Anda di halaman 1dari 3

A.

PENGERTIAN DAN TEORI HUKUM KEKEKALAN ENERGI


Hukum Kekekalan Energi adalah hukum yang menyatakan bahwa energi itu kekal
(tetap), artinya energi tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan, energi hanya bisa diubah
dari satu bentuk energi ke bentuk yang lain. Penemu dari Hukum Kekekalan Energi adalah
James Prescott Joule, yaitu seorang ilmuan dari Inggris yang lahir pada tanggal 24 Desember
1818 dan meninggal pada tanggal 11 Oktober 1889. Ketika itu Hukum Kekekalan Energi
merupakan hukum pertama dalam termodinamika. Berdasarkan hukum ini, terdapat 3 bentuk
energi yaitu Energi Mekanik, Energi Kinetik dan Energi Potensial.

B. BUNYI HUKUM KEKEKALAN ENERGI

BUNYI HUKUM KEKEKALAN ENERGI

C. BESARAN – BESARAN PADA HUKUM KEKEKALAN ENERGI


1. Massa (m)
Massa adalah salah satu besaran dalam fisika yang menggambarkan jumlah materi
dalam suatu objek. Massa didapatkan dari jumlah kombinasi total atom, kecepatan atom, dan
jenis atom penyusun suatu objek. Dalam penggunaannya, massa sering disamakan dengan
berat, tetapi secara ilmiah keduanya berbeda, berat adalah nilai yang didapatkan oleh
interaksi massa dengan medan gravitasi setempat. Artinya berat benda dapat berubah-ubah
sesuai gravitasinya, tetapi massa benda akan tetap dimanapun benda itu berada. Satuan
Internasional untuk massa adalah kilogram (kg). Simbol yang digunakan untuk
melambangkan massa adalah m (huruf kecil).

2. Kecepatan (v)
Kecepatan adalah salah satu besaran dalam fisika yang menunjukkan seberapa cepat
sebuah benda berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya. Satuan internasional yang
digunakan untuk kecepatan adalah meter per sekon (m/s), tetapi dalam kehidupan sehari-hari
di Indonesia, pasti kita lebih sering memakai satuan kilometer per jam (km/jam), sedangkan
di amerika lebih sering dipakai mil per ja, (mil/jam). Kecepatan dapat diperoleh dari
perkalian antara jarak yang ditempuh dengan waktu tempuh. Simbol dari kecepatan adalah v
(huruf kecil).
3. Percepatan Gravitasi (g)
Percepatan Gravitasi adalah percepatan yang diperoleh dari perubahan kecepatan
benda akibat adanya gaya gravitasi atau gaya tarik menarik antara benda-benda yang
memiliki massa. Dalam Sistem Satuan Internasional, satuan dari percepatan gravitasi adalah
m/s2. Nilai yang biasa digunakan untuk percepatan gravitasi bumi standar adalah 9,8 m/s2
atau dibulatkan menjadi 10 m/s2.

4. Ketinggian (h)
Ketinggian adalah posisi benda dari permukaan. Pada prinsipnya ketinggian sama
dengan jarak, bedanya jarak dihitung secara horizontal, sedangkan ketinggian dihitung secara
vertikal. Satuan Internasional untuk ketinggian adalah meter (m). Simbol yang digunakan
untuk melambangkan ketinggian adalah h (huruf kecil)

D. BENTUK ENERGI DAN RUMUSNYA DALAM HUKUM KEKEKALAN ENERGI


1. Energi Kinetik
Energi kinetik merupakan usaha yang dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah benda
dengan massa tertentu dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan tertentu. Jadi, Energi
Kinetik adalah energi yang dimiliki sebuah benda karena pergerakannya. Kata “kinetik” itu
sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu “kinesis” yang artinya gerak. Secara umum terdapat
dua jenis energi kinetik, yaitu :

 Energi Kinetik Translasi, yaitu energi yang dimiliki oleh benda yang mengalami
gerak lurus (lintasannya berupa garis lurus).
 Energi Kinetik Rotasi, yaitu energi yang dimiliki oleh benda yang berotasi
(lintasannya berupa lingkaran).

RUMUS ENERGI KINETIK


2. Energi Potensial
Energi Potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisi (ketinggian) benda
tersebut. Ada beberapa hal yang mempengaruhi energi potensial dari sebuah benda, tetapi
tiga hal yang paling utama adalah massa benda tersebut, gaya gravitasi dan ketinggian benda
tersebut.

RUMUS ENERGI POTENSIAL


3. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang berhubungan dengan gerak dan posisi dari sebuah
benda. Oleh karena itu energi mekanik merupakan energi yang didapatkan dari penjumlahan
energi kinetik dan energi potensial dalam melakukan suatu usaha. Contoh energi mekanik
adalah ketika kita memukul paku dengan sebuah palu, nah palu itu akan kita angkat sehingga
posisinya lebih tinggi (energi potensial), kemudian kita gerakan ke arah paku dengan
kecepatan tertentu (energi kinetik), kemudian saat paku dan palu bersentuhan, paku akan
terdorong (energi mekanik) dan tujuan kita tercapai.

Anda mungkin juga menyukai