Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN SEMINAR

PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL


LEACHING
(D-6)

Disusun oleh:
Apta Bagas Nandana (121150029)
Karsah Mintarsih (121150046)

LABORATORIUM DASAR TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” YOGYAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN SEMINAR
LEACHING
(D-6)

Disusun oleh:

Apta Bagas Nandana (121150029)


Karsah Mintarsih (121150046)

Disahkan Oleh,
Assisten Pembimbing

(Febri Rahayu Puspita Sari)

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan praktikum yang
berjudul “ Leaching “ ini untuk diseminarkan sebagai tugas akhir pelaksanaan
Praktikum Pemisahan Difusional TA 2016/2017.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Danang Jaya, M.T. selaku Kalabid Praktikum Pemisahan Difusional.
2. Febri Rahayu Puspita Sari selaku asisten pembimbing Praktikum Pemisahan
Difusional.
3. Rekan-rekan sesama praktikan atas kerjasamanya yang baik.
4. Segenap pihak dan staff Laboratorium Dasar Teknik Kimia UPN ”Veteran”
Yogyakarta.
Penyusun menyadari adanya kekurangan pada laporan ini oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
kesempurnaan laporan selanjutnya.
Akhir kata penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya mahasiswa jurusan Teknik Kimia.

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR ARTI LAMBANG...................................................................... vi
INTISARI .................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1


I.1. Latar Belakang...................................................................... 1
I.2. Tujuan Percobaan ................................................................. 1
I.3. Tinjauan Pustaka................................................................... 2
I.4. Hipotesis.............................................................................. 5
BAB II PELAKSANAAN PERCOBAAN .............................................. 6
II.1. Alat dan Bahan .................................................................... 6
II.2. Cara Kerja............................................................................ 7
II.3. Bagan Alir………………………………………………... 8
II.4. Analisa Perhitungan ............................................................ 9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 10
III.1. Data Percobaan ................................................................... 10
III.2. Pembahasan ....................................................................... 11
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 13
IV.1. Kesimpulan........................................................................ 13
IV.2. Kritik dan Saran................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR ARTI LAMBANG

A : Luas permukaan partikel dalam, cm2

CA : Konsentrasi padatan dalam waktu t, gmol/menit

CAS : Kelarutan kejenuhan zat padat terlarut A dalam larutan, gmol/ml

D : Diameter bungkusanpadatan

KL : Koefisien transfer massa volumetris, cm3/menit

NA : Kecepatan transfer massa, gmol/menit

t : Waktu, menit

V : Volume aquadest, ml

Wt : Berat larutan total, gram

η : Effisiensi Leaching ( garam terekstraksi/garam mula-mula), %

ρ : Densitas garam NaCl, gram/ml

v
INTISARI

Leaching dalam industri kimia memegang peranan penting terutama dalam


satu unit pemisah, misalnya untuk memisahkan gula dari bit dengan memakai air
panas, pengambilan minyak sayur dari biji-bijian seperti kedelai dengan memakai
pelarut organik dan juga banyak lagi pada produk farmasi yang didapatkan dari
akar-akaran dan daun-daunan.
Operasi Leaching adalah mengalirkan solvent cair dalam umpan. Umpan
8 gram garam dapur dan 8 gram pasir ditempatkan dalam tabung sample, dimana
umpan tersebut dalam keadaan diam. Sedangkan pelarutnya adalah aquadest yang
diuapkan terlebih dahulu dalam labu leher tiga, kemudian uap ini diembunkan
dalam kondensor. Hasil ekstraksi berupa larutan garam dapur yang ditampung
dalam labu leher tiga kemudian selang waktu 5 menit dari labu leher tiga diambil
larutan garam dengan menggunakan pipet kemudian dimasukan piknometer
sehingga berat NaCl dan densitasnya dapat dicari. Percobaaan ini diulangi sampai
berat NaCL konstan.
Hasil percobaan, selama 30 menit waktu leaching kadar garam yang
terekstrak adalah sebesar 3,125407% dengan effisiensi 99,429%. Dengan
bertambahnya waktu leaching, maka kadar NaCl yang terekstrak dan effisiensi
leaching bertambah besar. Hal ini dikarenakan oleh semakin banyak mol garam
yang terekstrak kedalam larutan.

