Anda di halaman 1dari 7

JST Kesehatan, Oktober 2014, Vol.4 No.

4 : 394 – 400 ISSN 2252-5416

HUBUNGAN CARING EFFICACY DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA


PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI KOTA PALU
PROPINSI SULAWESI TENGAH

The Correlation of Carring Efficacy and Job Satisfaction with Nurses Performance
in Government Hospital in Palu City Central Sulawesi Province

Windu Unggun Cahya Jalu Putra1, Ariyanti Saleh2, Burhanuddin Bahar3

1
Rumah Sakit Umum Daerah Undata, Palu
2
Bagian Magister Manajemen Ilmu Keperawatan, Universitas Hasanuddin
3
Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin

(E-mail: unggun@ymail.com)

ABSTRAK

Peningkatan dan pemantapan peran bagi perawat akhir-akhir ini menjadi tuntutan masyarakat, baik
dalam layanan kesehatan pada umumnya maupun keperawatan pada khususnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara caring efficacy dan kepuasan kerja dengan kinerja
perawat pelaksana di rumah sakit pemerintah kota Palu. Penelitian ini menggunakan desain cross
sectional. Sampel yang diambil sebanyak 261 orang perawat pelaksana yang bekerja minimal1 tahun
di ruang perawatan. Pengambilan sampel berdasarkan populasi yang mempunyai anggota/unsur yang
tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner
yang di isi oleh responden. Data dianalisis dengan analisis liner by liner association dan correlation
select cases analyze. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan antara
caring efficacy dengan kinerja (p= 0,668), dan ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja
dengan kinerja (p= 0,005). Hasil correlation select cases analyze menyatakan kepuasan kerja secara
nalar mempunyai hubungan langsung yang lebih kuat ke kinerja dibandingkan dengan caring
efficacy yang harus melalui kepuasan kerja untuk dapat mempengaruhi kinerja. Kesimpulannya
adalah kepuasan kerja dapat menjadi mediator antara caring efficacydan kinerja, karena tingkat
caring efficacy mempengaruhi tingkat kepuasan kerja pada organisasinya dan sebagai
konsekuensinya, kepuasan kerja membawa kepada anggota organisasi pada pekerjaannya dan pada
tingkat kinerja mereka.

Kata Kunci: Caring Efficacy, Kepuasan Kerja, Kinerja

ABSTRACT

Increasing and strengthening the role of the nurse lately become the demands of society, both in
health care in general and nursing in particular. The aim of the research was to investigate
relationship between caring efficacy and work satisfaction and nurses’ performance in government
hospital in pale city. This research used cross sectional design. The samples were 261 nurses who
worked minimally ine year in nursing room. The samples were based on population having non-
homogenous members and proportional strata. The data were collected usiong questionnaire filled in
by respondens. They were analyzed using linear by linear associtation and correlation selected case
analysis. The results indicate that there is an an significant correlation between caring afficacy and
performance (p=0.668), but there is a significant correlation between work satisfactory and
performance (p= 0.005). The result of correlation selected case analysis indicates that work
satisfaction has a stronger direct correlation with performance compared to caring efficacy which has
to have work satisfaction to influence performance. The conclusion was that job satisfaction can be a
mediator between caring efficacy and performance, because the level of caring efficacy affect the

394
Caring Efficacy, Kepuasan Kerja, Kinerja ISSN 2252-5416

level of job satisfaction in the organization and as a consequence, job satisfaction leads to
organizational members on the job and on their performance levels.

