Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SWOT DALAM PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DI PENGADILAN

Oleh : naffi

( Wakil Panitera Pengadilan Agama Pontianak)

Abstrak:

Strategi Pemberdayaan Manusia Dalam Upaya Peningkatan Kinerja pada pengadilan,

Tulisan ini mengulas tentang Strategis pemberdayaan Sumber Daya Manusia di

Pengadilan, dimaksudkan fokus kepada upaya peningkatan kinerja, dengan harapan

penguatan SDM menjadi benar sebagai pilar utama sebuah organisasi.

Analisis yang digunakan adalah dengan analisis SWOT, menunjukkan hasil bahwa

kondisi Sumber Daya manusia kerja pada Pengadilan memiliki beberapa kekuatan

yang bisa dimanfaatkan dalam upaya peningkatan Kinerja, namun perlu lebih

diperhatikan Kelemahan mendasar, yaitu kurangya semangat kerja dan rendahnya

rasa optimis dan inisitif SDM untuk meningkatkan kwalitas kinerja.


BAB. I

PENDAHULUAN

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia merupakan permasalahan pokok yang

selalu menjadi prioritas utama diantara unsur organisasi lainnya seperti Mony

(keuangan) dan material (Asset), namun demikian bukan berarti pemberdayaan untuk

kedua hal sama sekali dianggap tidak penting justeru ketiga unsur ini mempunyai

keterkaiatn yang sangat erat, berdayanya keuangan dan asset sangat bergantung

dengan daya manusia. Secara Etimologis pemberdayaan (Empowerman) lebih

berdaya dari sebelumnya dalam arti wewenang dan tanggungjawabnya termasuk

kemampuan individual yang dimilikinya, Rob Brown, 1994:16 mengatakan ada

peningkatan tanggungjawab karyawan.

Belakangan ini sering dijumpai pada sebuah instansi terjadi ketidak adilan

dalam pemberdayaan karyawan, ada pegawai yang bekerja dengan merangkap, disisi

lain ada juga yang hampir-hampir tidak jelas apa pekerjaannya. Yang sangat sering

ditemukan pegawai yang pekerjaan bagus, maka ia sering menjadi korban tumpukan

pekerjaan tambahan, bertahun tahun kejadian ini berulang terus.

Maka bila dilihat dari keadaan dalam suatu instansi ada beberapa issu yang

menarik untuk ketengahkana dalam tulisan ini :

1. Belum optimalnya pemberdayaan Keuangan

2. Belum Optimlalnya Pemberdayaan Sumber Daya manusia

3. Belum Optimalnya Pemberdayaan asset


Sebagaimana telah diungkap di atas, ketiga unsur ini adah unsur pokok organisasi,

kemudian dalam pemberdayaan membutuhkan seni seorang manajer, yang dalam

manajemen perlu dilakukan Perencanaan, penataan sturktur, Pelaksanaan, dan

setelah itu perlu diakukan pengawasan, baik pengawasan struktural maupun

fungsioanal.

Dari ketiga issu umum, penulis tertaris untuk membahas tentang “Belum

Optimlalnya Pemberdayaan Sumber Daya manusia “sehingga judul dalam tulis ini

adalah “ANALISIS SWOT DALAM PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA

MANUSIA DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DI PENGADILAN “

Inilah yang menjadi sentra bahasan dalam tulisan kecil ini, disebutnya tulisan ini

adalah tulisan kecil karena ditulis tidak menggunakan waktu khusus menulis, ditulis

sambil membuat berita acara sidang, jika seluruh tugas dan fungsi teknis sudah dalam

situasi aman.
BAB. II

PERMASALAHAN DAN ANALISIS

A. Permasalahan

Adapun yang menjadi permasalah dalam tulisan ini adalah sebagai berikut :

Bagaimana melakukan analisis SWOT dalam Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia ?

B. Analisis Swot

Sebagaimana diketahui bersama bahwa, Manejemen sebagai Ilmu

atau seni dalam mengelola organisasi hendaknya dijalankan dalam upaya

meraih prestasi organisasi yang telah dicita-citakan melalui Visi, seperti Visi

Mahkamah Agung “ Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang

Agung “ , kemudian Misinya 2010-2035, adalah sebagai berikut :

1. Menjaga kemandirian badan peradilan

2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari

keadilan

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan

Teknik Analisis Manajemen (TAM) adalah cara menerapkan metode

ilmiah dalam merinci dan menilai keadaan lingkungan secara komprehensip

guna memperoleh informasi faktor kunci keberhasilan organisasi dalam


mencapai tujuan dan sasaran organisasi, sehingga menghasilkan strategi,

program, kegiatan yang tepat dilakukan.

Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran organisasi hendaknya

berdasarkan fakta kemampuan riil organisasi yakni STRENGTHS (Kekuatan),

WEAKNESSES ( kelemahan) OPPORTUNITIES ( peluang) dan THREATS

( ancaman), informasi kemampuan organisasi itu diperoleh melalui analisis

keadaan lingkungan internal dan eksternal, informasi ini sangat bermanfaat

dan berguna sebagai dasar penyusunan strategi yang tepat guna mencapai

tujuan dan sasaran.