Kata kunci: effisiensi, ekstraksi, leaching

vi
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Leaching merupakan salah satu unit operasi yang sudah lama dipakai
dalam industri kimia. Leaching dalam industri kimia memegang peranan
penting terutama dalam satu unit pemisah, misalnya untuk pengambilan
minyak sayur dari biji-bijian seperti kedelai dengan memakai pelarut
organik dan juga banyak lagi pada produk farmasi yang didapatkan dari
akar-akaran dan daun-daunan. Definisi leaching adalah proses pemisahan
zat padat dengan menggunakan pelarut zat cair pada percobaan ini,
campuran padatan yang dipisahkan adalah campuran garam dapur (NaCl)
dengan pasir sedangkan pelarutnya adalah aquadest. Campuran garam
dapur dan pasir ini mempunyai sifat berpori-pori, sehingga partikel-partikel
garam yang larut dalam aquadest mudah keluar dari pori-pori pasir dan tidak
memerlukan pengadukan. Syarat dari pelarut adalah melarutkan salah satu
konstituen dari campuran padatan yang dipisahkan. Dalam percobaan ini
dipakai pelarut aquadest karena aquades merupakan pelarut garam dapur
yang baik dan tidak melarutkan pasir.

I.2. Tujuan Percobaan


1. Mempelajari hubungan antara kadar garam (NaCl) dalam larutan
dengan waktu leaching
2. Mempelajari hubungan antara persentase garam (%NaCl) yang
terekstraksi terhadap garam mula-mula (effisiensi leaching) dengan
waktu leaching.
3. Menentukan koefisien transfer massa pada proses leaching.

APTA BAGAS NANDANA 121150029


KARSAH MINTARSIH 121150046 1
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

I.3. Tinjauan Pustaka


Leaching atau ekstraksi zat padat (solid extraction) merupakan suatu
proses pemisahan fraksi padat yang diinginkan dari fraksi padat yang
lainnya dalam suatu campuran padat-padat, dengan menggunakan solvent
cair. Dalam hal ini fraksi padat yang diinginkan bersifat larut dalam solvent
sedangkan fraksi padat lainnya tidak larut.
Untuk memisahkan komponen dari campuran zat padat atau zat cair, ada
beberapa metode yang dapat dilakukan yang digolongkan pada dua
kategori, yaitu:
1. leaching atau ekstraksi zat padat (solid extraction), yaitu digunakan
untuk melarutkan zat yang dapat larut dari campurannya dengan zat
padat yang tidak dapat larut.
2. ekstraksi zat cair (liquid extraction), yaitu digunakan untuk
memisahkan dua zat cair yang saling bercampur dengan
menggunakan suatu pelarut yang melarutkan salah satu dalam
campuran tersebut.
Makin luas permukaan bidang kontak antara solid dengan solvent maka
solid yang terekstraksi akan lebih banyak atau proses leaching akan berjalan
baik. Leaching dapat dilakukan secara batch dan kontinyu. Pada umumnya
leaching mempunyai tiga langkah yang harus dilakukan yaitu :
1. Pencampuran zat padat dengan campuran yang akan di pisahkan dari
zat penyusun.
2. Penambahan zat terlarut pada langkah pertama yang menyebabkan
fase campuran yang sempurna sehingga perpindahan massa dan
panas berlangsung baik.
3. Pemisahan kedua fase yang telah membentuk kesetimbangan.

2
APTA BAGAS NANDANA 121150029
KARSAH MINTARSIH 121150046
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

Agar proses leaching dapat berjalan dengan baik, maka perlu


diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Campuran padatan harus mempunyai densitas yang lebih besar dari
pada solvent.
2. Campuran padatan bersifat selektif permiabel aktif sehingga terjadi
kontak antara solvent yang membawa partikel-partikel.
3. Campuran padatan mempunyai permukaan aktif sehingga terjadi
kontak antara solvent dan padatannya.
4. Partikel yang akan dipisahkan harus bisa keluar dari pori-pori dan
dapat larut dalam solvent.
5. Solvent harus merupakan cairan yang hanya dapat melarutkan
konstituen yang dikehendaki saja.
Sebelum proses leaching dilakukan, terlebih dahulu harus diperhatikan
sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan yang digunakan sebagai umpan. Hal
ini diperlukan untuk keperluan dalam menentukan jenis solvent dan macam
peralatan yang digunakan. Maksudnya adalah untuk menghindari kerusakan
alat dan demi kelancaran proses. Disamping itu, faktor lain yang
mempengaruhi jalannya proses adalah faktor tekanan dan suhu, terutama
pada proses kelarutan solute. Sebenarnya pengaruh tekanan pada proses
kelarutan solute adalah kecil dan dapat diabaikan, kecuali pada tekanan
tinggi.
Pelarut yang digunakan tergantung dari bahan padat yang akan
diekstraksi, karena pada bahan itu terdapat zat dapat larut juga yang tidak
dapat larut. Dengan mengetahui sifat dari bahan yang akan dipisahkan,
maka dapt dipilih pelarut yang sesuai. Proses pelarutan pada temperatur
tinggi akan mempercepat pelarutan solute dalam solventnya. Pada
temperatur tinggi, viskositas zat menjadi rendah dan difusivitas zat menjadi
besar. Hal ini sangat menguntungkan karena mempercepat
pemisahan.(Treybal, R.E.,1960)

