangan piranti lunak tersebut.

31.11 Pembatasan (jika ada) mengenai


penggunaan dokumen dan piranti lunak
tersebut di atas di kemudian hari diatur
dalam SSKK.

32. Penghentian 32.1 Penghentian Kontrak:


dan a. Penghentian Kontrak dapat dilakukan
Pemutusan karena pekerjaan sudah selesai atau
Kontrak terjadi Keadaan Kahar;
b. Dalam hal Kontrak dihentikan, maka PPK
wajib membayar kepada penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan yang telah
dicapai; dan
c. PPK dengan pemberitahuan tertulis
kepada penyedia dapat memerintahkan
penghentian Kontrak jika penyedia gagal
untuk melaksanakan kewajiban-
kewajibannya dalam Kontrak ini.
Pemberitahuan tertulis tersebut harus
memuat:
1) alasan penghentian Kontrak; dan
2) persyaratan kepada penyedia untuk
memenuhi kewajiban-kewajibannya
dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari kerja setelah pemberitahuan
diterima.
32.2 Pemutusan Kontrak:
a. Oleh PPK:
Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
PPK dapat memutuskan Kontrak ini
melalui pemberitahuan tertulis kepada
penyedia setelah terjadinya hal-hal
sebagai berikut:
1) penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya;
2) penyedia tidak memperbaiki
153
kelalaiannya dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari kerja setelah
diberitahu atau dalam jangka waktu
lain yang disetujui secara tertulis oleh
PPK;
3) penyedia berada dalam keadaan
pailit;
4) karena Keadaan Kahar, penyedia
tidak dapat melaksanakan bagian
pokok pekerjaan Jasa Konsultansi ini
selama sekurang-kurangnya 60 (enam
puluh) hari kalender;
5) denda keterlambatan pelaksanaan
pekerjaan akibat kesalahan penyedia
sudah melampaui 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak;
6) penyedia terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan
dalam proses Pengadaan yang
diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
7) pengaduan tentang penyimpangan
prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan usaha yang
sehat dalam pelaksanaan pengadaan
dinyatakan benar oleh instansi yang
berwenang.
b. Oleh penyedia:
Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
penyedia dapat memutuskan Kontrak ini
melalui pemberitahuan tertulis kepada
PPK setelah terjadinya hal-hal sebagai
berikut:
1) PPK tidak menerbitkan SPP untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai
dengan yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SSKK; atau
2) karena Keadaan Kahar, penyedia
tidak dapat melaksanakan bagian
pokok pekerjaan Jasa Konsultansi ini
selama sekurang-kurangnya 60 (enam
puluh) hari kalender.
c. Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan
karena kesalahan penyedia, maka:
154
1) sisa Uang Muka harus dilunasi oleh
penyedia atau Jaminan Uang Muka
dicairkan;
2) penyedia membayar denda; dan/atau
3) penyedia dimasukkan dalam Daftar
Hitam.
d. Dalam hal pemutusan kontrak
dilakukan karena PPK terlibat
penyimpangan prosedur, melakukan KKN
dan/atau pelanggararan persaingan
usaha yang sehat dalam pelaksanaan
pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi
berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
e. Pada saat Kontrak diputuskan, maka PPK
berkewajiban untuk melakukan
pembayaran sebagai berikut:
1) pembayaran prestasi pekerjaan
sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan Kontrak; dan
2) biaya langsung personil (termasuk
biaya demobilisasi) yang dikeluarkan
oleh penyedia sehubungan dengan
pemutusan Kontrak.

33. Penyelesaian 33.1 PPK melakukan penilaian terhadap hasil


Pekerjaan pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
penyedia. Apabila terdapat kekurangan-
kekurangan, penyedia wajib
menyelesaikannya.

33.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan,


PPK menugaskan Panitia/Pejabat Penerima
Hasil Pekerjaan.

33.3 PPK menerima penyerahan pekerjaan


setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan dan diterima oleh dari
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

33.4 Membuat berita acara serah terima laporan


akhir, setelah seluruh pekerjaan
diselesaikan.

