Anda di halaman 1dari 29

organisasi

versus
akademik

BAGASKARA REZA
PHARMATALK DISCUSSION
PHARMLEAD
18 JULI 2018
bagaskara reza / @bagasukara
Mahasiswa, Farmasi Industri UGM 2015
Presiden BEM KM Farmasi UGM 2018
Aktif di Komunitas Pharmatalk UGM 2016-sekarang
Photographer di Insight Photography 2016-sekarang

- Juara 1 National Debate Competition 6th Pharmacy Expo - UIN Jakarta


- Juara 1 National Essay Competition World Pharmacist Day - UAD Yogyakarta
- Juara 3 Lomba Menulis Esai Populer Nasional Metaforia - Lingkar Sastra ITB
- Ketua Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-PE) - Kemristekdikti
- Top Best Essay Lomba Esai Festival Studi Luar Negeri South Korea - PPI Dunia
- Juara 2 Debat Nasional Kefarmasian 3rd Pharmacovent - UHAMKA Jakarta
- Juara 1 Debat Nasional Kefarmasian Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia
- Juara 1 Debat Nasional Kefarmasian Pharmacopeia - Universitas Padjadjaran
- Atlet Voli Putra Terbaik KMFA Award - FAUGM
- Awardee Beasiswa Prestasi - KAGAMA 77
- 3rd Winner International Business Plan Competition BICCPR - Biofarma
Didiklah rakyat dengan organisasi,
didiklah penguasa dengan
perlawanan.

Pram
first of all.

You don't
have to
choose Kabar baik dari dualisme

one. akademik vs organisasi adalah


Anda tidak harus memilih
salah satunya.
Ini adalah problematika
dilematis.
klasik yang dihadapi
semua mahasiswa baru
ketika banyak tawaran
menggiurkan tentang
organisasi, event dan
kepanitiaan. Ketakutan
semu yang mungkin
masih dijaga dalam diri
hingga kini..

Dua hal ini yang selalu dibenturkan, terkadang karena salah langkah dan
tidak direncanakan, mahasiswa terpaksa harus memilih. Konteks yang
kita bawa di sini adalah bagaimana kita dapat menambah value dari diri
kita melalui prestasi dan organisasi sehingga organisasi bukan pelarian
dan pembenaran dari beban akademik, justru media pembuktian bahwa
keduanya bisa diseimbangkan. Kuncinya adalah manajemen diri Anda. 
samakan persepsi.
what's your thoughts?

"Selesaikan urusan pribadimu, baru urusi urusan orang lain", sering kita
dengar atau bahkan 'iya'-kan. Tetapi sampai kapan? Kita semua sepakat
bahwa akademik (beban studi) adalah kewajiban yang harus menjadi
prioritas. Tetapi ingat bahwa kita yang menjalaninya, kita punya kendali
atas apa yang akan kita capai.

Jangan sampai hal tersebut menghalangi Anda mencapai hal lain


(salah satunya berorganisasi), juga sebaliknya, jangan sampai
organisasi menjadi pembenaran/pelarianmu atas beban
akademikmu.

Oleh karena itu, mereka harus berjalan beriringan dan ditempatkan


secara proporsional.
pijakan sederhana.

‫ﺎس‬ َ
ِ ‫ﻔﻌُﻬُﻢ ﻟِﻠﻨ‬
َ ‫اﻟﻨﺎس أﻧ‬
ِ ‫ﺧﻴ ْ ُﺮ‬
َ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
(Hadits Riwayat ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath, juz VII, hal. 58, dari Jabir
bin Abdullah r.a.. Dishahihkan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab:
As-Silsilah Ash-Shahîhah)
narasi singkat.
Sebelum semuanya, mari memulai dengan berprasangka baik
kepada Yang Maha Memberi. Mengapa? Karena setiap langkah, setiap
ikhtiar, setiap doa, setiap harapan tidak boleh terlepas dari tawakkal
kepada-Nya.

Tidak ada yang tahu prosesnya akan seperti apa, maka mohonlah
dikuatkan, daripada dimudahkan, karena pelaut yang ulung tidak
dibentuk oleh ombak yang tenang. Agar seperti apapun prosesnya,
kita bisa melaluinya dan sampai pada tujuan.

Terlepas Anda sepakat atau tidak, sangat disarankan bahwa tujuan


kita adalah kebermanfaatan, maka niatkan segala rencana untuk
memberikan manfaat seluas-luasnya. Oleh karena itu, akademik dan
organisasi kita, hanya tak ubahnya media yang mengantarkan kita.

