Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN

OLEH:
NI MADE VANIA SUKMASARI M. (1605511044)
SAGUNG ARI DIPRATARI (1605511058)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2

1.3 Tujuan ................................................................................................ 2

1.4 Manfaat .............................................................................................. 2

BAB II ISI ............................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Kewirausahaan ................................................................. 3

2.2 Tantangan Dalam Kewirausahaan ..................................................... 6

2.3 Tipe-Tipe Wirausaha ......................................................................... 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 11

3.2 Saran ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa tidak hanya bergantung pada
pertumbuhan ekonomi atau kestabilan politik, tetapi sebagian besar terletak pada
kemampuan dan kemauan serta semangat sumber daya manusia sebagai aset utama
dan terbesar dalam mengembangkan potensi bangsa. Semua sadar bahwa mereka
yang hidup pada masa sekarang selalu menginginkan kehidupan yang lebih baik
dari hari kemarin. Padahal, kehidupan masa sekarang merupakan hari kemarin bagi
mereka yang hidup pada masa yang akan datangKeadaan masa depan tidak mudah
diramal, tetapi dapat dipastikan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
merupakan sumber penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan kemajuan
kehidupan masyarakat di sebagian besar negara duniaIptek dan perkembangannya.
Iptek dan perkembangannya akan menghasilkan hal-hal yang baru dengan
laju yang pesat, baik berupa barang maupun jasa; layanan komunikasi baru tata cara
kegiatan ekonomi. Pengaruh tersebut akan mendunia, melewati batas-batas negara
yang meliputi berbagai segi kehidupan. Dalam bidang ekonomi, pasar yang
semakin terbuka dan bebas yang menyebabkan arus barang dan jasa serta tenaga
kerja akan melintas batas negara tanpa hambatan. Keadaan ini merupakan tantangan
sekaligus peluang bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara, sebagai titik berat
pembangunan nasional yang seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM).
Uraian di atas sekadar menunjukkan betapa besar tantangan yang harus
dihadapi sekarang dan masa depan, serta betapa penting peran pendidikan tinggi
dalam menghasilkan lulusan yang profesional, andal, serta berkemampuan tinggi,
yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam berproduksi agar
industri di Indonesia berdaya saing tinggi.
Sehubungan dengan hal tersebut, pengembangan kewirausahaan
(entrepreneurship) sangat penting bagi mahasiswaHal tersebut mendorong
munculnya beragam kesempatan berusaha dalam era perkembangan teknologi
tinggiBerkembangnya teknologi informasi dan program-program komputer yang

1
canggih telah mendorong tumbuhnya kesempatan kerja lokal yang semakin
beragamPerkembangan baru dalam industri jasa seperti konsultan komputer,
manajemen, periklanan, dan kepariwisataan juga terus berkembang secara meluas
sebagai sektor penunjang industri.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.2.1 Apa definisi dari kewirausahaan?
1.2.2 Apa saja tantangan dalam kewirausahaan?
1.2.3 Apa saja tipe-tipe dari wirausaha?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, adapun tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari kewirausahaan.
1.3.2 Untuk mengetahui tantangan dalam bidang kewirausahaan.
1.3.3 Untuk mengetahui tipe-tipe wirausahana.

1.4 Manfaat
Hal yang diharapkan penulis untuk para pembaca adalah sebagai berikut.
1.4.1 Dapat mengetahui definsi dari kewirausahaan.
1.4.2 Sebagai awal untuk mengenal lebih jauh tentang kewirausahaan.
1.4.3 Mengetahui tantangan kedepan yang akan dihadapi.
1.4.4 Menumbuhkan minat kewirausahaan bagi para pembaca.