3
APTA BAGAS NANDANA 121150029
KARSAH MINTARSIH 121150046
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

Dalam proses leaching ini, metode operasinya sangat sederhana karena


dilakukan single stage operation dengan anggapan proses berjalan steady
state. Keadaan ini dapat digunakan dengan mengadakan kontak fase antara
campuran zat dan solventnya sehingga memperoleh kesetimbangan fase.
Selain membutuhkan waktu yang lama, cara ini juga memberikan produk
yang terlalu sedikit, sehingga tidak banyak digunakan. Yang banyak
digunakan adalah cara multi stage operation karena operasinya lebih
sempurna dan produk yang dihasilkan lebih banyak. (Brown,G.G.,1978)
Apabila suatu bahan akan dipisahkan dari padatan menuju pelarut, maka
kecepatan transfer massa dari permukaan zat padat menuju cairanadalah
faktor kontrol. Hal ini sesungguhnya tidak berlawanan atau berbeda dalam
fase padat, jika bahan tersebut adalah suatu bahan murni. Persamaan ini
akan diperoleh jika terjadi sistem batch.
Kecepatan transfer massa zat terlarut A yang akan dipisahkan terhadap
larutan dengan volume (m3) adalah
NA
= KL (CAS-CA)
A
Neraca massa zat x pada cairan disekitar alat ektraktor proses dapat
dinyatakan dengan :
M.in – M.out – M.reaksi= M.acc
dC A
0 – KL A ( CAS – CA )- 0 = V
dt
dC A
-V = KL A ( CAS – CA)
dt
dC A
-V = NA = A KL (CAS-CA)
dt
Diintegralkan dari t = 0 dan CA = CA0 terhadap t = t dan CA = CA
CA t
dC A A KL
- 
C AS
=
C AS  C A
=
V  dt
t 0

CAS  CA  AKL 
 ln  t
CAS  CAo  V 

4
APTA BAGAS NANDANA 121150029
KARSAH MINTARSIH 121150046
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

dengan mengintegralkan dari K = 0 → K = t dan CA = CA0 → CA = CA


hal ini diasumsikan :
1. Ukuran benda padat berpori tetap
AKL
2.Luas permukaan kontak tiap satuan volume padatan tetap-nilai di
V
 C  CA 
dapat dengan membuat grafik hubungan antara : - ln  AS  Vs t
 C AS  C Ao 

I.4. Hipotesis
1. Hubungan antara kadar garam dengan waktu leaching akan berbanding
lurus, diamana semakin lama waktu leaching maka semakin banyak
kadar NaCl, dikarenakan semakin lama waktu kontak menyebabkan
banyak NaCl yang terlarut dengan air.
2. Hubungan antara efisiensi dengan waktu leaching akan menunjukan
hubungan berbanding lurus karena semakin lama maka berat garam yang
terlarut akan semakin besar.
3. Nilai Koefisien akan bergantung dengan konsentrasi garam yang
terkandung dalam air

5
APTA BAGAS NANDANA 121150029
KARSAH MINTARSIH 121150046
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN

II.1.Alat dan Bahan


1. Alat yang digunakan
a. Timbangan d. Gelas Ukur g. Termometer
b. Gelas arloji e. Pipet Gondok h. Jangka sorong
c. Piknometer f. Corong i. Gelas Beker
2. Bahan yang digunakan
a. NaCl (garam dapur) d. Benang f. Aquadest
b. Pasir e. Kertas saring
Gambar Rangkaian Alat

Gambar 1. Rangkaian alat ekstraksi leaching


Keterangan alat :
1. Pemanas 7. Penjepit
2. Termometer 8. Tabung pemanas
a. titik didih 9. Pompa vakum
b. titik embun 10.Statif
3. Labu leher tiga 11.Labu penampung
4. Isolasi
5. Pendingin
6. Tabung pengaman