155
C. HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
34. Hak dan 34.1 mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
kewajiban dilaksanakan oleh penyedia;
PPK
34.2 meminta laporan-laporan secara periodik
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh pihak penyedia;

34.3 membayar pekerjaan sesuai dengan harga


yang tercantum dalam kontrak yang telah
ditetapkan kepada penyedia;

34.4 memberikan fasilitas berupa sarana dan


prasarana yang dibutuhkan oleh pihak
penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;

34.5 ketentuan peralatan dan bahan yang


disediakan oleh PPK untuk kebutuhan
pelaksanaan pekerjaan oleh penyedia. Pada
saat berakhirnya kontrak, Penyedia harus
menyerahkan peralatan dan bahan sisa
sesuai dengan instruksi PPK.

35. Hak dan 35.1 menerima pembayaran untuk pelaksanaan


Kewajiban pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
Penyedia ditentukan dalam kontrak;

35.2 berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam


bentuk sarana dan prasarana dari pihak

35.3 PPK untuk kelancaran pelaksanaan


pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;

35.4 melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara


periodik kepada pihak PPK;

35.5 melaksanakan dan menyelesaikan


pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;

35.6 memberikan keterangan-keterangan yang


diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan

156
yang dilakukan pihak PPK;

35.7 menyerahkan hasil pekerjaan sesuai


dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam kontrak;

35.8 penyedia harus mengambil langkah-langkah


yang memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi
perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya, akibat
kegiatan penyedia;

35.9 melaksanakan perjanjian dan kewajiban-


kewajiban yang dibebankan kepadanya
dengan penuhtanggung-jawab, ketekunan,
efisien dan ekonomis serta memenuhi
kriteria teknik profesional dan melindungi
secara efektif peralatan-peralatan, mesin,
material yang berkaitan dengan pekerjaan
dalam kontrak;

35.10 melaksanakan jasa konsultansi sesuai


dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
PPK secara tertulis akan memberitahukan
kepada penyedia mengenai kebiasaan-
kebiasaan setempat;

35.11 penyedia setuju bahwa selama


pelaksanaan kontrak, penyedia dinyatakan
tidak berwenang untuk melaksanakan jasa
konsultansi maupun mengadakan barang
yang tidak sesuai dengan kontrak;

35.12 penyedia dilarang baik secara langsung


atau tidak langsung melakukan kegiatan
yang akan menimbulkan pertentangan
kepentingan (conflict of interest) dengan
kegiatan yang merupakan tugas penyedia;

35.13 tanggungjawab penyedia adalah ketentuan


mengenai hal-hal pertanggung-jawaban
penyedia sesuai dengan hukum yang
berlaku di Indonesia;

35.14 pemeriksaan keuangan adalah ketentuan


157
mengenai kewajiban penyedia untuk
merinci setiap biaya-biaya yang
berhubungan dengan pelaksanaan
perjanjian, sehingga dapat dilakukan
pemeriksaan keuangan. Selain itu, dengan
sepengetahuan penyedia atau kuasanya,
PPK dapat memeriksa dan menggandakan
dokumen pengeluaran yang telah diaudit
sampai 1 (satu) tahun setelah berakhirnya
kontrak;

35.15 ketentuan mengenai tindakan yang perlu


mendapat persetujuan PPK meliputi:
a. memobilisasi personil yang terdapat
dalam daftar;
b. membuat subkontrak dengan
pengaturan: (i) cara seleksi, waktu, dan
kualifikasi dari subkonsultan harus
mendapat persetujuan tertulis sebelum
pelaksanaan, (ii) Penyedia bertanggung-
jawab penuh terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh
subkonsultan dan personilnya.

35.16 ketentuan mengenai dokumen-dokumen


yang disiapkan oleh penyedia dan menjadi
hak milik PPK: mengatur bahwa semua
rancangan, gambar-gambar, spesifikasi,
disain, laporan dan dokumen-dokumen lain
serta software yang disiapkan oleh penyedia
jasa menjadi hak milik PPK. Penyedia,
segera setelah pekerjaan selesai atau
berakhirnya kontrak harus menyerahkan
seluruh dokumen dan data pendukung
lainnya kepada PPK. Penyedia dapat
menyimpan salinan dari dokumen-dokumen
tersebut.

