KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerah yang telah diberikan
kepada penyusun, sehingga dapat menyelesaikan Pedoman Pengorganisasian Departemen Mutu Rumah
Sakit Atma Jaya ini.
Buku pedoman ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam pengorganisasian
Departemen Mutu Rumah Sakit Atma Jaya.
Dalam Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rehabilitasi Medis Rumah Sakit Atma Jaya diuraikan
tentang Visi Misi, nilai – nilai dan uraian tugas dalam Pengorganisasian Departemen Mutu
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan semua pihak
dalam menyelesaikan Pedoman Pengorganisasian Departemen Mutu Rumah Sakit Atma Jaya.
Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan – kekurangan. Kekurangan ini secara
berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan tuntutan dalam pengembangan Rumah Sakit ini.
Jakarta,
Penyusun
0
RUMAH SAKIT
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Kuasa karena atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat
menyelesaikan penyusunan Buku Pedoman Pengorganisasian Departemen Mutu.
Semoga Pedoman ini menjadi tuntutan dalam melaksanakan sistem administrasi dan kepada semua pihak
yang membantu tersusunya revisi buku Pedoman ini kami ucapkan terima kasih.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal :
1
RUMAH SAKIT
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang Pmenyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Menurut pasal 4 Undang-undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyebutkan
bahwa setiap orang berhak atas kesehatan.
Menurut pasal 29 Undang-undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit
menyebutkan bahwa setiap rumah sakit mempunyai kewajiban memberikan pelayanan gawat darurat
kepada pasien sesuai dengan kemampuannya serta membuat, melaksanakan dan menjaga standar
pelayanan kesehatan dirumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai
jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraan
sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang di tetapkan.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan tindakan yang cepat dan tepat
pada seseorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan angka kematian dan mencegah angka
kecacatan. Upaya peningkatan gawat darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat
menanggulangi pasien gawat darurat baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana.
Dengan demikian meningkatkan jumlah gawat darurat maka diperlukan peningkatan pelayanan gawat
darurat baik yang diselenggarakan ditempat kejadian selama perjalanan kerumah sakit maupun di rumah
sakit.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka gawat darurat perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan
pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan kepada pasien pada
umumnya dan Rumah Sakit Atma Jaya
2
RUMAH SAKIT
BAB II
A. PROFIL
Rumah Sakit Atma Jaya (RSAJ) adalah Rumah Sakit dibawah pengelolaan Yayasan Atma Jaya.
Latar belakang pendiriannya adalah kebutuhan akan tempat pendidikan profesi dokter dari Fakultas
Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Berdiri di atas lahan kurang lebih 4 (empat)
hektar, beralamatkan di Jalan Pluit Raya No. 2 Jakarta Utara, merupakan tanah hibah dari
Gubernur DKI Jaya Bapak Ali Sadikin. Tanah ini dihibahkan agar Rumah Sakit Atma Jaya dapat
beroperasi melayani masyarakat Kecamatan Penjaringan dan sekitarnya.
Rumah Sakit Atma Jaya berdiri sejak tahun 1976, sampai saat ini sudah mengalami berbagai
perubahan manajemen dan organisasi. Pada saat ini Rumah Sakit Atma Jaya dipimpin oleh
seorang Direktur Utama dan dibantu oleh 3 (tiga) orang Direktur Fungsional yaitu Direktur
Pelayanan & Penelitian, Direktur Pelayanan & Pendidikan serta Direktur Keuangan,Umum dan SDM.
Direksi Rumah Sakit Atma Jaya bertanggung jawab kepada Pengurus Harian Yayasan Atma Jaya.
Dalam melaksanakan tugas operasional direksi didampingi oleh Dewan Pengawas Rumah Sakit
Atma Jaya yang merupakan perpanjangan tangan dari Pengurus Harian Yayasan Atma Jaya.
Pencapaian yang diaraih dari tahun 2000 s.d 2016 yaitu tahun 2000 lulus 5 (lima) bidang
pelayanan, tahun 2007 lulus 16 bidang pelayanan, tahun 2010 lulus 16 bidang pelayanan, tahun
2011 lulus sebagai Rumah Sakit Pendidikan dan pada tahun 2016 Rumah Sakit Atma Jaya lulus
akreditasi dengan predikat Paripurna.
3
RUMAH SAKIT
4
RUMAH SAKIT
BAB III
VISI, MISI,NILAI DASAR, TUJUAN DAN MOTTO
RUMAH SAKIT ATMA JAYA
A. VISI
"Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya yang Kristiani, Unggul,
Peduli, Profesional, dan Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi."
