Oleh :
Ajeng Galuh Ramadhani
070117004
3) Terhadap masyarakat
Dengan adanya klien hipertensi dimasyarakat
memungkinkan terjadi perubahan peran dalam masyarakat Selain
itu akan menimbulkan kecemasan terhadap masyarakat dan akan
terjadi ancaman kehilangan salah satu anggotanya.
4) Pelayanan kesehatan
Mengamati prevalensi penyakit hipertensi yang semakin
meningkat,maka akan terjadi beban pelayanan kesehatan di masa
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
A. Pengkajian
Dilaksanakan pada : 4 Desember 2017
Oleh : Ajeng Galuh Ramadhani
Metode : Observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik
1. Data Umum
a. Nama KK : Tn. B
b. Umur : 85 tahun
c. Jenis Kelamin : laki-laki
d. Agama : Islam
e. Alamat : Kelurahan Langensari RT 06/01, Ungaran Barat
f. Pekerjaan : Buruh
g. Pendidikan : SLTA
h. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Hubungan Pendidikan Agama Pekerjaan
1. Tn. B L 43 KK SLTA Kristen Buruh
2. Ny. B P 46 Istri SLTP Kristen IRT
3. An. B P 11 Anak SD Kristen -
4. An. A P 5 Anak - Kristen -
i. Genogram
Keterangan :
: Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
j. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.B adalah termasuk ekstended famili , yang terdiri dari
orang tua, anak yang tinggal bersama cucu
k. Suku Bangsa
Keluarga Tn.B adalah termasuk ke dalam suku jawa
l. Identifikasi Agama
Keluarga Tn.B seluruhnya adalah beragama kristen
m. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Pencari nafkah dalam keluarga yaitu Tn. B yang bekerja menjadi
buruh dari pagi hingga malam dan mempunyai gaji bulanan . Total
penghasilan keluarga berkisar antara 1 jt sampai dengan 2 jt. Keluarga
Tn B hidup sederhana.
n. Mobilitas Kelas Sosial
Keluarga Tn.B saling berinteraksi dengan baik dengan anggota
keluarga yang lain dengan baik.
2. Tahap Perkembangan dan Riwayat Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan yang dijalani keluarga saat ini adalah keluarga usia
dewasa dimana mereka masih mempertahankan suasana kehidupan rumah
tangga yang saling menyenangkan pasangannya, mempertahankan
keakraban pasangan kekuatan fisik, dan penghasilan keluarga
b. Tahap Perkembangan Keluarga Yang belum Terpenuhi
Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi adalah kemandirian
anak di masyarakat.
c. Riwayat Keluarga
Sekarang ini anggota keluarga yang sedang sakit adalah Ny B. tekanan
darah paling tingginya adalah 190 / 110 mmHg. Sekarang ini tekanan
darahnya 160/100 mmHg. Ny.B tidak pernah berolah raga dan suka makan
gorengan. Dengan tekanan darah yang tinggi seperti itu Ny SB tetap
melaksanakan aktifitas dan rutin memeriksakan tekanan darahnya ke pusat
pelayanan kesehatan. Anggota keluarga yang lain dalam keadaan sehat.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Menurut Ny B, Ibu dan Bapak dari Ny B adalah penderita tekanan darah
tinggi dan sekarang bapak Ny B telah meninggal karena ketuaan dan Ibu
Ny B masih dalam keadaan sehat . Tidak ada riwayat penyakit menular
pada keluaga Tn B.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Jenis rumah Tn S adalah rumah semi permanen dengan lantai plester,
terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 kamar mandi dan
sumur. Rumah milik sendiri. Perabot rumah tangga disimpan di rak dan
almari. Rumah, dapur dan kamar mandi terawat. Keluarga memiliki
jamban, pembuangan limbah rumah tangga di alirkan ke kebun dan
terbuka.Ventilaasi rumah baik, penerangan dengan listrik, ukuran rumah
adalah 15 x 8 m2.Pembuangan sampah terbuka.
b. Karakterisitik Lingkungan dan Komunitas yang lebih besar
Keluarga Tn. B termasuk dalam wilayah RT 3 RW 08 Kelurahan Genuk.
Lingkungan pedesaan dengan masih banyak terdapat kandang ternak.
Hubungan antar anggota masyarakat masih baik, dan perkumpulan
kemasyarakatan masih berjalan diantaranya adalah perkumpulan dasa
wisma, perkumpulan PKK, dan kegiatan doa di gereja.
c. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn. B tidak pernah pindah rumah. Sejak menikah sampai
sekarang menempati rumah ini dan anak bersekolah di sekitar rumah.
d. Interaksi Keluarga dengan Masyarakat
Keluarga Tn. B masih mengikuti kegiatan kemasyarakatan yang ada di
sekitar lingkungan, hubungan dengan keluarga dan masyarakat baik.Tidak
ada pertemuan keluarga secara rutin.
4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Cara berkomunikasi keluarga Tn. B menggunakan bahasa Jawa.
Komunikasi antar anggota keluarga terbuka, bila ada masalah di keluarga
dibicarakan bersama oleh seluruh anggota keluarga
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Pengambilan keputusan jika ada masalah di keluarga adalah dengan cara
musyawarah dengan di pimpin oleh Tn. B. tidak ada anggota keluarga
yang terlalu berpengaruh, semuanya dianggap mempunyai hak untuk
menyampaikan pendapat. Bila ada permasalahan internal akan di
bicarakan dengan Tn B atau dengan Ny B lebih dahulu dan tidak di
bicarakan tingkat keluarga.
c. Struktur Peran
Sebagai kepala rumah tangga yang sudah dalam Dewasa dan serumah
dengan anaknya Tn B bertanggung jawab memenuhi nafkah seluruh
anggota keluarga dan di bantu oleh istrinya Ny. B. hanya saja keluarga ini
belum bisa mandiri semua. Peran anak untuk belajar menuju kemandirian
terlihat terarah. Peran Ny B sebagai istri sesuai dengan harapan suaminya.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn. B menganut nilai dan norma Jawa dalam kehidupan sehari-
hari, berkumpul dengan anggota keluarga pada malam hari. Tidak ada
nilai dan norma yang bertentangan dengan kesehatan.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Hubungan dengan anggota keluarga berjalan harmonis, saling menghargai
satu sama lain, antara anggota keluarga saling memberikan dukungan pada
saudaranya. Pola asuh yang diberikan adalah bebas tetapi terbatas.
b. Fungsi Sosialisasi
Interaksi di dalam keluarga dan tetangga berjalan baik. Demikian juga
hubungan dengan famili lain. Hubungan anggota keluarga dan
hubungannya dengan tetangga tidak ada masalah. Mereka mempunyai
teman masing-masing yang selalu bersilaturahmi.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
Bila ada anggota keluarga yang sakit pertama-tama akan di upayakan
pengobatan ke puskesmas atau petugas kesehatan lain. Kemudian mereka
di perlakukan sebagai anggota yang sedang sakit dengan di berikan waktu
istirahat. Ny B mengatakan memiliki penyakit hipertensi dan kolesterol,
selama ini melakukan perawatan rutin di rumah sakit, Ny B mengatakan
belum mengetahui lebih dalam mengenai penyakit hipertensi dan belum
pernah mendapatkan penyuluhan hipertensi. Selain itu, Ny. B juga hanya
melakukan pengobatan secara medis dan mengkonsumsi jamu untuk pegel
linu.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor, kekuatan, dan persepsi keluarga
Keluarga Tn. B merasakan bahwa kondisi kesehatan Ny B yang selama ini
membutuhkan biaya untuk berobat rutin ke rumah sakit membuat keluarga
berfikir menjadi beban pikiran sendiri bagi Ny B jika sakitnya kambuh
dan cepat marah.
b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
Dalam menghadapi masalah keluarga saling diskusi terutama ketika
sedang kumpul bersama atau nonton tv bareng. Tidak ada kalimat
menyalahkan, tetapi malah memberi motivasi kepada anggota keluarga.
Misalnya dorongan kepada Ny. B untuk tetap semangat dan rajin berobat.
c. Strategi Koping Keluarga
Keluarga Tn. B jarang marah-marah.Semua masalah dihadapi dengan
kepala dingin.Bila ada kebahagiaan selalu bersyukur. Dan bila ada
masalah selalu berpasrah, itu yang di sampaikan Tn. B..
d. Adaptasi Keluarga
Ny B terkadang bosan harus berobat setiap minggu untuk pergi ke RS
memeriksakan kesehatannya, tetapi saat ini beliau sudah dapat
menyesuaikan diri dan menyadari bahwa hal itu merupakan suatu
kebutuhannya dan hal itu ia lakukan demi kesehatannya.
e. Melacak stressor, koping, adaptasi sepanjang waktu
Ny B terkadang sering cepat marah apabila kesehatannya menurun, dan
jika beliau sudah menyadarinya beliau langsung solat dan berdoa agar
diberikan kesehatan.
ANALISA DATA