Anda di halaman 1dari 8

Pada suatu hari di rumah sakit SEGER WARAS ada seorang pasien yang sedang sakit dan

butuh perawatan segera. Pasien tersebut mengalami keracunan dan diharuskan rawat inap.
Setelah keluarganya melakukan registrasi pasien tersebut memilih ruang VVIP. Setelah
memasuki ruangan ia ditawari perawat yang bertanggung jawab terhadap dirinya.

Perawat Fety : Permisi ibu, nama saya Fety saya ingin memberikan daftar perawat yang
ada di RS ini, ibu bisa memilih perawat yang nantinya akan bertanggung
jawab kepada ibuk, selama ibuk dirawat.
Nn. Firda : Aduuh yang mana ya sus saya nggak tau, tapi semua perawat sama kan ya?
Perawat Fety : Iya buk semua perawat di sini sama saja.
Nn. Firda : Ya udah saya pilih suster aja tidak apa-apa kan?
Perawat Fety : Iya tidak apa-apa, ibu kalau begitu yang akan bertanggung jawab kepada ibu,
selama ibu di rawat di RS ini adalah saya, saya mohon kerjasamanya ya buk
Nn. Firda : Iya suster.

Kemudian datang pasien baru dengan keluhan yang berbeda lalu dokter memeriksanya

Nn. Riza : (tok tok tok) Permisi dok.


Dokter Meme : Silahkan masuk, silahakan duduk. Ada keluhan apa bu?
Nn. Riza : Begini dok saya merasa demam, badan sakit semua, mata sakit, dan sering
buang air kecil
Dokter Meme : (memeriksa) Begini bu dari hasil pemeriksaan terdapat bintik bintik merah
di kulit ibu yang artinya ibu terkena demam berdarah dan di haruskan rawat
inap disini.
Nn. Riza : Bagaimana prosedurnya dok?
Dokter Meme : Silahkan keluarga ibu melakukan registrasi.

Kemudian Nn. Riza di tempatkan di ruang VIP , kemudian perawat Nia menghampirinya dan
menanyakan perawat yang bertanggung jawab padanya.

Perawat Nia : Selamat siang ibuk,nama saya Nia, disini saya mau menawarkan ibu untuk
memilih perawat yang akan bertanggung jawab selama ibu dirawat di RS
ini, ini daftar nama-namanya bu.
Nn. Riza : Kira-kira perawat yang sabar yang mana ya sus, soalnya saya takut sama
perawat yang galak?
Perawat Nia : Oh ibu tenang saja, semua perawat di RS ini sabar-sabar.
Nn. Riza : Saya pilih suster Nia saja
Perawat Nia : Baik ibuk terima kasih karena telah memilih saya, dan saya mohon
kerjasamanya ya.
Nn. Riza : Iya suster

Mengetahui hal itu, perawat Siska yang merasa lebih senior, karena lebih lama bekerja di RS
tersebut merasa tidak senang, seringkali ia melakukan tugas perawat Nia ataupun perawat
Vety meskipun bukan tanggung jawabnya. Ketika itu bel kamar VVIP berbunyi

Perawat Vety : Bel kamar vvip berbunyi, mungkin perlu sesuatu. ( hendak berdiri)
Perawat Siska : Biar saya saja, kamu kerjakan yang lain.
Perawat Vety : Tapi mbk, itukan tanggung jawab saya.
Perawat Siska : Udah tidak apa-apa. (sambil berjalan ke ruang VVIP)
Perawat Vety : Tapi….
Ketika di kamar
Perawat Siska : Selamat siang ibu, ada yang bias saya bantu?
Ny. Firda : Aduuuh suster kok lama sekali, saya mau ke kamar kecil dari tadi tapi tidak
ada yang membantu, loh kok bukan suster Fety, suster Fetynya kemana ?”.
Perawat Siska : Iya buk memang betul, tapi suster Fety nya nggak tahu kemana, jadi saya
yang datang.
Ny. Firda : Kok gitu, nggak professional! Ya udah sus, saya mau minta tolong diantar
ke kamar mandi.
Perawa Siska : Iya buk mari saya bantu.

Tidak hanya sekali atau dua kali, seringkali perawat Siska melakukan tindakan yang
sebenarnya bukan tanggungjawabnya
(di station nurse)

Perawat Nia : Eh sebentar Fety aku mau mengganti cairan infus Nn. Riza, kelihatannya
sudah mau habis”.
Perawat Vety : Iya Ni.
Kemudian perawat Siska datang

Perawat Siska : Mau kemana kamu Nia?


Perawat Nia : Ini mbak mau mengganti cairan infus Nn. Riza di ruang VIP, sepertinya
sudah mau habis.
Perawat Siska : Udah sini saya saja.
Perawat Nia : Udah mbk nggk papa saya saja, lagian itu sudah menjadi tanggung jawab
saya untuk nona Riza.
Perawat Siska : Udah nggk papa, saya saja!!