6
APTA BAGAS NANDANA 121150029
KARSAH MINTARSIH 121150046
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

II.2. Cara Kerja


Percobaan praktikum leaching dimulai dengan menera piknometer
untuk mengetahui volume piknometer sesungguhnya, setelah itu menimbang
garam dapur dan pasir masing masing seberat 8 gram. Kedua bahan tersebut
dicampurkan lalu dibungkus dengan kertas saring dan mengukur diameternya
dan memasukannya ke dalam tabung sampel.
Mengisi labu leher tiga dengan aquades dengan volume 250 ml,
kemudian menghidupkan pemanas dan pendingin sampai aquades mendidih
dan menguap hingga uap melewati pendingin dan mengembun. Pada saat
embun atau tetesan pertama menetes ke dalam tabung sampel catat titik
embun, titik didih dan waktu mula-mula leaching (t=0). Setelah itu matikan
pemanas pada selang waktu 5 menit dan mengalirkan larutan garam
terekstraksi ke dalam labu leher tiga dengan membuka kran penjepit lalu
menutupnya kembali. Menghidupakan pompa vakum untuk menghisap
ekstrak yang masih tertinggal sampai tidak ada lagi ekstrak yang keluar dari
tabung sampel
Mengambil larutan garam dari labu leher tiga secukupnya dan
didinginkan, lalu memasukannya ke dalam piknometer pada suhu sesuai
dengan suhu peneraan piknometer dan menimbang untuk mengetahui berat
larutan, setelah itu mengukur rapat massa atau densitas larutan garam.

7
APTA BAGAS NANDANA 121150029
KARSAH MINTARSIH 121150046
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

II.3. Bagan Alir

Menera piknometer

Menimbang pasir dan garam dapur dengan berat masing-masing 8 gram

Mencampur pasir dan garam dapur dan membungkus dengan kertas saring serta
mengukur diameternya

Memasukkan kedalam tabung sampel

Mengisi labu leher tiga dengan aquades dengan volume 250 ml

Menghidupkan pemanas dan pendingin

Mencatat titik embun dan titik didih dan mencatat waktu mula-mula leaching
(t = 0)

Mematikan pemanas pada selang waktu 5 menit

Membuka kran penjepit untuk mengalirkan ekstrak

Menghidupkan pompa vakum

Mengambil larutan garam dari labu leher tiga

Mengukur densitas larutan

Mengulangi langkah pada bagan ke-6 sampai ke-12 hingga didapat 6 data

8
APTA BAGAS NANDANA 121150029
KARSAH MINTARSIH 121150046
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

II.3. Analisa Perhitungan


a. Perhitungan untuk peneraan piknometer
Suhu aquadest :t °C
Berat piknometer kosong :a gr
Berat piknometer + aquadest :b gr
Berat aquades : (b-a) gr
gr
Densitas aquadest pada suhu t oC :c
ml

Volume aquadest = volume piknometer :


b  a  ml
c

b. Perhitungan untuk mencari densitas larutan garam


Berat piknometer kosong :a gr
Berat larutan garam + piknometer :d gr
Berat larutan garam : (d-a) gr

Densitas larutan garam :


d  a  c gr
ba ml
Perhitungan mencari berat larutan garam
volume larutan garam – volume aquades =z m
berat larutan garam = (z) x ρlarutan garam
c. Perhitungan mencari kadar NaCl
dihitung dengan korelasi antara densitas, suhu dan kadar NaCl (data
tabel korelasi 3-121, hal 3-94, perry).
d. Perhitungan mencari effisiensi leaching
Garam terekstraksi =(berat larutan NaCl) (kadar NaCl dalam larutan)
garam terekstraksi
Effisiensi leaching = x100%
garam mula  mula

9
APTA BAGAS NANDANA 121150029
KARSAH MINTARSIH 121150046
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Data Percobaan


Berat garam (NaCl) : 8 gram
Berat pasir : 8 gram
Volume aquades dalam labu : 250 ml
Berat piknometer kosong : 14,58 gram
Berat piknometer + aquades : 40,34 gram
Berat aquades dalam piknometer : 25,76 gram

Densitas aquades : 0,996233 gram


ml
Volume piknometer : 24,9717 ml
Diameter padatan : 9,4 cm
Suhu aquades : 28 °C

Tabel 1. Hasil Pengamatan Leaching


Suhu (°C) Berat piknometer Berat Larutan
Waktu
No + larutan garam Garam (gr)
(menit) T didih T embun
(gr)
1 5 99 30,5 40,274 25,694
2 10 99 31 40,445 25,865
3 15 100 31,2 40,516 25,936
4 20 99.5 31,2 40,666 26,086
5 25 100 32 40,800 26,22
6 30 100 32 40,903 26,323

