Talas (Colocasia esculenta) merupakan tanaman pangan yang termasuk jenis herba
menahun. Tanaman ini berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Talas memiliki berbagai nama umum di seluruh dunia, yaitu Taro, Old cocoyam,Abalong,
Taioba, Arvi, Talas, Satoimo, Tayoba, dan Yu-tao. Di beberapa daerah di Indonesia, talas
dikonsumsi sebagai makanan pokok dan makanan tambahan. Hal ini wajar untuk dilakukan
mengingat umbi talas memiliki banyak sekali manfaat, yaitu: sumber energi, baik untuk
pencernaan, kesehatan jantung, meningkatkan sistem imun tubuh, mengatasi kelelahan , serta
solusi untuk berbagai penyakit seperti kanker, diabetes, dan masalah kolesterol. Selain itu,
sebagai pahan pangan, talas juga memiliki sejumlah kelebihan, antara lain patinya mudah
dicerna dan tidak menimbulkan alergi , sehingga cocok dikonsumsi anak kecil dan bayi.
Diprovinsi Riau, pusat budidaya talas sendiri berada di Kecamatan Sinaboi, kabupaten
Rokan Hilir. Budidaya ini sangat menjanjikan bagi perekonomian rakyat setempat.
Karenanya PKM yang menggunakan talas sebagai bahan baku utama ini diharapkan tidak
hanya mendatangkan laba bagi wirausaha, tetapi juga bagi para petani talas.
Setelah mengetahui manfaat talas dan pandan yang sangat besar, ditambah dengan bahan
baku yang mudah didapat, akhirnya terbentuklah sebuah inovasi untuk membuat produk
olahan minuman yang berasal dari bahan baku Talas, yang disebut minuman smoothie talas
pandan wangi yang mana minuman smoothie ini, berbeda dengan minuman lainnya yang ada
di pasaran karena, selain memiliki tekstur yang lembut minuman ini juga tergolong sehat dan
memiliki kandungan gizi yang sangat banyak.
Selain itu, kelebihan produk kami adalah menginovasikan talas kedalam bentuk
minuman, yang mana hal ini berbeda dengan produk talas lain dipasaran yang masih banyak
dalam bentuk makanan seperti keripik dan cake. Sehingga diharapkan dengan adanya produk
ini, potensi talas untuk menjadi komoditas unggulan semakin meningkat, baik untuk umbi-
umbian segarnya dan yang terutama “”.
Setelah mempertimbangkan latar belakang dan realita yang ada, maka permasalahan yang
muncul yaitu bagaimana menciptakan suatu alternatif minuman yang diproduksi dengan cara
modern dan dengan harga yang murah namun tetap dapat mencukupi kebutuhan gizi,
terutama untuk generasi muda.
Selanjutnya, permasalahan yang timbul yaitu bagaimana strategi marketing yang harus
dilakukan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan yang dicanangkan. Dimulai dari
bagaimana cara pengolahan barang mentahnya serta bahan pelengkap guna menyempurnakan
produk, bagaimana menyesuaikan harga dengan kemampuan ekonomi mahasiswa secara
umum, bagaimana memilih lokasi dengan kecenderungan minat generasi muda, serta cara
mempromosikan agar sesuai dengan target pasar. Keunggulan dari produk ini yaitu pemilihan
cara pengemasan produk serta bagaimana cara memberikan mindset kepada konsumen bahwa
produk ini bermanfaat untuk dibeli.
1.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan PKM-K tentang usaha pembuatan minuman ini adalah:
Luaran yang diharapkan dari program kewirausahaan ini yaitu membuat kelompok
wirausahawan muda yang bergelut dibidang pengolahan minuman secara modern dan
kreatif yaitu “”, sebagai bentuk produk minuman sehat yang berbahan baku talas. Selain
itu, inovasi minuman ini diharapkan dapat memberikan pilihan produk minuman baru
yang memanfaatkan sumber daya lokal kepada konsumen . Apalagi dengan popularitas
talas yang masih dirasa kurang, sehingga dengan inovasi produk ini diharapkan konsumen
penggemar tanaman yang memiliki banyak khasiat ini meningkat, yang akhirnya juga
akan meningkatkan kesejahteraan petani talas.
1.5 Kegunaan
Setelah prtoduk minuman ini dapat dipasarkan di masyarakat diharapkan ada beberapa
manfaat yang dapat dirasakan antara lain :
a. Aspek Kesehatan
Smoothie ini diharapkan dapat menjadi cemilan yang tinggi karbohidrat sehingga
masyarakat bisa mengkonsumsi minuman sehat yang berkualitas.
b. Aspek Sosial – Ekonomi
Memberi alternatif minuman yang tidak hanya ekonomis tetapi juga membantu
masyarakat untuk mendapatkan sumber karbohidrat lain melalui produk sehat dan
inovatif.
c. Aspek IPTEKS
Produk ini dikenal dengan minuman yang sehat, berkhasiat serta bebas dari bahan
pengawet. Hal ini karena bahan- bahan yang digunakan adalah bahan alami termasuk
teknologi yang digunakan untuk memastikan produk tetap awet. Adapun teknologi
yang dipakai menggunakan alat yang bernama “ cup sealer” yang berfungsi membuat
kemasan terbebas dari udara sehingga minuman yang ada didalamnya tetap dalam
keadaan bersih dan steril.
d. Pemerintah
Produk minuman ini dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan
karena dapat menjadi sumber penghasilan yang relatif besar.
e. Mahasiswa
Membantu mahasiswa dalam menumbuhkan dan mengembangkan jiwa kemandirian,
sehingga dapat menjadi pembelajaran serta pengalaman yang sangat berguna bagi
mahasiswa sebagai peluang memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan studi di
perguruan tinggi. Selain itu, sebagai agent of change, mahasiswa diharapkan mampu
untuk menciptakan solusi- solusi kreatif dalam upaya kesejahteraan masyarakat
melalui bidang kewirausaahan.
f. Perguruan Tinggi
Membantu serta mendukung Universitas Riau menuju Entreprenurial University
melalui upaya kreatif dalam berbagai bidang.
