Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANATOMI FISIOLOGI
PROSES METABOLISME
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami dengan judul proses Metabolisme
hingga selesai yang disusun untuk memenuhi tugas Anatomi Fisiologi dibawah bimbingan DRA.
HJ. Khosma Heryati, M.Kes
Salawat dan salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kami dari alam kebodohan hingga ke alam yang penuh dengan pengetahuan dan
teknologi.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mengambil dari beberapa literatur baik dari buku-
buku maupun wahana keilmuan yang lain. Makalah ini penulis susun secara sistematis dan
berdasarkan data-data yang relevan.
Pada kesempatan ini, tak lupa saya haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
DRA. HJ. Khosma Heryati, M.Kes selaku dosen Anatomi Fisiologi yang tercinta beserta Teman-
teman sekelas atas dukungan dan saran,
Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam membantu pengerjaan
makalah ini. Kami sadar akan kemampuan dan kelemahan kami maka kami mengharapkan kritik
dan masukan dalam perbaikan makalah selanjutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………......................i
DAFTAR ISI……………………...………………………………………………………………ii
BAB I PEMBUKAAN
A. Latar Belakang………….………………………………………….……...........................1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………1
C. Tujuan Penulisan…………….…………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
A. Proses metabolisme…….………………….………………………………………….…...3
1. Katabolisme dan Anabolisme……………………………………………….…….3
2. Keseimbangan Energi……………………………………………………………..5
3. Kalor yang Terkandung dalam karbohidrat, protein dan lemak…………………..6
B. Suhu Tubuh………………………………………………………...……...........................8
1. Pembentukan panas dari Tubuh dan factor yang mempengaruhi………………....8
2. Pembuangan Panas dari Tubuh……………………………………………………9
3. Pengaturan dan terjadinya peningkatan Suhu tubuh……………………………..10
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………13
B. Saran……………………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………iv
3
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang
diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Metabolisme juga dapat
diartikan sebagai proses pengolahan (pembentukan dan penguraian “Katabolisme dan
Anabolisme” ) zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Kelainan
Metabolisme adalah keadaan tubuh yang tidak mampu menjalankan proses metabolisme
karena sesuatu dan lain hal. Yang paling berpengaruh bisa atau ketidak bisaan tubuh ialah
disebabkan oleh kelainan tidak memiliki suatu enzim yang diperlukan untuk membantu
metabolisme. Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang
mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses
metabolisme.
Yang paling sering terjadi adalah kelainan metabolisme karbohidrat, karbohidrat
merupakan salah satu zat gizi yang mempunyai jenis-jenis beragam diantaranya glukosa ,
sukrosa dan fruktosa. Beberapa jenis KH tersebut dalam tubuh harus dimetabolisme (dipecah)
sebelum digunakan tubuh . pemecahan karbohidrat memerlukan sebuah enzim . kelainan
Metabolisme karbohidrat biasanya karena ketidakmampuan tubuh memiliki enzin pemecah.
Beberapa jenis karbohidrat tersebut sehingga KH yang akan terpecah dalam tubuh tidak
dapat ter-Metabolisme.
Karbohidrat adalah gula, diantaranya adalah glukosa, sukrosa dan fruktosa.Beberapa gula
(misalnya sukrosa) harus diproses oleh enzim di dalam tubuh sebelum bisa digunakan
sebagai sumber energi. Jika enzim yang diperlukan tidak ada, maka gula akan tertimbun dan
menimbulkan masalah kesehatan.
Karbohidrat juga berperan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,
misalnya warna, rasa, tekstur dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh karbohidrat berguna
untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein yang berlebihan, kehilangan mineral
dan berguna untuk metabolisme lemak dan protein.
B. RUMUSAN MASALAH
4
C. TUJUAN PENULISAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Metabolisme
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup,
mulai makhluk hidup bersel satu hingga yang memiliki susunan tubuh kompleks seperti manusia.
Dalam hal ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya
untuk mempertahankan hidupnya.
meliputi proses sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen
dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain
yang Metabolisme penting dalam metabollisme adalah perenannya dalam penawar racun atau
detoksifikasi.
Proses metabolisme yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang sangat terkoordinasi,
melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi secara bertahap dan
memerlukan pengaturan metabolic untuk mengendalikan mekanisme reaaksinya.
1. Untuk memperoleh energi kimia dalam bentuk ATP dari hasil degradasi zat-zat
makanan yang kaya energi yang berasal dari lingkungan.
2. Untuk mengubah molekul zat-zat makanan (nutrisi) menjadi perkursor unit
pembangun bagi biomolekul sel.