2
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Kewirausahaan


Banyak sekali pengertian yang diberikan oleh para ahli mengenai
kewirausahaan. Richard Cantillon (1697‐1734) seorang ekonom Irlandia,
keturunan Perancis mencoba membahas wirausahawan. Istilah entrepreneur
berasal kata dari ”entreprende” dari bahasa Perancis yang berarti ”menjalankan”
(Kuratko dan Hodgetts, 1998). Entrepreneurship merupakan jiwa kewirausahaan
yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar (Hisrich
dkk, 2005), sementara entrepreneurial merupakan kegiatan dalam menjalankan
usaha atau berwirausaha (Helmi & Megasari, 2006). Cantillon menegaskan bahwa
seorang wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dengan melihat perilaku
mereka yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan harga yang
tidak pasti. Ketidakpastian inilah yang disebut dengan menghadapi resiko (Hisrich,
dkk. 2005). Pendapat Cantillon ini mengkaitkan kegiatan berwirausaha dengan
karakter wirausahawan yaitu berani mengambil resiko. Pendapat senada diperkuat
oleh Kao (1989) yang mengartikan kewirausahaan sebagai kegiatan berspekulasi
dan pengambilan risiko. Berdasarkan pengertian di atas tampak perbedaannya,
kewirausahaan lebih meru‐ juk pada jiwa, wirausaha merujuk pada orangnya, dan
berwirausaha merujuk pada kegiatannya. Jika merujuk kembali pada pendapat
Hisrich, jiwa kewirausahaan yang dimaksud lebih mendekati pada sifat‐ sifat atau
karakter psikologis apa yang harus dimiliki wirausahawan. Pengertian
kewirausahaan menurut para ahli adalah sebagai berikut.
2.1.1 Arif F. Hadipranata
Menurutnya, wirausaha adalah sosok orang yang berani mengambil
resiko dari semua kegiatan usaha yang dilakukan.
2.1.2 Thomas W Zimmerer
Menurut beliau, yang dimaksud dari wirausaha adalah penerapan
inovasi dan kreativitas dalam memecahkan berbagai permasalahan dan
mampu memanfaatkannya menjadi keuntungan.

3
2.1.3 Andrew J Dubrin
Wirausaha adalah orang yang melakukan berbagai hal yang bermanfaat
dan inovatif bagi sesama.
2.1.4 Robbin dan Coulter
Menurut mereka berdua, kewirausahaan adalah sebuah proses dimana
seseorang atau kelompok orang menggunakan segala daya upayanya yang
terorganisasi untuk mencari sebuah peluang dan menciptakan sesuatu yang
memiliki daya guna serta manfaat yang bersumber dari inovasi dan
keunikan tanpa memperhatikan sumber daya yang digunakan saat itu.
2.1.5 Jean Baptista Say
Wirausaha adalah penggabungan berbagai alat produksi untuk
memperoleh seuatu yang bermanfaat dari yang diproduksinya.
2.1.6 Penrose
Menurutnya yang dimaksud wirausaha adalah kegiatan yang mencakup
berbagai macam kesempatan atau peluang yang teridentifikasi didalam
suatu sistem ekonomi.
2.1.7 Raymond
Menurutnya, definisi dari wirausaha adalah seseorang yang kreatif,
inovatif dan mampu mewujudkannya kedalam sebuah karya yang mampu
mensejahterakan lingkungan dan masyarakatnya.
2.1.8 Kasmir
Menurut beliau, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki
keberanian untuk mengambil resiko dari peluang usaha yang ada dengan
harapan bisa mendapat sebuah pembelajaran baru.
2.1.9 Hervey Leibenstein
Menurut beliau, kewirausahaan adalah kegiatan yang diperlukan untuk
melaksanakan dan menciptakan suatu produk dimana saat itu pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas.
2.1.10 Peter F Drucker
Wirausaha ialah suatu kemampuan untuk menciptakan atau membuat
sesuatu yang unik, berbeda dan berguna.

