Anda di halaman 1dari 3

Salah satu cara untuk menjada kualitas amal kita dalam bulan Ramadhan adalah dengan mengetahui/

mengingat kembali ancaman dan janji Alloh khususnya yang berkaitan dengan ibadah puasa yang
sedang kita jalan ini. Pada kesempatan ini akan saya sampaikan
“ANCAMAN BAGI MUSLIM YANG MENINGGALKAN PUASA RAMADHAN”

Pertama: Muslim yang meninggalkan Puasa Ramadhan berarti ia melanggar perintah Alloh
SWTdalam menyempurnakan ibadah (membatalkan puasa sebelum waktu berbuka). Alloh SWT
berfirman :’”Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu
fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai datang malam (QS Al-Baqarah 187)

Kedua : Ia telah menjerumuskan diri pada perangkap syahwat. Seorang muslim yang tidak
menuntaskan puasanya karena menuruti keinginan syahwatnya, berarti ia telah terperangkap dalam
jeratan syahwat yang sangat ditakutkan Rasulullah SAW. Sebagaimana dalam sabdanya : “Aku
menghawatirkan umatku atas syirik dan syahwat tersembunyi.” Abu Umamah bertanya, “Wahai
Rasulullah, Apakah umatmu akan melakukan kesyirikan setelahmu?” Beliau menjawab, Ya.
Memang mereka tidak menyembah matahari, bulan, batu, dan berhala. Akan tetapi mereka
memamerkan perbuatan mereka. Sedang syahwat tersembunyi adalah apabila salah seorang
diantara kami di pagi hari berpuasa lalu syahwatnya menggodanya hingga ia meninggalkan
puasanya. (HR Akhmad)

Ketiga :Ia menjerumuskan diri terhadap siksa yang sangat pedih di akhirat. Seorang yang tidak
menuntaskan puasanya akan mendapat sisksa yang sangat pedih di akhirat sebagaimana hadits
berikut : “Pada saat kami tidur, ada dua orang laki-laki menghampiri ku seraya membopong
saya”, lalu beliau melanjutkan ucapannya yang diantaranya :”Kemudian mereka membawaku,
kemudian terlihat ada suatu kaum yang sedang digantung di tunggangan mereka, pipi bagian
bawahnya robek dan mengalirkan darah, saya berkata:”Siapa mereka?”, dia berkata :”Mereka
adalah orang-orang yang berbuka sebelum puasanya sempurna”. (HR .An-Nasa-i)

UPAYA DALAM MENUNTASKAN PUASA DI BULAN RAMADHAN

Pertama : Senantiasa menghadirkan dalam benak kita akibat buruk meninggalkan ibadah puasa
sebelum tuntas. Jangan sampai siksaan dan hukuman bagi yang tidak menuntaskan puasa hanya
terbayang dalam benak saat membaca maupun mendengan hadits tentang ini, namun tidak
diammalkan dalam diri, yaitu menjaga puasa hingga menjelang buka dengan selalu mengingat
ancaman bagi yang meninggalkanya.

Kedua : Senantiasa berkumpul dengan orang yang rajin beribadah.


Berkumpul dengan orang-orang saleh akan memberikan imunitas, sehingga tidak mudah terperdaya
oleh dorongan syahwat dan tidak mudah pula terperangkap oeh tipu daya setan. Rasullulah
SAWbersabda :”Hendaknya kalian berkomitmen terhadap jamaah, dan waspada terhadap perpecahan,
karena setan akan bersama orang yang sendirian dan ia dari dua orang akan lebih menjauh (HR
Tarmizi)
5 GANJARAN UTAMA ORANG YANG BERPUASA DI BULAN RAMADHAN
Sesungguhnya manusia diciptakan dalam kondisi yang lemah. Wa Khuliqol Insaanu dhoifaa......
Karena itulah terkadang semangat mengisi Ramadhan hari pertama berbeda dengan hari ke lima,
keenam dst. Kian hari kian surut. Bahkan Naudzubilah, ada yang menyelesaikan Ramadhan begitu
melewati sepertiga Ramadhan. Ramadhan terasa sudah usai, dan ia kembali dalam kesibukan dan
rutinitas harian sebagaimana sebelum Ramadhan.

Untuk menjaga kualitas iman dan amal kita di dalam bulan Ramadhan ini, mari kita kembali mengingat
kembali Janji Alloh kepada kita yang berkaitan dengan ibadah puasa. Dengan menghayati apa saja
yang akan diberikan Alloh SWT kepada kita, maka insya alloh puasa dan ibadah lainnya di bulan
ramadhan akan terasa ringan dan lebih bersemangat. Apa saja sesungguhnyaa fasilitas yang
dijanjikan alloh SWT kepada mereka yang berpuasa dengan baik di bulan Ramadhan.

PERTAMA : Ampunan di sisi Alloh SWT.


Rasullulloh SAW bersabda dalam hadits yang kita sama2 sering mendengarnya disampaikan oleh para
Mubaligh dalam hari2 ini. Hadits yg singkat tetapi mempunyai nilai motivasi yang kuat bagi kita
:”Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan penuh pengharapan, maka akan diampuni
dosa2nya yg telah lalu” (HR Bukhori Muslim) Siapa yg tidak senang mendapat ampunan dari setiap
dosa? Karena sungguh setiap kita tidaklah hidup di muka bumi ini kecuali dengan memanggul dosa yg
terus bertambah setiap harinya, tanpa kita sadari. Ibarat tahan, maka puasa akan menjadikan kita
mendapatkan remisi pembebasan dari neraka. Tentunya berpuasa dengan penuh keimanan dan
pengharapan.

KEDUA : Bau mulut yang wangi.


Bagi orang yg berpuasa, bau mulut menjadi semerbak mewangi di akhirat nanti. Rassululah SAW
bersabda :”sungguh bau mulut orang yg berpuasa lebih wangi di sisi Alloh SWT dari pada minyak
kastuti” (HR Bukhori). Mungkin sebagian kita bertanya, mengapa persoalan bau mulut sampai diungkit
dalam janji Alloh kepada hambanya yg berpuasa? Logika sederhana, jika bau mulut saja sudah begitu
diperhatikan dan dihargai, maka bagaimana dgn hal2 lain seputar orang berpuasa. Perjuangannya
menahan lapar, syahwat dll, tentu ini semua akan berujung kebaikan di akhirat nanti.

KETIGA : Mendapatkan syafaat dengan Puasanya. Hal ketiga yg aakan didapat oleh orang yg
berpuasa di akhirat nanti adalah syafaat atau pembelaan dari amal puasanya. Sebagaimana
disebutkan Rasululloah SAW dalam haditsnya “Puasa dan Al Quran akan memberi syafaat kepada
seorang hamba di Hari Kiamat . Puasa berkata, “Wahai Rabbku, aku telah menghalanginya dari makan
dan syahwatnya di siang hari, maka ijinkan aku memberi syafaat kepadanya”

KEEMPAT :Pintu surga khusus “Arroyan” bagi orang yang berpuasa. Dalam sebuah Hadits
Rasululloah SAW menyebutkan :”Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yg bernama Arroyan. Pada
hari kiamat orang2 yg berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorangpun yg
masuk memalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka rang2 yg berpuasa sudah masuk pintu
tersebut ditutup dan tidak ada lagi serangpun yg masuk melalui pintu tersebut” (HR Bukhri Muslim)
KELIMA : Kegembiraan Bertemu Allh SWT.
Bagi orang yg berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraa yaitu kegembiraan ketika dia berbuka dan
kegembiraan ketika berjumpa dgn Rabbnya (HR Bukhri)

Anda mungkin juga menyukai