Keywords: Caring Efficacy, Job Satisfaction, Performance

PENDAHULUAN spesialisasi dan status kepegawaian


Peningkatan dan pemantapan peran (Reid, 2012). Selain faktor diatas kinerja
bagi perawat akhir-akhir ini menjadi dapat dipengaruhi juga oleh Caringeffi-
tuntutan masyarakat, baik dalam layanan cacy.
kesehatan pada umumnya maupun kepe- Caring efficacy adalah keyakinan
rawatan pada khususnya. Tuntutan dan akan kemampuan seseorang mengeks-
kebutuhan asuhan keperawatan yang ber- presikan kepeduliaanya dalam mengem-
kualitas dimasa depan merupakan tan- bangkan hubungan kepeduliannya dengan
tangan yang harus dipersiapkan secara klien atau pasien (Coates, 1997 dalam
benar dan ditangani secara mendasar, Reid, 2012). Keyakinan dimana sese-
terarah dan sungguh-sungguh dari rumah orang memiliki kemampuan dan keya-
sakit. Tingkat kinerja perawat dapat kinan untuk menyelesaikan sesuatu
terukur berdasarkan pemberian asuhan dalam keadaan tertentu.Keyakinan akan
keperawatan yang berstandar. Standar kepedulian tentang keputusan-keputusan
praktik sangat penting untuk menjadi terhadap prestasi atau hasil yang dimiliki
pedoman objektif di dalam menilai seseorang dalam pengembangan Caring
asuhan keperawatan. Apabila sudah ada Efficacy Scale (CES), dimana perawat
standar, klien akan yakin bahwa ia bisa menunjukkan orientasi, sikap dan
mendapatkan asuhan yang bermutu perilaku caring, dengan membangun hu-
tinggi. Standar praktik juga sangat bungan caring dengan pasien. Kerangka
penting jika ada kesalahan yang terkait konseptual caring efficacy merupakan
dengan hukum (Sitorus & Panjaitan, refleksi dari teori caring transpersonal
2012). Watson.
Kinerja merupakan hasil kerja secara Watson (2005), juga menjelaskan
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh bahwa perawat akan termotivasi untuk
seorang karyawan dalam melaksanakan memberikan asuhan keperawatan yang
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab bermutu sesuai dengan standar profesi
yang diberikan kepadanya (Mangkune- dan standar kerja profesional, tak terke-
gara, 2012). Menurut Moeheriono (2012), cuali pelaksanaan praktik keperawatan
kinerja merupakan gambaran mengenai yang sesuai dengan prinsip etik dikare-
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu nakan rasa cinta, rasa menghargai kehi-
program kegiatan atau kebijakan dalam dupan manusia dan perasaan puas dapat
mewujudkan sasaran, tujuan, visi orga- membantu kliennya untuk mencapai
nisasi yang dituangkan melalui peren- derajat kesehatan dan kesejahteraan yang
canaan strategis suatu organisasi. lebih baik dengan perilaku caring-nya.
Kinerja dari perawat pelaksana dapat Perasaan puas dalam membantu klien
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu untuk mencapai derajat kesehatan dan
faktor individu, faktor psikologis, dan kesejahteraannya, mencerminkan pera-
faktor organisasi (Simamora, 1995 dalam saan seorang perawat terhadap kepuasan
Mangkunegara 2012). Faktor individu akan pekerjaannya.
meliputi kemampuan dan keahlian, latar Kepuasan kerja merupakan suatu
belakang dan demografi. Sedangkan tanggapan emosional terhadap situasi dan
demografi meliputi umur, jenis kelamin, kondisi kerja (Sopiah, 2008). Hal ini
status perkawinan, tingkat pendidikan, nampak pada sikap positif karyawan