Media menuju kebermanfaatan dan bonusnya adalah value diri kita.


jujur.

Tidak ada jaminan bahwa segalanya akan mudah dan menyenangkan


ketika kita menjalani hal yang kita suka, apalagi jika hal tersebut tidak
kita sukai. Hal ini sangat amat erat dengan proses yang akan dilalui
saya, Anda dan mereka yang lain.

Contoh mudahnya, tidak semua orang masuk ke jurusan kuliah yang


mereka sukai (sepenuhnya). Ini dapat menjadi barrier di kemudian hari
dan hal ini nyatanya lumrah dihadapi mahasiswa Farmasi yang konon
"buangan" fakultas sebelah. Maka jujurlah terhadap diri sendiri,
terhadap apa yang ingin kamu capai, terhadap apa yang kamu bisa
lakukan, terhadap sejauh mana kapasitasmu. Jika sudah yakin dengan
apa yang akan dijalani, berikhtiarlah dengan kesungguhan.

Sekali lagi, jujurlah terhadap dirimu sendiri.


cliché?
Momentum
Tentang waktu, yang (mungkin)segera berlalu. Akan
berlalu seperti apa waktu Anda sebagai mahasiswa?

Pencapaian
Tentang kesempatan, yang (mungkin) hanya dimiliki oleh
dirimu, saat ini. Setelah lulus, kesempatan ini jelas sirna.

Kontribusi
Tentang media, yang (mungkin) dapat menjadi amal bagi
dirimu, saat ini juga. Setelah lulus, semuanya berbeda.

Relasi
Tentang koneksi, yang (mungkin) tidak terjalin, jika dirimu
tidak mengambil kesempatan ini.
akademis
Ini kata si kupu-kupu

organisatoris. Halah, pembenaran aja kan?


Bilang aja nilai jelek terus cari
Ini kata si kura-kura pelarian.

Kita itu agent of change, iron Aktivis ga lulus lulus.


stock, iron man :D, dst dst dst
Bermasalah sama kampus.
Mahasiswa harus menjadi social
control, kritik pemerintah! Demo demo nggak jelas!

Panjang umur perjuangan! Ngapain?


Jadi tukang bakar ban?
Turun ke jalan! Tegakkan
parlemen jalanan.
presma / mapres ?

Perdebatan organisatoris dan akademis berlanjut ke kontestasi


Presiden Mahasiswa (Presma) dan Mahasiswa Berprestasi (Mapres).
Presma sering diidentikkan dengan organisatoris, sementara mapres
jelas erat dengan prestasi akademis.

Faktanya, banyak yang berhasil membuktikan bahwa presma juga


mampu berprestasi. Begitu juga mapres yang kemudian menjadi
presma. Mungkin ini fakta yang sederhana, tetapi yang kadang terlupa
adalah Anda punya kesempatan yang sama.
haruskah?
Meskipun sudah tegas bahwa Anda tidak harus memilih salah satunya,
pilihan tetap ada di tangan Anda. Sekali lagi, Anda tidak harus
berorganisasi, tetapi saya amat menyarankan. Mengapa? Anda harus
mencoba terlebih dahulu untuk merasakannya.

Organisasi seharusnya memudahkan, melatih kita dalam banyak hal,


memberi kita kesempatan untuk berkontribusi dan bermanfaat.

Jika Anda merasakan sebaliknya, jika organisasi menyulitkan,


kesalahan ada pada diri kita dalam menempatkan organisasi.

Selesaikan
perdebatan itu
mari bersama
patahkan mitos
yang usang dan
menyebalkan itu.
Hehe
then
the final
question is
how can we do it? 
kenali potensi &
temukan rolemodel
Tuhan memberikan apa yang Anda butuhkan

Anda sangat amat diperbolehkan untuk menekuni passion


Anda, tetapi bagi Anda yang masih bingung, Anda bisa
memulai dengan niat baik untuk tujuan yang baik, sisanya
tinggal rasakan proses dan perkembangan dari diri Anda. Hal
lain adalah temukan rolemodel Anda sehingga Anda punya
"mentor" dalam berikhtiar..

Untuk ini, saya sepakat dengan Paulo Coelho, bahwa


perjalanan penemuan duniawi dapat berakhir menjadi
penemuan harta di dalam diri.

Nikmati prosesnya, Anda akan merasakan perubahan diri Anda.

be yourself. everyone has already taken.


hitung & rencanakan
segalanya
Apa yang akan Anda kejar besok? Lusa? Minggu depan? Bulan
depan? Tahun depan?

Saya yakin Anda bukan sebongkah kayu di tengah laut tenang, yang
terombang-ambing dan tidak melakukan apa-apa. Dan saya tau
rasanya perjalanan tanpa tujuan, ya, membosankan.

Mulailah membuat target harian, bulanan, tahunan, 3 tahun, 5 tahun


bahkan 10 tahun ke depan. Tuliskan! Jangan pernah berharap pada
orang lain, keadaan apalagi keberuntungan.

Tempel di sisi kamar yang paling sering Anda lihat. 


mulai.
Jangan pernah takut memulai, jangan banyak alasan, kejar
target Anda satu per satu, ingat, kejar, Ketika Anda sibuk
berkeluh kesah tentang ketakutan akan gagal dan memikirkan
kapasitas Anda, kompetitor Anda sudah berlari kencang.

Dengan berani memulai, Anda memiliki dua kemungkinan,


berhasil / gagal.  Jika tidak, Anda bahkan tidak memiiki
kemungkinan untuk gagal. Anda akan berada pada posisi
yang lebih rendah dari orang yang gagal.

Mulai. Evaluasi. Lakukan yang lebih baik.

doubt kills more dreams than failure ever will.


buatlah paket
prestasi.
Jika Anda sulit memvisualisasikan apa yang akan Anda rencanakan,
buatlah paket prestasi sederhana.

Sebagai contoh: paket prestasi yang ingin Anda capai adalah ingin
mengubah sistem birokrasi kemahasiswaan di kampus. Tempatkan diri
Anda seolah telah berhasil mencapai hal tersebut. Kemudian, tarik
mundur ke belakang. Anda akan menemukan alur kronologis yang jelas
tentang apa yang Anda butuhkan dan apa yang harus dilakukan.

Cara: khatam segala hal tentang birokrasi kampus (tanya dan baca), akan
lebih mudah jika Anda punya posisi, relasi dan cara berkomunikasi yang
baik, dsb. Breakdown dengan jelas.
ubah musuhmu
menjadi "teman"mu

Musuh? Ya.

Musuh yang saya maksud adalah kompetitor, yang


menjadi pembanding, ukuran dan pelecut semangat diri
yang tentu harus Anda kalahkan.

Begini, Anda akan menghadapi perang yang tidak tahu


akan berakhir seperti apa, yang Anda tahu hanya musuh itu
akan berusaha untuk menang. Menciptakan musuh
sebanyak mungkin membuat Anda punya kesempatan
menang. Musuh Anda bisa teman dekat Anda, bisa
pasangan Anda, bisa kakak/adik Anda, dsb.

Intinya, jangan pernah mau kalah dari mereka (dalam hal


who's your biggest enemy? you.
kebaikan. Fastabiqulkhairat.
Seberapa kejam Anda terhadap
diri Anda?
kejamlah
Anda dan kompetitor Anda, terhadap diri
memiliki waktu yang sama untuk
mencapai hal yang sama. Yang
berbeda adalah cara yang kalian
sendiri.
pilih dan kesempatan yang kalian
gunakan.

Manage waktu Anda lebih baik,


dalam 24 jam, jika dimisalkan
tanggungan akademik Anda 07.00-
17.00 (10 jam), maka Anda punya
sisa 14 jam untuk menyelesaikan
tanggungan di luar itu, entah itu
sosial (bergaul), organisasi atau
pribadi (istirahat, makan, tidur).

Maka kejamlah terhadap hal


sekunder dan tersier yang hinggap
di pikiran, niat, hati Anda 
tenanglah saat gagal,
khawatirlah saat berhasil.
Prestasi itu kalkulasi-akumulasi dari determinasi dan
konsistensi.  Jika tidak diperhitungkan Anda akan dimakan
waktu atau dihentikan keadaan. Kamu mungkin boleh
percaya keberuntungan, tetapi keberuntungan adalah
kesempatan yang diusahakan.

Apa yang membedakan orang gagal dan sukses? orang


sukses adalah orang yang gagal berkali-kali dan bangkit
lagi berkali-kali.

