Anda di halaman 1dari 4

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan saya adalah:

1. Pekerjaan apa pun harus dilakukan dengan baik.


Saya tidak pernah tahu saat Saya diperhatikan atau dinilai. Bila Saya terbiasa
melakukan pekerjaan dengan baik dan benar, maka Saya tidak mendapatkan
kesulitan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar. Jangan lupa, apa
pun yang Saya lakukan, pasti diperhatikan oleh atasan.
2. Tidak pernah berhenti mencari peluang.
Tentu saja ada saat di mana Saya puas dengan pekerjaan yang sedang Saya
geluti. Tetapi jangan lupa, profesional yang sukses selalu mencari kesempatan
untuk maju dan berkembang. Pasang mata, buka telinga, dan buka wawasan
untuk tantangan dan kesempatan baru. Saya tidak pernah tahu, kapan akan
mendapatkan sesuatu yang dapat mengubah karier Saya menjadi lebih
cemerlang.
3. Nasib saya tergantung dari diri saya.
Bila Saya menghabiskan waktu hanya untuk menunggu datangnya mukjizat,
maka Saya akan menunggu lama sekali, malah barangkali sia-sia. Seseorang
yang sukses selalu melakukan sesuatu, secara baik dan tepat, untuk
mewujudkan keinginannya. Saya sebaiknya bergerak dan melakukan sesuatu,
cari cara yang baik dan tepat, jangan hanya menunggu. Saya pasti akan berhasil
dan berhak untuk mewujudkan impian.
4. Segala sesuatu mungkin saja terjadi.
Saya berpikir tidak mungkin menjadi wakil direktur. Jika demikian, maka Saya
memang tidak akan pernah menduduki posisi tersebut. Ingat, jika Saya berpikir
tidak bisa, maka Saya tidak akan pernah bisa. Tetapi bila berpikir Saya bisa,
maka Saya pasti bisa.
5. Kegagalan merupakan kunci sukses.
Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan dari waktu ke waktu.
Perbedaan antara orang yang sukses dan orang yang gagal adalah bagaimana
mereka menghadapi kegagalan yang dialami. Pegawai yang sukses selalu
belajar dari kesalahan yang mereka lakukan dan tetap maju.
6. Disiplin
Tidak banyak orang yang memiliki kriteria satu ini. Disiplin memang sulit,
karena saya dituntut untuk selalu disiplin waktu, disiplin tempat, dan disiplin
pekerjaan. Disiplin waktu bisa saya aplikasikan dengan cara datang tepat pada
waktunya, dan tidak meninggalkan pekerjaan saya di waktu yang tidak tepat.
Disiplin tempat, mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya, dan sesuai
porsinya. Sedangkan disiplin pekerjaan, senatiasa bersikap profesional dan
memiliki rasa tanggung jawab yang penuh terhadap pekerjaan itu.

7. Bekerja Lebih Giat dari pada kebanyakan orang


Seperti layaknya sebuah pertandingan, siapa yang lebih cepat maka ia yang
akan keluar menjadi juara. Sebuah team yang kuat membutuhkan latihan dan
persiapan yang matang. Bahkan diperlukan usaha yang lebih keras dan lebih
baik dari musuhnya. Pada saat bertanding pun, diperlukan semangat,
kegigihan, daya juang dan kerja keras melebihi dari sang lawan. Pun demikian
didalam kegiatan bisnis kita. Tidak mungkin keberhasilan datang dengan
sendirinya tanpa kerja keras.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan saya adalah:
1. Perlihatkan kemampuan. Apakah Saya menunggu sampai seseorang melihat
bakat dan kemampuan Saya? Mungkin sudah saatnya memperlihatkan
kemampuan Saya. Katakan keberhasilan Saya dan apa yang telah Saya lakukan
bagi perusahaan. Profesional yang sukses mengerti cara memperlihatkan
keberhasilan mereka tanpa terkesan sombong.
2. Memiliki jejaring yang kuat. Pegawai yang sukses memahami dengan baik
pentingnya suatu jaringan, baik di dalam maupun di luar kantor. Saya perlu
bersikap proaktif untuk mengembangkan hubungan profesional. Ajak dan
undang rekan sekerja untuk makan siang di luar. Sesekali, pergilah ke kafe
sehabis jam kerja. Bergabunglah dengan yayasan profesional. Kembangkan
jaringan profesional demi masa depan Saya.
3. Tidak terpaku pada latar belakang pendidikan. Bila selalu merasa bahwa
pekerjaan yang Saya lakukan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan,
maka Saya akan menghasilkan pretasi yang buruk. Mungkin pekerjaan yang
Saya lakukan tidak terlalu cocok bagi Saya, tetapi seorang profesional yang
sukses melakukan tugas yang dibebankan kepadanya dengan sebaik-baiknya
tanpa peduli di mana mereka berada.
4. Menganggap penting setiap orang. Bila Saya ingin bersikap agresif, Saya pun
perlu bersikap baik dengan rekan sekerja serta orang-orang yang berada di
sekeliling. Saya keliru kalau menganggap tidak perlu menjalin hubungan baik
dengan sekretaris atasan. Bersikaplah sopan dan ramah terhadap orang-orang
di sekeliling Saya. Soalnya, kita tidak pernah tahu, sikap baik itu mungkin
memegang peranan penting bagi masa depan Saya.
5. Tidak terpaku pada jam kerja. Karena Saya bertanggung jawab atas nasib Saya,
maka sudah menjadi kewajiban untuk terus mencari jalan dalam memperbaiki
profesionalisme Saya
6. Jujur kepada semua orang.
Pada dasarnya, kita semua tidak ingin dibohongi oleh siapapun. Didalam
berbisnispun berlaku hal yang demikian. Ketidakjujuran kepada pelanggan,
rekan bisnis, atasan maupun bawahan, pada akhirnya akan mengakibatkan kita
terjebak sendiri atas ketidakjujuran tersebut. Pikiran, usaha dan energi kita
akan habis terkuras untuk menutupi kebohongan tersebut.
7. Menerapkan disiplin
Disiplin berarti ada unsur ketegasan, komitmen dan aturan. Bisa dibayangkan
apa jadinya negara ini bila tentara tidak menerapkan disiplin, demikian juga
dengan kehidupan bisnis. Belajar dari perusahaan-perusahaan raksasa seperti
Matsusita ataupun Toyota, disiplin dan aturan tegas diterapkan sehingga semua
karyawan terbiasa dengan keteraturan, bahkan mereka menganggap bila tidak
disiplin maka akan memgganggu keseimbangan team maupun perusahaan.
Dengan disiplin, tujuan yang telah ditetapkan akan mudah dicapai sesuai
rencana.
8. Percaya diri
Faktor percaya diri, kerap kali menjadi hambatan terbesar dalam diri seseorang.
Merasa bahwa penampilannya minus, latar belakang pendidikan yang tidak
bergelar, dan kekayaan yang tidak seberapa

Anda mungkin juga menyukai