Spo 1-29 Ketentuan Pelaksanaan SC Revisi02
Spo 1-29 Ketentuan Pelaksanaan SC Revisi02
medis pembantu.
5) Pilihan operasi utama adalah yang tipe irisan melintang di
segmen bawah uterus sedangkan OSS tipe klasik menjadi
pilihan yang kedua.
6) Operasi dapat bersifat primer, elektif atau darurat.
7) Operasi seksio sesarea yang ke tiga diusulkan pada pasien
untuk dilakukan sterilisasi/tubektomi.
Indikasi
1) Plasenta previa totalis
2) CPD, distosia oleh karena bayi dan panggul
3) Kesempitan panggul
4) Bayi letak lintang
5) Ruptura uteri iminens dan atau gawat bayi sedangkan
persyaratan lahir pervaginam tidak memungkinkan
6) Distosia servikalis
7) Distosia karena tumor jalan lahir
8) Distosia pada letak sungsang
9) Distosia pada kehamilan pasca OSS
10) Kasus infertilisasi dan atau anak mahal
11) Insufiensi utero plasenta dengan skor pelvis yang buruk
12) Dan lain-lain persalinan dengan distosia setelah dilakukan
konsultasi
Persiapan operasi
KETENTUAN PELAKSANAAN
OPERASI SEKSIO SESAREA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PT 1-29 02 3 | 10
Peralatan operasi
1) Di ruang operasi sudah ada pertolongan gawat/emergency
saat operasi berlangsung. Peralatan anestesi, tabung gas
N2O serta oksigen.
2) Alat-alat untuk OSS bisa dilakukan persiapan dan
KETENTUAN PELAKSANAAN
OPERASI SEKSIO SESAREA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PT 1-29 02 4 | 10
2) Protokol Khusus
a. Tindakan yang lain dari prosedur di atas dapat diambil
setelah dilakukan jalur konsultasi dengan konsultan
diatasnya.
b. Kesulitan dengan kedaruratan saat operasi perlu
diantisipasi.
c. Bila waktu melahirkan bayi, robekan meluas ke lateral
dan merobek arteri uterina, perdarahan harus segera
dikuasai dengan klem dan jahitan.
d. Bila segmen bawah ada perlekatan hebat, varises berat,
anak letak lintang dan SBR yang belum terbentuk
dipertimbangkan OSS korpoe.
e. Bila kesulitan melahirkan anak pada irisan profunda
dimungkinkan untuk melakukan transisi T terbalik.
3) Protokol tambahan:
a. Seluruh pasien yang mendapat tindakan seksio sesarea
harus mendapatkan observasi ketat saat pre, durante,
dan post operasi di ruang pemulihan.
b. Observasi yang dimaksud di atas termasuk observasi
keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital, tanda-
tanda perdarahan, dan kondisi lainnya yang dipandang
perlu untuk diobservasi.
c. Jangka waktu pelaksanaan Observasi:
KETENTUAN PELAKSANAAN
OPERASI SEKSIO SESAREA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PT 1-29 02 8 | 10