Maka, Anda harus tenang ketika gagal, karena itu tandanya


Tuhan masih memberikan kesempatan kita mendapatkan
pelajaran yang tidak didapatkan orang yang berhasil. Dan
khawatirlah saat berhasil, karena di masa depan bisa jadi
kompetitor Anda akan mengalahkan Anda jika Anda terlena
dan tidak berkembang.
bersyukur.
 ‫ﻲ‬ ‫اﺑ‬َ ‫ﺬ‬ ‫ﻋ‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺗ‬‫َﺮ‬
‫ﻔ‬ َ ‫ﻛ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺌ‬َ ‫ﻟ‬‫و‬ ‫ﻢ‬ ُ ‫ﻜ‬‫ﻧ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻳ‬ ‫ز‬َ ‫ﺄ‬َ ‫ﻟ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺗ‬‫ﺮ‬َ ‫ﻜ‬‫ﺷ‬َ ‫ﻦ‬ َ
ْ ِ َ ُ
ِ ْ ْ ِ
ْ َ ْ َ ْ ِ ْ ْ ُ ْ ‫ﻟ‬
ِ ‫ﺌ‬
‫ﺸﺪِﻳْﺪ‬
“... Sesungguhnya jika ٌkamu َ َ‫ﻟ‬
bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
(Qur'an Surah Ibrahim: 7-8)

dalam berproses alangkah eloknya jika kita tidak membandingkan


pencapaian, karena setiap orang punya jalan suksesnya masing-
masing. Tetapi mulailah belajar dari kegagalan, karena seringkali orang
jatuh di lubang yang sama.
teoritis?
Seorang mahasiswa baru yang tidak memiliki basic organisasi yang kuat mulai jenuh dengan proses
yang ia jalani, maka setelah masuk universitas, ia memutuskan untuk mencoba banyak hal baru dan
berani keluar dari zona nyamannya. Ia perlahan menulis mimpinya untuk 4 tahun studinya di universitas,
ia tuliskan apapun yang ia butuhkan untuk sampai ke yang ia harapkan. Iya. Tanpa sedikitpun takut
berpikir "bagaimana?"

Sebagai penjelasan awal, dia adalah seseorang yang kikuk berbicara di depan umum, tidak percaya diri,
cenderung introvert (tertutup), modalnya hanya satu, ia suka belajar, apalagi hal yang baru. Ia adalah
orang yang (cenderung) terencana, walaupun impulsif sesekali menjadi pilihannya.

Ia perlahan keluar masuk organisasi, bolak balik masuk panitia, berkali kali gagal dalam lomba. Ia hanya
berusaha untuk melakukan kebalikan dari semua hal yang ia tidak sukai. Perlahan ia merasakan
perubahan dalam dirinya, setelah semua proses itu, yang terhitung bukan lagi segala harapan yang ia
capai (gelar/jabatan, prestasi, pencapaian) tetapi yang ia syukuri justru perubahan yang terjadi di dalam
dirinya. Bahwa dengan organisasi value dalam dirinya bertambah, dan tentu berbeda dengan orang lain,
karena perjalanan setiap orang berbeda.

Lebih jauh? Teknis? Mari diskusi...


bagaskara reza / @bagasukara
Mahasiswa, Farmasi Industri UGM 2015
Presiden BEM KM Farmasi UGM 2018
Aktif di Komunitas Pharmatalk UGM 2016-sekarang
Photographer di Insight Photography 2016-sekarang

prestasi
Juara 1 National Debate Competition 6th Pharmacy Expo - UIN Jakarta
Juara 1 National Essay Competition World Pharmacist Day - UAD Yogyakarta
Juara 3 Lomba Menulis Esai Populer Nasional Metaforia - Lingkar Sastra ITB
Ketua Hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-PE) - Kemristekdikti
Top Best Essay Lomba Esai Festival Studi Luar Negeri South Korea - PPI Dunia
Juara 2 Debat Nasional Kefarmasian 3rd Pharmacovent - UHAMKA Jakarta
Juara 1 Debat Nasional Kefarmasian Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia
Juara 1 Debat Nasional Kefarmasian Pharmacopeia - Universitas Padjadjaran
Atlet Voli Putra Terbaik KMFA Award - FAUGM
Awardee Beasiswa Prestasi - KAGAMA 77
3rd Winner International Business Plan Competition BICCPR - Biofarma
find yours.
organisasi
Ketua KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) IPA SMA Mutiara 17 Agustus (2013-2014)
Ketua Ekstrakurikuler Marawis SMA Mutiara 17 Agustus (2013-2014)
Staf Departemen Pelayanan & Syi'ar Lembaga Dakwah Kampus Jamaah Shalahuddin UGM 1437H (2015)
Staf Departemen Advokasi dan Aksi BEM KM Farmasi UGM (2016)
Staf Departemen Syi’ar Keluarga Mahasiswa Muslim Farmasi UGM (2016)
Badan Perumus Keluarga Mahasiswa Muslim Farmasi UGM 1437H (2016)
Kepala Departemen Advokasi Kesejahteraan Mahasiswa Forum Komunikasi Mahasiswa Bekasi UGM (2017)
Research Student Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) Farmasi UGM (2015-2017)
Debate Team Komunitas Pharmatalk Farmasi UGM (2016-2017)
Menteri Advokasi dan Aksi BEM KM Farmasi UGM (2017)
Presiden BEM KM Farmasi UGM (2018)