3. Untuk menyusun unit-unit pembangun menjadi protein, asam nikleat, lipida,
polisakarida, dan komponen sel lain. Untuk membentuk dan merombak biomolekul.
a. Katabolisme
6
Katabolisme merupakan proses penguraian atau pemecahan senyawa organik kompleks
menjadi Katabolisme senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Misalnya pengubahan karbohidrat
menjadi CO2 dan H2O dalam proses respirasi. Proses ini menghasilkan energi bebas sehingga
disebut reaksi eksergonik.
Katabolisme karbohidrat
o Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa.
o Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa
membutuhkan oksigen.
o Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari glukosa.
o Katabolisme protein, hidrolisis protein menjadi asam amino.
2. Respirasi aerobik
Transpor elektron
Fosforilasi oksidatif
3. Respirasi anaerobik,
Daur Cori
Fermentasi asam laktat
Fermentasi
Fermentasi etanol
b. Anabolisme
7
Jalur anabolisme yang membentuk senyawa-senyawa dari prekursor sederhana mencakup:
Glikogenesis, pembentukan glikogen dari glukosa.
Glukoneogenesis, pembentukan glukosa dari senyawa organik lain.
Jalur sintesis porfirin
Jalur HMG-CoA reduktase, mengawali pembentukan kolesterol dan isoprenoid.
Metabolisme sekunder, jalur-jalur metabolisme yang tidak esensial
bagi pertumbuhan, perkembangan, maupunreproduksi, namun biasanya berfungsi
secara ekologis, misalnya pembentukan alkaloid dan terpenoid.
Fotosintesis
Siklus Calvin dan fiksasi karbon
glikolisis merupakan proses yang mengubah glukosa menjadi asam piruvat. dilakukan dengan
bantuan mikroorganisme.
Fermentasi terdiri dari tiga macam, yaitu fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, dan
fermentasi asam cuka.
siklus Krebs merupakan proses yang mengubah asam piruvat menjadi CO2 dan Adenosin
trifosfat, ATP.
sistem transpor elektron. Proses Fotosintesis pada tumbuhan melibatkan dua tahapan :
reaksi terang :
1. terjadi lintas electron siklik atau lintas electron nonsiklik.
reaksi gelap : terjadi pengikatan gas karbo dioksida yang disertai dengan
2. dihasilkan ATP dan Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphate,NADPH, yang
disertai dengan terjadi pemecahan air dihasilkannya karbohidrat.
5. Keseimbangan Energi
Keseimbangan energi adalah penting untuk mempertahankan berat badan yang sehat serta
mencocokkan semua makanan dan minuman ke dalam gaya hidup sehat yang aktif, mencakup
8
mengonsumsi makanan gizi seimbang dan beranekaragam dalam jumlah yang mencukupi
kebutuhan, serta melakukan aktifitas fisik secara teratur.
a. Karbohidrat :
Karbohidrat atau sering disebut hidrat arang merupakan zat penghasil kalori dengan
angka kalori 4. Semua jenis dari serelia, tepung, dan gula merupakan karbohidrat.
Karbohidrat juga nama umum untuk bahan- bahan yang
b. Protein :
Protein adalah senyawa organik yang berbobot molekul tinggi berkisar beberapa ribu
hingga jutaaan. Protein tersusun oleh atom C, H, O, N serta unsur lain seperti P dan S yang
membentuk unit-unit asam amino. 1 gram protein tersusun oleh atom karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O) yang tersusun oleh suatu susunan yaitu CnH2nOn.). Fungsi dari
karbohidrat yaitu sebagai sumber tenaga, sebagai sumber makanan cadangan, dan untuk
mempertahankan suhu tubuh. Dalam 1 gram karbohidrat mengandung 4 kalori.Protein sangat
dibutuhkan oleh tubuh, protein mengandung angka kalori
c. Lemak :
Lemak merupakan penghasil kalori terbesar. Angka kalori yang dihasilkan lemak adalah
9. Zat lemak terdiri atas asam lemak dan gliserol. Lemak juga Berperan utama dalam proses
pertumbuhan.
Membantu meningkatkan daya tahan tubuh merupakan sekelompok ikatan organik yang
terdiri atas unsurunsur Carbon(C), Hidrogen (H), Oksigen (O) yang mempunyai sifat dapat
larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak).
9
Kebutuhan energi (energy expenditure) seseorang terdiri dari beberapa komponen: BMR
(Basal Metabolic Rate), aktivitas fisik, dan SDA (Spesific Dynamic Action of food) atau
energi yang dibutuhkan untuk mencerna makanan, menyerap, dan mendistribusikan zat gizi
dalam tubuh.