35.17 Kewenangan anggota penyedia adalah


ketentuan yang mengatur mengenai apabila
penyedia adalah sebuah joint venture yang
beranggotakan lebih dari satupenyedia,
anggota joint venture tersebut memberi
kuasa kepada salah satu anggota joint
venture untuk bertindak dan mewakili hak-
hak dan kewajiban anggota penyedia
158
lainnya terhadap PPK.

36. Asuransi Pihak penyedia mengasuransikan :


36.1 semua barang dan peralatan yang
mempunyai resiko tinggi terjadi kecelakaan,
pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja-
pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan
kontrak atas segala resiko yaitu kecelakaan,
kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta
resiko lain yang tidak dapat diduga;
36.2 pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di
tempat kerjanya;
36.3 hal-hal lain yang ditentukan berkaitan
dengan asuransi.

37. Usaha 37.1 Apabila penyedia yang ditunjuk adalah


Mikro, Penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Usaha Koperasi Kecil, maka pekerjaan harus
Kecil, dan dilaksanakan sendiri oleh penyedia yang
Koperasi ditunjuk dan dilarang diserahkan atau
Kecil disubkontrakkan kepada pihak lain.

37.2 Apabila penyedia yang terpilih adalah


penyedia bukan Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Koperasi Kecil, maka:
a. wajib bekerja sama dengan penyedia
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi
Kecil, antara lain dengan
mensubkontrakkan sebagian
pekerjaannya;
b. dalam melaksanakan kewajiban di atas,
penyedia terpilih tetap bertanggung-
jawab penuh atas keseluruhan pekerjaan
tersebut;
c. bentuk kerjasama tersebut hanya untuk
sebagian pekerjaan yang bukan
pekerjaan utama; dan
d. membuat laporan periodik mengenai
pelaksanaan ketetapan di atas.

37.3 apabila ketentuan tersebut di atas


dilanggar, maka penyedia dikenakan sanksi
yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden
No. 54 tahun 2010 yang terakhir diubah
dengan Peraturan Presiden No. 04 Tahun
159
2015 beserta petunjuk teknisnya.

D. KEWAJARAN DAN ITIKAD BAIK


38. Itikad Baik 38.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas
saling percaya yang disesuaikan dengan
hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

38.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan


perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak. Jika
selama kontrak, salah satu pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

38.3 Masing-masing Pihak dalam Kontrak


berkewajiban untuk bertindak dengan
itikad baik sehubungan dengan hak-hak
Pihak lain, dan mengambil semua langkah
yang diperlukan untuk memastikan
terpenuhinya tujuan Kontrak ini.

39. Pelaksanaan Jika dalam pelaksanaan Kontrak ditemukan


Kontrak kesulitan yang menghambat pemenuhan tujuan
Kontrak maka masing-masing Pihak
berkewajiban untuk tetap berupaya bertindak
wajar diantara mereka tanpa merugikan
kepentingan satu sama lain. Jika Pihak yang
satu menganggap pelaksanaan Kontrak tidak
wajar dan adil maka kedua belah Pihak harus
mengupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi situasi tersebut.

E. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
40. Perdamaian 40.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya
sungguh-sungguh menyelesaikan secara
damai semua perselisihan yang timbul dari
atau berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultansi
ini.

40.2 Penyelesaian secara damai dapat dilakukan


melalui musyawarah untuk mufakat secara
langsung antara Para Pihak atau melalui
160
perantaraan pihak ketiga yang disepakati
oleh Para Pihak dalam bentuk antara lain
mediasi atau konsiliasi.

41. Lembaga Dalam hal penyelesaian perselisihan melalui


Pemutus perdamaian tidak tercapai, maka penyelesaian
Sengketa perselisihan tersebut dapat dilakukan melalui;
a. Arbitrase;
b. alternatif penyelesaian sengketa; atau
b. pengadilan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

161
BAB VIII
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja PPK:


U.P. : ............................
Alamat : ............................
Telepon : ............................
Faksmili : ............................
email : ............................

Penyedia:
U.P. : ............................
Alamat : ............................
Telepon : ............................
Faksmili : ............................
email : ............................
B. Wakil Sah Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Para Pihak
Untuk PPK: ....................

Untuk Penyedia: ....................