10
APTA BAGAS NANDANA 121150029
KARSAH MINTARSIH 121150046
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

III.2. Pembahasan
a. Menentukan hubungan antara waktu leaching dan kadar NaCl

Gambar 1. Grafik hubungan antara waktu leaching dengan kadar NaCl


dalam larutan

Dari hasil percobaan didapatkan kadar NaCl yang terlarut sebanyak 3,1254
% selama 30 menit. Persen kesalahan rata-rata sebesar 9,4401%, yang berlaku
hanya pada range waktu 0-30 menit. Dari grafik diketahui bahwa semakin lama
waktu leaching maka akan semakin tinggi pula kadar NaCl dalam larutan yang
diperoleh, karena waktu kontak semakin lama sehingga jumlah garam
terekstraksi atau terlarut semakin besar.

11
APTA BAGAS NANDANA 121150029
KARSAH MINTARSIH 121150046
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

b. Penentuan grafik hubungan antara waktu leaching dan effisiensi

Gambar 2. Grafik hubungan antara waktu leaching dengan effisiensi

Dari hasil percobaan selama 30 menit didapatkan effisiensi sebesar


99,429%. Persen kesalahan rata-rata didapat sebesar 9,4062 %, yang berlaku
hanya pada range 0-25 menit. Dengan melihat grafik dapat diketahui bahwa
semakin lama waktu leaching maka akan semakin besar effisiensi yang
diperoleh, hal ini juga disebabkan oleh garam yang terekstraksi atau terlarut
semakin besar. Effisiensi semakin lama akan semakin besar, pada t=tertentu
effisiensi akan konstan dikarenakan garam sudah tidak dapat terekstrak lagi
(keadaan jenuh).

c. Penentuan Besarnya Koefesien Transfer Massa


Dari hasil perhitungan diperoleh besarnya koefisien transfer massa (K L),
cm
yaitu: 0,4117
menit

12
APTA BAGAS NANDANA 121150029
KARSAH MINTARSIH 121150046
LAPORAN LEACHING (D-6)
PRAKTIKUM PEMISAHAN DIFUSIONAL

BAB IV
PENUTUP

IV.1. Kesimpulan
Praktikum Leaching menghasilkan :
1. Semakin lama waktu Leaching, kadar garam terlarut semakin tinggi .
Kadar garam yang dihasilkan selama 30 menit sebanyak 3,1254%.
2. Semakin lama waktu Leaching, Effisiensi garam terlarut semakin tinggi
effisiensi yang dihasilkan selama 30 menit sebesar 99,429%
cm
3. Koefisien transfer massa (KL) yaitu : 0,4117
menit
IV.2. Kritik dan Saran
Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya praktikan dapat mempersiapkan
diri materi-materi yang akan dipraktekkan, agar dalam kegiatan praktikum
tidak terhambat. Selain kesiapan praktikan, alat yang digunakan di
laboratorium harus dalam keadaan yang baik agar hasil praktikum sesuai
dan tepat.
Dalam pengerjaanya, makalah ini masih banyak kekurangan untuk itu
diperlukan saran dan kritik dari pembaca untuk kedepanya makalah ini
menjadi lebih baik.

13
APTA BAGAS NANDANA 121150029
KARSAH MINTARSIH 121150046
DAFTAR PUSTAKA

Brown, G.G., 1973,”Unit Operation”, 3rd edition, Jhon Willey and sons, Inc.,
New York.
Perry, J.H., 1984,”Cheemical Engineering Hand Book”, 6th edition, Mc Graw Hill
Book Company, New York.
Treyball, 1981,”Mass Transfer Operation”, 3rd edition, Mc Graw Hill Book
Company, New York.
LAMPIRAN

1. Menera piknometer.
Berat aquadest dalam piknometer = 25.76 gram
gram
Densitas aquadest pada suhu 28 o C = 0,996233
ml
berat aquadest
Volume aquadest =
densitas aquadest

25.76 gram
=
0,996233 gram
ml
= 25,857 ml
2. Densitas larutan NaCl.
berat larutan dalam piknometer
 larutan NaCl =
volume piknometer
Pada percobaan 1 (tabel 1)
25,694 gram
 larutan NaCl =
25,857 ml
gram
= 0,993696
ml
Dengan cara yang sama akan diperoleh data untuk percobaan lain :
Tabel 2. Waktu leaching dengan densitas larutan NaCl
No. Waktu Densitas larutan NaCl
(menit)  gram 
 ml 
 
1. 5 0,993696
2. 10 1,000309
3. 15 1,003055
4. 20 1,008856
5. 25 1,014038
6. 30 1,018022
3. Kadar NaCl dalam larutan
Percobaan dilakukan pada suhu 28 o C.
Contoh : untuk 1 % kadar NaCl dalam larutan akan didapatkan densitas :
40
28