Oleh karena itu dalam analisis ini penulis menggunakan analisis

SWOT, yang sederhananya sebagai berikut :

FAKTOR PENDORONG DAN FAKTOR PENGHAMBAT

PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Sasaran : Terwujudnya Pemberdayaan Sumber Daya Manusia yang optimal

FAKTOR PENDORONG FAKTOR PENGHAMBAT

1. Adanya Standar Operasional 1. Koordinasi lemah (I)

Prosedur (SOP) ( I) 2. Anggaran tidak mencukupi (E)

2. Adanya Sasaran Kinerja Pegawai 3. Kinerja Pegawai Rendah (I)

(SKP) (I) 4. Kurangnya pegawasan dari luar (E)

3. Adanya Pengawasan struktural (I) 5. Tidak jelasnya uraian pekerjaan (I)

4. Pegawai memahami Tugas dan 6. Tidak ada pendampingan

Fungsi (I) peningkatan kerja dari luar (E)


5. Anggaran mencukupi (E) 7. Impelementasi PP 53 tahun 2010

6. Sarana dan Prasarana mendukung (E) rendah (I)

7. Adanya Peraturan Terkait.(E)

Setelah ditemukan faktor-faktor pendorong dan Faktor-faktor

penghambat lalu dikelompokkan mana yang menjadi faktor pendorong

internal dan eksternal, demikian juga faktor penghambat internal dan

eksternal, sebagaimana tabel berikut :

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

FAKTOR INTERNAL

Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


1. Adanya Standar Operasional 1. Koordinasi lemah (I)

Prosedur (SOP) ( I)

2. Adanya Sasaran Kinerja Pegawai 2. Kinerja Pegawai Rendah (I)

(SKP) (I)

3. Adanya Pengawasan struktural (I) 3. Tidak jelasnya uraian

pekerjaan (I)

FAKTOR EKSTERNAL
Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman)

1. Anggaran mencukupi (E) 1. Anggaran tidak mencukupi (E)

2. Sarana dan Prasarana mendukung 2. Kurangnya pegawasan dari luar

(E) (E)
3. Adanya Peraturan Terkait.(E) 4. Tidak ada pendampingan

peningkatan kerja dari luar (E)

Faktor diatas adalah merupakan Faktor internal dan eksternal yang

memperngaruhi Terwujudnya Pemberdayaan Sumber Daya manusia.

Kemudian seorang manajer mencoba menganalisa untuk mendapatkan empat

faktor internal dan eksternal yang utama, dalam kaitannya pemberdayaan

SDM, maka ditemukan faktor internal dan eksternal utama yang merupakan

faktor kunci keberhasilan adalah :

Kekuatan (S) Adanya Pengawasan struktural (I)

Kelemahan (W) Tidak jelasnya uraian pekerjaan (I)

Peluang (O) Anggaran mencukupi (E)

Ancaman (T) Tidak ada pendampingan peningkatan kerja dari luar

(E)

Adapun formulasi strategi SWOT sebagai berikut :


FKK INTERNAL STRENGTHS (Kekuatan) WEAKNESSES (Kelemahan)
Adanya Pengawasan struktural (I) Tidak jelasnya uraian pekerjaan (I)

FKK EKSTERNAL

Opportunities (Peluang) STRATEGI SO STRATEGI WO


Anggaran mencukupi (E)  Maksimalkan pengawasan Struktural  Manfaatkan pelaksanaan sesuai
dengan menggunakan aggaran yang uraian tugas dengan tetap
tersedia memperhatikan ketersediaan
anggaran yang ada

Threaths (Ancaman) Strategi ST Strategi WT


Tidak ada pendampingan Terapkan Pengawasan struktural dengan Manfaatkan uraian pekerjaan
peningkatan kerja dari luar (E) memanfaatkan pendampingan kerja dari dengan meningkatkan
luar
pendampingan peningkatan
kerja
Dari formulasi SWOT di atas, ditetapkan 4 (empat) strategi yang

diharapkan dapat mencapai sasaran keberhasilan, yaitu:

Strategi S-O Maksimalkan pengawasan Struktural dengan


menggunakan aggaran yang tersedia
Strategi S-T : Terapkan Pengawasan struktural dengan
memanfaatkan pendampingan kerja dari luar
Strategi W-O Manfaatkan pelaksanaan pekerjaan sesuai uraian
tugas dengan tetap memperhatikan ketersediaan
anggaran yang ada
Strategi W-T Manfaatkan uraian pekerjaan dengan
meningkatkan pendampingan peningkatan kerja

Dari analisis ini ditemukan peta kekuatan organisasi dalam pemberdayaan sumber

daya manusia sebagaimana digambarkan pada formulasi diatas, kekuatan dan

peluang adalah dengan memaksimalkan pengawasan dengan menggunakan

anggaran yang ada, dari sisi kekuatan dan ancamanpun masih bisa

dikembangakan menjadi perbaikan yaitu dengan menerapkan pengawasan

dengan memanfaatkan pendampingan kerja dari luar. Dari sisi kelemahan dan

peluaang dapat pula dijadikan kekayaan SDM dengan memanfaatkan

pelaksanaan pekerjaan sesuai uraian tugas dengan tetap memperhatikan

ketersediaan anggaran, terakhir kelemahan yang menjadi ancaman adalah

memanfaatkan uraian tugas dengan meningkatkan pendampingan dari luar.


BAB. III

KESIMPULAN

Dari Uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari unsur pokok organisasi yaitu Men, Money dan Material ketuganya

adalah unsur penting, namun apabilan faktor Manusia yang akan

memberikan energi untuk unsur lainnya (Money dan Meterial )

2. Pemberdayaan Manusia dalam sebuah organisasi adalah hal yang sangat

vital

3. Analisis SWOT menghasilkan kekuatan dan peluang dalam pemberdayaan

manusia adalah dengan “memaksimalkan pengawasan dengan

memanfaatkan ketersediaan anggaran “

Demikian tulisan singkat ini, semoga menjadi sebagai pemacu dan pemicu

serta penyemangat dalam meningkatkan tugas masing-masing satuan kerja

dengan memanfaatkan analisa.

Anda mungkin juga menyukai