C. Tanggal Kontrak mulai berlaku sejak: ....................


Berlaku
Kontrak

D. Waktu Jangka waktu penyelesaian pekerjaan Jasa


Penyelesaian Konsultansi ini adalah selama: ...... (....................)
Pekerjaan hari kalender/bulan/tahun

E. Tindakan Tindakan lain oleh penyedia yang memerlukan


penyedia yang persetujuan PPK adalah: ....................[sebutkan
mensyaratkan secara jelas]
persetujuan
PPK

F. Pelaporan Penyedia berkewajiban untuk menyampaikan


laporan-laporan berikut secara periodik selama
Masa Kontrak: ....................................[uraikan
secara rinci jenis laporan dan waktu penyerahan
laporan dihitung sejak ditandatanganinya kontrak]
162
G. Serah Terima Ketentuan serah terima Laporan Akhir berlaku
Laporan untuk penyerahan setiap hasil kerja Jasa
Akhir Konsultansi: (YA/TIDAK)

H. PembatasanP Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan


enggunaan dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Dokumen pekerjaan Jasa Konsultansi ini dengan
pembatasan sebagai berikut:
....................................

I. Tanggung [untuk konsultan perencana konstruksi]


Jawab Profesi
Umur konstruksi bangunan direncanakan : ....
(....................) tahun

Konsultan perencana bertanggung jawab terhadap


hasil desain sekurang-kurangnya sampai produk
desain tersebut selesai dilaksanakan
pembangunannya, sepanjang lingkup dan/atau
kondisi lingkungan masih sesuai dengan kriteria
desain awal.

Konsultan perencana yang tidak cermat sehingga


hasil desain tidak dapat dilaksanakan, dikenakan
sanksi berupa keharusan menyusun kembali
perencanaan dengan beban biaya dari konsultan
perencana yang bersangkutan, apabila tidak
bersedia dikenakan sanksi masuk dalam daftar
hitam atau sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

J. Peralatan, PPK akan memberikan


Material, peralatan/material/personil/fasilitas berupa :
Personil dan ............................[sebutkan dan uraikan, apabila
Fasilitas ada]

K. Sumber Dana Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi ini dibiayai


dari ..............................................................

L. Pembayaran Uang muka diberikan sebesar ....% (....................


Uang Muka persen) dari nilai Kontrak[untuk kontrak tahun jamak
diubah : “Kontrak tahun pertama” atau “total nilai
Kontrak”]

163
M. Pembayaran 1. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan
Prestasi dengan cara:..........[bulanan/sekaligus].
Pekerjaan 2. Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
......................[uraikan bila pembayaran dilakukan
secara bulanan]
Misal : Perhitungan tagihan untuk biaya langsung
personil diperhitungkan berdasarkan jumlah Orang
Bulan nyata yang telah dilaksanakan. Tagihan
biaya langsung non personil diperhitungkan
berdasarkan semua pengeluaran nyata yang telah
dilaksanakan.
3. Mata uang pembayaran :
..........................[untuk pengadaan yang
sumber dananya PHLN]

N. Batas akhir Batas akhir waktu yang disepakati untuk


waktu penerbitan SPP oleh PPK untuk pembayaran
penerbitan tagihan angsuran adalah .... (....................) hari
SPP kalender terhitung sejak tagihan dan kelengkapan
dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan
diterima oleh PPK.

O. Dokumen 1. Dokumen utama yang disyaratkan untuk


yang mengajukan tagihan pembayaran prestasi
disyaratkan pekerjaan:
untuk a. Daftar Hadir Personil
mengajukan b. ……………….. [sebutkan dan uraikan yang
tagihan dibutuhkan sesuai kontrak harga satuan].
pembayaran 2. Dokumen penunjang yang diisyaratkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi
pekerjaan:
a. Bukti pengeluaran perjalanan / tiket
b. Bukti Sewa kendaraan
c. Berita Acara Serah Terima Produk ( laporan
)
d. Bukti dokumentasi / foto kegiatan
e. ………………. [sebutkan dan uraikan yang
dibutuhkan sesuai kontrak harga satuan].