25
0,99908 x 1,00409

40  28 0,99908 - x

40  25 0,99908  1,00409
x  1,003088
maka  larutan NaCl pada suhu 28 oC dengan kadar 1% adalah 1,003088
gr
.
ml
Dengan cara yang sama akan diperoleh densitas larutan NaCl pada kadar
2%, 4%, dan 8% pada suhu 28 oC.
Tabel 3. Kadar NaCl dalam larutan dengan densitas larutan NaCl
No. Kadar NaCl Densitas larutan NaCl
dalam larutan
(%)
25 oC 28 oC 40 oC

1. 1 1,00409 1,003088 0,99908


2. 2 1,01112 1,010080 1,00593
3. 4 1,02530 1,024194 1,01977
4. 8 1,05412 1,052892 1,04798
Menghitung kadar NaCl dalam larutan pada densitas tertentu pada 28 oC.
gram
Percobaan 1 : pada densitas 0,993696 dengan cara interpolasi, maka
ml
akan didapatkan kadar NaCl. dalam larutan.

2
1

x
1,010080 1,003088 0,993696

2  x 1,010080  0,993696

1 1,010080  1,003088
x = 0,34057
gram
Sehingga kadar NaCl dalam larutan pada densitas 0,993696 adalah
ml
0,34057 %
Dengan cara yang sama akan diperoleh data untuk percobaan lain :
Tabel 4. Densitas larutan NaCl dengan kadar NaCl dalam larutan
No. Densitas larutan NaCl Kadar NaCl dalam
larutan
1. 0,993696 0,34057
2. 1,000309 0,60414
3. 1,003055 0,995714
4. 1,008856 1,82514
5. 1,014038 2,56086
6. 1,018022 3,125407

4. berat larutan garam total (Wt).


Wt =  NaCl x Volume pelarut
Pada percobaan 1 :
gram
Wt = 0,993696 x 250 ml
ml
= 248,424 gram
Dengan cara yang sama akan diperoleh data untuk percobaan yang lain :
Tabel 5. Densitas larutan NaCl dengan berat larutan NaCl dalam larutan
No. Densitas larutan NaCl Berat larutan NaCl
 gram  (gram)
 ml 
 
1. 0,993696 248,424
2. 1,000309 250,07725
3. 1,003055 250,7625
4. 1,008856 252,214
5. 1,014038 253,5095
6. 1,018022 254,5055

5. Berat larutan NaCl yang terekstraksi.


Berat terekstraksi = Wt x Kadar NaCl dalam larutan
Pada percobaan 1 :
Berat terekstraksi = 248,424 x 0,34057%
= 0,84605 gram
Dengan cara yang sama akan diperoleh data untuk percobaan lain :
Tabel 6. Kadar NaCl dalam larutan dengan berat larutan NaCl murni
No. Kadar NaCl Wt Berat NaCl murni
dalam larutan (gram) (gram)
(%)
1. 0,34057 248,424 0,84605
2. 0,60414 250,07725 1,510817
3. 0,995714 250,7625 2,496877
4. 1,82514 252,214 4,603259
5. 2,56086 253,5095 6,492023
6. 3,125407 254,5055 7,954333
6. Effisiensi leaching.
Untuk mencari effisiensi leaching dapat dilakukan dengan cara :
Berdasarkan zat terlarut dalam sample yang akan dilarutkan.
garam terekstraksi
Effisiensi leaching (  ) = x 100 %
garammula  mula
Pada percobaan 1 :
0,84605
 = x 100%
8
= 10,575%
Dengan cara yang sama akan diperoleh data untuk percobaan lain :
Tabel 7. Waktu leaching dengan Effisiensi
No. Waktu Berat NaCl murni Berat larutan Effisiensi
(menit) (gram) NaCl (gram) (%)
1. 5 0,84605 248,424 10,575
2. 10 1,510817 250,07725 18,885
3. 15 2,496877 250,7625 31,210
4. 20 4,603259 252,214 57,540
5. 25 6,492023 253,5095 81,150
6. 30 7,954333 254,5055 99,429

