BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Penatalaksanaan Kusta.
BAB II
PENATALAKSANAAN KUSTA
2.1 TUJUAN
Tujuan utama program pemberantasan kusta adalah menyembuhkan pasien kusta
dan mencegah timbulnya cacat serta memutuskan mata rantai penularan dari pasien
kusta terutama tipe yang menular kepada orang lain untuk menurunkan insidens
penyakit.
Program multy drug therapy (MDT) dengan kombinasi rifampisin, klofazimin,
dan DDS dimulai tahun 1981. program ini bertujuan untuk mengatasi resistensi
dapson yang semakin meningkat, mengurangi ketidaktaatan pasien, menurunkan
angka putus obat, dan mengeliminasi persistensi kuman kusta dalam jaringan.
b. Tipe MB
Jenis :
1. Rifampisin 600 mg/bulan diminum didepan petugas.
2. Klofazimin 300 mg/bulan diminum didepan petugas dilanjutkan dengan klofazimin
50 mg/hari diminum dirumah.
3. DSS 100 mg/hari diminum dirumah.
Pengobatan 24 dosis diselesaikan dalam waktu maksimal 36 bulan. Sesudah
selesai minum 24 dosis dinyatakan RFT meskipun secara klinis lesinya masih aktif
dan pemeriksaan bakteri positif. Menurut WHO (1998) pengobatan MB diberikan
untuk 12 dosis yang diselesaikan dalam 12-18 bulan dan pasien langsung dinyatakan
RFT.
Dosis untuk anak
- Klofazimin :
Umur dibawah 10 tahun : Bulanan 100 mg/bulan ; Harian 50 mg/2 kali/minggu
Umur 11-14 tahun : Bulanan 100 mg/bulan ; Harian 50 mg/3 kali/minggu
- DDS : 1-2 mg/kg berat badan
- Rifampisin : 10-15 mg/kg berat badan
- Dapson
Dewasa : 100 mg/hari Berat badan < 35 kg : 50 mg/hari Anak 10 – 14 th : 50 mg/hari
(1 – 2 mg/kg BB/hari)
Lama pengobatan : diberikan sebanyak 6 regimen dengan jangka waktu maksimal 9
bulan.
b. Regimen MDT-Multibasiler
- Rifampisin
Dewasa : 600 mg/bulan, disupervisi Dilanjutkan dengan 50 mg/hari
Anak 10 – 14 th : 450 bulan (12 – 15 mg/kg BB/bulan)
Rifampisin : diminum di depan petugas ( Hari pertama )
Dewasa : 600 mg/bulan
Anak 10 – 14 tahun: 450 mg/bulan
Anak 5 – 9 tahun: 300 mg/bulan
- Dapson :
Dewasa : 100 mg/hari
Anak 10 – 14 tahun: 50 mg/hari
Anak 5 – 9 tahun: 25 mg/hari
Diberikan sebanyak 12 blister dengan jangka waktu 12 – 18 bulan.
Dewasa : 100 mg/hari. Berat badan < 35 kg: 50 mg/hari Anak 10-14 tahun: 50
mg/hari(1 – 2 mg/hari/Kg BB/hari)
- Lampren
Dewasa : 300 mg/bulan, disupervisi Dilanjutkan dengan 50 mg/hari
Anak 10 – 14 th: 200 mg/bulan, disupervisi Dilanjutkan dengan 50 mg selang sehari.
Lama pengobatan : diberikan sebanyak 24 regimen dengan jangka waktu maksimal 36
bulan sedapat mungkin sampai apusan kulit menjadi negatif.
Berikut ringkasan pedoman pemberian paket medikamentosa pada kasus Kusta,
antara lain :
Pengobatan MDT untuk kusta tipe PB dilakukan dalam 6 dosis minimal yang
diselesaikan dalam 6-9 bulan dan setelah selesai minum 6 dosis maka dinyatakan RFT
(Released From Treatment = berhenti minum obat kusta) meskipun secara klinis
lesinya masih aktif. Menurut WHO (1995) tidak lagi dinyatakan RFT tetapi
menggunakan istilah Completion of Treatment Cure dan pasien tidak lagi dalam
pengawasan.
2.4 PENATALAKSANAAN
a. Prinsip pengobatan
1. Pemberian obat anti reaksi
Obat yang dapat digunakan adalah aspirin, klorokuin, prednison, dan prednisolon
sebagai anti implamasi. Dosis obat yang digunakan sebagai berikut :
- Aspirin 600-1200 mg yang diberikan tiap 4 jam, 4-6 kali sehari
- Klorokuin 3x150 mg/hari
- Prednison 30-80 mg/hari, dosis tunggal pada pagi hari sesugah makan atau dapat
juga diberikan secara dosis tertinggi misalnya : 4x2 tablet/hari, berangsur-angsur
diturunkan 5-10 mg/2 minggu setelah terjadi respon maksimal.
Untuk melepas ketergantungan pada kortikosteroid pada reaksi tipe II
digunanakan talidomid. Dosis talidomid 400 mg/hari yang berangsur-angsur
ditirunkan sampai 50 mg/hari. Tidak dianjurkan untuk wanita usia subur karena
talidomid bersifat teratogenik.
Setiap 2 minggu pasien harus diperiksa ulang untuk mellihat keadaan klinis. Bila
tidak ada perbaikan maka dosis prednison yang diberikan dapat dilanjutkan 3-4
minggu atau dapat ditingkatkan (misalnya dari 15 mg menjadi 20 mg sehari). Setelah
ada perbaikan dosis diturunkan.
Untuk mencegah ketergantungan terhadap steroid, dapat diberikan klofazimin.
Klofazimin hanya diberikan pada reaksi tipe II (ENL kronis). Dosis klofazimin
ditinggikan dari dosis pengobatan kusta. Untuk orang dewasa 3x100 mg/hari selama 1
bulan. Bila reaksi sudah berkurang maka dosis klofazimin itu diturunkan menjadi 2 x
100 mg/hari, selama 1 bulan diturunkan lagi menjadi 1 x 100 mg/ hari selama 1 bulan.
Setelah reaksi hilang pengobatan kembali ke dosis semula, yaitu 50 mg/hari.
2. Istirahat/imobilisasi
2.6 EVALUASI
Evaluasi pengobatan menurut buku panduan pemberantasan penyakit kusta depkes
(1999) adalah sebagai berikut :
a. Pasien PB yang telah mendapat pengobatan MDT 6 dosis dalam waktu 6-9 bulan
dinyatakan RFT tanpa diharuskan menjalani pemeriksaan laboratorium.
b. Pasien MB yang telah mendapat pengobatan MDT 24 dosis dalam waktu 24-36 bulan
dinyatakan RFT tanpa diharuskan menjalani pemeriksaan laboratorium.
c. RFT dapat dilaksanakan setelah dosis dipenuhi tanpa diperlukan pemeriksaan
laboratorium. Dikeluarkan dari register pasien dan dimasukkan dalam register
pengamatan (surveillance) dan dapat dilakukan oleh petugas kusta.
d. Masa pengamatan
Pengamatan setelah RFT dilakukan secara pasif :
1. Tipe PB selama 2 tahun
2. Tipe MB selama 5 tahun tanpa diperlukan pemeriksaan laboratorium.
e. Hilang/out of control (OOC)
Pasien PB maupun MB dinyatakan hilang bilamana dalam 1 tahun tidak mengambil
obat dan dikeluarkan dari registrasi pasien.
f. Relaps (kambuh)
Terjadi bila lesi aktif kembali setelah pernah dinyatakan sembuh atau RFT.