B. MISI
C. NILAI DASAR
Dengan memperhatikan Visi dan Misi Rumah Sakit Atma Jaya, dirumuskan delapan nilai dasar yang perlu
melandasi sikap kerja sehari-hari bagi semua warga Rumah Sakit Atma Jaya:
1. KRISTIANI Pribadi yang kuat dalam iman, persaudaraan sejati, pelayanan kasih, membela
kehidupan, dan bersedia berkorban untuk sesama.
2. UNGGUL Pribadi yang memiliki kecerdasan mental, spiritual dan emosional secara terpadu
berbudi luhur dan penuh daya juang.
3. PEDULI Pribadi yang tanggap terhadap kebutuhan sekitarnya, memiliki kepekaan sosial,
berbela rasa, dan lebih berpihak kepada yang berkekurangan.
4. PROFESIONAL Pribadi yang memberikan pelayanan kesehatan secara transparan, akuntabel,
responsibel dan adil.
5. INTEGRITAS Pribadi yang berpikir, berelasi, berkata dan berperilaku terpuji, selaras antara kata
dan perbuatan, menjaga martabat serta menjunjung tinggi etika.
5
RUMAH SAKIT
D. TUJUAN
E. MOTTO
BAB IV
6
RUMAH SAKIT
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
7
RUMAH SAKIT
PENDIDIKAN PENELITIAN
SPV
Komite Medik
Instalasi Rehabilitasi Medis
SMF Penunjang Medik
Wakil Kepala
Administr
asi
BAB VI
URAIAN JABATAN
8
RUMAH SAKIT
A. TUGAS
1. Memimpin dalam merumuskan falsafah, tujuan, struktur organisasi,sasaran pelayanan Rehabilitasi
Medis sesuai dengan profesi dan rumah sakit.
2. Mengelola pelayanan Rehabilitasi Medis sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.
3. Memimpin perumusan metode kerja sesuai dengan kaidah profesi dan rumah sakit.
4. Memimpin pengembangan sumber daya manusia yang dibawahnya sesuai dengan profesinya.
5. Menjalin kerjasama vertikal dan horisontal dengan unit lain dalam rumah sakit.
6. Menjalin kerjasama profesional dengan organisasi profesi dan pemerintah.
B. WEWENANG
1. Membuat dan atau mengesahkan pedoman da teknis profesional pelayanan Rehabilitasi
2. Medis sesuai dengan kaidah dan kebijakan rumah sakit.
3. Membuat / memimpin merumuskan program kerja jangka pendek dan jangka panjang pelayanan
Rehabilitasi Medis.
4. Membuat laporan kegiatan pelayanan Rehabilitasi Medis kepada atasan yang berwenang.
5. Membuat penilaian kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang dibawahinya kepada
atasan yang berwenang.
6. Membuat laporan sarana dan prasarana kepada atasan yang berwenang.
7. Membuat penilaian kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
A. TUGAS
Mewakili Kepala Instalasi Rehabilitasi Medis dalam hal:
1. Melaksanakan fungsi perencanaan
2. Melaksanakan pengorganisasian dan pengawasan.
3. Melaksanakan pengarahan dan penilaian.
B. WEWENANG
Mewakili Kepala Instalasi Rehabilitasi Medis dalam hal:
1. Memberikan bimbingan dan pengarahan pelaksanaan tugas harian Instalasi Rehabilitasi Medis
2. Menandatangani laporan, surat atau dokumen yang menjadi wewenang Kepala Instalasi
Rehabilitasi Medis.
3. Mengkoordinasi, mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan pemakaian sarana dan prasarana
Instalasi Rehabilitasi Medik.
4. Melakukan penilaian kerja staf Instalasi Rehabilitasi Medis sesuai dengan kebijakan rumah sakit.
9
RUMAH SAKIT
5. Memberikan pertimbangan dan saran kepada atasan khususnya yang berkaitan dengan
penatalayanan Instalasi Rehabilitasi Medis
3. FISIOTERAPIS
A. TUGAS
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan fisioterapi dengan baik.
2. Melakukan proses fisioterapi kepada pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
B. WEWENANG
1. Membuat evaluasi kegiatan pelayanan fisioterapi.
2. Merumuskan program kerja jangka pendek dan jangka panjang pelayanan Fisioterapi.
4. TERAPIS OKUPASI
A. TUGAS
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan terapi okupasi dengan baik.
2. Melakukan proses terapi okupasi kepada pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah
sakit.