7. Mencari % kesalahan.
b. Hubungan kadar garam dalam larutan dengan waktu leaching.
Tabel 8. Waktu leaching dengan Kadar NaCl dalam larutan
Waktu (menit) Kadar NaCl dalam larutan
(%)
5 0,34057
10 0,60414
15 0,995714
20 1,82514
25 2,56086
30 3,125407
Dari data-data diatas tersebut dapat dibuat persamaan garis lururs yang
merupakan hubungan antara kadar garam dalam larutan dengan waktu
leaching dengan persamaan garis polynomial orde 2 :
Y = a X2 + b X + c
Dimana y = kadar garam, x = waktu, a, b & c = konstanta
Dengan metode Least Square, yaitu :
 Y = a  X2 + b  X + n c………………………………………(1)
 XY = a  X3 + b  X2 + c  X……………………………….(2)
 XY = a  X4 + b  X3 + c X2……………………………….(3)
Tabel 9. Data hubungan waktu (X) dan kadar NaCl (Y)
X Y X2 X3 X4 XY X2Y
5 0,34057 25 125 625 1,70285 8,51425
10 0,60414 100 1000 10000 6,0414 60,414
15 0,995714 225 3375 50625 14,93571 224,0357
20 1,82514 400 8000 160000 36,5028 730,056
25 2,56086 625 15625 390625 64,0215 1600,538
30 3,125407 900 27000 810000 93,76221 2812,866
 105 9,4518 2275 55125 1421875 216,9665 5436,424

Sehingga persamaannya menjadi :


9,4518 = 2275 a + 105 b + 6 c…………………………………(1)
216,9665 = 55125 a + 2275 b + 105 c...………………………(2)
5436,424 =1421875a + 55125 b + 2275 c...…………………...(3)

Eliminasi persamaan (1) & (2)


9,4518 = 2275 a + 105 b + 6 c x 105
216,9665 = 55125 a + 2275 b + 105 c x 6

Mendapatkan persamaan :
-309,357= -91875a – 2625 b ....…………………………………(4)
Eliminasi persamaan (2) & (3)
216,9665 = 55125 a + 2275 b + 105 c x 2275
5436,424 =1421875a + 55125 b + 2275 c x 105
Mendapatkan persamaan :
- 77225,8 = - 23887500 a – 612500 b…………………………(5)
Eliminasi persamaan (4) & (5)
-309,357= -91875a – 2625 b x 612500
-77225,8 = - 23887500 a – 612500 b x 2625
Mendapatkan a & b yaitu :
a = 0,002058
b = 0,045813
a & b dimasukkan ke persamaan 1 mendapatkan c, yaitu :
c = -0,00682
Jadi didapatkan persamaan regresi liniernya, yaitu :
Y = 0,002058 X2 + 0,045813 X – 0,00682
Dengan persamaan diatas dapat dihitung persen kesalahan :
Y hitung - Y data
Persen kesalahan = x 100%
Ydata
Tabel 10. Persentase kesalahan
X Y data Y hitung % kesalahan
(Waktu (Kadar NaCl (Kadar NaCl
Leaching) dalam Larutan) dalam Larutan)

5 0,34057 0,2737 19,63


10 0,60414 0,6571 8,76
15 0,995714 1,1434 14,83
20 1,82514 1,7326 5,0681
25 2,56086 2,4248 5,3148
30 3,125407 3,2198 3,0192
 105 56,64
56,64
Persen kesalahan rata-rata =  9,44%
6

b. Hubungan efisiensi leaching berdasarkan berat zat terlarut mula-mula


dengan waktu leaching.
Tabel 11. Waktu leaching dengan effisiensi leaching
Waktu (x) Effisiensi (y)
5 10,575
10 18,885
15 31,210
20 57,540
25 81,150
30 99,429

Dari data dapat grafik hubungan antara effisiensi leaching vs waktu,


dengan persamaan :
Y = a X2 + b X + c
Dimana y = kadar garam, x = waktu, a, b & c = konstanta
Dengan metode Least Square, yaitu :
 Y = a  X2 + b  X + n c………………………...……………(1)
 XY = a  X3 + b  X2 + c  X……………………………….(2)
X2Y = a  X4 + b  X3 + c  X2………………..…………….(3)
Tabel 12. Data hubungan waktu (X) dan effisiensi (Y)
X Y X2 X3 X4 XY X2Y
5 10,575 25 125 625 52,875 264,375
10 18,885 100 1000 10000 188,85 1888,5
15 31,210 225 3375 50625 468,15 7022,25
20 57,540 400 8000 160000 1150,8 23016
25 81,150 625 15625 390625 2028,75 50718,75
30 99,429 900 27000 810000 2982,87 89486,1
Σ 105 298,789 2275 55125 1421875 6872,295 172395,975
Sehingga persamaannya menjadi :
298,789 = 2275 a + 105 b + 6 c………….…………………...(1)
6872,295 = 55125 a + 2275 b + 105 c………………………...(2)
172395,975 = 1421875 a + 55125 b + 2275 c….…………….(3)