4
2.1.11 Kathleen
Menurutnya, wirausaha ialah orang yang mampu menjalankan,
mengatur, dan mengambil resiko dari pekerjaan yang dijalankannya dalam
dunia usaha.
2.1.12 Achmad Sanusi
Menurut beliau, wirausaha yaitu suatu nilai yang diwujudkan didalam
perilaku yang menjadi dasar tujuan, siasat, tenaga penggerak, proses dan
hasil bisnis.
2.1.13 Soeharto Prawiro
Kewirausahaan ialah sebuah nilai penting yang diperlukan untuk modal
awal dalam melakukan sebuah usaha dan pengembangan usaha.
2.1.14 Frank Knight
Menurutnya, seorang wirausahawan harus mampu untuk merespon dan
memprediksi perubahan pasar dengan cepat dan tepat. Hal ini diperlukan
karena sering terjadinya ketidakstabilan pada pasar.
2.1.15 Mas'ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz
Menurut keduanya, wirausaha ialah orang-orang yang memiliki inovasi
untuk mengubah sebuah kesempatan menjadi ide yang bisa menghasilkan,
mendapatkan nilai plus dari orang lain, biaya, waktu dan kecakapan dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan.
2.1.16 Joseph Schumpeter
Wirausaha merupakan orang yang memperoleh kesempatan dan mampu
membuat peluang tersebut menjadi sebuah usaha yang menghasilkan.
2.1.17 Stein dan Jhon F. Burgess
Menurut mereka, wirausaha adalah seseorang yang mengorganisasikan,
mengelola dan berani mengambil resiko dari apa yang ia usahakan.
2.1.18 J.B Say
Menurutnya, wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola
berbagai macam sumber daya yang ada secara ekonomis dan mampu
meningkatkan produktivitas yang rendah menjadi tinggi.

5
2.1.19 Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau
ketidakpastian.
2.1.20 Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di
dalam sistem ekonomi.
2.1.21 Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk
menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.
2.1.22 Peter Drucker
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan.
2.1.23 Masykur Wiratmo
Dalam buku Pengantar Kewiraswastaan Kerangka Dasar Memasuki
Dunia Bisnis mengungkapkan definisi kewirausahaan sebagai proses
penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan
waktu yang diperlukan, memikul risiko finansial, psikologi, dan sosial yang
menyertainya, serta menerima balas jasa finansial dan kepuasan pribadi.

2.2 Tantangan Dalam Kewirausahaan


Setiap orang yang tertarik untuk berwirausaha karena adanya imbalan yang
kuat. Beberapa orang mungkin lebih tertarik pada satu jenis imbalan tertentu
daripada sebagian yang lain yang lebih tertarik pada kepuasan yang mungkin
didapat dengan berusaha. Imbalan berusaha diperoleh sebagai balasan dan berbagai
tantangan yang dihadapi orang yang memulai dan mengoprasikan bisnisnya

6
merupakan imbalan kerja keras menyita banyak waktu dan membutuhkan tenaga
serta pikiran.
Wirausaha mengalami berbagai tekanan pribadi yang mungkin tidak
menyenangkan seperti kebutuhan untuk meninvestasikan waktu, tenaga dan fikiran
lebih banyak. Kemungkinan gagal dalam bisnis dan tidak adanya jaminan untuk
berhasil selalu ada yang mengakibatkan tidak seorangpun menginginkan kegagalan
akan tetapi seorang wirausaha harus siap menerima berbagai resiko yang
berhubungan dengan kegagalan bisnis.
Dalam memilih menjadi seorang wirausaha hendaknya dipertimbangkan
sisi positif negatifnya. Tantangan berupa kerja keras, tekanan emosional dan resiko
ketidakpastian memerlukan komitmen dan pengorbanan tinggi jika kita
mengharapkan dapat mengambil imbalan dari usaha/bisnis yang dilakukan.
Imbalan wirausaha dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu sebagai berikut.
1. Imbalan berupa laba merupakan hasil finansial dari kegiatan bisnis
apapun yang harus dapat menggantikan kerugian curahan waktu dan
tenaga (ekuivalen dengan upah) dan dana yang
dikeluarkan/diinvestasikan (ekuivalen dengan tingkat bunga) sebelum
laba yang sebenarnya dapat direalisasikan. Dengan kata lain laba juga
diperoleh sebagai imbalan bagi resiko dan inisiatif yang diambil dalam
mengoperasionalkan bisnis imbalan berupa laba bisa jadi menjadi
motivasi paling kuat bagi sebagian wirausaha. Orang yang memiliki misi
“memaksimalkan keuntungan dan memenuhi semua kebutuhan hidup
adalah wirausahan yang memiliki orientasi sangat besar pada imbalan
berupa laba. Walau demikian bagi sebagian wirausaha lainnya laba
dipandang sebagai salah satu cara untuk mempertahankan nilai
perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil keuntungan yang
pantas bagi dirinya sendiri atau sebagian lainnya lebih suka membagi-
bagikan keuntungan/laba tersebut akan tetapi kebanyakan wirausaha
puas dengan laba yang pantas karena memang laba diperlukan untuk
kelangsungan hidup perusahaan.