Ketika di ruangan nona Riza

Perawat Siska : Selamat siang nona Riza, permisi buk saya mau menganti dulu cairan
Infusnya.
Nn. Riza : Oh iya sus, kok bukan suster Nia, suster Nianya kemana?
Perawat Siska : Suster Nianya sedang keluar, tidak tau kemana, jadi saya yang datang kemari.
Nn. Riza : Makasih ya sus, kok suster Nia gitu, katanya yang bertanggung jawab sama
saya. tapi malah suster Nia tidak ada.
Perawat Siska : Iya maaf ya buk, saya mewakili suster Nia untuk meminta maaf.
Nn.Riza : Tidak perlu suster, itu bukan kesalahan suster. Tahu gini mending saya sama
suster Siska saja.

Karena seringnya perawat Siska melakukan tindakan yang bukan tanggung jawabnya, maka
pasien-pasien perawat Nia dan Fety tidak mau lagi mereka rawat dan hanya ingin dirawat
oleh perawat Siska saja.
Ketika perawat Fety hendak melakukan pengukuran tanda-tanda vital kepada Nn.firda,
Nn.firda pun marah-marah tidak jelas.

Perawat Fety : Selamat siang ibu. Permisi ya, saya ukur tekanan darah ibu dulu.
Ny. Firda : (dengan muka yang tidak senang) Suster Fety ini gimana, katanya
penanggung jawab saya, tapi malah seringkali ketika saya membutuhkan
sesuatu susternya tidak ada, dan malah suster Siska yang datang. Tau gini
mending saya sama suster Siska saja.
Perawat Fety : bukan begitu ibu, saya ada kok tapi…
Nn. Firda : Alah nggak usah alasan, kata suster Siska suster Fety pergi tidak tau kemana
ketika saya butuhkan. Ya udah cepet ukur aja saya lelah!
Perawat Fety : (dengan wajah sedih) Iya permisi ya bu saya ukur dulu.

Kemudian perawat Fety kembali ke station nurse dengan wajah sedih, perawat Nia pun
bertanya

Perawat Nia : kamu kenapa Fet?


Perawat Fety : Pasien ku tadi complain, katanya saya seringkali keluar nggak tahu kemana
ketika dibutuhkan, sehingga suster Siska yang datang. Malah katanya dia
ingin perawat yang bertanggung jawab kepadanya adalah mbak Siska.
Perawat Nia : Sama, pasienku juga mengeluh akan hal itu, katanya saya nggak bertanggung
jawab sama sekali, dia juga ingin mbk Siska yang jadi penanggung
jawabnya
Perawat Fety : Ini nggk bisa dibiarkan, kita harus bicara sama mbak Siska, kenapa dia
mengatakan yang tidak-tidak tentang kita kepada pasien
Perawat Nia : Iya betul, mari kita ke mbak Siska!
Perawat Siska yang sedang makan siang, dihampiri oleh kedua rekannya
Perawat Fety : Mbak permisi, kita mau ngomong sesuatu.
Perawat Siska : Mau ngomong apa?
Perawat Nia : Begini mbak, kan ketika pasien kami membutuhkan sesuatu, mbak Siska
yang malah datang, sehingga pasien kami merasa tidak percaya lagi dengan
kami dan ingin diganti sama mbak Siska.
Perawat Fety : Iya mbak malah mereka bilang kalau kita sering pergi tidak tahu kemana
ketika dibutuhkan, mereka bilang mbak yang ngomong begitu, apa betul
mbak, padahal kan kita nggk kemana-mana. Mbak aja yang ngotot mau
melakukan tindakan.
Perawat Siska : Tidak kok aku nggk ngomong begitu, lagian kalau mereka mau ganti
perawat itukan hak mereka, bararti mereka merasa labih nyaman sama saya”
Perawat Nia : Tapi mbk itukan karena mbak yang selalu melarang kami memeriksa
keadaan pasien kami, jadi mereka tidak mempercayai kami lagi”
Perawat Siska : Kalian itu disini masih baru, nggak tahu apa-apa, kalau pasien
menginginkan saya jadi perawat yang bertanggung jawab, berarti mereka
tahu kalau saya lebih kompeten dari kalian dan itu bukan salah saya”
Perawat Fety : Tapi mbk, caranya bukan begitu….
Perawat Siska : Alah udahlah, saya masih ada urusan (kemudian segera pergi)

Mengetahui sikap perawat Siska yang seperti itu, mereka berdua tambah jengkel dan tidak
tahan lagi, mereka berdua berencana untuk keluar dari RS tersebut

Perawat Nia : Aku tidak tahan kalau bagini terus.


Perawat Fety : Iya sama, kalau kayak gini terus aku mau keluar.
Perawat Nia : Iya, nanti malam aku mau buat surat pengunduran diri , terus besok langsung
aku serahkan ke pak Hadi.
Perawat Fety : Iya, aku juga.

Keesoknya hari perawat nia dan perawat Fety di ruang pak Hadi

Perawat Fety : Selamat pagi pak.


Pak Hadi : Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu.
Perawat Nia : Begini pak, kami berdua mau mengundurkan diri, ini surat pengunduran
dirinya.
Pak Hadi : Loh kenapa,memangnya ada masalah apa sehingga kalian berdua mau
mengundurkan diri?
Perawat Vety : Kami sudah tidak tahan dengan sikap mbak Siska pak”
Perawat Nia : Iya pak.
Pak Hadi : Memangnya kenapa dengan perawat Siska.
Perawat Fety: Mbak Siska membuat kami tidak dipercaya oleh pasien kami, mbak Siska
sering melakukan tindakan yang menjadi tanggung jawab kami, kemudian
mengatakan hal yang tidak-tidak tentang kami sehingga pasien kami ingin
mbak Siska yang bertanggung jawab kepada mereka, bukan lagi kami.
Perawat Nia : Iya pak itu benar.
Pak Hadi : Ini sudah tidak bisa dibiarkan, dia memang sering melakukan hal itu
sehinggan membuat pegawai baru merasa tidak nyaman. Baiklah kalau
begitunanti saya akan panggil Siska untuk menghadap saya, tapi saya mohon
kalian jangan mengundurkan diri. Saya berjani Siska tidak akan melakukan
hal itu lagi, karena jika tidak dia, yang akan saya keluarkan. Ini surat
pengunduran diri kalian bawa kembali.
Perawat Nia : Baik pak kalau begitu terima kasih.

Kemudian perawat Siska di panggil untuk menghadap pak Hadi

Perawat Siska : Selamat siang pak , ada apa pak kok saya dipanggil kesini?
Pak Hadi : Oh iya silakan duduk.
Perawat Siska : Iya pak.
Pak Hadi : Begini, saya dapat laporan jika anda sering melakukan tindakan yan
sebenarnya bukan tanggung jawab anda dan mengatakan hal yang tidak-tidak
mengenai perawat yang sebenarnya bertanggung jawab sehingga klien
merasa tidak percaya lagi dengan perawat penanggungjawabnya, apa itu
benar?
Perawat Siska : Memangnya siapa yang mengatakan hal itu? Tidak pak saya tidak begitu.
Pak Hadi : Tapi buktinya sudah banyak perawat yang mengeluh akan anda, kali ini say
tidak akan diam, saya tahu anda telah lama bekerja disini, tapi dengan sikap
anda yang seperti ini, itu sama saja anda menjatuhkan nama RS ini karena
para perawatnya yang tidak memiliki rasa tanggung jawab.
Perawat Siska : Tapi pak,
Pak Hadi : Sudahlah perawat Siska saya hanya ingin anda merubah sikap anda mulai
saat ini, jika masih ada perawat lain yang mengeluh tentang anda lagi
terpaksa dan anda harus mengundurkan diri dari rumah sakit ini.
Perawat Siska : Iya pak saya minta maaf dan saya berjanji tidak akan lagi melakukan hal
itu.
Pak Hadi : Baik kali ini saya maafkan, tapi anda juga harus meminta maaf kepada rekan
anda dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Perawat Siska : Iya pak saya berjanji, kalau begitu saya mohon pamit.
Pak Hadi : Iya silahkan.

Setelah itu pak Hadi mengumpulkan seluruh perawat yang ada di RS tersebut.

Pak Hadi : Mohon perhatian nya rekan-rekan sekalian, disin saya mengumpulkan kalian
untuk menyelesaikan konflik yang telah di keluhkan . Untuk yang
bersangkutan silahkan perawat Siska,
Perawat Sisk : Teman-teman disini saya mau minta maaf atas sikap saya selama ini, yan
telah membuat teman-teman sekalian merasa tidak nyaman dan tidak
dihargai lagi oleh pasien, saya berjanji tidak akan berbuat seperti itu lagi, jika
saya masih melakukan hal itu saya bersedia untuk keluar dari RS ini.
Perawat : Iya kami maafkan, asal jangan diulangi lagi ya mbak.
Pak Hadi : Saya berharap tidak akan terjadi masalah seperti ini lagi untuk di kemudian
Hari.
Kesimpulan

Sebagai seorang perawat harus memiliki rasa persaudaraan, rasa tanggung jawab
bersama dengan cara silih asuh yaitu sesama perawat dapat saling membimbing , menasehati,
menghormati, dan mengingatkan bila sejawat melakukan kesalahan atau kekeliruan sehingga
terbina hubungan yang serasi.
Silih Asih yaitu dalam menjalankan tugasnya setiap perawat dapat saling menghargai
satu sama lain, saling menghargai antar anggota profesi, saling bertenggang rasa , serta
bertoleransi yang tinggi sehingga tidak terpengaruh oleh hasutan yang dapat menimbulkan
saling curiga dan benci.
Silih Asah yaitu perawat yang merasa lebih pandai atau tahu dalam hal ilmu
pengetahuan dapat mengamalkan ilmu yang telah diperolehnya kepada rekan sesama perawat
tanpa pamrih.
Kesimpulan hubungan perawat dengan perawat :
Jadi dari roleplay yang kita tampilkan kita mengetahui bahwa sesama perawat tidak
memandang banyaknya pengalaman karena pasien berhak memilih perawat yang
dikehendakinya dan sebaiknya perawat yang sudah banyak memiliki ilmu dan kemampuan
mengajarkan dan memberi kesempatan kepada yang lebih junior agar sama sama menjadi
perawat yang professional.

Anda mungkin juga menyukai