Dengan menggunakan cara eliminasi didapat nilai a, b, & c yaitu :


a = 0,0678
b = 1,3819
c = - 0,1105
Jadi didapatkan persamaan regresi liniernya , yaitu:
Y = 0,0678X2 + 1,3819X – 0,1105
Dengan persamaan di atas dapat dihitung persen kesalahan :
Ydata  Yhitung
Persen kesalahan = x100%
Ydata
Tabel 13. Waktu leaching dengan effisiensi leaching
X Y data Y hitung % kesalahan
(Waktu (Effisiensi) (Effisiensi)
Leaching)
5 10,575 8,9940 19,67
10 18,885 20,4885 8,49
15 31,210 35,8730 14,94
20 57,540 54,4675 5,026
25 81,150 76,8120 5,34
30 99,429 102,3665 2,954
 105 Σ 56,437

56,437
Persentase kesalahan rata–rata =  9,41 %
6
8. Menentukan koefisien transfer massa.
Dari Perry’s Chemical Engineer’s Handbook (tabel 3-121, hal 3-94)
gr
didapat kelarutan NaCl dalam air pada suhu 28oC = 0,3605
ml
Dan BM NaCl = 58,5
gmol NaCl
CAS =
volume laru tan aquadest  NaCl 

0,3605 gmol
CAS =  0.617
58,5 ml
Dengan CAo = 0
BeratGaram terekstraksi 1
Maka CA pada percobaan 1 = x
BM vol. Aquadest
0.84605 1 gmol
= x  0,57849 x 10 4
58,5 250 ml
Dengan cara yang sama akan didapat data sebagai berikut :
 C  CA 
Tabel 14. Hubungan Waktu Leaching Dengan Y  ln  AS 
 C AS  C Ao 
No CA  C  CA  t=x
 ln  AS  =y
(10-4)  C AS 

1. 0,578 0,009432 5
2. 1,033 0,016906 10
3. 1,707 0,02809 15
4. 3,147 0,052430 20
5. 4,43 0,074764 25
6. 5,43 0,0924053 30

 C -C  K -A
- ln  AS A    L t
 C AS - CAO   V 
maka diperoleh : y = bx
Dari data-data diatas tersebut dapat dibuat persamaan garis:
y= a + bx
Dimana :
 C -C 
- ln  AS A  = y
 C AS - CAO 
t=x
 KL - A 
 V  =b
 
a=0
Dengan metode regresi linier :
y = na + bx
xy = ax + bx2
Sehingga persamaannya menjadi :
0,274027 = 105 b
6,327577 = 2275 b
-6,0535 = - 2170 b
b = 0.002789
b..V
KL =
A
A = D 2 = 3,14 9,4  = 277,4504 cm2
2

CAS - CA = 0,006162 – 0,57849 . 10-4 = 6,1041 . 10-3

KL =
0.002789250 = 0.002513
cm 1
277,4504 menit C AS  C A

0,002513 cm
=  0,41170
0,0061041 menit
cm
Jadi besar koefisien transfer massa adalah = 0,41170
menit
Pertanyaan

1. Lutfi Maulana (121150083)

Kesimpulan pertama yang menunjukan bahwa semakin lama waktu leaching, kadar
garam yang terlarut semakin tinggi. Apakah berlaku untuk waktu tak hingga?

Jawaban: Tidak, pada saat waktu tak hingga maka kadar garam telah terekstrak
seluruhnya, sehingga di grafik akan menunjukan garis konstan.\

2. Shabrina Rismayanti (121150028)

Apa fungsi pompa vakum pada praktikum leaching?

Jawaban : Pompa vakum berfungsi untuk menyedot sisa-sisa garam yang masih
tertinggal di rangkaian alat sehingga sisa-sisa garam tersebut masuk ke labu leher
tiga.

3 . Hadi yudha (121150054)


Apa sifat fisika dan kimia dari zat terlarut yang harus diperhatikan dalam proses
leaching?
Jawaban : Sifat fisika dari bahan yang harus diperhatikan adalah seberapa besar
luas kontak yang akan diberikan jika dikontakkan dengan solvent, karena semakin
besar luas kontak maka akan semakin cepat transfer massanya. Sedangkan sifat
kimia bahan yang diperhatikan adalah kelarutannya, bagaimana kelarutan solute
tersebut terhadap solvent yang akan dikontakkan, semakin besar kelarutan dari
solute tersebut maka akan semakin cepat proses leachingnya.

Anda mungkin juga menyukai