395
Windu Unggun Cahya Jalu Putra ISSN 2252-5416

terhadap pekerjaan dan segala sesuatu propinsi Sulawesi Tengah berjumlah 750
yang dihadapi dilingkungan pekerjaannya orang perawat pelaksana. Sampel se-
(Sunyoto, 2013). banyak 261 orang yang dipilih secara
Perawat yang bekerja dengan caring proportionate stratified random sampling
efficacy yang baik akan dapat mening- dan telah memenuhi kriteria inklusi yaitu
katkan kepuasan dengan pekerjaannya. Perawat yang sudah bekerja minimal 1
Pernyataan tersebut diperkuat dengan tahun dan bekerja di ruang perawatan
penelitian yang dilakukan oleh Reid serta bersedia berpartisipasi dalam pene-
(2011), yang menjelaskan bahwa ada litian ini.
korelasi positif antara caring efficacy Pengumpulan data dilakukan oleh
perawat dengan kepuasan kerja. Rumah peneliti dengan menggunakan kuesioner
Sakit pemerintah di Kota Palu yang untuk mengukur kinerja, caring efficacy,
sudah melakukan pengukuran kepuasan dan kepuasan kerja. Data kinerja diukur
kerja terhadap perawatnya hanya Rumah dengan menggunakan kuesioner Nur-
Sakit Daerah Madani, dengan tingkat salam (2012), yang mengacu pada
kepuasan 57%. Seorang perawat bila standar asuhan keperawatan di Rumah
mengalami ketidakpuasan dalam bekerja, Sakit sesuai dengan Surat Keputusan
maka akan menurunkan kinerja perawat, Direktur Jendral Pelayanan Medik (SK
yang pada akhirnya berdampak pada Dirjen Yan Med) No.YM.00.03.2.6.7637
buruknya pemberian pelayanan kepera- tahun 1993 dan diperbaharui melalui
watan di rumah sakit. Pernyataan ini di- Permenkes NOMOR HK.02.02/MEN-
dukung oleh penelitian Nurhayni (2012), KES/148/I/2010 tentang izin dan penye-
yang menemukan adanya hubungan lenggaraan praktik perawat. Kuesioner
antara kepuasan kerja dengan kinerja yang digunakan sebelumnya telah meme-
perawat. Semakin tinggi tingkat kepuasan nuhi syarat uji validitas dan reliabilitas.
kerja perawat, maka semakin tinggi pula
peluang untuk memiliki kinerja yang Analisis data
baik. Penelitian ini bertujuan untuk Data dianalisis berdasarkan skala
mengetahui hubungan caring efficacy dan ukur dan tujuan penelitian dengan meng-
kepuasan kerja dengan kinerja perawat gunakan perangkat lunak program kom-
pelaksana di Rumah Sakit Pemerintah puterisasi. Data dianalisis secara univariat
Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah. untuk melihat distribusi frekuensi dari
karakteristik responden dan setiap varia-
BAHAN DAN METODE bel. Untuk analisis bivariat digu-nakan
Lokasi dan desain penelitian uji spearman untuk melihat sifat dan
Penelitian ini dilaksanakan di rumah besarnya hubungan variabel bebas dan
sakit pemerintah di bawah naungan tergantung. Interval kepercayaan yang di-
Kemenkes RI di kota Palu propinsi gunakan adalah 95% dan batas kemak-
Sulawesi Tengah yaitu: Rumah Sakit naan apabila p<0,05. Selanjutnya meng-
Umum Daerah Undata, Rumah Sakit gunakan analisis jalur sederhana untuk
Madani, Rumah Sakit Umum Anutapura. melihat jalur secara bersama-sama varia-
Penelitian ini menggunakan desain cross bel independen yang lebih kuat mem-
sectional dimana pengukuran variabel pengaruhi variabel dependen.
pada satu saat tertentu.
HASIL
Populasi dan sampel Karakteristik responden
Populasi dalam penelitian ini adalah Berdasarkan Tabel 1, diketahui
seluruh perawat pelaksana di rumah sakit bahwa sebagian besar umur responden
pemerintah di bawah naungan Kemen- berada pada usia dewasa awal yaitu umur
terian kesehatan di kota Palu yang 19-35 tahun sebanyak 216 responden
tersebar di tiga rumah sakit kota Palu (82,8%), jenis kelamin sebagian besar

396
Caring Efficacy, Kepuasan Kerja, Kinerja ISSN 2252-5416

perempuan 209 responden (80,1%), be- Hubungan antara kepuasan kerja


lum menikah sebanyak 192 responden dengan kinerja
(73,6%), tingkat pendidikan mayoritas Pada Tabel 3 menunjukan bahwa
berpendidikan D III Keperawatan 207 hasil analisis Sperman diperoleh nilai p <
responden (79,3%), masa kerja sebagian α. Hal ini berarti bahwa terdapat hubu-
besar res-ponden sudah lama yaitu 195 ngan yang signifikan antara kepuasan
responden (74,7%), status kepegawaian kerjadan kinerja dimana kinerja akanbaik
sebagian besar responden berstatus PNS apabila perawat pelaksana merasa puas.
sebesar 171 responden (65,5%).
Hubungan antara caring efficacy dan
Hubungan antara caring efficacy kepuasan kerja dengan kinerja
dengan kinerja Hasil analisis correlation select
Pada Tabel 2 diketahui bahwa dari cases bahwa dengan latar caring efficacy
hasil uji Spearman diperoleh nilai p yang tinggi, kepuasan kerja memberikan
>0,05. Hal ini berarti bahwa ada hu- korelasi yang signifikan terhadap kepu-
bungan yang tidak signifikan antara asan kerja (p = 0,004), dan tidak berko-
caring efficacy dengan kinerja, dimana relasi signifikan pada analisis bivariat
kinerja bukan saja dipengaruhi caring antara caring efficacy dan kinerja (p =
efficacy saja, tetapi ada faktor lain seperti 0,788). Sehingga jalur yang lebih nalar
karekteristik responden. seberti terlihat pada Gambar 1.

Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik responden (n=261)

Variabel n %
Umur
Dewasa awal (19-34) 216 82,8
Dewasa menengah (35-64) 45 17,2
Jenis kelamin
Laki-laki 52 19,9
Perempuan 209 80,1
Status pernikahan
Kawin 69 26,4
Belum kawin 192 73,6
Pendidikan
SPK 2 8
D III Keperawatan 207 79,3
S1 Keperawatan 41 15,7
S1 Keperawatan + Ners 11 4,2
Masa kerja
Baru (≤ 3 tahun) 66 25,3
Lama (>3 tahun) 195 74,7
Status kepegawaian
PNS 171 65,5
Non PNS 90 34,5

397
Windu Unggun Cahya Jalu Putra ISSN 2252-5416

Tabel 2. Hubungan caring efficacy dengan kinerja perawat pelaksana

Kinerja
Total
Variabel Baik Kurang baik p
N % n % n
Caring efficacy 0,668
Tinggi 243 94,2 15 5,8 258
Rendah 3 100 0 0,00 3

Tabel 3. Hubungan caring efficacy dengan kinerja perawat pelaksana

Kinerja
Total
Variabel Baik Kurang baik p
N % n % n
Kepuasan kerja
Puas 193 96,5 7 3,5 200 0,005
Kurang puas 53 86,9 8 13,1 61

Caring Efficacy Kepuasan Kerja Kinerja

Gambar 1. Jalur nalar

PEMBAHASAN mengekspresikan kepeduliannya dalam


Penelitian menunjukan bahwa ter- mengembangkan hubungan kepedulian-
dapat hubungan yang tidak signifikan nya dengan klien atau pasien (Coates,
secara langsung antara caring efficacy 1997 dalam Reid, 2012). Keyakinan
dengan kinerjapada perawat pelaksana di dimana seseorang memiliki kemampuan
Rumah Sakit Pemerintah di Kota Palu dan keyakinan untuk menyelesaikan se-
Propinsi Sulawesi Tengah. Walaupun suatu dalam keadaan tertentu. Kenya-
secara statistik menunjukkan hubungan kinan akan kemampuannya itu diimple-
yang tidak signifikan, jika dilihat ber- mentasikan dalam bentuk perilaku
dasarkan tabulasi silang pada kelompok caring. Caring merupakan sentral untuk
caring efficacy tinggi menunjukkan praktik keperawatan, karena caring meru-
kinerja baik sebesar 243 responden pakan suatu cara pendekatan yang dina-
(93,1%), sedangkan pada kelompok mis, dimana perawat bekerja untuk lebih
caring efficacy tinggi dengan kinerja meningkatkan kepeduliannya kepada
kurang baik hanya sebesar 15 responden klien (Muhlisin & Ichsan, 2008).
(5,7%) serta caring efficacy rendah Hasil penelitian ini terdapat 15 pera-
dengan kinerja baik 3 responden (1,14%). wat (5,8%) yang mempunyai caring
Hal ini tentunya dapat memberikan sedi- efficacy tinggi dengan kinerja kurang
kit gambaran bahwa dengan caring effi- baik. Peneliti mencoba mengkaji dengan
cacy yang tinggi akan meningkatkan melakukan wawancara terhadap 5 orang
kinerja dari perawat. perawat yang memiliki pernyataan yang
Caring efficacy adalah keyakinan sama. Hasil wawancara yang didapat dari
akan kemampuan seseorang untuk mereka mengatakan bahwa sebenarnya