7
2. Kebebasan untuk menjalankan perusahaan sesuai keinginan adalah
imbalan lain yang dapat diperoleh sebagai imbalan jasa. bagi seorang
wirausaha umumnya punya keinginan kuat untuk menjadi “bos” atas
dirinya sendiri dan perusahaannya, bebas membuat keputusan, bebas
mengambil resiko dan memungut imbalan/laba. Seorang wirausaha
umumnya menghargai kebebasan yang ada dalam karier kewirausahaan.
Mereka dapat mengerjakan urusannya dengan caranya sendiri,
memungut labanya sendiri dan mengatur jadwalnya sendiri. Tentunya
kebebasan tersebut tidak menjamin kehidupan yang mudah karena
kebanyakan wirausaha mencurahkan waktu dan tenaganya untuk bekerja
keras demi kelangsungan usahanya.
3. Imbalan kepuasan menjalani hidup adalah kenikmatan yang diperoleh
demi kebebasan mereka dalam menjalankan bisnisnya. Kenikmatan
tersebut juga merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada
barang dan jasa perusahaanya. Bisnis-bisnis yang memenuhi gaya hidup
dan memberikan ketertarikan pada pola hidup tertentu pada pemiliknya
(lifestyle businesses) adalah contoh bisnis yang memberikan kepuasan
bagi pemiliknya. Misalnya orang yang sangat tertarik pada ikan hias
kemudian mendirikan usaha toko ikan hias. Sambil menjual pelaku
wirausaha tersebut dapat ngobrol, berdiskusi atau bertukar pengalaman
dengan pelanggan tokonya sehingga iapun memperoleh kepuasan dari
usahanya tersebut. Kepuasan menjalani hidup juga dapat diperoleh dari
kenikmatannya karena berhasil membantu orang-orang disekelilingnya
dengan membuka lapangan pekerjaan dan memberikan upah yang layak
bagi pegawai-pegawainya sehingga pelaku wirausaha merasa menjadi
orang yang lebih berguna dalam kehidupannya.

2.3 Tipe-Tipe Wirausaha


Wirausaha dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori yaitu sebagai
berikut.

