Kelompok Tugas 2
Kelompok Tugas 2
No. Tahap
1. Sistem program untuk pendaftaran dibuat menggunakan bahasa
pemrograman PHP, dengan Sistem Database yang dibuat menggunakan
MySQL, dan diterapkan (diaplikasikan) pada PC (personal computer)
dengan sistem operasi berbasis Microsoft Windows, Linux, dan
sebagainya.
2. Setelah program selesai dibuat dan kemudian dipergunakan oleh user,
programmer akan memelihara serta menambah atau menyesuaikan
program dengan kebutuhan serta kondisi user.
No. Kelebihan
1. Tahapan proses pengembangannya tetap (pasti), mudah diaplikasikan, dan
prosesnya teratur
2. Cocok digunakan untuk produk software/program yang sudah jelas
kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahannya
3. Software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan
kualitas yang baik
4. Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase
harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya
No. Kekurangan
1. Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti alur sekuensial seperti diusulkan
2. Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel,
karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses
3. Sulit untuk mengalami perubahan kebutuhan yang diinginkan oleh
customer/pelanggan
4. Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung tim
pengembang yang sedang membuat produk
2. Model Prototype
Metode Prototype merupakan suatu paradigma baru dalam metode
pengembangan perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi
dalam dunia pengembangan perangkat lunak, tetapi juga merevolusi metode
pengembangan perangkat lunak yang lama yaitu sistem sekuensial yang biasa
dikenal dengan nama SDLC atau waterfall development model.
Gambar Model Pengembangan Prototype
Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari suatu sistem perangkat
lunak, terdiri atas model kertas, model kerja dan program. Pihak pengembang akan
melakukan identifikasi kebutuhan pemakai, menganalisa sistem dan melakukan
studi kelayakan serta studi terhadap kebutuhan pemakai, meliputi model interface,
teknik prosedural dan teknologi yang akan dimanfaatkan.
Berikut adalah Tahapan – tahapan Proses Pengembangan dalam Model Prototype,
yaitu :
No. Nama Tahapan
1. Pengumpulan kebutuhan
2. Membangun prototyping
3. Evaluasi protoptyping
4. Mengkodekan sistem
5. Menguji sistem
6. Evaluasi Sistem
7. Menggunakan sistem
Penjelasan dari tabel diatas mengenai Tahapan- tahapan dalam prototyping adalah
sebagai berikut:
a. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh
perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem
yang akan dibuat.
b. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan
format output).
c. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan, apakah prototyping yang sudah
dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan atau belum. Jika sudah sesuai,
maka langkah selanjutnya akan diambil. Namun jika tidak, prototyping direvisi
dengan mengulang langkah-langkah sebelumnya.
d. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam
bahasa pemrograman yang sesuai.
e. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai,
kemudian dilakukan proses Pengujian. Pengujian ini dilakukan dengan White Box,
Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur, dll.
f. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah perangkat lunak yang sudah jadi sudah
sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, maka proses akan dilanjutkan ke tahap
selanjutnya, namun jika perangkat lunak yang sudah jadi tidak/belum sesuai dengan
apa yang diharapkan, maka tahapan sebelumnya akan diulang.
g. Menggunakan Sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
b. Model Spiral/Boehm
Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model
prototyping dengan pengulangannya dan model waterfall dengan pengendalian dan
sistematikanya. Model ini dikenal dengan sebutan Spiral Boehm. Pengembang
dalam model ini memadukan beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan
produk khusus atau untuk menjawab persoalan-persoalan tertentu selama proses
pengerjaan proyek.
Tahap-tahap model ini dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut:
No. Tahap Penjelasan
1 Liason pada tahap ini dibangun komunikasi yang baik dengan
calon pengguna/pemakai.
2 Planning pada tahap ini ditentukan sumber-sumber informasi,
batas waktu dan informasi-informasi yang dapat
menjelaskan proyek.
3 Analisis Risiko mendefinisikan resiko, menentukan apa saja yang
menjadi resiko baik teknis maupun manajemen.
4 Rekayasa pembuatan prototipe.
5 Konstruksi dan dilakukan pembangunan perangkat lunak yang
Pelepasan dimaksud, diuji, diinstal
6 Evaluasi Pelanggan/pemakai/pengguna biasanya memberikan
masukan berdasarkan hasil yang didapat
5.2 Penerapan
Model ini sangat sesuai digunakan oleh perusahaan besar yang sudah
berpengalaman mengembangkan software. Mereka dapat memanfaatkan software-
software yang telah umum dikembangkan sebelumnya menjadi bentuk baru dari
software yang ingin dikomersilkan.
6. Fourth Generation Techniques (4GT)
Menggunakan perangkat bantu yang akan membuat kode sumber secara
otomatis berdasarkan spesifikasi dari pengembang perangkat lunak. Hanya
digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak yang menggunakan bentuk
bahasa khusus atau notasi grafik yang diselesaikan dengan syarat yang dimengerti
pemakai. Cakupan aktivitas 4GT:
No. Cakupan
1 Pengumpulan kebutuhan
2 Translasi kebutuhan menjadi prototype operasional, atau langsung
melakukan implementasi secara langsung dengan menggunakan bahasa
generasi keempat (4GL) jika aplikasi relatif kecil
3 Untuk aplikasi yang cukup besar, dibutuhkan strategi perancangan sistem
walaupun 4GL akan digunakan.
4 Pengujian
5 Membuat dokumentasi
6 Melaksanakan seluruh aktivitas untuk mengintegrasikan solusi-solusi yang
membutuhkan paradigma rekayasa perangkat lunak lainnya.
Pada model ini aktifitas kerja dilakukan secara bersamaan, setiap proses
kerja memiliki beberapa pemicu kerja dari aktifitas. Pemicu dapat berasal dari awal
proses kerja maupun dari pemicu yang lain karena setiap pemicu akan saling
berhubungan. Misalnya proses desain akan berubah atau dihentikan sementara
karena ada perubahan permintaan kebutuhan dari customer.
7.1 Penerapan
Concurrent Process Model sering digunakan sebagai paradigma untuk
pengembangan aplikasi Client/Server. Sistem Client/Server terdiri atas satu set
komponen yang fungsional. Ketika diaplikasikan untuk Client/Server, Concurrent
Process Model menggambarkan aktivitas di dua dimensi yaitu dimensi sistem dan
dimensi komponen.