398
Caring Efficacy, Kepuasan Kerja, Kinerja ISSN 2252-5416

kenyakinan dan kemauan mereka untuk kerjasecara nalarmempunyai hubungan


memberikan pelayanan keperawatan langsung yang lebih kuat ke kinerja
tinggi, tetapi fasilitas kerja (alat dan dibandingkan dengan caring efficacy
bahan) yang tersedia untuk melakukan yang harus melalui kepuasan kerja untuk
pelayanan keperawatan tersebut sangat dapat mempengaruhi kinerja. Dalam hu-
kurang, sehingga mereka bekerja dengan bungan ini kepuasan kerja bisa disebut
apa adanya. sebagai variabel intervening diantara
Berdasarkan analisis liner by liner variabel independen caring efficacy
association tentang hubungan antara dengan variabel dependen kinerja.
kinerja, caring efficacy, dan data demo-
grafi/karakteristik responden didapatkan KESIMPULAN DAN SARAN
hasilumur tidak berhubungan, jenis kela- Dari hasil penelitian ini dapat disim-
min, status perkawinan, pendidikan, masa pulkan bahwa kepuasan kerja merupakan
kerja, status kepegawaian mempunyai variabel intervening yang signifikan
hubungan dengan caring efficacydan dalam hubungan antara caring efficacy
kinerja. dan kinerja perawat. Kepuasan kerja
Berdasarkan analisis yang dilaku- dapat menjadi mediator antara caring
kan, diketahui bahwa ditemukan hubu- efficacydan kinerja, karena tingkat caring
ngan yang bermakna secara langsung efficacy mempengaruhi tingkat kepuasan
antara kepuasan kerja dengan kinerja kerja pada organisasinya dan sebagai
perawat pelaksana. Seperti yang dikemu- konsekuensinya, kepuasan kerja memba-
kakan oleh Hasibuan (2005), karyawan wa kepada anggota organisasi pada
adalah aset perusahaan yang paling ber- pekerjaannya dan pada tingkat kinerja
harga. Apabila karyawan puas, mereka mereka.
akan menghasilkan kinerja yang sesuai
dengan harapan organisasi. Harapan dari DAFTAR PUSTAKA
organisasi adalah kinerja karyawannya Hasibuan, H.N. (2005). Manajemen
dalam kategori baik, dimana apabila sumber daya manusia, (edisi revisi),
kinerja karyawan baik akan meningkat- Bumi Aksara: Jakarta.
kan produktivitas organisasi tersebut. Kristianto, D., Suharnomo., Ratnawati, I.
Kristianto (2012), dalam penelitiannya (2012). Pengaruh kepuasan kerja
juga menggatakan kepuasan kerja juga terhadap kinerja karyawan dengan
ditemukan berpengaruh secara positif dan komitmen organisasional sebagai
signifikan terhadap kinerjakaryawan. Se- variabel intervening (studi pada
makin tinggi kepuasan kerja perawat, RSUD Tugurejo Semarang). Di
semakin tinggi kinerja perawat. akses dari website http://eprints.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa undip.ac.id/.../PENGARUH_KEPUA
ada 53 (20,3%) perawat merasa kurang SAN_KERJA_TERHADAP_...
puas tetapi kinerjanya baik. Peneliti men- Mangkunegara, A.A.A. (2012). Evaluasi
coba mengkaji dengan melakukan wa- Kinerja SDM, Refika Adi Tama:
wancara pada 5 orang yang memiliki Bandung.
pernyataan yang sama. Dari hasil wawan- Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja
cara diketahui bahwa menurut mereka Berbasis Kompetensi, Rajagrafindo
melaksanakan tugas dalam memberikan Persada: Jakarta.
pelayanan keperawatan yang terbaik Muhlisin, A. dan Ihsan. (2008). Aplikasi
adalah yang utama, sehingga sudah men- model konseptual caring dari Jein
jadi tanggung jawab mereka untuk Watson dalam asuhan keperawatan.
bekerja semaksimal mungkin walaupun Berita Ilmu Keperawatan, ISSN
jasa mereka lebih rendah dari profesi lain. 1979-2697. 1(3): 147-150. Available
Berdasarkan analisis jalur yang dila- from: http://www.publikasiilmiah.
kukan menunjukkan bahwa kepuasan ums.ac.id

399
Windu Unggun Cahya Jalu Putra ISSN 2252-5416

Nurhayni, Hamzah, A. & Balqis. (2012). efficacy locus of control, coping and
Hubungan kepuasan kerja dengan the practice enviropment on caring
kinerja perawat di ruang rawat inap efficacy and job satisvication in
RSU Daya Kota Makassar Tahun australian registered nurse (Diser-
2012. Diakses dari website: http:// tasi). Diakses dari website http://
www.repository.unhas.ac.id/bitstrea www.eprints.qut.edu.au/53139/1/Car
m/…/NURHAYNI_K11109993.pdf ol_Reid_Thesis.pdf
Nursalam. (2012). Manajemen kepera- Sitorus, R., & Panjaitan, R. (2012).
watan. Aplikasi dalam praktek Manajemen keperawatan: manaje-
keperawatan profesional. Salemba men keperawatan di ruang rawat
medika: Jakarta. inap, Sagung Seto: Jakarta.
Reid, C. (2011). Caring efficacy and job Sopiah. (2008). Perilaku organisasional.
satisfaction in Australian registered Andi offset: Jogjakarta.
nurses. In SSTI 41st Bienneal Con- Sunyoto, D. (2013). Manajemen sumber
vention, 29 October – 2 November daya manusia. CAPS: Jogjakarta.
2011, Grapevine, Texas. Watson, J. (2005). Caring science as
Reid, C. (2012). Examination of relati- sacred Science. United State:
onship and mediating effects of self F.A. Davis.

400

Anda mungkin juga menyukai