8
2.3.1 Berdasarkan profilnya dalam masyarakat (Zimmers Scar Borough)
 Women Entrepreneur
 Monority Entrepreneur
 Migrant Entrepreneur
 Part Time Entrepreneur
 Home Based Entrepreneur
 Family Owned Business
 Copreneurs
Copreneur dibuat dengan cara menciptakan pembagian pekerjaan
berdasarkan keahlian masing-masing orang. Orang-orang yang ahli
diangkat menjadi penanggung jawab divisi-divisi tertentu dalam bisnis
yang sudah ada.
2.3.2 Berdasarkan tingkat kebebasan (Raymond Kao-Russel Knight)
Berbagai bentuk kebebasan banyak muncul dari definisi tersebut. Raymond
melihat adanya suatu rentang spektrum dari aspek kebebasan yang bergerak dari
pengusaha perseorangan yang bebas murni sampai kepada seorang manajer dalam
perusahaan milik orang lain yang digambarkan sebagai berikut.
• Solo independent entrepreneur
• Partnership
• Management Team
• Group of independent Film
Wirausaha tidak membentuk suatu stereotipe sendiri tetapi ada banyak
bentuk dan tipe wirausaha. Salah satu bentuknya adalah wirausaha waralaba
(Franchise ntrepreneur) yang terletak pada titik tengah spektrum di atas. Seorang
pewaralaba adalah memiliki usaha yang independent akan ia ergantung pada ikatan
kkontrak kerjasama resmi dan tunduk pada pengusaha pemberi hak waralaba
(farnchisor). Demikian halnya seorang distributor yang harus tunduk pada
peraturan yang ditetapkan oleh produsen pembuat produk tertentu. Juga pengusaha
yang melakukan perkongsian bagi hasil mereka juga sedikit mengorbankan
independensinya. Sebuah perusahaan yang dibeli oleh pihak lain tetapi pemiliknya
masih tetap tinggal dalam perusahaan tersebut sebagai general manajer dia juga
tidak bebas. Manager sebuah divisi pada suatu perusahaan bebas lakukan kegiatan

9
dalam lingkup divisinya akan tetapi harus tunduk pada aturan-aturan umum
perusahaan.
2.3.3 Berdasarkan jenis dan fungsi tanggung jawabnya (Justin, Carlos dan
William)
 Founders (Pendiri Perusahaan)
Umumnya founders dipertimbangkan sebagai wirausaha murni.
Pendiri perusahaan mungkin seorang investor yang memulai bisnis
berdasarkan barang atau jasa yang baru atau yang sudah diimprovisasi.
Mereka mungkin juga seorang pekerja tangan yang mengembangkan
keahliannya dan kemudian memulai perusahannya sendiri. Ketika
bertindak sendiri atau bagian dari suatu group pendiri perusahaan
membawa perusahaan menjadi nyata dengan melakukan survei pasar,
mencari dana dan memberikan fasilitas yang diperlukan.
 General Manager
Dalam kondisi tertentu setelah pendirian suatu perusahaan baru
mungkin perusahaan tersebut dibeli atau didanai oleh pihak kedua atau
wirausaha lain yang bertindak sebagai administrator bisnis. Jadi kita
mengakui wirausaha lain yang disebut general manajer sebagai seorang
yang mengepalai operasi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
 Franchise
Franchise berfungsi sebagai wirausaha yang terbatas. Kekuasaan
seorang wirausaha waralaba dibatasi dengan hubungan kontrak kerja
dengan franchisor.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Definisi- definisi diatas dapat dihimpun menjadi, kewirausahaan adalah
sikap, tindakan atau kemampuan untuk membuat sesuatu yang unik dan bermanfaat
bagi orang lain atau diri pribadi. Sikap kewirausahaan merupakan sikap mental dan
jiwa yang kreatip, inovatif, dan berdaya guna yang dibuat untuk memperoleh
pendapatan dari usaha yang dilakukan atau kewirausahaan (entrepreneurship) atau
wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan
usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

3.2 Saran
Berwirausaha adalah proses pengembangan diri, maka dari itu baik adanya
bila niatan berwirausaha muncul dari dalam diri sendiri. Para pembaca disarankan
agar menambah bacaan lewat media-media lainnya agar lebih memperdalam
definisi serta hal-hal umum lain mengenai wirausaha sehingga mengetahui lebih
jauh lagi mengenai kewirausahaan. Selain menambah wawasan dengan bacaan,
pembaca juga disarankan menambah wawasan lewat wawancara dengan pihak-
pihak yang telah berpengalaman dalam bidang kewirausahaan dan pada akhirnya
mendapat informasi yang lebih jelas melauli contoh-contih realistis.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gunadhi, Erwin. 2006. Kewirausahaan. Garut: STT-Garut


Rusdiana. 2013. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Bandung: Pustaka Setia

12

Anda mungkin juga menyukai