Adapun perbandingan kandungan antara keladi dan singkong dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Hal ini mengarah Selling point yang di usulkan Mahasiswa Universitas Riau sebagai
target konsumen. Jika mahasiswa 10.000 orang, dosen 200 orang, jika rata-rata pengunjung
kantin yang tersebar di Universitas Riau 250 orang maka diperoleh pada 50% konsumen dari
kantin yang tersebar di Universitas Riau, maka potensi konsumen adalah 100
konsumen/harinya.
2.5 kelayakan
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu usaha layak atau
tidak didirikan. Beberapa cara yang paling sering digunakan untuk menganalisis kelayakan
suatu usaha adalah dengan cara menghitung perkiraan laba rugi dan R/C Ratio. Perkiraan laba
rugi dihitung berdasarkan pendapatan perbulan di kurangi biaya tetap dan biaya variabel
perbulan. Sedangkan R/C Ratio, merupakan perbandingan antara seluruh
pendapatan/pemasukan dengan biaya produksi. Usaha dikatakan layak apabila R/C Ratio
lebih dari 1,00 (>1,00).
a. Perkiraan Keuntungan
Komponen Rp
A.Pendapatan 2.592.000
B.Biaya
1.Biaya tetap
2.Biaya variabel
C.Keuntungan 1.024.056
B.R/C RATION
Seluruh pemasukan perbulan(R) Rp 2.592.000,- dan biaya produksi
perbulan(C) Rp 1.186000,- sehingga di peroleh r/c ratio= Rp 2.592.000,-/ 1.186000,-
=2,18.Dengan R/C ratio 2,18 lebih besar dari 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan
Lokasi sering kali menjadi faktor yang mendorong keberhasilan usaha,oleh karena itu
pemasaran harus sesuai dengan target yang dipasarkan.Kerikil dibuat dengan target orang
orang di Universitas Riau seperti mahasiswa dan dosen ,untuk itu usaha akan
diperdagangkan di sekitar Universitas Riau
Tahapan produksi ini meliputi tahapan pembuatan keripik keladi keladi ijo langsat.
Dimulai dari bagaimana cara memilih keladi yang baik, proses perebusan untuk
menghilangkan getah, penggorengan, sampai dengan pengemasan.
A. Pemilihan Keladi
Pada hal ini, pilihlah keladi yang kering dan banyak bintik hitamnya. Keladi yang
sudah matang, warna agak keabu- abuan pada dagingnya bisa menjadi salah satu
tanda bahwa keladi tersebut sudah matang. Ciri lain keladi baik dan matang adalah
saat dicium wangi umbinya terasa, serta saat dimasak tidak akan menimbulkan gatal
dimulut.
B. Proses Untuk Menghilangkan Rasa Gatal
Keladi mengandung zat Kalsium Oksalat yang meninggalkan rasa gatal bila
mengkonsumsinya. Namun, rasa gatal ini tidaklah berbahaya bagi manusia. Adapun
cara untuk menghilangkan rasa gatal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kupas umbi keladi dari kulit luarnya. Jangan potong batang keladi saat mengupas
agar terhindar dari rasa gatal.
2. Cuci bersih keladi 5 hingga 10 menit, dianjurkan dengan menggunakan air yang
mengalir.
3.Letakkan keladi dalam suatu wadah dan lumuri dengan garam untuk mengikat zat
Kalsium Oksalat. Diamkan selama kurang lebih 20 menit.
4. Terakhir, Cuci kembali keladi sebelum diolah menjadi keripik
C. Proses Pembuatan
1. Pembuatan Bumbu Halus
Giling cabe hijau, bawang merah, bawang putih, garam bersama- sama kemudian
digoreng.
2. Pembuatan Keripik
Setelah proses untuk menghilangkan rasa gatal pada keladi selesai, sembari tetap
direndam ,yang perlu dilakukan selanjutnya ialah mengiris tipis- tipis keladi tersebut
dengan menggunakan alat potong khusus keripik.
Kemudian keladi yang sudah dipotong tersebut digoreng dan ditiriskan pada mesin
spinner pengering, hal ini untuk mengurangi kadar minyak pada keripik, serta
membuat keripik lebih renyah dan awet.
Setelahnya keripik dicampur dengan bumbu halus, penyedap dan pewarna makanan
Selanjutnya keripik dikemas kedalam plastik
D. Tahapan Pemasaran
Yang termasuk dalam tahapan ini yaitu kegiatan yang meliputi promosi, penjualan, serta
bagaimana memanajemen usaha yang berjalan guna menjaga keberlangsungan usaha ini baik
melalui kegiatan promosi maupun kegiatan penjualan itu sendiri.
Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan pelaporan yang berada pada tahap pasca
produksi. Tahap ini ditujukan untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan keuntungan
yang didapat, sehingga diperoleh data yang akurat sebagai bahan evaluasi.
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA