Dalam bab ini dibahas tentang analisa menggunakan simulasi statis dari
struktur penyangga badan conveyor. Analisa ini berguna untuk mengetahui apakah
desain dan pemilihan material dari struktur sudah sesuai untuk menyangga beban
dari badan conveyor. Simulasi statis menggunakan bantuan software ANSYS 16.0.
1. Geometri penyangga 1.
Geometri 1 memiliki ketinggian 4500 mm pada bagian yang menyangga badan
conveyor, dan memiliki sudut 100 derajat pada kedua kakinya. Struktur penyangga
memiliki dua buah truss pada sisi dalam kaki penyangga untuk memberikan support
pada penyangga.
46
47
2. Geometri penyangga 2.
Geometri 2 memiliki ketinggian 3500 mm pada bagian yang menyangga badan
conveyor, dan memiliki sudut 100 derajat pada kedua kakinya.
3. Geometri penyangga 3.
Geometri 3 memiliki ketinggian 2500 mm pada bagian yang menyangga badan
conveyor, dan memiliki sudut 100 derajat pada kedua kakinya.
48
4. Geometri penyangga 4.
Geometri 4 memiliki ketinggian 1500 mm pada bagian yang menyangga badan
conveyor, dan memiliki sudut 100 derajat pada kedua kakinya.
5. Geometri penyangga 5.
Geometri 5 memiliki ketinggian 500 mm pada bagian yang menyangga badan
conveyor, dan tidak memiliki sudut pada kedua kakinya.
Dari Gambar 4.7 penulis lalu menyusun diagram benda bebas dari
pembebanan yang dilakukan oleh badan conveyor ke penyangga. Beban dihasilkan
dari massa keseluruhan badan conveyor yang terdistribusi ke kelima penyangga.
Massa keseluruhan badan conveyor tersebut adalah 450,43 kg.
4.4.2 Meshing
Meshing geometri menggunakan mesh tipe otomatis, dan ukuran tiap mesh
adalah 0,05 m. Dari hasil meshing didapat jumlah elemen sebanyak 336474 buah.
Apabila ukuran mesh diperkecil maka akan mendapat jumlah elemen yang lebih
banyak dan memakan waktu simulasi yang lebih lama.
4.4.3 Pembebanan
Beban yang disangga oleh struktur adalah beban massa dari badan conveyor
yang dipengaruhi juga oleh gravitasi bumi. Pada simulasi beban massa badan
conveyor diatur dengan bantuan menu distributed mass, lalu dipilih pada
keseluruhan badan conveyor, dan massa diatur sebesar 450,43 Kg. Selanjutnya
ditambahkan menu standar earth gravity dengan arah gravitasi adalah pada sumbu
–Y.
Dari gaya yang dihasilkan dari beban badan conveyor, penulis membuat
sebuah reaksi dari tiap-tiap sambungan truss yang ada pada struktur penyangga.
Pada warna merah menandakan jika truss mengalami kompresi, dan pada bagian
yang berwarna biru menunjukkan truss mengalami tension atau tarikan. Pada sisi
kanan dan kiri dari penyangga akan memiliki reaksi yang sama karena posisi gaya
yang seimbang pada penyangga. Penulis membuat perhitungan hanya pada satu sisi
dari penyangga tersebut.
- Nilai F1 dan F2
W 4418,72 N
F1 + F2 = = = 883,74 N
5 5
883,74 N
F1 = = 441,87 N = F2
2
- Reaksi pada AC
- Reaksi pada CE
- Reaksi pada EG
Pada hasil simulasi menunjukkan tegangan sebesar 130520 Pa, sedangkan pada
tegangan hasil perhitungan didapatkan tegangan sebesar 130177,78 Pa.
- Reaksi pada CD
Karena batang CD menerima reaksi gaya pada kedua ujungnya, maka tegangan
pada batang akan berada pada pusat batang CD. Pada hasil simulasi menunjukkan
tegangan sebesar 45190 Pa, sedangkan pada tegangan hasil perhitungan didapatkan
tegangan sebesar 42583,11 Pa.
- Reaksi pada EF
Sama seperti pada CD, karena batang EF menerima reaksi gaya pada kedua
ujungnya, maka tegangan pada batang akan berada pada pusat batang EF. Pada hasil
simulasi menunjukkan tegangan sebesar 49825 Pa, sedangkan pada tegangan hasil
perhitungan didapatkan tegangan sebesar 42583,11 Pa.
61
M2 + 0,063 Nm − 55,23 Nm = 0
M2 − 55,17 Nm = 0
M2 = 55,17 Nm
- Inersia penampang batang
Pada hasil simulasi menunjukkan tegangan sebesar 288660 Pa, sedangkan pada
tegangan hasil perhitungan didapatkan tegangan sebesar 236000 Pa.
125880 Pa 125244,44 Pa
AC
127530 Pa 125244,44 Pa
CE
130520 Pa 125244,44 Pa
EG
45190 Pa 42583,11 Pa
CD
49825 Pa 42583,11 Pa
EF
288660 Pa 236000 Pa
OP (Seksi 2)