Rumus BMR
Rumus BMR menurut Harris dan Benedict :
BMR laki-laki = 66,5 + 13,7 BB + 5,0 TB – 6,8 U
BMR perempuan = 65,5 Rumus BMR secara kasar bagi dewasa berkerangka
badan sedang:
BMR laki-laki = 1 kkal x BB (kg) x 24 jam + 9,6 BB + 1,8 TB – 4,7 U
Keterangan:
BB = Berat badan dalam kg
TB = Tinggi badan dalam cm
U = Umur
BMR perempuan = 0,9 kkal x BB (kg) x 24 jam
1. Ukuran tubuh : BMR lebih tinggi pada orang bertubuh besar daripada orang bertubuh
kecil. Perbedaan berat badan sebanyak 10 kg pada dewasa menaikkan BMR sebanyak
120 kkal per hari.
2. Komposisi tubuh : BMR lebih tinggi bila tubuh secara proporsional lebih banyak
mengandung otot daripada lemak atau tulang.
3. Jenis kelamin : perempuan memiliki lebih banyak lemak dari laki-laki sehingga
BMRnya lebih rendah 5% dari laki-laki.
4. Umur : BMR lebih tinggi pada usia muda daripada usia tua karena pada usia muda,
tubuh mengandung lebih banyak otot. Jaringan lemak akan semakin banyak seiring
proses menua. BMR turun 2% tiap 10 tahun setelah lewat usia 30 tahun.
5. Tidur : otot dan emosi mengalami relaksasi sehingga BMR turun 10%.
6. Suhu tubuh : tiap kenaikan suhu 1°C, BMR naik 13%. Hal ini karena panas
menyebabkan metabolisme berlangsung lebih cepat.
7. Suhu lingkungan/iklim : iklim mempengaruhi kebutuhan tubuh untuk beradaptasi dan
mempertahankan suhu tubuhnya. BMR terendah terjadi pada saat suhu lingkungan 26°C.
Pada suhu lebih rendah atau lebih tinggi, BMR akan meningkat. Saat suhu lebih rendah,
10
tubuh memproduksi lebih banyak panas untuk mencegah hipotermia. Saat suhu lebih
tinggi, tubuh mengeluarkan energi untuk sekresi keringat.
8. Sekresi kelenjar endokrin : Kebanyakan sekresi kelenjar tiroid dan adrenal akan
meningkatkan BMR. Biasanya terjadi saat sekresi adrenalin atau epinefrin berlebihan,
yaitu saat seseorang terpancing emosinya atau mengalami stres. Sebaliknya kekurangan
sekresi kelenjar tiroid dan adrenal akan menurunkan BMR.
9. Kehamilan : Selama masa kehamilan, BMR semakin meningkat. Pada trimester
terakhir bahkan BMR naik 20% dari normal. Hal ini terjadi karena kenaikan aktivitas
metabolik pada jaringan ibu, janin, dan plasenta.
10. Status gizi : keadaan gizi kurang menurunkan BMR sampai 20% sebagai upaya
adaptasi untuk mempertahankan berat badan, apalagi saat asupan makanan tidak
mencukupi kebutuhan. Asupan energi yang rendah menurunkan BMR sebesar 10-20%.
B. Suhu Tubuh
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan
suhu yaitu :
Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 370
C, yaitu diukur pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina,
esophagus.(Tr)
Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit
sampai + 2 cm kedalam.(Ts)
Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-
rata (tmb : Temperatur Mean Body) dengan rumus ; TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal
sebagai thermostat yang berada dibawah otak.
11
Mekanisme pengaturan suhu
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak
berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari permukaan
tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat tidak terasa) atau
biasa disebut IWL (insensible water loss).
2. Radiasi
Bila suhu permukaan tubuh akan menerima panas, disekitar lebih panas dari
badan bila disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3. Konduksi
4. Konveksi
12
3. Pengaturan dan terjadinya peningkatan suhu tubuh
Memahami konsep pengaturan suhu tubuh penting karena sangat berguna dalam hal
penellitian atau persoalan di klinik seperti :
1. Persoalan demam pada penyakit-penyakit
2.Persoalan pemberian hypothermic pada kasus pembedahan (bedah jantung)
3. Terapi pada kasus yang disebabkan panas berlebihan (Heat stroke) atau pada kasus
kedinginan yang ekstrem
4. Masalah-masalah militer (latihan dilapangan panas terbuka), ruang angkasa, atau
ditempat -tempat yang memungkinkan mempunyai panas yang ekstrem.
Manusia dan binatang menyusui mempunyai kemampuan untuk memelihara suhu tubuh
relative konstan dan berlawanan dengan suhu lingkungan. Kepentingan dipertahankan suhu
tubuh pada manusia adalah berhubungan dengan reaksi kimia didalam tubuh kita. Mis kenaikan
suhu 10 derajat Celcius bisa mempercepat proses biologis 2 - 3 kalinya.
Suhu inti (core temperature) manusia berfluktuasi + 1 derajat Celcius dalam kegiatan
sehari-hari. Misalnya paling rendah adalah pada waktu pagi hari (jam 4 - 6 subuh) dan mencapai
puncaknya pada sore hari (jam 2 - 3 sore).
SUMBER PANAS
1. Metabolisme\
2. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi panas akan bertambah5
kalinya.\
PELEPASAN PANAS
1. Penguapan (evaporasi)
Penguapan dari tubuh merupakan salah satu jalan melepaskan panas. Walau tidak
berkeringat, melalui kulit selalu ada air berdifusi sehingga penguapan dari
permukaan tubuh kita selalu terjadi disebut inspiration perspiration (berkeringat
tidak terasa) atau biasa disebut IWL (insensible water loss).
13
Inspiration perspiration melepaskan panas + 10 kcal/jam dari permukaan panas dari
metabolisme dikeluarkankulit. Dari jalan pernafasan + 7 kcal/jam dengan cara
evaporasi 20 - 25%.
2. Radiasi
permukaan tubuhBila suhu disekitar lebih panas dari badan akan menerima panas,
bila disekitar dingin akan melepaskan panas. Proses ini terjadi dalam bentuk
gelombang elektromagnetik dengan kecepatan seperti cahaya radiasi.
3. Konduksi
Perpindahan panas dari atom ke atom/ molekul ke molekul dengan jalan pemindahan
berturut turut dari energi kinetic. Pertukaran panas dari jalan ini dari tubuh terjadi
sedikit sekali (kecuali menyiram dengan air)
4. Konveksi
Perpindahan panas dengan perantaraan gerakan molekul, gas atau cairan.
Misalnya pada waktu dingin udara yang diikat/dilekat menjadipada tubuh akan
dipanaskan (dengan melalui konduksi dan radiasi) kurang padat, naik dan diganti
udara yang lebih dingin. Biasanya ini kurang berperan dalam pertukaran panas.
Pada reaksi dingin aliran darah pada jari-jari ini bias berkurang + 1% dari pada dalam
keadaan panas. Sehingga dengan mekanisme vasokontriksi maka panas yang keluar
dikurangi atau penambahan isolator yang sama dengan memakai 1 rangkap pakaian lagi.
Pada prinsifnya yaitu panas/temperature inti tubuh terutama akan lebih dihemat
(dipertahankan) bila seluruh anggota badan didinginkan
14
Pengaturan secara kimia
Pada keadaan dingin, penambahan panas dengan metabolisme akan terjadi baik secara
sengaja dengan melakukan kegiatan otot-otot ataupun dengan cara menggigil. Menggigil
adalah kontraksi otot secara kuat dan lalu lemah bergantian, secara synkron terjadi
kontraksi pada group-group kecil motor unit alau seluruh otot. Pada menggigil kadang
terjadi kontraksi secara simultan sehingga seluruh badan kaku dan terjadi spasme.
Menggigil efektif untuk pembentukan panas, dengan menggigil pada suhu 5 derajat
Celcius selama 60 menit produksi panas meningkat 2 kali dari basal, dengan batas
maximal 5 kali.
1. Fisik
•Penambahan aliran darah permukaan tubuh
•Terjadi aliran darah maximum pada anggota badan
•Perubahan (shift) dari venus return ke vena permukaan
Proses ini terutama efektif pada keadaan temperature kurang/dibawah 34 derajat Celcius.
penambahan penambahan konduktivitas panas (thermalaliran darah konduktivity)
2. Keringat
• Pada temperature diatas 340 C, pengaturan sirkulasi panas tidak cukup dengan radiasi, dimana
pada kondisi ini tubuh mendapat panas dari radiasi. mekanisme panas yang dipakai dalam
keadaan ini dengan cara penguapan (evaporasi).
• Gerakan kontraksi pada kelenjar keringat, berfungsi secara keringatperiodic memompa tetesan
cairan keringat dari lumen permukaan kulit merupakan mekanisme pendingin yang paling efektif.
MEKANISME DEMAM
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan meningkatkan
titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh. Tubuh
berespons dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
• Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen
endogen.
• Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera.
• Interlekin-1 tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang
merangsang hipotalamus.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metabolisme adalah pertukaran zat antara suatu sel atau suatu organisme secara
keseluruhan dengan zat antara suatusel atau organisme secara keseluruhan dengan
lingkungannya.
2. Proses metabolisme yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang sangat
terkoordinasi, melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi
secara bertahap dan memerlukan pengaturan metabolic untuk mengendalikan mekanisme
reaaksinya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2009.Anabolisme.http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/Biologi%203.htm. Diakses tanggal 10 Maret 2009
Misbah Djalinz .2009. Pemberian Dini Makanan lewat Pipa pada Pasien Postoperasi
http://search.alot.com/web?q=&pr=tbar&src_id=11125&client_id=9878683f1c9898a8a42cacb8
&camp_id=-1&install_time=2009-03- . Diakses tanggal 10 Maret 2009
17