P. Pembayaran ................................................................
Denda

Q. Pembayaran ................................................................
Ganti Rugi

164
R. Kompensasi ................................................................

S. Penyelesaian Dalam hal terjadi perselisihan/sengketa diantara


Perselisihan para pihak, para pihak terlebih dahulu
menyelesaikan perselisihan tersebut melalui
musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai, maka para pihak sepakat menyelesaikan
perselisihan/sengketa melalui .......... [diisi
pengadilan atau arbitrase]

165
LAMPIRAN: PERSONIL INTI, SUBPENYEDIA DAN PERALATAN

1 – PERSONAL INTI PENYEDIA JASA KONSULTANSI

[cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja, minimum kualifikasi,


dan jumlah orang bulan. Cantumkan juga waktu kerja (termasuk jam
kerja) dan cuti]

2 – PERALATAN KHUSUS

[cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk pelaksanaan


pekerjaan]

3 – SUBPENYEDIA

[cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian personilnya


seperti uraian personil penyedia di atas]

166
BAB IX
BENTUK DOKUMEN LAIN

LAMPIRAN 1 : UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN SELEKSI

UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN SELEKSI


Nomor : UND/POKJA.P2JNKEPRI/2018/VI/29.16
Tanjungpinang, 27 Juli 2018
Lampiran : -

Kepada Yth.
1. Pimpinan Perusahaan PT. MARATAMA CIPTA MANDIRI
Pimpinan Perusahaan PT. DIANZANI UTAMA KONSULTAN JO PT. HERDA
2.
CARTER INDONESIA
3. Pimpinan Perusahaan PT. ANUGERAH KRIDAPRADANA
4. Pimpinan Perusahaan PT . HEGAR DAYA
5. Pimpinan Perusahaan PT. INDEC INTERNUSA

di
Tempat

Perihal : Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi paket pekerjaan


Paket 16 : DED Pembangunan Jalan Teluk Buton –
Klarik (20 KM)
Kelompok Kerja (Pokja) Pada Unit Layanan Pengadaan
Kepulauan Riau Pekerjaan Jasa Konsultansi P2JN
Provinsi Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2018

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara


termasuk dalam Daftar Pendek paket pekerjaan tersebut di atas.
Sebagai kelanjutan proses seleksi kami mengundang Saudara
untuk mengambil Dokumen Seleksi dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Saudara dianjurkan untuk menghadiri pemberian penjelasan
pada tempat dan waktu yang ditentukan dalam Lembar Data
Pemilihan (LDP), agar Saudara lebih memahami lingkup
pekerjaan;
2. penawaran meliputi kelengkapan persyaratan Administrasi,
Teknis, dan Biaya dengan masa berlaku sebagaimana
tercantum dalam LDP.
167
3. jadwal pelaksanaan pengadaan:
[Sesuai yang tercantum dalam portal LPSE]
4. Dokumen Seleksi dapat diambil dalam bentuk cetakan,
dan/atau softcopy dengan diunduh melalui melalui aplikasi
sistem pengadaan secara elektronik (SPSE).
Demikian disampaikan untuk diketahui.

Kelompok Kerja ULP


Kepulauan Riau
Jasa Konsultansi Satker
P2JN Provinsi Kepulauan
Riau

BOFFI ASRIL, S.ST., MT.


KETUA

168
CONTOH

LAMPIRAN 2 : SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA


(SPPBJ)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

Nomor : __________ __________, ____________ 20__


Lampiran : __________

Kepada Yth.
____________
di __________

Perihal : Penunjukan Penyedia Barang/Jasa untuk pelaksanaan


pekerjaan
___________________________________________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor


____________ tanggal _____________ perihal _____________________
dengan nilai penawaran setelah dilakukan klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya oleh Pokja ____________ ULP
____________sebesar Rp__________ (_____________________) termasuk
PPN,telah ditetapkan sebagai pemenang oleh Pokja ____________
ULP ____________.

Selanjutnya kami menunjuk Saudara untuk melaksanakan


pekerjaan ______________________________, dan meminta Saudara
untuk menandatangani Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah dikeluarkannya SPPBJ ini sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Pemilihan.
Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun
berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Saudara akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan.