kepanitiaan
Ketua Panitia Buku Tahunan SMA Mutiara 17 Agustus Angkatan XVIII (2014)
Ketua Panitia Farmasi Ngangkring Bareng UGM (2015)
Div. Humas dan Publikasi Pemira Fakultas Farmasi UGM (2015)
Penanggung Jawab Forga (Forum Keluarga) III BEM KMFA UGM (2016)
Koor. Perlengkapan Open House BEM KMFA UGM (2016)
Div. Acara Diskusi Publik BOPTN UGM (2016)
Div. Acara Safari Idul Adha Fakultas Farmasi UGM 1437H (2016)
Div. Acara Seminar Nasional & Debat Kefarmasian Pharmacious Fakultas Farmasi UGM (2016)
Div. Acara PPSMB Papyrus Fakultas Farmasi UGM (2016)
Div. Acara Aksi dan Peringatan World No Tobacco Day (2016)
Div. Acara Seminar Nasional & Presentasi Oral dalam Rangka Purna Tugas Dr. Sampurno (2016)
Div. Negosiasi Posko Advokasi UGM (2016)
Liaison Officer Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Apoteker Indonesia (2016)
Div. Medis Kompetisi Futsal Patriot Cup (2017)
Div. Perlengkapan Pharmacy Islamic Festival (2017)
karya tulis ilmiah & populer
Penelusuran Potensi DNA Protector Ekstrak Daun Waru (Hibiscus tiliaceus L.) melalui Rapid
Micronucleus Assessment Hibah PKM Kemristekdikti (2016)

Optimalisasi Kolaborasi Nakes: Implementasi One-Stop Medication dan Resep Elektronik berdasarkan
Multikriteria Risiko Pengobatan dan Core Competencies Apoteker untuk Mencegah Insidensi
Medication Error Essay Competition UAD (2016)

Menguak Efek Bifasik Ekstrak Etanolik Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca): Pendekatan
Biomolekuler Tertarget Reseptor Estrogen Hibah PKM Kemristekdikti (2017)

Hegemoni Semu Apoteker dalam BJPS: Inkonsistensi Regulasi dan Inferiornya Peran Profesi Antologi
Esai BEM KMFA UGM (2017)

Refleksi Borgol Ekspresi: Distraksi Outcome ‘Bangku Sekolah’ sebagai Otokritik Pendidikan Formal di
Indonesia, Perspektif Bodoh Otak Kanan dan Kiri Esai Populer Metaforia Lingkar Sastra ITB (2017)

Corruption Madness: Pengejawantahan Pendidikan Karakter Berbasis Collaborative Learning dan


Scientific Approach Kepada Generasi Muda Sebagai Solusi Pemberantasan Korupsi dan Krisis
Multidimensi di Indonesia Lomba Esai Nasional FSLN South Korea (2017)

Breakthrough in Antibiotic Resistance Awareness: Kolaborasi ASU-adapted System dan Community-


based Approach Terintegrasi PIS-PK Menuju Indonesia Cerdas Gunakan Antibiotik Lomba Esai Pharfest
UI (2017)

Floating Pharmacy (A-pung: Apotek Terapung) as A Solution of Unequal Drug Distribution in Anambas
(Kepulauan Riau)  International Bussiness Plan Competition BICCPR (2018)

Direct Observation of Online Herbal Medicine (Jamu) Distribution through E-Marketplace in Indonesia:
A Pilot Study Scientific Poster APPS Japan (2018)
Pahami setiap proses sebagai pencapaian, ingat
organisasi dan prestasi hanya media untuk bermanfaat
dan meningkatkan value dirimu, yang terpenting jangan
berhenti, karena kesalahan terbesar dari berikhtiar
adalah merasa cukup.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai