Anda di halaman 1dari 3

174

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam bab terakhir penyusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Asuhan

kebidanan Ibu Nifas Patologi dengan perdarahan post partum primer karena

atonia uteri Di Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama “ maka penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada data pengumpulan data dasar didapatkan data meliputi data

subjektifdan data objektif. Pada kasus Ny. M PIA0 umur 28 tahun dengan

perdarahan post partum primer karena atonia uteri. Berdasarkan data

subjektif Ny. M mengatakan lemas dan mengatuk, kontraksi uterus

lembek,. Sehingga data yang diperoleh benar-benar asli dan tepat untuk

menentukan langkah selanjutnya.

2. Interpretasi data pada kasus Ny. M PIA0 umur 28 tahun dengan perdarahan

post partum primer karena atonia uteri dibuat berdasarkan data fokus yang

diperoleh dari hasil pengkajian sehingga diagnosa kebidanan dapat dibuat

sesuai dengan kondisi dan masalah yang dialami Ny. M yaitu merasa

lemah dan mengatuk dengan keadaannya namun hal tersebut sudah

ditangani dengan dilakukan tindakan sesuai kebutuhan kasu Ny M.

3. Rumusan diagnosa potensial yang terjadi pada Ny. M PIA0 umur 28 tahun

dengan perdarahan post partum primer karena atonia uteri berdasarkan

174
175

masalah atau diagnosa kebidanan yang sudah diidentifikasikan yaitu perlu

mewaspadai adanya syok Hipovolemik.

4. Tindakakan antisipasi terhadap diagnosa potensial yang didapatkan pada

kasus Ny. M dengan perdarahan post partum primer karena atonia uteri

dilakukan dengan berkolaborasi dengan dokter SpOG dan dengan tenaga

kesehatan lainnya dan sesuai dengan teori yang ada.

5. Rencana tindakan yang disusun dalam memberikan asuhan kebidanan pada

ibu nifas khususnya pada Ny. M PIA0 umur 28 tahun dengan perdarahan

post partum primer karena atonia uteri adalah diberikan asuhan sesuai

dengan kebutuhan pasien, hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada.

6. Pelaksanaan rencana tindakan pada Ny M PIA0umur 28 tahhun dengan

perdarahan post partum primer karena atonia uteri diberikan asuhan sesuai

dengan kebutuhan pasien, hal ini sudah sesuai dengan teori yang ada.

7. Berkaitan dengan intervensi sampai dengan evaluasi asuhan yang sudah

diberikan dimulai dengan pengkajian pertama sampai terakhir diperoleh

kondisi umum ibu semakin membaik, sehingga asuhan yang diberikan

pada Ny. M berlangsung secara efektif.

8. Pada kasu ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik.

B. Saran

Setelah penulis melakukan tindakan secara langsung pada ibu nifas

patologi dengan perdarahan post partum primer karena atonia uteri , maka

penulis dapat memberikan saran-saran guna meningkatkan mutu pelayanan


176

kebidanan pada ibu nifas adapun saran-saran yang diberikan adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Tenaga Kesehatan


Dapat meningkatkan pelayanan kebidanan khususnya dalam kasus ibu
nifas patologi dengan Perdarahan Postpartum Primer karena Atonia
Uteri.
2. Bagi Mahasiswa
Dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas patologi dengan
Perdarahan PostpartumPrimer karena Atonia Uteri
3. Bagi Institut Pendidikan
Dapat memberikan pengetahuan tentang Perdarahan Postpartum Primer
karena Atonia Uteripada pembelajaran selanjutnya .
4. Bagi Pasien
Diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai bahaya nifas pada
Perdarahan Postpartum Primer terutamakarena Atonia Uteri, dengan
tujuan apabila pasien suatu saat menemukan kejadian yang serupa dapat
melakukan tindakan antisipasi agar melakukan pertolongan awal dengan
membawa pasien ke unit kesehatan terdekat.

Anda mungkin juga menyukai