Kegiatan/Satuan Kerja __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________

169
LAMPIRAN 3 : SURAT PERINTAH MULAI KERJA
CONTOH
[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:

__________[nama Pejabat Pembuat Komitmen]


__________[jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
__________[alamat kegiatan/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen]
selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal


__________, bersama ini memerintahkan:

__________[nama penyedia]
__________[alamat penyedia]
yang dalam hal ini diwakili oleh: __________
selanjutnya disebut sebagai Penyedia Jasa Konsultansi;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan


memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan: __________;

2. Tanggal mulai kerja: __________;

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan


ketentuan Kontrak;

4. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari


kalender/bulan/tahun [pilih salah satu] dan pekerjaan
harus sudah selesai pada tanggal __________

5. Hasil Pekerjaan: __________

6. Sanksi: Terhadap keterlambatan penyerahan hasil kerja dan


laporan akhir, Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dan
pembayaran kepada penyedia dapat dihentikan sesuai
dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.

170
__________, ____________ 20__

Untuk dan atas nama __________


Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________

Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama __________[nama penyedia]

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]


[jabatan]

171
LAMPIRAN 4 : JAMINAN UANG MUKA

CONTOH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini


.................................................................. dalam jabatan selaku
.......................................................................................... dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama ............................ [nama
bank] berkedudukan di
.................................................................................. [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ..........................................................[Pejabat Pembuat
Komitmen]
Alamat
:.......................................................................................
.

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp
......................................................................................
(terbilang
..........................................................................................)
sebagai jaminan Uang Muka
apabila:
Nama : .......................................................... [penyedia Jasa
Konsultansi]
Alamat :
.......................................................................................................
....

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

172
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak
melebihi tanggal batas waktu berlakunya Garansi Bank ini,
lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan
pembayaran kembali Uang Muka yang sudah diterima Yang
Dijamin kepada Penerima Jaminan sebagaimana ditentukan
dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama …………. (…….…dalam
huruf ……....) hari kalender, dari tanggal …………. s.d.
…………. untuk pekerjaan .........................
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis
dengan melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank
sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan
sejumlah nilai jaminan tersebut di atas atau sisa Uang Muka
yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan
berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima
Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut
supaya benda-benda yang diikat sebagai jaminan lebih
dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau
dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi
Bank ini, masing-masing pihak memilih domisili hukum yang
umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri …………..

Dikeluarkan di :
........................

Pada tanggal :
......................

[Bank]
Untuk keyakinan, Penerima
Jaminan disarankan untuk
........................
mencocokkan Jaminan ini ke
Bank ................ [bank] Pemimpin
173
CONTOH
( Hanya Untuk Usaha Kecil )

[Kop Asuransi/Perusahaan Penjaminan Penerbit Jaminan]

SURAT JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan : ………………………Nilai: Rp …………………….

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: ........................................


[nama], ........................................ [alamat]sebagai Penyedia,
selanjutnya disebut TERJAMIN, dan ........................................
[nama penerbit jaminan],
........................................ [alamat]sebagai Penjamin, selanjutnya
disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan
tegas terikat pada ......................................[nama PPK],
........................................ [alamat]sebagai Pemilik Pekerjaan,
selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah
Rp .................................................................. (terbilang
................................. )

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini


mengikatkan diri untuk melakukan pembayaran jumlah
tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN
tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan
.................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar
Surat Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari
PENERIMA JAMINAN No. ................... tanggal
.................................

3. Surat Jaminan ini berlaku selama …….. (............dalam


huruf .................) hari kalender dan efektif mulai dari tanggal
................... sampai dengan tanggal........................................

4. Jaminan ini berlaku apabila :


TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan
pembayaran kembali kepada PENERIMA JAMINAN senilai
Uang Muka yang wajib dibayar menurut Dokumen Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN


sejumlah nilai jaminan tersebut di atas atau sisa Uang Muka
yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai
pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.
174
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini
ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak
istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN
lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan


Jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

TERJAMIN PENJAMIN

(..........................................) (..........................................)
Nama Jelas Nama Jelas

Untuk keyakinan, pemegang


Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini ke
………[Penerbit Jaminan]

MENTERI PEKERJAAN UMUM


DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA,

M. BASUKI HADIMULJONO

175

Anda mungkin juga menyukai