B. WEWENANG
1. Membuat evaluasi kegiatan pelayanan terapi okupasi
2. Merumuskan program kerja jangka pendek dan jangka panjang pelayanan Terapi Okupasi
5. TERAPIS WICARA
A. TUGAS
1. Melaksanakan kegiatan pelayanan terapi wicara dengan baik.
2. Melakukan proses terapi wicara kepada pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
B. WEWENANG
1. Membuat evaluasi kegiatan pelayanan terapi wicara
2. Menyusun program kerja jangka pendek dan jangka panjang pelayanan terapi wicara
6. PETUGAS ADMINISTRASI
A. TUGAS
1. Melakukan pendaftaran pasien, mengisi kartu dan melakukan registrasi pasien rawat jalan dan
rawat inap.
2. Menyiapkan status pasien rawat jalan dengan berkoordinasi dengan bagian rekam medik.
3. Melakukan tugas kasir pada pasien rawat jalan
4. Merapikan dan mengembalikan status pasien ke bagian rekam medis.
5. Melakukan pencatatan, pengumpulan dan pengolahan data terkait dengan pelayanan
Rehabilitasi Medis.
10
RUMAH SAKIT
B. WEWENANG
1. Membuat laporan kunjungan pasien baik harian dan bulanan.
2. Membuat laporan pendapatan kepada kasir pusat.
7. PETUGAS RUMAH TANGGA
A. TUGAS
1. Melakukan tugas kebersihan ruangan Instalasai Rehabilitasi Medis.
2. Menyiapkan kebutuhan rumah tangga di Instalasi Rehabilitasi Medis.
B. WEWENANG
1. Membuat daftar permintaan kebutuhan rumah tangga sehari-hari di Instalasi Rehabilitasi
Medis.
11
RUMAH SAKIT
BAB VII
12
RUMAH SAKIT
13
RUMAH SAKIT
14
RUMAH SAKIT
STAF ADMINISTRASI
Identitas pekerjaan : Staf Administrasi
Pengertian : Karyawan Kontrak ataupun tetap berdasarkan Surat Keputusan dari
Direktur Utama Rumah Sakit Atma Jaya untuk melaksanakan tugas
administrasi di Instalasi Rehabilitasi Medis
Atasan langsung : Supervisor Instalasi Rehabilitasi Medis
Bawahan langsung :-
Hubungan kerja
Internal
1. Seluruh administrasi unit rawat jalan dan rawat inap
2. Unit PAP
3. Unit Rekam Medik
Eksternal :-
Persyaratan Pendidikan : Minimal SMU / Sederajad ( diutamakan yang bisa mengoperasikan
komputer )
15
RUMAH SAKIT
Pengalaman kerja : Telah bekerja lebih dari 2 tahun di Rumah Sakit Atma Jaya
Kondisi : sehat jasmani dan rohani
STAF RUMAH TANGGA
Identitas pekerjaan : Staf Rumah Tangga
Pengertian : Karyawan tetap yang diangkat oleh Direktur Utama Rumah Sakit
Atma Jaya untuk bertanggung Jawab kebersihan dan kelancaran
pelayanan di Instalasi Rehabilitasi Medis
Atasan langsung :Supervisor Instalasi Rehabilitasi Medis dan Supervisor Rumah
Tangga
Bawahan langsung :-
Hubungan kerja
Internal
1. Kamar cuci dan bagian linen
2. Logistik umum dan farmasi
3. Unit Rekam Medik
Eksternal :-
Persyaratan Pendidikan : Minimal SMU / Sederajad
Pengalaman kerja : Telah bekerja lebih dari 2 tahun di Rumah Sakit Atma Jaya
Kondisi : sehat jasmani dan rohani
16
RUMAH SAKIT
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. POLA KETENAGAAN
Instalasi Rehabilitasi Medis Rumah Sakit Atma Jaya adalah suatu instalasi yang ada di bawah Manager
Penunjang Medik. Untuk dapat mewujudkan pelayanan Rehabilitasi Medis Sakit Atma Jaya yang efektif
dan efisien dipandang perlu untuk membuat kebijakan tentang Pola Ketenagaan sehingga pelayanan
Rehabilitasi Medis lebih optimal dan sesuai dengan paradigma pelayanan Rehabilitasi Medis yang
menitik beratkan pada strategi rehabilitasi pencegahan ( prevention rehabilitasion strategy ).
Pola Ketenagaan Instalasi Rehabilitasi Medis adalah suatu kerangka acuan yang digunakan untuk
menetapkan jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana di Instalasi Rehabilitasi Medis.
Tujuan
1. Menentukan jumlah tenaga yang minimal harus tersedia.
2. Menetapkan kualifikasi pimpinan dan tenaga pelaksana.
3. Menetapkan pola ketenagaan berdasarkan beban kerja.
B. KUALIFIKASI PERSONIL
1. Kualifikasi Supervisor Instalasi Rehabilitasi Medis :
Dokter spesialis Rehabilitasi Medis atau dokter umum dengan pengalaman rehabilitasi medis
minimal 3 (tiga) tahun.
Memenuhi persyaratan penerimaan karyawan Rumah Sakit :
- Persyaratan administrasi : ijazah yang sesuai, transkrip nilai, KTP.
- Persyaratan kesehatan : lulus tes psikologi dan tes kesehatan
17
RUMAH SAKIT
18
RUMAH SAKIT
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi di Rumah Sakit Atma Jaya dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu kegiatan orientasi rumah
sakit dan kegiatan orientasi di unit kerja masing-masing. Kegiatan orientasi rumah sakit akan
diselenggarakan satu tahun 2 kali atau satu tahun 1 kali tergantung jumlah karyawan baru yang direkrut,
sedangkan orientasi karyawan di Instalasi Rehabilitasi Medis diselenggarakan untuk semua karyawan baru
yang akan bertugas di Instalasi Rehabilitasi Medis.
1. secara umum sebagai panduan para karyawan baru di Unit APM dalam melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan proses Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Pasien Masuk Rawat Inap dapat
berjalan dengan baik dan benar.
2. Secara khusus :
- Petugas mengetahui jenis-jenis kegiatan atau pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik secara umum.
- Petugas mengetahui kelengkapan dokumen dan data pasien
- Petugas mengetahui dan mampu menjelaskan sistem pembayaran /biaya tindakan pelayanan
Rehabilitasi Medik.
- Petugas mengetahui prosedur tetap yang ada di Instalasi Rehabilitasi Medik
- Petugas mengetahui dan mampu memberi solusi permasalahan yang timbul dalam pelayanan.
- Petugas mengetahui dan dapat melakukan pelayanan yang baik demi kepuasan pelanggan/pasien
- Menjalin relasi dengan baik kepada pihak internal maupun eksternal.
-
ORIENTASI KEPALA INSTALASI REHABILITASI MEDIS
Hari pertama dokter umum / dokter SpRM akan dibawa oleh Direksi dan diperkenalkan kepada
seluruh jajaran terkait di rumah sakit.
Program orientasi berlangsung selama 1 bulan.
Selama program orientasi dokter umum / dokter SpRM akan mempelajari tatacara dan alur pasien
baik rawat jalan maupun rawat inap baik dengan bertanya ataupun membaca SPO yang ada
Mempelajari sarana dan prasarana apa saja yang dipergunakan
Mempelajari apa saja yang telah dilakukan dan belum dilakukan yang nantinya perlu perbaikan.
mempelajari tatacara mengajukan anggaran untuk tahunan dan pengadaan peralatan pelayanan
rehabilitasi medis.
19
RUMAH SAKIT
Setelah selesai program orientasi SpPK membuat laporan kegiatan yang akan dinilai oleh Direktur
Pelayanan & Penelitian dan Direktur Pelayanan & Pendidikan.
20
RUMAH SAKIT
BAB X
PERTEMUAN RUTIN
Pertemuan rutin di Instalasi Rehabilitasi Medis dilakukan setiap satu bulan sekali dengan jadwal minggu
pertama setiap awal bulan. Jadwal pertemuan rutin disusun oleh Wakil Kepala Instalasi Rehabilitasi Medis
setiap akhir tahun untuk tahun berikutnya. Bila ternyata pada hari yang sudah dijadwalkan terdapat
hambatan maka rapat akan ditunda dan diumumkan di internal Instalasi Rehabilitasi Medis.
21
RUMAH SAKIT
BAB XI
PELAPORAN
1. Laporan harian
2. Laporan bulanan
3. Laporan tahunan
LAPORAN HARIAN
Pada laporan harian dilaporkan jumlah kunjungan rawat inap dan rawat jalan, jumlah pasien, jumlah
tindakan dan laporan keuangan. Laporan harian dikerjakan oleh tenaga administrasi dan dilaporkan ke
bagian akutansi dan keuangan.
LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan merupakan kompilasi laporan harian dalam kurun waktu 1 bulan. Laporan bulanan
dilaporkan kepada Supervisor Keuangan.
LAPORAN TAHUNAN
Merupakan rekapitulasi laporan bulanan, dibuat oleh Supervisor Instalasi Rehabilitasi Medis dan dilaporkan
ke Direktur Pelayanan & Penelitian, Direktur Pelayanan & Pendidikan dan Manager Penunjang Medik.
22