“HERNIA UMBILIKALIS”
Diajukan sebagai salah satu syarat guna mengikuti ujian di SMF Bedah
Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
Oleh:
Rizal Aditya Setiawan Marlissa, S.Ked
(0120840233)
Pembimbing :
dr.Donald W.S.Aronggear,Sp.B (K) Trauma FINACS,FICS
1
LEMBAR
PENGESAHAN
NIM : 0120840233
Hari : Rabu
Pembimbing/Penguji
1
BAB I
PENDAHULUAN
bayi dan biasanya sembuh sendiri. Hanya hernia yang sangat besar, gejala, atau
bertahan melewati usia tiga tahun yang akan membutuhkan perbaikan dengan
operasi.1 Hernia umbilikalis pada anak-anak membutuhkan ahli bedah pediatrik dan
bedah umum untuk mengevaluasi dan mengobatinya. Meskipun defek hernia hadir
saat lahir, tetapi tidak seperti hernia masa kanak-kanak lainnya, hernia umbilikalis
dapat sembuh tanpa perlu operasi. Namun, hernia ini tidak selalu terselesaikan, dan
Hernia umbilikalis adalah gangguan umum dari dinding perut anterior pada
munculnya benjolan. Hernia umbilikalis terlihat pada sekitar 10-20% dari semua
anak. Kejadian hernia umbilikalis pada usia 1 tahun berkisar antara 2-15% kasus dan
insidensi meningkat pada bayi-bayi asal Afrika (85%). Frekuensi lebih tinggi pada
neonatus prematur dan kecil untuk usia gestasional. Berat badan lahir rendah
merupakan faktor risiko yang terlihat pada pengembangan hernia umbilikalis. Anak-
anak dengan bawaan hipotiroidisme, sindrom Down (trisomi 21), trisomi 13, trisomi
umbilikalis.3
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definsi
keluar dari daerah pusar akibat kelemahan jaringan penyambung dan otot perut.
Kelemahan tersebut membentuk suatu “bukaan” yang dikenal dengan defek, yang
menyebabkan jaringan lemak dan organ dalam perut di bawah pusar dapat ikut
menonjol keluar.
terjadi pada orang dewasa walaupun jarang. Pada anak-anak, defek seringkali
Pada dewasa, hernia umbilikalis tidak dapat sembuh sendiri dan hanya dapat
2.2 Anatomi
2
2.3 Etiologi dan Epidemiologi
umbilikalis pada bayi dan anak terjadi karena kegagalan penutupan cincin fasia
ras, usia kehamilan, dan kehamilan kembar. Di Amerika Serikat, kejadian pada
anak-anak Afrika-Amerika sejak lahir hingga usia 1 tahun berkisar antara 25%
hingga 58%. Pada kelompok usia yang sama memiliki insidensi 2% hingga
18,5%. Bayi prematur dan bayi berat lahir rendah memiliki insiden yang lebih
tinggi daripada bayi cukup bulan, dilaporkan hingga 75% pada bayi dengan berat
500 hingga 1500 g pada kelahiran. Bayi dengan kondisi tertentu lainnya, seperti
13, 18, dan 21), dan hipotiroidisme kongenital, juga memiliki peningkatan
peritoneum dialisis.2
2.4 Patofisiologi
kehamilan dan kembali sepenuhnya ke rongga perut pada minggu ke-12 usia
kehamilan. Selama periode ini, rotasi dan fiksasi usus berlangsung. Perjalanan ini
mayoritas aman. Namun, sejumlah kegagalan dapat terjadi selama periode ini.
Penyakit yang paling umum ditemui pada gangguan pengembalian normal usus
3
kemungkinan mekanisme pembentukan hernia umbilikalis. Namun demikian, ada
Ini adalah varietas yang paling umum dari hernia umbilikalis dan
dinyatakan normal dan tanpa gejala. Terutama lingkaran kecil dari pertengahan
ileum adalah hal biasa pada hernia umbilikalis tapi jarang sisa-sisa saluran
ileum terminal, sekum, naiknya usus besar, atau seluruh usus halus bahkan
sampai usus besar, meskipun ukuran hernia umbilikalis akan jauh lebih besar.5
2.5 Diagnosis
antara lain:
4
2.6 Pemeriksaan Penunjang
CT-Scan, Laboratorium darah, urinalisa dan EKG (untuk pasien usia > 45 tahun)
2.7 Penatalaksanaan
sendirinya pada usia 18 bulan. Menahan hernia dengan koin, pita, pembalut atau
alat lain kadang-kadang membuat pasien lebih nyaman tapi tidak mengurangi
atau pita tersebut yang akan menyebabkan terjadinya infeksi, oleh karena itu, hal
apabila:
5
teknik pembedahan perbaikan terbuka dan Laparoskopi. Perbaikan dapat
dibuka, meninggalkan sebagian dari kantung yang melekat pada kulit umbilikal
benar dibagi dan dipotong menjadi fasia yang kuat. D, Defek fasia tertutup dalam
mode transversal dengan jahitan yang tidak diserap dan sederhana. E, Kantung
umbilical yang tersisa, yang melekat pada kulit umbilical, diamankan ke fasia
6
dengan jahitan yang terputus dan terserap. F, Insisi kulit ditutup dengan jahitan
subkutikular.2
beberapa tusukan atau sayatan kecil pada perut. Ports atau Trocar (tabung
kamera yang menyala diletakkan pada Port. Perut akan mengembang oleh karena
gas karbondioksida yang memudahkan dokter bedah untuk melihat letak hernia.
Mesh dapat dijahit atau menggunakan staples pada otot sekitar hernia. Bekas Port
7
2.8 Komplikasi
a) Luka hematoma,
b) Infeksi luka,
c) Hernia rekuren.1
8
BAB III
LAPORAN KASUS
3.2 Anamnesis
Heteroanamnesis
a. Keluhan utama
keluhan benjolan hilang timbul pada daerah pusar sejak ± 2 tahun yang lalu,
benjolan timbul dengan gerakan aktif pasien yang semakin membesar pada
saat menangis atau batuk, dan hilang pada saat tidur/istirahat. Keluarga pasien
mengaku tidak ada nyeri tekan pada benjolan, mual (-), muntah (-), kembung
9
(-), demam (-), makan dan minum baik, buang air besar dan buang air kecil
baik.
e. Riwayat Persalinan
Spontan/ BBLR
b. Status Generalis
P = V/F D=S
P = Sonor
10
Abdomen : I = Distensi (-), jejas (-)
A = BU (+) Normal
P = Tympani
c. Status Lokalis
Regio Umbilikalis
Palpasi : Permukaan tampak tidak rata, tepi regular, warna kulit sama
), panas (-)
11
3.4 Pemeriksaan Penunjang
Hernia Umbilikalis
3.6 Penatalaksaan
a. Medikamentosa
3. Inj. Ranitidin 2 x 20 mg
b. Non medikamentosa
12
Laporan Operasi (16/05/2018)
Laporan operasi :
5. Herniotomi
8. Tutup luka
9. Operasi selesai
3.7 Follow Up
13
TD: N: 82x/m RR: 20x/m SB: 37,0oC 2x500 mg
K/L : CA(-/-), SI (-/-), OC (-) P>KGB (-)
- Inj. Ranitidin
Tho: Simetris, Ikut gerak nafas, SN Ves
2x20 mg
(+/+), Rho (-/-),Whe (-/-)
Cor : BJ SI-II regular, murmur (-), Gallop
(-)
Abd : Datar, BU(+)Normal, supel, Hepar
dan Lien tidak teraba membesar
Eks :Akral hangat, udem (-/-), CRT <3”
Status Lokalis
Regio Umbilikalis
Inspeksi : Tampak benjolan pada
daerah umbilkalis, tepi benjolan berwarna
putih kecoklatan.
Palpasi : Permukaan tampak tidak
rata, tepi regular, warna kulit sama dengan
warna kulit sekitar , diameter ±3cm,
konsistensi kenyal, nyeri (-), panas (-)
A: Hernia umbilkalis
14
Cor : BJ SI-II regular, murmur (-), Gallop
(-)
Abd : Datar, BU(+)Normal, supel,Hepar
dan Lien tidak teraba membesar
Eks :Akral hangat, udem (-/-), CRT <3”
Status Lokalis
Regio Umbilikalis
Inspeksi : Tampak benjolan pada
daerah umbilkalis, tepi benjolan berwarna
putih kecoklatan.
Palpasi : Permukaan tampak tidak
rata, tepi regular, warna kulit sama dengan
warna kulit sekitar , diameter ±3cm,
konsistensi kenyal, nyeri (-), panas (-)
A: Hernia umbilkalis
13 juli S : Benjolan di pusar (+), membesar jika - IVFD RL 10
2018 menangis atau batuk, nyeri (-), demam (-) tpm makro
- Inj.
O: KU : tampak sakit sedang Cefotaxime
Kes : compos mentis 2x500 mg
TD: N: 83x/m RR: 21x/m SB: 36,8oC - Inj. Ranitidin
K/L : CA(-/-), SI (-/-), OC (-) P>KGB (-) 2x20 mg
Tho: Simetris, Ikut gerak nafas, SN Ves - Inj. Antrain
(+/+), Rho (-/-),Whe (-/-) 250 mg
Cor : BJ SI-II regular, murmur (-), Gallop
(-)
Abd : Datar, BU(+)Normal, supel, Hepar
15
dan Lien tidak teraba membesar Terapi rawat jalan
Eks :Akral hangat, udem (-/-), CRT <3” - Pro BPL 14
Juli 2018
Status Lokalis - Proris Sirup 3
Regio Umbilikalis x 1 cth
Inspeksi : Tampak benjolan pada
daerah umbilkalis, tepi benjolan berwarna
putih kecoklatan.
Palpasi : Permukaan tampak tidak
rata, tepi regular, warna kulit sama dengan
warna kulit sekitar , diameter ±3cm,
konsistensi kenyal, nyeri (-), panas (-)
A: Hernia umbilkalis
3.8 Prognosis
16
BAB IV
PEMBAHASAN
didapatkan keluhan benjolan hilang timbul pada perut sejak dua tahun lebih yang lalu,
keluarga pasien mengaku tidak ada nyeri tekan pada benjolan, mual, muntah, demam,
makan dan minum baik, buang air besar dan buang air kecil baik. Anamnesis yang
didapat sesuai dengan teori yang ada bahwa tidak menunjukkan gejala yang
bermakna.
Pemeriksaan fisik inspeksi pada pasien ini ditemukan, tampak benjolan pada
daerah pusar, tepi benjolan berwarna putih kecoklatan. Pada pemeriksaan fisik
palpasi, permukaan tampak tidak rata, tepi regular, warna kulit sama dengan warna
kulit sekitar, diameter ±3cm, konsistensi kenyal. Pemeriksaan fisik sesuai dengan
umbilikus. Bulge dapat membesar dengan mengejan dan menangis, usus halus dan /
Terapi yang dilakukan untuk anak KW, umur 3 tahun 6 bulan yaitu dengan
pembedahan herniorafi sesuai dengan teori yang didapat karena pada umumnya
hernia umbilikalis pada bayi/anak dapat menutup dengan sendirinya pada usia 18
seperti diameter hernia lebih besar dari 1,5 cm, hernia tidak berkurang ukurannya
setelah usia 6-12 bulan, dan hernia tidak menghilang setelah usia 3 tahun.
17
DAFTAR PUSTAKA
2. Holcomb, G. W., & Murphy, J. P. 2010. Ashcraft’s Pediatric Surgery. 5th edition.
Elsevier. Philadelphia, PA. (p637-638)
3. Mirza, B., & All, W. 2016. Distinct Presentations of Hernia of Umbilical Cord.
Department of Pediatric Surgery, Children Hospital Faisalabad, Pakistan. Vol 5.
(p1-2)
4. Mayo Clinic Staff. 2012. Umbilical Hernia. In: Mayo Foundation for Medical
Education and Research 1998-2015. Available on:
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/umbilical
hernia/basics/definition/con-20025630
18